The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ruslirahman39, 2023-03-25 10:56:24

Laporan Program TABE'_Rusli Rahman

Laporan Program TABE'_Rusli Rahman

0 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n


1 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n Lembaran Pengesahan Pengelolaan Program Sekolah yang berdampak pada Murid teb = TaBE’ (Taman Baca Ekonomis) Telah dirancang dan dilaksanakan program Sekolah yang berdampak pada Murid tentang pembuatan Taman Baca yang diberi nama dengan huruf lontara bugis yaitu teb yang dibaca TaBE’ yang merupakan Akronim dari Taman Baca Ekonomis pada UPT. SMA Negeri 2 Sidrap. Proyek ini merupakan manifestasi serta hasil pengimbasan dari : a. Program Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Sidenreng Rappang sebagai bentuk Tugas Akhir dalam rangka menuju Panen Karya pada Loka Karya 7. b. Program Andalan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yakni Program Literasi dan Numerasi c. Implementasi Program 3R (Reduse, Reuse dan Recycle) Kegiatan tersebut diatas di launching pada hari Selasa, Tanggal 28 Maret 2023 Pukul 10.00 Wita bertempat di Teras Baca Kelas X.4 (Sepuluh Empat) UPT. SMA Negeri 2 Sidrap. Demikian yang dapat kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih. Pengajar Praktik Pelaksana Program/CGP Angk. 6 Nurul Hasanah Yusuf, S.Pd., M.Pd Rusli Rahman, SE.Gr., M.Si Mengetahui dan Menyetujui, Ketua Komite Kepala UPT SMAN 2 Sidrap Dr. Saidiman, S.Pd., M.Pd Siswadi, S.Pd.I., M.Si


2 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan Program Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Sidenreng Rappang terkhusus tentang Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid yang salah satu petunjuk tekhnisnya adalah perancangan dan pelaksanaan program Sekolah yang berdampak pada Murid tentang Taman Baca Ekonomis yang disingkat dengan Nama program teb yang dibaca TaBE’ pada UPT SMA Negeri 2 Sidrap. Proyek ini merupakan manifestasi serta hasil pengimbasan dari : a. Program Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Sidenreng Rappang sebagai tugas akhir dalam rangka menuju Panen Karya pada Loka Karya 7. b. Program Andalan Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yakni Program Literasi dan Numerasi. c. Implementasi Program 3R (Reduse, Reuse dan Recycle) Ucapan Terima kasih penulis ucapkan kepada: 1. Bapak Kepala Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Sulawesi Selatan yang telah memberikan kesempatgan dan fasilitas untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Program Guru Penggerak (PGP) Angkatan 6 Kabupaten Sidenreng Rappang. 2. Bapak Kepala UPT SMA Negeri 2 Sidrap yang telah banyak memberikan dukungan baik secara moril maupun materil dari mulai mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 6 sampai dengan saat ini. 3. Bapak/Ibu Instruktur serta Bapak Fasilitator Kelas 06.12 Kabupaten Sidrap 4. Ketua Komite UPT. SMA Negeri 2 Sidrap 5. Dewan Guru, staff TU serta murid-murid UPT. SMAN 2 Sidrap yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritikan maupun saran dari pembaca yang sifatnya membangun. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Sidenreng Rappang, Maret 2023 Pelaksana Program


3 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n DAFTAR ISI Lembaran Pengesahan ................................................................................................. 1 Kata Pengantar ............................................................................................................. 2 Daftar Isi ....................................................................................................................... 3 BAB I Pendahuluan 1.1.Latar Belakang ......................................................................................................... 4 1.2.Tujuan ...................................................................................................................... 5 BAB II ISI 2.1.Tempat dan Waktu Pelaksanaan ............................................................................... 6 2.2. Profil teb (Taman Baca Ekonomis) ...................................................................... 6 2.3. Pengertian teb (Taman Baca Ekonomis) .............................................................. 6 2.4. Tujuan teb (Taman Baca Ekonomis).................................................................... 6 2.5. Sekilas tentang teb (Taman Baca Ekonomis)...................................................... 7 BAB III Dokumentasi 3.1. Dokumentasi teb (Taman Baca Ekonomis)........................................................ 13 BAB IV Penutup 4.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 15 4.2. Masukan dan Saran ................................................................................................. 15 Lampiran......................................................................................................................... 16


4 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat baca merupakan ketertarikan yang sangat mendalam akan kegiatan membaca, yang berfungsi untuk menambah wawasan si pembaca atau hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan rekreasi dari pembaca itu sendiri. Wahadaniah (dalam Artana, 2016, hlm. 8) mengemukakan bahwa, “minat baca adalah suatu perhatian kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri atau dorongan dari luar”. Minat baca memiliki pengaruh untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman sseorang. Pada kenyataannya minat baca sangat dibutuhkan. Sebab, seseorang akan membaca dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa, bila memiliki minat yang tinggi diharapkan akan mencapai kemampuan pemahaman yang tinggi. Dapat disimpulkan bahwa minat baca merupakan suatu ketertarikan yang kuat yang diciptakan dari dalam diri seseorang disertai dengan usaha terusmenerus pada kegaitan membaca diikuti dengan rasa senang tanpa paksaan, atas kemauan sendiri atau tanpa adanya dorongan dari luar sehingga seseorang mengerti atau memahami apa yang dibacanya. Rendahnya minat baca dipengaruhi dengan adanya perkembangan teknologi digital yang semakin marak mengakibatkan penurunan tingkat minat membaca buku pada murid. Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Seiring peningkatan populasi penduduk dan pertumbuhan ekonomi saat ini pengelolaan sampah sebagian besar masih menimbulkan permasalahan yang sulit dikendalikan. Timbunan sampah yang tidak terkendali terjadi sebagai konsekuensi logis dari aktivitas manusia dan industrialisasi, yang kemudian berdampak pada permasalahan lingkungan baik pedesaan maupun perkotaan seperti keindahan kota, kesehatan masyarakat, dan lebih jauh lagi terjadinya bencana (ledakan gas metan, tanah longsor, pencemaran udara akibat pembakaran terbuka dan lain-lain). Pengolahan sampah adalah perlakuan terhadap sampah yang bertujuan memperkecil atau menghilangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan. Dalam ilmu kesehatan lingkungan, suatu pengolahan sampah dianggap baik jika sampah yang diolah tidak menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit serta tidak menjadi perantara penyebarluasan suatu penyakit. Syarat lain yang harus dipenuhi adalah tidak mencemari udara, air, atau tanah, tidak menimbulkan bau, dan tidak menimbulkan kebakaran (Azwar, 1990). Sehingga pada kesempatan ini penulis meramu sebuah program yang mampu mewakilkan 3 harapan sekaligus dalam pelaksanaan Program ini. Harapannya sbb : 1. Dengan program ini diharapkan mampu meningkatkan minat baca murid


5 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n 2. Dengan program ini diharapkan mampu mengelola kondisi psikis murid dengan terciptanya rasa aman, nyaman dan santai 3. Dengan program ini diharapkan mampu mengurangi tumpukan sampah-sampah yang tidak berguna terutama sampah kering (anorganik) 1.2 TUJUAN 1.2.1 Tujuan Umum: “Untuk mengetahui rancangan dan pelaksanaan program yang berdampak pada murid dengan nama teb yang dibaca TaBE’ (Taman Baca Ekonomis) pada UPT. SMA Negeri 2 Sidrap” 1.2.2 Tujuan Khusus: 1. Mengetahui Tujuan perancangan dan pelaksanaan Program teb 2. Mengetahui hubungan antara Taman baca, Minat baca dan ekonomis 3. Mengetahui proses terbentuknya teb


6 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n BAB II ISI 2.1 Tempat dan Waktu Tempat : Taman-Taman Baca pada UPT SMA Negeri 2 Sidrap Hari : Setiap hari efektif sekolah (Senin s.d Sabtu) Tanggal : 28 Maret 2023 s.d sekarang Waktu : 07.15 sampai 14.45 WITA 2.2 Profil teb (Taman Baca Ekonomis) Alamat : Jln. Wolter Monginsidi No. 04 Kel. Rijang Pittu Kec. Maritengnga Kab. Sidenreng Rappang Pelaksana : Rusli Rahman, SE.Gr., M.Si (085 242 535 123) 2.3 Pengertian teb (Taman Baca Ekonomis) teb dibaca TaBE’ (Taman Baca Ekonomis) adalah Taman baca yang di bentuk sedemikian rupa dengan memberdayakan potensi aset/kekuatan lingkungan/alam berupa limbah industri/rumah tangga/sekolah kemudian limbah tersebut dikelola menjadi sesuatu yang berguna untuk dimanfaatkan sebagai sarana pembuatan taman baca ramah lingkungan serta meminalisir pengeluaran berupa biaya. teb ini berada dilingkungan SMA 467. Sekolah ini merupakan sekolah tertua kedua di Ibukota Kabupaten Sidenreng Rappang dan didirikan sebagai sekolah yang ke-467 se-Indonesia, Sekolah inilah yang sekarang lebih di kenal dengan nama UPT. SMAN 2 SIDRAP. Namun 467 merupakan simbol keberuntungan dan angka favorit bagi alumni-alumninya karena nama itu yang banyak membawa berkah dan keberuntungan pada karier dan kehidupan mereka. Sehingga untuk mengabadikan nama itu disetiap Nama organisasi Ekstrakurikuler murid selalu diikutkan embel-embel 467. 2.4 Tujuan teb (Taman Baca Ekonomis) teb (Taman Baca Ekonomis) pada UPT SMA Negeri 2 Sidrap dirancang dan dilaksanakan dgn tujuan : 1. Membangkitkan dan meningkatkan minat baca murid pada UPT. SMA Negeri 2 Sidrap sehingga tercipta murid yang cerdas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta menjadi sebuah wadah kegiatan belajar untuk murid dan seluruh warga sekolah. 2. Menciptakan rasa aman, nyaman dan santai dengan penataan taman baca yang menarik, suasana yang sejuk, tenang dan lebih menyenangkan karena selain membaca, juga sebagai tempat bersantai dan tempat curhat kepada sesama murid ataupun menjadi media untuk


7 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n terjadinya proses coaching, mentoring, ataupun konseling baik sesama guru, guru dengan murid maupun murid dengan murid. 3. Mengajak murid dan seluruh warga sekolah agar lebih peduli terhadap lingkungan serta berusaha secara step by step untuk merubah paradigma pengelolaan sampah yang selama ini berupa kumpul, angkut, buang, dan bakar. Paradigma itu sudah tak layak dipakai dan telah saatnya diganti dengan pendekatan 3R yakni Reduce (membatasi/ mengurangi), Reuse (memakai ulang), dan Recycling (daur ulang). Bahkan sekarang sudah ada pengembangan menuju 5R yakni Reduce (membatasi/ mengurangi), Reuse (memakai ulang), dan Recycling (daur ulang)Rethink (memikirkan), Recovery (memperbaiki). Salah satu yang kami fokuskan pada pendekatan ini adalah Reduce (membatasi/mengurangi) tumpukan sampah dengan jalan memanfaatkan limbah-limbah yang ada disekitar kita untuk dijadikan sebagai media/sarana yang bermanfaat pada taman baca tersebut. Mengurangi volume sampah dan mengubah pola pikir masyarakat khususnya murid yang menganggap sampah adalah barang kotor dan menjadi urusan pemerintah setelah dibuang. 2.5 Sekilas tentang teb (Taman Baca Ekonomis) teb : dalam huruf lontara bugis dibaca Ta + Be’. Tabe’ dalam kearifan lokal masyarakat Bugis-Makassar merupakan ujaran maupun etika bersikap yang sangat kental mengedepankan Keramahan dan Sopan Santun. Setiap daerah tentunya memiliki budaya dan sejarah masing – masing. Khusus di Sulawesi Selatan yang sangat menjunjung tinggi adat istiadat, keramahan serta sikap sopan santun kepada sesama. Hal ini telah menjadi salah satu ciri khas pewarisan suku Bugis – Makassar secara turun temurun ke anak cucunya. Masyarakat di Sulawesi Selatan pada umumnya terbuka untuk para pendatang dan tetap mengedepankan keramahan. Tabe’ merupakan salah satu contoh budaya warisan leluhur atau kearifan lokal masyarakat Sulawesi Selatan untuk menghormati atau menghargai orang lain. Tabe’ paling sering digunakan ketika hendak minta permisi untuk melewati arah orang lain dengan cara membungkukkan badan sambil menjulurkan tangan kanan kebawah seraya mengucapkan kata Tabe’, ungkapan Tabe’ juga dalam masyarakat bugis tidak jarang kita dengar terlontar dari mulut pembicara dalam forum-forum resmi sebagai kata pembuka kalimat memulai suatu pembicaraan dan terkadang pula digunakan pada saat memotong pembicaraan orang lain yang menjadi lawan bicara kita dengan cara yang sopan karena kata Tabe’ mengandung arti kata Permisi/maaf, sehingga orang yang merasa dipotong pembicaraannya tidak merasa tersinggung/kurang dihargai. Perilaku Tabe’ merupakan simbol dari upaya menghargai dan menghormati siapapun orang di hadapan kita. Kata ini berasal dari bahasa Sansekerta: kşantavya atau ksantawya. Dalam bahasa Sansekerta artinya ialah “maaf”.


8 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n Berhubung orang Melayu tidak bisa melafazkan bunyi /v/, maka bunyi ini menjadi /b/. Sehingga kata ini berubah menjadi ksantabya dan akhirnya menjadi santabe dan bahkan tabe atau tabik. Dalam makna tertentu, tabik juga berarti salam hormat. (Jan Gonda, 1973, Sanskrit in Indonesia, halaman 640 dan selanjutnya). Versi tabik tiap tempat, kota dan daerah ternyata juga berbeda-beda. Contohnya, jika di Lampung, bahasa daerah yang digunakan untuk mengucap salam adalah “Tabik”. Biasa digunakan di acara-acara adat, jika ingin melakukan sesuatu dalam prosesi adat akan dimulai dengan sapaan “Tabik, pun” dan dijawab “Ya, pun” dengan bunyi U yang dipanjangkan. Kata “tabik” dalam masyarakat Lampung terdapat beberapa variasi seperti Nabik Tabik, Natabik, Tabik Sumbah Puluh Jari, Tabik Dipusekhumpok, Tabik Ngalimpuro /Tabik Ngalimpugha, dan yang paling banyak dipakai adalah Tabik Pun, kata – kata tersebut tujuannya adalah sebagai sebuah penghormatan terhadap lawan bicara yang diucapkan di awal pembicaraan. Tidak hanya orang Bugis, Makassar, Mandar atau Lampung yang menggunakan kata tabik ini sebagai pembuka kata, tetapi juga sebagian orang Melayu di Sumatera dan orang Cina di indonesia. Sedangkan dalam bahasa Bali “tabik” digunakan seperti kata permisi, umumnya ditujukan kepada orang yang lebih tua. Ahmad Saransi, Arsiparis Ahli Madya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan menuturkan, budaya “Tabe’’ sangat berperan penting dalam pembentukan karakter anak dalam sifat santun dan hormat. Sebab “Tabe” merupakan kecerdasan sikap yang akan membentuk dan mendidik anakanak atau generasi muda agar tercipta Nilai-nilai bangsa yang saling menghormati. Budaya menghargai jika terealisasikan dengan baik akan mencegah banyak keributan dan akan mempererat rasa persaudaraan. (*). Atas dasar kandungan makna diatas maka penulis menjadikan akronim pada kata Tabe ini adalah sesuatu langkah yang baik menuju sesuatu hal yang lebih baik sehingga kami menggunakan istilah ini untuk disematkan pada proyek kami dalam rangka penyelesaian tugas akhir dari Program Pendidikan Guru Penggerak sebagai bahan persiapan untuk dibawa ke Panen Karya Loka Karya 7 “Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid” yaitu TaBE’ (Taman Baca Ekonomis). Penggunaan apostrof pada kata Tabe sengaja kami cantumkan, karena ini menjadi ciri khas tersendiri bagi kami masyarakat bugis terutama Sidenreng Rappang dalam tutur kata yang tegas dan keras disertai dengan intonasi yang sangat kuat. Bagi kami itu bukanlah sebuah konotasi negatif namun itu adalah sesuatu yang positif yang kami dapat banggakan, meski terkadang banyak diluaran sana yang memberikan stigma negatif. Namun sesuatu yang pasti dapat kami yakinkan bahwa meskipun kami dengan intonasi tegas dan keras namun kami bukan


9 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n karakter yang kasar buktinya orang bugis sidrap juga bisa lembut dan romantis serta penurut, buktinya yang paling viral didunia maya bahwa laki-laki bugis khususnya masyarakat Sidrap (Sidenreng Rappang) rela memberikan uang panai dengan jumlah yang fantastis untuk calon pasangan yang dicintainya. Taman baca yang kami rancang dan kami laksanakan mungkin agak berbeda dengan taman baca yang ada pada umumnya. Dimana mana taman baca lebih memokuskan pada efektifitas bahan bacaan yang ditawarkan serta saratnya materi untuk diketahui oleh peserta didik pada umumnya. Namun pada Taman baca ini kami lebih menawarkan suasana yang lebih menarik, lebih santai, lebih nyaman dan lebih menyenangkan untuk mereka duduk dan betah di tempat tersebut. Kami tidak membatasi materi bacaan hanya sebatas pelajaran maupun buku-buku bacaan yang sarat dengan ilmu pengetahuan yang memutar otak untuk memahami lebih jauh tentang isi bacaan.


10 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n Namun kami membolehkan murid lebih leluasa membawa bacaan sendiri dari rumah atau meminjam buku dari perpustakaan sekolah/umum baik itu jenis bacaan fiksi maupun non fiksi. Bagi kami sepanjang bacaan itu tidak mengandung unsur SARA atau unsur-unsur negatif lainnya dapatlah menjadi referensi untuk dibaca di TaBE’ (Taman Baca Ekonomis). Untuk keperluan menambah referensi bacaan, kami memohon izin kepada kepala sekolah untuk berkolaborasi dengan pengelola Perpustakaan Sekolah dalam hal menyediakan bahan bacaan yang akan di simpan pada rak buku di Taman Baca kami. Nah trus...mengapa Ekonomis ???? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti ekonomis adalah bersifat hati-hati dalam pengeluaran uang, penggunaan barang, bahasa, waktu; tidak boros; hemat. Jadi arti ekonomis lebih bersifat praktis atau bentuk sifat dari kegiatan ekonomi. Lebih lanjut kami memahami bahwa Ekonomis itu adalah suatu tindakan/perilaku dimana kita dapat memperoleh input (barang atau jasa) yang mempunyai kualitas terbaik dengan tingkat harga yang sekecil mungkin. Dari pengertian diatas ada 2 unsur yang sangat penting, yaitu sumber daya (biaya) dan input (barang atau jasa). Individu atau korporasi yang ekonomis selalu memilih barang atau jasa dengan harga yang murah dan kualitas yang baik. Dari sekilas pengertian diatas kita dapat melihat bahwa barang yang ekonomis itu bukan merupakan barang murahan atau barang asal jadi. (mohon maaf apabila pengertiannya berdasarkan pemahaman guru ekonomi) Sehingga atas dasar inilah penulis berinisiatif, bagaimana menciptakan sesuatu ide dengan meminimalisir biaya tanpa meninggalkan kesan yang elegan, natural, dan keindahannya. Kami ingin berbuat sesuatu dengan prinsip kuno, “Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui”. Maka ide ini muncul dengan rancangan membuat taman baca yang menyenangkan untuk menarik dan meningkatkan minat baca murid karena konon kabarnya “Buku adalah jendela dunia, Membaca adalah kuncinya”, sehingga inilah yang memotivasi kami untuk mengajak murid-murid secara khusus dan ekosistem sekolah pada umumnya untuk bagaimana lebih suka membaca. Bahkan kami sendiri menyadari secara pribadi bahwa minat baca buku sangatlah rendah ketimbang minat baca WhatsApp.


11 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n Namun kami tidak melupakan bahwa salah satu alasan untuk malas baca buku salah satunya tempat membaca kurang mendukung, sehingga alasan ini yang membuat kami untuk bergerak mencari ide agar tercipta tempat baca yang menyenangkan, nyaman dan lebih santai. Tapi apakah dengan begitu, tidak ada kendala? Tentunya kami pun harus memutar otak untuk menciptakan tempat baca seperti yang tersebut diatas, lagi-lagi kami terbentur dari segi modal pengadaan sarananya. Kami begitu meyakini bahwa akan sangat banyak biaya yang kami butuhkan untuk mengadakan itu semua. Tapi kami kembali teringat dengan sebuah ungkapan klasik bahwa “Tiada Rotan Akar pun Jadi”. Kami jadi teringat beberapa tahun kemarin pernah di percayakan mengajar mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, dan yang paling menarik kala itu disaat membersamai murid belajar tentang materi Kerajinan berbahan dasar limbah berbentuk bangun datar dan bangun ruang. Maka inilah yang kemudian menjadi modal/aset kami untuk mengenalkan kepada murid terutama anak perwalian kami dalam membuat beberapa karya nyata untuk dimanfaatkan pada taman baca tersebut. Karya itu bukan hanya sekedar pajangan belaka namun lebih diprioritaskan terhadap benda yang dapat di fungsikan layaknya sebagai tempat untuk bersantai, tempat membaca, tempat curhat yang nyaman dan lebih menyenangkan diantaranya adalah meja dari triplek dan botol bekas, Bingkai dari rangka baligho yang tidak terpakai, Kursi dari ban mobil bekas, Gorden dari tutup botol, pot bunga dari rangka kursi yang rusak, rak buku dari triplek bekas habis pakai, keranjang sampah dari tutup botol, karakter kartun kelinci dari ban mobil bekas dan masih banyak lagi yang merupakan hasil karya kolaborasi kami, rekan sejawat dan murid perwalian kami. Gayung bersambut, upaya kami untuk menciptkan taman baca impian tersebut sangat terbantu dengan adanya program sekolah yakni P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. P5 adalah projek lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan Pendidikan. Kala itu untuk jenjang kelas X (sepuluh) pada Implementasi Kurikulum Merdeka, diwajibkan untuk merancang dan merealisasikan minimal 3 (tiga) macam proyek dalam setiap tahun ajaran. Salah satunya yang sangat berkaitan dengan ide kami adalah tema Hidup Berkelanjutan, dimana murid diminta untuk mengumpulkan botol-botol bekas untuk dibuat Gerbang Ekonomis yang diberi label Ecogate.


12 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n Setiap murid pada kelas X (sepuluh) ditugaskan untuk mengumpul limbah-limbah anorganik berupa sampah plastik seperti botol-botol plastik bekas tempat air mineral, gelas. Hasil pengumpulan limbah tersebut di buat karya selebihnya di jual ke bank sampah. Kami juga sangat terbantu dengan adanya program sekolah yaitu Lomba Kelengkapan dan Kebersihan Kelas karena ini yang sangat memberi motivasi yang berlipat ganda kepada kami dan murid untuk menciptakan sesuatu yang menarik, berbeda dan unik. Harapan kami kala itu, kami ingin membuat rancangan yang dapat menjadi inspirasi buat orang dikelas lain. Kalaupun kedepannya tidak demikian minimal kami menargetkan tempat tersebut dapat dijadikan sebagai tempat yang nyaman, tempat bersantai sambil membaca buku sesuai dengan kesenangan murid. Sama sekali tidak terlintas dibenak kami dan murid kami untuk berburu juara pada Lomba tersebut. Ternyata gayung bersambut, setelah pergantian kepemimpinan sekolah. Plt. Kepala sekolah merasa tertarik dengan tampilan taman baca kami sehingga beliau memberikan dorongan moriil serta suntikan dana di setiap kelas untuk membuat pojok-pojok baca yang menarik di dalam kelas sesuai kreatifitas masing-masing kelas. Perlu kami jelaskan bahwa inspirasi kami untuk membuat Taman Baca ini bukan hanya sebatas tempat baca yang ada di taman, namun TAMAN yang kami maksudkan adalah taman secara umum yakni boleh saja tempat baca itu berada di teras, di pojok kelas, di hutan sekolah atau disemua tempat-tampat yang ada potensi mendatangkan chemistry yang positif dan menjadikan tempat itu sebagai tempat favorit untuk betah dan berlama-lama melakukan aktifitas belajar/bersantai layaknya tempat wisata diluar jam pemblajaran di kelas.


13 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n BAB III DOKUMENTASI 3.1 teb (Taman Baca Ekonomis) → Berlokasi di Jln. Wolter Monginsidi No. 04 Kel. Rijang Pittu Kec. Maritengngae Kab. Sidenreng Rappang 91611 085 242 535 123 3.2 Sarana-sarana Pendukung Pojok Baca di dalam kelas X.4 Karakter kartun Kelinci sebagai gerbang yang terbuat dari ban Mobil Bekas Kursi dari Ban Mobil Bekas serta Meja dari Botol Bekas yang dipadukan Rak buku dari potongan-potongan rangka baligho


14 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n


15 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan Berdasarkan ulasan diatas, kami begitu yakin bahwa pembaca telah mengetahui tujuan perancangan dan pelaksanaaan program Sekolah yang berdampak pada Murid tentang pembuatan Taman Baca yang diberi nama teb dibaca TaBE’ yang merupakan Akronim dari Taman Baca Ekonomis yang terletak di UPT. SMA Negeri 2 Sidrap. Para pembaca juga telah mengetahui istilah Tabe’ itu sendiri, mengetahui hubungan antara Taman baca, Minat baca dan ekonomis, serta mengetahui proses pembuatan teb. 4.2.Masukan dan Saran Kami sangat mengharapkan partisipasi para pembaca sekalian dalam memberi masukan, saran, serta kritik yang membangun agar kami bisa lebih baik dalam melaksanakan program ini dan membuat program lainnya yang berdampak pada Murid kelak diwaktu-waktu mendatang. Sekian dan Terima Kasih Salam dan Bahagia. Salama’ki na To Pada Salama’ Untukmu Guru-Guru Hebat se-Indonesia Guru Penggerak Bergerak, Tergerak dan Menggerakkan


16 |P r o g r a m T a B E ’ _ R u s l i R a h m a n


Click to View FlipBook Version