The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Perhimpunan Gastroenterologi Hepatologi dan Nutrisi Anak Indonesia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Dayat Wong, 2018-10-03 02:05:13

PGHNAI online

Perhimpunan Gastroenterologi Hepatologi dan Nutrisi Anak Indonesia

Keywords: pghnai

PGHNAI

PERHIMPUNAN GASTROENTEROLOGI HEPATOLOGI DAN NUTRISI ANAK INDONESIA
No. 01 l Juli 2018

berita utama

RAPAT KERJA Badan Koordinasi Gastroenterologi
Anak Indonesia

Artikel

Larangan dalam Mengabadikan Gambar saat
Memeriksa Pasien

Traveling

Wisata di Malang dan Sekitarnya

Dari Redaksi

Salam sejahtera bagi kita semua. Pertama-tama izinkanlah saya selaku pemimpin redaksi
bulletin PGHNAI mengucapakan puji dan syukur yang setinggi-tingginya kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena akhirnya majalah ini dapat terbit kembali setelah vakum
dalam waktu yang lama. Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua anggota
redaksi yang telah bekerja keras dan seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan
buletin PGHNAI ini.
Pada edisi perdana buletin ini, kami mencoba mengulas sejarah berdirinya perhimpunan ini,
serta harapan-harapan dari para Guru Besar terhadap peran perhimpunan ini untuk masyarakat.
Tidak lupa kami sisipkan informasi tentang kegiatan-kegiatan yang telah berlangsung serta
rencana kegiatan dan simposium gastrohepatologi dan nutrisi tahun ini.
Perkembangan jaman yang pesat saat ini telah mengubah dunia yang duhulu bersifat manual
menjadi dunia yang penuh dengan otomatisasi. Perkembangan teknologi komunikasi menjadi
pemimpin kemajuan teknologi dibidang lain, termasuk ilmu kedokteran. Untuk itulah buletin
PGHNAI akan terbit pula dalam edisi elektronik untuk mempermudah semua pihak yang ingin
mendapatkan informasi mengenai PGHNAI kapanpun dan dimanapun.
Kami akui masih banyak kekurangan dalam penulisan buletin PGHNAI ini, oleh karenanya
kami harapkan kritik dan saran dari pada pembaca sehingga kami dapat membenahi kesalahan-
kesalahan tersebut pada edisi buletin yang akan datang
Hanifah Oswari

Buletin PGHNAI
Penasehat: Agus Firmansyah, Hadjat S Digdowirogo l Pemimpin Redaksi: Hanifah Oswari l Anggota Redaksi: Budi Purnomo, Nuraini Irma Susanti,
Barry Army Bakry, Frieda Handayani, Erwin Lukas Hendrata l Redaksi Cabang: Yudith Setiati Ermaya, Satrio Wibowo l Pengurus Pusat PGHNAI:
Pembina: Prof. dr. Rusdi Ismail, SpA(K), Prof. Dr. dr. Agus Firmansyah, SpA(K), Dr. Hadjat S. Digdowirogo, SpA, Prof. dr. S. Yati Soenarto,Ph.D., SpA(K),
Prof. Dr. dr. Subijanto M. Sudarmo, SpA(K), Penasehat: Prof. Dr. dr. Sarah M. Warouw, SpA(K), Prof. dr. M. Djuffrie, Ph.D., SpA(K), Prof. dr. Badriul Hegar
Syarif, Ph.D., SpA(K), Dr. Alexandra, SpB, SpBA, Ketua: dr. Ade Pasaribu, SpA, Wakil Ketua I: dr. Muzal Kadim, SpA(K), Wakil Ketua II: dr. Budi Purnomo,
SpA(K), Sekretaris: dr. Frieda Handayani, SpA(K), Wakil Sekretaris: Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K), Bendahara I: dr. Nuraini Irma Susanti, SpA(K),
Bendahara II: dr. Laila Hayati, SpGK, M.Gizi, Anggota: Bidang Ilmiah: Prof. Dr. dr. Agus Firmansyah, SpA(K) dan dr. I Putu Gede Karyana, SpA(K),
Bidang Pendidikan: Prof. dr. M. Djuffrie, SpA(K) dan Dr.dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K), Bidang Kemasyarakatan: Dr. dr. Hanifah Oswari, SpA(K), Dr.
dr. Diana Aulia, SpPK(K), dr. Barry Army Bakry, SpA(K), dr. Erwin Lukas Hendrata, SpA(K), Bidang Organisasi: dr. Hadjat S. Digdowirogo, SpA, Dr. Eva
Jeumpa Soelaeman, SpA(K), dr. Dedy Rachmat, SpA

PGHNAI l No. 01/Juni 2018 3

Ketua dan Wakil Ketua
Pengurus Cabang PGHNAI 2017-2020

1. ACEH 8. Jawa Tengah
Ketua : DR.Dr. Sulaiman Yusuf, Sp.A(K) Ketua : dr Edwin Basyar, SpBA
Sekretaris : DR. Dr. Bakhtiar, M.Kes, Sp.A Sekretaris : dr. Ninung Rose Diana, SpBA

2. SUMATERA UTARA 9. Jawa Timur
Ketua : dr. Supriatmo, MKed (Ped), Sp.A(K) Ketua : DR. dr. Bagus Setyoboedi, SpA.(K)
Sekretaris : dr. Zaimah Z. Tala, M.Sc, SpGK Sekretaris : Dr. Yudith Setiati Ermaya, Sp.A(K), M.Kes
10. Bali
Ketua : dr. I Gusti Ngurah Sanjaya, Sp.A(K)
3. SUMATERA BARAT Sekretaris : dr. Nyoman Metriani Nesa, MSc., Sp.A
Ketua : dr. Yorva Sayoeti, SpA(K)
Sekretaris : Dr. dr.Yusri Dianne Jurnalis, SpA(K)

4. Riau 11. Kalimantan Selatan
Ketua : dr. Deddy Satriya Putra, Sp.A(K) Ketua : Dr. Hasni Hasan Basri, Sp.A
Sekretaris : dr. Riza Yefri, Sp.A Sekretaris : Dr. Meida Erimarisya, M.Kes, Sp.A

5. Sumatera Selatan 12. Sulawesi Utara
Ketua : dr. Achirul Bakri, Sp.A(K) Ketua : Prof. Dr. dr. Sarah M. Warouw, Sp.A(K)
Sekretaris : dr. Hasri Salwan, Sp.A(K) Sekretaris : Dr. dr. Jeanette I. Ch. Manoppo, Sp.A(K)

6. DKI JAYA 13. Sulawesi Selatan
Ketua : dr. Yuli Yafri Razak, Sp.A Ketua : dr. Setia Budi Salekede, Sp.A(K)
Sekretaris : dr. Frieda Handayani, Sp.A(K) Sekretaris : dr.Eka Yusuf Inrakartika, M.Kes, Sp.A
7. Jawa Barat
Ketua : Prof.DR.Dr. Dwi Prasetyo, Sp.A(K), M.Kes
Sekretaris : Dr. Yudith Setiati Ermaya, Sp.A(K), M.Kes 14. D.I. Yogyakarta
Ketua : dr. Wahyu Damayanti, Sp.A(K)
Wakil Ketua : Dr.dr. Titis Widowati, Sp.A(K)

DAFTAR ISI

Dari Redaksi.................................................................................................................................................................................................3
RAPAT KERJA Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia.......................................................................................5
RENCANA KERJA PP PGHNAI 2017-2020.........................................................................................................................................10
Larangan dalam Mengabadikan Gambar saat Memeriksa Pasien..........................................................................................12
Doctor on the Go Mala, Angkuca, dan Icwara.................................................................................................................................14
Wisata di Malang dan Sekitarnya........................................................................................................................................................16
Wisata Kuliner di Malang........................................................................................................................................................................19
Lokakarya PGHNAI Cabang DKI Jakarta............................................................................................................................................21
Simposium dan Worshop PGHNAI ...................................................................................................................................................22
Kongres Nasional VII Perhimpunan Gastrohepatologi dan Nutrisi Anak Indonesia.......................................................23
Peresmian PGHNAI....................................................................................................................................................................................24

4 PGHNAI l No. 01/Juni 2018

BERITA UTAMA

RAPAT KERJA
Badan Koordinasi Gastroenterologi
Anak Indonesia

Bandung, 14-16 April 1995

Perhimpunan Gastrohepatologi Anak Indonesia (PGHNAI) merupakan
perkumpulan para tenaga medis dengan minat yang sama dalam bidang
gastrohepatologi dan nutrisi anak. Perjalanan PGHNAI yang unik dan
panjang ini berawal dari dibentuknya Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak
Indonesia (BKGAI). BKGAI, yang didirikan di Surabaya pada 4 Juli 1974,
merupakan wadah perkumpulan para tenaga medis bidang gastrohepatologi
dan nutrisi anak. Ketua PP BKGAI adalah Prof. Dr. dr. Soeharjono, SpA(K).

PGHNAI l No. 01/Juni 2018 5

Pada awal berdirinya BKGAI, AD- di Surabaya tersebut menghasilkan Diseases Research atau dikenal sebagai
ART baku belum terbentuk seperti kesepakatan untuk mengembangkan ICDR-B. Prof. dr. Soelianti Saroso,
organisasi kemasyarakatan lain. “rehydration center” yang berkembang pelindung dan pendukung BKGAI,
Akan tetapi, keberadaan BKGAI menjadi pojok oralit. Upaya rehidrasi diangkat sebagai anggota Board of
sebagai organisasi kemasyarakatan oral dimasukkan ke dalam kurikulum Trustees APSPG dan ketua lembaga
telah diakui oleh berbagai pihak dan pendidikan dokter dan paramedis tersebut.
lembaga, baik di dalam maupun luar pada tahun 1977. Pada kepengurusan BKGAI 2007-
negeri. Organisasi-organisasi yang 2010, saat Prof. Dr. dr. Agus
mengakui, antara lain Departemen Sementara itu, pada 1977 di Bandung, Firmansyah, SpA(K) menjabat ketua
Kesehatan RI, fakultas kedokteran disepakati untuk menggalakkan PP, dikeluarkan keputusan untuk
dari berbagai perguruan tinggi, pemberian ASI, meneruskan menjadikan BKGAI yang awalnya
lembaga, dan badan asing, yaitu Badan pemberian makanan selama diare, dan merupakan organisasi kemasyarakatan
Kesehatan PBB (WHO). memakai antibiotik secara selektif. di bawah kementerian dalam negeri
Pada tahun 1993, di bawah Pembentukan BK PP-ASI disepakati menjadi organisasi medis seminat
kepemimpinan Prof. dr. Rusdi Ismail, di Denpasar pada 3-4 Desember 1976. di bawah IDI. Hal itu diputuskan
SpA(K) sebagai Ketua PP BKGAI dan Pada 24 September 1977 diadakan pada Rapat BKGAI Tahun 2010 di
dr. Hadjat Digdowirogo, SpA sebagai simposium mengenai peningkatan Medan. Oleh karena itu, BKGAI
Sekretaris PP BKGAI dibentuklah pemberian ASI di Semarang. berganti nama menjadi PGHNAI
AD-ART organisasi BKGAI. AD- Selanjutnya, pada 19 November 1977 (Perhimpunan Gastrohepatologi dan
ART tersebut diresmikan sebagai di Yogyakarta, diadakan lokakarya Nutrisi Anak Indonesia).
AD-ART PGHNAI pada tahun dengan topik yang sama dengan Ketua PP PGHNAI pertama terpilih
1996. Selama 36 tahun, dari tahun simposium tersebut. yang menjabat pada periode
1974 hingga 2010, BKGAI sudah 2010-2013 adalah dr. Eva Jeumpa
banyak menghasilkan karya yang Pada tahun 1981, dicanangkan Soelaeman, SpA(K) didampingi
membanggakan. Di Indonesia sejak Program Peningkatan Pemberantasan dr. Budi Purnomo, SpA(K) sebagai
tahun 1974, BKGAI sudah lima kali dan Penanggulangan Penyakit Sekretaris PP. Di bawah kepengurusan
melaksanakan pekan ilmiah berkala Diare (P4D) yang berubah nama mereka, dengan adanya perubahan
serta beberapa lokakarya dan seminar menjadi Program Pemberantasan dan dan perkembangan di bidang ilmu
yang menghasilkan karya-karya di Penanggulangan Diare (P2D). Pada kedokteran, pemerintahan, sosial,
bidang gastroenterologi, hepatologi, tahun 1986 dibentuk tim Pendidikan dan politik, BKGAI berubah menjadi
dan nutrisi anak. Bahasan yang Medik dan Pemberantasan Diare di PGHNAI, yaitu dari organisasi
dibicarakan dan disepakati antara Parapat. Terakhir, pada tahun 1984 kemasyarakatan menjadi sebuah
lain mengenai cairan pengganti oralit, disepakati mulainya pengembangan organisasi medis seminat di bidang
konsumsi ASI, penanggulangan diare, pelayanan endoskopi gastrointestinal gastroenterologi, hepatologi, dan
dan penggunaan antibiotik secara di Palembang. nutrisi anak. Keputusan tersebut
selektif. berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Pada tahun 1974, BKGAI mengadakan Sementara itu, di dunia internasional, IDI No. 895/PB/A.4/01.2014 tanggal
pekan ilmiah berkala di Yogyakarta. tokoh BKGAI mengambil peran 22 Januari 2014 dan Muktamar IDI
Terdapat suatu kesimpulan dari yang besar dalam pembentukan XXVIII tahun 2012 di Makassar.
pertemuan tersebut untuk meneliti Asian Pacific Society for Pediatric Perubahan tersebut menjadikan
cairan pengganti oralit yang dikenal Gastroenterology (APSPG) pada seluruh tenaga medis, mulai dari
dengan larutan garam gula (LGG). tahun 1976 dengan sekretariat per- bidan, perawat, dokter, hingga dokter
Saat ini cairan tersebut dikenal dengan tama APSPG berada di markas PP spesialis yang berminat di bidang
cairan rumah tangga. Pertemuan BKGAI. Prestasi lainnya pada tahun gastrohepatologi dan nutrisi anak
selanjutnya pada tahun 1975 diadakan 1980 yaitu Prof. dr. Sunoto, SpA(K), dapat ikut bergabung dan berusaha
dua kali, yaitu di Surabaya dan sebagai Sekretaris Umum BKGAI, bersama menghasilkan sesuatu untuk
Bandung. Pertemuan yang diadakan ditunjuk untuk mewakili pemerintah
Indonesia dalam upaya membentuk
International Center for Diarrheal

6 PGHNAI l No. 01/Juni 2018

kesehatan dan kesejahteraan anak paikan segala sesuatu kepada pembuat SpA(K) sebagai Sekretaris PP. Saat
Indonesia. kebijakan dan kemudahan mendapat ini, PGHNAI dipimpin oleh dr. Ade
Perubahan bentuk organisasi sumber dana dari pemerintah Pasaribu, SpA sebagai Ketua PP dan
dari BKGAI menjadi PGHNAI, maupun donatur lembaga asing, dr. Frieda Handayani, SpA(K) sebagai
berdasarkan penjelasan dr. Hadjat saat ini sedikit sulit didapatkan, Sekretaris PP periode 2016-2019,
Digdowirogo, SpA mendatangkan Akan tetapi, hal tersebut tidak telah memiliki anggota dari berbagai
tantangan positif bagi para anggotanya menjadi hambatan dalam kiprah disiplin ilmu yang disatukan dengan
untuk berkarya lebih baik lagi. dan karya PGHNAI di masyarakat. persamaaan minat. PGHNAI saat
Hadjat menjelaskan bahwa dahulu Profesor Djuffrie, salah seorang tokoh ini diharapkan dapat bersama-sama
BKGAI telah membuktikan dengan PGHNAI menambahkan bahwa mengeluarkan rekomendasi dan
adanya kerja sama antara profesional, PGHNAI menghadapi tantangan terobosan serta turut memberikan
perguruan tinggi, dan pemerintah, yang cukup besar, yaitu usaha masukan untuk mengatasi masalah di
masalah sulit dapat diselesaikan. konsolidasi ke dalam masyarakat di bidang gastroenterologi, hepatologi,
Dengan adanya kelengkapan bidang gastroenterohepatologi dan dan nutrisi anak. Di samping itu,
organisasi serta sumber daya manusia nutrisi. Hal tersebut terjadi karena diharapkan dapat terjalin kerja
yang memiliki kompetensi, seharusnya belum adanya hubungan yang baik sama dengan berbagai pihak, seperti
karya besar dapat dihasilkan dalam antarmasyarakat PGHNAI. Oleh UKK Gastrohepatologi IDAI dan
rangka meningkatkan kesejahteraan karena itu, perlu ditingkatkan jalinan Kementerian Kesehatan, guna
anak. Menurut Hadjat, perubahan kerja sama dan pengertian yang baik menyisipkan program-program terkait
dan penataan yang lebih baik antaranggota dan antarkelompok ke dalam layanan kesehatan sehingga
harus melalui undang-undang dan organisasi. Selain itu, perlu dipikirkan dapat mampu laksana dan bermanfaat
peraturan-peraturan. Oleh karena peningkatan sumber dana karena di masyarakat. Prof Djuffrie, Hadjat,
itu, segala langkah yang ditempuh selama ini sulit untuk mempunyai maupun para anggota PGHNAI
oleh PGHNAI harus berjalan sesuai dana tetap yang menjaga kelangsungan berharap bahwa kepengurusan baru ini
ketentuan yang ada. organisasi. mampu berkarya lebih banyak untuk
Kemudahan-kemudahan serta Selanjutnya pada periode 2013- membantu perbaikan kesejahteraan
terobosan-terobosan di masa lalu, 2016, PGHNAI dipimpin oleh dr. I anak di bidang gastroenterologi,
antara lain kemudahan menyam- Putu Gde Karyana, SpA(K) sebagai hepatologi, dan nutrisi anak Indonesia.
Ketua PP dan dr. Muzal Kadim,

PGHNAI l No. 01/Juni 2018 7



Abstrak

Childhood tions and replacing it with “after by primary providers in the setting
Functional appropriate medical evaluation the of physiologic jaundice. Cholestatic
Gastrointestinal symptoms cannot be attributed to jaundice is always pathologic and
Disorders: Child/ another medical condition.” This indicates hepatobiliary dysfunction.
Adolescent change allows the clinician to perform Early detection by the primary care
selective or no testing to support a physician and timely referrals to
Gastroenterology 2016;150:1456– positive diag- nosis of an FGID. We the pediatric gastroenterologist/
1468 also point out that FGIDs can coexist hepatologist are important
with other medical conditions that contributors to optimal treatment and
Jeffrey S. Hyams, Carlo Di Lorenzo, themselves result in GI symptoms (eg, prognosis. The most common causes
Miguel Saps, Robert J. Shulman, inflammatory bowel disease). In Rome of cholestatic jaundice in the first
Annamaria Staiano, and Miranda IV, functional nausea and functional months of life are biliary atresia (25%–
van Tilburg vomiting are now described. Rome III’s 40%) followed by an expanding list
“abdominal pain related functional of monogenic disorders (25%), along
Division of Digestive Diseases, gastrointestinal disorders” has been with many unknown or multifactorial
Hepatology, and Nutrition, changed to “functional abdominal (eg, parenteral nutrition-related)
Connecticut Children’s Medical pain disorders” and we have derived causes, each of which may have
Center, Hartford, Connecticut; a new term, functional abdominal time-sensitive and distinct treatment
Division of Digestive Diseases, painLnot otherwise specified, to plans. Thus, these guidelines can have
Hepatology, and Nutrition, describe children who do not fit a an essential role for the evaluation
Nationwide Children’s Hospital, specific disorder, such as irritable of neonatal cholestasis to optimize
Columbus, Ohio; 3Baylor College bowel, functional dyspepsia, or care. The recommendations from
of Medicine, Children’s Nutrition abdominal migraine. Rome IV FGID this clinical practice guideline are
Research Center, Texas Children’s definitions should enhance clarity for based upon review and analysis
Hospital, Houston, Texas; both clinicians and researchers. of published literature and the
Department of Translational Science, Guideline for the Evaluation of combined experience of the authors.
Section of Pediatrics, University of Cholestatic Jaundice in Infants: Joint The committee recommends that
Naples, Federico II, Naples, Italy; Recommendations of the North any infant noted to be jaundiced
and Department of Gastroenterology American Society for Pediatric after 2 weeks of age be evaluated
and Hepatology, University of North Gastroenterology, Hepatology, and for cholestasis with measure- ment
Carolina at Chapel Hill, Chapel Hill, Nutrition and the European Society of total and direct serum bilirubin,
North Carolina for Pediatric Gastroenterology, and that an elevated serum direct
Hepatology, and Nutrition bilirubin level (direct bilirubin
Characterization of childhood and Rima Fawaz, Ulrich Baumann, Udeme levels >1.0 mg/dL or >17 mmol/L)
adolescent functional gastrointestinal Ekong, Bjorn Fischler, Nedim Hadzic, warrants timely consideration for
disorders (FGIDs) has evolved during oCara L. Mack, Valerie A. McLin, evaluation and referral to a pediatric
the 2-decade long Rome process now Jean P. Molleston, Ezequiel Neimark, gastroenterologist or hepatologist. Of
culminating in Rome IV. The era Vicky L. Ng, and Saul J. Karpen note, current differential diagnostic
of diagnosing an FGID only when (JPGN 2017;64: 154–168) plans now incorporate consideration
organic disease has been excluded is of modern broad-based next-
waning, as we now have evidence to ABSTRACT generation DNA sequencing tech-
sup- port symptom-based diagnosis. Cholestatic jaundice in infancy affects nologies in the proper clinical context.
In child/adolescent Rome IV, we approximately 1 in every 2500 term These recommendations are a general
extend this concept by removing the infants and is infrequently recognized guideline and are not intended as a
dictum that there was “no evidence substitute for clinical judgment or as a
for organic disease” in all defini- protocol for the care of all infants with
cholestasis. Broad implementation of
these recommendations is expected

8 PGHNAI l No. 01/Juni 2018

to reduce the time to the diagnosis classical α-1 antitrypsin deficiency The PiZZ phenotype was present in
of pediatric liver diseases, including (AATD), chronic liver disease, and eight (40%) and PiMZ in 12 (60%)
biliary atresia, leading to improved cirrhosis is common in adult patients patients. The most frequent symptom
outcomes. but rare in children. was elevated liver function test results.
Key Words: biliary atresia, hepatopor- AIM: To ass ess t he clinic a l Three patients were referred with
toenterostomy, Kasai, liver biopsy, ne- characteristics of children with AATD neonatal cholestasis and one with
onatal cholestasis, neonatal jaundice, and to compare symptoms between compensated cirrhosis. Eight patients
radionuclide scan homozygous and heterozygous underwent liver biopsy; all patients
children. except one had periodic acid-Schiff-
Retrospective positive diastase-resistant globules in
analysis of children MATERIALS AND METHODS: the hepatocytes. The mean follow-up
with α-1 antitrypsin The study included 20 children period was 34±33 (12-101) months.
deficiency who were found to have mutant At the end of follow-up, all patients
Pi alleles. AAT phenotyping was with PiZZ were found to have chronic
Eur J Gastroenterol Hepatol, 2018 conducted on patients with a low hepatitis, and one with cirrhosis. On
Comba, A; Demirbaş, F; Çaltepe, G; serum AAT level. The exclusion the contrary, two patients with PiMZ
Eren, E; Kalayci, AG criteria included infectious, anatomic, were found to have chronic hepatitis.
BACKGROUND: α-1 Antitrypsin and metabolic conditions. Symptoms CONCLUSION: Children with
(AAT) deficiency is the most on presentation, physical examination classical AATD commonly have
frequently occurring genetic liver findings, laboratory values, liver chronic liver disease. In heterozygous
disorder. The association among biopsy results, and follow-up periods (PiMZ) children with AATD, enzyme
were recorded for each patient. levels can normalize with occasional
RESULTS: The patients included six fluctuations, sometimes causing
(30%) girls and 14 (70%) boys, with delayed diagnosis.
a mean age of 6.3±5.1 (1-16) years.

Acara Gastro-Hepatologi dan Nutrisi Anak 2018

• 13th International Conference of Pediatric • Asian Transplantation Week 2018
Gastroenterology –– 8-10 November 2018, Busan, South Korea
–– 22-23 Oktober 2018, Berlin, Jerman –– www.atweek.org
–– www.pediatricgastroenterology.euroscicon.com
• Asian Pacific Digestive Week (APDW 2018)
• The 14th Asian Pan-Pacific Society of Pediatric –– 15-18 November 2018, Seoul, South Korea
Gastroenterology, Hepatology and Nutrition –– Http://www.apdw2018.org
Meeting
–– 23-26 Oktober 2018, Bangkok, Thailand • 5th International Symposium on Probiotics and
–– http://www.appspghan2018.com Prebiotics. From Traslational Research to Clinical
Application of Prebiotics, Probiotics and Microbiome.
• North American Society for Pediatric –– 1-2 Desember 2018, Hotel Bumi, Surabaya
Gastroenterology Hepatology and Nutrition –– http://www.ispp.fk.conference.unair.ac.id
(NASPGHAN) Annual Meeting and Postgraduate
Course 2018. • 28th Annual Conference – Asian Pacific Association
–– 25-28 Oktober 2018, Hollywood, Florida, USA. for theStudy of the Liver
–– https://www.naspghan.org/content/10/en/ –– 20-24 Februari 2019, Manila, Philippines
meetings/annual-meeting –– www.apasl2019manila.0rg

PGHNAI l No. 01/Juni 2018 9

berita organisasi

RENCANA KERJA
PP PGHNAI 2017-2020

Cikal bakal Perhimpunan Gastroenterologi Hepatologi dan Nutrisi Anak
Indonesia (PGHNAI) yang merupakan komunitas medis seminat di
bidang gastroenterologi hepatologi dan nutrisi anak yang bernaung
dibawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berawal dari sebuah wadah organisasi
yakni Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia (BKGA) yang
didirikan 44 tahun yang lalu yakni pada tanggal 4 Juli 1974 di Surabaya.
Dalam perjalanannya, saat ini Perhimpunan Gastroenterologi Hepatologi dan
Nutrisi Anak Indonesia (PGHNAI) sudah memiliki 14 anak cabang daerah di
14 propinsi seluruh Indonesia, dimana para anggotanya bahu membahu bekerja
sama saling mengisi dan saling bekerjasama dengan UKK Gastroenterologi
IDAI dan perhimpunan medis pendukung PGHNAI. Saat ini telah terpilih
kepengurusan baru PGHNAI periode 2017-2020. Dr. A.D Pasaribu, SpA dari
DKI Jakarta terpilih untuk memimpin PGHNAI periode 2017-2020. Beliau
beserta seluruh kepengurusan berkomitmen dalam membesarkan PGHNAI
serta menyusun dan membuat program program yang membumi sehingga
dapat mampu laksana sesuai dengan AD-ART. Berikut berupa rencana kerja
PP PGHNAI 2017-2020.

No Bidang Uraian

1. Bidang Organisasi

a. Pengurus Kecab Penyusunan SK Penetapan Komisariat Malang Cabang Jawa Timur
sebagai Penyelenggara Konas PGHNAI Th 2020.

b. Anggota Sampai akhir kepengurusan diharapkan
- Diharapkan memiliki minimal 10 orang anggota di tiap cabang
- Pembuatan kartu anggota
- Menarik minat menjadi anggota, dengan

• Gelar diskusi masalah, menarik kehulu, samping kiri-kanan
• Sosialisasi program
• Bulletin PGHNAI

c. AD-ART Dapat dilakukan penyesuaian dan diamandemen bila diperlukan

10 PGHNAI l No. 01/Juni 2018

No Bidang Uraian

2 Bidang Pelayanan Masyarakat

Sosialisasi ke internal anggota dan masyarakat perihal keberadaan
organisasi PGHNAI, kegiatan-kegiatan or ganisasi serta pemberian
edukasi dan informasi tentang hal hal yang berkaitan dengan
Gastroenterologi, Hepatologi serta Gizi Anak. Pelaksanaaanya berupa

1. Pembuatan Website PGHNAI
- Melanjutkan platform dan model website PGHNAI yang terdahulu,

atau merombak menjadi platform dan model baru. Akan ditentu-
kan oleh tim redaksi PGHNAI

2. Buletin PGHNAI
- Nama : Buletin PGHNAI

- Lebih diperuntukan untuk kalangan internal organisasi Isi : infor-
masi keluarga besar PGHNAI ,pengetahuan popular tentang Gas-
troenterologi Hepatologi serta Gizi anak.

- Akan dibuat 2 jenis edisi.

Edisicetak :
Untuk perpustakaan universitas dan daerah serta peminat lainnya.

Edisi online dalam bentuk PDF yang diberikan pada seluruh ang-
gota PGHNAI

3 Bidang Ilmiah

Reediting buku Tatalaksana Diare Bermasalah
• Diare berdarah/desentri :
• Diare persisten :
• Diare dengan penyakit penyerta :
• Diare dengan gizi buruk
• Diare pada HIV :

4 Bidang Pendidikan

- Pembuatan Power Point Slides (PPT Slides) yang telah ada ditelaah
ulang dan akan menjadi bahan utama dalam pengajaran

- Akan dilaksanakan Training of Trainers (TOT) secara berkala untuk
para anggota

Demikian sekelumit uraian tentang Program kerja PP PGHNAI periode 2017-
2020, Dengan kerjasama yang baik saling pengertian diantara pengurus cabang
serta dimotori anggota PGHNAI yang memiliki pengabdian tinggi , diharapkan
seluruh program kerja yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik.

PGHNAI l No. 01/Juni 2018 11

Artikel

Larangan dalam Mengabadikan
Gambar saat Memeriksa Pasien

Sumber foto: https://edge.alluremedia.com.au/m/l/2016/06/photocamera.jpg

Te m a n s e j a w a t y a n g satu fungsi dari telepon genggam Beberapa hal yang harus diperhatikan
terhormat, pada saat teman yang agaknya cukup penting dalam mengenai etika dalam mengambil atau
sejawat membaca artikel kehidupan adalah kemampuan menyebarluaskan foto diantaranya
ini, besar kemungkinan terdapat mengabadikan kejadian-kejadian sebagai berikut:
telepon genggam di sekitar Anda. berharga atau bahagia kapan pun dan
Kemajuan teknologi yang sangat di mana pun. • Timbulnya gangguan atas hak
pesat membuat telepon genggam Hasil jepretan telepon genggam privasi seseorang;
tersebut mampu melakukan berbagai tidak terlepas dari aturan yang
hal yang memudahkan pekerjaan berlaku di dunia fotografi secara • Penggunaan foto untuk promosi
kita. Pengoperasian fitur-fitur pada umum. Terdapat etika dan larangan produk tertentu; dan
telepon genggam pun semakin dalam mengabadikan maupun
bersahabat sehingga penggunaannya menyebarluaskan hasil jepretan • Penggunaan secara sepihak
kian bertambah luas dari kalangan tersebut. Aturan ini dibuat untuk sehingga seseorang/objek foto
orang dewasa hingga anak-anak. Dari mencegah kerugian pada orang terlihat buruk.
berbagai macam kegunaannya, salah lain, terutama objek foto itu sendiri.
Mengacu pada Undang-Undang No.
11 Tahun 2008 tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik  (UU

12 PGHNAI l No. 01/Juni 2018

ITE), semua foto yang diambil dari harus mendapatkan izin dari orang berkaitan dengan pelayanan,
perangkat gawai dikategorikan sebagai yang dipotret. pendidikan, atau penelitian.
informasi atau dokumen elektronik. Oleh karena itu, rumah sakit yang Seyogyanya hal ini merupakan salah
Dalam lingkup rumah sakit, pihak merupakan lingkungan semipublik satu bentuk penerapan kode etik
manajemen berhak membatasi berhak membatasi pengunjung dalam kedokteran Indonesia pasal 16, yakni
seseorang untuk mengabadikan mengambil foto di area rumah sakit. larangan untuk membuka rahasia
gambar atas dasar kewajiban menjaga Beberapa dasar hukum lain yang pasien kepada pihak ketiga atau orang
kerahasiaan data identitas dan status relevan dengan hal tersebut antara lain yang tidak berkepentingan. Bila kedua
kesehatan pasien serta menjaga hak Undang-Undang Rumah Sakit Nomor pihak saling menghormati hak-hak
privasi petugas kesehatan. 44 Tahun 2009 (pasal 29, pasal 32 privasi individu, niscaya hubungan
Belakangan Perhimpunan Rumah huruf i, pasal 38 ayat (1), dan pasal 44 tenaga kesehatan dengan pasien serta
Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) telah ayat (1)), Peraturan Menteri Kesehatan keluarganya terjalin baik.
mengeluarkan surat imbauan agar Nomor 36 Tahun 2012 pasal 4, dan Di era keterbukaan informasi dan
setiap rumah sakit dapat membuat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor perkembangan teknologi digital saat
dan memasang tanda pengaturan 69 Tahun 2014 pasal 28 huruf a dan c. ini, perekaman gambar menjadi
perekaman, misalnya “Dilarang Larangan pengambilan gambar dalam semakin mudah dilakukan sehingga
memotret dan merekam di area lingkup pelayanan rumah sakit pada membutuhkan antisipasi berupa
ini” di area privat atau “Dilarang dasarnya bertujuan untuk menjaga peraturan dan pengawasan yang
memotret dan merekam di area rahasia kedokteran, menghormati semakin ketat oleh rumah sakit.
ini tanpa izin dari petugas rumah hak-hak pasien dan tenaga kesehatan Tantangan s elanjutnya adalah
sakit” di area semipublik. Keluarnya lainnya. Pada kondisi tertentu ketika bagaimana rumah sakit dapat
imbauan ini dilatarbelakangi oleh perekaman di lingkungan rumah mensosialisasikan imbauan tersebut
makin maraknya pengunggahan video sakit boleh dilakukan, misalnya pada kepada publik sekaligus tenaga
dan foto mengenai kondisi pasien ke pendokumentasian proses kelahiran, kesehatan untuk membentengi diri
media sosial. keluarga pasien dapat merekam hanya dari isu etik maupun hukum.
Sering kali foto-foto hasil jika telah mengantongi izin dari
jepretan tersebut dengan mudah rumah sakit dan bukan ditujukan Daftar pustaka
disebarluaskan melalui media sosial sebagai wujud ketidakpercayaan
dan disalahgunakan oleh pihak- pada pelayanan rumah sakit atau 1. Wahyu Budi Priyatna. Modul
pihak yang tidak bertanggung pengungkapan rahasia pasien ke muka Praktikum Fotografi untuk Publikasi.
jawab, meskipun sebenarnya sang publik. Tentu saja, upaya lain yang Direktorat Program Diploma Institut
fotografer tidak bertujuan untuk penting dilakukan rumah sakit selain Pertanian Bogor, 2009.
merugikan siapa pun, termasuk membuat larangan tersebut adalah
objek foto itu sendiri. Padahal, melakukan edukasi dan sosialisasi 2. http://rskasihibu.com/2018/02/13/
berdasarkan Undang-Undang Hak mengenai rahasia kedokteran, privasi larangan-mengambil-foto-di-ruang-
Cipta Nomor 28 Tahun 2014 pasal pasien, serta pentingnya penerapan pelayanan-dan-ruang-rawat-inap/
19 ayat 1 disebutkan bahwa “Untuk pengaturan perekaman gambar di
memperbanyak atau mengumumkan lingkungan rumah sakit. 3. h t t p s : / / m e d i a n e r s . b l o g s p o t .
ciptaannya, pemegang hak cipta atas Di sisi lain, tenaga kesehatan juga co.id/2018/02/dilarang-merekam-
potret seseorang harus terlebih dahulu diimbau untuk menerapkan hal foto-di-rumah-sakit.html
mendapatkan izin dari orang yang yang sama terhadap pasien maupun
dipotret atau izin dari ahli warisnya pengunjung RS, antara lain tidak 4. h t t p s : / / w w w . s c r i b d . c o m /
dalam jangka waktu 10 (sepuluh) menggunakan telepon seluler tanpa document/359796895/HIMBAUAN-
tahun setelah orang yang dipotret izin pasien/keluarga ketika sedang DILARANG-MEMOTRET
meninggal dunia”. Dengan demikian, memberikan pelayanan, juga tidak
untuk menyebarluaskan informasi melakukan swafoto atau perekaman 5. h t t p : / / w w w . p d p e r s i .
elektronik tersebut, pembuat foto dengan telepon seluler yang tidak co.id/content/news.
php?mid=5&catid=1&nid=2764

6. http://www.persi.or.id/seminar-
diskusi/277-diskusi-interaktif-
public-relation-rs

PGHNAI l No. 01/Juni 2018 13

traveling

Doctor on the Go
Mala, Angkuca, dan Icwara

Ada berbagai cara untuk menghilangkan penat atau stress akibat
pekerjaan kita sehari-hari, dari yang paling sederhana seperti
menekuni hobi yang tidak terurus selama ini, atau yang agak ekstrim
seperti mencoba hal-hal baru yang sebelumnya tidak berani kita lakukan.
Biaya yang dikeluarkan untuk penghilang stress ini juga bervariasi dari
sekedar membaca kembali buku-buku novel koleksi maupun mengambil
paket perjalanan keliling dunia, wah!. Nah, berbicara mengenai jalan-jalan,
Indonesia tercinta kita sudah terkenal sebagai gudangnya lokasi travel, baik
pesona pemandangan alam, budaya, maupun kulinernya. Pada rubrik travel kali
ini, kami mengangkat pesona Jawa Timur, khususnya Malang dan sekitarnya,
sebagai usulan lokasi travel berikutnya bagi teman sejawat semua, sehubungan
juga akan diadakan Rapat Kerja PGHNAI tahun 2020 yang akan dilaksanakan

14 PGHNAI l No. 01/Juni 2018

disana. Berikut sejarah dan daftar bersejarah sejak masa Kerajaan pada umumnya di Indonesia. Rata-
referensi tempat wisata serta kuliner Kanjuruhan hingga zaman penjajahan rata suhu udara kota Malang berkisar
disekitar Malang: Belanda dapat dijumpai di Kota antara 22,4-24,3 °C. Bersama dengan
Mala, Angkuca, dan Icwara adalah Malang. Berbagai prasasti, bangunan Kota Batu dan Kabupaten Malang,
tiga kata yang dapat kita temukan candi, arca-arca, bekas-bekas pondasi Kota Malang merupakan bagian dari
dalam dua prasasti Raja Balitung, batu bata, bekas saluran drainase, serta kesatuan wilayah Malang Raya.
yakni prasasti Mantyasih tahun gerabah dari periode akhir Kerajaan Kota Malang dikenal sebagai kota
907 dan 908 yang ditemukan di Kanjuruhan (abad ke-8 dan ke-9) pendidikan dan pariwisata. Sebagai
suatu tempat antara Surabaya dan ditemukan di tempat-tempat yang kota pendidikan, kota ini memiliki 333
Malang. Mala berarti “kejahatan”, berdekatan. Selain itu, peninggalan sekolah setingkat SD, 133 SMP, 127
“kebatilan”, maupun “kerusakan”, zaman penjajahan Belanda juga SMA, dan 86 perguruan tinggi (PT)
angkuca berarti “menghancurkan” masih dapat dijumpai di kota ini. dengan tiga diantaranya merupakan
atau “membinasakan”, dan icwara Pada umumnya, bekas peninggalan PT Negeri. Setiap tahunnya, tidak
berarti “Tuhan”. Ketiga kata tersebut tersebut berupa bangunan-bangunan kurang dari 15.000 mahasiswa baru
kemudian dirangkai menjadi satu kuno seperti Gereja Kayutangan yang memasuki Kota Malang untuk belajar.
istilah “Malangkucecwara”. Adapun berarsitektur gotik dan markah tanah Kota ini juga disebut kota pariwisata
istilah malangkucecwara dalam kedua seperti Tugu Malang atau Alun-Alun karena alamnya yang menawan
prasasti tersebut merujuk pada nama Bunder. dengan pegunungan serta udara yang
suatu tempat suci. Belum diketahui Kota Malang merupakan kota terbesar sejuk. Kota ini dikelilingi oleh Gunung
lokasi pasti dari tempat suci tersebut, ke-2 di Jawa Timur setelah Surabaya. Arjuno di sebelah utara; Gunung
tetapi yang dapat dipastikan adalah Malang juga merupakan kota terbesar Semeru di sebelah timur; Gunung
istilah ini kini telah tertulis pada ke-12 di Indonesia dengan jumlah Kawi dan Gunung Panderman di
lambang Kota Malang yang kemudian penduduk sebanyak hampir satu sebelah barat; Gunung Kelud di
dipercayai sebagai asal usul penamaan juta jiwa. Malang terletak di dataran sebelah selatan. Malang pun terkenal
Kota Malang. tinggi seluas 145,28 km dengan sebagai kota bunga karena banyaknya
Kota Malang diduga telah berdiri rerata ketinggian antara 440-667 bunga yang menghiasi seluruh kota
sejak zaman Kerajaan Kanjuruhan meter di atas permukaan air laut yang serta kota seni karena banyaknya
dengan raja yang terkenal bernama menjadikan udaranya relatif lebih kesenian khas dari kota ini, mulai dari
Raja Gajayana. Berbagai peninggalan sejuk dibandingkan kota-kota besar tarian hingga pertunjukan.

PGHNAI l No. 01/Juni 2018 15

Wisata di Malang dan Sekitarnya

Gunung Bromo

Tidak dapat dipungkiri bahwa Gunung
Bromo merupakan salah satu destinasi
wisata utama pelancong maupun
penduduk Kota Malang. Gunung ini
tidak benar-benar tepat terletak di
Kota Malang, melainkan berada pada
wilayah gabungan dari empat daerah,
yaitu Kabupaten Malang, Proboling-
go, Pasuruan, dan Lumajang. Selain
karena pemandangan matahari terbit
di Puncak Penanjakan yang terkenal,
wisatawan Gunung Bromo dapat
menikmati suara pasir berbisik di
Padang Savana dan mendaki Kawah
Bromo. Upacara adat Yadnya Kasada
Tengger, upacara persembahan untuk
Sang Hyang Widhi, rupanya juga
menjadi salah satu pusat perhatian
wisatawan. Upacara ini bertujuan agar
masyarakat Tengger dijauhkan dari
musibah dan bahaya.

Selecta

Tempat wisata di Batu ini sudah berdiri taman dinosaurus, akuarium ikan ini bukan hanya menjadi hiburan
sejak era kemerdekaan RI, bahkan raksasa, dan goa singa. bagi keluarga, melainkan juga sebagai
Bung Karno sendiri yang meresmikan sarana edukasi bagi anak. Terdapat
area tetirah dan pemandian ini. Kini Museum Angkut beragam koleksi mobil dari zaman
Selecta semakin berkembang dengan kuno sampai zaman sekarang yang
keberadaan penginapan, pasar, dan Nama Museum Angkut kini sangat bisa menjadi tempat berfoto. Selain itu,
taman bunga di dalamnya. Di taman terkenal di Indonesia. Museum yang tersedia 10 wahana dan 5 pertunjukan
yang memiliki luas area sebesar 18 ha memajang berbagai mode transportasi lain yang siap menghibur keluarga.
ini, kita dapat menikmati keindahan Simulasi kapal, pesawat, sampai pasar
berbagai macam jenis bunga dari
berbagai penjuru dunia. Bunga-bunga
tersebut ditata apik ala arsitektur
Belanda. Selain taman bunga, di sini
juga tersedia beberapa area wisata
lain seperti kolam renang, water park,

16 PGHNAI l No. 01/Juni 2018

apung, semuanya dapat dijumpai di
sini.

Selain ketiga tempat di atas, masih
banyak sekali tempat wisata lain di
sekitar Batu dan Malang, seperti Eco
Green Park, Batu Night Spectaculer,
Museum Tubuh, Museum Satwa,
Batu Secret Zoo, Jatim Park I, Jatim
Park II, Jatim Park III, Predator Fun
Park, serta tentunya tak lupa pula ada
Taman Safari Indonesia 2.

Museum Angkut Sumber foto: http://www.reviokta.com

Kampung Wisata. Sumber Foto: https://sportourism.id

Kampung Wisata Kampung Wisata Jodipan, atau biasa yang terkenal akan karya seni mural
disebut Kampung Warna-Warni, di dinding-dinding perumahannya
Di dalam kota ini sendiri terdapat menjadi salah satu destinasi favorit di seperti Haji Lane di Singapura. Kedua
banyak tempat-tempat ikonik, seperti Kota Malang. Kampung ini terkenal kampung tersebut dihubungkan oleh
Alun-alun Kota, Alun-alun Bunder, karena cat tembok rumah warganya sebuah jembatan kaca. Keduanya
Kampung Wisata Jodipan, dan yang berwarna-warni. Selain itu, merupakan tempat berfoto favorit
Kampung Tridi (three-D). terdapat Kampung Tridi yang terletak wisatawan.
di seberang Kampung Warna-Warni

PGHNAI l No. 01/Juni 2018 17

Taman Kota. Sumber foto: https://dolandolen.com

Taman Kota

Kota Malang terpilih menjadi satu dari tahun 1882. Alun-Alun Merdeka Pantai Sendiki. Sumber foto: https://www.tourdejava.net
lima kota dengan udara terbersih di menyediakan area permainan yang
Asia. Capaian tersebut merupakan ramah bagi anak dan air mancur. Wisata Pantai
buah dari komitmen bersama warga Alun-Alun Tugu terletak tepat di
untuk terus menjaga keasrian wilayah depan Balai Kota Malang. Taman ini Bagi wisatawan yang senang beper-
dan mempercantik taman kota. Taman dihiasi oleh berbagai ornamen, seperti gian ke Pantai, terdapat banyak wisata
di Kota Malang dikenal bersih dan Tugu Malang, air mancur, kolam pantai di wilayah Malang Selatan, se-
memiliki fasilitas bermain sehingga dengan teratai, bunga khas Malang, perti Pantai Balekambang, Pantai Guo
Malang mendapat predikat Kota pohon palem, dan lampu plastik yang Cino, Pantai Sendiki, dan lain-lain.
Ramah Anak. Di sini, pemerintah kota menyerupai bunga matahari.
membangun berbagai taman tematik,
seperti Taman Hutan Malabar, Taman
Nivea, Taman Bentoel Trunojoyo, dan
Taman Kunang-Kunang.
Taman terbesar di Malang adalah
Alun-Alun Merdeka dan Alun-Alun
Tugu (Monumen Tugu Malang).
Alun-Alun Merdeka terletak di depan
Kantor Bupati Malang dan merupakan
alun-alun tertua yang dibangun pada

18 PGHNAI l No. 01/Juni 2018

Wisata Kuliner di Malang

Rawon kuliner sejenis sup daging berkuah tauge kecil, daun bawang, kerupuk
hitam terbuat dari campuran bumbu udang, daging sapi goreng (empal),
Bila menyebut nama Malang, khas yang menggunakan kluwek. dan sambal.
umumnya orang akan langsung Daging yang digunakan dalam rawon
teringat dengan kuliner bakso Malang. umumnya adalah daging sapi yang Bakso Malang
Namun tidak banyak orang yang tahu dipotong kecil-kecil, utamanya bagian
bahwa sebenarnya makanan asli Kota sandung lamur. Rawon disajikan Jika ditanya, warga Malang sudah
Malang adalah rawon. Rawon adalah bersama nasi, dilengkapi dengan sangat sering diminta menemani
makan bakso Malang oleh wisatawan
(keluarga maupun kerabat).

Untuk diketahui, di Malang justru tidak
terdapat kedai atau restoran dengan
papan nama khusus “Bakso Malang”.
Lantas, apa yang membedakan bakso
Malang dengan bakso dari kota
lain? Bakso di Malang memiliki
bulatan bakso dengan diameter yang
lebih besar. Di beberapa kedai dapat
ditemukan bakso yang diberi isian
seperti telur puyuh, urat, bahkan
keju. Kuahnya menggunakan kaldu
dengan rasa yang sedap dan tekstur
yang sedikit lebih kental. Selain
itu, hidangan ini disajikan bersama
berbagai macam pilihan gorengan.

PGHNAI l No. 01/Juni 2018 19

Restoran Kuno dan Tempat-
tempat Makan Legendaris

Beberapa restoran di Malang menjadi
tujuan wisatawan karena keunikannya
maupun popularitasnya. Restoran
pertama yang cukup legendaris
adalah Oen. Restoran ini sudah ada
sejak zaman penjajahan Belanda.
Hingga kini, bentuk meja dan kursi
restoran ini masih dipertahankan
sesuai aslinya, bahkan beberapa menu
sajiannya juga masih berupa menu-
menu kuno seperti bistik daging dan
es tutty frutty-nya yang melegenda.
Selain Oen, ada beberapa restoran

Sego Goreng Mawut Keripik Tempe dan Keripik Hotel Tugu
Buah
Sego goreng mawut secara harfiah dengan tema sejarah, misalnya Melati
dapat diartikan sebagai nasi goreng Untuk kelompok kuliner makanan di Hotel Tugu dan Inggil.
berantakan. Dari namanya dapat ringan, terdapat banyak pilihan
dibayangkan tampilan berantakan keripik di Kota Malang. Selain keripik
dari campuran nasi goreng, mie, dan tempe yang khas di daerah Sanan,
sayur yang disajikan menjadi satu tersedia pula keripik jenis lain yang
hidangan. Akan tetapi, tidak perlu cukup terkenal di antara wisatawan
khawatir karena rasa dari kuliner yang dan warga sekitar, antara lain keripik
satu ini pasti akan membuat lidah bakso, apel, nangka, dan keripik
bergoyang. lainnya dengan bahan dasar buah, ubi,
maupun ketela.

Tempat makan lain yang juga
melegenda antara lain pangsit mie
dan es campur di Jalan Dempo, pecel
Kawi dan Rajekwesi, rawon Nguling
dan rawon brintik, soto Rampal dan
soto Lombok, serta tak lupa bakso
kota Cak Man dan bakso presiden.

Nah, begitulah sedikit cerita tentang
Kota Malang dengan serba-serbi
wisata dan kulinernya. Bila ada waktu
luang dan agenda berlibur, jangan lupa
untuk mengikutsertakan Kota Malang
sebagai salah satu destinasi berlibur
keluarga Anda. Sampai berjumpa di
Malang Raya!

20 PGHNAI l No. 01/Juni 2018

Berita dalam foto

Lokakarya PGHNAI
Cabang DKI Jakarta

5 Maret 2017

Dari kiri ke kanan: Pembicara Dr. Frieda Handayani, SpA(K), dan Prof. DR. Dr. Agus Firmansyah, SpA(K), didampingi Dr. Hadjat S. Digdowirogo, Dr. Endang Poerwanti, SpA(K) membawakan presentasinya

SpA sebagai moderator, sedang menjawab pertanyaan dari peserta Lokakarya

Foto bersama panitia beserta pembicara

PGHNAI l No. 01/Juni 2018 21

Simposium dan Worshop PGHNAI

Banda Aceh 18-20 Januari 2018

Dr. Muzal Kadim, SpA(K) dan DR. Dr. Hanifah Oswari SpA(K), (no 7 dan 8 dari kanan) berfoto bersama Panitia dan peserta Workshop

Pengurus PGHHAI berfoto bersama setelah rapat kerja

Joget bersama di Pulau Sabang

22 PGHNAI l No. 01/Juni 2018

DR. Dr. Sulaiman Yusuf, SpA(K) memberikan kata sambutan selaku ketua panitia acara

Pose bersama saat trip 2 hari 1 malam di Pulau Sabang

PGHNAI l No. 01/Juni 2018 23

Peresmian PGHNAI

Dr. Daeng M Faqih, SH, MH, selaku Ketua IDI, melakukan pelantikan dihadapan pengurus pusat PGHNAI

Hikmat mengikuti jalannya acara pelantikan

24 PGHNAI l No. 01/Juni 2018

Sebagian pengurus PGHNAI 2017-2020 yang hadir saat pelantikan. Baris atas: Dr. Yuli Yafri Razak, SpA; Dr. Erwin Lukas Hendrata, SpA(K); Dr. Frieda Handayani, SpA(K); Dr. Laila Hayati, SpGK, M.Gizi; DR. Dr.
Dedy Rahmat, SpA; Dr Barry Army Bakry, SpA(K). Baris bawah: Dr. Hadjat S. Digdowirogo, SpA; Dr. Nuraini Irma Susanti SpA(K); Dr. Eva Jeumpa Soelaeman, SpA(K); Dr. AD. Pasaribu, SpA; Dr Endang Poerwanti
SpA(K); Dr. Hartaniah Sadikin, SpA(K) ;Dr. Budi Purnomo, SpA(K).

Suasana acara pelantikan di ruang rapat kantor IDI, jl. Sam Ratulangi no 29, Jakarta

PGHNAI l No. 01/Juni 2018 25

Kongres Nasional VII
Perhimpunan Gastrohepatologi dan
Nutrisi Anak Indonesia

17-18 Maret 2018

Dari Kiri ke kanan: Prof. DR. Dr. Max F J Mantik, SpA(K); Dr. Andreas Limpo, SpA, DR. Dr. Jeanette I Ch Manoppo, Menikmati Pulau Manado Tua
SpA(K); Prof. DR. Dr. Sarah Warouw, SpA(K); Prof. DR. Dr. Adrian Umboh, SpA(K); Prof. Dr. T H Rampengan, SpA(K);
DR. Dr. David Kaunang, SpA(K)

Panita berfoto dengan Gubernur Sulawesi Utara, Bpk. Olly Dondokambey (baju putih); Kepala Dinas Kesehatan Kotamadya Manado, Dr. Serah terima kepengurusan baru PGHNAI dari ketua periode 2014-
Robby Motoh (No.3 dari kanan); serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, Dr. Debby Kalalo (No.4 dari kanan) 2017 Dr. I Putu Gede Karyana, SpA(K) ke ketua periode 2017-2020
Dr. A.D Pasaribu, SpA

26 PGHNAI l No. 01/Juni 2018

DR1809000034/VE

DR1809000034/VE DR1809000034/VE


Click to View FlipBook Version