TUTORIAL
APLIKASI FLUIDSIM
4.2
Br. Franciscus Mujiono, FIC, ST
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Modul Tutorial
Aplikasi Fluidsim.
Dimana penulisan ini tidak lain untuk menambah pengetahuan menganalisa, sekaligus
sebagai sumbangsih bahan bacaan Praktikum pada SMK Leonardo Klaten.
Penyusunan Modul Tutorial Aplikasi Fluidsim ini sebagai kebutuhan Siswa dan Rekan-
rekan Guru Produktif SMK Leonardo Klaten khususnya Jurusan Mekatronika untuk
menambah wawasan tentang penggunaan Aplikasi Fluidsim.
Penulisan Modul Praktikum ini walaupun sudah diupayakan secara maksimal namun
tetap tidak terlepas dari kekurangan disana-sini, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat diharapkan dari para pembaca dan pemakai buku ini demi untuk
kesempurnaan isi dari Modul Tutorial Aplikasi Fluidsim ini.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam penyusunan buku ini. Akhir kata semoga
Modul Tutorial Aplikasi Fluidsim ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
Klaten,Januari 2021
PENULIS,
Br. Franciscus Mujiono,FIC,ST
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…….…………………………………………………...……... I
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………... ii
DAFTAR ISI…………………..…………………...…………………………………. iii
1 Menu Toolboard pada Fluidsim…….………………………………………….. 1
1.1 Menu File Pada FluidSim…….………………………………………………. 1
1.2 Menu Edit Pada FluidSim…….………………………………………………. 2
1.3 Menu Execute Pada Fluidsim…….…………………………………………… 4
1.4 Menu Library Pada Fluidsim…….…………………………………………..... 4
1.5 Menu Insert dalam Fluidsim…….……………………………………………... 5
2 Aplikasi Katup-Katup Dalam FluidSim….…………………………………...... 5
2.1 Katup kontrol aliran dan posisi………………………………………................ 5
2.2 Katup kontrol tekanan………………………………………............................. 8
2.3 Katup kontrol aliran………………………………………................................. 8
2.4 Alat penggerak pneumatik ……………………………………….................... 9
2.5 Mekanisme pengontrol pada komponen pneumatik………………………… 10
2.6 Simbol-simbol pada komponen pneumatik……………………………………. 11
3 Aplikasi Membuat Rangkaian Pure Pneumatik Menggunakan FluidSim.…… 11
3.1 Melakukan Setting Awal………………………………………......................... 11
3.2 Menentukan Katup-Katup Pneumatik………………………………………..... 12
3.3 Mengedit Katup-Katup Pneumatik……………………………………….......... 14
3.4 Merangkai Komponen………………………………………............................ 17
4 Membuat Rangkaian Elekro Pneumatik Menggunakan FluidSim……….….. 18
4.1 Melakukan Setting Awal………………………………………........................ 18
4.2 Menentukan Katup-Katup Pneumatik dan Elektro Pneumatik………………… 20
4.3 Mengedit Katup-Katup Pneumatik……………………………………….......... 13
4.4 Merangkai Komponen ………………………………………............................ 25
5 Mensimulasikan Rangkaian Menggunakan FluidSim…………………………. 28
5.1 Membuat Rangkaian ……………………………………….............................. 28
5.2 Mensimulasikan Rangkaian……………………………………….................... 30
ii
Simulasi FluidSim
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mengenal dan memahami sistem pneumatik, baik pure/full pneumatik maupun
electropneumatik.
2. Siswa mengenal dan memahami bentuk, lambang, dan fungsi macam-macam katup (valve) dan
silinder.
3. Siswa mampu mensimulasikan rangkaian pneumatik sederhana dengan FluidSim.
1. Menu Toolboard pada Fluidsim
1.1 Menu File Pada FluidSim
New : Perintah ini digunakan untuk membuat desain skematik, library, atau
file VDHL yang baru. Jumlah window yang dapat dibuka tergantung pada
kemampuan resource setiap system. Kita dapat dari satu window ke window
lain dengan melihat angka yang tertera di bagian bawah window yang
menandakan window ke berapa yang sedang aktif.
Open : Perintah ini digunakan untuk membuka file desain, library, atau
VDHL yang sudah ada.
Close : Perintah ini digunakan untuk menutup window yang sedang aktif.
Apabila diperlukan, kita akan diminta menyimpan perubahan yang kita buat
pada desain.
Save : Perintah ini digunakan untuk menyimpan file desain, library, atau
proyek yang aktif. Apabila kita menyimpan proyek. Capture akan
menciptakan backup dengan ekstensi *.DBK. Jika berupa library,
ekstensinya. OBK, dan bila berupa skematik, tidak ada backup yang dibuat
Save As : Fungsinya sama seperti save, hanya saja nama file untuk hasil
yang disimpan berbeda dengan nama semula.
1
Simulasi FluidSim
Circuit Preview : Gunakan perintah ini untuk melihat tampilan desain
skematik yang kita buat. Setelah mengatur setting dikotak dialog Circuit
Preview, klik OK untuk menampilkan dokumen tercetak. Kita dapat
menggunakan tombol di bagian atas window untuk melihat halaman yang
berbeda dan memperbesar atau memperkecil tampilannya.
Print : Perintah ini digunakan untuk mulai mencetak halaman skematik atau
part yang aktif atau item yang telah dipilih dalam project manager.
DXF Export : Perintah ini digunakan untuk mengambil desain EDIF dan
PDIF. Desain EDIF harus berupa grafis dan bukan netist.
Part List Export : Perintah ini digunakan untuk mengirimkan desain EDIF
dan halaman skematik DXF. Perintah ini menyimpan desain EDIF dan
bukan nettist. Halaman skematik DXF disimpan dalam format AutoCad
v12.
Exit : Perintah ini digunakan untuk keluar dari program dan menyimpan
perubahan-perubahan yang kita lakukan bila perlu.
1.2 Menu Edit Pada FluidSim
Undo : Perintah ini digunakan untuk membatalkan efek perintah
sebelumnya bila mungkin.
2
Simulasi FluidSim
Redo : Perintah ini digunakan untuk membatalkan efek perintah yang
sebelumnya dijalankan oleh undo.
Cut : Perintah ini digunakan untuk menghapus objek yang dipilih dari
window dan menempatkannya di Clipboard. Perintah ini hanya aktif bila
ada objek yang dipilih.
Copy : Perintah ini digunakan untuk menduplikasikan objek yang dipilih
dan mengirimnya ke Clipboard. Hanya aktif bila ada objek yang dipilih.
Paste : Perintah ini digunakan untuk memindahkan objek yang disimpan di
Clipboard ke window yang aktif. Perintah ini tidak berfungsi bila
Clipboard dalam keadaan kosong.
Delete : Perintah ini digunakan untuk menghapus objek yang dipilih dari
window yang aktif tanpa memindahkannya ke Clipboard. Hanya aktif bila
ada objek yang dipilih.
Select All : Perintah ini digunakan untuk memilih semua item dari window
yang aktif.
Align : Jenis perataan yang digunakan untuk jenis bagian
atas, vertikal terpusat, bawah, kiri, horizontal terpusat, dan
kemudian kanan dimana bagian ini adalah menempatkan
posisi dari rangkaian tersebut.
3
Simulasi FluidSim
Rotate : Perintah ini digunakan untuk memutar objek yang dipilih
berlawanan arah jarum jam dengan kenaikan 90o. Objek yang
dipilih berputar sebagai suatu set, bukan sendiri-sendiri.
Properties : Perintah ini digunakan untuk menampilkan properti dari
dokumen yang dipilih, mengubah setting, dan melihat informasi tentang
file yang dipilih.
1.3 Menu Execute Pada Fluidsim
Check Superficially : Melakukan pengecekan secara otomotis, apabila
terdapat troubleshoot pada rangkaian, maka check superficially akan
mengeluarkan perintah dan build and run tidak dapat dijalankan.
1.4 Menu Library Pada Fluidsim
Hierarchical view : adalah bagian dari menu library yang berfungsi
menampilkan project baru dengan optional yang lebih terbatas,
diantaranya : distance rule, parts list, state diagram, text dan valve
solve.
Total view : adalah bagian dari menu library yang menampilkan
project dengan pilihan katup yang beragam atau menyeluruh pada
halaman project.
Fluidsim version 2 : adalah menu pilihan dalam library dimana sama
seperti dengan total view, hanya saja pada menu ini katup yang
digunakan tidak dapat diedit atau dikendalikan.
4
Simulasi FluidSim
1.5 Menu Insert dalam Fluidsim
Distance rule : adalah bentuk menu dalam insert yang menentukan jarak
seberapa jauh acting cylinder itu bekerja dapat diatur dalam menu ini.
Part list : adalah bentuk dari salah satu menu pada insert yang merupakan
bagian dari daftar dalam bentuk kolom tidak berbeda seperti teks.
Text : merupakan jenis dari menu insert yang berguna menampilkan
tulisan atau karakter yang ingin dimasukkan kedalamnya menggunakan
menu ini.
2. Aplikasi Katup-Katup Dalam Fluid-Sim
Komponen katup pneumatik dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok katup kontrol
aliran, yaitu ;
a. katup kontrol arah aliran dan posisi;
b. katup tekanan
c. katup kontrol aliran
2.1 Katup kontrol aliran dan posisi
Katup kontrol arah aliran dan posisi berfungsi mengontrol arah aliran yang masuk atau keluar.
Macam-macam katup kontrol arah aliran dan posisi antara lain sebagai berikut.
a. Katup kontrol arah aliran 2/2.
Posisi normal.
➢ Udara dari no 1 tertutup.
5
Simulasi FluidSim
Posisi akhir.
➢ Udara dari no 1 mengalir ke no 2.
b. Katup kontrol arah aliran 5/2.
posisi normal.
➢ Udara dari no 1 mengalir ke no 2.
➢ Udara dari no 4 mengalir ke saluran pembuangan no 5.
➢ Saluran pembuangan no 3 tertutup.
Posisi akhir.
➢ Udara dari no 1 mengalir ke no 4.
➢ Udara dari no 2 mengalir ke saluran pembuangan no 3.
➢ Saluran pembuangan no 5 tertutup.
c. Katup kontrol arah aliran 3/2.
posisi awal.
➢ Udara dari no 1 tertutup.
➢ Udara dari no 2 mengalir ke saluran pembuangan no 3.
Posisi akhir.
➢ Udara no 1 mengalir ke no 2.
➢ Saluran pembuangan no 3 tertutup.
6
Simulasi FluidSim
d. Katup kontrol arah aliran 4/2
posisi awal.
➢ Udara dari no 1 mengalir ke no 2.
➢ Udara dari no 4 mengalir ke saluran pembuangan no 3.
Posisi akhir.
➢ Udara dari no 1 mengalir ke no 4.
➢ Udara dari no 2 mengalir ke saluran pembuangan no 3.
Pengembangan dari berbagai kombinasi komponen, ditemukan katup kontrol arah aliran
lainnya, antara lain sebagai berikut.
a. Katup kontrol penghambat arah aliran (check valve)
Katup kontrol penghambat arah aliran (check valve) berfungsi untuk menghambat arah
aliran untuk satu arah aliran.
Gambar 2.1 check valve.
b. Katup kontrol balik fungsi arah aliran/fungsi ATAU (shuttle valve)
Katup kontrol balik fungsi arah aliran/fungsi ATAU (shuttle valve) berfungsi untuk
mengontrol arah aliran satu arah atau dua sumber tekanan yang masuk.
Gambar 1.2 shuttle valve.
c. Katup kontrol tekanan ganda arah aliran/fungsi AND (two pressure valve)
Katup ini berfungsi untuk mengontrol arah aliran dari dua sumber tekanan yang masuk.
7
Simulasi FluidSim
Gambar 2.3 two pressure valve.
2.2 Katup kontrol tekanan
Katup kontrol tekanan berfungsi untuk mengontrol tekanan yang masuk atau keluar.
Macam-macam katup kontrol tekanan antara lain;
a. Katup kontrol tekanan jenis relief.
Gambar 2.4 katup kontrol tekanan jenis relief.
b. Katup kontrol tekanan jenis non relief.
Gambar 2.5 katup kontrol tekanan jenis non relief.
2.3 Katup kontrol aliran
Katup kontrol aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau laju aliran).
Macam-macam katup kontrol aliran antara lain;
a. Katup kontrol dua arah aliran
Katup kontrol dua arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau laju
aliran) dari dua arah aliran.
Gambar 2.6 katup kontrol dua arah aliran.
8
Simulasi FluidSim
b. Katup kontrol satu arah aliran
Katup satu arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan atau laju aliran)hanya
dari satu arah aliran.
Gambar 2.7 katup kontrol satu arah aliran.
c. Katup kontrol penunda waktu arah aliran.
Katup kontrol penunda waktu arah aliran berfungsi untuk mengontrol aliran (kecepatan
atau laju aliran) terhadap fungsi waktu atau menunda waktu arah aliran.
Gambar 2.8 katup kontrol penunda waktu arah aliran.
2.4 Alat penggerak pneumatik
Dalam pneumatik menggunakan 2 penggerak yaitu menggunakan silinder untuk gerakan
translasi dan motor udara untuk gerakan rotasi.
2.4.1 Macam penggerak pneumatik dengan silinder, yaitu;
a. Silinder kerja ganda
posisi awal.
➢ Silinder dalam keadaan go – (diam).
Posisi akhir.
➢ Silinder dalam keadaan go + (maju).
b. Silinder kerja tunggal
9
Simulasi FluidSim
posisi awal.
➢ Sinder dalam keadaan go +.
Posisi akhir.
➢ Silinder dalam keadaan go – (namun akan kembali lagi ke posisi awal jika
udara yang masuk hanya sedikit).
2.4.2 Macam penggerak pneumatik dengan motor udara, yaitu;
• Motor udara dengan putaran satu arah.
• Motor udara dengan putaran dua arah.
2.5 Mekanisme pengontrol pada komponen pneumatik
Mekanisme pegontrol pada komponen pneumatik dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua),
yaitu:
➢ digerakkan dengan mekanik
➢ digerakkan dengan pneumatik
2.5.1 Kelompok yang digerakkan dengan operasi manual mekanik adalah:
• operasi manual
• operasi tombol
• operasi tuas
• operasi peda
• operasi pegas
• operasi rol
• operasi rol dan idle
10
Simulasi FluidSim
2.5.2 Kelompok yang digerakkan dengan pneumatik, yaitu ;
• operasi pneumatik
• operasi pilot
2.6 Simbol-simbol pada komponen pneumatik
Dalam simbol angka pada pneumatik memiliki arti yang berbeda-beda, antara lain;
2,4,………..: menyatakan garis kerja aliran udara
2. 1,.………: menyatakan hubungan tekanan udara dengan kompresor
3,4,………..: menyatakan saluran buang udara
12,1,..……. : menyatakan saluran pengontrol arah aliran.
3. Aplikasi Membuat Rangkaian Pur Pneumatik Menggunakan Fluid-Sim
3.1 Melakukan Setting Awal
a. Jalankan program awal fluid-Sim, klik menu START - PROGRAM - FESTO
b. FLUIDSIM atau klik icon pada tampilan dekstop anda. lalu akan muncul
windows fluid-sim sebagai berikut:
Gambar 3.1 Tampilan pada Fluid-Sim.
c. Untuk membuat lembar kerja baru, Klik menu file – new atau klik icon sehingga
akan menampilkan lembar kerja sebagai berikut:
11
Simulasi FluidSim
Gambar 3.2 Tampilan lembar kerja pada Fluid-Sim.
d. Buatlah rangkaian ini go + go –, rangakaian ini cara kerjanya ketika silinder go – (posisi
awal) menyentuh roll katup 3/2 way valve maka katup tersebut akan aktif dan sekaligus
mengarilkan udara ke katup 5/2 way valve no 14 kemudian 5/2 way valve aktif dan no
4 akan mengalirkan udara ke silinder dan silinder akan go + (maju) lalu batang silinder
menyentuh roll katup 3/2 way valve dan katup tersebut mengalirkan udara ke katup
5/2 way valve no 12 dan mengalirkan udara ke katup silinder sehingga go – dan akan
terus berulang-ulang.
Gambar 3.3 Rangkaian pur pneumatik
Komponennya dalah sebagai berikut:
➢ Katup 5/2 way valve
12
Simulasi FluidSim
➢ Katup 3/2 way valve
➢ Double acting cilinder
➢ Distance rules
➢ Compressed air supply
3.2 Menentukan Katup-Katup Pneumatik
a. Letakkan kursor pada katup yang diinginkan pada bagian tabel katup.
Gambar 3.4 Tampilan katup pada menu total view.
b. kemudian klik sambil di geser ke arah lembar kerja.
Gambar 3.5 Memasukkan katup pada lembar kerja.
c. Tempatkan sesuai posisi yang memudahkan dalam perangkaian.
13
Simulasi FluidSim
Gambar 3.6 Menempatkan posisi katup untuk memudahkan dalam perangkaian.
3.3 Mengedit Katup-Katup Pneumatik
Khusus untuk double acting cilinder atau acting cilinder, kita harus mengedit pada distance
rulesnya ( )bukan pada katup silindernya. Sehingga silinder dapat bergerak .
Caranya klik ganda pada distance rules maka akan muncul
Gambar 3.7 Tampilan distance rule.
Kolom pada label digunakan untuk nama posisi
Kolom pada position menentukan jangkauan batang silinder ketika go + (bergerak maju).
Label a menunjukan posisi 0 (posisi awal) dan Label b menunjukkan posisi akhir.
Kita dapat mengisinya seperti gambar di bawah ini.
14
Simulasi FluidSim
Gambar 3.8 Mengisi kolom pada kotak dialog distance rule.
Untuk mengedit katup kita melakukan double klik pada katup yang akan di edit Setelah itu,
akan muncul tampilan configure way valve, dalam tampilan ini kita dapat mengedit katup-
katup sesuai dengan permintaan. biasanya katup di edit untuk memunculkan pengontrol katup
dan pegas pengembali.
Gambar 3.9 Tampilan configure way valve.
Dalam configure way valve terdapat banyak pilihan diantaranya :
a. Spring-returned digunakan untuk menampilkan pegas pada katup.
b. Piloted digunakan untuk menampilkan simbol untuk selenoid.
c. Manually digunakan untuk menampilkan pengontrol secara manual.
d. Mecanically digunakan untuk menampilakan pengontrol mekanik.
e. Pneumatically/Electrically digunakan untuk menampilkan pengontrol dari udara
maupun dari elektrik (selenoid).
15
Simulasi FluidSim
Pilih pada kolom pengontrol pneumatik dan elektropneumatik. lalu pilih yang simbol angin (
).dalam memilih pengontrol katup ini harus di sesuaikan dengan rangkain. Jika rangkaian
tersebut menggunakan katup pengontrol mekanik maka kita pilih kolom mecanically lalu pilih
katup pengontrol mekanik sesuai kebutuhan. Tidak harus kita menggunakan katup pengontrol
dengan angin. kita juga dapat menggunakan katup pengontrol dengan mekanik maupun
manual yang dipadukan dengan pegas sebagi pengembali katup pengontrol ke tiitk semula.
Kemudian mengedit katup pembuangan, hal ini dilakukan karena dalam katup pneumatik no
3,5 adalah katup pembuangan. Caranya double klik no 3 pada katup
kemudian akan muncul pneumatic connection
Gambar 3.10 Tampilan pneumatic connection.
Lalu pilih simbol katup pembuangan ( )pada terminator, kemudian klik ok.
16
Simulasi FluidSim
Gambar 3.11 Tampilan katup pembuangan pada terminator.
3.4 Merangkai Komponen
Dalam merangkai katup kita harus mengetahui angka-angka yang ada dalam pneumatik yaitu
3,5 merupakan katup pembuangan dan angka 1 . menunjukan
katup masukan, kemudian angka 2,4menunjukan katup keluaran.
Dalam merangkai kita hanya mengeklik pada katup pertama kemudian klik lagi pada katup
kedua
Gambar 3.12 merangkai katup.
Namun dalam merangkainya tidak boleh sembarang dan harus sesuai dengan rangkaian
yang ada
17
Simulasi FluidSim
Gambar 3.13 Rangkaian pur pneumatik.
4. Membuat Rangkaian Elekro Pneumatik Menggunakan Fluid-Sim
4.1 Melakukan Setting Awal
a. Jalankan program awal fluid-Sim, klik menu START - PROGRAM - FESTO
FLUIDSIM atau klik icon pada tampilan dekstop anda. lalu akan muncul
windows fluid-sim sebagai berikut:
18
Simulasi FluidSim
Gambar 4.1 Tampilan pada Fluid-Sim.
b. Untuk membuat lembar kerja baru, Klik menu file – new atau klik icon sehingga
akan menampilkan lembar kerja sebagai berikut:
Gambar 4.2 Tampilan lembar kerja pada FluidSim.
c. Buatlah rangkaian go + go –, rangakaian ini cara kerjanya ketika silinder go – (posisi
awal) menyentuh NO A maka Y1 akan aktif dan sekaligus katup 5/2 way valve no 14
Mengalirkan udara ke silinder dan silinder akan go + (maju). lalu batang silinder
menyentuh NO B dan mengaktifkan Y2 selkaligus katup 5/2 way valve no 12
mengalirkan udara ke silinder sehingga go – dan akan terus beruang-ulang.
19
Simulasi FluidSim
Gambar 4.3 Rangkaian elektropneumatik.
Komponennya dalah sebagai berikut:
a. Katup 5/2 way valve.
b. Double acting cilinder.
c. Distance rules.
d. Compressed air supply.
e. Brake switch.
f. Make switch.
g. Electrical conection 24V.
h. Electrical conection 0V.
4.2 Menentukan Katup-Katup Pneumatik dan Elektro Pneumatik
Letakkan kursor pada katup yang diinginkan pada bagian tabel katup.
20
Simulasi FluidSim
Gambar 4.4 Tampilan katup-katup pada menu total view.
kemudian klik sambil di geser ke arah lembar kerja . Tempatkan sesuai posisi yang
memudahkan dalam perangkaian.
Gambar 4.5 Memasukkan katup pada lembar kerja.
21
Simulasi FluidSim
Gambar 4.6 Menentukan posisi katup untuk memudahkan dalam merangkai.
Namun untuk simbol selenouid pada komponen elektronya, kita mengambil dari menu library,
caranya klik pada menu library – pilih version fluidSIM 2.
Gambar 4.7 mencari simbol selenoid dalam library di menu Fluidsim version 2.
Kemudian akan muncul tampilan seperti kotak dialog pada total view, lalu pilih ini
untuk simbol selenoid. Untuk perbedaan total view dan fluidsim version 2 hanya terletak
pada katupnya. Untuk total view katup dapat di edit namun untuk Fluidsim version 2 katup
tidak bisa di edit dan katupnya sudah ada pengontrolnya.
22
Simulasi FluidSim
Gambar 4.8 Tampilan Fluidsim version 2.
4.3 Mengedit Katup-Katup Pneumatik
Khusus untuk double acting cilinder atau acting cilinder, kita harus mengedit pada distance
rulesnya bukan pada katup silindernya. Sehingga silinder dapat bergerak . Caranya
klik ganda pada distance rules maka akan muncul kotak dialog distance rule.
Gambar 4.9 Tampilan distance rule.
Kolom pada label digunakan untuk nama posisi
Kolom pada position menentukan jangkauan batang silinder ketika go + (bergerak maju)
Kita dapat mengisinya seperti gambar di bawah ini.
23
Simulasi FluidSim
Gambar 4.10 Mengisi kolom pada distance rule.
Untuk mengedit katup kita melakukan double klik pada katup yang akan di edit Setelah itu
akan muncul tampilan configure way valve, dalam tampilan ini kita dapat mengedit katup-
katup sesuai dengan permintaan. biasanya katup di edit untuk memunculkan pengontrol katup
dan pegas pengembali.
Gambar 4.11 Tampilan configure way valve.
Dalam configure way valve terdapat banyak pilihan diantaranya :
a. Spring-returned digunakan untuk menampilkan pegas pada katup.
b. Piloted digunakan untuk menampilkan simbol untuk selenoid.
c. Manually digunakan untuk menampilkan pengontrol secara manual.
d. Mecanically digunakan untuk menampilakan pengontrol mekanik.
e. Pneumatically/Electrically digunakan untuk menampilkan pengontrol dari udara
maupun dari elektrik (selenoid).
Pilih pada kolom pengontrol pneumatik dan elektropneumatik.
24
Simulasi FluidSim
. lalu pilih yang simbol selenoid . dalam memilih pengontrol katup ini harus di
sesuaikan dengan rangkain. Kemudian mengedit katup pembuangan, hal ini dilakukan karena
dalam katup pneumatik no 3,5 adalah katup pembuangan. Caranya double klik no 3 pada
katup kemudian akan muncul pneumatic connection
Gambar 4.12 Tampilan pneumatic connection.
Lalu pilih simbol katup pembuangan pada terminator, kemudian klik ok.
Gambar 4.13 Tampilan katup pembuangan pada terminator.
4.4 Merangkai Komponen
Dalam merangkai katup kita harus mengetahui angka-angka yang ada dalam pneumatik yaitu
3,5 merupakan katup pembuangan dan angka 1 . menunjukan katup masukan,
kemudian angka 2,4 . menunjukan katup keluaran.
Dalam merangakai kita hanya mengeklik pada katup pertama kemudian klik lagi pada katup
kedua
25
Simulasi FluidSim
Gambar 3.14 Merangkai katup.
Namun dalam merangkainya tidak boleh sembarang dan harus sesuai dengan rangkaian yang
ada.
.
Gambar 3.15 Rangkaian pur pneumatik.
Untuk selenoidnya kita hanya mengisi label sesuai rangakaian
Gambar 3.16 Rangakaian elektro pneumatik.
26
Simulasi FluidSim
dengan cara double klik pada katup selenoid lalu akan muncul tampilan
valve selenoid kemudian masukkan label sesuai rangkaian.
Gambar 4.17 Kotak diaolg valve selenoid connection.
Begitupun untuk NO Maupun NC kita hanya mengisi label saja.
Gambar 4.18 Menentukan NO dan NC sesuai label pada D distance rule.
Dengan cara klik pada NO kemudian akan muncul kotak dialog make switch kemudian
masukkan label.
27
Simulasi FluidSim
Gambar 4.19 Tampilan kotak dialog make switch.
5. Mensimulasikan Rangkaian Menggunakan FluidSim
5.1 Membuat Rangkaian
Jalankan program awal fluid-Sim, klik menu START - PROGRAM - FESTO FLUIDSIM
atau klik icon pada tampilan dekstop anda. lalu akan muncul windows fluid-sim
sebagai berikut:
Gambar 5.1 Tampilan pada Fluid-Sim.
28
Simulasi FluidSim
Untuk membuat lembar kerja baru, Klik menu file – new atau klik icon sehingga akan
menampilkan lembar kerja sebagai berikut:
Gambar 5.2 Tampilan lembar kerja pada Fluid-Sim.
Buatlah rangkaian ini go + go –, rangakaian ini cara kerjanya ketika silinder go – (posisi awal)
menyentuh roll katup 3/2 way valve maka katup tersebut akan aktif dan sekaligus mengarilkan
udara ke katup 5/2 way valve no 14 kemudian 5/2 way valve aktif dan no 4 akan mengalirkan
udara ke silinder dan silinder akan go + (maju) lalu batang silinder menyentuh roll katup 3/2
way valve dan katup tersebut mengalirkan udara ke katup 5/2 way valve no 12 dan
mengalirkan udara ke katup silinder sehingga go – dan akan terus berulang-ulang.
Gambar 5.3 Rangkaian pur pneumatik
29
Simulasi FluidSim
Komponennya dalah sebagai berikut:
a. Katup 5/2 way valve
b. Katup 3/2 way valve
c. Double acting cilinder
d. Distance rules
e. Compressed air supply
5.2 Mensimulasikan Rangkaian
Dalam mensimulasikan sebuah rangkaian kita harus mengetahui simbol-simbol yang
digunakan.
a. Stop digunakan untuk menghentikan suatu rangkaian yang sedang berjalan/bekerja
(simulasi).
b. Start digunakan untuk menjalankan suatu rangkaian secara otomatis.
c. Pause digunakan untuk menghentikan suatu program yang bersifat sementara.
d. Reset digunakan untuk mengembalikan suatu rangkaian ke posisi semula (posisi
awal).
e. Single step digunakan utuk menjalankan program dengan cara step by step.
f. Simulate until state change hampir sama dengan single step yaitu menjalankan
program dengan step by step.
Ketika kita ingin mensimulassikan secara otomatis maka kita gunakan . Maka
silinder akan bergerak maju mundur dan akan terus berulang-ulang sebelum kita tekan
tombol stop
30
Simulasi FluidSim
Gambar 5.4 silinder bergerak maju.
Gambar 5.5 silinder bergerak mundur.
namun berhati hatilah, terkadang ranngkaian terjadi error ketika di simulasikan.
Gambar 5.6 rangkaian yang error
31
Simulasi FluidSim
Hal ini dapat di atasi dengan memisahkan jalur rangkaian agar tidak menumpuk, karena
kebanyakan error disebabkan oleh penumpukan jalur rangkaian.
Gambar 5.7 rangkaian yang tidak error setelah di koreksi
32