taz gizi mak or
dasar ilmu gizi
mata kuliah
Dasar Ilmu Gizi
dosen pengampu
Pradipta Kurniasanti, SKM.,M.Gizi
disusun oleh
Nama : Putu Meinda T.
Kelas : GZK-1A
NIM : 2107026007
kata pengantar
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmatnya, sehingga penyusunan E-Book ini dapat disusun dengan
lancar tanpa suatu halangan. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih
atas beberapa pihak Ey-aBnogoksuidnaih
dmanemibbauntuPrmadeimptbaerKikuarnnimasaatnetrii,
untuk penyusunan
SKM.,M.Gizi atas pemberian tugas individu berupa pembuatan E-
Book Zat Gizi Makro kepada saya dan teman teman saya.
Saya sebagai penyusun berharap E-Book ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman pembaca, dan diamalkan isinya
dalam kehidupan.
Saya merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
E-Book ini, untuk itu saya menerima saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk kesempurnaan penyusunan E-
Book ini.
Jepara, 20 September 2021
Penulis
i
daftar isi
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
MATERI PEMBAHASAN........................................................................................iii
KARBOHIDRAT
Definisi Karbohidrat................................................................................................1
Sumber Karbohidrat................................................................................................1
Fungsi Karbohidrat..................................................................................................2
Klasifikasi Karbohidrat...........................................................................................3
Dampak kekurangan Karbohidrat.....................................................................4
Dampak Kelebihan Karbohidrat.........................................................................4
PROTEIN
Definisi Protein..........................................................................................................8
Sumber Protein..........................................................................................................8
Komposisi Protein.....................................................................................................9
Klasifikasi Protein.....................................................................................................9
SIfat-sifat Protein....................................................................................................10
Fungsi Protein...........................................................................................................11
Dampak Kekurangan Protein.............................................................................12
Dampak Kelebihan Protein.................................................................................13
LEMAK
Definisi Lemak..........................................................................................................14
Sumber Lemak..........................................................................................................14
Penggolongan Lemak.............................................................................................15
Klasifikasi Lemak.....................................................................................................17
Fungsi Lemak............................................................................................................18
Dampak Kekurangan Lemak..............................................................................19
Dampak Kelebihan Lemak..................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................21
PENUTUP....................................................................................................................22
ii
materi pembahasan
Karbohidrat
Protein
Lemak
iii
KARBOHIDRAT
Definisi Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang
diperlukan oleh manusia yang berfungsi untuk
menghasilkan energi bagi tubuh manusia, karbohidrat
memegang peranan penting dalam alam karena
merupakan sumber energi utama bagi manusia dan
hewan yang harganya relatif murah.
Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia,
umbi-umbian, kacang-kacangan kering, dan gula. Atau
hasil olahan dari bahan-bahan tersebut, seperti bihun,
mie, biskuit, dan tepung-tepungan.
1
Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat memiliki beberapa fungsi penting bagi tubuh,
antara lain :
Sebagai sumber energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi
tubuh, karbohidrat juga merupakan sumber utama energi
seluruh penduduk dunia karena banyak di dapat di alam bebas
dan harganya relatif murah.
Pemberi rasa manis pada makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya
monosakarida dan disakarida.
Penghemat protein
Bila karbohidrat pada makanan tidak mencukupi , maka
protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi.
Sebaliknya, jika karbohidrat makanan mencukupi maka
protein digunakan sebagai zat pembangun.
Pengatur metabolisme lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak
sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa
asam asetoasetat, aseton, dari asam beta-hidroksi-butirat.
Membantu pengeluaran feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara
mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses.
Metabolisme kolesterol
Serat makanan diduga menghalangi siklus entero hepatik
dengan menyerap asam empedu baru dari kolesterol
persediaan, penurunan kolesterol diduga terjadi melalui
proses ini.
2
Klasifikasi Karbohidrat
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi menjadi dua
golongan, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
1.Karbohidrat sederhana terdiri atas :
Monosakarida
Terdiri dari jumlah atom C yang sama dengan molekul air, yaitu
[C6(H2O)6] dan [C5(H2O)5]. Sebagian besar monosakarida dikenal
sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Ada
tiga jenis heksosa yang biasa kita kenal, yaitu glukosa(gula anggur),
fruktosa(gula buah), dan galaktosa.
Disakarida
Terdiri atas ikatan 2 monosakarida dimana untuk setiap 12 atom C
ada 11 molekul air [C12(H2O)11]. Ada empat jenis disakarida, yaitu
maltosa, sukrosa atau sakarosa, laktosa, dan trehalosa.
Gula alkohol
Merupakan bentuk alkohol dari monosakarida, gula alkohol
terdapat di alam dan dapat pula dibuat secara sintetis. Ada empat
jenis gula alkohol yaitu sorbitol, manitol, dulcitol, dan inositol.
Oligosakarida
Gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan
fruktosa. Terdiri atas polimer 2 hingga 10 monosakarida dan
biasanya larut dalam air. Contoh oligosakarida antara lain rafinosa,
stakiosa, dan verbaskosa.
2. Karbohidrat kompleks terdiri atas :
Polisakarida
Terdiri atas lebih dari dua ikatan monosakarida, polisakarida larut
dalam air, tidak mengkristal, dan rasanya manis. Jenis polisakarida
dibagi menjadi :
a. Penyimpanan energi tubuh : pati dan glikogen
b. Penyusun struktur tubuh : selulosa dan kitin
Serat yang juga dinamakan polisakarida nonpati.
3
Dampak Kekurangan Karbohidrat
Hipoglikemia
Disebabkan karna rendahnya gula darah dalam tubuh, paling sering
terjadi pada bayi dan orang tua tetapi penyakit ini dapat terjadi
pada usia berapapun. Penyebabnya antara lain penggunaan
suntikan insulin yang berlebihan, penggunaan alkohol infeksi,
kondisi bawaan, gagal ginjal, dan lain lain. gejala yang dapat
dirasakan oleh penderita saat awal adalah tubuh gemetar, kulit
basah, detak jantung lebih cepat, serta mengalami kecemasan. Pada
gejala yang lebih serius bisa terjadi kejang, koma, hingga kematian.
Dampak Kelebihan Karbohidrat
Divertikulosis
Kelainan ini terjadi di usus besar,
dimana pada usus besar terdapat
luka atau lubang-lubang kecil
yang disebabkan oleh hilangnya
mukosa yang berfungsi sebagai
pelindung. Penyebab penyakit ini
adalag kurangnya konsumsi serat,
gejala yang dapat dirasakan oleh
penderitanya adalah rasa
kembung, sembelit, dan kram atau
rasa sakit di perut bagian bawah.
4
Memicu meningkatnya kadar kolestrol
Makan terlalu banyak karbohidrat sederhana dan karbohidrat
olahan hingga lebih dari 60 persen total kalori harian, berpotensi
meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik.
Sebuah jurnal American Heart Association melaporkan bahwa
tingginya tingkat trigliserida ternyata justru banyak dimiliki oleh
orang-orang yang mengonsumsi karbohidrat berlebih, seperti
glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Trigliserida adalah bentuk kolesterol
yang mempengaruhi penumpukan plak di pembuluh darah.
Meningkatnya trigliserida berkaitan dengan meningkatnya risiko
serangan jantung dan stroke.
Rentan terkena diabetes mellitus
Orang yang kelebihan karbohidrat, berpotensi mengalami
peningkatan berat badan lebih mudah. Berat badan yang melonjak
drastis akan mengganggu kerja hormon insulin (hormon yang
mengubah gula dalam darah menjadi energi untuk sel-sel di dalam
tubuh) Ketika kerja insulin menurun, maka kemampuan insulin
menyimpan gula (bentuk sederhana dari karbohidrat) dalam sel
berkurang. Alhasil gula menumpuk di darah, inilah yang membuat
orang semakin besar risikonya mengalami diabetes.
5
Pencernaan, Absorpsi, Ekskresi, dan
Metabolisme Karbohidrat
Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi adalah mengubah
karbohidrat menjadi ikatan-ikatan lebih kecil, terutama berupa
glukosa dan fruktosa sehingga dapat diserap oleh pembuluh darah
melalui dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat kompleks
dimulai dari mulut hingga usus halus, karbohidrat yang tidak
dicerna akan masuk usus besar untuk sebagiannya dikeluarkan dari
tubuh.
Mulut
Bolus makanan yang diperoleh setelah makanan
dikunyah bercampur dengan ludah yang
mengandung enzim amilase, amilase menghidrolisis
pati menjadi bentuk karbohidrat yang lebih
sederhana yaitu dekstrin. Amilase ludah yang ikut
masuk ke lambung dicerna oleh asam klorida dan
enzim pencerna protein yang terdapat di lambung,
sehingga pencernaan karbohidrat di dalam lambung
terhenti.
Usus Halus
enzim amilase yang dikeluarkan pankreas mencerna pati menjadi
dektrin dan maltosa, hidrolisis disakarida oleh enzim maltase,
sukrase dan laktase terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida
yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa diabsorpsi melalui
sel epitel usus halus dan diangkut melalui vena porta. Monosakarida
melalui vena porta dibawa ke hati di mana fruktosa dan galaktosa
diubah menjadi glukosa, kadar glukosa akan naik setelah kita makan
hingga kurang lebih tiga puluh menit dan secara perlahan kembali
ke kadar gula puasa setelah 90-180 menit.
6
Usus Besar
Dalam jangka 1-4 jam setelah makan, serat makanan dan sebagian
kecil pati yang tidak dicerna masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa
pencernaan adalah substart potensial yang bertujuan untuk
difermentasikan oleh mikroorganisme di dalam usus besar. Substart
potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan
monomer lain yang sulit dicerna.
Produk utama fermentasi karbohidrat dalam usus besar adalah
karbon dioksida, hidrogen, metan, dan asam-asam lemak rantai yang
mudah menguap. Pada kadar rendah, sebagian gas-gas hasil
fermentasi diarbsorpsi dan dikeluarkan melalui paru-paru, bila
melebihi kemampuan kolon untuk mengarbsorpsi, akan
dikeluarkan melalui anus(flatus). 60-70% asam lemak yang mudah
menguap diarbsopsi lagi dan digunakan sebagai sumber energi. Jadi,
sebagian karbohidrat yang lolos saat pencernaan di usus halus
dapat dimanfaatkan kembali oleh tubuh.
7
protein
Apa itu Protein?
Istilah protein berasal dari kata Yunani, yaitu proteos yang berarti
yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh
Gerardus Mulder seorang ahli kimia Belanda, ia berpendapat bahwa
protein adalah hal yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian
terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein,
separuhnya ada di dalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang
rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihan di dalam jaringan
lain. protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh
zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan
jaringan tubuh.
Sumber Protein
Bahan makanan hewani merupakan
sumber protein yang baik dalam
jumlah maupun mutu, seperti telur,
susu, daging, unggas, ikan, dan
kerang. Bahan hewani kaya dalam
protein bermutu tinggi tetapi hanya
merupakan 18,4% rata-rata konsumsi
protein penduduk indonesia. Sedangkan sumber protein nabati
adalah kacang kedelai dan hasilnya
seperi tempe dan tahu, serta kacang-
kacangan yang lainnya. Kacang
kedelai merupakan sumber protein
nabati dengan mutu tertinggi. Padi-
padian dan hasilnya relatif rendah
dalam protein, tetapi karena dimakan
dalam jumlah banyak menjadikan
padi-padian sebagai penyumbang
besar dalam konsumsi protein sehari.
8
Komposisi Kimia Protein
Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat
satu sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-
unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Disamping itu,
beberapa asam amino mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur,
iodium, dan kobalt.
Nitrogen merupakan unsur utama protein, karena terdapat di dalam
semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan
lemak. Unsur ini merupakan 16% dari berat protein. Protein juga
terdiri atas beberapa kombinasi berbagai jenis dan jumlah asam
amino.
Klasifikasi Protein
Protein terdapat dalam bentuk serabut(fibrous), globular, dan
konjugasi.
1.Protein bentuk serabut (fibrous)
Protein ini terdiri atas beberapa rantai
peptida berbentuk serabut yang terjalin
satu sama lain sehingga menye
rupai
batang yang kaku. Protein ini memiliki
daya larut yang rendah, kekuatan
mekanis yang tinggi, dan tahan terhadap
enzim pencernaan. Protein ini terdapat
dalam unsur-unsur struktur tubuh.
9
2. Protein globular
Protein ini berbentuk bola, dan
terdapat dalam jaringan tubuh.
Protein ini larut dalam larutan garam
dan asam encer, mudah berubah
dibawah pengaruh suhu, dan
konsentrasi garamnya mudah
mengalami denaturasi.
3. Protein konjugasi
Protein ini adalah protein sederhana
yang terikat dengan bahan-bahan
non asam amino ini dinamakan gugus
prostetik.
Sifat-Sifat Protein
Ionisasi Denaturasi
Protein yang larut dalam air Setiap perubahan struktur protein
akan membentuk ion yang dari bentuk konformasi alaminya
mempunyai muatan positif yang tidak disertai dengan
dan negatif, suasana asam terputusnya ikatan peptida dalam
molekul akan membentuk ion struktur polimernya disebut
positif dan suasana basa denaturasi. Faktor penyebabnya
molekul akan membentuk ion antara lain perubahan Ph, panas,
negatif. radiasi, pelarut organik, garam-
garam dari logam berat , dan lain-
Viskositas lain.
Viskositas adalah tahanan yang timbul
oleh adanya gesekan antara molekul-
molekul di dalam zat cair yang
mengalir, suatu larutan protein dalm
air mempunyai viskositas atau
kekentalan yang relatif lebih besar
daripada air sebagai pelarutnya.
10
Fungsi Protein
Pertumbuhan dan Perkembangan
Tubuh sangat efisien dalam memelihara protein yang ada dan
menggunakan kembali asam amino yang diperoleh dari pemecahan
jaringan untuk membangun kembali jaringan yang sama atau yang
lain.
Mengangkut zat-zat gizi
Protein memegang peranan esensian dalam mengangkut zat-zat gizi
dari saluran cerna melalui dinding saluran ke dalam darah, dari
darah ke jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-
sel.
Sebagai sumber energi
Sebagai sumber energi, protein ekuivalen dengan karbohidrat,
karena menghasilkan 4kkal/g protein.
Pembentukan antibodi
Kemampuan tubuh untuk melakukakan detoksifikasi bahan-bahan
racun dikontrol oleh enzim-enzim, yang utamanya terdapat di hati.
Dalam keadaan kekurangan protein kemampuan tubuh dalam
menghalangi bahan-bahan beracun ini menjadi berkurang.
Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh
Hormon-hormon seperti tiroid, insulin, dan epinefrin adalah
protein demikian pula dengan berbagai enzim. Ikatan-ikatan ini
bertindak sebagai katalisator atau membantu perubahan-
perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh.
11
Dampak Kekurangan Protein
Kwashiorkor (kekurangan protein)
Kondisi ini dikarenakan oleh konsumsi protein yang kurang atau
bahkan tidak ada asupan protein sama sekali, Kwashiorkor ditandai
dengan pembengkakan di bagian bawah kulit atau edema akibat
terlalu banyaknya cairan dalam jaringan tubuh. Pembengkakan
tersebut dapat muncul di seluruh bagian tubuh, tetapi umumnya di
kaki.
Marasmus
Berbeda dengan kwashiorkor, marasmus tidak hanya dikarenakan
oleh kurangnya asupan protein tetapi juga dikarenakan kurangnya
seluruh asupan energi dari makronutrien yaitu protein, karbohidrat,
dan lemak.
12
Dampak Kelebihan Protein
Penumpukan keton dan bau mulut
Kondisi ini bisa mambuat zat kimia keton menumpuk di dalam
tubuh, sehingga menyebabkan bau mulut. Selain itu, penumpukan
keton juga dapat membahayakan ginjal.
Kerusakan pada ginjal
Asupan protein yang terlalu berlebihan membuat kerja ginjal
menjadi lebih ekstra. Oleh karena itu, penderita penyakit ginjal
biasanya disarankan untuk mengurangi konsumsi protein.
Peningkatan resiko terkena radiovaskular
Beberapa sumber protein hewani memiliki jumlah lemak jenuh dan
kolestrol yang cukup tinggi, hal tersebut menyebabkan
meningkatnya resiko terkena penyakit kardiovaskular dan stroke.
Kehilangan kalsium
Asupan tinggi protein bisa menyebabkan tubuh lebih banyak
membuang kalsium. Berkurangnya jumlah kalsium dalam tubuh
terbukti dapat membuat tulang keropos dan meningkatkan risiko
terjadinya osteoporosis.
Peningkatan berat badan
Pola makan tinggi protein memang dapat membantu mengurangi
berat badan dalam waktu singkat. Namun, efek jangka panjangnya
justru bisa meningkatkan berat badan karena protein berlebih
tersebut akan disimpan sebagai jaringan lemak.
13
lemak
Definisi Lemak
Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan
lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut
dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar. Lemak
disusun dari dua jenis molekul yang lebih kecil yaitu gliserol dan
asam lemak.
Sumber Lemak
Tidak semua makanan yang mengandung lemak harus dihindari,
justru makanan yang mengandung lemak baik harus dikonsumsi.
Karena lemak baik dibutuhkan oleh tubuh untuk penyerapan
vitamin, asupan energi bagi tubuh, dan membantu penyerapan
vitamin. Sumber lemak dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan
sumbernya, yaitu lemak hewani dan lemak nabati.
Lemak Hewani
Lemak hewani cenderung memiliki
kadar kolestrol yang cukup tinggi.
contoh sumbernya yaitu mentega,
kuning telur, keju, minyak ikan, dan lain-
lain.
Lemak Nabati
Contoh sumbernya adalah
sayur-sayuran, minyak kelapa,
minyak zaitun, dan lain-lain.
14
Penggolongan Lemak
Lemak terdiri atas 4 penggolongan yaitu asam lemak, gliserida, lipid
kompleks dan non-gliserida. Berikut penjelasannya :
Asam lemak
Asam lemak merupakan asam organik yang terdiri atas rantai hidro
karbon lurus yang pada satu ujung memiliki gugus karboksil
(COOH) dan pada ujung lain gugus metil (CH3) . Asam lemak terdiri
atas dua macam yaitu asam lemak jenuh dan tak jenuh. Kemudian
asam lemak yang penting bagi tubuh antara lain asam stearat, asam
oleat, dan asam arakhidonat.
a. Lemak jenuh memiliki bentuk padat dan sifatnya dapat
mengganggu tubuh dengan mengentalkan darah, sehingga terjadi
penggumpalan di pembuluh darah. Lemak ini banyak ditemukan di
sumber lemak hewani seperti daging merah, mentega, susu, dan
lain-lain.
b. Lemak tak jenuh umumnya berbentuk cair pada suhu ruangan
dan memadat saat berada pada suhu dingin, lemak ini dapat disebut
sebagai lemak baik karena kandungan kolestrolnya lebih rendah.
Lemak ini dapat dibedakan menjadi lemak tak jenuh tunggal
(kacang-kacangan, minyak zaitun, dan alpukat) dan lemak tak jenuh
ganda (margarin/mentega).
15
Gliserida
Gliserida terdiri atas lemak netral dan fosfogliserida.
a. Netral (lemak netral)
Gliserida ini adalah ester antara gliserol dan lemak, berfungsi
sebagai simpanan energi berupa lemak dan minyak. Lemak dan
minyak keduanya adalah trigliserida atau gliserida yang berikatan
dengan tiga asam lemak, dan trigliserida merupakan cadangan
energi penting dari sumber lipid.
b. Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid mengandung gugus fosfat dan lemak termodifikasi ketika
fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak. Fosfogliserida
berfungsi sebagai komponen penyusun membran sel dan sebagai
agen emulsi.
Lipid kompleks dan Non-Gl
iserida
a. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi atau gabungan dari lipid dengan
molekul lain. Contoh yang paling utama dari lipid kompleks adalah
lipoprotein dan glikolipid. Lipoprotein (gabungan antara lipid
dengan protein) dan Glikolipid.
b. Non-Gliserida
Lipid bergabung dengan molekul-molekul non-gliserol. Yang
termasuk dalam lipid ini adalah sfingolipid, steroid, kolestrol, dan
malam.
16
Klasifikasi Lemak
Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dapat dibagi dalam beberapa
golongan. Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor
membagi lipid dalam tiga golongan besar, yaitu:
Lipid sederhana Lipid gabungan
Ester asam lemak dengan Ester asam lemak yang
berbagai alkohol, contohnya mempunyai gugus
lemak atau gliserida dan tambahan, contohnya
lilin (waxes). fosfolipid dan cerebrosida.
Derivate lipid
Senyawa yang dihasilkan
oleh proses hidrolisis lipid,
contohnya asam lemak,
gliserol dan sterol.
17
Fungsi Lemak
Sebagai sumber energi
Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling padat, yang
menghasilkan 2,5 kali besar energi yang dihasilkan oleh karbohidrat
dan protein dalam jumlah yang sama.
Sumber asam lemak esensial
Alat angkut vitamin larut lemak
Salah satu fungsi lemak yaitu membantu tubuh menyerap vitamin
yang larut, seperti vitamin A, D, E, dan K.
Menghemat protein
Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein,
sehingga protein tidak digunakan sebagai sumber energi.
Sebagai pelumas
Lemak merupakan pelumas yang membantu pengeluaran sisa
pencernaan.
Memelihara suhu tubuh
Lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah
kehilangan panas tubuh secara cepat, dengan demikian lemak
berfungsi dalam memelihara suhu tubuh.
18
Dampak Kekurangan Lemak
Kekurangan vitamin
Salah satu fungsi dari lemak adalah membantu transfer vitamin
yang larut seperti vitamin A, D, E, dan K. Sehingga jika kekurangan
asupan lemak, asupan vitamin pun berkurang.
Dermatitis (peradangan pada kulit)
Lemak termasuk dalam struktur
penting penyusun kulit, lemak juga
membantu menjaga kelembaban pada
kulit. Bila asupan lemak kurang
mencukupi, kemungkinan terkena
dermatitis akan meningkat.
Depresi
Kurangnya asupan lemak dalam tubuh dapat memicu depresi pada
seseorang. Karena lemak berperan penting dalam sintesis hormon
dan neurotransmitter, salah satunya yaitu serotonin.
Lambatnya proses penyembuhan luka
19
Dampak Kelebihan Lemak
Obesitas
Berbagai jenis sumber lemak yang tidak dimanfaatkan
oleh tubuh akan menumpuk dalam jaringan tubuh di
berbagai tempat, jika kondisi ini dibiarkan secara terus-
menerus akan menyebabkan tubuh menjadi gemuk dan
bahaya obesitas akan mengancam.
Meningkatkan resiko kanker
Pola makan yang buruk seperti terlalu banyak mengkonsumsi lemak
akan memicu tumbuhnya sel kanker di berbagai organ tubuh.
Beberapa jenis kanker yang paling sering terjadi adalah kanker usus
besar, kandung empedu, dan lain-lain.
Kerusakan dinding arteri
Konsumsi lemak jenuh yang berlebih akan membuat kolestrol
dalam darah meningkat, Hal akan menyebabkan efek buruk untuk
arteri jantung. Jika sudah terjadi kerusakan arteri maka bisa
menyebabkan masalah pada otak dan ginjal.
Kolestrol tinggi
Asupan lemak dalam tubuh
dapat meningkatkan kadar
kolestrol, kolestrol yang tinggi
dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi yang apabila
dibiarkan dapat memicu
komplikasi jantung.
20
daftar pustaka
Almatsier, Sunita. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka.
Setiaji, Rr. Bamandhita Rahma. (2020). 5 Dampak Akibat Kelebihan
Karbohidrat. Diakses pada 17 September 2021, dari
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/dampak-kelebihan-
karbohidrat/
Setiawan, Samhis. (2021). Pengertian Lemak Beserta Fungsinya.
Diakses pada 19 September 2021, dari
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-lemak/
21
zat
makro gizi
Zat gizi makro atau zat makronutrien adalah
pondasi dasar pemenuhan nutrisi tubuh, zat ini
juga diperlukan oleh tubuh dalam porsi yang
cukup banyak untuk menghasilkan sumber energi
yang penting bagi tubuh agar dapat menjalankan
aktivitas dengan baik. Kelompok zat makronutrien
terbagi atas 3 kelompok, yaitu Karbohidrat,
Protein, dan Lemak. Ketiganya menyediakan
energi agar tubuh dapat menjalankan fungsi
dengan semestinya.
Oleh karena itu, menjaga pola makan dengan
gizi seimbang penting dilakukan untuk
menjaga kesehatan tubuh dan mencegah
terkena penyakit. Konsumsi makronutrien dan
mikronutrien yang seimbang adalah faktor
penting dalam kesehatan tubuh, buku ini
tidak khusus diperuntukkan bagi mahasiswa
jurusan gizi saja akan tetapi bagi seluruh
kalangan yang ingin mengetahui lebih dalam
tentang asupan-asupan yang harus dimiliki
oleh tubuh.
22