Yusmarni Yusli
Model Pembelajaran Yu
THINK CREATE APPLY
BERBASIS KONSTRUKTIVISME
Untuk Pendidik dan Praktisi
Pendidikan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan kurnia-Nya. Salawat dan salam dimohonkan
kepada Allah swt. semoga disampaikan kepada Rasulullah Muhammad
SAW., sehingga penulis dapat menyelesaikan Buku Model Pembelajaran
Matematika Think Create Apply Berbasis Konstruktivisme (TCABK)
merupakan salah satu produk dari disertasi.
Desain dari buku Model Pembelajaran Matematika Berbasis
Konstruktivisme terdiri dari Bagian A. Rasional, pada bagian ini
menjelaskan tantangan internal, tantangan eksternal dan
penyempurnaan pola piker. Bagian B. Landasan Teori, pada bagian ini
menjelaskan hal-hal yang menjadi argumentasi dan landasan mengapa
pentingnya, landasan filosofis, landasan teoritis sebagai pendukung dari
pembentukan Model TCABK, manfaat dari Model TCABK. Bagian C.
Karakteristik Model Pembelajaran Matematika Berbasis
Konstruktivisme, pada bagian ini dijelaskan karakteristik dari Model
Pembelajaran TCABK, yang meliputi sintak pembelajaran, prinsip
reaksi, sistem sosial, sistem pendukung dan dampak instruksional serta
dampak pengiring.
Dalam proses penyelesaian Buku Rasional Model Pembelajaran
Matematika TCABK ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan, dan saran serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih, terutama
kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd, M.Sc., Bapak Prof. Dr. Azwar
Ananda, MA., dan Bapak Dr. Edwin Musdi. M.Pd. selaku Komisi
Promotor.
i
2. Bapak Prof. Dr. Mawardi Effendi, M.Pd. dan Ibu Prof. Nurhizrah
Gistituati, M.Ed., Ed. D. selaku Komisi Pembahas.
3. Bapak Dr. Yerizon, M.Si., Bapak Hendra Syarifudin, M.Si. Ph.D.,
Bapak Dr.Asrul Huda, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Darmansyah, M.Pd.,
Bapak Dr. Ngusman abdul Manaf, M.Hum, Bapak Dr. Rudi Chandra,
M.Pd, M.H . selaku tim validator.
4. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam
penyelesaian penulisan Buku Rasional Model Pembelajaran
Matematika (TCABK) ini.
Akhirnya, kehadirat Allah Swt. Penulis memohon, semoga segala
bantuan yang telah Bapak/Ibu dan rekan- rekan berikan mendapat
balasan berlipat ganda dari Allah Swt. Kemudian semoga Buku Rasional
Model Pembelajaran TCABK ini dapat memberikan manfaat bagi dunia
pendidikan dalam mengembangkan khasanah Ilmu Pendidikan secara
umum, khususnya pada pendidikan matematika.
Padang,
Yusmarni
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
STRUKTUR MODEL THINK CREATE APPLY BERBASIS iv
KONSTRUTIVISME
A. Rasional 1
1
1.Tantangan Internal……………………………………………………….. 1
2. Tantangan Eksternal…………………………………………………….. 1
3. Penyempurnaan Pola Pikir……………………………………………. 2
B.Landasan Teori 2
1. Landasan Formal…………………………………………………………… 3
3
2.Landasan Teoritis………………………………………………………… 4
3.Fakta Pembelajaran……………………………………………………… 4
4.Tujuan…………………………………………………………………………….. 4
5. Kegunaan………………………………………………………………………. 5
C. Karakteristik Model Pembelajaran Matematika Think 9
10
Create Apply Berbasis Konstruktivisme 11
1.Sintaks…………………………………………………………………………….. 12
2.Sistem Sosial………………….................................................. 13
3. Prinsip Reaksi…………………………………………………………………
4. Sistem Pendukung………………………………………………………….
5. Dampak Instruksional dan Pengiring………………………….
DAFTAR PUSTAKA
iii
Model Think Create Apply Berbasis Konstruktivismre
PerencanaanAktivitas Implementasi Aktivitas Evaluasi Aktivitas
(PlanningActivities) (Implementing Activities) (Evaluating Activities)
A.Teoribelajar A. Sintaks A.Dampak Instruksional
1. Orientasi (instructional effect)
1.Konstruktivistik Sosial 2. Think 1. Kemampuan
Vygotsky. 3. Create
4. Apply Mengkonstruksi Konsep,
2.Bermakna David 5. Refleksi & Evaluasi Prinsip, Pengetahuan
Ausuble. B. Sistem Sosial : Matematika
1. Pembimbing 2. Kemampuan Menganalisis
3.Jean Piaget. 2. Fasilitator SecaraLogis Dan Kritis
4.Jerome Bruner 3. Reflektor 3. Daya Serap Lebih Banyak
4. Motivator 4. Kemampuan Pemecahan
B. Kreativitas 5. Kerja Sama/Saling Masalah Matematis
C. Strategi
1.Think, Create, Apply Membantu B.Dampak
2. Konstruktivis 6. Tanggung Jawab Pengiring(Nurturant Effect)
1. Habits Of Mind(Kebiasaan
D. Habits Of Mind
(Kebiasaan Berfikir) Berpikir)
2. BerfikirKreatif
E. PemecahanMasalah 3. Berpikir Efektif
Matematis 4. Kemampuan Menganalisis
5. PercayaDiri
C. Prinsip Reaksi D. Sistem Pendukung
1. Memberikan bimbingan 1. Buku Model Pembelajaran
2. Memfasilitasi proses
TCABK
pembelajaran 2. Buku Pedoman Kegiatan Guru
3. Merekonstruksi Informasi
4. Melakukan modelling (PKG)
5. Melakukan refleksi 3. Buku Pedoman
6. Memberikan penilaian
KegiatanPesertaDidik (PKPD)
iv
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY ‘
BERBASIS KONSTRUKTIVISME
A. Rasional
Pengembangan model pembelajaran perlu dilakukan karena adanya
berbagai tantanga yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan
eksternal. Lebih lanjut penjelasannya.
1. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pembelajaran
yang mengacu pada tujuan pembelajaran, membantu guru dalam mendesain
pembelajaran. Dengan arti kata tujuan yang jelas dapat membantu guru
dalam menentukan materi pembelajaran, metode startegi pembelajaran, alat
media dan sumber belajar, serta dalam menentukan dan merancang alat
evaluasi untukmelihar keberhasilan belajar siswa. Selain itu tujuan
pembelajaran juga dapat digunakan sebagai control dalam menentukan
batas-batas dan kulaitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan tujuan
guru dapat mengontrol sampai dimana peserta didik telah menguasai
kemampuan-kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang
berlaku. Lebih jauh dengan tujuan dapat ditentukan daya serap peserta
didik dan kualitas sekolah.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan Eksteenal yang dihadapi dalam pembelajaran antara lain
berkaitan dengan tantangan keberhasilan pembelajaran masa depan,
dukungan sarana prasarana, dukungan orang tua, masyarakat, pemerintah,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berbagai fenomena
yang ada.
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan
dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir.
Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran sebagai berikut.
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
1
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin
jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
B. Landasan Teori
Penyusunan buku model pembelajaran Think Create Apply berbasis
konstruktivisme (TCABK) ini dilandasi oleh (1) Undang-undang dan peraturan
pemerintah yang berkaitan dengan pendidikan, (2) kajian teoritis yang
berkaitan dengan model pembelajaran TCABK, dan (3) fakta pembelajaran
yang terjadi di SMA/MA.
1. Landasan Formal
Beberapa landasan formal yang melandasi penyusunan buku model ini
antara lain:
a. Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
c. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar Dan Menengah.
d. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan
Menengah.
e. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan
Menengah.
2
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
f. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
g. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
2. Landasan Teoritis
Landasan teoritis, konsep materi dan peranan dalam pengembangan
model pembelajaran Think Create Apply (TCA) berbasis konstruktivisme
adalah sebagai berikut:(1) Konstruksi Model oleh Joyce and Weil (1992),
untuk menyusun komponen-komponen model yang terdiri dari: sintak,
Prinsip reaksi, system Sosial, system Pendukung, dan Dampak
Instruksional dan Pengiring;(2) Teori belajar Konstruktivistik Jean
Piaget, untuk sintaks model ;(3) Teori belajar bermakna David Ausuble;
(4). teori konstruktivistik sosial Vygotsky; untuk membangun sintaks
model; (5) teori belajar Jerome Bruner;(6) teori pemahaman
(understanding) Skemp; (7) teori kreativitas wallas dalam bukunya “ The
Art of Thought”(Sadler-smith & Sadler-smith, 2017), untuk menyusun
Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring. (8) Pengembangan Model
Plomp (2013) sebagai tahapan pengembangan model yang terdiri
dari:Preliminary Research, Prototype Phase, Assesment Phase.(9)Teori
habits of mind (kebiasaan berfikir) (Arthur L. Costa and Bena Kallick,
2009).
3. Fakta Pembelajaran
Fakta pembelajaran di lapangan berupa data dari hasil analisis awal
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran di SMA/MA, yakni (1). Proses
pembelajaran belum terlaksana dengan baik, (2). Proses pembelajaran
matematika yang dilaksanakan guru masih bersifat konvensional, (3)
belum adanya usaha yang serius dari guru matematika untuk mengubah
pola pembelajarannya dengan penerapan model-model yang dapat
membuat peserta didik lebih kreatif dan membiasakan peserta didik
berfikir untuk memecahkan suatu masalah selama proses pembelajaran
sebagaimana yang diamanatkan kurikulum 2013. Fakta di lapangan
selanjutnya di dalami dan diolah dalam bentuk disertasi dengan judul “
Model Pembelajaran Think Create Apply Berbasis Konstruktivisme ”.
3
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
4. Tujuan
Buku model ini disusun dengan tujuan untuk menambah pemahaman
guru atau praktisi Pendidikan tentang model pembelajaran TCABK yang
dikembangkan.
5. Kegunaan
Kegunaan dari buku model ini adalah:
a. buku model ini disusun dengan harapan dapat membantu guru/praktisi
Pendidikan dalam rangka penyempurnaan proses pembelajaran.
b. buku model ini diharapkan sebagai tambahan referensi bagi guru
dalam menyusun pembelajaran yang menyenangkan. Model
pembelajaran TCABK ini merupakan pengembangan dari beberapa
model pembelajaran seperti Think Pair Share, Think Talk Write, dan
model-model pembelajaran yang berbasis konstruktivisme.
c. buku model ini mengemukakan beberapa pertimbangan memberi
peserta didik waktu yang lebih banyak untuk berfikir, berkreativitas,
mengkonstruksi pengetahuan dan menggunakannya dalam
memecahkan suatu masalah.
C. Karakteristik model Pembelajaran Matematika Think Create Apply
berbasis konstruktivisme.
Model pembelajaran yang relevan karakteristiknya dengan
matematika dan tujuan pembelajaran matematika cukup banyak seperti (1)
model pembelajaran berbasis masalah, (2)model pembelajaran kontekstual,
(3) model pembelajaran Think Pair Share, (4) model pembelajaran Think
Talk Write dan banyak model pembelajaran lainnya. Namun model
pembelajaran yang ada itu belum efektif untuk melatih peserta didik untuk
mengutarakan pendapat, membuat rancangan sendiri, mengolah pengetahuan
sendiri, kreatif membuat variasi dalam pembelajaran.
Model pembelajaran TCABKini merupakan pengembangan dari
beberapa model pembelajaran sebelumnya. Model pembelajaran TCABK
salah satu model pembelajaran bekolaboratif dan efektif untuk membuat
variasi suasana pola belajar. Model pembelajaran diasumsikan untuk
mengendalikan kelas secara keseluruhan dan proses yang digunakan dalam
Model Pembelajaran TCABKini dapat memberi peserta didik waktu yang
lebih banyak untuk berfikir, berkreativitas, mengkonstruksi pengetahuan
dan menggunakan dalam memecahkan suatu masalah.
4
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
Struktur model ini menjangkau wilayah dari level tertinggi hingga
terendah. Model Pembelajaran TCABK ini memberi ruang kemampuan
individu untuk mencobakan imaginasi dan berbagai kemungkinan yang
diperoleh dari berbagai interaksi dengan ide atau gagasan, berinteraksi
dengan orang lain dan lingkungan untuk membuat karya dan hasil yang baru.
Peserta didik memberanikan diri untuk mencari hal-hal terbaru dari
berbagai sumber yang tersedia dan terbentang dari lingkungan. Peran guru
sangat penting untuk memancing sensivitas kelompok dengan menyajikan
sebuah masalah dan menciptakan iklim yang bersahabat., sehingga peserta
didik-peserta didik merasakan bahwa semua pandangan, perasaan, dan
tingkah laku dapat diungkapkan tampa khawatir akan mendapat hukuman,
apapun bentuk-bentuk ekspresi peserta didik. Pada model ini guru memberi
peluang peserta didik-peserta didik untuk kreatif dan membiasakan peserta
didik untuk berfikir, mempergunakan kemampuan dasar peserta didik ,
memperkaya kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan
relevan dengan lingkungan sosial dan alam serta menyesuaikan daya serap
peserta didik dengan ketersediaan kegiatan pada sintaks model
pembelajaran ini.
Berdasarkan landasan teoritis, rancangan model pembelajaran TCABK
yang diterapkan mengikuti 5 (lima) komponen utama model pembelajaran,
yaitu sintaks, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dan efek
instruksional dan pengiring (Joice dan Weil, 1992:14-16) yang dijabarkan
sebagai berikut.
1. Sintaks:
a. Orientasi
Kegiatan yang dilakukan adalah:
1) guru menarik perhatian peserta didik dengan mengecek kebersihan
dan kerapian,
2) guru mengajak berdoa atau memohon kepada Allah SWT
3) guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang
diharapkan akan dicapai oleh peserta didik dan menjelaskan proses
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik sesuai dengan Model
Pembelajaran TCABK,
4) review : guru mengingatkan kembali materi pembelajaran yang
terkait dengan materi yang akan dipelajari
5
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
5) overview : guru mengingatkan materi prasyarat menyampaikan
tujuan/manfaat pembelajaran dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-
hari .
6) guru membagi kelompok belajar untuk membiasakan peserta didik
untuk berdiskusi, bermusyawarah, saling berbagi, memberi bantuan,
mendengar teman tampa takut salah dan bisa menerima kelebihan dan
kekurangan teman.
(Landasan teori, Teori Ausubel, Teori J. Bruner, habits of mind
(kebiasaan berfikir)
b. Think
Kegiatan yang dilakukan adalah :
1) peserta didik diperlihatkan oleh guru tentang fenomena di
lingkungan yang berhubungan dengan materi pembelajaran, dan
mengajukan beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk menggali
pengetahuan peserta didik (bisa dengan gambar, permainan, cerita
dan lain-lain).
2) peserta didik diminta untuk menanggapi fenomena, mengemukakan
suatau masalah yang berkaitan dengan materi
3) Peserta didik menanggapi dan memberi ide untuk menyelesaikan
masalah.
4) guru membagikan bahan ajar, lembar kerja kelompok (LKK), model
objek yang diamati,.
5) peserta didik mulai mengamati, mempelajari, merumuskan
pertanyaan dan memikirkan langkah-langkah apa yang akan dilakukan
setelah menerima lembar kerja kelompok,dan atau setelah menerima
kertas kosong.
6) peserta didik mendiskusikan rumusan pertanyaan dengan
kelompoknya untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
belajar, dari pengetahuan dasar yang sudah dimiliki untuk menjawab
pertanyaan yang sudah dirumuskan, serta guru berperan
membimbing dan mengawasi diskusi yang dilakukan oleh masing-
masing kelompok,
7) peserta didik memikirkan kembali setelah mengumpulkan informasi
agar apa yang telah kerjakan bisa membantu menjawab pertanyaan.
6
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
Ini dilakukan agar peserta didik membiasakan diri untuk berfikir
dalam menyelesaikan suatu masalah
(Landasan teori: teori konstruktivistik sosial Vygotsky, teori Ausubel,
teori pemahaman (understanding) Skemp, habits of mind (kebiasaan
berfikir).
c. Create
Kegiatan yang dilakukan adalah:
1) peserta didik mulai memahami dan mengeluarkan ide-ide kreatif
untuk menjawab pertanyaan setelah guru memberikan pertanyaan
pengantar .
2) peserta didik menunjukkan kemampuan diri bahwa peserta didik
mampu menyelesaikan masalah setelah guru memberi tantangan.
3) peserta didik ditugasi oleh guru untuk memahami materi
pembelajaran dengan mengumpulkan data, menandai hal yang
penting, mengidentifikasi masalah peserta didik mulai membuat
mencoba-coba, membuat jawaban sesuai dengan kemampuan masing-
masing, melakukan penyelesaian tidak seperti biasanya,
4) peserta didik mendiskusikan masalah/pertanyaan dengan kelompok,
membuat jawaban yang kreatif , jawaban yang bisa dilakukan di luar
dari kebiasaan, jawaban yang bisa menimbulkan pertanyaan baru.
Peserta didik boleh menyelesaikan sesuai dengan dengan kebiasaan
mereka dalam kehidupan sehari-hari dan mendiskusikan dengan
teman-teman kelompoknya bisa dan bisa juga menyelesaikan dengan
pengetahuan yang dimiliki mereka sebelumnya,
5) kerja peserta didik masing-masing kelompok dipantau guru yang
berkeliling untuk memberikan bantuan bila diperlukan.. Peserta didik
berusaha menyelesaikan masalah secara bersama. Guru hanya
memberi bantuan dan menuntun ke arah penyelesaian , akan tetapi
peserta didiklah yang aktif mencari tahu agar pengalaman belajar
akan membuat pengetahuan yang di dapat bertahan lama bagi
peserta didik.
6) peserta didik mengajukan berbagai pertanyaan kepada anggota
kelompok dan rekan kelompoknya memberikan berbagai jawaban
sebagai ungkapan pikiran serta dengan membantu peserta
mengajukan pertanyaan.
7
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
7) peserta didik menyelesaikan masalah/pertanyaan lebih terarah
memberikan pertanyaan dan guru memancing kembali ide-ide agar
peserta didik, mampu mengeluarkan ide dalam kelompoknya.
8) Peserta didik kembali kembali berfikir bersama-sama kembali dalam
menyelesaikan pertanyaan/masalah, guru mengingatkan dan
meluruskan.
9) Peserta didik menjelaskan, menggambarkan apa yang ditemukan
pada saat berfikir, bekerja dan berdiskusi.
(Landasan teori: teori Piaget, ,Teori J. Bruner, Teori konstruktivisme sosial
Vigotsky, teori pemahaman Skemp, Habits of Mind).
d. Apply
Kegiatan yang dilakukan adalah:
1) Peserta didik menggunakan hasil diskusi dengan kelompok untuk
menyelesaikan rumusan masalah/rumusan pertanyaan yang ada
dalam Lembar Kerja Kelompok yang diberikan guru,
2) peserta didik menyiapkan hasil diskusi untuk dipresentasikan di
depan kelas,
3) peserta didik berdiskusi/bermusyawarah secara klasikal
mengkomunikasikan hasil diskusi/musyawarah kelompok dengan
meminta salah satu kelompok maju untuk mempresentasikan hasil
diskusi dan bimbingan dari guru guru memberikan fasilitas dan
menugasi untuk,
4) kelompok lain menanggapi jawaban kelompok penyaji merefleksi dan
mengevaluasi apa yang disampaikan rekannya.
5) peserta didik menyimpulkan hasil diskusi pembelajaran dan guru
menjadi mediator, fasilitator sekaligus jalannya diskusi.
6) Peserta didik mendapatkan situasi baru yang dipekuat oleh
pengalaman pengalaman yang di dapat pada saat berdiskusi.
(Landasan Teori: Teori Piaget, Konstruktivisme social Vygotski,
teori Ausubel, Skemp, )
e. Refleksi dan Evaluasi
Kegiatan yang dilakukan adalah:
1) peserta didik merefleksi dan menanamkan keyakinan akan
kebenaran konsep yang disimpulkan berdasarkan hasil diskusi dan
8
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
guru memberikan konfirmasi (penguatan) materi pembelajaran
untuk menghilangkan keraguan peserta didik, ,
2) peserta didik merumuskan kesimpulan materi yang sudah dibahas
dan memberikan penegasan terhadap hasil rumusan peserta didik,
3) guru memandu peserta didik untuk menyimpulkan pelajaran dengan
meminta peserta didik mengungkapkan dan mencatat ide-ide yang
penting dari hasil diskusi tentang materi yang di bahas,
4) peserta didik diberikan penghargaan oleh guru khusus kelompok yang
sudah belajar dan bekerja dengan baik,
5) guru memberikan evaluasi secara individu dengan memberikan Lembar
Kerja Individu,
6) guru mengingatkan peserta didik agar membiasakan diri berfikir,
pantang menyerah, jujur, sportif kreatif, percaya diri dalam
menyelesaikan suatu masalah,dan jangan pernah berhenti untuk
belajar/menuntut ilmu ,
7) peserta didik mengerjakan tugas proyek dan pekerjaan rumah dari
bahan ajar atau buku peserta didik
8) guru menutup pembelajaran dengan mengajak peserta didik
mengucapkan “hamdallah”.
2. Sistem Sosial
Prinsip perancangan sistem sosial Think Create Apply berbasis
Konstruktivisme adalah kombinasi dari sistem sosial yang ada pada
rumpun model pemrosesan informasi. Sistem sosial pada model berpikir
induktif adalah. bersifat kooperatif, guru sebagai pembimbing,
fasilitator, reflektor, motivator, kerjasama/saling bantu, tanggung
Jawab untuk semua kegiatan
Pengorganisasian peserta didik selama proses pembelajaran
menerapkan pola pembelajaran kooperatif dan berkolaboratif. Peserta
didik dalam kelompok (1) saling menghormati (4) saling bekerja sama
menyelesaikan masalah (5) saling bertanya /bermusyawarah antara
peserta didik yang lemah dan yang pintar cepat dengan yang lambat, ,
(6) kebebasan mengajukan pendapat, berdialog dan berdiskusi, (7) berani
mencoba hal yang baru, (8) pantang menyerah (9) bertindak produktif,
kreatif, efektif dan efisien.
9
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
Sistim sosial lain yang didesain muncul adalah kebiasaan memikirkan
pemecahan masalah secara kreatif, berdiskusi, kemudian menggunakan
hasil kesepakatan dalam menyelesaikan masalah/persoalan.
(Landasan Teori : Joyce & Weil (2011),(Kurikulum 2013 )
3. Prinsip Reaksi
Prinsip reaksi dirancang dan
diharapkan muncul pada model
pembelajaran Think Create Apply
berbasis Konstruktivisme, lalu
peserta didik memiliki peranan yang
sangat penting, sehingga guru dalam
pembelajaran hanya (1) guru
memberikan bimbingan memberi
jika peserta didik mengalami
kesulitan (2) guru memfasilitasi proses pembelajaran memfasilitasi,
memberikan dorongan dan memediasi
memberi pertanyaan (3) guru merekonstruksi Informasi memberi
kesempatan pada peserta didik lainnya memberikan tanggapan dan
merangkum hasilnya, (4) guru melakukan modelling memberi contoh
mengontrol jalannya diskusi , (5) guru memberikan penilaian ,mengadakan
refleksi dan evaluasi, memberikan semangat agar peserta didik tetap
berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya,
Untuk mewujudkan tingkah laku tersebut, guru harus
mengkonstruksi pengetahuan peserta didik dengan memberi kesempatan
peserta didik untuk selalu kreatif mencoba hal-hal baru secara bebas
dan terbuka, mencermati pemahaman objek matematika yang diperoleh
dari proses dan hasil penyelesaian masalah, memperbaiki kelemahan dan
memancing mereka menemukan solusi masalah sesungguhnya.
Jika ada peserta didik yang bertanya, berilah kesempatan peserta
didik lain untuk memberi tanggapan dan jawaban, sebelum guru menjawab
kemudian mengarahkan peserta didik untuk membuat rangkuman hasilnya.
Jika keseluruhan peserta didik menemui kesulitan, maka saatnya guru
memberi penjelalasan ,atau bantuan sampai peserta didik bisa mengambil
alih penyelesaian masalah pada langkah berikutnya. Guru mengontrol
10
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
jalannya diskusi ketika peserta didik bekerja dan berdiskusi agar mereka
tetap berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya.
(Landasan Teori : Joyce & Weil (2011), Kurikulum 2013 ,)
4. Sistem Pendukung
Berdasarkan sistem pendukung
yang ada pada rumpun model
pemrosesan informasi menurut Joyce &
Weil (2014) tersebut tersebut,
terlihat bahwa sistem pendukung yang
ada pada rumpun model pemrosean
informasi juga ada pada TCA berbasis
konstruktivisme, yang dikembangkan
menjadi Model Pembelajaran Matematika Think Create Apply berbasis
Konstruktivisme dan Buku Pedoman Kegiatan Peserta Didik (PKPD) TCA
berbasis konstruktivisme, Buku Pedoman Kerja Guru (BPKG) Think
Create Apply berbasis KonstruktivismeBuku PKG Think Create Apply
berbasis Konstruktivis memerupakan panduan bagi guru dalam mengelola
pembelajaran yang digariskan dala RPP. Buku model TCA berbasis
Konstruktivismemerupakan panduan tentang langkah-langkah proeses
pembelajaran yang akan dilakukan oleh peserta didik yang terdiri dari
lembar Kerja Kelompok (LKK) dan
Lembar Kerja Individu (LKI).
Agar model pembelajaran ini
dapat terlaksana secara praktis dan
efektif, guru diwajibkan membuat
suatu rancangan pembelajaran yang
dilkamusi teori pembelajaran
konstruktivis dan nilai soft skill
matematis yang diwujudkan dalam
setiap langkah-langkah pembelajaran yang ditetapkan dan menyediakan
fasilitas belajar yang cukup. Dalam hal ini dikembangkan buku model yang
berisikan teori-teori pendukung dalam melaksanakan pembelajaran,
komponen-komponen model, petunjuk pelaksanaan dan seluruh perangkat
pembelajaran yang digunakan seperti rencana pembelajaran, buku guru,
11
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
buku peserta didik, lembar kerja peserta didik, objek-objek abstraksi
dari lingkungan budaya, dan media pembelajaran yang diperlukan.
(Landasan Teori : Joyce& Weil (2011, Kurikulum 2013 )
5. Dampak Instruksional dan Pengiring yang Diharapkan.
Dampak instruksional dari penerapan
Model Pembelajaran Think Create Apply
(TCA) berbasis konstruktivisme adalah :
a. kemampuan merekonstruksi konsep dan
prinsip,
b. kemampuan logis dan kreatif,
c. kemampuan menyelesaikan masalah matematis.
Dampak pengiring yang akan terjadi dengan penerapan model
pembelajaran berbasis konstruktivistik adalah :
a. menanamkan kebiasaan berpikir (Habits of Mind) atau HOM peserta
didik. Kebiasaan berpikir tersebut adalah kebiasaan berpikir secara
fleksibel,
b. membiasakan mengkonstruksi pengetahuan,
c. membiasakan berkomunikasi,
d. berpikir jernih dengan tepat,
e. kerjasama
f. kesabaran guru dan peserta didik.
(Landasan Teori : Joyce & Weil (2011), Kurikulum 2013).
12
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
DAFTAR PUSTAKA
Ausubel, D.P. 1960. The use of advance organizers in the learning and
retention of meaningful verbal material. Journal of Education
Psychology, 51, 267-272.
FitzSimons, G. 1992. Contructivism in Vocational and Further Education
Classes. In M Horne and M. Supple (Eds.). Mathematics Meeting the
Challenge (pp.77 - 82). Melbourne: The Mathematical Associtiaon of
Victoria.
Freudental, H. 1991. Revisiting Mathematics Education. Netherlands: Kluwer
AcademicPublishers.
Gagne, R .M Briggs LJ & Wager. (1985. Principle of Instructional Design.
New York: Hold Reinhard & Waston.
Gagne, Robert M. dan Driscoll, Marcy P. 1988. Essentials of learning for
instruction. Englewood Cliffs, NJ.: Prentice-Hall, Inc.
Joyce, B and Weil, M., dan Calhoun, Emily. 2011. Model of Teaching(Model-
Model Pengajaran- Edisi ke 8. Ahmad Fawaid dan Ateila Mirza:
Terjemahan).
Keller, J. M. & Suzuki, K. 2004. Learner motivation and e-learning design: A
multinationally validated process. Journal of Education Media, 29 (3),
175-189. Tersedia pada http//www.arcsmodel.com. Didownload tanggal
14 April 2014.
Krulik, Stephen & Rudnick, Jesse A. (1999). Innovative Tasks To Improve
Critical and Creative Thinking Skills. p.138-145. from Developing
Mathematical reasoning in Grades K-12. 1999
Melvin Silbelman. 2006. Active Learning : 101 Cara Belajar Peserta didik
Aktif. Bandung. Nusa Media.
Permendiknas . 2016. Kurikulum 2013.
Sadler-smith, E., & Sadler-smith, E. (2017). Wallas ’ Four-Stage Model of
the Creative Process : More Than Meets the Eye ? Wallas ’ Four-Stage
Model of the Creative Process : More Than Meets the Eye ? Hcrj,
13
MODEL PEMBELAJARAN THINK CREATE APPLY BERBASIS
KONSTRUKTIVISME
27(4), 342–352. https://doi.org/10.1080/10400419.2015.1087277
Santrock, John W. 2010 Educational Psychologi, Ed. 2.dialih bahasakan oleh
Tri Wibowo B.S., Psikologi Pendidikan (Jakarta: Kencana 2010).
Shadiq, Fadjar (2008), Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/ MGMP
Matematika ”Psikologi Pembelajaran Matematika di SMA”, Yogyakarta :
Depdiknas.
Skemp, Richard R. 1978. Relational Understanding and Instrumental
Understanding.
Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung : JICA Tim MKBPM JICA UPI Bandung.
Vygotsky,L. 1978. Mind in Society: The Development of Higher
Psychological Processes. Harvard Press.
14