The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tugas Latsar Agenda 1 dr. Dian Retno Puspita Sari

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Dian Retno Puspita Sari, 2023-05-05 23:30:54

Tugas Agenda 1 Analisis Isu Kontemporer

Tugas Latsar Agenda 1 dr. Dian Retno Puspita Sari

Keywords: analisis isu kontemporer

LEMBAR KERJA PENUGASAN AGENDA 1 ANALISIS ISU KONTEMPORER Nama : dr. Dian Retno Puspita Sari NIP : 199209212022032007 Jabatan : Ahli Pertama Dokter Kelompok : Kelompok III Latsar CPNS Angkatan : Angkatan 103 A. Identifikasi Isu / Masalah Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh saya di UPTD Puskesmas Sarageni Kabupaten Lebak, terdapat beberapa isu/ masalah yang muncul diantaranya : 1. Belum optimalnya sistem penyimpanan data pasien dengan menggunakan rekam medis di Puskesmas 2. Rendahnya pencapaian Skrining faktor resiko penyakit tidak menular (PTM) 3. Kurangnya tenaga perawat di puskesmas B. Teknik Analisis Isu 1. Teknik Analisis Isu APKL Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis criteria APKL. Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu : a. Aktual (A) yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang; b. Problematik (P) yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya; c. Kekhalayakan (K) yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelempok kecil orang; d. Layak (L) yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.


Tabel 1 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL No ISU FAKTOR A JUMLAH PERINGKAT (1-5) P (1-5) K (1-5) L (1-5) 1 Belum optimalnya sistem penyimpanan data pasien dengan menggunakan rekam medis di Puskesmas 5 4 5 5 19 1 2 Rendahnya pencapaian Skrining faktor resiko penyakit tidak menular (PTM) 4 4 5 4 17 2 3 Kurangnya tenaga perawat di puskesmas 3 4 3 3 13 3 Keterangan Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu APKL : 5 : Sangat kuat pengaruhnya 4 : Kuat pengaruhnya 3 : Sedang pengaruhnya 2 : Kurang pengaruhnya 1 : Sangat kurang pengaruhnya Berdasarkan hasil analisis diatas ke tiga issue diatas, issue yang memenuhi syarat yaitu issue mengenai “Belum optimalnya sistem penyimpanan data pasien dengan menggunakan rekam medis di Puskesmas”, dan “Rendahnya pencapaian Skrining faktor resiko penyakit tidak menular (PTM)”, issue ini dianggap layak karena penulis dapat melakukan perubahan dan perbaikan terhadap issue- issue tersebut. Sedangkan isu “Kurangnya tenaga perawat di puskesmas” tidak memenuhi syarat karena tidak sesuai azas kekhalayakan. Hal ini dikarenakan penulis tidak bisa melakukan intervensi sendiri terkait dengan perekrutan tenaga kerja perawat untuk memenuhi kebutuhan perawat di Puskesmas. Selain itu bisa tidak memenuhi syarat layak karena terkait adanya kewenangan peran dari pimpinan puskesmas, Dinas Kesehatan, dan Dinas terkait


Kurangnya kesadaran petugas dalam melaksanakan pencatatan dan penyimpanan rekam medis di Puskesmas - Ketersediaan dana untuk renovasi ruang penyimpanan rekam medis - Kurangnya dana untuk membiayai kebutuhan perlengkapan yang diperlukan seperti memperbanyak jumlah buku rekam medis, lembar rekam medis, rak penyimpanan dll. Money - Ketersediaan lahan untuk ruang penyimpanan rekam medis - Tata letak dokumen yang masih kurang rapi Environment / Lingkungan - Ketersediaan ruang penyimpanan rekam medis - Ketersediaan buku rekam medis dengan format yang tepat Material / Fasilitas - Belum adanya SPO pengisian rekam medis di puskesmas - Belum adanya SPO penomeran dan penyimpanan rekam medis di puskesmas - Buku rekam medis sudah ada namun belum dilakukan sosialisasi cara pengisian nya Method / prosedur dengan pengadaan tenaga kerja di puskesmas. C. Analisis Penyebab Diagram Fishbone Fishbone Analysis atau yang sering disebut juga Causa Effect Diagram merupakan sebuah metode yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah yang ada dengan melakukan analisis sebab dan akibat dari suatu keadaan dalam sebuah diagram yang terlihat seperti tulang ikan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai permulaan awal meliputi Manpower (sumber daya manusia), Material (bahan baku), Method (metode), Machine (meisn), Environment (lingkungan). - Pengetahuan petugas tentang cara pengisian dan penyimpanan rekam medis puskesmas - Belum adanya petugas khusus rekam medis yang terlatih di puskesmas - Keasadaran petugas akan pentingnya pencatatan dan penyimpanan data pasien pada rekam medis Man / SDM


Prioritas masalah : a. Man / SDM - Pengetahuan petugas tentang cara pengisian dan penyimpanan rekam medis puskesmas - Belum adanya petugas khusus rekam medis yang terlatih di puskesmas - Keasadaran petugas akan pentingnya pencatatan dan penyimpanan data pasien pada rekam medis b. Method / prosedur - Belum adanya SPO pengisian rekam medis di puskesmas - Belum adanya SPO penomeran dan penyimpanan rekam medis di puskesmas - Buku rekam medis sudah ada namun belum dilakukan sosialisasi cara pengisian nya c. Material / Fasilitas - Ketersediaan ruang penyimpanan rekam medis - Ketersediaan buku rekam medis dengan format yang tepat d. Environtment / Lingkungan - Ketersediaan lahan untuk ruang penyimpanan rekam medis - Tata letak dokumen yang masih kurang rapi e. Money - Ketersediaan dana untuk renovasi ruang penyimpanan rekam medis - Kurangnya dana untuk membiayai kebutuhan perlengkapan yang diperlukan seperti memperbanyak jumlah buku rekam medis, lembar rekam medis, rak penyimpanan dll. D. Analisis Isu Berdasarkan Metode USG Berdasarkan isu aktual yang telah di validasi ditabel atas tersebut maka dari tiga isu yang berhasil di identifikasi terdapat dua isu yang valid. Kedua isu yang valid ini kemudian dianalisis lebih lanjut dalam menentukan prioritas masalah menggunakan perangkat kriteria USG. Lebih jelasnya, kriteria USG dijelaskan sebagai berikut : 1. Urgency berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan dengan dimensi waktu; 2. Seriousness adalah mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat, bisa menimbulkan masalah baru; dan 3. Growth berarti berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk apabila tidak diselesaikan.


Tabel 2 Menapis Isu dengan Metode USG No ISU Kriteria U Prioritas (1-5) S (1-5) G (1-5) 1 Belum optimalnya sistem penyimpanan data pasien dengan menggunakan rekam medis di Puskesmas 5 5 5 15 2 Rendahnya pencapaian Skrining faktor resiko penyakit tidak menular (PTM) 5 4 4 13 Keterangan Bobot Interval Penetuan Prioritas : 5 : Mendesak / gawat dan dampak 4 : Mendesak / gawat dan dampak 3 : Cukup mendesak / gawat dan dampak 2 : Tidak mendesak / gawat dan dampak 1 : Sangat tidak mendesak / gawat dan dampak Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode USG, isu paling prioritas adalah “Belum optimalnya sistem penyimpanan data pasien dengan menggunakan rekam medis di Puskesmas”. Isu ini menjadi lebih prioritas dibandingkan isu “Rendahnya pencapaian Skrining faktor resiko penyakit tidak menular (PTM)” karena kesadaran petugas dalam menjalankan kegiatan ini lebih mendesak dalam waktu dekat harus diatasi karena bisa mengakibatkan pendokumentasian data riwayat medis pasien tidak berjalan, sehingga akan mengganggu pada rencana penatalaksanaan pasien. E. Gagasan Pemecahan Isu Melalui proses analisis, maka penulis merancang kegiatan berikut ini dengan harapan , yaitu sistem penyimpanan data pasien dengan menggunakan rekam medis di Puskesmas Sarageni Kabupaten Lebak akan lebih optimal . Berikut rancangan kegiatan tersebut : 1. Meningkatkan pengetahuan petugas tentang sistem penyimpanan data rekam medis pasien dengan cara memberi informasi ataupun melatih petugas Kesehatan maupun petugas rekam medis puskesmas. 2. Menyediakan ruangan khusus penyimpanan rekam medis di puskesmas. 3. Membuat SOP pencatatan data rekam medis pasien, penomeran rekam medis, dan penyimpanan rekam medis dan mensosialisasikan SOP tersebut pada seluruh petugas


Kesehatan terkait dan petugas rekam medis puskesmas. 4. Merancang buku dan lembar rekam medis puskesmas 5. Monitoring dan evaluasi secara rutin.


Click to View FlipBook Version