E- MODUL IPA SMP KELAS VII DISUSUN OLEH : LUTHFIYYAH MAHARANI 21231130
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya sehingga dapat diselesaikannya e-modul pembelajaran IPA Kelas VII dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya serta umatnya yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya. E – Modul pembelajaran IPA Kelas VII yang telah disusun ini sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan adanya e-modul pembelajaran IPA Kelas VII ini, diharapkan peserta didik dapat memperoleh kemudahan dalam menjalankan kegiatan pembelajaran, memahami sekaligus menghayati fenomena – fenomena alam yang terjadi di sekitar. Selain itu, Guru dapat merancang, mengarahkan, dan mengevaluasi proses pembelajaran dengan lebih baik . E – Modul pembelajaran IPA Kelas VII ini masih jauh dari kata sempurna, apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dengan segala kerendahan hati penulis akan memperbaiki sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masa yang akan datang KATA PENGANTAR Padang, 20 November 2023 Penulis ILMU PENGTAHUAN ALAM i
DAFTAR ISI Kata pengantar Daftar isi Identitas Modul Mind mapping Petunjuk penggunaan modul Kegiatan belajar 1 a. Pengertian lingkungan b. Kenaekaragaman Hayati c. Tingkat keanekaragaman hayati d. Interaksi antara komponen suatu penyusun ekosistem Tes Formatif I LKPD 1 Kegiatan belajar II a. Apa perbedaan keanekaragaman hayati di indonesia dengan belahan dunia lainnya? b. Bagaimana pengaruh Indonesia terhadap ekosistem? Kegiatan belajar III Tes Formatif II LKPD II a. Mengapa harus dilakukan konservasi Keanekaragaman Hayati? Tes Formatif III LKPD III Tugas akhir Evaluasi Daftar Pustaka ILMU PENGTAHUAN ALAM ii
Mind Mapping ILMU PENGTAHUAN ALAM iii
capaian pembelajaran Tujuan Pembelajaran Profil Pancasila Jumlah peserta didik Penilaian Model pembelajaran Metode pembelajaran Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas / Semester : VII / Genap Alokasi Waktu : 5 JP Judul : EKologi dan Keanekaragaman hayati Disusun oleh : Luthfiyyah Maharani Departemen : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang. Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. 1. Peserta didik dapat menjelaskan interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitar 2. Peserta Didik dapat melakukan pengamatan lingkungan dan mengidentifikasi Persebaran flora dan fauna diindonesia 3. Peserta didik dapat mengaitkan dapak positif dan dampak negatif dari aktivitas makluk hidup terhadap perubahan lingkungan 1. Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia 2. Berkebhinekaan global 3. Gotong Royong 4. Mandiri 5. Bernalar Kritis 6. Kreatif 25 peserta didik - Asessemen individu - Asessemen kelompok 1. Pendekatan scientifik 2. Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) 3. Problem project based learning 1. Diskusi 2. Penugasan. Identitas Modul
1. Bacalah E-modul ini secara berurutan dari awal sampai akhir.Baca dan pahami tujuan yang terdapat pada E-modul ini. Bacalah uraian materi pada E-modul secara runtut dan cermat. Apabila ada materi yang belum dipahami, Anda dapat membaca ulang. 2. Apabila kesulitan dalam mempelajari E-modul ini, diskusikan dengan teman-teman atau dengan guru saat pembelajaran tatap muka. 3. Baca dan pelajari sumber-sumber lain yang relevan untuk memperluas wawasan. 4. Ikutilah kegiatan belajar dengan sungguh-sungguh untuk memperkuat pemahaman tentang materi bioteknologi dan melatih keterampilan berpikir dengan tugas-tugas yang sudah disediakan. 5. .Kerjakan tes formatif, kuis, dan teka teki pada E-modul ini jika sudah yakin paham dengan materi dan dapat menyelesaikan permasalahan pada kegiatan belajar. Petunjuk penggunaan e-modul 1
Pendahuluan : Ananda pastinya memiliki tempat tinggal bersama keluarga. Mungkin diantara ananda ada yang tinggal di perumahan. Kompleks perumahan merupakan lingkungan tempat ananda hidup. Mungkin ada juga yang tingga di pinggir kota yang masih ada pepohonananya. Tempat udaranya yang bersih pun juga dinamakan lingkungan. A. Pengertian Lingkungan Di manakah harimau sumatera tinggal? Secara alami, harimau sumatera hanya ditemukan di hutan - hutan sumatera. Hutan Sumatera merupakan contoh lingkungan yang lain. Dalam biologi, lingkungan berarti segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup dan berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup. Lingkungan tempat makhluk hidup tidak pernah statis, melainkan dinamis (selalu berubah). Gambar 1.1 Harimau sumatera Lingkungan terdapat dua komponen, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik merupakan makhluk hidup, baik spesies makhluk hidup itu sendiri maupun spesies lainnya. Komponen biotik meliputi semua jenis makhluk hidup, yaitu mikroorganisme (Monera dan Protista), jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuh - tumbuhan hijau, hewan (Avertebrata dan Vertebrata), serta manusia. Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup, meliputi komponen fisika dan kimia. Komponen abiotik misalnya tanah, air, cahaya, suhu, kelembapan udara, derajat keasaman (pH), dan salinitas (kadar garam). KEGIATAN BELAJAR 1 2
B. Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang digunakan untuk keanekaragaman sumber daya alam, meliputi jumlah maupun frekuensi dari ekosistem, spesies, maupun gen di suatu tempat. Pada dasarnya keanekaragaman melukiskan keadaan yang bermacammacam terhadap suatu benda yang terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal, ukuran, bentuk, tekstur maupun jumlah. Keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan suatu ekosistem darat memiliki jumlah yang lebih tinggi daripada biodiversitas lingkungan di kutub. Hal ini disebabkan oleh iklim atau cuaca karena biodiversitas merupakan fungsi dari iklim. Perubahan yang terjadi pada suatu lingkungan dapat berdampak buruk bagi spesies, hal itu ialah akan terjadinya kepunahan masal suatu spesies. C. Tingkat Keanekaragaman Hayati 1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetik Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya keanekaragaman susunan gen. Jadi, perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Salah satu contoh ada pada bunga mawar. Meski sama-sama bunga mawar dan mempunyai nama spesies Rosa hybrid, tetapi warna mahkota pada bunga mawar bisa berbeda. Hal ini karena susunan gen penyusun bunga mawar yang satu dengan bunga mawar yang lain berbeda. 3
Berbeda dengan keanekaragaman tingkat genetik, keanekaragaman tingkat individu/spesies ini menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis organisme. Keanekaragaman ini bisa terjadi karena adanya pengaruh kandungan genetik dengan habitatnya. 2. Keanekaragaman Hayati tingkat individu/spesies Pohon Aren (Pegunungan) Pohon kelapa ( Pantai ) Pohon Pinang ( Tempat kering) Contoh dari keanekaragaman individu/spesies ini ada pada Arecaceae atau palem-paleman. Coba Ananda perhatikan secara sekilas, bentuk fisik tanaman ini mirip, kan? Padahal, semuanya merupakan jenis/individu yang berbeda. Perbedaan habitat inilah yang menyebabkan setiap tanaman tadi mempunyai ciri khusus dari tiap spesiesnya. 3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem Di atas keanekaragaman tingkat genetik dan individu, ada keanekaragaman tingkat ekosistem. Ini artinya, setiap ekosistem mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri. Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan jenis populasi organisme dalam suatu wilayah. Adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi organismenya. 4
Untuk Pemahaman lebih lanjut terkait keanekaragaman hayati, silahkan ananda menonton link video dibawah ini. 5
D. Interaksi antara komponen penyusun suatu Ekosistem Halo Ananda semua! kita sebagai makhluk hidup dan termasuk salah satu komponen yang ada dalam ekosistem di dunia ini, pastinya kita akan selalu melakukan interaksi satu sama lain, bukan? Tak hanya manusia, begitu juga seluruh organisme yang ada di muka bumi. Interaksi yang terjadi antar komponen dalam ekosistem ini pun terbagi menjadi beberapa jenis, dan dapat kita pahami dengan mempelajarinya bersama-sama. Interaksi antar komponen ekosistem adalah interaksi yang terjadi antar biotik dengan biotik ataupun biotik dengan abiotik. Adanya interaksi ini menunjukkan hubungan yang saling mempengaruhi antara faktor biotik dan abiotik dalam suatu ekosistem. Suatu interaksi pun selalu terjadi di setiap tingkatan trofik organisme kehidupan. Dengan adanya interaksi antar komponen yang seimbang akan membawa ekosistem pada kondisi seimbang. Sebaliknya, bila interaksi antar komponen ekosistem tersebut tidak berjalan dengan baik, maka ekosistem akan menjadi rusak, bahkan hingga menyebabkan kepunahan komponen biotiknya. 1. Satuan satuan dalam Ekosistem Individu bisa berupa organisme bersel tunggal (uniseluler) atau bersel banyak (multiseluler) yang bekerja sama dalam satu kesatuan. Pada tingkat ini, organisme atau individu adalah suatu satuan makhluk hidup yang tersusun secara kompleks (gabungan sistem organ) yang bekerja sama membentuk kehidupan. a. Individu 6
b. Populasi Populasi adalah sekelompok makhluk hidup yang memiliki karakteristik yang sama, yang hidup pada waktu yang sama, dan wilayah geografis yang sama. Jumlah populasi dari satu ekosistem dapat berubah dari waktu ke waktu. Populasi akan bertambah jika terdapat kelahiran baru dan akan berkurang jika terjadi kematian. Demikian juga jika terjadi perpindahan. Perpindahan ke dalam (imigrasi) akan menambah populasi, sedangkan perpindahan keluar (emigrasi) akan mengurangi jumlah populasi. Populasi Zebra Populasi gajah c. Komunitas Suatu ekosistem biasanya dihuni oleh beberapa jenis makhluk hidup. Misalnya, ekosistem sawah dihuni oleh populasi padi, populasi semanggi, populasi tikus, populasi ular sawah, populasi katak, dan populasi kunang - kunang. Dapat dikatakan bahwa keenam populasi tersebut merupakan anggota komunitas sawah. Komunitas adalah kumpulan populasi makhluk hidup di suatu tempat atau daerah tertentu. Dengan kata lain, yang hidup di dalam komunitas terdiri dari bermacam-macam populasi makhluk hidup. Di dalam komunitas, antar populasi yang menyusunnya saling berinteraksi satu sama lain d. Biosfer Komunitas-komunits di bumi kita berinteraksi dengan lingkungan hidupnya akan membentuk ekosistem-ekosistem. Akuarium adalah suatu ekosistem yang berukuran kecil, sedangkan hutan dan lautan merupakan ekosistem yang berukuran besar. seluruh ekosistem di permukaan bumi kita ini membentuk biosfer. 7
E. Macam - macam Ekosistem ekosistem alami Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan atas dua macam, yaitu: 1. Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia, misalnya laut, hutan, sungai dan gurun. 2. Ekosistem buatan, yaitu ekosistem yang sengaja di buat oleh manusia. Misalnya waduk, kolam, dan akuarium. ekosistem Buatan Berdasarkan habitatnya, ekosistem dibedakan atas dua golongan, yaitu: 1. Ekosistem darat atau teresterial, misanya hutan, gurun, padang rumput, dan tundra. Tundra merupakan daerah dingin dan tandus yang terdapat di daerah kutub bumi. Di daerah tersebut, tumbuhan yang dapat hidup hanyalah lumut. Oleh karena itu, daerah ini biasanya disebut sebagai padang lumut. 2. Ekosistem perairan atau akuatik. Ekosistem ini dapat dikelompokkan berdasarkan aliran airnya, yang terdiri dari yaitu lotik dan lentik. Ekosistem dengan air yang mengalir atau lotik, contohnya sungai. Sedangkan ekosistem dengan air yang tidak mengalir atau lentik, contohnya danau dan kolam. Daratan/teresterial Perairan/Aquatik 8
F. Interaksi dalam Ekosistem Dalam suatu ekosistem, diantara komponen - komponen ekosistem terjadi interaksi (hubungan timbal balik). Interaksi tersebut dapat terjadi antara komponen abiotik dan biotik, dapat pula terjadi antar komponen biotik Jenis interaksi antar komponen biotik dengan biotik ini terjadi antar organisme, antar populasi, dan antar komunitas. 1. Interaksi antar organisme Jenis interaksi ini merupakan interaksi antar individu organisme, karena semua makhluk hidup selalu berhubungan dengan makhluk hidup lainnya yang sejenis atau berbeda sekalipun, baik dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi antar organisme ini dapat dikategorikan sebagai berikut. Netral Interaksi netral merupakan hubungan yang tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat yang sama, serta bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak. Contohnya, seperti interaksi yang terjadi antara capung dan sapi, ayam dan kucing Interaksi predasi merupakan hubungan yang ada antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini memiliki kaitan yang sangat erat dalam mempertahankan keseimbangan suatu ekosistem. Predasi 9
Simbiosis Sebab, apabila tidak ada mangsa, maka predator tak bisa hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi yang menjadi mangsanya. Contohnya bisa dilihat pada singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa, serta burung hantu dengan tikus. Simbiosis merupakan pola interaksi berupa hubungan yang sangat erat antara dua individu berbeda jenis (spesies). Makhluk hidup yang bersimbiosis disebut simbion. Simbiosis dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : a). Simbiosis mutualisme, yaitu hubungan yang sangat erat antara dua individu berbeda jenis yang saling menguntungkan, misalnya hubungan simbiosis antara kerbau dan burung jalak. Dalam simbiosis tersebut, jalan memperoleh keuntungan karena parasit di tubuhnya berkurang b). Simbiosis komensalisme, yaitu hubungan yang sangat erat antara dua individu berbeda jenis, dimana simbion yang satu mendapat keuntungan, sedangkan simbion yang lain tidak mendapat keuntungan maupun kerugian. Contohnya hubungan simbiosis antara ikan hiu dan ikan remora, dalam simbiosis tersebutikan remora memperoleh keuntungan berupa remah makanan dan perlindungan, sedangkan ikan hiu tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian 10
Kompetisi c). Simbiosis parasitisme, yaitu hubungan yang sangat erat antara dua individu berbeda jenis yang menyebabkan simbion yang satu mendapat keuntungan, sedangkan simbion yang lain mendapat kerugian. Contohnya hubungan simbiosis antara tali putri dan tanaman pagar, dalam simbiosis tersebut tali putri mendapat keuntungan berupa zat makanan, sedangkan tanaman pagar mendapat kerugian karena makanannya dihisap oleh tali putri. Kompetisi merupakan pola interaksi berupa persaingan untuk mendapatkan hal yang sama, misalnya makanan dan pasangan hidup untuk berkembang biak. Contohnya kompetisi antara padi dan gulma dalam memperoleh unsur hara (zat makanan) dari dalam tanah, kompetisi antara sapi dan kambing di padang rumput, dan kompetisi antara dua harimau jantan memperebutkan harimau betina untuk berkembang biak Antibiosis Antibiosis merupakan pola interaksi berupa hubungan antara dua individu berbeda jenis yang menyebabkan individu yang satu menghambat pertumbuhan individu lainnya. Contohnya hubungan antara jamur Penicillium notatum dan bakteri, dalam hubungan tersebut Penicillium notatum menghasilkan antibiotik penisilin yang menghambat atau bahkan membunuh bakteri. Interaksi antarkomponen di dalam ekosistem menyebabkan terjadinya rantai makanan dan jaring - jaring makanan. Di dalam rantai makanan terjadi aliran energi dan penyusunan energi yang dapat digambarkan dalam piramida makanan. 11
3. Rantai Makanan Dalam suatu komunitas, beberapa populasi menempati habitat yang sama sehingga terjadi interaksi. Contohnya komunitas taman bunga. Komponen di dalam komunitas taman bunga yang berperan sebagai produsen utama adalah tanaman berbunga, konsumen pertama yaitu belalang. Jadi, belalang akan memakan tanaman bunga. Jika di komunitas taman itu terdapat tikus maka tikus akan memakan belalang. Selanjutnya, tikus akan dimakan ular yang hidup di taman tersebut. Apabila di dalam komunitas taman bunga terdapat elang, elang akan memakan ular. Inilah yang disebut sebagai rantai makanan. Rantai makanan merupakan peristiwa makan dan dimakan yang membentuk rangkaian lurus yang tidak bercabang - cabang. Skema rantai makanan 4. Jaring-jaring Makanan Di dalam suatu ekosistem, sangat jarang ditemukan suatu jenis hewan hanya memakan satu jenis makanan. Misalnya, ular tidak hanya makan tikus, tetapi juga makan katak, kelinci, atau ayam. Demikian pula sebaliknya, sangat jarang suatu jenis makhluk hidup hanya dimakan oleh satu jenis makhluk hidup yang lain. Misalnya, padi tidak hanya dimakan oleh tikus, tetapi juga dimakan burung, belalang, dan hewan - hewan lainnya. Jadi, pada kenyataannya di dalam ekosistem satu rantai makanan dapat berhubungan dengan rantai makanan yang lain membentuk jaring-jaring makanan yang rumit. Jaring - jaring makanan adalah kumpulan beberapa rantai makanan yang saling berhubungan. 12
Skema jaring-jaring makanan 4. Aliran Energi Energi utama ekosistem di bumi adalah cahaya matahari. Oleh produsen, energi cahaya diubah menjadi energi kimia yang tersimpan dalam makanan yang dibentuk melalui proses fotosintesis, Energi ini akan dimanfaatkan oleh produsen untuk melakukan pertumbuhan dan melakukan berbagai aktivitas. Jadi, tanpa cahaya matahari tidak akan ada aliran energi di bumi. Apabila produsen dimakan konsumen I, sebagian energi yang terkandung di dalam tubuh produsen akan berpindah ke konsumen I dan selebihnya akan terlepas ke alam dalam bentuk panas. Selanjutnya, apabila konsumen I dimakan konsumen I. Sebagian energi di dalam tubuh konsumen I yang tidak digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas akan berpindah ke konsumen II, begitupun seterusnya. Jadi, dalam rantai makanan terjadi perpindahan energi dari matahari, produsen, konsumen I, konsumen II, konsumen III, dan seterusnya. Tiap tingkat dalam rantai makanan disebut tingkat tropik. Tingkat tropik pertama diduduki oleh produsen, tingkat tropik kedua diduduki oleh konsumen I, tingkat tropik ketiga diduduki oleh konsumen II, dan seterusnya. Setiap ekosistem belum tentu memiliki jumlah tingkat tropik yang sama, biasanya mencapai hingga lima tingkat tropik 13
Tingkat Tropik Makanan 5. Piramida Makanan Penyusutan energi yang terjadi dalam rantai makanan dapat menjelaskan penyebab dalam suatu ekosistem jumlah tumbuhannya lebih banyak daripada herbivor dan herbivor lebih banyak daripada karnivor. Jadi, agar rantai makanan dalam suatu ekosistem dapat terus berkesinambungan, jumlah produsen harus lebih banyak daripada jumlah konsumen I, jumlah konsumen I harus lebih banyak daripada jumlah konsumen II, jumlah konsumen III harus lebih banyak daripada jumlah konsumen III, dan seterusnya. Apabila fakta ini digambarkan, akan terbentuk suatu piramida makanan. Piramida makanan adalah komposisi rantai makanan yang makin ke atas jumlahnya makin sedikit. Piramida Makanan 14
Tes Formatif 3. Faktor yang mendasari adanya keanekaragaman gen adalah…. a. kesamaan perangkat atau kerangka dasar penyusunan gen setiap individu b. perbedaan susunan perangkat dasar gen tiap-tiap individu c. interaksi factor genetic dengan factor lingkungan d. variasi antarindividu yang berbeda spesies 2.Manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia adalah sebagai berikut, kecuali.... a. sumber hasil pertanian b. sumber plasma nutfah c. sumber penghasil energy d. sumber pengairan 1. Ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut: a Ekologi b Keanekaragaman hayati c Biologi d Zoologi 4. Berikut adalah contoh faktor biotik dalam ekosistem, kecuali: a. Tanah b. Tumbuhan c. Hewan d. Mikroorganisme 5. Berikut adalah contoh hewan yang termasuk dalam karnivora, kecuali: a. Kucing b. Singa c. Kelinci d. Harimau 15
1. Setelah Ananda selesai mengerjakan Tes Formatif Kegiatan Belajar 1, silahkan cocokkan jawaban Ananda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Kemudian hitunglah tingkat penguasaan yang dapat Ananda capai dengan menggunakan rumus berikut ini: 2. Jika tingkat penguasaan yang Ananda peroleh kurang dari 75 (disesuaikan dengan KKM yang ditetapkan), Ananda harus mempelajari kembali materi yang belum dikuasai. Jika masih mengalami kesulitan, tulislah pada buku catatan Ananda bagian mana saja yang masih belum Ananda pahami kemudian Ananda dapat mendiskusikannya bersama teman, menceritakannya kepada orang tua, atau dapat menanyakannya langsung kepada Bapak/Ibu Guru pada saat jadwal kegiatan pembelajaran berlangsung. 3. Jika tingkat penguasaan yang Ananda peroleh lebih dari atau sama dengan 75, Ananda dapat melanjutkan ke materi pembelajaran selanjutnya. Petunjuk evaluasi hasil pengerjaan Tes formatif 16
LKPD 1 " Interaksi Makhluk hidup dengan lingkungannya" 17
LKPD 1 " Interaksi Makhluk hidup dengan lingkungannya" 18
A. Apa Perbedaan Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan di Belahan Dunia Lainnya? Kegiatan belajar II Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Banyak makhluk hidup khas yang hanya hidup di Indonesia, yang tidak ditemukan di belahan dunia lainnya. Identifikasilah flora dan fauna yang ada di indonesia, pilih salah satu daerah yang ada di Indonesia. Buatlah dalam bentuk poster yang memuat gambar flora atau fauna khas daerah tersebut serta karakteristik dan perilaku unik dari Flora atau fauna, persebaran dan konservasi yang harus dilakukan. Presentasikan di depan kelas atau dimuat di media sosial atau dunia maya. TUGAS PROJECT 1. Persebaran flora dan fauna di Indonesia Indonesia terkenal memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Indonesia memiliki banyak bioma seperti bioma hutan hujan tropis, savana, pantai, dan padang rumput. Hal ini ditunjang oleh lokasi geograis yang terletak di garis ekuator yang menerima cahaya Matahari sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi. Hutan hujan tropis di Indonesia terkenal memiliki tumbuhan endemik khas Indonesia, misalnya bunga Raflesia arnoldi, meranti, cendana, anggrek tebu, daun payung, damar dan lainnya. 19
Wallace membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi dua wilayah, yaitu fauna wilayah barat (orientalis) dan fauna wilayah timur (australis). Adapun Webber membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi tiga wilayah, yaitu fauna wilayah barat, peralihan dan timur. Perhatikan Gambar dibawah ini mengenai persebaran fauna di Indonesia. 2. Ancaman Keanekaragaman Hayati di indonesia Banyak flora dan fauna khas Indonesia yang terancam eksistensinya akibat kegiatan manusia dan bencana alam, seperti penggundulan hutan (deforestasi), kebakaran hutan, banjir dan kekeringan. Untuk memperdalam pengetahuan kalian tentang ancaman keanekaragaman hayati di Indonesia. B. Bagaimanakah Pengaruh Manusia terhadap Ekosistem? 1. Pertanian dan Produksi Pangan Setiap aktivitas manusia akan berpengaruh terhadap keberadaan suatu ekosistem. Salah satu kegiatan manusia yang telah dilakukan selama ribuan tahun adalah bercocok tanam untuk menyediakan kebutuhan pangan. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan eutrofikasi perairan dan penurunan kesuburan tanah. Banyak organisme nontarget yang terbunuh akibat penggunaan pestisida. 20
2. Kerusakan Habitat Perkebunan bukanlah habitat alami. Perkebunan merupakan salah satu faktor penyebab hilangnya ekosistem alami. Banyak hutan ditebang di Indonesia untuk diubah menjadi lahan perkebunan, di antaranya untuk lahan kelapa sawit. Pertanian monokultur menyebabkan turunnya keanekaragaman hayati. Banyak tumbuhan yang disingkirkan dan diganti oleh hanya satu jenis tumbuhan tertentu. Hal ini diperparah dengan seleksi penggunaan bibit unggul yang menyebabkan spesies asli suatu daerah akan sulit ditemukan. Banyak hutan ditebang di Indonesia untuk diubah menjadi lahan perkebunan, di antaranya untuk lahan kelapa sawit. 3. Polusi Polusi adalah masuknya zat-zat beracun ke dalam lingkungan sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan alamiah. Kerusakan lingkungan akibat pencemaran (polusi) terjadi di mana-mana yang berdampak pada menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan, pencemaran dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam. Dampaknya banyak jenis tumbuhan dan hewan yang terancam punah akibat kehilangan habitatnya. Alih fungsi lahan lainnya seperti pertambangan dan pembuatan pemukiman turut serta menyebabkan kerusakan habitat. 21
Dampak dari polusi menyebabkan banyak peristiwa di dunia, misalnya hujan asam dan pemanasan global. Hujan asam terjadi akibat polutan sulfur oksida dan nitrogen oksida yang bereaksi dengan air di udara. Hujan asam dapat menyebabkan hutan rusak, jembatan mudah berkarat dan patung banyak yang rusak. Adapun pemanasan global terjadi akibat terakumulasinya gas karbon dioksida di udara sehingga menyebabkan terperangkapnya energi cahaya Matahari di Bumi. Suhu Bumi menjadi meningkat sehingga kutub mencair, permukaan air laut naik, musim yang sulit diprediksi dan gagal panen. info sains Apakah kamu tahu apa itu hujan asam? Hujan asam juga biasa dikenal sebagai hujan yang mengandung endapan asam, yaitu kandungan sulfur (SO2) dan nitrogen oksida (NOX) yang terbawa udara, kemudian menyebar pada atmosfer. Peristiwa hujan asam dapat terjadi akibat dampak erupsi gunung. Penyebab paling sering terjadinya hujan asam adalah pembakaran bahan bakar fosil, misalnya pembakaran di pusat pembangkit listrik, kendaraan bermotor, atau hal lainnya yang juga menyebabkan pemanasan global seperti halnya dibahas dalam buku Global Warming dibawah ini. 22
4. Konservasi Kegiatan manusia yang dapat memperlambat kepunahan organisme adalah dengan melakukan kegiatan konservasi. Kegiatan yang berwawasan lingkungan dapat memperlambat penurunan keanekaragaman hayati. Beberapa kegiatan konservasi yang dapat dilakukan di antaranya adalah penggunaan energi alternatif, daur ulang sampah, pengolahan limbah dan penghijauan Untuk pemahaman lebih lanjut Kerjakanlah Teka teki silang dibawah ini. 23
Tes Formatif 1.Indonesia memiliki banyak bioma seperti bioma hutan hujan tropis, savana, pantai, dan padang rumput. Hal ini ditunjang oleh lokasi geograis yang terletak di garis yang disebut? a) Ekuator b) Keanekaragaman hayati c) Khatulistiwa d) ekosistem 2. Banyak flora dan fauna khas Indonesia yang terancam eksistensinya akibat kegiatan manusia dan bencana alam. Kecuali? a) penggundulan hutan b) kebakaran hutan c) Reboisasi d) Kekeringan 3. Punahnya spesies dan rusaknya habitat adalah ancaman bagi hilangnya sifat-sifat keanekaragaman makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Untuk mengembalikan kelestarian tersebut maka perlu dikembangkan... a) Hutan lindung b)Reboisasi ekosistem c)Observasi ekosistem d)Konservasi ekosistem 4. Dampak dari polusi menyebabkan? a) hujan asam dan pemanasan global b) tumbuhan menjadi subur c) ekosisten terjaga d) makhluk hidup bisa hidup 5. Apa yang menyebabkan hujan asam? Kecuali. a) gunung meletus b) polusi asap kendaraan c) banjir d) global warming 24
1. Setelah Ananda selesai mengerjakan Tes Formatif Kegiatan Belajar 2, silahkan cocokkan jawaban Ananda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Kemudian hitunglah tingkat penguasaan yang dapat Ananda capai dengan menggunakan rumus berikut ini: 2. Jika tingkat penguasaan yang Ananda peroleh kurang dari 75 (disesuaikan dengan KKM yang ditetapkan), Ananda harus mempelajari kembali materi yang belum dikuasai. Jika masih mengalami kesulitan, tulislah pada buku catatan Ananda bagian mana saja yang masih belum Ananda pahami kemudian Ananda dapat mendiskusikannya bersama teman, menceritakannya kepada orang tua, atau dapat menanyakannya langsung kepada Bapak/Ibu Guru pada saat jadwal kegiatan pembelajaran berlangsung. 3. Jika tingkat penguasaan yang Ananda peroleh lebih dari atau sama dengan 75, Ananda dapat melanjutkan ke materi pembelajaran selanjutnya. Petunjuk evaluasi hasil pengerjaan Tes formatif 25
LKPD 2 " pemanasan global, pratikum efek rumah kaca" Tujuan : 1. Melalui percobaan, Ananda dapat mendefinisikan efek rumah kaca. 2. Melalui percobaan, Ananda dapat menjelaskan proses terjadinya efek rumah kaca. 3. Melalui percobaan, Ananda dapat menjelaskan dampak efek rumah kaca. Alat dan bahan a. Gelas bening 2 buah b. Sendok logam 2 buah c. Plastik bening 1 lembar d. Karet gelang 1 buah e. Stopwactch ( boleh menggunakan stopwatch HP) f. Alat tulis Langkah kerja a. Siapkan alat dan bahan b. Beri label sebagai penanda disetiap gelas ( gelas A gelas B) c. Masukanlah 1 buah sendo ke dalam masing-masing gelas d. Tutup gelas B dengan menggunakan plastik dan rapatkan menggunakan karet gelas e. Letakkan kedua gelas tersebut dibawah sinar matahari langsung selama 15 menit f. Buka penutup plastik pada gelas B g. Pegang sendok pada gelas A dan sendok pada gelas B, rasakan perbedaannya h. Catat hasil kegiatan anda pada tabel 26
No Sendok Keterangan 1. A 2. B LKPD 2 " pemanasan global, pratikum efek rumah kaca" data hasil pengamatan Pertanyaan diskusi Berdasarkan hasil pengamatan yang telah anda lakukan, diskusikan pertanyaan-pertanyaan dibawah ini! 1. Ketika memegang sendok A apa yang kamu rasakan? Jawab: ………………………………………………………………………………………………………................................................................. 2. Ketika memegang sendok B apa yang kamu rasakan? Jawab: …………………………………………………………………………………………………....................................................................... 3. Apakah terdapat perbedaan ketika memegang sendok A dan sendok B ?Jika iya, tuliskan apa perbedaanya! Jawab: ………………………………………………………………………………………………………................................................................... 4. Apakah yang menyebabkan perbedaan tersebut? Jawab: ………………………………………………………………………………………….................................................................................... 5. Apa saja penyebab efek rumah kaca? Jawab : …………………………………………………………………………………………………….........,............................................................ 6. Menurut pendapat anda, apakah efek rumah kaca berdampak positif atau negatif pada kehidupan dibumi? Jawab : ……………………………………………………………………………………………………………………............................................... Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang sudah anda lakukan, buatlah kesimpulan! ………………………………………………………………………………………………………………………………………………..……… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. 27
E. Mengapa Harus Dilakukan Konservasi Keanekaragaman Hayati? Kegiatan belajar III Disamping adalah foto harimau jawa. Ananda tidak akan menemukan lagi harimau jawa di hutan-hutan pulau Jawa. Harimau jawa sebagai hewan khas pulau Jawa punah sekitar pertengahan 1970 karena perburuan yang masif. Apa perasaan kalian ketika harimau jawa ini telah punah? Apa yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat Indonesia agar kejadian serupa tidak terjadi pada spesies lainnya? 1. Manfaat Konservasi klik logo wikipedia untuk info tentang harimau jawa. Kelangkaan dan kepunahan berbagai spesies sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia. Berangkat dari permasalahan tersebut, diperlukan upaya yang dapat melestarikan kekayaan alam. Upaya tersebut menerapkan konsep mutualisme antara manusia dan alam yang selanjutnya dikenal sebagai konservasi. Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang dilakukan secara bijaksana untuk menjaga kesinambungan persediaan hayati dengan meningkatkan dan memelihara kualitas keanekaragaman nilainya. Konservasi merupakan suatu kegiatan memanajemen antara kehidupan manusia dengan sumber daya alam agar tercipta kehidupan bisa tetap dipertahankan dan dilestarikan. 28
2. Metode Konservasi Manfaat konservasi dapat dilihat dari aspek ekologi dan ekonomi. Manfaat secara ekologi adalah terlindunginya keanekaragaman hayati melalui keseimbangan ekosistem, sehingga terbebas dari ancaman kepunahan. Keseimbangan ekosistem yang tercipta dapat menghindarkan manusia dari bencana dahsyat, seperti banjir bandang dan kekeringan. Manfaat secara ekonomi adalah tersedianya sumber sandang, pangan dan papan yang berkelanjutan. Selain itu jika dikelola dengan baik maka dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan, misalnya dijadikan sebagai tempat ekowisata. Secara umum, metode konservasi lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu konservasi secara in-situ dan eks situ. a. Metode Konservasi in-situ Konservasi in-situ adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati, baik berupa Flora ataupun fauna, yang dilakukan di habitat asli spesies tersebut. Lingkungan yang akan menjadi lokasi konservasi harus masih berada dalam kondisi yang layak dan terjaga untuk dihuni oleh spesies tersebut. Kawasan yang berfungsi sebagai lokasi konsevarsi secara in-situ antara lain suaka margasatwa, cagar alam dan taman nasional, seperti badak.Tujuan penetapan kawasan konservasi adalah untuk mengurangi resiko kerusakan pada habitat tertentu, sehingga tidak mengancam kelangsungan hidup Flora dan fauna. B. Metode Konservasi eks-situ Metode konservasi eks-situ adalah upaya pelestarian keaneragaman hayati yang dilakukan di luar habitat aslinya. Lingkungan konservasi secara eks-situ merupakan lingkungan buatan manusia. Konservasi eks-situ menjadi alternatif apabila habitat asli dari suatu spesies sudah rusak, sehingga tidak layak lagi untuk dihuni dan apabila ingin mengembalikan fungsinya juga butuh waktu yang lama. badak bercula satu, di taman nasional 29
Karakteristik dari habitat buatan adalah wilayahnya tidak terlalu luas dan jumlah populasi yang dikonservasi tidak terlalu banyak. Lokasi pembuatan habitat buatan berdekatan dengan pemukiman manusia, sehingga spesies yang dikonservasi tidak dibiarkan secara liar. Konservasi secara eks-situ dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya agar tingkat keberhasilan konservasi tergolong tinggi. Contoh bentuk konservasi eks-situ adalah penangkaran dan kebun binatang 30
Tes Formatif 1. Mengapa keanekaragaman perlu dilestarikan karena……… a. Jenisnya terlalu banyak b. Setiap jenis makhluk hidup mempuyai peranan didalam lingkungannya c. Terdapat flora langka didalamnya d. Terdapat fauna langka didalamnya 2. Keberadaan hewan dan tumbuhan sangat dibutuhkan manusia karena sebagai…. a. Sumber bahan makanan b. Sumber bahan tambang c. Sumber bahan bangunan d. Sumber utama kebahagiaan 3. Di bawah ini kegiatan manusia yang dapat merusak alam …. a. Penanaman pohon secara berkala b. Pembakaran hutan untuk pertanian c. Penebangan hutan dengan tebang pilih d. Penghijauan hutan kembali 4. Harimau loreng merupakan salah satu satwa langka. Salah satu tujuan pemerintah melarang perburuan liar tehadap hewan tersebut adalah… a. Agar harimau loreng dapat melakukan perkawinan silang b. Melindungi harimau loreng dari kepunahan c. Memanfaatkan kulitnya untuk diekspor. d. Untuk dijual ke luar negeri 5. Pemerintah membangun Taman Nasional Ujung Kulon di Jawa Barat dengan tujuan…. a. Melindungi gajah agar tidak punah karena diambil gadingnya. b. Melindungi badak bercula satu yang sudah langka karena ditangkap untuk dipiara c. Melindungi harimau jawa dari perburuan liar untuk diambil kulitnya d. Melindungi badak bercula satu karena diburu untuk diambil culanya 31
1. Setelah Ananda selesai mengerjakan Tes Formatif Kegiatan Belajar 3 , silahkan cocokkan jawaban Ananda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Kemudian hitunglah tingkat penguasaan yang dapat Ananda capai dengan menggunakan rumus berikut ini: 2. Jika tingkat penguasaan yang Ananda peroleh kurang dari 75 (disesuaikan dengan KKM yang ditetapkan), Ananda harus mempelajari kembali materi yang belum dikuasai. Jika masih mengalami kesulitan, tulislah pada buku catatan Ananda bagian mana saja yang masih belum Ananda pahami kemudian Ananda dapat mendiskusikannya bersama teman, menceritakannya kepada orang tua, atau dapat menanyakannya langsung kepada Bapak/Ibu Guru pada saat jadwal kegiatan pembelajaran berlangsung. 3. Jika tingkat penguasaan yang Ananda peroleh lebih dari atau sama dengan 75, Ananda dapat melanjutkan ke materi pembelajaran selanjutnya. Petunjuk evaluasi hasil pengerjaan Tes formatif 32
LKPD 3 " pemanasan global, pratikum efek rumah kaca" Nama : kelas : kelompok : keanekaragman hayati 33
pertanyaan 34
35
TUGAS AKHIR KERJAKANLAH DENGAN MENGKLIK LINK DIBAWAH INI! https://quizizz.com/join/quiz/65224639e83245 b46c7d56c9/start?studentShare=true 36
KUNCI JAWABAN Tes Formatif 1 1. A 2. D 3. B 4. A 5. C Tes Formatif 2 1. A 2. C 3. A 4. A 5. C Teka teki silang Tes Formatif 3 1. B 2. A 3. B 4. C 5. D 37
EVALUASI Kognitif Skill No Kegiatan Indikator C B SB 1. Kegiatan Pembelajaran 1 - Peserta didik mampu memahami pengertian Lingkungan - Peserta didik mampu membedakan jenis jenis ekosistem - Peserta didik mampu menjelaskan apa saja interaksi antar ekosistem 2. Kegiatan Pembelajaran 2 - Peserta didik mampu memahami pengertian Keanekaragaman hayati - Peserta didik mampu membedakan Keanekaragaman hayati indonesia dengan belahan dunia lainnya. - Peserta didik mampu menjelaskan apa saja aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati. 3. Kegiatan Pembelajaran 3 - Peserta didik mampu memahami pengertian konservasi - Peserta didik mampu membedakan jenis konservasi Lembar ini di isi oleh guru untuk menilai pengetahuan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berilah tanda (√) pada kolom skor yang paling tepat dan sesuai untuk peserta didik dengan kriterian di antaranya. 38
EVALUASI Psikomotor skill No Kegiatan Indikator C B SB 1. Kemampuan memahami materi -Peserta didik mampu memahami tentang ekologi dan ekosistem -Peserta didik mampu menjelaskan keanekaragaman hayati diindonesia -Peserta didik mampu menerapakan dalam menjaga kenaekaragaman hayati. 2. Kemampuan dalam berdiskusi Peserta didik mampu menyelesaikan suatu permasalahan Peserta didik mampu bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan peserta didik mampu membuat laporan dan mendemonstrasikan hasil diskusi dengan baik dan benar 3. Kemampuan dalam menyelesaika m LKPD Peserta didik mampu memahami LKPD dengan baik dan benar, mendiskusikan hasil, dan ketepatan menjawab pertanyan Lembar ini di isi oleh guru untuk menilai pengetahuan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berilah tanda (√) pada kolom skor yang paling tepat dan sesuai untuk peserta didik dengan kriterian di antaranya. 39
Sikap No Indikator C B SB 1. Peserta didik membaca doa sebelum memulai pembelajaran 2. Peserta didik memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik 3. Peserta didik menggunakan pakaian sesuai dengan peraturan. 4. Peserta didik mngerjakan soal-soal dengan baik dan jujur 5. Peserta didik masuk dengan tepat waktu 6. Peserta didik dapat bertanggung jawab atas setiap kegiatan yang dilakukan. 7. Peserta didik tidak berbicara dengan teman saat guru menerangkan pembelajaran 8. Peserta didik tidak berdiskusi ketika diberikan tugas secara mandiri atau saat ujian. 9. Peserta didik mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. 10. Peserta didik mampu bekerja sama ketika berdiskusi dengan temanyang memiliki keragaman latar belakang 40
DAFTAR PUSTAKA DENA, M. (2022). TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PEMANFAATANNYA DI INDONESIA (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG Leksono, A. S. (2010). Keanekaragaman hayati. Universitas Brawijaya Press. Sudjito, Luman Y. (2017). SKM (Sukses Kuasai Materi) Biologi SMA Kelas X, XI, XII. Jakarta: PT Grasindo. Yuniastuti, Nanik, Dkk. (2021). Biologi untuk SMA/MA Kelas X Edisi Revisi. Jakarta: PT Gramedia Wid.