Deskripsi
Sumber: Bing.com
Aspergillus niger termasuk golongan kapang yang memiliki hifa
yang bersekat dan miseliumnya bercabang. Aspergillus niger
hidup berkoloni dan berwarna putih sampai kuning pada
permukaan bawahnya, kemudian berubah warna menjadi coklat gelap
sampai hitam setelah terbentuk konidia. Konidia Aspergillus niger
berbentuk bulat sampai semi bulat dan memiliki diameter3,5-5 um
(Noverita, 2009). Aspergillus niger dapat tumbuh dengan baik pada suhu
37° C atau lebih (Debby et al., 2003).
47
Peranan dalam Kehidupan
Aspergillus niger termasuk Fungi yang bermanfaat. Berikut manfaat
Aspergillus niger dalam kehidupan:
1) Menghasilkan asam sitrat.
2) Menghasilkan enzim; protease, amilase, selulase dan lipase (Suganthi
et al., 2011).
3) Fermentasi kecap asin, tauco dan minuman sake (Debby et al., 2003).
Kecap Minuman sake
Sumber: Bing.com Sumber: Bing.com
Tauco 48
Sumber: Bing.com
c. Auricularia polytricha (Jamur Kuping)
Klasifikasi Sumber: Bing.com
Kingdom: Fungi 49
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Ariculariales
Famili : Ariculariaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia polytricha
(Lianah, 2020: 17)
Deskripsi
Jamur kuping memiliki bentuk seperti jelly atau seperti gelatin jika
dalam keadaan segar dan berbentuk seperti mangkuk atau kadang berbentuk
seperti daun telinga. Jamur ini memiliki tubuh buah yang berlekuk-lekuk
dengan lebar 3-8 cm, memiliki diameter 2-15 cm, bertekstur tipis, berdaging
dan kenyal. Permukaan atasnya agak berkilat, sering kali berurat dan halus,
sedangkan bagian bawahnya berbulu halus seperti beludru dan tidak
memiliki tangkai. Jamur kuping ada yang berwarna cokelat muda sampai
cokelat dan menjadi kehitaman jika mengering.
Sumber: Bing.com
Sumber: Bing.com
Jamur kuping biasanya tumbuh subur pada musim hujan dan dapat
tumbuh di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Suhu
optimal untuk petumbuhan jamur kuping adalah berkisar antara 12-
35° C. Di alam, jamur ini dapat ditemukan tumbuh pada dahan yang kering
pada batang kayu dan ranting kayu yang telah lapuk maupun melekat pada
substrat. Jamur kuping juga dapat dibudidayakan pada media serbuk gergaji,
kapas maupun pucuk tebu.
50
Peranan dalam Kehidupan
Sumber: Bing.com
Jamur kuping berperan sebagai organisme saprofit dan merupakan jenis
jamur yang dapat dikonsumsi dan dapat diolah menjadi aneka makanan
seperti sup, campuran tumisan dan lain sebagaianya. Jamur ini biasanya
dijual sebagai jamur awetan kering yang berwarna cokelat kehitaman dan
keras namun akan menjadi kenyal kembali jika direndam dalam air
(Gunawan: 2008).
Tumis Jamur Kuping
Sumber: Bing.com
51
d. Ganoderma lucidum (Jamur Lingzhi Kipas)
Klasifikasi
Kingdom: Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Ganodermataceae
Genus : Ganoderma
Spesies : Ganoderma lucidum
(Lianah, 2020: 17)
Deskripsi Sumber: Bing.com
Ganoderma lucidum berbentuk melingkar setengah ligkaran, kipas atau
berbentuk seperti ginjal dan berwarna gelap sampai coklat kemerahan atau
hitam kemerahan. Ganoderma lucidum memiliki lebar 3-35 cm dengan tebal
4-8 cm. Fungi ini biasanya tumbuh pada kayu yang telah lapuk dan sebagai
saprofit (Surahmaida dan Tri, 2018: 17-18).
52
Peranan dalam Kehidupan
Ganoderma lucidum dikenal sebagai jamur kayu yang tidak dapat
dikonsumsi namun dapat berkhasiat sebagai obat herbal alami dan telah
banyak digunakan untuk penelitian karena khasiat obat yang dimilikinya.
Ganoderma lucidum memiliki senyawa aktif berupa: protein, polisakarida,
asam lemak, sterol dan senyawa penting lainnya (Mizuno: 1997). Beberapa
manfaat dari senyawa aktif tersebut yaitu:
1) Meningkatkan kekebalan tubuh, antitumor, antikanker (Babu dan
Subhasree, 2008; Gao et al, 2003) dan antialergi (Chen dan Chang, 1987).
2) Mengobati asma, dermatitis, bronkhitis, rematik, konjungtivitas dan lain-
lain (Stavonoha, 1990).
Sumber: Bing.com
Kapsul Ganoderma lucidum
53
e. Pleurotus ostreatus (Jamur Tiram Putih)
Klasifikasi Sumber: Bing.com
Kingdom: Fungi 54
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus ostreatus
(Lianah, 2020:16-17)
Sumber: Bing.com
Deskripsi
Jamur tiram berbentuk tangkai tudung menyerupai cangkang kerang
dengan bagian tengah cekung. Tudung jamur tiram berdiameter 4-15 cm atau
lebih. Jamur tiram tumbuh soliter, tetapi umumnya membentuk kumpulan
menyerupai susunan papan pada batang kayu (Gunawan, 2008). Jamur ini
dibudidayakan dengan media tanam serbuk kayu yang steril kemudian
dikemas dalam kantung plastik warna putih. Di Indonesia, jamur tiram dijual
dalam keadaan segar (Gunawan, 2008).
Sumber: Bing.com 55
Peranan dalam Kehidupan
Jamur tiram merupakan jenis jamur yang dapat dikonsumsi dan kaya
akan nutrisi. Beberapa manfaat dari jamur tiram ini yaitu:
1) Menghambat pertumbuhan sel kanker.
2) Meningkatkan daya tahan tubuh.
3) Mencegah timbulnya penyakit darah tinggi dan arterosklerosis.
4) Mencegah dan menyembuhkan anemia; mengandung asalam folat yang
tinggi.
5) Sumber makanan yang baik bagi penderita diabetes; memiliki
kandungan karbohidrat yang rendah (Hendritomo, 2010: 42).
Jamur Tiram Krispi
Sumber: Bing.com
Tumis Jamur Tiram
Sumber: Bing.com
56
f. Rhizopus oligosporus
Klasifikasi Sumber: Bing.com
Kingdom: Fungi 57
Divisi : Zygomycota
Kelas : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Famili : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Spesies : Rhizopus oligosporus
(Suryani, dkk: 2020: 81)
Deskripsi
Rhizopus oligosporus termasuk dalam divisi Zygomycota dan dapat
tumbuh pada makanan maupun sisa makanan yang banyak
mengandung karbohidrat. Tubuh Fungi ini berupa miselium yang
tumbuh panjang dan tegak serta memiliki hifa yang besekat. Pertumbuhan
hifa Rhizopus oligosporus dapat terus meluas atau melebar dan memanjang
sehingga memenuhi seluruh substrat. Miselium pada Rhizopus oligosporus
terdiri atas stolon dan tumbuh sporangiofor lebih dari dari satu. Spora yang
telah masak berwarna hitam.
Sumber: Bing.com
58
Peranan dalam Kehidupan
Rhizopus oligosporus bermanfaat dalam pembuatan tempe, yaitu
membantu memecah karbohidarat menjadi protein dalam kacang kedelai
melalui proses fermentasi.
Sumber: Bing.com
Tempe goreng 59
Sumber: Bing.com
g. Saccharomyces cereviciae
Sumber: Bing.com
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Hemiascomycetes
Ordo : Endomycetales
Famili : Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces
Spesies : Saccharomyces cereviciae
60
Deskripsi
Saccharomyces cereviciae memiliki bentuk tubuh yang sederhana
(uniseluler) dan termasuk dalam golongan Khamir (Ragi/ Yeast).
Saccharomyces cereviciae termasuk dalam divisi Ascomycota dan dapat
hidup pada sisa-sisa makanan yang banyak mengandung karbohidrat,
terutama gula sehingga dapat mengubah karbohidrat menjadi alkohol
melalui proses fermentasi.
Sumber: Bing.com
Sumber: Bing.com 61
Peranan dalam Kehidupan
Saccharomyces cereviciae bermafaat dalam pembuatan tape, roti
dan minuman beralkohol.
Ragi Saccharomyces cereviciae dalam kemasan
Sumber: Bing.com
Sumber: Bing.com 62
h. Schizophyllum commune (Jamur Gerigit)
Sumber: Bing.com
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Aphyllophorales
Famili : Schizophyllaceae
Genus : Schizophyllum
Spesies : Schizophyllum commune
63
Deskripsi
Jamur gerigit memiliki tubuh buah seperti kipas, berwarna putih atau
abu kecoklatan, berdaging dan elastis, bagian tepinya terbelah, permukaan
atas kasar berserabut lunak dan permukaan bawahnya seperti gabus serta
memiliki diameter 1-3 cm. Habitat jamur gerigit adalah pada kayu yang telah
lapuk di kebun atau hutan (Wahyudi, dkk: 2016).
Sumber: Bing.com
Peranan dalam Kehidupan
Jamur gerigit termasuk jamur yang dapat dikonsumsi dan biasanya
dimanfaatkan sebagai olahan tumisan maupun campuran pepes kelapa.
Jamur gerigit juga berperan sebagai organisme saprofit atau pengurai bahan
organik sehingga membantu dalam sistem ekologi.
Tumis Jamur Gerigit 64
Sumber: Bing.com
i. Volvoriella volvacea (Jamur Merang)
Sumber: Bing.com
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Plutaceae
Genus : Volvariella
Spesies : Volvariella volcacea
(Lianah, 2020: 16) 65
Deskripsi
Sumber: Bing.com
Jamur merang merupakan jamur yang pertama kali dibudidayakan di
Indonesia. Jamur ini berwarna putih kekuningan atau cokelat kotor.
Tudung jamur ini memiliki diameter 5-14 cm dan tangkainya
memiliki panjang 3-8 cm dengan diameter 5-9 mm dan dapat tumbuh optimal
pada suhu 32-34° C. Jamur ini memiliki cita rasa yang manis dan tekstur
yang lembut sehingga banyak disukai masyarakat. Jamur merang hidup pada
tumpukan jerami padi, sagu, serbuk gergaji maupun tandan kosong kelapa
sawit. Jamur ini juga dapat dibudidayakan menggunakan limbah kapas,
limbah kertas maupun ampas sagu. Pertumbuhan jamur merang tergolong
sangat cepat, yaitu dari pembibitan sampai pemanenan hanya membutuhkan
waktu 8-10 hari (Gunawan: 2008).
66
Peranan dalam Kehidupan
Jamur merang berperan sebagai organisme saprofit dan termasuk
jenis jamur yang dapat dikonsumsi. Jamur merang biasanya dijual dalam
keadaan segar maupun diawetkan dalam gelas atau kantung plastik.
Beberapa manfaat dari jamur merang ini yaitu:
1) Mencegah penyakit anemia; mengandung antibiotik.
2) Menurunkan tekanan darah tinggi.
3) Mencegah penyakit kanker.
4) Penawar racun; mengandung Eritadenin.
5) Mencegah penyakit jantung dan sebaagai obat pelangsing; rendah
karbohidrat dan kolesterol.
6) Sumber makanan yang baik bagi penderita diabetes; memiliki kandungan
pati yang rendah.
7) Membantu proses pencernaan makanan; menghasilkan enzim tripsin.
8) Memperkuat jantung; mengandung senyawa volvatoksin dan
flammutoksin (Hendritomo, 2020: 43).
Sate Jamur Merang
Sumber: Bing.com
67
2. Fungi yang Merugikan
a. Aspergillus flavus b. Malassezia furfur
c. Rhizopus stolonifer d. Trichophyton rubrum
68
a. Aspergillus flavus
Sumber: Bing.com
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Trichomaceae
Genus : Aspergillus
Spesies : Aspergillus flavus
(Misnadiarly dan Husjain, 2014)
69
Deskripsi
Aspergillus flavus termasuk dalam divisi Ascomycota dan dapat
hidup di daerah tropis maupun subtropis. Aspergillus flavus
merupakan Fungi golongan kapang yang memiliki hifa bersekat
dan konidianya berbentuk rantai berwarna hijau, coklat atau hitam.
Aspergillus flavus biasanya mengkontaminasi bahan makanan yang
mengalami penyimpanan dan secara makroskopis memiliki ciri-ciri berwarna
hijau kekuningan serta permukaannya terlihat seperti kapas (Gandjar, dkk:
2006). Aspergillus flavus dapat tumbuh optimal pada suhu optimum 32-33°
C dengan pH optimum 6 (Misnadiarly dan Husjain, 2014).
Sumber: Bing.com
Sumber: Bing.com 70
Peranan dalam Kehidupan
Aspergillus flavus
merupakan jenis Fungi yang
merugikan karena bersifat
patogen. Fungi ini menghasilkan
zat beracun yang disebut
aflatoksin dan penyakitnya
disebut aflatoksikosis.
Aflatoksikosis dapat
menyebabkan kerusakan hati,
ginjal dan sumsum tulang
(Jawetz, dkk: 2005). Aspergillus
flavus banyak menyerang
manusia dan hewan serta
mencemari bahan-bahan
makanan, seperti bungkil kacang
tanah, kelapa dan jagung
(Suryani, dkk, 2020: 112).
Sumber: Bing.com Aspergillus flavus juga dapat
menyebabkan infeksi pada kulit
dan paru-paru (Amalia, 2003).
Sumber: Bing.com
71
b. Malassezia furfur
Sumber: Bing.com
Klasifikasi : Fungi
: Basidiomycota
Kingdom : Hymnomycetes
Divisi : Tremellales
Kelas : Filobasidiaceae
Ordo : Malassezia
Famili : Malassezia furfur
Genus
Spesies
Ilustrasi bentuk Malassezia furfur
Sumber: Bing.com 72
Deskripsi
Sumber: Bing.com
M alassezia furfur memiliki bentuk oval uniseluler atau bulat
bertunas (4-8 um) dan memiliki hifa yang pendek,
memiliki sekat hifa dan kadang-kadang bercabang.
Malassezia furfur membentuk khamir, kering berwarna putih sampai krim
kekuningan dan lama kelaman berubah menjadi coklat, bertektur halus dan
akan menjadi kering dan mengerut. Sporanya berbentuk oval, bulat, silinder
dan memiliki hifa yang pendek dan tidak bercabang (Alawiyah, dkk, 2016:
64). Malassezia furfur tampak sebagai spora bulat dan hifa pendek (Sutanto,
2008).
73
Peranan dalam Kehidupan
Malassezia furfur merupakan Fungi penyebab penyakit panu.
Gejala infeksi Fungi ini yaitu terdapat bercak berwarna putih sampai coklat
kemerahan pada kulit penderita. Beberapa penyebab penyakit ini di
antaranya adalah malnutrisi (kekurangan nutrisi), kurangnya pengetahuan
tentang kesehatan dan kebersihan kulit, faktor suhu dan kelambaban tinggi
serta kulit yang mudah berkeringat dan lain-lain (Alawiyah, dkk, 2016: 64).
Sumber: Bing.com
Sumber: Bing.com
M alassezia furfur merupakan Fungi yang normalnya hidup
di keratin kulit dan folikel rambut manusia saat masa
pubertas dan di luar masa itu. Fungi ini hanya
menimbulkan gangguan pada keadaan-keadaan tertentu misalnya pada saat
banyak berkeringat. Bagian tubuh yang biasanya terinfeksi adalah
punggung, lengan atas atau bawah, dada dan leher. Penyakit ini lebih sering
ditemukan pada daerah beriklim panas (Aliyatussaadah, 2016).
74
c. Rhizopus stolonifer
Sumber: Bing.com
Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycota
Kelas : Zygomycetes
Ordo : Rhizopodales
Famili : Rhizopodaceae
Genus : Rhizopus
Spesies : Rhizopus stolonifer
spora (Lestari, dkk, 2019: 250-251)
75
Deskripsi
Sumber: Bing.com
Sumber: Bing.com
Rhizopus stolonifer berbentuk koloni berwarna putih pada awal
tumbuh, selanjutnya berwarna coklat keabu-abuan hingga
kehitaman, memiliki rhizoid dan tampak seperti kapas.
Sporangioforanya berbentuk bulat dengan ukuran 7,25-10 um (Gandjar,
dkk: 1999). Rhizopus stolonifer memiliki hifa yang halus dan tegak,
hifanya panjang, tidak bersekat dan bentuk konidiofornya bulat. Miselium
Rhizopus stolonifer terdiri atas stolon yang mengasilkan rhizoid dan
sporangiofor. Sporangiofor tumbuh ke arah atas dan berisi ratusan spora
(Lestari, dkk, 2019: 250-251). Rhizopus stolonifer paling banyak tumbuh
di daerah dataran rendah.
76
Peranan dalam Kehidupan
Rhizopus stolonifer termasuk Fungi yang merugikan dan biasanya
mengkontaminasi bahan makanan yang telah basi maupun buah-buahan
dan mengandung toxin (zat racun).
Rhizopus stolonifer yang menginfeksi buah strowberi
Sumber: Bing.com
Sumber: Bing.com 77
d. Trichophyton rubrum
Klasifikasi Sumber: Bing.com
Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Onygenales
Famili : Arthordermataceae
Genus : Trichophyton
Spesies : Trichophyton rubrum
(Farihatun, dkk, 2018: 59)
T richophyton rubrum memiliki mikrokonidia yang berdinding
halus, berbentuk lonjong seperti tetesan air mata sepanjang sisi-
sisi hifa dan bentuk septanya kecil. Trichophyton rubrum
dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu tipe berbulu halus dan tipe granuler.
Namun Trichophyton rubrum tipe berbulu halus adalah yang paling sering
menginfeksi manusia (Farihatun, dkk, 2018: 59).
78
Deskripsi Trichophyton rubrum
berbentuk koloni seperti
Sumber: Bing.com kapas, warna dasar putih dan
warna permukaan merah
anggur. Fungi ini
menginfeksi rambut, kuku
dan kulit dengan
membentuk makrokonidia
silindris dengan dinding
tipis, halus dengan jumlah
septa antara 8-10 dan
mikrokonidianya berbentuk
bulat, piriform atau clavate
(Farihatun, dkk, 2018: 58-
59).
Sumber: Bing.com 79
Peranan dalam Kehidupan
Trichophyton rubrum termasuk jenis Fungi yang merugikan. Fungi ini
biasanya menyerang jaringan kulit dan menyebabkan infeksi kulit pada
manusia. Trichophyton rubrum dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1) Tinea Pedis (Athlete’s foot); sering disebut juga kutu air; menginfeksi
sela-sela jari kaki dan telapak kaki; menginfeksi terutama pada orang
yang sering memakai sepatu.
2) Tinea Cruris; menginfeksi pada lipatan paha.
3) Tinea Barbae; menginfeksi pada rambut dan janggut.
4) Tinea Unguinum; menginfeksi pada kuku tangan maupun kaki
(Farihatun, dkk, 2018: 58-59).
Tinea Pedis
(Athlete’s foot)
Sumber: Bing.com Sumber: Bing.com
Tinea Barbae
Sumber: Bing.com Sumber: Bing.com
Tinea Unguinum
Sumber: Bing.com Sumber: Bing.com 80
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, dkk. Panduan Lengkap Jamur. Jakarta: Penerbit Swadaya,
2011.
Aidah, Siti Nura dan Tim Penerbit KBM Indonesia. Ensiklopedi
Budidaya Jamur Kancing. Yogyakarta: Tim Penerbit KBM
Indonesia, 2020.
Alawihay, dkk. Aktivitas Antijamur Ekstrak Teripang Darah (Holothuria
atra Jeager.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Malassezia furfur
Penyebab Panu. Jurnal Protobiont, No.1, 2016.
Babu, P.D., and Subhasree. The Sacred Mushroom “Reishi”- A Review.
American-Eurasian Journal of Botany. No.3, 2008.
Charisma, Acivrida Mega. Buku Ajar Mikologi. Surabaya: Airlangga
University Press, 2019.
Food and Drugs. Code of Federal Regulation. Washington: US
Government Printing Office, 1998.
Gao, Y., et all. Effects of ganopoly (a Ganoderma lucidum
polysaccharide extract) on the immune functions in advanced-
stage cancer patients. Immunol Invest, No.3, 2003.
Gandjar, Indrawati, Wellyzar Sjamsuridzal dan Ariyanti Oetari.
Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2006.
Ganjar, I., dkk. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 1999.
Gunawan, Agustin Wydia. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar
Swadaya, 2008.
Hendritomo, Henky Isnawan. Jamur Konsumsi Berkhasiat Obat.
Yogyakarta: Lily Publisher, 2010.
81
Kirk, P.M., et all. Dictionary of the Fungi: 10th Ed. Wallingford: CABI,
2008.
Lianah. Budidaya Jamur Pangan Konsumsi Lokal. Semarang: CV.
Alinea Media Dipantara, 2020.
Lilis Riana, dkk. Eksplorasi Spatial dan Identifikasi Cendadwan Endofit
pada Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) di Bali. Jurnal
Simbiosis/1-6, 2018.
Mizuno, T. Studies on bioactive substances and medicinal effect of
Reishi, Ganoderma lucidum in Japan. In: Proceedings of the 1st
International Symposium on Ganoderma lucidum in Japan.
Tokyo: Toyo Igaku-Sha Co, 1997.
Nurhayati. Senarai Istilah-Istilah Mikologi. Palembang: Penerbit
Universitas Sriwijaya, 2010.
Pelczar, J.M., Chan E.C.S. Dasar-Dasar Mikrobiologi II. Jakarta:
Universitas Indonesia Press, 2006.
Siregar. Penyakit Jamur Kulit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,
2004.
Sopandi, Tatang dan Wardah. Mikologi - Dasar dan Aplikasi.
Yogyakarta: ANDI, 2020.
Suganthi, R., et all. Amylase Production by Aspergillus niger Under
Solid State Fermentation Using Agro industrial Wastes.
International Journal of Engineering Science and Technology
(IJEST)/No.2, 2011.
Surahmaida dan Tri Puji Lestari Sudarwati. Potensi dan Senyawa Aktif
Ganoderma lucidum Sebagai Biopestisida Nabati. Gersik:
Graniti, 2018.
Suryani, Yeni, Opik Taupiqurrahman dan Yuni Kulsum. Mikologi.
Padang: PT Freeline Cipta Granesia, 2020.
82
Tjitrosoepomo, Gembong. Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta,
Thallophyta, Bryophyta, Pteridopyta). Yogyakarata: Gadjah
Mada University Press, 2014.
Wahyudi, Tri Roh, Sri Rahayu P dan Azwin, Keanekaragaman Jamur
Basidiomycota di Hutan Tropis Dataran Rendah Sumatera,
Indonesia. Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan: Universitas
Lancang Kuning Pekanbaru/ Vol 11, 2016.
Welly Darwis, dkk. Inventarisasi Jamur yang Dapat Dikonsumsi dan
Beracun yang Terdapat di Hutan dan Sekitar Desa Tanjung
Kemuning Kaur Bengkulu. Jurnal Ilmiah/No 1, 2011.
Winarno, F.G. Jamur Campignon (Agaricus bisporus): Landasan Ilmiah
Perkebunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2017.
83
GLOSARIUM
Aerob
Lingkungan makhluk hidup yang untuk respirasinya membutuhkan oksigen.
Aflatoksin
Toxin (zat racun) yang dihasilkan oleh Aspergillus flavus.
Anaerob
Lingkungan organisme yang tidak mengandung oksigen bebas atau molekul
oksigen; organisme dalam lingkungan tersebut tidak memerlukan oksigen
bebas untuk respirasinya.
Antibiotik
Suatu zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme hidup yang
mempunyai daya untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme atau
menghancurkan mikroorganisme lainnya.
Ascomycetes
Fungi yang membentuk spora dalam sel berbentuk kantong (askus) dimana
spora umumnya berjumlah delapan.
Ascospora
Spora yang dibentuk dalam askus sebagai hasil miosis secara free-cell
formation.
Aseksual
Reproduksi tanpa organ atau struktur sex (kelamin) lainnya; tanpa
percampuran dua inti sel.
Asepta
Tanpa sekat/septat.
84
Askokarp
Tubuh buah (sporokarp) yang mengandung askospora pada Ascomycetes.
Askospora
Spora yang dihasilkan melalui perkawinan Fungi Ascomycota. Askospora
terdapat di dalam askus dan biasanya berjumlah delapan spora.
Askus
Spora dari Ascomycetes yang berbentuk kantung kecil dan mengandung
sejumlah askospora; terbentuk setelah terjadi kariogami dan plasmogami.
Basidiokarp
Tempat terbentuknya basidium.
Basidiospora
Spora generatif; Spora yang dihasilkan dari perkawinan Fungi
Basidiomycota dan dihasilkan dari basidium; hasil kariogami dan meiosis
dan biasanya berjumlah empat spora.
Basidiomycetes
Fungi tingkat tinggi yang mempunyai spora terbentuk di atas basidium,
biasanya berjumlah empat.
Basidium
Tubuh buah penghasil spora pada Basidiomycota.
Deuteromycetes
Nama lain dari Fungi Imperfecti; Fungi yang belum diketahui tingkat
seksualnya.
85
Generatif
Perkembangbiakan yang terjadi melalui persatuan/ peleburan dua gamet
yang berbeda jenis kelamin sehingga terjadi percampuran matei genetic yang
memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru.
Gill
Lipatan.
Habitat
Tempat tumbuh suatu organisme di alam.
Haploid
Mempunyai jumlah n kromosom
Haustorium
Percabangan khusus dari hifa yang berfungsi sebagai alat pelekat dan
peresapan zat makanan dala sel inang.
Heterotrof
Organisme yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri seperti
halnya tumbuhan; organisme yang tergantung pada organisme lain untuk
mendapatkan nutrien dan energi.
Hifa
Benang-benang mikroskopik pada Fungi; struktur berbentuk seperti tabung
yang merupakan thallus pada sebagian besar Fungi dan akan membentuk
miselium (tumpukan hifa).
Hifa Fertil
Hifa yang berfungsi membawa konidia atau spora.
86
Identifikasi
Mempelajari sifat suatu organisme untuk menentukan namanya.
Infeksi
Keadaan yang tertinfeksi, bagian inang yang terinfeksi.
Isogami
Percampuran gamet yang morfologinya sama.
Kapang
Fungi mikroskopik yang biasa tumbuh pada benda organik lembab.
Kariogami
Percampuran antara dua inti sel setelah plasmogami.
Khitin
Suatu polisakarida utama dalam dinding sel sebagian besar Fungi dan
mengandung nitrogen.
Khamir
Fungi uniseluler yang hidup dalam habitat cair atau lembab, terutama
bereproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan sel sederhana atau
dengan pemisahan dari sel induk.
Kingdom
Kerajaan pada tata nama ilmiah.
Klamidospora
Spora uniseluler yang berdinding tebal; resisten (tahan) terhadap keadaan
buruk dan terbentuk dari sel-sel hifa somatik.
87
Klorofil
Pigmen (zat warna) hijau pada tumbuhan yang terletak di dalam kloroplas
dan berfungsi untuk menangkap energi cahaya dari sinar.
Koloni
Kumpulan individu dari spesies yang sama dan hidup berkelompok. Pada
Fungi biasanya berupa hifa yang berasal dari satu titik tumbuh dan
membentuk thallus yang membulat.
Komensal
Hidup bersama tanpa merugikan. Contohnya alga dan lichen.
Konidia
Spora yang dihasilkan dengan cara membentuk sekat melintang pada ujung
hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Setelah
masak, konidia yang terletak paling ujung dapat melepaskan diri.
Konidiofor
Hifa fertil, dapat berupa tunggal maupun bercabang-cabang; berfungsi
membawa alat reproduksi atau menghasilkan konidia.
Lichen
Suatu kombinasi dari alga atau cyanobacteria dan suatu Fungi di mana
kedua komponen bersatu/ bergabung untuk membentuk apa yang terlihat
sebagai satu organisme hidup.
Makrokonidia
Konidia yang berukuran besar.
Makroskopik
Cukup besar untuk dilihat tanpa bantuan mikroskop.
88
Meiosis
Pembelahan reduksi dari kromosom, menghasilkan empat nukleus yang
haploid.
Metabolisme
Pertukaran bahan dan energi antara organisme dan lingkungannya serta
transformasi bahan dan energi di dalam organisme tersebut.
Mikologi
Cabang ilmu Biologi yang mempelajari tentang Fungi.
Mikoriza
Suatu asosiasi simbiotik antara hifa Fungi tertentu dan organ penyerap,
khususnya akar tanaman atau assosiasi simbiotik antara Fungi dan akar
tumbuhan.
Mikrokonidia
Konidium kecil yang biasanya dibentuk pada sporokarp.
Mikroskopik
Bukuran kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop.
Miselium
Kumpulan hifa Fungi yang bercabang-cabang dan membentuk anyaman.
Mold
Nama lain dari kapang; Fungi mikroskopik tertentu yang mempunyai fase
asimilatif berbagai warna seperti biru, hijau, hitam, putih dll.
Mushroom
Istilah umum bagi Fungi yang memiliki tubuh buah.
89
Mutualisme
Simbiosis antara dua organisme yang menguntungkan satu dengan yang
lainnya.
Parasit
Organisme yang menyerap nutrien dari cairan tubuh inang yang masih hidup;
mendapat makanan dari organisme yang ditumpanginya tersebut.
Pathogen
Parasit yang dapat menyebabkan penyakit.
pH
Derajat keasaman suatu zat.
Plasma Sel
Cairan dalam sel suatu organisme.
Plasmogami
Penyatuan sitoplasma sel dari dua individu sel atau percampuran dua
protoplasma (kariogami).
Reproduksi Aseksual
Suatu jenis reproduksi yang hanya melibatkan satu induk untuk
menghasilkan keturunan yang identik secara genetik; dapat terjadi secara
budding (pertunasan/ penonjolan) atau dengan pembelahan sebuah sel
tunggal atau keseluruhan organisme itu menjadi dua bagian atau lebih.
Reproduksi Seksual
Suatu jenis reproduksi dimana dua organisme menghasilkan keturunan yang
memiliki kombinasi gen yang unik yang diwarisi dari gamet kedua
organisme tersebut.
90
Rhizoid
Suatu thallus yang pendek, bercabang, menyerupai akar; hifa yang
menembus ke dalam substrat tertentu.
Saprofit
Pemakan organisme yang telah mati/ busuk dan berperan sebagai
dekomposer dalam rantai makanan.
Senositik
Hifa yang mengandung banyak inti sel dan tidak memiliki sekat melintang;
berbentuk satu tabung halus yang emngandung protoplasma dengan banyak
inti.
Septa
Sekat pada hifa; suatu dinding persilangan pada hifa yang berkembang
secara centripetal.
Sitoplasma
Cairan yang terdapat pada membran plasma.
Somatogami
Percampuran sel-sel somatik selama proses plasmogami.
Spesies
Suatu jenis tertentu organisme; tingkatan taksonomi sutu kelompok yang
mempunyai hubungan dekat satu dengan lainnya dalam hal pewarisan
karekteristik tertentu.
Spora
Alat perkembangbiakan aseksual pada Fungi.
91
Sporangium
Tempat terdapatnya spora; suatu struktur seperti pundi-pundi atau kantong,
mengandung protoplasma yang akan menjadi spora.
Sporangiofor
Hifa yang tumbuh menjulang dan berfungsi mendukung/ menyangga
sporangium.
Sporangiospora
Spora aseksual yang dihasilkan dalam sporangium.
Sporocarp
Suatu tubuh buah yang mengandung zygospora, sporangia atau
clamydospora pada Zygomycota.
Stolon
Hifa yang menjalar di permukaan substrat.
Substrat
Substansi atau material apa saja di mana Fungi dapat memperoleh nutrisi
atau makanan.
Teliospora
Spora berdinding tebal di mana berlangsung kariogami dan berkecambah
dengan membentuk epibasidium.
Thallus
Istilah umum untuk bagian vegetatif dari tumbuhan-tumbuhan yang tidak
berpembuluh (non-vascular); pada Fungi seluruh fase asimilatif individu.
92
Uniseluler
Terdiri dari banyak sel tunggal.
Vegetatif
Perkembangiakan yang terjadi tanpa adanya peleburan sel jantan dan sel
betina.
Yeast
Sekumpulan Fungi heterogen dalam filogeninya termasuk
Saccharomycetaceae yang membentuk askospora.
Zygospora
Hifa khusus yang berasal dari daya tarik menarik dan membentuk struktur
kopulasi.
Zygosporangium
Sporangium yang membentuk zygospora.
93
BIOGRAFI PENULIS
Siti Soleha lahir di Paduan Rajawali, Tulang Bawang, Lampung
pada tanggal 23 November 1998. Siti adalah anak ke-2 dari pasangan Bapak
Marjono & Ibu Asriyatun. Siti menempuh pendidikan dasar di SDN 01
Paduan Rajawali dan lulus pada tahun 2011. Kemudian melanjutkan
pendidikan di Mts. Mathla'ul Anwar, Meraksa Aji, lulus tahun 2014 dan
menyelesaikan pendidikan menengah atas di MA. Mathla'ul Anwar,
Meraksa Aji, lulus tahun 2017. Siti kemudian menempuh pendidikan tinggi
di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Program Studi Tadris Biologi,
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).
Selama kuliah di IAIN Metro, Siti pernah menjadi asisten
laboratorium mata kuliah Biologi Umum, menulis di surat kabar
(nowobalak.id) dan menulis sebuah karya tulis ilmiah bersama salah satu
dosen di Program Studi Tadris Biologi, IAIN Metro dengan judul penelitian
“Analisis Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa IAIN Metro”. Siti juga
aktif dalam organisasi internal kampus, yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Tadris Biologi dan Lembaga Keagamaan Kampus (LKK) IAIN
Metro. Selain itu, Siti juga cukup aktif dalam komunitas eksternal kampus
seperti Generasi Baru Indonesia (GenBI) IAIN Metro, Komunitas Bersinergi
Metro (KBM) dan World CleanUp Day (WCD) Metro. Siti memiliki cita-
cita ingin menjadi seorang Scientist, pendidik Biologi yang professional,
penulis dan manusia yang bermanfaat bagi banyak orang.
94
BIOGRAFI PENULIS
Tri Andri Setiawan lahir pada 29 Juli 1991 di Pesawaran, Provinsi
Lampung. Pendidikan Sarjana (S1) Pendidikan Biologi di Universitas
Muhammadiyah Metro Lampung (2014), melanjutkan Pendidikan Magister
(S2) Pendidikan Biologi di Universitas Negeri Malang (2016). Saat ini
bekerja sebagai Dosen pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro
Lampung di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris
Biologi.
95
ENSIKLOPEDIA FUNGI
Ensiklopedia Fungi ini merupakan hasil telaah
buku-buku Universitas, jurnal penelitian dan referensi
lain yang dapat dipercaya. Harapannya, semoga buku ini
dapat menjadi sumber belajar penunjang yang dapat
memudahkan pendidik mata pelajaran Biologi dalam
menyampaikan materi Fungi dan membuat peserta didik
menjadi lebih tertarik dalam mempelajari materi Fungi.
Entoloma hochstetteri 96
Sumber: Bing.com