The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-Book ini berisis tentang materi pembelajaran kelas 11 yaitu Bab Persebaran Floran dan Fauna di Indonesia Dan Dunia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by maulandiansah9, 2022-01-08 20:35:06

BAHAN AJAR

E-Book ini berisis tentang materi pembelajaran kelas 11 yaitu Bab Persebaran Floran dan Fauna di Indonesia Dan Dunia

Keywords: Bahan ajar kelas 11

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
DI INDONESIA DAN DUNIA

PENYUSUN:
MAULANA ANDIANSYAH

2001095023
3B

S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROP. DR. HAMKA

2021

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan PPT pembelajaran interaktif ini. PPT pembelajran
interkatif ini merupakan tugas uts yang di berikan oleh dosen program study TIK yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa program S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Judul PPT
pembelajaran interaktif yang penulis pilih adalah “PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI
INDONESIA DAN DUNIA’’

Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada dosen pengajar yang telah membantu
dan membimbing saya dalam mengerjakan PPT pembelajaran interaktif ini. Saya
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga memberikan dukungan
baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan PPT ini. Tidak lupa juga saya
mengucapakan banyak terima kasih kepada pihak penulis buku, jurnal, dan makalah.

Penulis menyadari bawa dalam menyusun PPT ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya PPT ini. Penulis berharap semoga PPT ini bisa bermanfaat bagi penulis khusunya
dan bagi para pembaca pada umumnya.

Jakrta, 18 November 2021

Penyusun,

Maulana andiansyah

DAFTAR ISI

JUDUL MATERI ........................................................................................................................... 2
COVER ........................................................................................................................................... 2
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................................................ 3
DAFTAR ISI....................................................................................... Error! Bookmark not defined.
PETA KONSEP............................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN............................................................................................................................ 6

A. Deskripsi Materi .................................................................................................................. 6
B. Model Pembelajaran............................................................................................................ 6
PEMBAHASAN MATERI.............................................................................................................. 7
BAB I ............................................................................................................................................... 7
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI DUNIA ....................................................................... 7
A. Fktor-faktor persebaran flora dan fauna di dunia ............................................................. 7
B. Persebaran Flora dan Fauna di dunia............................................................................... 13
BAB II............................................................................................................................................ 21
PERSEBARAN, KONSERVASI, PEMANFAATAN................................................................... 21
FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA....................................................................................... 21
A. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia ........................................................................ 21
B. Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia ...................................................... 27
C. Pemanfaatan Flora dan Fauna Indonesia Sebagai Sumber Daya Alam .......................... 31
SOAL ESSAY................................................................................................................................ 33
RANGKUMAN ............................................................................................................................. 36
TES FORMATIF........................................................................................................................... 38
GLOSARIUM................................................................................................................................ 40
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 41

PETA KONSEP

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Materi

Pada modul pembelajaran geografi kelas XI kali ini, kita akan mempelajari tentang
persebaran flora dan fauna diIndonesia dan dunia, yang meliputi;

1. Faktor-faktor persebaran flora dan fauna
2. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
3. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
4. Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia Dan Dunia
5. Pemanfaatan Flora dan Fauna Indonesia Sebagai Sumber Daya Alam

Mempelajari materi pada pembelajaran ini menjadi sangat penting bagi kita untuk
menambah wawasan serta pemahaman terkit dengan persebaran flora dan fauna di
indonesia dan dunia. indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati
yang sangat banyak dan tersebar merata di pelosok daerahnya baik di darat, di udara
maupun di laut.

Dengan banyaknya kekayan sumberdaya alam hayati menjadikan hal tersebut sebagai
tumpuan bagi pembangunan nasional, indonesia selain dengan kekayaan alamnya yang
sangat melimpah indonesia juga memiliki sumberdaya alam tak terbaharukan yang sangat
melimpah seperti minyak bumi dan gas alam. Terlebih lagi indonesi juga dikenal sebagai
negara agraris dengan keadaan tanah nya yang sangat subur. Sehingga sumberdaya alam
hayati yang meliputi keanekaragaman flora dan fauna mempunyai fungsi dan manfaat
yang tidak dapat diganti serta memiliki kedudukan serta berperan penting bagi kehidupan
masyarakat Indonesia.Hal tersebut menjadikan upaya konservasi sumber daya alam hayati
flora dan fauna menjadi kewajiban mutlak bagi setiap generasi.

B. Model Pembelajaran

Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi
dan soal latihan mengenai Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia, Karakteristik
Wilayah Daratan dan Perairan Indonesia, Perkembangan Jalur Laut di Indonesia, dan
Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia.

Materi-materi tersebut dibagi kedalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut;
Materi pertama : Faktor – faktor persebaran flora dan fauna di indonesia dan dunia

Materi kedua : Persebaran, Konservasi, Pemanfaatan flora dan fauna di Indonesia.

PEMBAHASAN MATERI

BAB I
PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI DUNIA

Gambar 1. Berbagai Jenis Fauna di dunia
Sumber: https://www.google.com/search

A. Fktor-faktor persebaran flora dan fauna di dunia
Pada persebaranya flora dan fauna di muka bumi tidak merata dan tidak sama, oleh sebab
itu hal tersebut dapat mempengaruhi kehidupan mahluk hidup. Pada penempatnya ada
wilayah yang sangat padat dan ada wilayah yang tidak berpenghuni, serta ada wilayah yang
hanya di huni oleh mahluk hidup selain manusia. Pada karakteristiknya flora dan fauna di
dunia memiliki ciri fisik yang berbeda –beda hal ini di pengaruhi oleh berbagai faktor,
seperti iklim, topografi, keadaan lingkungan sekitar, kesuburan tanah dan lain sebagainya.
Banyak sekali hewan dan tumbuhan yang hanya bisa ditemui di satu tempat dan tidak ada
di tempat lainnya. Itulah yang menyebabkan persebaran flora dan fauna tidak merata di
permukaan bumi (Kusmana & Hikmat, 2015).

a. Faktor Iklim
Iklim merupakan salah satu faktor utama yang memiliki dampak signifikan terhadap
persebaran flora dan fauna di permukaan bumi. Wilayah khatulistiwa memiliki populasi
flora dan fauna yang sangat besar dibandingkan dengan wilayah Arktik yang memiliki
populasi flora dan fauna yang sangat sedikit. Faktor iklim yang mempengaruhi persebaran
flora dan fauna antara lain: Kelembaban, angin, suhu, intensitas matahari, curah hujan.
1) Suhu udara
Ada perbedaan suhu di setiap permukaan bumi. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor
seperti kekuatan matahari, garis lintang, jarak atau letak daratan dari laut, topografi tempat,
dan tutupan vegetasi. Kondisi udara yang baik memiliki dampak yang signifikan terhadap

kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan, karena spesies ini merupakan upaya untuk
bertahan hidup sehingga membutuhkan keberadaan spesies tertentu yang memerlukan
stabilitas suhu lingkungan yang memiliki suhu udara yang tidak terlalu ekstrim (dingin atau
panas) merupakan tempat yang sangat baik bagi kehidupan organisme baik tumbuhan,
hewan, maupun manusia. Sebab keadaan suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah
merupakan salah satu penghalang dalam kehidupan makhluk hidup.

Gambar 2. Sebaran Flora Menurut Garis Lintang
Sumber: https://www.materiedukasi.com/2017/
Kondisi suhu udara yang baik dapat menjadi salah satu faktor pengontrol dari persebaran
vegetasi yang disesuaikan dengan topografi, ketinggian tempat serta posisi lintang. Oleh
sebab itu, sistem penanaman di habitat tumbuhan akan sama dengan kondisi iklimya,
seperti vegetasi gurun, vegetasi tropis, vegetasi hutan hujan, vegetasi pegunungan, dan
vegetasi lintang sedang.

Gambar 3. Sebaran Vegetasi Secara Vertikal
Sumber: http://kataloggeografi.blogspot.com/2014/

2) Angin
Angin merupakan faktor utama yang berperan sangat penting dalam persebaran tumbuhan.
Selain itu, angin memiliki pengaruh besar terhadap kelangsungan hidup tanaman. Karena
di tempat terbuka, tanaman dengan batang dan akar yang kuat dapat bertahan hidup, dan
angin dapat membantu penyerbukan dan penyerbukan tanaman serta melakukan proses
regenerasi tanaman. Benih tanaman tertentu juga disebarkan oleh angin. Misalnya, spora
pakupakuan(pteridophyta).

3) Curah Hujan
Air yang dibawa angin ke tanaman, adalah sumber kehidupan yang paling penting.
Tumbuhan sangat bergantung pada curah hujan dan air. Curah hujan yang rendah di satu
daerah menciptakan karakteristik unik dari vegetasi di Bumi. Karena tumbuhan pada
dasarnya adalah penghasil makanan, maka ciri-ciri vegetasi jenis ini dapat menyebabkan
munculnya hewan-hewan unik di lingkungan vegetasi tertentu. Gambar berikut
menunjukkan distribusi komunitas.

Gambar 5. Komunitas Tumbuhan dan Kondisi Iklimnya
Sumber: https://www.siswapedia.com/

4) Kelembaban udara
Kelembaban menunjukkan jumlah uap air di udara. Kelembaban secara langsung
mempengaruhi kehidupan tanaman (flora). Beberapa tumbuhan sangat cocok hidup di
daerah yang kering atau lembab, dan beberapa jenis tumbuhan hanya hidup di daerah yang
sangat lembab.. Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungannya, tumbuhan dapat
dikelompokkan atas:
a) Xerophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan yang
kering atau kondisi kelembaban udara yang sangat rendah, misalnya kaktus.
b) Mesophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang
lembab tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan.
c) Hygrophyta, yaitu jenis tumbuhan yang sangat cocok hidup di daerah yang basah,
seperti teratai, eceng gondok, dan selada air.

d) Tropophyta, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap daerah yang
mengalami perubahan musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan flora
khas wilayah iklim musim tropik (monsun tropis), misalnya jati dan ekaliptus.
Pada tahun 1918 Dr Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman) membuat klasifikasi
iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut
sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Sehingga
berpengaruh terhadap sebaran flora dan fauna. Lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar
berikut.

Gambar 4. Pembagian Iklim Koppen
Sumber: http://kataloggeografi.blogspot.com/2014/

b. Faktor Edafik (Tanah)
Faktor edafik faktor tanah yang ditempati oleh hewan dan tumbuhan. Tanah merupakan
media utama bagi tumbuh-tumbuhan. Kebutuhan akan pertumbuhan dan perkembangan
vegetasi, seperti unsur hara, kebutuhan bahan organik (humus), air dan udara tertutup oleh
tanah. Tanah yang subur memiliki efek positif pada pertumbuhan tanaman. Hewan juga
lebih mudah mencari makanan ketika tanaman di sekitarnya tumbuh subur dan berbuah.
Lapisan tanah yang mempengaruhi vegetasi adalah lapisan tanah bagian atas yang terdiri
dari lapisan O dan A, dan lapisan tanah bagian bawah terdiri dari lapisan E dan B. Selain
volume tanah, itu termasuk lapisan tanah atas dan bawah. Lebih jelas mengenai lapisan
tanah, dapat kalian lihat pada gambar berikut!

Gambar 6. Lapisan Tanah
Sumber: https://cerdika.com/profil-tanah/

Faktor-faktor fisik tanah yang mempengaruhi pertumbuhan vegetasi, antara lain sebagai
berikut.

1) Tekstur (ukuran butiran tanah)
Tekstur tanah merupakan tingkat kekasaran suatu tanah. Tanah yang baik bagi media
pertumbuhan vegetasi adalah tanah yang perbandingan butiran pasir, debu, dan
lempungnya seimbang.
2) Tingkat Kegemburan
Tanah-tanah yang gembur jauh lebih baik dibandingkan dengan tanah- tanah yang padat,
sebab tanah yang gembur memudahkan akar tumbuhan untuk menembus tanah, dan
menyerap mineral-mineral yang terkandung dalam tanah.
3) Mineral Organik/Humus
Humus merupakan salah satu mineral organik yang berasal dari jasad mahluk hidup yang
dapat terurai menjadi tanah subur yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan vegetasi.
4) Mineral Anorganik / Unsur Hara
Mineral anorganik adalah mineral yang berasal dari hasil pelapukan batuan yang yang
terurai dan terkandung di dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan seperti Karbon (C),
Hidrogen (H), Oksigen (O2), Nitrogen (N), Belerang (S), Fosfor (P), dan Kalsium (K).
5) Kandungan Air Tanah
Air yang terdapat di dalam tanah merupakan salah satu unsur pokok bagi pertumbuhan dan
perkembangan vegetasi, karena air sangat membantu dalam melarutkan dan mengangkut
mineral-mineral dalam tanah sehingga mudah diserap oleh sistem perakaran pada
tumbuhan.
6) Kandungan Udara Tanah
Kandungan udara pada suatu tanah berbeda-beda tergantung tingkat kegemburannya.
Semakin tinggi tingkat kegemburan suatu tanah, semakin besar kandungan udara di dalam
tanah. Kandungan udara di dalam tanah diperlukan oleh tumbuhan untuk respirasi melalui
sistem perakaran pada tumbuhan.

c. Faktor Fisiografi (Relief bumi)
Berbagai bentuk permukaan, seperti pegunungan, dapat menghambat penyebaran vegetasi.
Selain itu, kemiringan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Lereng yang membelakangi pertumbuhan matahari redup dibandingkan dengan
sebaliknya. Hal ini menyebabkan perbedaan suhu dan jenis vegetasi tergantung pada
ketinggian. Demikian pula vegetasi/flora dan spesies dataran rendah tentunya berbeda
dengan yang ada di dataran tinggi atau pegunungan.

Gambar 7. Ilustrasi Relief Permukaan Bumi
Sumber: https://1.bp.blogspot.com/-

d. Faktor mahluk hidup (Biotik)
Tanaman yang sangat mudah beradaptasi menghambat tanaman lain yang kurang
beradaptasi. Oleh karena itu, dominan di daerah-daerah tertentu. Organisme cacing dapat
menyuburkan tanah dengan cara yang mempengaruhi spesies tanaman permukaan.
Manusia juga berperan sebagai penyebar flora dan fauna, dan dapat melakukan tindakan
buruk dalam hal pemeliharaan alam. Contohnya adalah hewan langka yang saat ini sulit
ditemukan di alam liar. Semuanya berawal dari keinginan manusia untuk memperluas lahan
pertanian sehingga menggunduli hutan yang merupakan habitat hewan banyak.

Gambar 7. Ilustrasi Relief Permukaan Bumi
Sumber: https://kslundip.wordpress.com/2018/

B. Persebaran Flora dan Fauna di dunia
Persebaran Flora dan Fauna di dunia dapat dilihat berdasarkan kategori berikut:
a. Bioma

Gambar 9. Pembagian Bioma
Sumber: https://askabiologist.asu.edu/sites/

Bioma adalah bagian dari biosfer, bentang alam yang didominasi oleh flora dan fauna
tertentu, dengan ciri khas karena kondisi iklimnya. Secara umum, bioma memiliki tiga
tema utama: produsen, konsumen, dan pengurai. Bioma yang terbentuk biasanya
beradaptasi dengan lokasi geografis dan astronomis. Selain itu, bioma juga ditentukan
oleh struktur tumbuhan seperti semak, pohon dan rumput. Membuat elemen vegetasi
lebih menonjol. Bioma permukaan dapat secara luas dibagi menjadi hutan hujan, hutan
gugur, padang rumput, sabana, gurun, taiga, dan tundra.
1) Bioma Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah bioma hutan yang selalu basah atau lembab, dan memiliki
keanekaragaman vegetasi/tumbuhan yang sangat tinggi dan lebat. Bioma ini dapat
ditemukan disekitar wilayah khatulistiwa (0°–10°LU/LS). Ciri- ciri hutan hujan tropis
di antaranya sebagai berikut.
a) Memiliki curah hujan sangat tinggi dan merata sepanjang tahun, yaitu lebih dari

2.000 mm/tahun.
b) Memiliki pohon-pohon utama yang mempunyai ketinggian antara 20–40 m.
c) Cabang pohon berdaun lebat dan lebar, serta hijau sepanjang tahun.
d) Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tidak dapat

menembus dasar hutan karena tertutup pepohonan yang lebat.
e) Permukaan tanahnya lembab dan sering tergenang air.
f) Suhu udara antara 25°- 26°C.

Gambar 10. Hutan Hujan Tropis
Sumber: https://ilmugeografi.com/

2) Bioma Hutan Gugur
Bioma hutan gugur adalah bioma yang vegetasinya didominasi oleh tumbuhan gugur
atau tumbuhan yang menggugurkan daun pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.
Bioma ini memiliki empat musim: musim panas, musim gugur, musim dingin, dan
musim semi. Ciri khas bioma hutan beriklim sedang adalah warna daunnya yang
keemasan. Hal ini disebabkan hari yang pendek merangsang tanaman untuk menarik
klorofil dari daun dan mengisinya dengan pigmen lain. Ciri-ciri bioma hutan gugur,
diantaranya sebagai berikut:
a) Memiliki curah hujan yang tinggi dan merata antara 750 – 1.000 mm/tahun.
b) Suhu rata-rata mencapai ±50°C.
c) Vegetasi pada bioma ini pada umumnya memiliki daun yang lebar, tajuk yang

rapat, hijau pada musim panas, dan menggugurkan daunnya pada musim dingin.
d) Memiliki jenis tumbuhan yang relatif sedikit
e) Musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
f) Terletak di daerah yang mengalami empat musim yakni musim panas, dingin,

semi dan gugur.

Gambar 11. Hutan Gugur

Sumber: https://geographyeducation.files.wordpress.com/2011

3) Bioma Padang Rumput (Steppa)
Steppers atau padang rumput merupakan ekosistem yang didominasi oleh berbagai jenis
vegetasi rumput, dan tidak ada pohon besar atau semak di daerah ini. Kondisi ini disebabkan
luasnya padang rumput yang membuat tanaman sulit menyerap dan mengelola air serta
tanaman pohon untuk tumbuh atau tumbuh. Banyak ekosistem padang rumput ditemukan di
iklim tropis dan subtropis. Ciri-ciri bioma padang rumput (Steppa), di antaranya sebagai
berikut:

a) Merupakan padang rumput yang berilkim sedang
b) Banyak terdapat di daerah Eropa timur, Amerika utara, Asia barat, dan Afrika
c) Vegetasi rumput yang luas
d) Suhu 19 derajat – 30 derajat saat musim panas, 12 derajat – 20 derajat saat

musim dingin
e) Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
f) Adanya jenis rumput yang tingginya mencapai 3,5 m

Gambar 12. Padang Rumput
Sumber: https:// merdeka.com/

4)Bioma Sabana
Bioma sabana adalah padang rumput yang dipenuhi pepohonan dan semak-semak seperti
palem dan akasia. Sabana biasanya tumbuh di antara daerah tropis dan subtropis, atau di daerah
dengan curah hujan rendah. Sabana juga dikenal sebagai padang rumput tropis. Wilayah ini
tidak sekering gurun pasir. Apalagi kawasan sabana tidak selembab yang disebut hutan murni.
Persebaran bioma sabana teradapat di Afrika, Amerika Selatan, Australia, dan Indonesia (Nusa
Tenggara Timur). Ciri-ciri bioma sabana, di antaranya sebagai berikut.

a) Terdapat di daerah khatulistiwa (iklim tropis)
b) Memiliki suhu panas sepanjang tahun.
c) Memiliki curah hujan yang sedang dan tidak teratur antara 100–150 mm/tahun
d) Porositas (air yang meresap ke tanah) dan drainase (pengarian) cukup baik.

Gambar 13. Sabana Tropis
Sumber: https://.okezone.com/
5) Bioma Gurun
Bioma Gurun merupakan ekosistem daratan yang didominasi oleh flora dan fauna tertentu,
bercirikan iklim kering dengan curah hujan tahunan kurang dari 250 mm/tahun dan curah hujan
sangat rendah. Ciri-ciri bioma gurun, antara lain:
a) Memiliki curah hujan yang sangat rendah ± 250 mm/tahun.
b) Evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi (hujan).
c) Memiliki perbedaan suhu udara yang sangat tinggi antara siang dan malam,
sehingga suhu udara pada siang hari sangat panas (450 C) sedangkan pada
malam hari sangat dingin (00 C).
d) Tanah pasir sangat tandus karena tidak dapat menampung air.
e) Kelembapan udara rendah.
f) Tingkat deflasi (pengikisan tanah) tinggi.

Gambar 14. Gurun
Sumber: https://jagad.id/bioma-gurun/

6) Bioma Taiga
Taiga adalah suatu ekosistem yang berada di hutan yang didalamnya hanya terdapat satu
spesies pohon yang sejenis. Spesies tersebut misalnya seperti pinus, konifer, cemara dan
lainnya yang sejenis. Ciri-ciri bioma taiga, di antaranya sebagai berikut.

a) Suhu pada bioma taiga mencapai 90°F atau lebih pada musim panas.
b) Memiliki musim dingin yang berlangsung cukup panjang dan daerah ini sangat

basah karena penguapannya rendah.
c) Musim kemarau yang panas sangat singkat yakni berlangsung 1-3 bulan.
d) Jenis tumbuhan sangat sedikit, umumnya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis

tumbuhan.

Gambar 15. Taiga Saat Musim Dingin
Sumber: https://geograph88.blogspot.com/2019

Bioma tundra adalah wilayah di sekitar Kutub Utara dan sebagian selatan. Bioma tundra tidak
memiliki pohon, hanya tumbuhan kecil seperti tumbuhan berbunga kecil dan lumut. Ada juga
beruang dan rusa kutub di bioma tundra. Ciri-ciri bioma tundra di antaranya sebagai berikut.

a) Hampir di setiap wilayahnya tertutup oleh salju atau es.
b) Mempunyai musim dingin yang pajang dan gelap serta musim panas yang panjang dan

terang, karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
c) Usia tumbuh tanaman sangat pendek yaitu berkisar antara 30-120 hari (4 bulan) saja.
d) Fauna yang terdapat pada bioma tundra kebanyakan adalah hewan yang memiliki bulu

lapisan lemak yang tebal, agar dapat menjaga suhu tubuhnya tetap hangat.

Gambar 16. Tundra
Sumber: https://www.osservatorioartico.it/
b. Persebaran fauna di dunia
Penyebaran satwa dan satwa di permukaan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sesuai
dengan habitatnya. Jika sekelompok hewan tidak lagi cocok untuk hidup di suatu daerah
tertentu, maka kelompok hewan tersebut akan berpindah atau pindah ke daerah lain.
AlfredRusselWallece, mengklasifikasikan daerah persebaran fauna di dunia menjadi 6 (enam)
wilayah Zoogeografical seperti pada gambar berikut;

Gambar 16. Wilayah Persebaran Fauna Dunia
Sumber: https://www.gurugeografi.id/2018/
1) Wilayah Paleartic
Meliputi di Siberia, Afrika Utara, dan beberapa kawasan di Asia Timur. Fauna yang hidup
di antaranya harimau siberia, beruang kutub, beaver, dan rusa.

Gambar 17. Contoh Fauna Paleartic, Beaver
Sumber: https://bellavistapoa.com/2019

2) Wilayah Neartic
Meliputi sebagian besar Amerika Utara dan Greenland (kutub utara sampai dengan
subtropis). Fauna yang hidup di antaranya antelope, rusa, dan beruang.

Gambar 17. Contoh Fauna Neartic, Antelope
Sumber: https://www.idahopress.com/

3) Wilayah Neotropical
Meliputi Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Mexico. Fauna yang hidup di antaranya
primata, kelelawar, rodent, trenggiling, bison, dan kukang.

Gambar 18. Contoh Fauna Neotropical, Rodent
Sumber: https://www.nytimes.com/2020/

4) Wilayah Ethiopian/ Afrotropical
Meliputi Afrika dan Madagaskar. Fauna yang hidup di kawasan ini di antaranya gajah
afrika, gorila gunung, jerapah, zebra dan lain-lain.

Gambar 19. Contoh Fauna Ethiopian, Gorila
Sumber: https://www.nytimes.com/2020/

5) Wilayah Oriental
Meliputi India, Cina, Asia Selatan dan Asia Tenggara. Fauna yang hidup dalam kawasan
ini di antaranya harimau sumatra, tapir malaysia, gajah india, kerbau air, badak, dan lain-
lain.

Gambar 20. Contoh Fauna Oriental, Harimau Sumatera
Sumber: https://www.tarungnews.com/

6) Wilayah Australis
Meliputi Australia, Selandia baru, Papua, Maluku, OseaniaFauna yang hidup dalam
kawasan ini antara lain Kangguru, koala, buaya, platipus, wallaby, burung pengisap madu,
kiwi, kasuari.

Gambar 21. Contoh Fauna Australis, Kiwi
Sumber: https://cdn.idntimes.com

BAB II
PERSEBARAN, KONSERVASI, PEMANFAATAN

FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

Gambar 22. Berbagai Jenis Fauna di Indonesia
Sumber: https://www.google.com/search?

A. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang sangat banyak. Meskipun
terdapat cukup banyak flora dan fauna endemik khas Indonesia, kepulauan Indonesia
terlihat seperti sekarang karena persebaran flora dan fauna di Indonesia pada umumnya
dipengaruhi oleh letak geografis Indonesia. Karena kondisi geologis, pulau-pulau di
Indonesia dapat dibagi menjadi tiga wilayah. Yaitu Paparan Sunda, sebuah dataran atau
landas di Indonesia bagian barat yang sebelumnya berada di benua Asia, termasuk pulau
Kalimantan di Sumatera. Daratan pulau-pulau dan pulau-pulau lain di selatan Laut Cina
Selatan dan Selat Malaka, terhubung dengan penyeberangan bawah laut (Laut Jawa, Laut,
Laut) Natsuna), daerah peralihan tengah yang relatif terisolasi Pulau-pulau tengah
Indonesia Dan gugusan Kepulauan, dipisahkan oleh selat dalam dan daerah dangkal dari
paparan Sunda dan Saffle, mengelilingi bagian timur yang dahulunya satu daratan dengan
Benua Australia. Kondisi geologis tersebut menyebabkan terbentuknya tiga kelompok
besar persebaran flora fauna di Indonesia, yaitu Asitik (Barat), Wallacea (tengah), dan
Australis (Timur). (Wiguna, 2020) Silahkan kalian amati gambar berikut!

Gambar 23. Dangkalan Sunda, Peralihan, dan Dangkalan Sahul
Sumber: https://www.starfish.ch/dive/

Seperti yang telah disebutkan sebagai dampak dari letak geologi, persebaran Flora dan fauna
di Indonesia sendiri umumnya terbagi menjadi tiga bagian, asiatis, australis, dan peralihan.
Pada awalnya, persebaran flora dan fauna ini tidak ada garis delineasinya. Namun, Wallace,
Weber, dan Lydekker berhasil memetakan pola-pola persebaran flora dan fauna secara lebih
mendetail dalam penelitian-penelitian mereka. Oleh karena itu, sekarang kita mengenal 3
macam garis yang menjelaskan mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia yaitu garis
wallace, garis weber, dan garis lydekker.

Gambar 24. Zona Sebaran Flora Fauna Indonesia
Sumber: https://www.starfish.ch dengan perubahan
Garis Wallace merupakan garis yang memisahkan wilayah geografis satwa Asia dan Australia,
dimulai dari Selat Lombok, memanjang ke utara di Selat Makassar, bergabung dengan Laut
Sulawesi, dan terakhir di Samudera Pasifik antara Mindanao.) dan Kepulauan Sangihe. Barat
dipengaruhi oleh Asia dan timur dipengaruhi oleh Australia.
Garis Weber adalah garis fiktif berdasarkan kedalaman laut sebagai garis yang memisahkan
sebaran fauna di Asia dan Australia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian barat garis

Weber ebih dari 50% dipengaruhi oleh fauna Asia, sedangkan bagian timur lebih dari 50%
dipengaruhi oleh Australia.
Garis Lydekker adalah garis fiktif yang memisahkan kawasan Wallacea dari Indonesia bagian
timur dan merupakan rumah bagi pola flora dan fauna Australia. Daerah sebelah barat garis
Lydekker merupakan daerah peralihan yang dikenal sebagai Wallacea, dan daerah sebelah
timur garis Lydekker merupakan daerah dengan flora dan fauna australis.

a. Persebaran Flora
Kondisi wilayah yang berbentuk kepulauan mengakibatkan keadaan flora di Indonesia menjadi
sangat kompleks atau beragam. Bersumber dari LIPI, pada tahun 2014 Indonesia diperkirakan
memiliki 1.500 jenis alga, 80.000 jenis tumbuhan berspora berupa jamur, 595 jenis lumut
kerak, 2.197 jenis paku-pakuan, dan 40.000 jenis tumbuhan berbiji. Persebaran flora di
Indonesia yang terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu sebagai berikut

1)Flora Dataran Sunda (Flora Asiatis)
a) Meliputi Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, dan Pulau Kalimantan
b) Mendapat pengaruh dari flora Asia
c) Didominasi jenis tumbuhan berhabitus pohon dari suku Dipterocarpaceae

2)Flora Dataran Peralihan (Daerah Wallace)
a) Meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku
b) Mendapat pengaruh dari flora Asia dan Australia
c) Didominasi oleh jenis-jenis tumbuhan berhabitus pohon dari suku
Araucariaceae, Myrtaceae, dan Verbenaceae

3)Flora Dataran Sahul (Flora Australis)
a) Meliputi Pulau Papua dan pulau-pulau sekitarnya
b) Mendapat pengaruh dari flora Australia
c) Didominasi oleh jenis-jenis tumbuhan berhabitus pohon dari suku
Araucariaceae dan Myrtaceae

Secara garis besar keadaan flora di Indonesia secara lebih terinci terdiri atas empat kawasan
flora, yaitu: Flora Sumatra-Kalimantan, Jawa-Bali, Kepulauan Wallacea, dan Papua.

1) Flora Sumatra-Kalimantan
Sebagian besar Sumatera dan Kalimantan memiliki iklim hutan hujan. Jenis vegetasi yang
mendominasi kawasan ini adalah jenis hutan dengan jenis tumbuhan yang sangat heterogen.
Bukit Aceh khas daerah Sumatera-Kalimantan, dengan tumbuhan endemik yang sangat langka
seperti tumbuhan melanti (Futabagaki), bunga teratai (Rafflessia arnoldi) dan bunga bangkai
(Amorphpophallus Titanium), hanya ditemukan di sepanjang Pegunungan Bukit Kondisi iklim
di wilayah Jawa sangat bervariasi, dengan curah hujan dan kelembaban menurun ke arah timur.
Kondisi tersebut membedakan vegetasi hutan dengan hutan hujan, hutan monsun, hutan
sabana, dan padang rumput yang membentang dari barat ke timur.

Gambar 25. Salahsatu Flora Sumatra Kalimantan, Bunga RaflessiaArnoldi
Sumber: https://news.okezone.com/

1) Flora Jawa-Bali
Kondisi iklim di wilayah Jawa sangat bervariasi, dengan curah hujan dan kelembaban
menurun ke arah timur. Kondisi tersebut membedakan vegetasi hutan dengan hutan hujan,
hutan monsun, hutan sabana, dan padang rumput yang membentang dari barat ke timur.

Gambar 26. Salahsatu Flora Jawa-Bali, Pohon Jati
Sumber: http://jatikultursolomon.blogspot.com/

2) Flora Kepulauan Wallacea
Kepulauan Wallacea terdiri dari Sulawesi, Nusa Tengala, Timor dan Kepulauan Maluku.
Daerah-daerah ini memiliki iklim yang lebih kering dan kelembaban yang lebih rendah
daripada daerah lain di Indonesia. Vegetasi yang terdapat di Kepulauan Wallacea meliputi:

a. Vegetasi savana tropik di wilayah Nusa Tenggara;
b. Vegetasi hutan pegunungan di wilayah pegunungan yang terletak di Pulau

Sulawesi;
c. Vegetasi hutan campuran di wilayah Maluku, yang terdiri dari berbagai jenis

rempah- rempah (seperti pala, cengkih, kayu manis), kenari, kayu eboni, dan
lontar sebagai tanaman khas di daerah ini.

Gambar 27. Salahsatu Flora Wallacea, Pohon Lontar
Sumber: https://indonesia.go.id

3) Flora Papua
Kondisi iklim Papua sebagian besar merupakan tipe hutan hujan. Berbeda dengan
Indonesia bagian barat, vegetasi di daerah ini menunjukkan pola hutan hujan Australia
Utara. Daerah pegunungan Jayawijaya ditumbuhi jenis vegetasi alpine, tetapi daerah pesisir
kaya akan vegetasi mangrove atau hutan bakau, termasuk tumbuhan khas kayu putih.

Gambar 28. Salahsatu Flora Papua, Pohon Ekaliptus
Sumber: https://asset.winnetnews.com/

b. Persebaran Fauna
Karena letak geologisnya, fauna Indonesia bagian barat mirip dengan Asia, dan fauna
Indonesia bagian timur mirip dengan Australia. Menurut survei LIPI (Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia), Indonesia pada tahun 2014 merupakan rumah bagi 386 spesies
burung, 270 spesies mamalia, 328 spesies reptil, 204 spesies amfibi, dan 280 spesies ikan.
Adapun persebaran fauna di Indonesia adalah sebagai berikut;

1) Fauna Asiatis (Barat)
Kawasan fauna Asia Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan pulau-
pulau kecil di sekitarnya. Batas antara fauna Indonesia bagian barat (tipe Asiatis) dan

fauna Indonesia bagian tengah (tipe Asia-Australis) disebut Garis Wallace. Jenis-jenis
Fauna Indonesia Tipe Asiatis, antara lain:

a) Mamalia, terdiri atas: gajah, badak bercula satu, rusa, tapir, banteng, kerbau,
monyet, orang utan, harimau, macan tutul, macan kumbang, tikus, bajing,
beruang, kijang, anjing hutan, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan
kukang.

b) Reptilia, terdiri atas: biawak, buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, bunglon, dan
trenggiling.

c) Burung, terdiri atas: elang bondol, jalak, merak, ayam hutan, burung hantu,
kutilang dan berbagai macam jenis unggas lainnya.

d) Ikan, terdiri atas mujair dan arwana serta pesut (mamalia air tawar), yaitu
sejenis lumba-lumbayang hidup di Sungai Mahakam.

Gambar 29. Salah satu Fauna Asiatik, Pesut Mahakam
Sumber: https://klikhijau.com/

2)Fauna Peralihan (Asia-Australia)
Wilayah Fauna Indonesia tipe peralihan (Asia-Australis) sering pula disebut wilayah
fauna Kepulauan Wallacea, meliputi wilayah Pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan
NusaTenggara dan Kepulauan Maluku.Jenis-jenis Fauna antara lain:

a) Mamalia, terdiri atas: anoa, babi rusa, tapir, ikan duyung, kuskus, monyet
hitam, beruang, tarsius, monyet seba, kuda, sapi, banteng.

b) Amphibia, terdiriatas: katak pohon, katak terbang, dan katak air.
c) Reptilia, terdiri atas ular, buaya, biawak dan komodo
d) Berbagai macam burung, antara lain: burung dewata, maleo, mandar, raja

udang, burung pemakanlebah, rangkong, kakatua, merpati, dan angsa.

Gambar 30. Salahsatu Fauna Wallacea, Burung Maleo
Sumber: https://klikhijau.com/

3)Fauna Australis (Timur)
Wilayah Fauna Indonesia tipe Australis meliputi Pulau Papua, Kepulauan Aru dan pulau-
pulau kecil di sekitarnya. Wilayah fauna Indonesia timur (Tipe Australis) dengan fauna
Indoneis tengah (Tipe Asia-Australis) dibatasi oleh Garis Weber.Jenis-jenis Fauna
Indonesia Tipe Australis, antara-lain:

a) Mamalia, terdiri atas: kanguru, walabi, beruang, koala, nokdiak (landak Irian),
oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru pohon.

b) Reptilia, terdiri atas: buaya, biawak, ular, kadal, kura-kura.
c) Amphibia, terdiri atas: kata kpohon, katak terbang, dan katak air.
d) Burung, terdiri atas: kakatua, beo, nuri, raja udang, cendrawasih, dan kasuari.
e) Ikan, terdiri atas arwana dan berbagai jenis ikan air tawar lainnya.

Gambar 31. Salahsatu Fauna Australis, Katak Terbang
Sumber: https://okezone.com/

B. Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Pemeliharaan alam adalah upaya perlindungan flora dan fauna yang bertujuan untuk
melindungi populasi dan dapat dilanjutkan di kemudian hari. Kawasan konservasi meliputi
kriteria kawasan dengan karakteristik khusus seperti: B. Spesies langka dan endemik,
kawasan terancam punah yang memerlukan perawatan, pemanfaatan dan kawasan
potensial. Anda perlu menetapkan prioritas untuk perlindungan.

Kekayaan alam Indonesia dilindungi dan perlu dilindungi dari berbagai kerusakan. Untuk
itu diperlukan upaya dan pengamanan untuk melindungi flora dan fauna tersebut.
Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007, cagar alam dibagi menjadi dua wilayah,
yaitu cagar alam dan cagar alam.
a. Kawasan Suaka Alam
Kawasan suaka alam adalah sebuah kawasan yang memiliki ciri khas tertentu baik yang
ada di daratan maupun di perairan. Bentuk kawasan suaka alam terdiri dari:

1) Cagar Alam
Cagar alam adalah cagar alam dengan ciri khas berupa tumbuhan, hewan, dan ekosistem.
Keadaan alamnya masih terlihat asli, belum terjamah oleh tangan manusia, dan
menawarkan berbagai macam tumbuhan dan hewan. Sesuai fungsinya, kawasan ini dapat
dimanfaatkan untuk kawasan penelitian, ilmu pengetahuan, dan pendidikan. Bisa juga
digunakan sebagai tempat untuk kegiatan wisata. Berikut adalah beberapa contoh cagar
alam yang terkenal:

a) Cagar alam Cibodas di kaki Gunung Gede Jawa barat, merupakan Cadangan
hutan di daerah basah.

b) Cagar Alam Pananjung-Pangandaran di Jawa Barat, tempat ini selain untuk
melestraikan hutan, juga merupakan tempat untuk melindungi rusa, banteng,
dan babi hutan.

c) Cagar alam Rafflesia di Bengkulu, khusus untuk melindungi bunga raflesia
yang merupakan bunga terbesar di dunia.

Gambar 32. Cagar Alam Pananjung Pangandaran
Sumber: https://inainu.id/

2) Suaka Margasatwa
Cagar alam adalah area yang dirancang untuk melindungi hewan tertentu dan habitatnya.
Wilayah ini adalah rumah bagi spesies yang terancam punah karena keanekaragaman dan

populasi hewan yang tinggi. Kawasan ini merupakan tempat berkembang biak bagi spesies
hewan atau habitat bagi burung-burung yang bermigrasi. Cagar alam yang ada di Indonesia
adalah:

a) Suaka margasatwa Gunung Leuser di aceh, merupakan suaka mmargasatwa
terbesar di Indonesia. Hewan-hewan yang mendapat perlindungan di tempat ini
antara lain gajah, badak sumatera, orang utan, tapir, harmau, kambing hutan,
rusa, dan burung.

b) Suaka margasatwa Baluran di Jawa Timur, adalah tempat untuk melindungi
banteng, macan tutul, kancil, kucing bakau dan anjing hutan.

c) Suaka margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama untuk
melindungi biawak komodo. Satwa-satwa lain yang dilindungi di tempat ini
adalah burung kakaktua, ayam hutan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.

Gambar 34. Banteng di Suaka Margasatwa Baluran
Sumber: https://phinemo.com

3) Cagar Biosfer
Cagar biosfer adalah kawasan lindung untuk melindungi flora dan fauna, termasuk akibat
budaya manusia, termasuk suku terasing. Suku terasing ini harus dilestarikan karena
masyarakat tersebut menginginkan kehidupan yang harmonis, serasi dan seimbang dengan
alam. Contoh cagar biosfer adalah Cagar Biosfer Pulau Siberut di Sumatera Barat, Cagar
Biosfer Tanjung Puting di Kalimantan Tengah, dan Cagar Biosfer Chibodas di Jawa Barat.

b. Kawasan Pelestarian Alam
Kawasan Fungsinya hampir sama dengan cagar alam, namun lebih bernilai karena dapat
dimanfaatkan secara lestari sebagai sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Cagar
alam terdiri dari taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam. Taman nasional
adalah cagar alam dengan ekosistem unik yang dikelola dengan zonasi dan digunakan
untuk mempromosikan penelitian, pendidikan, budidaya, pariwisata dan rekreasi. Taman
nasional memiliki ciri khas berupa kawasan yang luas dan dapat dikembangkan untuk
keperluan lain dalam kehidupan sehari-hari. Sementara manfaat memiliki taman nasional
ada, tanah dan air dapat menjaga keseimbangan kehidupan dan kehidupan abiotik. Contoh
Taman Nasional Lorenzpapua, Taman Nasional Gununrusel, Taman Nasional Gedepan
Grango, Taman Nasional Bromo.

Gambar 35. Taman Nasional Bromo
Sumber: https://bromotenggersemeru.org/

1. Taman Hutan Raya adalah cagar alam untuk koleksi jenis tumbuhan dan satwa asli atau
bukan asli. Kriteria penetapan kawasan hutan adalah kawasan yang memiliki ciri alami
dan buatan, indah, dan cukup luas untuk mengkoleksi flora dan fauna.

2. Taman Wisata adalah cagar alam yang diperuntukkan bagi pemeliharaan alam, tetapi
digunakan untuk pariwisata. Kriteria penetapan kawasan taman alam meliputi flora dan
fauna atau ekosistem yang menarik, dan kawasan dengan formasi geologi. Terdapat
kawasan untuk menjamin kelestarian penduduk dan daya tarik wisata dan rekreasi alam.

3. Kebun Raya dan Kebun Binatang merupakan kawasan yang neniliki fungsi sebgai
pelestarian jenis flora dan fauna.

Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1990 dan UU No. 23 Tahun 1997, Indonesia menggunakan
dua metode konservasi yaitu hukum lapangan dan hukum keluar. Metode in-situ
merupakan upaya perlindungan keanekaragaman hayati yang dilakukan di habitat asli
individu, baik flora maupun fauna. Hukum di luar habitat adalah proses melindungi spesies,
ras, ras, tumbuhan, dan hewan yang terancam punah di luar habitat aslinya. Dengan
memindahkan sebagian populasi dari habitat yang terancam punah dan memindahkannya
ke lokasi baru. Penyebaran keanekaragaman hayati di seluruh Indonesia merupakan potensi
negara. Setiap wilayah kepulauan Indonesia memiliki flora dan fauna tersendiri, seperti
bunga Rafflesia di pulau Sumatera. Pemerintah berupaya melindungi flora dan fauna
dengan membangun struktur konservasi dan menetapkan flora dan fauna nasional.
Pemerintah menetapkan komodo sebagai hewan nasional, ikan sutera merah sebagai hewan
ajaib, dan elang jawa sebagai hewan langka. Di sisi lain, tanaman yang dikenal sebagai
Puspa Bangsal adalah Melati, Anggrek Bulan sebagai Puspa ajaib, dan Padma Raksasa
sebagai Puspa langka. Selain Indonesia, berbagai negara di dunia pun melakukan
konservasi terhadap sumberdaya flora dan fauna. Berikut beberapa taman nasional di
berbagai negara;

a) Taman Nasional Grand Cayon, USA
b) Taman Nasional Galapagos, Ekuador
c) Taman Nasional Danau Plitvice, Kroasia
d) Guilin dan Taman Nasional Sungai Lijian, China
e) Taman Nasional Air Terjun Victoria, Zimbabwe

Gambar 36. Taman Nasional Danau Plitvice, Kroasia
Sumber: http://fullhdwall.com/

C. Pemanfaatan Flora dan Fauna Indonesia Sebagai Sumber Daya Alam
Keberadaan hewan dan tumbuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Ada
korelasi antara tumbuhan, hewan dan manusia. Tumbuhan dan hewan membawa manfaat
besar bagi kehidupan manusia. Secara umum pemanfaatan flora dan fauna Indonesia sebagai
sumber daya alam berfungsi sebagai sumber pangan, peternakan, perikanan, pendapatan
atau devisa, hiasan, tradisi atau budaya, dan energi. Inilah manfaat flora dan fauna bagi
kehidupan manusia, termasuk:

a. Manfaat Tumbuhan (Flora) bagi kehidupan manusia
a) Sebagai sumber pangan, seperti karbohidrat yang berasal dari padi, jagung,
singkong, ubi, talas, sagu. Sayur mayur dan buah - buahan.
b) Sebagai bahan sandang dan perumahan, yang berasal dari jenis kayu kayuan.
c) Sebagai bahan obat-obatan dan kecantikan, wangi-wangian seperti bahan untuk
jamu tradisional seperti kunyit, daun sirih, temu lawak, daun kumis kucing, akar
alang-alang dan lain-lain.
d) Sebagai bahan baku industri, seperti kapas untuk bahan kain, karet untuk bahan
bola basket, ban mobil, ban motor. Kayu jati untuk bahan perabotan
e) Sebagai bahan untuk kerajian dan hiasan seperti dari bahan bambu dan rotan.
f) Sebagai objek penelitian, pendidikan dan pariwisata.
g) Sebagai sumber pendapatan dan aktivitas ekonomi.

Gambar 37. Salahsatu pemanfataan Flora di Indonesia, Jamu
Sumber: https://www.halodoc.com/

b. Manfaat Hewan (Fauna) bagi kehidupan manusia.
a) Sebagai sumber protein, seperti yang berasal dari ikan, unggas, kambing, sapi.
b) Sebagai bahan baku industri, seperti kulit hewan dapat dijadikan sepatu, bulu
domba sebagai bahan pakaian wol.
c) Sebagai bahan kerajinan dan asesoris seperti kulit buaya, kulit ular, tanduk
kerbau.
d) Sebagai penghasil pupuk organic yang berasal dari kotorannya.
e) Sebagai bahan obat – obatan.
f) Sebagai Tenaga bantuan yang dapat meringankan pekerjaan manusia, seperti
tenaga kerbau, sapidan kuda.

Gambar 37. Salahsatu pemanfataan Fauna di Indonesia, Membajak Sawah

SOAL ESSAY

1. Di muka bumi ini banyak sekali berbagai spesies flora dan fauna yang tersebar, tetapi
flora dan fauna di setiap daerah memiliki spesies yang berbeda-berbeda yang di sebakan
oleh beberapa faktor-faktor persebaran. Dari pernyataan tersebut coba anda jelaskan
dan sebutkan faktor-faktor apa sajah yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di
muka bumi…….?.

2. Ketinggian suatu tempat dan faktor iklim di lingkungan sekitar dapat mempengaruhi
tumbuh tidaknya suatu tanaman. Hal ini merupakan sebuah pernyataan dari klasifikasi
junghun yang dimana tanaman dapat tumbuh di ketinggian tertentu. Nah dari
pernyataan tersebut coba anda jelaskan terkait dengan klasifikasi junghun dan jenis
tanaman apa saja yang dapat di tanami ……?

3. Penyebaran hewan atau fauna dipermukaan bumi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
hidup yang sesuai untuk tempat hidupnya. Alfred Russel Wallece, mengklasifikasikan
daerah persebaran fauna di dunia menjadi 6 (enam) wilayah Zoogeografical, coba anda
sebutkan 6 wilayah zoogeografical tersebut …..?

4. Letak geologis telah menyebabkan adanya kesamaan fauna di wilayah Indonesia
bagian barat dengan wilayah Asia, dan fauna Indonesia bagian timur dengan wilayah
Australi, coba anda sebutkan dan jelaskan bagian bagian wilayah tersebut…?

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kawasan suaka alam dan sebutkan kawasan apa
saja yang di sebut sebagai kawasan suaka alam…..?

No Jawaban
1 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sebaran Flora dan Fauna

a) Faktor Iklim. Daerah-daerah yang memiliki iklim yang ekstrim
(dingin/kutub) akan memiliki jenis flora dan fauna yang lebih sedikit
spesiesnya. Faktor Iklim yang mempengaruhi di antaranya: suhu udara,
kelembapan udara, angin, dan curah

b) Faktor Edafik (Tanah). Tanah yang subur akan memberikan dampak
yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor fisik tanah yang
mempengaruhi antara lain, Tekstur, Tingkat Kegemburan, Mineral
Organik/Humus, Unsur Hara, Kandungan Air Tanah, Kandungan Udara
Tanah.

c) Faktor Fisiografi (Relief bumi). Bentuk permukaan bumi yang beragam
seperti pegunungan dapat menghambat penyebaran tumbuhan.

d) Faktor mahluk hidup (Biotik). Tumbuhan yang memiliki daya adaptas
kuat akan menghambat tumbuhan lain yang memiliki daya adaptasi yang
lemah. Selain itu, manusia juga memiliki peran sebagai penyebar flora
dan fauna.

2. Iklim junghun dibagi menjadi 4 bagian menurut daerah ketinggian, yaitu:

1. Zona Iklim Panas

Ketinggian tempat antara 0 – 600 m dari permukaan laut. Suhu 26,3° – 22°C.
Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa, dan
cokelat. Iklim panas ini tidak banyak tumbuhan yang bertahan hidup di
lingkungan tersebut karena sering terjadinya kekeringan pada tanah sehingga hal
ini membutuhkan udara dingin. Beberapa tanaman yang cocok kita tanam di
wilayah iklim seperti ini misalnya padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet,
kelapa dan tanaman cokelat. Tanaman- tanaman ini biasanya kita temukan di
wilayah pulau Sumatera, seperti Sumatera Selatan yang menjadi lokasi
penelitian oleh Junghuhn.
Tanaman yang cocok disini seperti: Tanaman padi, Tanaman jagung, Tanaman
kopi, Tanaman tembakau, Tanaman tebu, Tanaman karet, Tanaman kelapa,
Tanaman cokelat.
Dari beberapa jenis tanaman- tanaman ini biasanya temukan di wilayah pulau
Sumatera dan sulawesi.

2. Zona Iklim Sedang
Ketinggian tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut. Suhu 22° -17,1°C.
Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina, dan sayur-sayuran.
Iklim zona sedang ini dirasakan lebih dingin daripada iklim yang sebelumnya
sehingga banyak jenis tanaman yang cocok dan bertahan sehingga mampu di
jadikan salah satu kebutuhan pokok pangan bagimasyarakat sekitar. Iklim ini
dirasa lebih dingin daripada iklim yang sebelumnya, maka dari itulah jenis
tanaman yang cocok ditanam di daerah inipun sudah berbeda dengan daerah
sebelumnya, meskipun beberapa tanaman masih bisa hidup di wilayah ini.
Adapun beberapa jenis tanaman yang cocok kita tanaman di wilayah yang
memiliki iklim sedang antara lain adalah padi, tembakau, the, kopi, cokelat, kina
dan seyur- sayuran seperti kol, sawi, selada dan lainnya.
Jenis tanaman yang cocok disini yaitu: Tanaman padi, Tanaman tembakau,
Tanaman the, Tanaman kopi, Tanaman cokelat
Jenis sayuran seperti: Sayuran kol, Sayuran sawi, Sayuran selada

3. Zona Iklim Sejuk
Ketinggian tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut. Suhu 17,1° – 11,1°C.
Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran. Di tempat ini ada
beberapa tanaman yang masih dapat hidup dari zona iklim sedang tadi seperti
the, kopi, kina dan juga sayur- sayuran. Tanaman- tanaman ini dapat kita jumah
di wilyaah Dataran tinggi Bandung.
Tanaman disini seperti: Tanaman the, Tanaman kopi, Tanaman kina berbagi
jenis sayuran

4. Zona Iklim Dingin
Ketinggian tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C.
Tanamannya tidak ada tanaman budidaya kecuali sejenis lumut. Di wilayah iklim

dingin ini tidak akan kita temukan tanaman budidaya. Tanaman yang dapat hidup
di iklim dingin ini misalnya adalah lumut.
3 menjadi 6 (enam) wilayah
Zoogeografical seperti pada gambar berikut;
1) Wilayah Paleartic
2) Wilayah Neartic
3) Wilayah Neotropical
4) Wilayah Ethiopian/ Afrotropical
5) Wilayah Oriental
6) Wilayah Australis
4 Kawasan suaka alam adalah sebuah kawasan yang memiliki ciri khas tertentu
baik yang ada di daratan maupun di perairan. Bentuk kawasan suaka alam terdiri
dari: Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Cagar Biosfer
5 Letak geologis telah menyebabkan adanya kesamaan fauna di wilayah Indonesia
bagian barat dengan wilayah Asia, dan fauna Indonesia bagian timur dengan
wilayah Australia. sebagai berikut;

a) Fauna Asiatis (Barat)meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan
serta pulau-pulau kecil di sekitarnya.

b) Fauna Peralihan (Asia-Australia) Wilayah Fauna Indonesia tipe
peralihan (AsiaAustralis) sering pula disebut wilayah fauna Kepulauan
Wallacea,

c) Fauna Australis (Timur)Wilayah Fauna Indonesia tipe Australis meliputi
Pulau Papua, Kepulauan Aru dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

RANGKUMAN

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna
a. Faktor iklim. Di daerah dengan iklim ekstrim (dingin/kutub), spesies tumbuhan dan
hewan lebih sedikit. Faktor iklim yang mempengaruhi meliputi suhu, kelembaban,
angin dan massa.
b. Faktor pendidikan (tanah). Tanah yang subur memiliki efek positif pada
pertumbuhan tanaman. Antara lain faktor fisik tanah yang mempengaruhi tekstur,
derajat kebusukan, mineral organik/humus, unsur hara, kadar air tanah, kadar udara
tanah.
c. Faktor geografis fisik (relief tanah). Berbagai bentuk permukaan, seperti
pegunungan, dapat menghambat penyebaran vegetasi.
d. Faktor hidup (biologis). Tanaman yang sangat mudah beradaptasi menghambat
tanaman lain yang kurang beradaptasi. Manusia juga berperan sebagai penyebar
flora dan fauna.

2. Sebaran flora dan fauna
Sebaran flora dan fauna di dunia dapat dilihat dalam kategori berikut. Bioma
Bioma adalah bagian dari biosfer, dengan ciri khas karena kondisi iklim, dan bentang
alam yang didominasi flora dan fauna tertentu. Secara umum, bioma memiliki tiga tema
utama: produsen, konsumen, dan pengurai. Bioma yang terbentuk biasanya beradaptasi
dengan lokasi geografis dan astronomis. Selain itu, bioma juga ditentukan oleh struktur
tumbuhan seperti semak, pohon dan rumput. Membuat elemen vegetasi lebih menonjol.
Bioma permukaan dapat secara luas dibagi menjadi hutan hujan, hutan gugur, padang
rumput, sabana, gurun, taiga, dan tundra.
 Persebaran fauna di dunia
Penyebaran hewan atau fauna dipermukaan bumi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
hidup yang sesuai untuk tempat hidupnya. Alfred Russel Wallece, mengklasifikasikan
daerah persebaran fauna di dunia menjadi 6 (enam) wilayah
Zoogeografical seperti pada gambar berikut;
- Wilayah Paleartic
- Wilayah Neartic
- Wilayah Neotropical
- Wilayah Ethiopian/ Afrotropical
- Wilayah Oriental
- Wilayah Australis

3. Karena kondisi geologis Indonesia, tiga kelompok flora dan fauna utama terbentuk di
Indonesia: Asam (barat), Wallacea (tengah) dan Australis (timur). Garis Wallace adalah
garis yang memisahkan wilayah geografis hewan Asia dengan hewan Australia. Garis
Weber merupakan garis fiktif berdasarkan kedalaman laut sebagai garis yang
memisahkan sebaran fauna di Asia dan Australia. Garis Lydekker adalah garis fiktif
yang memisahkan kawasan Wallacea dengan Indonesia bagian timur, tempat hidup
flora dan fauna ala Australia.

4. Flora tersebut terbagi menjadi Flora Sundaplanes (Flora Asiatis), Flora Transitional
Plains (Wilayah Wallacea), dan Flora Plains Sahul (Flora Australis). Secara garis besar,
negara flora Indonesia terdiri dari empat wilayah flora: Sumatera, Kalimantan, Jawa,
Bali, Kepulauan Wallacea, dan Papua.

5. Letak geologis telah menyebabkan adanya kesamaan fauna di wilayah Indonesia bagian
barat dengan wilayah Asia, dan fauna Indonesia bagian timur dengan wilayah Australia.
sebagai berikut;
a) Fauna Asiatis (Barat)meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan serta
pulau-pulau kecil di sekitarnya.
b) Fauna Peralihan (Asia-Australia) Wilayah Fauna Indonesia tipe peralihan
(AsiaAustralis) sering pula disebut wilayah fauna Kepulauan Wallacea.
c) Fauna Australis (Timur)Wilayah Fauna Indonesia tipe Australis meliputi Pulau
Papua, Kepulauan Aru dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

6. Cagar alam: Cagar alam adalah kawasan dengan karakteristik khusus baik di darat
maupun di bawah air. Bentuk cagar alam adalah Cagar Alam, Suaka Margasatwa dan
Cagar Biosfer.

7. Cagar Alam Cagar alam memiliki fungsi yang hampir sama dengan cagar alam, namun
memiliki nilai tambah karena dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya alam hayati.
Melindungi ekosistem secara berkelanjutan.

8. Cagar alam terdiri dari taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam.
Keberadaan hewan dan tumbuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Ada
saling ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia. Tumbuhan dan hewan
membawa manfaat besar bagi kehidupan manusia. Secara umum pemanfaatan flora dan
fauna Indonesia sebagai sumber daya alam berfungsi sebagai sumber makanan, ternak,
perikanan, pendapatan atau devisa, hiasan, tradisi atau budaya, dan energi.

TES FORMATIF

Soal Pilihan Ganda
1. Berbagai ekosistem yang terdapat dalam wilayah geografi yang sama dengan iklim dan
kondisi yang sama membentuk … .
A. populasi
B. komunitas
C. bioma
D. biosfer
E. habitat

2. Tumbuhan higrofit yang hidup di habitat basah dan lembab membutuhkan banyak air,
contohnya tumbuhan … .

A. teratai dan eceng gondok
B. anggrek dan teratai
C. kaktus dan kurma
D. kurma dan anggrek
E. jamur dan anggrek
3. Faktor alami yang berpengaruh terhadap persebaran flora di Indonesia adalah....
A. iklim, relief, fauna, luas wilayah
B. iklim, relief, jenis tanah, keadaan air
C. jenis tanah, air, manusia, iklim
D. luas wilayah, iklim, jenis tanah, fauna
E. fauna, manusia, iklim, luas wilayah

4. Perbedaan hewan dan tumbuhan antar wilayah disebabkan oleh perbedaan ketinggian
tempat. Hal ini adalah pengaruh dari faktor ....

A. Air
B. Biologis
C. Edafik
D. Fisiografik
E. Iklim
F.
5. Tumbuhan yang mampu hidup di daerah yang memiliki curah hujan yang sangat rendah
dan intensitas panas Matahari sangat tinggi adalah ....
A. Kaktus
B. Lumut
C. Pinus
D. Tebu
E. Teh

No Jawaban Pembahasan

1C Bioma merupakan bagian dari biosfer yang merupakan bentang lahan
darat (landscape) yang mempunyai karakteristik khas.

2A teratai dan eceng gondok, contoh dari Tumbuhan higrofit yang hidup
di habitat basah

3B Faktor alami yaitu iklim, relief, jenis tanah, keadaan air

4D Fisiografi adalah letak suatu tempat berdasarkan segi fisiknya, seperti
ketinggian tempat

5A Kaktus dapat tumbuh di daerah yang panas dan miskin air seperti gurun

GLOSARIUM

Bagian dari Biosfer yang merupakan bentang lahan darat

Bioma (landscape) yang mempunyai karakteristik khas berdasarkan

keadaan iklimnya didominasi oleh flora dan fauna tertentu

Biosfer Lapisan yang ada di permukaan bumisebagai tempat tinggal mahluk

Cagar alam hidupSebuah kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan berupa

flora,

Ekosistem fauna, dan ekosistemSuatu sistem ekologi yang terbentuk oleh

hubungan timbal balik

Habitat antara mahluk hidup dengan lingkungannyaTempat tinggal populasi

satwa atau spesies tertentu

Konservasi Upaya pelestarian atau perlindungan terhadap lingkungan dan

Keanekaragaman sumber dayaBerbagai bentuk kehidupan di semua siste m biologis

hayatiSabana Padang rumput yang diselingi oleh pepohonan atau semak- semak

Stepa Padang rumput yang sangat luas

Suaka kawasan yang ditetapkan untuk melindungi satwa tertentu dan

margasatwa habitanya

DAFTAR PUSTAKA

Kusmana, C., & Hikmat, A. (2015). Keanekaragaman hayati flora di Indonesia. Jurnal
Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and
Environmental Management), 5(2), 187.

Wiguna, C. S. (2020). Persebaran Flora Dan Fauna Di Indonesia Dan Dunia. 1–48.
http://repositori.kemdikbud.go.id/21788/1/XI_GEOGRAFI_KD-3.2_FINAL.pdf


Click to View FlipBook Version