The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by smpn2kalikajar, 2022-10-13 21:04:29

BIOGRAFI USTADZ JEFFRY AL BUCHORI

BIOGRAFI USTADZ JEFFRY AL BUCHORI

Keywords: BIOGRAFI USTADZ JEFFRY AL BUCHORI

http://Ebookqoeray.blogspot.com http://Ebookqoeray.blogspot.com http://EBookQoeray.blogspot.com

BIOGRAFI USTADZ JEFFRY AL BUCHORI

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun

“Sesungguhnya kita milik Allah dan akan kembali
kepada-Nya”

Sahabat Hikmah…

Saya pernah membaca kisah almarhum Ustadz
Jefry yang kaya akan hikmah buat kita dan
pembaca sekalian. Beliau pernah diwawancari
oleh suatu tabloid tentang kisah hidup beliau
sampai kembali ke jalan Allah. Perjalanan hidup
Jeffry Al Buchori sungguh dahsyat. Penuh gejolak dan tikungan tajam. Proses pergulatan
yang luar biasa ia alami sampai ia menemukan kehidupan yang tenang dan
menenteramkan. Simak kisahnya yang diampaiakan oleh beliau dan isterinya berikut ini :

MASA LALUKU

Sebetulnya aku tidak ingin bercerita banyak tentang masa laluku. Maklum, masa laluku
sangat kelam. Namun, setelah kupikir, siapa tahu perjalanan hidupku ini bisa menjadi
pelajaran bagi orang lain. Baiklah, aku bersedia membagi pengalaman hidupku pada para
pembaca. Insya Allah, ada gunanya.

Aku lahir dengan nama Jeffry Al Buchori Modal pada 12 April 1973 di Jakarta. Waktu aku
lahir, keluargaku memang sudah menetap di Jakarta. Aku lahir sebagai anak tengah,
maksudku anak ke-3 dari lima bersaudara. Tiga saudara kandungku laki-laki, dan si bungsu
adalah perempuan. Layaknya bersaudara, hubungan kami berlima cukup dekat. Sekadar
bertengkar, sih, wajar saja. Apalagi, jarak usia kami tidak berjauhan.

Apih (panggilan Jefri untuk ayahnya, Red.), M. Ismail Modal, adalah pria bertubuh tinggi
besar asli Ambon, sedangkan Umi, begitu aku biasa memanggil ibu, Tatu Mulyana asli
Banten. Apih mendidik kami berlima dengan sangat keras. Tapi, kalau tidak begitu, aku tidak
akan merasakan manfaat seperti sekarang. Kalau kami sampai lupa salat atau mengaji,
wah, jangan ditanya hukuman yang akan diberikan Apih. Dalam hal agama, Apih dan Umi
memang mendidik kami secara ketat.

Namun, sebetulnya Umi adalah seorang ibu yang amat sabar dan lembut dalam
menghadapi anak-anaknya. Apih pun orang yang selalu bersikap obyektif. Dia akan
membela keluarganya mati-matian bila memang keluarganya yang benar. Sebaliknya dia
tidak segan-segan menyalahkan kami bila memang berbuat salah.

Berada di lingkungan keluarga yang taat agama membuatku menyukai pelajaran agama.
Sewaktu kelas 5 SD, aku pernah ikut kejuaraan MTQ sampai tingkat provinsi. Selain agama,
pelajaran yang juga kusukai adalah kesenian. Entah mengapa, aku suka sekali tampil di

http://EbookQoeray.blogspot.com

http://Ebookqoeray.blogspot.com http://Ebookqoeray.blogspot.com http://EBookQoeray.blogspot.com

depan orang banyak. Oh ya, setelah kenaikan kelas, dari kelas 3 aku langsung melompat ke
kelas 5. Jadilah aku sekelas dengan kakakku yang kedua.

BERKEPRIBADIAN GANDA

Lulus SD, Apih memasukkanku dan kedua kakakku ke sebuah pesantren modern di
Balaraja, Tangerang. Beliau ingin kami mendalami pelajaran agama. Rupanya tidak semua
keinginannya bersambut, semua ini karena kenakalanku.

Orang bilang, anak tengah biasanya agak nakal. Aku tidak tahu ungkapan itu benar atau
tidak. Yang jelas hal itu berlaku padaku. Sebagai anak tengah, aku sering membuat orang
tua kesal. Di pesantren, aku sering berulah.

Salah satu kenalakanku, di saat yang lain salat, aku diam-diam tidur. Kenakalan lain, kabur
dari pesantren untuk main atau nonton di bioskop adalah hal biasa. Sebagai hukumannya,
kepalaku sering dibotaki. Tapi, tetap saja aku tak jera.

Tampaknya aku seperti punya kepribadian ganda, ya. Di satu sisi aku nakal, di sisi lain
keinginan untuk melantunkan ayat-ayat suci begitu kuat. Tiap ada kegiatan keagamaan, aku
selalu terlibat. Bersama kedua kakakku, aku juga pernah membuat drama tanpa naskah
berjudul Kembali Ke Jalan Allah yang diperlombakan di pesantren. Ternyata karya kami itu
dinilai sebagai drama terbaik se-pesantren.

Bahkan, aku juga juara lomba azan, lomba MTQ, dan qasidah. Akan tetapi, entah kenapa,
aku juga tak pernah ketinggalan dalam kenakalan. Tinggal dalam lingkungan pesantren,
kelakuan burukku bukannya berkurang, malah makin menjadi. Puncaknya, aku sudah bosan
bersekolah di pesantren.

Akhirnya, hanya empat tahun aku di pesantren. Dua tahun sebelum menamatkan pelajaran,
aku keluar. Lalu, Apih memasukkanku ke sekolah aliyah (setingkat SMA, Red.). Rupanya
keluar dari pesantren tidak membuatku lebih baik. Aku yang mulai beranjak remaja justru
jadi makin nakal.

KENAL DUNIA MALAM

Memang, sih, tiap ada acara keagamaan aku tak pernah ketinggalan. Namun, aku juga
selalu mau bila ada teman mengajak ke kantin sekolah. Bukan untuk jajan, tapi memakai
narkoba! Aku juga sering kabur dan pergi tanpa tujuan yang jelas. Ya, aku seperti burung
lepas dari sangkar, terbang tak terkendali.

Masa SMA memang suram bagiku. Masa yang tak pernah lengkap. Maksudnya, aku tak
punya teman sebaya. Kenapa? Ya, meski usiaku masih 15 tahun, aku bergaul dengan
pemuda berusia 20 tahunan. Pacaran pun dengan yang lebih tua. Di sekolah ini aku hanya
bertahan setahun. Pindah ke SMA lain, keseharianku tak jauh berbeda. Malah makin parah.

Dari perkenalan dengan beberapa teman, aku mengenal petualangan baru. Umur 16 tahun,
aku mulai kenal dunia malam. Aku masuk sekolah hanya saat ujian. Buatku, yang penting
lulus. Aku lebih suka mendatangi diskotek untuk menari. Terus terang, aku memang tertarik

http://EbookQoeray.blogspot.com

http://Ebookqoeray.blogspot.com http://Ebookqoeray.blogspot.com http://EBookQoeray.blogspot.com

pada tarian di diskotek. Tiap ke sana, diam-diam aku selalu mempelajari gerakan orang-
orang yang nge-dance. Lalu kutirukan.

Aku jadi seorang penari, bertualang dari satu diskotek ke diskotek lain, tenggelam dalam
dunia malam. Saat ada lomba dance, aku mencoba ikut. Usahaku tak sia-sia. Beberapa kali
aku berhasil memboyong piala ke rumah sebagai the best dancer. Selain itu, aku juga
berhasil jadi penari di Dufan pada tahun 1990, meski hanya selama setahun. Sampai
sekarang masih banyak temanku yang jadi penari di sana.

Aku juga pernah jadi foto model, bahkan ikut fashion show di diskotek. Mungkin waktu itu
aku merasa sangat cakep, ya. Tapi menurutku, kegiatan-kegiatan itu masih positif, meski
terkadang aku suka minum. Dengan segala kebengalanku, tahun 1990 aku berhasil lulus
SMA.

MAIN SINETRON

Aku mengalami masa yang menurutku paling dahsyat setelah tamat SMA. Ceritanya salah
seorang teman penari, memperkenalkanku pada Aditya Gumai yang saat itu aktif di dunia
seni peran. Dari Aditya aku mengenal dunia akting. Waktu itu, kami masih latihan menari di
Taman Ismail Marzuki. Saat latihan pindah ke Gedung Pemuda di Senayan, mulailah aku
main sinetron. Mulanya aku hanya mengamati para pemain yang sedang syuting, sambil
diam-diam belajar.

Aku memang suka mencuri ilmu. Waktu tidur di kos salah satu temanku di dekat kampus
Institut Kesenian Jakarta, aku sering mencuri ilmu juga dari para mahasiswa. Kalau mereka
sedang kuliah atau praktik, aku sering mengamati mereka.

Nah, ketika para pemain sinetron sedang latihan, terkadang aku menggantikan salah
satunya. Ternyata aku ditertawakan. Karena pada dasarnya aku orang yang enggak suka
diperlakukan seperti itu, aku malah jadi terpacu. Aku makin giat berlatih akting secara
otodidak. Akhirnya, saat yang senior belum juga dapat giliran main, aku sudah mendapat
peran. Aku diajak Aditya main sinetron. Waktu dikasting, aku berhasil mendapat peran.

Tahun 1990, aku main sinetron Pendekar Halilintar. Saat itu, sinetron masih dipandang
sebelah mata oleh bintang film. Namun, Apih mati-matian menentangku. Kenapa? Rupanya
Apih tahu persis seperti apa lingkungan dunia film. Dulu, beliau juga pernah main film action,
antara lain Macan Terbang dan Pukulan Berantai. Dari beliaulah aku menuruni darah seni.

Ditentang Apih tak membuat langkahku surut. Mungkin jalan hidupku memang harus begini.
Tak satu pun larangan Apih yang mampir ke otakku untuk kujadikan bahan pikiran. Nasihat
Apih tak lagi kudengarkan. Tawaran untuk main sinetron yang berdatangan membuatku
makin yakin, inilah yang kucari. Aku tak mau menuruti keinginan orang tua karena merasa
diriku benar. Akhirnya konflik antara aku dan orang tuaku pecah.

Sebagai bentuk perlawananku pada orang tua, aku tak pernah pulang ke rumah. Tidur
berpindah-pindah di rumah teman. Rambut juga kupanjangkan. Aku seperti tak punya orang
tua. Bahkan, tak pernah terlintas dalam benakku bahwa suatu hari mereka akan pulang ke
haribaan. Yang kupikirkan hanya kesenangan dan egoku semata.

http://EbookQoeray.blogspot.com

http://Ebookqoeray.blogspot.com http://Ebookqoeray.blogspot.com http://EBookQoeray.blogspot.com

Pada saat bersamaan, karierku di dunia seni peran terus melaju. Aku semakin mendapatkan
keasyikan. Setelah itu, aku mendapat peran dalam sinetron drama Sayap Patah yang juga
dibintangi Dien Novita, Ratu Tria, dan almarhum WD Mochtar.

Aku semakin merasa pilihanku tak salah setelah dinobatkan sebagai Pemeran Pria Terbaik
dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI tahun 1991. Aku bangga bukan main,
karena merasa menang dari orang tua. Kesombonganku makin menjadi. Aku makin merasa
inilah yang terbaik buatku, ketimbang pilihan orangtuaku.

ORANG TUAKU SEMPAT BANGGA

Tawaran main sinetron berdatangan menghampiri Jeffry.
Seiring dengan itu, ia makin tenggelam dalam dunianya yang
kelam.

Sejak kenal sinetron, aku makin menyukai dunia akting. Aku
tak peduli meski Apih menentangku. Namun, belakangan aku
paham, di balik etidaksetujuannya, sebetulnya orang
menyimpan rasa bangga. Orang tua cerita, mereka sedang
ke Tanah Suci membawa rombongan ibadah haji saat
sinetron Sayap Patah yang kumainkan ditayangkan.

Ternyata, mereka nonton sinetronku. Komentar mereka
membanggakanku. Mereka mengakui, ternyata aku bisa
berprestasi. Setelah itu, aku mendapat berbagai tawaran
main, antara lain sinetron Sebening Kasih, Opera Tiga
Jaman, dan Kerinduan. Selain namaku makin mencuat, rezeki juga terus mengalir.

Namun, aku malah jadi lupa diri. Ketenaran tidak penting buatku. Yang penting menikmati
hidup. Dunia malam terus kugeluti. Kalau ke diskotek, aku tak lupa mengonsumsi narkoba.
Bahkan, untuk urusan yang satu ini, aku bisa dibilang tamak. Biasanya, aku meminum satu
pil dulu. Kalau kurasa belum “on”, kuminum satu lagi. Begitu seterusnya.

Akhirnya, aku jadi sangat mabuk. Pandanganku pun jadi kabur. Mau melihat arloji di tangan
saja, aku harus mendekatkannya ke wajahku, sambil menggoyang-goyangkan kepala dan
membelalakkan mata supaya bisa melihat dengan lebih jelas. Parah, ya? Begitulah
kebandelanku terus berlangsung.

WALAUPUN AYAHKU MENINGGAL, KECANDUANKU KIAN PARAH

Suatu hari di tahun 1992, Apih meninggal karena sakit. Aku menyesal bukan main karena
selama ini selalu mengabaikan nasihat Apih. Menjelang kepergiannya, aku berdiri di
samping tempat tidurnya di rumah sakit sambil menangis. Melihatku seperti itu, Apih
mengatakan, laki-laki tak boleh menangis. Laki-laki pantang keluar air mata. Bayangkan,
bahkan di saat-saat terakhirnya pun Apih tetap menunjukkan sikapnya yang penuh kasih
padaku yang durhaka ini.

http://EbookQoeray.blogspot.com

http://Ebookqoeray.blogspot.com http://Ebookqoeray.blogspot.com http://EBookQoeray.blogspot.com

Sore itu aku dimintanya pulang ke rumah dan beliau memberiku ongkos. Aku menurut.
Begitu aku pulang, Allah mengambilnya. Aku syok berat. Saat Apih dimakamkan, aku turun
ke liang lahat dan memeluk jasadnya. Aku tak mau beranjak meski makam akan ditutup.
Aku tak mau melepas kepergiannya. Aku menyesali perbuatanku. Selama Apih masih hidup,
aku tak pernah mau mendengarkan ucapannya.

Sejak itu, Umi membesarkan kami berlima. Hidupku terus berjalan. Bukan ke arah yang
baik, namun aku kembali ke masa seperti dulu. Penyesalan yang sebelumnya begitu
menghantuiku karena ditinggal Apih, seolah lenyap. Kebandelanku bahkan makin menjadi
sepeninggal Apih. Kesombonganku juga lebih besar dari sebelumnya karena merasa
berprestasi dan punya uang banyak. Tak seorang pun kudengarkan lagi nasihatnya.

Ketika temanku menasihati, aku mencibir. Siapa dia sampai aku harus mendengarkan
ucapannya? Ucapan orang tua saja tak kugubris. Aku tenggelam dalam duniaku sendiri dan
jadi pecandu narkoba. Waktu itu, aku beralasan karena ada masalah di rumah. Padahal,
sebetulnya alasan apa pun, termasuk broken home atau teman, tidak bisa dijadikan alasan.
Diri sendirilah alasannya, karena bagaimana pun, kita lah yang menentukan semua yang
terjadi pada diri kita.

Jadi, tidak perlu membawa-bawa orang lain atau keadaan. Namun, kesadaran seperti ini
mana mungkin muncul pada diriku yang waktu itu sangat arogan? Aku makin jauh dari
Tuhan. Padahal, sebelah rumahku ada masjid. Ketika orang berpuasa di bulan Ramadan
pun, aku tetap melakukan kemaksiatan. Lalu, saat Lebaran tiba dan orang-orang sibuk
bertakbir, aku malah sibuk mencari celah waktu dan tempat di mana aku bisa berbuat
maksiat.

Semua ilmu agama yang pernah kupelajari dan kemampuan membaca Quran seperti hilang.
Akal sehatku seperti hilang. Kecanduanku pada narkoba juga makin parah, bahkan sampai
mengalami over dosis dan aku hampir mati. Kejahatan demi kejahatan moral terus
kulakukan.

NAMAKU DICORET

Tak perlu aku menceritakan detail tentang kejahatan yang kulakukan. Yang jelas, suatu hari
aku merasa menderita karena ketakutan setelah melakukan sebuah perbuatan. Aku benar-
benar ketakutan! Aku jadi gampang curiga pada siapa saja. Aku selalu berburuk sangka
pada apa pun. Kesombonganku pada uang dan prestasi lenyap digantikan ketakutan. Yang
kulakukan setiap hari adalah berdiam diri di kamar, dengan selalu berpikiran bahwa setiap
orang yang datang akan membunuhku. Aku sibuk mengintip dari bawah pintu, siapa tahu
ada orang datang untuk membunuhku.

Telingaku jadi sangat sensitif. Aku sering merasa mendengar ada orang sedang berjalan di
atap rumah ingin membunuhku. Aku tersiksa selama berhari-hari, berminggu-minggu,
bahkan berbulan-bulan. Orang-orang mengatakan, aku sudah gila.

Pada saat bersamaan, kecanduanku pada narkoba membuatku termasuk dalam daftar
hitam dunia sinetron. Namaku dicoret. Tak ada lagi yang mau memakaiku sebagai pemain.
Selain itu, cewek-cewek yang ada di dekatku juga menjauh. Dulu aku termasuk playboy.

http://EbookQoeray.blogspot.com

http://Ebookqoeray.blogspot.com http://Ebookqoeray.blogspot.com http://EBookQoeray.blogspot.com

Di saat aku sendiri, ada Umi yang selama ini sudah sangat sering kusakiti hatinya. Umi tetap
menyayangiku dengan cintanya yang besar. Seburuk apa pun orang berkomentar tentang
aku, hati Umi tetap baik dan sabar. Air matanya tak pernah kering untuk mendoakan anak-
anaknya, terutama aku agar berubah jadi lebih baik.

Doa tulus Umi dikabulkan Allah. Sungguh luar biasa, Allah menunjukkan kebaikan-Nya
padaku. Allah memberiku kesempatan untuk bertobat. Kesadaran ini muncul lewat suatu
proses yang begitu mencekamku.

DIAJAK UMI UMRAH

Sungguh, aku merasa sangat ketakutan ketika suatu hari bermimpi melihat jasadku sendiri
dalam kain kafan. Antara sadar dan tidak, aku terpana sambil bertanya pada diri sendiri.
Benarkah itu jasadku? Aku juga disiksa habis-habisan. Begitulah, setiap tidur aku selalu
bermimpi kejadian yang menyeramkan. Dalam tidur, yang kudapat hanya penderitaan. Aku
jadi takut tidur. Aku takut mimpi-mimpi itu datang lagi.

Aku juga jadi takut mati. Padahal dulu aku sempat menantang maut. Meminta mati datang
karena aku tak sanggup lagi bertahan saat ada masalah dengan seorang cewek.
Sebetulnya sepele, kan? Tapi masalah itu kuberat-beratkan sendiri. Rasa takut mati itulah
yang akhirnya membuatku sadar bahwa ada yang tidak meninggalkanku dalam keadaan
seperti ini, yaitu Allah.

Aku teringat kembali pada-Nya dan menyesali semua perbuatanku selama ini. Pelan-pelan,
keadaanku membaik. Kesadaran-kesadaran itu datang kembali. Aku menemui Umi,
bersimpuh meminta maaf atas semua dosa yang kulakukan. Umi memang luar biasa.
Betapa pun sudah kukecewakan demikian rupa, beliau tetap menyayangi dan
memaafkanku. Umi lalu mengajakku berumrah.

Dengan kondisiku yang masih labil dan rapuh, kami berangkat ke Tanah Suci. Kali ini aku
berniat sembuh dan kembali ke jalan Allah. Di sana, aku mengalami beberapa peristiwa
yang membuatku sadar pada dosa-dosaku sebelumnya. Usai salat Jumat di Madinah, Umi
mengajakku ke Raudhoh. Aku tak tahu apa itu Raudhoh, tapi kuikuti saja. Umi terus
meminta ampunan pada Allah.

Aku lalu keluar, berjalan menuju makam Nabi Muhammad. Aku bersalawat. Begitu keluar
dari pintu masjid, rasanya seperti ada yang menarikku. Aku mencoba berjalan sekuat
tenaga, tapi tak bisa. Kekuatan itu rasanya sangat besar. Aku lalu bersandar pada tembok.
Air mataku yang dulu tak pernah keluar, kini mengalir deras. Aku menyesali dosa-dosaku,
dan berjanji tak akan melakukan lagi semua itu.

Bagai sebuah film yang sedang diputar, semua dosa yang pernah kulakukan terbayang jelas
di pelupuk mataku silih berganti, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Tiba-tiba dari
mulutku keluar kalimat permintaan ampunan pada Allah. Di Mekkah, di hadapan Kabah, aku
merapatkan badan pada dindingnya.

Aku bersandar, menengadahkan tangan memohon ampun karena terlalu banyak dosa yang
kulakukan. Seandainya sepulang dari Tanah Suci ini melakukan dosa lagi, aku minta pada
Allah untuk mencabut saja nyawaku. Namun, seandainya punya manfaat untuk orang lain,

http://EbookQoeray.blogspot.com

http://Ebookqoeray.blogspot.com http://Ebookqoeray.blogspot.com http://EBookQoeray.blogspot.com

aku minta disembuhkan. Aku yang dulu angkuh, sekarang tak berdaya. Setelah pulang
beribadah, aku membaik. Aku mencoba bertahan dalam kondisi bertobat itu, tapi ternyata
sulit luar biasa.

BIDADARI CANTIK JADI PEMBANGKIT HIDUP

Setelah berkali-kali jatuh-bangun, akhirnya Jeffry kembali dekat pada agama. Kasih sayang
kekasih yang akhirnya menjadi istri ikut menjadi pembangkit semangatnya. Perjuangannya
menjadi ustaz cukup berat sampai akhirnya ia sukses jadi penceramah. Sepulang umrah,
aku mencoba hidup lurus. Namun, lagi-lagi aku tergoda. Suatu malam, aku dan teman-
teman berencana nonton jazz di Ancol. Aku memperingatkan mereka untuk tidak bawa
narkoba, karena kami sudah sepakat untuk berhenti memakai. Ternyata, salah satu
temanku masih saja membawa cimeng. Apesnya, kami dirazia polisi di depan Hailai.

Teman-temanku yang lain kabur. Tinggallah aku, temanku yang membawa cimeng, dan satu
teman lain. Aku sulit kabur karena mobil yang kami pakai adalah mobilku. Akhirnya kami
bertiga dibawa ke kantor polisi dan ditahan. Aku dilepas karena tak terbukti membawa.
Kucoba telepon Umi untuk menjelaskan masalah ini, tapi Umi tak mau menerima teleponku.

Si penerima telepon malah diminta Umi untuk mengatakan, beliau tak anak bernama Jeffry.
Hatiku tercabik-cabik. Pedih rasanya tak diakui sebagai anak oleh Umi. Kuakui, pastilah hati
Umi sudah sedemikian sakitnya. Bayangkan, aku yang sebelumnya sudah mengaku
bertobat, malah kembali memilih jalan yang salah. Meski aku sudah bersumpah demi Tuhan
tidak memakai narkoba lagi, Umi tak percaya lagi. Itulah puncak kemarahan Umi Sungguh
bersyukur, Allah masih berkenan menolongku. Datang seorang gadis cantik dalam hidupku.
Ia mau menerimaku apa adanya. Sebelumnya, banyak gadis meninggalkanku sehingga aku
merasa sebatang kara dalam cinta. Gadis bernama Pipik Dian Irawati ini seorang model
sampul sebuah majalah remaja tahun 1995, asal Semarang.

CUEK SAAT PACARAN

(Berikut ini adalah penuturan Pipik: Aku pertama kali melihatnya sedang makan nasi goreng
di Menteng sekitar tahun 1996 – 1997. Rambutnya gondrong. Waktu itu, aku bersama
Gugun Gondrong. Setahuku, Jeffry adalah pemain sinetron Kerinduan, karena aku
mengikuti ceritanya. Aku ingin berkenalan dengannya, tapi Gugun melarangku.

Tak tahunya, waktu buka puasa bersama di rumah Pontjo Sutowo, aku bertemu lagi
dengannya. Rambutnya sudah dipotong pendek. Aku nekat berkenalan. Kami mulai dekat
dan saling menelepon. Aku enggak tahu kapan kami resmi pacaran, karena enggak pernah
“jadian”. Dia juga tak pernah menyatakan cinta. Waktu pacaran, dia cuek setengah mati.

Awalnya, semangatnya boleh juga. Pertama kami pergi bareng, dia datang ke rumah di
Kebon Jeruk, di tengah hujan deras dari rumahnya di Mangga Dua. Jeffry naik taksi dengan
memakai jins dan sepatu bot. Ia yang hanya bawa uang Rp 50 ribu, mengajakku nonton di
Mal Taman Anggrek. Di dalam bioskop, kami seperti nonton sendiri-sendiri. Dia diam saja
selama nonton.

Sejak itu, kami sering jalan bareng, karena kami memang hobi nonton dan makan. Semakin
dekat dengannya, aku makin tahu ternyata dia pemakai narkoba kelas berat. Teman-

http://EbookQoeray.blogspot.com

http://Ebookqoeray.blogspot.com http://Ebookqoeray.blogspot.com http://EBookQoeray.blogspot.com

temanku mulai bertanya, mengapa aku mau berpacaran dengannya. Aku sendiri tak tahu
persis alasannya. Mungkin rasa sayang yang sudah terlanjur muncul dalam hati yang
membuatku mau bertahan. Hatiku terenyuh dan tak mau meninggalkan dia sendiri.

Tentu saja keluargaku tak ada yang tahu, karena sengaja kusembunyikan. Mungkin mereka
baru tahu sekarang, setelah membaca kisah hidupnya di berbagai media. Sementara itu,
aku sibuk tur keluar kota sebagai model, sehingga kami sering tak ketemu. Akhirnya kami
putus. Waktu akhirnya ketemu lagi, ternyata dia sudah punya pacar lagi. Karena masih
sayang, aku sering membawakannya hadiah dan memberi perhatian. Setelah Jeffry putus
dari pacarnya, kami kembali bersatu.)

NEKAT MENIKAH, JUALAN KUE

Pipik sangat berarti buatku. Dia mengerti, peduli dan perhatian padaku. Padahal, aku
sempat hampir menikah dengan orang lain. Ternyata Allah sayang padaku. Allah
menunjukkan, wanita yang nyaris kunikahi itu bukan untukku. Pipik bagai bidadari yang
datang dengan cinta yang besar. Ia memberi keyakinan, menikah dengannya akan
membawa perubahan besar dalam hidupku.

Aku mendatangi Umi dan minta izin untuk menikah. Luar biasa, Umi tetap menerimaku
dengan segala kasih sayangnya. Sambil menangis, Umi mengizinkanku menikah. Aku
sendiri terbilang nekat. Sebab, waktu itu aku tak punya-apa. Badan pun kurus kering,
dengan mata belok, dan penyakit paranoid yang kuderita tak kunjung sembuh. Bahkan,
pekerjaan pun aku tak punya.

Untuk menghindari maksiat, kami menikah di bawah tangan pada tahun 1999. Teman-
temanku yang sekarang sudah meninggal karena over dosis, sempat menghadiri
pernikahanku. Setelah itu, kami tinggal di rumah Umi. Sekitar 4 – 5 bulan setelah itu, kami
menikah secara resmi di Semarang.

Namun, menikah rupanya tak cukup menghentikan kebandelanku. Istriku pun merasakan
getahnya. Aku pernah memakai narkoba di depannya, dan menggunakan uangnya untuk
membeli barang haram tersebut.

Kesulitan lain, aku dan Pipik sama-sama menganggur. Pernah kami mencoba berdagang
kue. Malam hari kami menggoreng kacang, esok paginya bikin kue isi kacang dan susu.
Lalu kami titipkan ke toko kue.

Tapi mungkin rezeki kami bukan di situ. Kue yang kami buat hanya laku beberapa buah.
Dalam sehari kami hanya membawa pulang Rp 200 – 300. Akhirnya kami berhenti berjualan
kue. Kehidupan kami selanjutnya kami jalani dengan penuh perjuangan sekaligus
kesabaran.

MAKAN SEPIRING BERDUA

(Kesetiaan Pipik begitu luar biasa) Simak penuturannya berikut ini. Perasaan sayang yang
sangat kuat membuatku mantap menikah dengannya. Aku tak peduli lagi meski dia
pecandu, bahkan pernah mengalami over dosis dan hampir gila karena paranoidnya. Aku
banyak mengalami hal-hal luar biasa dengannya. Kalau tidak sabar, mungkin aku sudah

http://EbookQoeray.blogspot.com

http://Ebookqoeray.blogspot.com

tidak bersamanya lagi. Awal menikah, kami tinggal di rumah Umi. Meski hidup seadanya,
beliaulah yang membiayai hidup kami. Aku dan Jeffry tak jarang makan sepiring berdua,
karena memang benar-benar tak ada yang bisa dimakan. Berat rasanya jadi istri dari suami
penganggur, apalagi setelah menikah aku tidak lagi bekerja.

Tapi aku yakin, Allah tidak mungkin memberikan cobaan pada umat-Nya melebihi
kemampuannya. Aku yakin, pasti ada sesuatu yang akan diberikan Allah padaku.
Beruntung, Umi sangat sayang padaku.

Aku sendiri tak jera memberi masukan padanya untuk mengubah hidup. Kami sama-sama
saling belajar menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Pelan-pelan, hidupnya
mulai berubah menjadi lebih baik, terutama setelah aku hamil. Mungkin dia sendiri sudah
capek dengan kehidupannya yang seperti itu.)

HIDUP DI JALAN ALLAH

Pelan-pelan, aku kembali dekat pada

http://Ebookqoeray.blogspot.com agama. Perubahan besar terjadi dalam

hidupku pada tahun 2000. Kala itu,

Fathul Hayat, kakak keduaku yang http://EBookQoeray.blogspot.com

setengah tahun silam meninggal karena

kanker otak, memintaku

menggantikannya memberi khotbah

Jumat di Mangga Dua. Pada waktu

bersamaan, dia diminta menjadi imam

besar di Singapura.

Fathul memang seorang pendakwah. Selama dia di Singapura, semua jadwal ceramahnya
diberikan padaku. Pertama kali ceramah, aku mendapat honor Rp 35 ribu. Uang dalam
amplop itu kuserahkan pada Pipik. Kukatakan padanya, ini uang halal pertama yang bisa
kuberikan padanya. Kami berpelukan sambil bertangisan.

Selanjutnya, kakakku memintaku untuk mulai menjadi ustaz. Inilah jalan hidup yang
kemudian kupilih. Betapa indah hidup di jalan Allah. Aku mulai berceramah dan diundang ke
acara seminar narkoba di berbagai tempat. Namun, perjuanganku tak semudah membalik
telapak tangan. Tak semua orang mau mendengarkan ceramahku karena aku mantan
pemakai narkoba. Tapi aku mencoba sabar.

Alhamdulillah, makin lama ceramahku makin bisa diterima banyak orang. Bahkan sekarang,
aku banyak diundang untuk ceramah di mana-mana, termasuk di luar kota dan stasiun teve.
Aku bersyukur bisa diterima semua kalangan. Aku pun ingin berdakwah untuk siapa saja.
Aku ingin punya majelis taklim yang jemaahnya waria. Mereka, kan, juga punya hak untuk
mendapatkan dakwah.

Kebahagiaan kami bertambah ketika tahun 2000 itu, lahir anak pertama kami, Adiba Kanza
Az-Zahra. Dua tahun kemudian, anak kedua Mohammad Abidzan Algifari juga hadir di
tengah kami. Mereka, juga istriku, adalah inspirasi dan kekuatan dakwahku. Kehidupan kami
makin lengkap rasanya.

http://EbookQoeray.blogspot.com

http://Ebookqoeray.blogspot.com http://Ebookqoeray.blogspot.com http://EBookQoeray.blogspot.com

Sampai sekarang, aku masih terus berproses berusaha menjadi orang yang lebih baik.
Semoga, kisahku ini bisa jadi bahan pertimbangan yang baik untuk menjalani hidup.
Pesanku, cintailah Tuhan dan orangtuamu, serta pilihlah teman yang baik.

==================================================================

Uje pada Kamis, (25/4/2013) kemarin beberapa kali menyampaikan pesan seolah
berpamitan kepada sahabat-sahabatnya melalui BBM.

"Saya sudah 40 tahun belum ada bekel apa-apa,"

ujar Uje kepada salah seorang sahabatnya, Mustofa Nahrawardaya pada Kamis (25/4).Tak
lama kemudian, Uje kembali mengirimkan BBM yang berisi permintaan maaf.

"Assalamualaikum..Mulai hari ini saya gaak lagi pake nomor Hp dan bbm ini.. Sekali lagi
maaf lahir batin.. Pasti byk salah_nya...Wslm," tulis Uje.

Tidak hanya melalui BBM, tweet terakhir Uje juga seolah menyampaikan pesan yang
mendalam.

"Pada akhirnya.. Semua akan menemukan yg namanya titik jenuh.. Dan pada saat itu..
Kembali adalah yg terbaik.. Kembali pada siapa..??? Kpd "DIA" pastinya.. Bismi_KA
Allohumma ahya wa amuut..,"

ujar Uje dalam akun twitternya @jefri_buchori yang meneruskan akunnya di Path pada
Rabu (13/3) pukul 9.35 WIB.

Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala, karena pahala
pendakwah kebenaran itu pahalanya luar biasa.

"Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang saleh dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
berserah diri?" (QS Fushshilat : 33)

"Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 perkara; sedekah
jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak yang shalih yang mendo'akannya". (HR.Muslim
3084)

“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka baginya ada pahala yang sama
dengan pahala orang yang mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari pahala-
pahala mereka.” (Hadits Shahih, Riwayat Muslim no. 2674).

“Sesungguhnya ada di antara manusia, orang-orang yang menjadi kunci-kunci kebaikan,
penutup-penutup keburukan. Dan ada juga sebagian orang yang menjadi kunci-kunci
keburukan, penutup-penutup kebaikan. Maka beruntunglah orang yang Allah jadikan
sebagai pembuka pintu kebaikan, dan sungguh celakalah orang yang Allah jadikan dia
sebagai pembuka pintu keburukan." (HR Ibnu Majah, dihasankan oleh al-Albani dalam ash-
Shahihah [1332])

“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai
semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat (mendo'akan

http://EbookQoeray.blogspot.com

http://Ebookqoeray.blogspot.com http://Ebookqoeray.blogspot.com http://EBookQoeray.blogspot.com
kebaikan) bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia” [HR at-
Tirmidzi (no. 2685) dan ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul kabiir” (no. 7912)].

http://EbookQoeray.blogspot.com

http://Ebookqoeray.blogspot.com http://Ebookqoeray.blogspot.com http://EBookQoeray.blogspot.com

Marilah kita doakan, dengan mulai membaca surat Al Fatihah…

ÇÌÈ OŠm9# `»Hq9# ÇËÈ úüJ=»è9# U‘ ! ‰Js9# ÇÊÈ OŠm9# `»Hq9# !# O¡0
ÇÏÈ Lì)G¡J9# ÞºŽÇ9# $R‰d# ÇÎÈ úüèG¡S ‚$ƒ)r ‰7èR ‚$ƒ) ÇÍÈ úï$!# Qqƒ 7=»B

ÇÐÈ ûü9$Ò9# wr Og‹=æ UqÒóJ9# Žî Ng‹=ã MJèR& ûï%!# ÞºŽÀ

1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
2. segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta
pertolongan[7].
6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka
yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]

Ya Allah! Ampunilah dia, berilah rahmat kepadanya, selamatkanlah dia, maafkanlah dia dan
tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air
salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan
baju yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah
keluarga yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), pasangan yang lebih baik
daripada pasangannya (di dunia), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur
dan Neraka"

=====================================================================

http://EbookQoeray.blogspot.com


Click to View FlipBook Version