Konsep dan Teori
Eksklusivisme
kelompok
Pengertian
Eksklusivisme dalam ciri kelompok sosial hakekatnya mempunyai
Eksklusivisme banyak arti, namun di beberapa definisi terdapat kesamaan dalam
memaknai kata eksklusivisme. Kesamaan tersebut ialah adanya
sikap individu dan kelompok mengisolasikan diri terhadap pihak
lainnya.
Eksklusivisme adalah suatu paham yang mempunyai kecondongan
maupun adanya keinginan untuk merangkak mengaleniasi diri dari
masyarakat, dimana prihal ini tanda-tanda yang kasat mata bisa
dilihat secara langsung orang yang memiliki paham eksklusivisme,
yaitu mendahulukan kepentingan pribadi dan mempunyai
kecenderungan untuk menarik diri atau memisahkan diri
dengan norma-norma khusus maupun umum yang disepakati
dalam kelompok
SIKAP EKSKLUSIVISME IALAH BENTUK
HUBUNGAN SOSIAL INDIVIDU YANG
MENUTUP DIRINYA DARI DUNIA LUAR
ATAU MENGEKSLUSIFKAN KELOMPOK
ATAU GOLONGAN TERTENTU.
Macam
1.BIDANG KEAGAMAAN
Eksklusivisme
Merupakan suatu sikap fanatik, eksklusif, dan diskrminasi terhadap
kelompok, golongan agama tertentu yang menganggap rendah
kelompok agama lain. Beberapa pandangan yang mendasari sikap
eksklusivisme ialah kesalahan dari beberapa individu maupun kelompok
yang kemudian di hakimi dengan pandangan rendah untuk kelompok
tersebut.
Adanya anggapan bahwa bergaul hanya diperbolehkan dengan orang
yang seiman. Hal ini mejadi jurang pemisah bagi manusia yang ingin
berinteraksi dengan manusia lainnya.
2. BIDANG KEBUDAYAAN
Sekelompok orang yang hidup memilih tempat terpencil guna memisahkan dirinya dari masyarakat, karena jika
nantinya berbaur dengan masyarakat umum mereka terpengaruh oleh budaya yang berada di luar dirinya.
Ketakutannya ini menjadikan ia memilih untuk memisahkan diri dari masyarakat pada umumnya agar unsur
budayanya tidak terkontaminasi pengaruh lain
Contoh Ekslusivisme
Mereka memilih memisahkan diri daripada
Bidang Kebudayaan mempercayai orang lain. Mereka percaya
bahwa budaya yang ada pada kelompoknya
merupakan yang paling baik dan bagus
sehingga ia tidak memerlukan sesuatu untuk
berubah
Suku Baduy dan
Masayarakat kampung
Naga
Faktor Paham Eksklusivisme
ADAPUN BEBERAPA FAKTOR YANG MENYEBABKAN
PAHAM EKSKLUSIVISME INI DIANTARANYA :
1.Kecemburuan sosial,
2.Perbedaan status dan peran sosial,
3.Merasa kelompok bahwa kelompoknya yang paling baik
dan benar.
Dampak
Eksklusivisme
Sikap eksklusivisme ini jelas mempunyai
dua hal dalam perkembangannya serta
juga dampak yang ditimbulkan.
Eksklusivisme ini mempunyai dampak
positif serta negatif.
Dampak Positif Eksklusivisme
1.Timbulnya keadaan dalam masyarakat yang dengan ketertutupannya akan
dunia lainnya dapat tetap mempertahankan kebudayaan yang berada dalam
kelompoknya
2.Adanya bahwa anggapan dalam diri individu-individu bahwasanya
kelompoknya merupakan kelompok yang paling baik dan wajib
dipertahankan.
3.Memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dengan orang lain
disekitarnya.
4.Adanya keyakinan yang teguh terhadap kelompoknya sehingga tidak mudah
terbawa arus yang dibawa oleh kelompok lain.
Dampak Negatif Eksklusivisme
1.Adanya anggapan di dalam diri seseorang bahwa kepentingan kelompoknya
itu merupakan kepentingan yang paling pokok atau utama diatas segala
kepentingan yang lainnya.
2.Individu cenderung tertutup didunia luar serta juga sulit untuk terpengaruh
budaya lain.
3.Perkembangan kebudayaan di dalam kelompoknya cenderung statis serta
mandheg, sehingga kemudian sulit untuk melakukan perubahan dengan
secara gradual serta progressif.
4.Rawan terjadi konflik di dalam internal kelompok sehingga dapat atau bisa
memecah belah persatuan di dalam kelompok tersebut.
BAGAIMANA CARA
MENGURANGI PAHAM
EKSKLUSIVISME ?
Contoh
Eksklusivisme
Jerman (Hitler)
Di Jerman dahulu terdapat pemimpin yang dikenal
dengan gaya kepemimpiannyan yang dictator, tokoh
tersebut bernama Hitler. Hitler itu sangat membenci
bangsa yahudi, kebenciannya terhadap kaum yahudi
kemudian membawanya kearah perilaku penindasan
terhadap bangsa yahudi.
Di dalam konteks lain disebutkan bahwa perilaku Hitler
ini untuk mendapatkan pengakuan serta hyga
penghargaan bahwa ia yang terbaik diantara lainnya,
demi mendapatkan penghargaan dan juga kekuasaan
untuk menjadi seorang pemimpin nomor satu dijaman
itu. Ini ialah contoh kelompok eksklusivisme.
(Amrozi CS dalam kasus
Bom Bali)
Masih ingatkah kita dengan adanya tragedy bom di
pulau bali yang dilakukan oleh kelompok teroris.
Amrozi CS melakukan aksinya tersebut dipulau
dewata bali.
Peristiwa atau kejadian tersebut adalah suatu akibat
yang ditimbulkan dari paham sikap eksklusivisme,
sehingga memupuk dari sikap fanatisme terhadap
kelompoknya sendiri dan juga diskriminatif terhadap
kelompok lain. Imbasnya ini ialah adanya suatu
perasaan di dalam dirinya bahwa kelompoknya yang
paling benar diantara kelompok lain yang ada
Lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari
kita, adakah masyarakat yang berfaham
eksklusivisme yang dapat atau bisa kita
jumpai bahkan kita temukan di dalam
lingkungan sosial kita ?
Coba lakukan identifikasi,
diskusikan dengan teman sebangku
PAHAM EKSLUSIVISME
MEMUNCULKAN SIKAP - SIKAP
ANTARA LAIN :
1. PRIMORDIALISME
2. ETNOSENTRISME
3. RASISME
4. SEKSISME
1. PRIMORDIALISME
Merupakan pandangan atau paham yang
memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil,
yang berupa nilai-nilai, norma, dan kebiasaan-
kebiasaan yang bersumber dari etnik, ras, tradisi
dan kebudayaan
2. ETNOSENTRISME
adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas
dasar nilai dan standar budaya sendiri. Orang-
orang etnosentris menilai kelompok lain lebih
rendah dari pada kelompok atau kebudayaannya
sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa,
perilaku, kebiasaan, dan agama.
Tipe-Tipe Etnosentrisme
Rustanto dalam Masyarakat Multikultural di Indonesia
(2015:46) menjabarkan, ada dua jenis etnosentrisme yang
saling berlawanan satu sama lain, yakni fleksibel dan
infleksibel.
DESAIN ZAMRUD | BERPIKIR DESAIN
Etnosentrisme Fleksibel
diartikan sebagai cara seseorang yang bisa belajar cara
mengendalikan ego dan persepsi mereka dengan tepat. Menilai
tingkah laku orang lain tidak hanya berdasarkan sudut pandang
budaya sendiri tetapi juga sudut pandang budaya lain.
Contoh dari jenis etnosentrisme fleksibel dapat terlihat dalam
pribahasa “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.
Etnosentrisme Infleksibel
dijelaskan sebagai wujud seseorang yang tidak bisa memahami
orang dari kelompok lain yang latar belakang budayanya berbeda.
Mereka dengan sikap tidak toleransi ini hanya menilai secara
subjektif dan berdasarkan kebiasaan di kelompoknya.
Contoh kasus infleksibel ini bisa dilihat dari kasus intoleransi yang
terjadi di Indonesia, misalnya, kasus terorisme.
3. RASISME
Adalah suatu kepercayaan atau doktrin yang menyatakan
bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras
menentukan pencapaian budaya.
Contohnya saja, masyarakat di dunia yang tidak suka
dengan orang Afrika, bahkan kerap membencinya. Ini
mengungkapkan bahwa ada ras yang dianggap lebih
superior. Rasisme mendorong terjadinya diskriminasi
sosial, segregasi, kekerasan sosial, genosida dll
DESAIN ZAMRUD | BERPIKIR DESAIN
PERHATIKAN GAMBAR
Kenapa
kebanyakan
supir truck
adalah pria ?
4. SEKSISME
Adalah diskriminasi atau prasangka terhadap seseorang
berdasarkan seks atau jenis kelamin.
Seksisme dapat merujuk pada kepecayaan atau sikap yang berbeda
misalnya :
1.kepercayaan bahwa satu jenis kelamin dianggap lebih berharga
dari yang lain
2.chauvinisme pria/wanita (laki laki lebih superior atau sebaliknya)
3.misoginis (kebencian terhadap wanita) dan misandri
(sebaliknya)
4.ketidakpercayaan kepada orang dalam seks yang berbeda