The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

BAB 3 TEORI MASUKNYA HINDU BUDDHA DAN KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by adiabasaki, 2021-10-02 11:24:12

BAB 3 TEORI MASUKNYA HINDU BUDDHA DAN KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA

BAB 3 TEORI MASUKNYA HINDU BUDDHA DAN KERAJAAN HINDU BUDHA DI INDONESIA

❸ PENGARUH AGAMA
DAN KEBUDAYAAN
HINDU-BUDDHA
DI INDONESIA

Sejarah Agama Hindu Sistem Kasta India

Diawali dengan kedatangan bangsa Arya melalui
Celah Kaiber (Khyber Pass) pada 2000–1500 SM
yang membuat suku bangsa Dravida (penduduk
asli daerah tersebut) terdesak.

Pertemuan kebudayaan antara kebudayaan
bangsa Dravida dan bangsa Arya telah
melahirkan sinkretisme kebudayaan dalam
bentuk agama Hindu.

Sejarah Agama Hindu Sistem Kasta India

Bangsa Arya menciptakan sistem kasta karena tidak
ingin tercampur dengan bangsa Dravida.

Perkembangan agama Hindu di India terbagi
menjadi empat zaman, yaitu:
1. Zaman Weda (1500 SM)
2. Zaman Brahmana (1000–750 SM)
3. Zaman Upanishad (750–500 SM)
4. Zaman Buddha (500 SM–300 M)

Sejarah Agama Buddha

sumber: wikimedia.org • Agama Buddha lahir di India sekitar abad ke-5 SM.
Tokohnya adalah Pangeran Siddharta, putra Raja
Sudhodana dari Kerajaan Ashoka di Kapilawastu.
Pangeran Siddharta dilahirkan tahun 563 SM.

• Pangeran Siddharta melakukan semadi di bawah
pohon bodhi di Bodh Gaya. Setelah berhasil
menemukan pencerahan sempurna, Siddharta
yang berhasil menjadi Sang Buddha pada usia 35
tahun mulai melakukan penyebaran ajarannya
pertama kali di Sarnath.

Sejarah Agama Buddha

• Sepeninggal Buddha, pengikutnya menyebarkan
ajarannya dan lahirlah kitab suci Tripitaka.

• Agama Buddha yang berkembang terbagi dalam
dua aliran, yaitu Hinayana (kendaraan kecil) dan
Mahayana (kendaraan besar).

sumber: wikimedia.org

Teori Masuknya
Hindu-Buddha di Indonesia

Teori Brahmana

Menurut J.C. van Leur ini, para brahmana datang dari India ke Indonesia
atas undangan pemimpin suku dalam rangka melegitimasi kekuasaan.

2 Teori Kesatria

Menurut F.D.K Bosch ini, Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi
perang di India lantas meninggalkan India. Rupanya, di antara mereka, ada
pula yang sampai ke wilayah Indonesia.

Teori Masuknya
Hindu-Buddha di Indonesia

Teori Waisya

Menurut N. J. Krom, bangsa India yang datang ke Indonesia didasarkan
motivasi untuk berdagang. Mereka kemudian menikah dengan
penduduk pribumi.

Teori Arus Menurut G. Coedes, bangsa Indonesia berkunjung ke India untuk
Balik mempelajari agama Hindu dan Buddha. Sekembalinya dari India, mereka
membawa pengetahuan tentang agama dan kebudayaan di India.

Kerajaan Kutai

Perkiraan Letak Kutai (Kutai Martadipura) merupakan salah
Kerajaan Kutai satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Berdiri sekitar abad V, kerajaan ini berlokasi
sumber: wikimedia.org di daerah Kutai, Kalimantan Timur.

Bukti arkeologis keberadaan kerajaan ini
adalah temuan prasasti yang ditulis di atas
tujuh buah yupa (tugu batu).

Kerajaan Kutai Salah satu yupa peninggalan
Kerajaan Kutai
Nama–nama rajanya adalah Kudungga,
Aswawarman, dan Mulawarman. sumber: dokumen penerbit

Raja Mulawarman melakukan upacara
pengurbanan dan memberikan hadiah
atau sedekah kepada para brahmana
sejumlah 20.000 ekor sapi.

Kerajaan Kutai (bercorak Hindu) runtuh
setelah diserang Kutai Kartanegara
(kerajaan Islam).

Kerajaan Tarumanagara

sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org Menurut Prasasti Tugu, wilayah
kekuasaannya meliputi hampir
seluruh Jawa Barat, yaitu
membentang dari Banten,
Jakarta, Bogor, hingga Cirebon.

Kerajaan ini diperkirakan ada
sejak abad V, sezaman dengan
Kerajaan Kutai.

Nama-nama rajanya, antara
lain Purnawarman dan Sri
Maharaja Linggawarman
(666–669 M)

Prasasti Ciaruteun Cap telapak kaki yang melambangkan Raja
Purnawarman sebagai Dewa Wisnu (dewa pemelihara
alam semesta), Kerajaan Tarumanagara telah
menerapkan konsep dewa raja: raja yang memerintah
disamakan dengan Dewa Wisnu.

Prasasti Tugu Gambar tapak kaki gajah,
yang disamakan dengan

gajah Airawata, atau gajah
kendaraan Dewa Wisnu.

Prasasti Kebon Kopi

Prasasti Tugu menyebutkan tentang pembangunan
saluran air yang panjangnya 6.112 tombak (setara
dengan 11 km) yang diberi nama Gomati.

Kerajaan Pajajaran (Sunda)

Kerajaan Sunda (abad VII–XVI)
wilayahnya meliputi Provinsi
Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan
sebagian Jawa Tengah sekarang.

Pakuan Pajajaran atau Pakuan sumber: wikimedia.org
(Pakwan) atau Pajajaran adalah
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org pusat pemerintahan Kerajaan
Sunda.

Nama-nama rajanya, antara lain
Maharaja Sri Jayabhupati, Rahyang
Niskala Wastukencana, dan Prabu
Ratu Dewata.

Menurut Carita Parahyangan, Kerajaan Prasasti Sang
Sunda didirikan oleh Tarusbawa pada Hyang Tapak.
tahun 669 (591 Saka)—sebelumnya
wilayahnya merupakan bagian dari sumber: wikimedia.org
Kerajaan Tarumanagara.

Akibat dari melemahnya pengaruh
Kerajaan Tarumanagara, terjadi konflik
kekuasaan, yaitu berdirinya Kerajaan
Galuh dan Kerajaan Sunda.

Sepeninggal Tarusbawa, Sanjaya
(menantu Tarusbawa) menyatukan
kembali Sunda dan Galuh.

Dalam Prasasti Sang Hyang Tapak, disebutkan Candi Cangkuang salah satu
seorang raja bernama Maharaja Sri peninggalan Kerajaan Sunda
Jayabhupati dan berkuasa di Prahajyan Sunda. berada di Garut, Jawa Barat.

Raja Jayabhupati digantikan oleh Rahyang sumber: wikimedia.org
Niskala Wastukencana atau Raja Sri Baduga
Maharaja, yang terlibat dalam Perang Bubat
pada 1357.

Pada tahun 1579, Maulana Yusuf dari
Kerajaan Banten menyerang Kerajaan Sunda
yang ketika itu dipimpin Prabu Ratu Dewata
(memerintah 1535–1543). Serangan itu
menyebabkan runtuhnya Kerajaan Sunda.

Rahyang Niskala Wastukencana, dan kemudian baru disebut-sebut nama Raja Sri
Baduga Maharaja, yang dalam kitab Pararaton diceritakan terlibat dalam Perang
Bubat dengan Kerajaan Majapahit pada tahun 1357.

Nama Sri Baduga kemudian sumber: wikimedia.org
dijadikan sebagai nama
museum yang ada di
Bandung, yakni Museum Sri
Baduga. Nama Sri Baduga
terdapat dalam Prasasti
Batutulis yang secara lengkap
tertulis SRI BADUGA
MAHARAJA RATU HAJI I
PAKWAN PAJAJARAN SRI RATU
DEWATA.

sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.orgKerajaan Melayu

Lokasi pusat Kerajaan Melayu diperkirakan berada
di dekat sekitar Jambi (Chan-pei), persisnya di tepi
Sungai Batanghari.

Berita dalam sejarah Dinasti Tang (618–906 M)
mencatat tentang datangnya utusan dari Mo-lo-yeu
pada 644 M dalam rangka hubungan dagang.

Sekitar tahun 692 M, kerajaan ini ditaklukkan
Sriwijaya. Namun, sekitar tahun 1275, kerajaan ini
pulih kembali.

Kerajaan Melayu mencapai puncak perkembangan
pada masa pemerintahan Adityawarman,

sumber: wikimedia.org Menurut kitab Nagarakertagama, Raja Kertanagara
dari Singasari melancarkan Ekspedisi Pamalayu.
Arca Amoghapasa
Ekspedisi tersebut diikuti pengiriman Arca
Amoghapasa pada tahun 1286 sebagai hadiah
kepada Maharaja Melayu Srimat Tribhuwanaraja
Mauli Warmadewa.

Ekspedisi Pamalayu dimaksudkan untuk
menjalin persahabatan serta menggalang
kekuatan militer bersama untuk membendung
kemungkinan serangan dari bangsa Mongol (di
bawah Kubilai Khan).

Kerajaan Sriwijaya sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org

Daerah kekuasaannya membentang dari Kamboja,
Thailand selatan, Semenanjung Malaya, Sumatra,
Jawa, dan pesisir Kalimantan.

Berdasarkan temuan sumber tertulis serta berita
Tiongkok dan Arab, Kerajaan Sriwijaya diperkirakan
berdiri sekitar abad VII.

Berdasarkan laporan I Tsing, seorang pendeta
Tiongkok, melaporkan Sriwijaya menjadi pusat
pembelajaran agama Buddha. Ia melaporkan
bahwa terdapat 1.000 orang pendeta yang belajar
agama Buddha pada Sakyakirti, seorang pendeta
terkenal di Sriwijaya.

Kerajaan Sriwijaya sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org

Sriwijaya mengalami kemunduran sekitar abad
XII, antara lain disebabkan serangan Kerajaan
Medang Kamulan, serangan Kerajaan
Colamandala, Terdesak oleh Kerajaan Thailand,
dan serangan Majapahit pada 1477 M.

Kerajaan ini mencapai zaman keemasan di
bawah Raja Balaputradewa yang berkuasa
sekitar pertengahan abad IX.

Homo Dalam Prasasti Kedukan Bukit (berangka tahun 605 Saka atau
688 M), dapat diinterpretasikan bahwa Kerajaan Sriwijaya
bukan berpusat di Palembang, melainkan di Muara Takus
(Riau). Pernyataan ini didukung temuan arkeologis berupa
stupa di Muara Takus (Kabupaten Kampar, Riau).

Penguasaan dan pemindahan ibukota ke Palembang dimaksudkan
agar Sriwijaya mudah menguasai daerah-daerah sekitarnya, seperti
Bangka, Jambi Hulu, dan Jawa Barat (Tarumanagara).

sumber: wikimedia.org Candi
Muara
Takus

Masyarakat Sriwijaya sebagian besar hidup dari perdagangan
dan pelayaran (bercorak Maritim).

Pada akhir abad IX, Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai
sebagian jalur perdagangan di Asia Tenggara, seperti Selat
Sunda, Selat Malaka, Selat Karimata, dan Tanah Genting Kra
(wilayah Thailand dan Myanmar).

sumber: wikimedia.org Candi
Muara
Takus

sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.orgArca Beberapa Peninggalan Kerajaan Sriwijaya:
Buddha
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.orglanggam
sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.orgAmarawati

Prasasti
Telaga Batu

Prasasti
Talang Tuo

Kerajaan Kalingga

Kalingga adalah kerajaan bercorak Buddha di Jawa
Tengah yang berdiri sekitar abad VII.

I Tsing yang menyebutkan ada kerajaan dengan nama
Ho-ling (Kalingga) yang berlokasi di Cho-po (Jawa).

Raja yang terkenalnya adalah Ratu Sima.

Berita Tiongkok hanya menyebutkan kerajaan ini
memiliki hasil bumi yang sangat laku diperdagangkan,
seperti emas, perak, cula badak, dan gading gajah.

Sepeninggal Sima, Kalingga terbagi dua, yaitu Kalingga
utara (dikenal dengan nama Bumi Mataram) di bawah
Sanaha (cucu Ratu Sima) dan Kalingga selatan (Bumi
Sambara) di bawah Dewasinga.

sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org

Kerajaan Mataram

Kerajaan Mataram (Mataram Kuno atau
Mataram Hindu atau Kerajaan Medang
periode Jawa Tengah) adalah kelanjutan
dari Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah
sekitar abad VIII.

Lokasinya berada di pedalaman Jawa sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
Tengah, di sekitar daerah yang banyak
dialiri sungai, seperti Sungai Progo,
Bogowonto, dan Bengawan Solo.

Nama-nama rajanya di antaranya Sanjaya, Rakai Panangkaran, Dharanindra,
Samaragrawira, dan Rakai Pikatan.

Ada dua dinasti (wangsa) sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
yang berkuasa di Mataram,
yaitu Dinasti Syailendra dan
Sanjaya.

Berdasarkan Prasasti Canggal Model kapal Sriwijaya tahun 800-an Masehi
(732 M) dan Prasasti Mantyasih, yang terdapat pada candi Borobudur.
pendiri Dinasti Sanjaya (Hindu)
adalah Sanjaya, anak dari Pengganti Sanjaya adalah Rakai Panangkaran. Kuat
Sannaha, cucu Ratu Sima dari dugaan pada masa pemerintahannya, Dinasti Syailendra
Kerajaan Kalingga dan (Buddha) dari Kerajaan Sriwijaya menguasai Mataram.
Sena/Sanna/Bratasenawa, raja
ketiga Galuh.

Sepeninggal Raja Model kapal Sriwijaya tahun 800-an Masehi sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
Samaragrawira, terjadi yang terdapat pada candi Borobudur.
konflik antara
Pramodawardhani-Rakai
Pikatan dan Balaputradewa.

Mataram kemudian dikuasai
Rakai Pikatan (Dinasti Sanjaya).
Di bawah pemerintahannya,
kekuasaan Mataram meluas
sampai meliputi seluruh Jawa
Tengah dan Jawa Timur.

Beberapa Peninggalan sumber: wikimedia.org
Kerajaan Mataram:

• Candi Prambanan atau
Candi Roro Jonggrang
adalah kompleks candi
Hindu terbesar di Indonesia
yang dibangun pada abad
ke-9 masehi.

• Pembangunan candi ini
dimulai oleh Rakai Pikatan
sebagai tandingan candi
Buddha Borobudur dan
Candi Sewu.

• Pada pertengahan abad VIII, sumber: wikimedia.org
Jawa Tengah berada di bawah
kekuasaan raja-raja Dinasti
Syailendra yang merupakan
penganut Buddha.

• Mereka membangun berbagai
monumen Buddha di Jawa,
seperti Candi Borobudur.
Monumen ini selesai dibangun
awal abad IX.

• Borobudur terletak di
Borobudur, Magelang, Jawa
Tengah, Indonesia.

Berdasarkan salah satu prasasti
yang ditemukan di Situs Ratu
Boko, Kawasan Situs Ratu Boko
merupakan kawasan peninggalan
sejarah yang bercorak Hindu dan
Buddha yang dibangun sekitar
abad VIII–IX M.

Unsur Hindu dapat ditunjukkan di
antaranya melalui yoni, tiga miniatur
candi, arca Ganesa, dan Durga,
sedangkan unsur Buddha terlihat
dari adanya temuan arca Buddha,
reruntuhan stupa, dan stupika

sumber: dokumen penerbit

Kerajaan Medang Kamulan

Kerajaan bercorak Hindu ini
merupakan kelanjutan dari Kerajaan
Mataram. Pada abad X, kerajaan ini
dipindahkan oleh Mpu Sindok ke
Jawa Timur.

Menurut para ahli, pemindahan

Kerajaan Mataram (Medang) ke Jawa

Timur disebabkan terjadinya letusan

Gunung Merapi. Faktor lain adalah

adanya konflik perebutan takhta di sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
dalam istana.

Ibu kota Kerajaan Medang, yakni Watugaluh, sekarang sebuah desa di dekat

Jombang di tepi aliran Sungai Brantas.

Patung Airlangga yang sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org Mpu Sindok adalah pendiri dinasti baru bernama
didewakan berupa Dewa Dinasti Isyana. Ia naik takhta pada tahun 929 M

Wisnu mengendarai Penguasa Medang setelah Mpu Sindok adalah
Garuda. (berturut-turut), yaitu Sri Isyanatunggawijaya, Sri
Makutawangsawardhana, Dharmawangsa (punya
saudari bernama Mahendradatta), dan Airlangga.

Airlangga dinobatkan sebagai raja oleh para pendeta
pada tahun 1019 M dan membangun pusat kerajaan di
Kahuripan, Sidoarjo.

Sejak tahun 1025, Airlangga memperluas kekuasaan dan
pengaruhnya. Pada tahun 1037, semua wilayah Kerajaan
Medang tunduk kepada Airlangga.

Patung Airlangga yang sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org Selama masa pemerintahannya, karya-karya sastra
didewakan berupa Dewa berkembang, contohnya kitab Arjunawiwaha yang
ditulis Mpu Kanwa pada 1035 M.
Wisnu mengendarai
Garuda. Airlangga membagi dua kerajaannya kepada dua
putranya: Kerajaan Jenggala kepada Mapanji
Garasakan.

Airlangga membagi dua kerajaannya kepada dua
putranya: Kerajaan Jenggala kepada Mapanji
Garasakan dengan ibu kota Kahuripan, dan Kerajaan
Panjalu atau Kediri kepada Sri Samarawijaya dengan
ibu kota di Daha.

Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri adalah kerajaan sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
agraris dengan raja pertama Sri
Samarawijaya, yang kemudian Ia terkenal dengan ramalan-ramalannya yang
digantikan oleh (secara berturut- kemudian dibukukan dengan judul Jangka
turut) Sri Jayawarsa dan Jayabhaya.
Bameswara.

Kerajaan Kediri mencapai puncak
kejayaan pada masa Jayabhaya. Ia
berhasil menguasai Jenggala yang
membuat Kediri menjadi satu-
satunya kerajaan yang berdiri di
Jawa Timur pada masa tersebut.

Sesudah Jayabhaya, ada seorang raja yang cukup terkenal,
Raja Kameswhara (1182) karena pada masa
pemerintahannya karya sastra Jawa berkembang pesat.

Pada 1185, Kameswhara digantikan oleh Kertajaya (Prabu
Dandang Gendis). Pada masa pemerintahannya, situasi
Kediri penuh ketidakstabilan.

sumber: wikimedia.org Kertajaya berselisih dengan para brahmana karena ia ingin
disembah oleh para pendeta, baik Hindu dan Buddha (kaum
brahmana).

Para pendeta kemudian bersekutu dengan seorang akuwu
(bupati) dari Tumapel (bagian dari Kediri) bernama Ken Arok.

Ken Arok mengalahkan Kertajaya dalam pertempuran di

Ganter (1222). Meninggalnya Kertajaya dalam pertempuran

Arca Wisnu, berasal dari Kediri, tersebut menandai berakhirnya kekuasaan Dinasti Isana di

abad ke-12 dan ke-13. Jawa Timur.

Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari (bercorak Hindu) didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222.

• Lokasi kerajaannya
diperkirakan berada di daerah
Singasari, Malang.

• Nama resmi Kerajaan
Singasari adalah Tumapel.

• Ibu kota Kerajaan Tumapel
bernama Kutaraja.

sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org • Nama-nama rajanya di
antaranya Ken Arok, Anusapati,
Tohjaya, Ranggawuni, dan
Kertanagara.

Raja pertama Kerajaan Singasari adalah Ken Arok
(memerintah 1222–1227).

Sebelum berkuasa, ia adalah seorang akuwu di Tumapel, daerah sumber: wikimedia.org
bawahan Kerajaan Kediri. Ia berhasil menjadi akuwu setelah
membunuh akuwu sebelumnya, Tunggul Ametung, dengan keris
buatan Empu Gandring. Bahkan ia memperistri istri Tunggul
Ametung, Ken Dedes.

Ia menjadi raja setelah memenangkan pertempuran
melawan Kertajaya (raja Kediri).

Ia membangun Kerajaan Singasari dan dianggap sebagai Arca Prajnaparamita
pendiri dinasti baru, Dinasti Girindra. dipercaya sebagai

perwujudan Ken Dedes.

Setelah itu, situasi politik pemerintahan Kerajaan Singasari Candi Singhasari
diwarnai konflik perebutan kekuasaan. Hal ini terjadi dibangun sebagai tempat
diperkirakan karena kutukan Empu Gandring. pemuliaan Kertanegara.

Pada masa pemerintahan Raja Kertanegara, ia bercita-cita sumber: wikimedia.org
meluaskan kekuasaannya ke seluruh Nusantara.

Raja terakhir Kerajaan Kediri, Kertanegara bercita-cita
meluaskan kekuasaannya ke seluruh Nusantara. Untuk itu,
Ia mengeluarkan kebijakan Ekspedisi Pamalayu.

Kertanagara kemudian tewas oleh Jayakatwang.
Jayakatwang lalu menjadi raja dan memindahkan pusat
kerajaan ke Kediri. Dengan meninggalnya Kertanagara,
berakhir pulalah Kerajaan Singasari.

Kerajaan Majapahit

• Tanggal berdirinya sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
Kerajaan Majapahit
adalah hari penobatan
Raden Wijaya, yaitu 10
November 1293.

• Pusat Kerajaan • Nama-nama rajanya di antaranya Raden Wijaya,
Majapahit Jayanegara, Tribhuwana Tunggadewi, dan Hayam Wuruk.
diperkirakan di daerah
Trowulan sekarang, 10
km sebelah barat daya
Kota Mojokerto, Jawa
Timur.

Terdapat pejabat pemerintahan dan pejabat sumber: wikimedia.org
keagamaan.
Wilayah Kerajaan Majapahit terbagi menjadi Gapura Bajang Ratu salah
tiga yaitu: satu peninggalan Kerajaan

• Negara agung Majapahit.
• Mancanegara
• Nusantara

Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, karya
sastra mengalami kemajuan pesat.

Pada tahun 1365, ditulis kitab Nagarakertagama
oleh Mpu Prapanca, Sutasoma dan Arjunawijaya
oleh Mpu Tantular.

Frasa “Bhinneka Tunggal Ika” berasal dari masa
Majapahit, tepatnya dari kakawin Sutasoma.

sumber: wikimedia.org Kehidupan masyarakatnya bertani, Celengan zaman
komoditas utamanya adalah lada Majapahit, abad
dan garam. Pajak dan denda
dibayarkan dalam uang tunai. 14-15 Masehi

Arca Harihara Pada masa pemerintahan Raden
perwujudan Wijaya, sebuah perubahan moneter
Kertarajasa penting terjadi: keping uang dalam
negeri diganti dengan uang
"kepeng" yaitu keping uang
tembaga impor dari Tiongkok.

Kerajaan Majapahit mempunyai mahapatih, sumber: Gunawan
yakni Gajah Mada. Pada saat pengangkatannya Kartapranata/wikimedia.org
tahun 1336 M, ia mengucapkan Sumpah Palapa.
Ukiran sejarah Indonesia di Monumen
Berkat bantuan Gajah Mada, Hayam Wuruk Nasional, Jakarta. Di sudut timur laut yang
membuat Majapati mencapai puncak kejayaan.
menggambarkan kemaharajaan kuno
Pada tahun 1389, Hayam Wuruk wafat, Indonesia, di bagian kanan terdekat adalah
kekuasaan Majapahit berangsur-angsur Gajah Mada, mahapatih Kerajaan Majapahit.
melemah.

Kerajaan Majapahit runtuh salah satunya
penyebabnya karena serangan dari Kerajaan
Islam Demak.

Kerajaan Bali

Kerajaan Bali merupakan kerajaan bercorak Hindu yang terletak di
Tampak Siring dan Pejeng. Kerajaan Bali ditaklukkan oleh Gajah Mada.
Sejak itu, Kerajaan Bali menjadi wilayah kekuasaan Majapahit.

Struktur pemerintahan: Pura Besakih
• Keluarga raja memerintah secara peninggalan Keraan
Bali yang masih ada
turun-temurun (sistem dinasti).
• Badan penasihat raja. hingga kini
• Pegawai pemerintahan
sumber: wikimedia.org
bagian pemerintahan,

pemungutan pajak, dan

administrasi.

Kerajaan Bali Pura Besakih
peninggalan
Penduduk Kerajaan Bali Kerajaan Bali yang
hidup teratur dengan sistem masih ada hingga
caturwarna atau kasta.
Sistem keluarga Bali kini
mengenal pemberian nama.
Mata pencarian sumber: wikimedia.org
penduduknya adalah
bertani.

02 P o l i t i k d a n S i s t e m P e m e r i n t a h a n

Salah satu pengaruh Hindu di bidang politik muncul konsep dewa-raja. Dari
konsep ini, Indonesia mulai mengenal sistem pemerintahan kerajaan.

03 E k o n o m i d a n S i s t e m 04 A g a m a d a n

Mata Pencarian Sosial
Budaya
• Pada zaman prasejarah penduduk Indonesia
adalah pelayar-pelayar yang sanggup Dalam kehidupan sosial,
mengarungi lautan lepas. Lautan bukan pengaruh kebudayaan
penghalang, melainkan penghubung. Hindu yang nyata adalah
dikenalnya sistem kasta.
• Kedatangan India memperkuat tradisi agraris
yang semakin meramaikan aktivitas
perdagangan dan pelayaran.

05 Seni Bangunan, Seni Pahat, dan Relief Candi

• Candi umumnya berfungsi untuk
menghormati dan memuliakan
dewa-dewi Hindu.

• Bangunan candi pada umumnya terdiri atas
tiga bagian utama, yaitu:

sumber: Gunawan 1) Svarloka, yang melambangkan tempat
Kartapranata/wikimedia.org para dewa atau jiwa yang telah disucikan.

2) bhurloka, yaitu bagian bawah candi yang
melambangkan kehidupan dunia fana,

3) bhurvaloka, adalah bagian candi yang
melambangkan tahap pembersihan dan
pemurnian jiwa, dan

Perbedaan Candi Jawa Tengah dengan Jawa Timur

Candi Jawa Tengah: Candi Plaosan, Kabupaten Klaten,
Jawa Tengah
• berbentuk tambun dengan
sumber: wikimedia.org hiasan kalamakara di atas
gawang pintu masuk,
Candi Singasari,
Kabupaten Malang, • puncak candi berbentuk stupa,

Jawa Timur. • bahan utamanya batu andesit,
dan

• umumnya menghadap ke timur.

Candi Jawa Timur: sumber: wikimedia.org
• berbentuk lebih ramping,

• puncak candi berbentuk kubus, dan

• di atas gawang pintu terdapat hiasan kala atau wujud kepala raksasa.


Click to View FlipBook Version