DASAR-DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI SMK NEGERI 2 LUBUK BASUNG KELAS X FASE E DISUSUN OLEH RATNA MARISA NIM. 20100074 MODUL AJAR
TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta Didik diharapkan Mampu : 1. Memahami Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi 5G 2. Memahami Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Microwave Link 3. Memahami Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi IPV`6 4. Memahami Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Fiber Optik 5. Memahami Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi IoT 6. Memahami Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan dan Telekomunikasi Data Centre 7. Memahami Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Cloud Computing 8. Memahami Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Information Security 9. Mampu Memahami dan Menganalisis Isu-Isu Implementasi Teknologi Jaringan dan Telekomunikasi Terkini Antara Lain Keamanan Informasi, Penetrasi Internet. MATERI A. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI 5G 1. Perkembangan Teknologi Teknik Jaringan Komputer BAB II PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI BIDANG TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI MATERI PEMBELAJARAN
Perkembangan Teknologi merupakan proses perubahan teknologi menjadi lebih baik dari sebelumnya, atau proses berkembangnya pengetahuan teknologi seperti perkembangan teknologi jaringan mulai dari 1G, 2G, 3G, 4G hingga saat ini adalah 5G. 2. Dampak Perkembangan Teknologi a. Dampak positif 1) Dapat mempermudah dalam berbagi informasi. 2) Memberikan waktu yang efektif dan efisien dalam melakukan pekerjaan. 3) Membantu manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari. 4) Mempermudah pertukaran data. b. Dampak negatif 1) Dapat membuang waktu yang sia-sia jika hanya digunakan tidak bermanfaat. 2) Memberikan efek candu dalam gadget, seperti game yang tidak menghasilkan dan tidak memberikan dampak yang baik. 3) Ketika berkumpul asyik dengan gadget masing-masing. 3. Perkembangan Revolusi Industri a. Perkembangan Revolusi Industri 1.0 Revolusi Industri pada abad ke-18 yaitu indentik dengan penemuan mesin uap yang digunakan untuk memproduksi barang. Mesin uap merupakan tanda dari Revolusi Industri 1.0. Dan mesin uap ini juga digunakan dalam transportasi, seperti kapal laut, dan kereta. b. Perkembangan Revolusi Industri 2.0 Jika pada Revolusi Industri 1.0 kekuatan manusia (otot) digantikan oleh mesin yang menggunakan Uap. Maka Revolusi Industri 2.0 dengan ditandai oleh penemuan tenaga listrik, tenaga listrik ini menggantikan tenaga uap, dan pada masa ini mulai banyak diciptakan mobil, tankm8b dan peralatan perang lainya. c. Revolusi Industri 3.0 Pada Revolusi Industri 3.0 ini merupakan tahap kemajuan teknologi, yaitu mulai dikembangkannya komputer, namun komputer disini masih sangat besar dan belum bisa dimasukkan kedalam tas. Karena ukuran komputer ini bisa sebesar ruangan tidur. Selain itu komputer ini menggunakan tenaga listrik yang cukup besar. Dan disini kemajuan teknologi terus berkembang, sehingga terdapat penemuan seperti transistor, semikonduktor, dan IC sehingga komputer menjadi
semakin cangih dan ukurannya lebih kecil dan tidak membutuhkan listrik yang besar. d. Revolusi Industri 4.0 Pada masa ini sudah ramai teknologi yang menggunakan teknologi otomatisasi, serta teknologi keamanan seperti siber. Contoh teknologi Revolusi Industri 4.0 pada transportasi yaitu seperti GOJEK atau GRAB dan juga memberikan lapangan pekerjaan. 4. Asal Mula Internet Internet muncul kali pertama pada tahun 1969 dalam bentuk jaringan komputer yang diproduksi oleh ARPA. ARPA merupakan kepanjangan dari (Advanced Research Projects Agency) yang membangun internet dan diberi nama dengan ARPANET. ARPANET adalah istilah INTERNET yang saat ini kita kenal. INTERNET merupakan kepanjangan dari Interconnected Network, yang biasa kita kenal dengan kumpulan beberapa komputer yang saling terhubung dengan jaringan di dunia. Berkat adanya Teknologi TCP/IP (1982) (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). TCP/IP merupakan protokol yang digunakan untuk proses pertukaran paket atau biasa disebut dengan istilah Switching Communication Protocol) yang digunakan untuk banyak pengguna di dunia. Internet Menurut Onno Purba (2005). Internet pada dasarnya adalah suatu media yang dipakai untuk mengefesiensikan proses komunikasi yang disambungkan lewat berbagai aplikasi semacam Web, VoIP, E-mail. Perbedaan Internet, Intranet dan Extranet a. Intranet merupakan jaringan internal perusahaan yang di kembangakan menggunakan teknologi dari Internet. b. Extranet merupakan jaringan intranet pada perusahaan yang membroadcast informasi yang dimiliki ke jaringan diluar intranet. c. Internet rupakan sistem komunikasi di dunia atau global yang menghubungkan komputer dengan jaringan komputer di seluruh dunia. 5. Perkembangan Teknologi 5G a. Teknologi Koneksi 1G 1G adalah generasi pertama pada Koneksi yang digunakan pada ponsel klasik, dengan menggunakan teknologi ini, ponsel bisa melakukan panggilan telepon saja, belum ada internet, whatsapp atau media sosial lainya. Pada generasi
1G sinyal radio yang di transmisikan secara analog dan memiliki kecepatan sekitar 14,4 KB/s. b. Teknologi Koneksi 2G Pada Generasi kedua yaitu tepatnya pada 2G yaitu generasi yang memulai peralihan dari Teknologi Analog ke Teknologi Digital. Informasinya Jaringan ini mulai digunakan sebagai standar dalam penggunaan koneksi komersial, dan memiliki kecepatan rata-rata 9 KB/s hingga 14,4 KB/s. Generasi ini biasa dikenal dengan kode GSM atauapun CDMA2000. Selain itu pada generasi kedua ini dikembangkan lagi menjadi 2,5G dan kita kenal dengan sebutan GPRS (General Packet Radio Service) yang kecepatannya bertambah hingga menjadi 115 KB/s. Dan pada Generasi 2,5G ini sudah dapat digunakan untuk mengakses Internet. Dan juga pada Generasi kedua telah mengembangkan lagi untuk 2,75G atau dikenal dengan sebutan EDGE. Teknologi ini memiliki kecepatan 3kali lebih baik dari GPRS. dan pada generasi ini bisa digunakan untuk mengakses Internet, E-mail, MMS. c. Teknologi Koneksi 3G Yaitu perkembangan dari Teknologi Generasi Kedua (2G) berikut ini adalah teknologi koneksi Generasi ke 3 (3G). Pada Generasi ini memiliki kecepatan 480 KB/s yang sudah bisa digunakan untuk video streaming dan video call. Setelah itu terdapat perkembangan pada generasi ketiga, yaitu setelah 3G menjadi 3,5G atau 3G+ yang biasa disebut dengan HSDPA. Dan terus dikembangkan pada perkembangan berikutnya dikenal dengan HSUPA dengan kecepatan internet hingga 5,67 MB/s dan untuk HSPA dan EVDO memiliki kecepatan rata-rata 42 MB/s untuk download dan 11 MB/s untuk upload. d. Teknologi Koneksi 4G Pada generasi ke-4 teknologi ini disebut dengan 4G atau disebut dengan Koneksi LTE, dan saat inilah yang kita gunakan untuk mengkases internet, dan banyak keperluan lainya. Selain itu juga pada 4G memiliki kecepatan jaringan hingga 100 MB/s. Dan pastinya dalam kualitas grafis lebih baik dari sebelumnya. e. Teknologi Koneksi 5G Teknologi Koneksi 5G merupakan teknologi Generasi Terkini dan pada saat ini masih dalam tahap pengembangan. Pada Generasi ini kecepatan yang dihasilkan hingga 1 GB/s dan pastinya bisa digunakan pada alat atau smartphone
yang sudah mendukung koneksi 5G ini. Oleh karena itu masih banyak persiapan yang harus dilakukan. Dan pada saat ini Indonesia masih banyak menggunakan koneksi 4G. Dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang cukup menjadi tantangan dalam mengembangkan teknologi 5G tersebut. Teknologi ini sudah dikembangkan dan dicoba di beberapa negara dan memberikan efek yang baik serta hasil yang memuaskan, tapi tentunya dalam mengembangkan hal-hal baru atau teknologi baru diperlukan adanya persiapan yang utuh, salah satunya pada perangkat yang digunakan. B. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI MICROWAVE LINK 1. Perencanaan Link Microwave (Pengantar) Tujuan utama dari perencanaan link microwave adalah untuk memastikan bahwa konfigurasi jaringan microwave dapat beroperasi dengan kinerja yang tinggi pada segala tipe kondisi atmosfir. Perencanaan link microwave mencakup 4 langkah penting : a. Perhitungan lintasan (path calculations) b. Perhitungan tinggi antenna c. Perencanaan frekuensi dan perhitungan interferensi d. Perhitungan kinerja (performance calculations) Perencanaan link microwave harus memperhitungkan hal-hal yang tidak terduga, segala faktor yang memungkinkan terjadinya redaman harus diperhitungkan dengan teliti. Untuk itu dalam merencanakannya memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat atmosfir. Saluran (link) microwave beroperasi antara frekuensi 2 – 58 GHz. Sistem yang dipakai sekarang adalah sistem digital microwave dimana mempunyai keuntungan dibandingkan dengan sistem analogue microwave, yaitu: a. Lebih tahan terhadap interferensi b. Lebih tahan terhadap deep fading c. Kapasitas tinggi antara 2 – 155 Mbps (STM) d. Mudah, cepat dan murah diinstalasi Semakin tinggi frekuensi, semakin pendek pula jarak link transmisi. Karena rentang frekuensi yang lebar, saluran microwave dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori utama:
a. Long Haul Frekuensi kerja dari link ini adalah 2-10 GHz. Pada kondisi iklim dan frekuensi kerja optimal, jarak yang bisa ditempuh mencapai rentang 80 km hingga 45 km. Link ini terpengaruh oleh multipath fading. Frekuensi yang biasa dipergunakan adalah 2, 7, dan 10 GHz. b. Medium Haul Frekuensi kerja dari link ini adalah dari 11-20 GHz. Panjang hop bervariasi antara 40 km dan 20 km, tergantung dari kondisi iklim dan frekuensi yang dipergunakan. Multipath fading dan redaman hujan berpengaruh pada performansi link ini. Frekuensi yang biasa dipergunakan adalah 13, 15, dan 18 GHz. c. Short Haul Beroperasi pada jangkauan frekuensi tinggi (23-58 GHz) dan menjangkau jarak paling pendek. Pada penggunaannya, untuk frekuensi yang lebih rendah dalam rentang frekuensi ini terpengaruh oleh multipath fading dan redaman hujan sekaligus. Pada rentang frekuensi yang lebih tinggi dan panjang hop hanya beberapa kilometer, multipath tidak begitu berpengaruh, namun redaman hujan mengakibatkan atenuasi yang cukup mengganggu sebesar 3 – 7 dB/km pada curah hujan 20 mm/h. Frekuensi kerja yang dipergunakan adalah 23, 26, 27, 38, 55, dan 58 GHz. 2. Microwave Link Komponen utama dari sebuah microwave link adalah : a. Indoor Unit (IDU) Selain berfungsi sebagai modulator-demodulator sinyal. IDU juga berfungsi sebagai forward error correction (FEC), multiplexing user data, control unit (monitoring dan controlling radio unit melalui NMS) dan berfungsi sebagai kanal komunikasi antara NMS dan ODU. Daya ke perangkat radio microwave dicatu melalui IDU. Indoor unit biasanya ditempatkan di kabinet atau gedung yang tertutup agar tidak terpapar kondisi luar ruangan seperti ODU. b. Outdoor Unit (ODU) Berfungsi mengkonversi sinyal digital tzermodulasi yang memunyai frekuensi rendah ke frekuensi tinggi. Terdiri atas pengirim (transmitter) dan penerima (receiver), karena itu disebut juga radio transceiver. Sinyal yang diterima didemodulasi menjadi sinyal intermediate frequency (IF) atau base band
(BB) sebelum diteruskan ke IDU. Daya ODU dicatu dari IDU melalui kabel koaksial. c. Antena merupakan struktur yang mentransfer energi elektromagnetik dari ruang bebas menuju saluran transmisi dan sebaliknya. d. Waveguide Meminimalisir redaman (loss) merupakan salah satu kunci dari perancangan link microwave. Kabel dan waveguide berpengaruh terhadap redaman yang terjadi. Di bawah frekuensi 2 GHz, digunakan kabel koaksial karena alasan ekonomis. Untuk frekuensi diatas 2 GHz digunakan waveguide. Dielektrik yang digunakan pada kabel koaksial adalah foam dielectric dengan diameter ½, 7/8, dan 5/8 inci. Semakin kecil diameternya, maka atenuasinya akan meningkat. Jika feeder loss yang diinginkan sangat rendah, maka yang digunakan adalah dielektrik udara karena memunyai atenuasi yang lebih rendah dibanding foam dielectric. e. Menara Terdapat beberapa macam tipe menara yang digunakan untuk menempatkan antena microwave (MW). Untuk antena yang berukuran lebih kecil dapat ditempatkan di atas gedung menggunakan pole dengan panjang 5 meter. Untuk penempatan dengan jumlah antena yang banyak digunakan menara dengan struktur berpenguat sendiri (self-supporting tower). Jumlah antena dan beban total harus benar-benar diperhitungkan agar tidak melampaui kapasitas beban maksimum (load bearing capacity) dari menara. C. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI IPV6 1. Pengertian IP Address Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Dengan kata lain, IP Address adalah sebaris angka yang dimiliki setiap perangkat seperti Komputer, Laptop, Ponsel dan lainya yang terhubung dengan Koneksi Internet. IP Address merupakan salah satu jalannya komunikasi antar komputer / devices lainnya yang terhubung ke Internet.
Perlu diketahui bahwa angka angka pada setiap perangkat itu berbeda, yang berguna untuk menghindari konflik pada IP Address pada Komputer atau devices tersebut. IP Address memiliki dua jenis, diantaranya yaitu IPv4 dan IPv6, masingmasing dari IP Address tersebut memiliki keunggulannya tersendiri. Selain itu IP Address memiliki beberapa kelas diantaranya : Kelas A, Kelas B, Kelas C dan Kelas D. Saat ini yang umum digunakan pada ruangan seperti lab yaitu IPv4 pada kelas C. 2. IP Address Versi 4 (IPv4) IP Address Versi 4 atau IPv4 merupakan versi keempat dari Internet Protokol atau Protokol Internet. IPv4 digunakan dalam protokol TCP/IP dengan panjang 32 bit. IPv4 menawarkan alamat IP / host yang diperkirakan hingga 4,3 (4.294.967.296) Milyar karena IP Versi 4 hanya memiliki 32 bit. Contoh IP Address v4 : 192.168.0.1 atau 192.168.100.0 dan lainya. Network ID / NetID (Network Identifier) berguna untuk mengidentifikasi alamat jaringan dimana host berada. Host ID (Host Identifier) berguna untuk mengidentifikasi alamat host (berupa workstation / server / ataupun sistem lainya). Alamat Unicast : alamat ini digunakan dalam komunikasi PTP atau Point to Point yaitu dari satu alat ke satu alat. Jika terhubung ke koneksi internet yang terhubung ke router maka alamat yang digunakan yaitu jenis IP Public dan IP Private. Alamat Multicast : alamat ini digunakan untuk menyampaikan satu paket untuk banyak penerima. Alamat Broadcast : alamat ini digunakan untuk menyampaikan paket data secara satu untuk semua. Perbedaan dengan unicast dan multicast adalah ip broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan, tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber. 3. Mengenal Subnetting IPv4 Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut “subnet”. Subnetting digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan komputer (System Administrator, Network Administrator, maupun pengguna biasa) dalam mengelola jaringan, melakukan alokasi IP Address untuk setiap ruangan dan gedung sesuai dengan kebutuhan. 4. IP Address Versi 6 (IPv6) IPv6 merupakan singkatan dari Internet Protocol Version 6, IPv6 merupakan perkembangan dari IPv4, dengan kemampuan memberikan alamat internet yang jumlahnya sangat banyak dengan kemungkinan tidak terbatas. dikarenakan IPv6 memiliki 128bit. IPv6 menggantikan IPv4 dalam rangka untuk mengakomodir
pertumbuhan angka dari jaringan di seluruh dunia dan membantu menyelesaikan masalah alamat IP yang terlalu banyak. 5. Perbedaan IPv4 dan IPv6 Salah satu perbedaan antara IPV4 dan IPV 6 adalah bentuk atau penampilan dari alamat IP. IPv4 menggunakan empat 1 byte angka decimal, yang dipisahkan dengan titik (contohnya 192.168.1.1), sedangkan IPv6 menggunakan angka hexadesimal yang dipisahkan dengan titik dua (contoh: fe80::d4a8:6435:d2d8:d9f3b11). Gambar 2.1 Perbedaan IPv4 dan IPv6 IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32-bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32-bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia. IPv6: Menggunakan 128-bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen. a. Routing 1) IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch. 2) IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar. b. Mobilitas
1) IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain. 2) IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi. c. Keamanan 1) IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4. 2) IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6. d. Ukuran header 1) IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi. 2) IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi. e. Header checksum 1) IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay. 2) IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai f. Fragmentasi 1) IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan. 2) IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung. g. Configuration 1) IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.
2) IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis. h. Kualitas Layanan 1) IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan. 2) IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi D. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI FIBER OPTIK 1. Pengertian Fiber Optik Fiber optik merupakan saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain dan menggunakan laser atau LED (Light Emitting Diode) sebagai sumber cahaya. Kabel serat optik terbagi atas 3 jenis yaitu : a. Single Mode Jenis fiber single mode ini mempunyai inti sangat kecil yaitu berdiameter sekitar 9 x 〖10^(-6) meter atau 9 mikron, cahaya yang merambat secara parallel ditengah membuat terjadinya sedikit dispersi. Single-mode fiber mentransmisikan cahaya laser infamerah yang panjang gelombangnya 1300 – 1550 nm. Jenis serat ini digunakan untuk mentransmisikan satu sinyal dalam setiap serat. b. Multimode Step Index Multimode fiber mempunyai ukuran inti yang lebih besar yaitu berdiameter Diameter core 50-125 µm dan claddingnya 125-500 µm mentransmisikan cahaya inframerah yang panjang gelombangnya 850 – 1300 nm dari lampu light emitting diodes (LED). Serat ini digunakan untuk mentransmisikan banyak sinyal dalam setiap serat dan sering digunakan pada jaringan Komputer dan Local Area Network (LAN). Tetapi jenis serat optik ini memiliki rugi-rugi dispersi sewaktu transmit yang besar dan lebih cocok untuk menyalurkan data atau informasi dengan jarak relatif dekat. c. Multimode Graded Index Pada jenis Graded Index ini mempunyai diameter core sekitar 30-60 µm dan claddingnya 100-150 µm terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias terdapat pada pusat core dan
berangsur turun sampai ke batas core-cladding. Akibatnya dispersi waktu berbagai mode cahaya yang merambat berkurang sehingga cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaan. Berikut gambar perbandingan perambatan cahaya dari ketiga jenis fiber optic SingleMode, Multimode Step Index dan Multimode Graded Index. Perbedaan perambatan jenis dari serat optik dapat dilihat pada gambar. Gambar 2.2 jenis serat optik Struktur serat optik terbagi atas 3 bagian yaitu core, cladding dan coating. a. Bagian pertama adalah inti (core), dimana gelombang cahaya yang dikirimkan akan merambat dan mempunyai indeks bias lebih besar dari lapisan kedua. Cahaya akan merambat dari ujung yang satu ke ujung yang lainya pada inti dan core terbuat dari kaca yang berdiameter antara 2-125 µm. b. Bagian kedua adalah lapisan selimut (cladding), dimana bagian ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias yang terdapat pada lapisan selimut lebih kecil dibandingkan dengan bagian inti. Lapisan selimut ini terbuat dari kaca yang berdiameter antara 5 - 250 µm. c. Bagian ketiga adalah lapisan jaket (coating), dimana bagian ini sebagai pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari bahan plastik yang elastis. Fungsi bagian ini adalah untuk melindung inti dan lapisan selimut. Berikut adalah gambar struktur dari serat optik pada umumnya. Struktur serat optik dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 2.3 Struktur serat optik 2. Kelebihan dan kekurangan fiber optik a. Kelebihan fiber optik 1) Tidak mengalirkan arus listrik. karena bahannya yang terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat dialiri arus listrik dan terhindar dari terjadinya arus pendek. 2) Fiber optik bisa ditanam di tanah jenis apapun atau digantung di daerah manapun tanpa harus cemas mengalami korosi atau berkarat. 3) Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari tembaga, terutama pada frekuensi yang mempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm yaitu 0,2 dB/km dan tahan terhadap gangguan gelombang elektromagnetik karena terbuat dari kaca atau plastik yang merupakan isolator atau berarti bebas dari interferensi medan magnet, frekuensi radio dan gangguan listrik. 4) Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan tinggi melalui sinyal frekuensi tinggi dan sangat cocok untuk pengiriman sinyal digital dengan kecepatan Mbit/s hingga Gbit/s. 5) Ukuran dan berat fiber optik kecil dan ringan. Diameter inti fiber optik berukuruan micro sehingga pemakaian ruangan lebih ekonomis. b. Kekurangan fiber optik 1) Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang berlebihan. 2) Konstruksi fiber optik lemah sehingga dalam pemakaiannya diperlukan lapisan penguat sebagai proteksi. 3) Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapat memberikan catuan pada pemasangan repeater. E. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI IOT
1. Pengertian IoT (Internet of Things) IoT atau Internet of Things merupakan sebuah konsep, dimana sebuah objek tertentu memiliki kemampuan yaitu untuk mengirimkan data melalui jaringan, dan tanpa adanya interaksi antar manusia, atau manusia ke komputer. Internet of Things (IoT) menggambarkan jaringan objek fisik yang disematkan dengan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lainnya untuk tujuan menghubungkan dan bertukar data dengan perangkat dan sistem lain melalui internet. Perangkat ini berkisar dari benda-benda rumah tangga biasa hingga alat-alat industri yang canggih. Internet of Things merupakan suatu konsep atau suatu program dimana sebuah objek yang memiliki kemampuan untuk melakukan transmisi atau mengirimkan data melalui jaringan. Internet of things, atau IoT, adalah sistem perangkat komputasi yang saling terkait, mesin mekanis dan digital, objek, hewan, atau manusia yang dilengkapi dengan pengidentifikasi unik (UID) dan kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan manusia-ke- interaksi manusia atau manusia ke komputer. IoT ini mulai berkembang pesat sejak ketersediaan teknologi nirkabel, microelectromechanical systems (MEMS), dan tentu saja, internet. Internet of Things juga sering kali di identifikasikan dengan RFID sebagai metode komunikasi. Tetapi, IoT juga bisa mencakup teknologi-teknologi sensor lainnya seperti teknologi nirkabel dan kode QR. 2. Bagaimana Sejarah IoT Gagasan untuk menambahkan sensor dan kecerdasan ke objek dasar telah didiskusikan sepanjang tahun 1980-an dan 1990-an. Awalnya, internet itu sendiri mulai terkenal di tahun 1989. Lalu pada tahun 1990, seorang peneliti bernama John Romkey membuat suatu perangkat yang kala itu tergolong canggih. Perangkatnya adalah pemanggang roti yang bisa dinyalakan atau juga dimatikan lewat internet. Kemudian di tahun 1994, seseorang bernama Steve Mann menciptakan Wear Cam, dan pada tahun 1997-nya si Paul Saffo menjelaskan secara singkat mengenai penemuannya soal teknologi sensor dan masa depannya nanti. Barulah di tahun 1999 Kevin Ashton membuat konsep Internet of Things. Kevin ini adalah Direktur Auto IDCentre dari MIT. Di tahun yang sama, yaitu 1999, ditemukan mesin yang sistemnya berbasis Radio Frequency Identification (RFID) secara global. Nah, penemuan inilah yang jadi awal kepopuleran dari konsep IoT. Orang-orang, terutama pakar teknologi jadi berlomba-lomba mengembangkan teknologinya sesuai konsep IoT. Lalu, di tahun
2000, brand ternama LG mengumumkan rencananya untuk membuat dan merilis teknologi IoT yaitu lemari pintar. Lemari pintar ini mampu menentukan apakah ada stok makanan yang perlu diisi ulang dalam lemarinya. Kemudian, di tahun 2003, FRID yang sebelumnya telah disebutkan, mulai ditempatkan pada posisi penting dalam masa pengembangan teknologi di Amerika, melalui Program Savi. Pada tahun yang sama pula, perusahaan ritel raksasa Walmart mulai menyebarkan RFID di semua cabang tokonya yang tersedia di berbagai belahan dunia. IoT kembali terkenal di tahun 2005, yaitu pada saat media-media ternama semacam The Guardian dan Boston Globe mulai mengutip banyak sekali dari artikel ilmiah dan proses pengembangan IoT. Hingga tahun 2008, berbagai macam perusahaan setuju untuk meluncurkan IPSO untuk memasarkan penggunaan IP dalam jaringan bagi “Smart Object” yang juga bertujuan mengaktifkan IoT itu sendiri. 3. Bagaimana Cara Kerja IoT Ekosistem IoT terdiri dari perangkat pintar berkemampuan web yang menggunakan sistem tertanam, seperti prosesor, sensor, dan perangkat keras komunikasi, untuk mengumpulkan, mengirim, dan bertindak berdasarkan data yang mereka peroleh dari lingkungan mereka. Perangkat IoT berbagi data sensor yang mereka kumpulkan dengan menghubungkan ke gateway IoT atau perangkat lainnya tempat data dikirim ke cloud untuk dianalisis atau dianalisis secara lokal. Terkadang, perangkat ini berkomunikasi dengan perangkat terkait lainnya dan bertindak berdasarkan informasi yang mereka dapatkan dari satu sama lain. Perangkat melakukan sebagian besar pekerjaan tanpa campur tangan manusia, meskipun orang dapat berinteraksi dengan perangkat, misalnya, untuk mengaturnya, memberi mereka instruksi, atau mengakses data. 4. Unsur-unsur Pembentuk IoT a. Kecerdasan Buatan 1) Kecerdasan buatan atau AI merupakan simulasi dari kecerdasan manusia yang di tuangkan atau di modelkan di dalam mesin, seperti robot. 2) Hal ini berarti IoT bisa meningkatkan segala aspek kehidupan kita dengan pengembangan teknologi yang didasarkan pada AI. Jadi, pengembangan teknologi yang ada dilakukan dengan pengumpulan data, algoritma kecerdasan buatan, dan jaringan yang tersedia. b. Konektivitas
1) Dalam IoT kita menggunakan koneksi, dengan begitu ada kemungkinan untuk membuka koneksi baru, dan koneksi / jaringan ini khusus IoT. 2) Jaringannya tidak harus berskala besar dan mahal, bisa tersedia pada skala yang jauh lebih kecil dan lebih murah. IoT bisa menciptakan jaringan kecil tersebut di antara perangkat sistem. c. Sensor 1) Teknologi canggih, Internet of Things menggunakan sensor, dan hal ini yang merupakan pembeda dari mesin canggih lainya. 2) Sensor pada IoT dapat mengumpulkan data, seperti pada contoh Sensor dapat mengumpulkan data tentang curah hujan, kelembaban, suhu dan kandungan tanah, serta faktor lainnya, yang akan membantu mengotomatisasi teknik pertanian. d. Perangkat Berukuran Keci Perangkat pada Teknologi Internet of Things ini di dukung dengan perangkat yang mayoritas kecil. Dan IoT sendiri menggunakan serta memanfaat kan perangkat-perangkat kecil yang dibuat khusus supaya dapat lebih menghasilkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas yang baik. 5. Macam macam Penerapan IoT a. Manfaat Internet of Things untuk Bisnis 1) Manfaat IoT untuk bisnis bergantung pada implementasi tertentu; kelincahan dan efisiensi biasanya menjadi pertimbangan utama. Idenya adalah bahwa perusahaan harus memiliki akses ke lebih banyak data tentang produk mereka sendiri dan sistem internal mereka sendiri, dan sebagai hasilnya, kemampuan yang lebih besar untuk membuat perubahan. 2) Penggunaan IoT oleh perusahaan dapat dibagi menjadi dua segmen: penawaran khusus industri seperti sensor di pabrik pembangkit atau perangkat lokasi real-time untuk perawatan kesehatan; dan perangkat IoT yang dapat digunakan di semua industri, seperti AC pintar atau sistem keamanan. 3) Gojek, Go-Food adalah salah satu contoh dari hasil IoT dan AI. b. Manfaat Internet of Things untuk Industri 1) Industrial Internet of Things (IIoT) atau revolusi industri keempat atau Industry 4.0 adalah semua nama yang diberikan untuk penggunaan teknologi IoT dalam lingkungan bisnis. Konsepnya sama dengan perangkat IoT konsumen di rumah, tetapi dalam hal ini tujuannya adalah menggunakan
kombinasi sensor, jaringan nirkabel, data besar, AI, dan analitik untuk mengukur dan mengoptimalkan proses industri. 2) Jika diperkenalkan di seluruh rantai pasokan, bukan hanya perusahaan individual, dampaknya bisa lebih besar lagi dengan pengiriman material yang tepat waktu dan manajemen produksi dari awal hingga akhir. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja atau penghematan biaya adalah dua tujuan potensial, tetapi IIoT juga dapat menciptakan aliran pendapatan baru untuk bisnis; daripada hanya menjual produk mandiri – misalnya, seperti mesin – produsen juga dapat menjual perawatan prediktif mesin. c. Manfaat Internet of Things untuk Pertanian 1) IoT dapat menguntungkan petani di bidang pertanian dengan mempermudah pekerjaan mereka. Sensor dapat mengumpulkan data tentang curah hujan, kelembaban, suhu dan kandungan tanah, serta faktor lainnya, yang akan membantu mengotomatisasi teknik pertanian. 2) Kemampuan untuk memantau operasi di sekitar infrastruktur juga merupakan faktor yang dapat dibantu oleh IoT. Sensor, misalnya, dapat digunakan untuk memantau peristiwa atau perubahan di dalam bangunan struktural, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Ini membawa manfaat, seperti penghematan biaya, penghematan waktu, perubahan alur kerja kualitas hidup, dan alur kerja tanpa kertas. d. Manfaat Internet of Things untuk Lingkungan 1) Internet of Things juga memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan, seperti contoh memantau kualitas udara, dan air, memantau kondisi atmosfer, memantau kondisi tanah. 2) Selain itu Internet of Things juga memiliki potensi untuk penanggulangan bencana seperti sistem peringatan tentang tsunami, gempa bumi, erupsi gunung berapi dan lainya. 3) Perangkat IoT dalam hal ini berarti punya jangkauan geografis yang sangat luas serta mampu bergerak. e. Manfaat Internet of Things untuk Otomatisasi Rumah 1) Perangkat Internet of Things juga bisa digunakan untuk memantau dan mengontrol sistem mekanis, elektronik yang digunakan pada bangunan seperti kantor ataupun rumah.
2) Contoh dari kegunaan Internet of Things yaitu seperti pemantauan penggunaan energi secara realtime, selain itu juga kita dapat mengatur lampu supaya dapat hidup dari waktu sekian ke sekian, dan juga bisa mengotomatisasi lampu untuk mati ketika di waktu tidur. Selain itu juga seperti pada pagi hari tanaman kita disiram secara otomatis oleh perangkat IoT. f. Manfaat Internet of Things untuk Medis dan Kesehatan 1) Perangkat Internet of Things juga bisa digunakan untuk memantau kesehatan yang ada di dalam tubuh manusia, seperti data mengenai kesehatan jantung, tingkat gula dalam darah, lemak, kolestrol dan lainya. 2) Perangkat Internet of Things juga bisa memberikan peringatan kesehatan kepada user, dan memberikan saran untuk melakukan sesuatu, seperti konsultasi kepada dokter, berolahraga atau lainya. 3) Menurut laporan dari Goldman Sachs di tahun 2015, perangkat kesehatan semacam ini bisa menyelamatkan negara dari anggaran kesehatan yang berlebihan. g. Manfaat Internet of Things untuk Transportasi 1) Perangkat Internet of Things juga sudah digunakan pada Transportasi, Sistem transportasi dan logistik mendapat manfaat dari berbagai aplikasi IoT. Armada mobil, truk, kapal, dan kereta api yang membawa inventaris dapat dialihkan berdasarkan kondisi cuaca, ketersediaan kendaraan, atau ketersediaan pengemudi, berkat data sensor IoT. 2) Inventaris itu sendiri juga dapat dilengkapi dengan sensor untuk melacak dan melacak dan pemantauan kontrol suhu. Industri makanan dan minuman, bunga, dan farmasi sering membawa inventaris yang peka terhadap suhu yang akan sangat diuntungkan dari aplikasi pemantauan IoT yang mengirimkan peringatan saat suhu naik atau turun ke tingkat yang mengancam produk. F. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI DATA CENTRE 1. Pengertian Data Center Data center adalah sebuah infrastruktur teknologi yang menjadi pusat penyimpanan data dalam skala besar. Biasanya, data center juga digunakan sebagai
tempat instalasi komputer server tingkat enterprise yang berisi database untuk website atau aplikasi. Data center biasanya memiliki ratusan hingga ribuan rak berisi komputer server. Komputer-komputer inilah yang nantinya akan dijadikan penyimpanan dan pengelolaan data. Selain itu, di dalam rak tersebut juga terdapat berbagai perangkat dan kabel jaringan yang diperlukan untuk operasional. Data center awalnya berasal dari kelahiran komputer. Nyatanya, komputer pertama dunia adalah ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Computer), dibangun pada 1964 dengan tujuan untuk menyimpan kode data pertahanan dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat. Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan mengalami lonjakan permintaan akan kebutuhan data center berskala besar, terutama menjelang “Revolusi Industri 4.0” ini, seperti Komputasi Cloud, Big Data, dan Internet of Things (IoT), semuanya akan membutuhkan pemrosesan data yang besar. Oleh karena itu, fasilitas Data Center yang andal, scalable, dan dengan system keamanan yang tinggi sangat diperlukan. Memilih data center yang baik, ada beberapa kriteria yang biasanya menjadi patokan : a. Lokasi : lokasi data center harus pada daerah yang aman banjir, gempa, tanah longsor atau hal bahaya yang lain agar tetap aman. Selain dari sisi geografisnya, data center juga harus terdapat pada daerah yang memiliki akses internet stabil agar bisa terus diakses secara online. b. Keandalan : data center yang bagus memiliki kecepatan akses data yang cepat dan efisien. Salah satu yang mempengaruhi keandalan dalam mengakses data adalah jaringan internet fiber optik. Jaringan yang efisien akan berpengaruh pada kinerja data center tersebut. c. Fleksibilitas dan skalabilitas : salah satu yang menjadi daya tarik pengguna adalah fleksibilitas data center, contohnya seperti mengatur skala penggunaan server. Struktur desain dan perangkat yang digunakan dalam data center harus diperhatikan agar fleksibilitas tetap terjaga. 2. Cara Kerja Data Center Data center berisi sekumpulan komputer server yang memiliki peran besar dalam keperluan operasional penggunanya. Seluruh server yang ada pada sebuah data center biasanya dapat diakses secara online melalui berbagai portal. Agar data dalam server dapat diakses, maka server akan dihubungkan ke internet melalui berbagai
perangkat jaringan seperti switch, router dan sebagainya. Data yang berasal dari server akan diteruskan ke masing – masing router setelah itu baru diterima oleh para user. 3. Fungsi Data Center a. Sebagai tempat penyimpanan data skala besar Penyimpanan cloud saja tidak cukup, mereka perlu ruang yang lebih besar. Selain sebagai tempat menyimpan, data juga akan diproses dan disebarkan pada pengguna yang membutuhkan. Dengan menggunakan data center kamu tidak perlu khawatir apabila data hilang atau terhapus, karena data center sudah pasti memiliki backup-nya. b. Sebagai private cloud Dalam hal ini seperti untuk menghosting aplikasi bisnis internal. Contohnya seperti software CRM (customer relationship management) dan ERP (enterprise resource planning). c. Sebagai principal repositories Pada data center juga terdapat infrastruktur lain seperti router, server, firewall, switch dan masih banyak lagi. Kebutuhan pendukung pada data center ini dinamakan sebagai principal repositories. 4. Kriteria Memilih Data Center yang Baik a. Sumber daya listrik Setiap data center tentu dilengkapi dengan power supply, sehingga ketika terjadi pemadaman listrik, battery bank akan menampilkan data dan generator diesel dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Apabila data center tersebut memiliki sumber daya listrik yang baik, maka gangguan pada listrik dapat terminimalisir. b. Sistem penyimpanan data Data center yang baik memiliki performa kecepatan yang bagus. Untuk membantu hal tersebut maka dibutuhkan sebuah spesifikasi server yang memadai. Oleh karena itulah saat ini banyak yang menggunakan processor multicore demi mendapatkan pemrosesan data yang cepat. Selain server, kamu juga perlu menggunakan perangkat storage tambahan jika kurang seperti HDD atau SSD. c. Sistem keamanan Keamanan di sini ada dua yaitu secara fisik atau pada lokasi data center dan keamanan cyber. Pada lokasi data center, terdapat kamera untuk mengawasi seluruh pergerakan yang terjadi pada gedung tersebut. Selain itu tidak sembarang
orang yang bisa masuk pada gedung data center, pengunjung harus melakukan otentikasi dua faktor atau menunjukkan kartu identitas pribadi. Selain itu, kamu juga perlu waspada pada ancaman yang berasal dari hacker, malware dan spyware. Hal tersebut dapat diatasi dengan firewall untuk mencegah akses masuk dari luar, atau berbagai cara pencegahan lainnya. d. Bandwidth Kecepatan proses data juga dipengaruhi oleh bandwidth, semakin besar bandwidth maka semakin cepat proses transfer data. Sama seperti saat kamu melakukan browsing, semakin besar bps atau bit per second maka semakin cepat juga kamu mengakses internet. Pada data center, kebutuhan akan bandwidth yang besar dapat terpenuhi. Maka dari itu pastikan kamu memilih data center yang menyediakan bandwidth besar. e. Lokasi Ketika melakukan proses pengiriman data ke pengguna, tentu akan membutuhkan waktu. Semakin jauh lokasi kamu maka kemungkinan sampainya data akan lebih lama, hal ini bisa diakibatkan terjadi hambatan di tengah perjalanan pengiriman atau biasa disebut latency. Berbeda jika lokasinya dekat hambatan tersebut tentu dapat menjadi lebih kecil, dan proses transfer data akan lebih cepat sehingga lebih lower latency. 5. Jenis – Jenis Data Center a. Colocation Data Center. Merupakan perusahaan yang menyediakan penyewaan data center beserta dengan infrastrukturnya baik itu peralatan, ruangan ataupun bandwidth-nya. b. Enterprise Data Center. Data center jenis ini merupakan milik perusahaan pribadi. Biasanya lokasi pusat datanya terletak tidak jauh dari lingkungan perusahaan. Karena milik pribadi maka kamu 100% harus mengelola dan mengontrol secara penuh. Selain itu kamu perlu menyiapkan peralatan dan kelengkapannya sendiri. c. Cloud Data Center. Hampir mirip dengan jenis colocation yaitu menggunakan bantuan pihak ketiga, perbedaannya jenis cloud ini menyewa secara virtual bukan hardware. Ketika menyewa data center virtual, kamu juga dapat memanfaatkan layanan lain yang terdapat pada provider tersebut. d. Edge Data Center. Ketika proses transfer data kemungkinan akan terjadi latency atau keterlambatan. Untuk mengatasi hal tersebut kamu dapat membangun data
center pada beberapa lokasi. Tapi jangan lupa untuk tetap membangun data center sedekat mungkin dengan user. e. Micro Data Center. Jika dibandingkan dengan yang lain, jenis ini memiliki ruang lingkup yang lebih kecil, karena hanya menangani dan memproses data pada wilayah tertentu saja. G. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI CLOUD COMPUTING 1. Pengertian cloud computing Cloud computing merupakan istilah dari bahasa Inggris yang berarti komputasi awan. Untuk istilah ‘awan’ merupakan metafora dari internet. Jadi, definisi yang sebenarnya dari cloud computing adalah sebuah proses pengolahan sistem daya komputasi, melalui jaringan internet yang menghubungkan antara satu perangkat komputer dengan komputer lain, dalam waktu yang sama. Sehingga, komputasi awan sendiri juga termasuk dalam teknologi yang menjadikan internet sebagai center of server untuk mengelola data pengguna (user). Dengan menggunakan cloud computing, maka kita tidak perlu menginstall sebuah aplikasi secara manual, dan memudahkan dalam mengakses informasi melalui internet. 2. Fungsi dari cloud computing a. Meningkatkan kapasitas penyimpanan data Dengan menggunakan komputasi awan, maka kapasitas penyimpanan menjadi lebih lebih besar daripada kita menggunakan penyimpanan dalam sebuah perangkat misalnya flashdisk, hardisk, dan lain sebagainya. Teknologi cloud dapat menyimpan berbagai informasi kita dengan bantuan media internet. Jadi informasi kita akan tersimpan di dalam database internet yang menggunakan teknologi big data. Contoh dari penggunaan penyimpanan berbasis cloud, adalah Google Cloud. b. Meningkatkan kinerja stakeholder Fungsi yang kedua, dengan menggunakan penyimpanan berbasis cloud, maka kinerja dari setiap pemangku kepentingan sebuah bisnis akan menjadi lebih produktif dan optimal. Dimana, setiap tim atau departemen dapat saling terhubung dalam waktu yang bersamaan dan dapat menghemat resource yang ada. c. Mendapatkan pembaharuan sistem secara berkala (up to date)
Fungsi yang ketiga ini merupakan keunggulan dan ciri khas dari cloud computing. Dimana, untuk mengatasi berbagai kekurangan yang ada dan mengikuti perkembangan trend di era teknologi berbasis digital, maka sistem akan terus melakukan pembaharuan basis data secara berkala. Update tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan keamanan, kemudian meningkatkan fitur untuk memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna internet di seluruh dunia. Sehingga, setiap proses penyimpanan menjadi lebih aman, efektif, dan mempunyai kredibilitas yang tinggi. 3. Jenis – jenis dari teknologi cloud computing Setelah mengetahui pengertian dan fungsi dari cloud computing, selanjutnya masuk pada jenis atau tipe – tipe dari teknologi cloud computing. Jika dilihat dari sistem penggunaan atau hak aksesnya, komputasi awan terbagi menjadi empat jenis, berikut merupakan penjelasannya. a. Public cloud Public cloud computing adalah penyimpanan setiap data dan informasi pada media internet dengan model layanan yang menggunakan hak akses secara publik. Yang berarti, kita dapat menggunakan setiap fitur dan layanan secara gratis dan tidak memerlukan biaya. Contoh dari public cloud computing sendiri adalah media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan lain – lain. Kemudian, pada layanan berbasis email, adalah Gmail, Yahoo, dan Hotmail. Akan tetapi, public cloud juga memiliki kelemahan, yaitu sistem keamanan yang mudah diretas dan mengambil data personal user untuk diperjualbelikan. b. Private cloud Private cloud merupakan pemakaian teknologi cloud untuk kepentingan suatu organisasi atau perusahaan saja yang bersifat private. Biasanya, digunakan untuk kebutuhan bisnis agar lebih mudah dan cepat dalam menghubungkan komunikasi antar tim. Untuk penerapannya sendiri hanya dapat digunakan oleh stakeholder dalam perusahaan atau organisasi yang sama. Maka dari itu, private cloud computing memiliki sistem keamanan yang lebih baik daripada public cloud computing. c. Community cloud Community cloud merupakan sistem penyimpanan berbasis awan yang digunakan untuk kepentingan sebuah komunitas atau institusi. Community cloud dapat dikelola secara internal maupun menggunakan bantuan pihak ketiga,
sehingga dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan dan dapat ditanggung oleh kedua belah pihak. d. Hybrid cloud Hybrid cloud adalah gabungan dari private dan public cloud computing, yang mana layanan ini biasanya diterapkan pada sebuah institusi. Layanan ini juga termasuk ke dalam Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C). 4. Struktur komputasi awan a. Komputer front end Komputer front end merupakan komputer desktop yang muncul pada halaman depan interface (antarmuka). Yang mana, dalam hal ini merupakan sisi dari client dan sistem cloud computing. Yang kemudian akan disesuaikan dengan kebutuhan fungsi dari setiap interfacenya. b. Komputer back end Komputer back end adalah komputer untuk melayani kebutuhan penyimpanan data dalam jumlah yang besar, contohnya adalah komputer server dan data center. Biasanya, Komputer back end menangani kinerja dan kebutuhan pengelolaan basis data berkapasitas tinggi. c. Komputer front and back end (Hybrid) Struktur yang ketiga ini berfungsi untuk menghubungkan antara dua komputer diatas. Dimana, memungkinkan untuk dapat bertukar informasi dan data secara cepat dan akurat. Contoh dari device ini adalah LAN (Local Area Network) dan Internet. 5. Cara kerja dari komputasi awan Untuk teknologi cloud computing sendiri menjadikan internet sebagai pusat server dalam mengelola sebuah data. Sistem sangat memudahkan user dalam mendaftar dan masuk pada aplikasi tanpa perlu menginstallnya terlebih dahulu. Karena tidak memerlukan proses instalasi, maka penyimpanan dilakukan secara virtual. Sehingga tidak membebani penggunaan memori pada perangkat komputer client. Kemudian, kita dapat menjalankan berbagai perintah yang ada pada menu tampilan antarmuka dan selanjutnya akan diproses oleh server aplikasi. 6. Manfaat yang dimiliki 1) Sebagai media penyimpanan pada server secara terpusat. Adalah menjadi tempat penyimpanan berbagai informasi dalam bentuk dokumen atau data secara
tersistem dan terpusat. Kita hanya cukup menggunakan satu aplikasi server saja dan tidak memerlukan proses instalasi. 2) Sebagai pusat keamanan data. Cloud computing menyediakan fitur keamanan yang jauh lebih baik daripada model penyimpanan konvensional. Karena, pusat keamanan data dikelola langsung oleh perusahaan raksasa yang mempunyai resource dan big data yang kompleks. H. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PADA TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI INFORMATION SECURITY Information security disingkat menjadi InfoSec dan biasa di sebut juga keamanan informasi adalah praktik melindungi informasi dengan mengurangi risiko informasi. Menurut CISCO, information security adalah proses dan perangkat yang didesain untuk melindungi informasi penting dan rahasia suatu bisnis dari terjadinya modifikasi dan kerusakan. Keamanan informasi, sering disingkat (InfoSec), adalah sekumpulan prosedur dan alat keamanan yang secara luas melindungi informasi perusahaan sensitif dari penyalahgunaan, akses tidak sah, gangguan, atau penghancuran. InfoSec mencakup keamanan fisik dan lingkungan, kontrol akses, dan keamanan cyber. Hal ini sering mencakup teknologi seperti broker keamanan akses cloud (CASB), alat penipuan, deteksi dan respons titik akhir (EDR), dan pengujian keamanan untuk DevOps (DevSecOps), di antara yang lain. Tingkat keamanan informasi memiliki kedudukan yang berlawanan dengan tingkat akses informasi. Semakin mudah suatu informasi untuk diakses, maka tingkat keamanan informasi menjadi semakin rumit. Kondisi ini dikarenakan informasi tidak lagi hanya dapat diakses secara fisik. Informasi kini dapat diakses secara non fisik melalui internet dengan media komputer. Kemudahan akses ini menambah peluang kebocoran atau pembobolan informasi. Jenis-jenis Information Security adalah sebagai berikut : 1. Application security Application security atau kemanan aplikasi mencakup kerentanan software di aplikasi web dan mobile serta programming interfaces (APIs). Kerentanan ini biasa ditemukan di otentikasi atau otorisasi pengguna. Selain itu, bisa pula ditemukan di integritas kode dan konfigurasi, serta kebijakan dan prosedur. Kerentanan aplikasi mengakibatkan rentannya terjadi pelanggaran information security yang signifikan. Application security merupakan salah satu perimeter penting dalam InfoSec.
2. Cloud security Cloud security atau keamanan cloud berfokus pada pembuatan hosting aplikasi yang aman. Hal ini termasuk saat berhubungan dengan aplikasi cloud pihak ketiga. “Cloud” sendiri artinya adalah aplikasi beroperasi dengan sistem berbagi atau shared environment. Perusahaan dan bisnis perlu memastikan bahwa terdapat batasan dan isolasi yang aman di antara proses pembagian ketika menggunakan cloud. 3. Kriptografi Enkripsi data saat sedang diproses membantu memastikan kerahasiaan dan integritas data. Tanda tangan digital biasanya digunakan dalam kasus kriptografi untuk memvalidasi keaslian data. Oleh karena itu, kriptografi dan enkripsi menjadi sangat penting. Salah satu contoh dari kriptografi adalah Advanced Encryption Standard (AES). 4. Keamanan Infrastruktur Keamanan infrastruktur berkaitan dengan perlindungan jaringan internal dan ekstranet seperti laboratorium, pusat data, server, desktop, dan perangkat seluler. 5. Respons insiden Respons insiden berfungsi memantau dan menyelidiki perilaku serta aktivitas yang berbahaya atau mencurigakan. Untuk mencegah pelanggaran, staf IT harus memiliki rencana insiden untuk mengatasi ancaman yang ada dan memulihkan jaringan. Selain itu, rencana tersebut perlu meliputi menciptakan sistem yang dapat menyimpan data untuk digunakan dalam analisis forensik dan penuntutan yang mungkin terjadi. Data ini dapat juga digunakan untuk membantu mencegah pelanggaran lebih lanjut dan menemukan penyerang. 6. Manajemen kerentanan Manajemen kerentanan adalah proses pemindaian lingkungan untuk menemukan titik-titik lemah dan memprioritaskan perbaikan berdasarkan risiko. Di banyak jaringan, bisnis terus menambahkan aplikasi, pengguna, infrastruktur, dan lain-lain. Oleh karena itu, penting untuk selalu memindai jaringan secara konstan sehingga dapat mengetahui jika ada potensi terjadinya kerentanan. Menemukan kerentanan di awal dapat menghemat biaya besar dikeluarkan ketika pelanggaran sudah terjadi. Tiga pilar keamanan informasi yakni Kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan membentuk sudut perlindungan informasi yang kuat, menciptakan dasar untuk infrastruktur keamanan perusahaan, berikut penjelasannya :
1. Kerahasiaan : Privasi adalah komponen utama InfoSec, dan organisasi harus memberlakukan pengukuran yang hanya mengizinkan pengguna yang berwenang mengakses informasi. Enkripsi data, autentikasi multifaktor, dan pencegahan kehilangan data adalah beberapa alat yang dapat digunakan perusahaan untuk membantu memastikan kerahasiaan data. 2. Integritas : Perusahaan harus mempertahankan integritas data di seluruh siklus hidupnya. Perusahaan dengan InfoSec yang kuat akan mengenali pentingnya data yang akurat, andal, dan tidak mengizinkan pengguna yang tidak sah untuk mengakses, mengubah, atau mencampuri data. Alat seperti izin file, manajemen identitas, dan kontrol akses pengguna membantu memastikan integritas data. 3. Ketersediaan : InfoSec melibatkan pemeliharaan perangkat keras fisik secara konsisten dan menyelesaikan peningkatan sistem secara rutin untuk menjamin bahwa pengguna yang berwenang memiliki akses yang konsisten dan dapat diandalkan ke data sesuai kebutuhan mereka. Ancaman bagi Information Security. Dalam information security, ancaman dapat berupa serangan pada software, pencurian identitas, sabotase, bahkan penghancuran informasi. Ancaman ini akan berusaha mengambil keuntungan dari kerentanan keamanan. Selain itu, software juga rentan terkena virus, worms, Trojan horses, dan lain-lain. Banyak yang menganggap ancaman tersebut pada umumnya sama. Namun, geeks for geeksmenyebut bahwa kesamaan yang mereka miliki hanya sama-sama ancaman bagi software. Di luar itu, mereka memiliki perilaku serta butuh penanganan yang berbeda. 1. Malware Malware terdiri dari dua kata yaitu malicious dan software. Pada dasarnya, malware berarti software berbahaya yang dapat berupa kode program yang mengganggu atau apa pun yang dirancang untuk melakukan aktivitas jahat pada sistem. Adapun malware terbagi menjadi 2 yaitu : a. infection methods b. malware actions Malware berdasarkan infection methods antara lain adalah virus, worms, trojan, dan bots. Sementara itu, malware berdasarkan aksi adalah adware, spyware, scareware, rootkits, dan zombies. 2. Pencurian kekayaan intelektual Pencurian kekayaan intelektual berarti pelanggaran terhadap hak kekayaan intelektual suatu pihak seperti hak cipta atau paten.
3. Pencurian identitas Pencurian identitas artinya ketika seseorang bertindak sebagai orang lain untuk mendapatkan informasi pribadi seseorang atau mengakses informasi penting. Contohnya, seperti mengakses akun media sosial seseorang dengan menggunakan kredensial milik mereka. 4. Pencurian perangkat dan informasi Ancaman ini semakin meningkat karena sistem perangkat mobile dan informasi yang telah tersebar melalui mobile dan cloud. 5. Sabotase Sabotase berarti menghancurkan situs web suatu perusahaan untuk menghilangkan kepercayaan pelanggan pada perusahaan tersebut. 6. Pemerasan informasi Pemerasan informasi adalah pencurian informasi perusahaan untuk menerima pembayaran sebagai imbalannya. Contohnya, mengunci file korban sehingga tidak dapat diakses. Umumnya, ini dilakukan untuk memaksa korban membayar sebagai syarat membuka kunci tersebut. 7. Serangan media sosial Kini, serangan media sosial marak terjadi. Istilah cyber criminal bahkan muncul di mana mereka dapat mengidentifikasi sekelompok situs web dan media sosial yang ramai dikunjungi untuk mencuri informasi. 8. Mobile malware Banyak yang mengatakan bahwa ketika kita terhubung dengan internet, maka bahaya keamanan akan terjadi. Begitu pula dengan telepon seluler yang di mana aplikasi game dirancang untuk menarik perhatian pelanggan. Sayangnya, pelanggan bisa secara tidak sengaja memasang virus di perangkat mereka. Teknologi yang digunakan untuk keamanan informasi yakni : 1. Broker keamanan akses cloud (CASB) Titik penegakan kebijakan keamanan diposisikan antara pengguna enterprise dan penyedia layanan cloud yang menggabungkan berbagai kebijakan keamanan, dari autentikasi dan pemetaan kredensial hingga enkripsi, deteksi malware, dan lainnya. Fungsi CASB di seluruh aplikasi sah dan tidak sah, serta perangkat terkelola dan tidak terkelola. 2. Pencegahan kehilangan data
Pencegahan kehilangan data (DLP) mencakup kebijakan, alat, dan praktik terbaik yang diberlakukan guna mencegah penyalahgunaan dan kehilangan data sensitif. Alat utamanya mencakup enkripsi, atau mengubah teks biasa menjadi ciphertext melalui algoritma, dan tokenisasi, atau menetapkan serangkaian angka acak ke bagian data dan menggunakan database vault token untuk menyimpan hubungan. 3. Mikrosegmentasi Mikrosegmentasi membagi pusat data menjadi beberapa, granular, zona atau segmen aman, memitigasi tingkat risiko. 4. Pengujian keamanan untuk DevOps (DevSecOps) DevSecOps adalah proses mengintegrasikan langkah keamanan pada setiap langkah proses pengembangan, meningkatkan kecepatan, dan menawarkan proses keamanan yang lebih proaktif dan ditingkatkan. 5. Analitik perilaku pengguna dan entitas (UEBA) UEBA adalah proses mengamati perilaku pengguna umum dan mendeteksi tindakan yang tersesat di luar batas normal, membantu perusahaan mengidentifikasi potensi ancaman. Risiko keamanan informasi merupakan berbagai kemungkinan yang dapat disebabkan oleh ancaman informasi selama melakukan pelanggaran keamanan informasi. Timbulnya risiko keamanan informasi merupakan akibat dari tindakan yang dilakukan tanpa pemberian hak pengelolaan. Terdapat beberapa jenis risiko keamanan informasi yaitu pengungkapan, penggunaan, penghancuran, penolakan layanan dan pengubahan informasi tanpa pemberian hak pengelolaan. Ancaman dan risiko yang timbul dalam keamanan informasi menjadi permasalahan utama dalam sistem informasi. Dampak yang ditimbulkannya akan mempengaruhi efisiensi, kerahasiaan, integritas, keberadaan, kepatuhan dan keandalan dari suatu sistem informasi. Keamanan informasi diterapkan pada keamanan komputer. Perlindungan diberikan kepada perangkat keras, perangkat lunak dan peralatan komunikasi. Ketiga jenis peralatan tersebut merupakan produk keamanan fisik. Selain ketiganya, keamanan informasi pada komputer juga mencakup keamanan personal dan keamanan organisasi. Keamanan personal ditujukan kepada orang yang menggunakan informasi pada komputer, sedangkan keamanan organisasi ditujukan pada prosedur penggunaan komputer untuk mengelola informasi. I. ISU-ISU IMPLEMENTASI TEKNOLOGI JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI TERKINI ANTARA LAIN KEAMANAN INFORMASI, PENETRASI INTERNET
Di zaman sekarang banyak sekali isu-isu yang muncul di sekitar kita, temasuk di dunia teknologi. Revolusi mobile data yang didukung dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mendorong perubahan signifikan dalam model ekonomi dunia yang dikenal dengan ekonomi digital. Beberapa isu implementasi teknologi jaringan dan telekomunikasi diantaranya : 1. Akses terhadap internet 2. Cross-Border Data Flows cross-border data flows adalah suatu kegiatan yang tidak boleh dibatasi. 3. Perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual 4. Performance Requirements & Non-discriminations rules 5. Perlunya perlindungan informasi Pribadi Berikut adalah beberapa tips atau langkah untuk manajemen keamanan informasi : 1. Pertama pastikan bahwa kita adalah target hacking, selalu waspada. Contohnya bisa jadi tiba-tiba ada virus ransomeware wanna cry dimana pernah melumpuhkan instansi yang sangat vital di Inggris. 2. Lakukan update software berkala, dimana kementerian keuangan menyediakan antivirus resmi beserta updatenya, kemudian kita hendaknya menghindari phising, yakni sebuah pesan yang tampilannya menyerupai link aslinya namun sebenarnya bukan kemungkinan dia akan mencuri user dan pasword kita. 3. Management password, siapkan password unik yang memiliki tiga karakter yang berbeda, huruf Kapital, huruf kecil dan angka, 4. Hati-hati terhadap apa yang anda klik (think before you click). 5. Selain mengamankan data digital sebaiknya kita mengamankan data secara fisik, laptop seharusnya disimpan di tempat seharusnya, server jangan deket kamar mandi, rentan kena air atau banjir. 6. Lindungi data yang sifatnya sensitif. 7. Install antivirus berlisensi. 8. Selalu backup data, harus selalu kita lakukan. Keseringan membackup data akan semakin bagus. Mengamankan Sistem Komputer pada Windows : 1. Gunakan Antivirus. Penggunaan antivirus disini, saya pribadi menggunakan antivirus bawaan dari Sistem Operasi Windows, disini saya menggunakan Windows 10, tentu saja yang saya gunakan adalah Windows Defender.
Gambar 2.4 Windows defender 2. Aktifkan Windows Defender Firewall. Untuk tahap berikutnya yang saya lakukan adalah tetap mengaktifkan Windows Defender Firewall, karena Windows Defender Firewall ini Fungsinya adalah menahan dan mendeteksi virus, serta memberikan keamanan superketat melalui firewall. Gambar 2.5 Aktifkan Windows Defender Firewall 3. Gunakan Software yang TerUpdate. Karena team dari pengembang aplikasi tersebut itu memperbarui seperti keamanan, fitur-fitur yang baru dan lebih aman. Gambar 2.6 Mengupdate Software
4. Berhati-hati terhadap Software yang diinstall / download. Karena sekarang ini sudah banyak malware atau virus yang disisipkan pada Software yang di upload di situs yang tidak resmi. 5. Untuk menjaga sistem komputer kita adalah dengan cara-cara berikut ini : a. Belajar Memahami mengenai Virus atau Malware, serta Penyebab dan Solusinya b. Perhatikan User di dalam laptop kamu, jika ada user yang tidak dikenali segera hapus c. Perhatikan Task Manager jika ada proses yang menggunakan CPU tinggi maka perlu di cek aplikasi apakah itu d. Perhatikan pada Sharing File kamu, kalau bisa matikan jika tidak sedang digunakan. RANGKUMAN Dalam perkemnbangannya, Teknologi yang sekarang semakin maju dan canggih menjadikan hidup manusia lebih mudah dalam melakukan segala aktivitas dalam pekerjaannya, perkembangan teknologi itu meliputi : 1. Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi 5G 2. Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Microwave Link 3. Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi IPV6 4. Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Fiber Optik 5. Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi IoT 6. Memahami Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Data Centre 7. Memahami Perkembangan Teknologi Pada Teknik
6. Memahami Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Data Centre 7. Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Cloud Computing 8. Perkembangan Teknologi Pada Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi Information Security 9. Isu-Isu Implementasi Teknologi Jaringan dan Telekomunikasi Terkini Antara Lain Keamanan Informasi, Penetrasi Internet.