i
ii LEMBAR PENGESAHAN NASKAH HYPERMEDIA PROGRAM BIMTEK PEMBELAJARAN BERBASIS TIK (PEMBATIK) JUDUL: Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK SASARAN: Guru dan Tenaga Kependidikan PENULIS PENGKAJI MEDIA Khaerudin Atharia Agustine BALAI LAYANAN PLATFORM TEKNOLOGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI 2023
iii Kata Sambutan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Bapak dan lbu guru yang saya hormati dan banggakan. Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayahNya, kita senantiasa diberikan kesehatan hingga saat ini sehingga tetap semangat mengabdi dan membangun masa depan pendidikan kita. Percepatan teknologi digital melesat begitu cepat, tidak terbendung apapun. Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 berdampak besar bagi kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Era Education 4.0 menggambarkan betapa perkembangan teknologi digital telah sampai pada tahapan integrasi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), berpengaruh besar ke dalam berbagai perangkat dan aplikasi digital dalam system pendidikan dan mekanisme pembelajaran. Perubahan dinamika masyarakat Society 5.0 pun turut andil dalam transformasi pendidikan, secara formal, non-formal, dan informal, dimana aksesibilitas terhadap segala macam informasi dapat dilakukan dengan mudah dan terbuka melalui berbagai layanan berbasis data di internet. Jika pada era Education 4.0 aspek penekanannya lebih pada faktor teknologinya sebagai objek, di era society 5.0 aspek yang lebih ditekankan adalah pada faktor manusia-nya sebagai pusat (human-centered) atau subjek yang mampu dengan bijak dan kritis menyikapi dan berbagai macam perkembangan teknologi tanpa meninggalkan aspek-aspek humanisme-nya. Oleh karenanya, sudah saatnya Bapak/lbu guru dan kita semua bertransformasi dari paradigma human resources development menuju human capital. Salah satu langkah nyata menjawab kebutuhan transformasi dimaksud adalah kebijakan Merdeka Belajar. Program Merdeka Belajar memiliki misi mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terbentuknya profil Pelajar Pancasila. Sehingga proses pembelajaran yang harus dibangun dan dikembangkan adalah proses pembelajaran yang mampu meningkatkan kompetensi pendidik serta menyenangkan dan berorientasi pada siswa. Program ini memberikan semangat perubahan untuk menentukan cara terbaik menerapkan metode dan inovasi pembelajaran bagi peserta didik melalui pemanfaatan Teknologi lnformasi dan Komunikasi (TIK).
iv Kemampuan Bapak dan Ibu guru mengintegrasikan TIK ke dalam proses pembelajaran diperlukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, mengembangkan keterampilan dalam bidang TIK, meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kemenarikan proses pembelajaran serta meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal- soal dengan penalaran yang lebih baik. Bapak dan lbu guru dituntut memiliki kompetensi memanfaatkan TIK yang memadai karena harus memenuhi Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang diaktualisasikan terutama untuk kepentingan pembelajaran (kompetensi pedagogik) dan untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri (kompetensi profesional). Dalam pengembangan dan pendayagunaan TIK untuk pendidikan dan kebudayaan Kemendikbudristek telah mengembangkan Platform Merdeka Mengajar, sebagai salah satu sarana pendukung untuk membantu guru memahami Kurikulum Merdeka baik secara mandiri, melalui pelatihan, maupun dari rekan sejawat. Disini tersedia beragam materi dan referensi mengajar. Platform ini juga menjadi sarana guru untuk berbagi praktik baik dalam fitur Bukti Karya. Agar layanan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, diperlukan pengembangan kompetensi TIK guru. Salah satunya melalui program PembaTIK 2023. Ajang ini bertujuan membimbing guru untuk mencapai literasi digital sesuai standar nasional, yang mencakup literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi, dan literasi media, dan berujung pada implementasi Merdeka Belajar. Saya sangat bangga dengan semangat guru-guru Indonesia mengikuti Program PembaTIK 2023 yang saya yakini akan meningkatkan kemampuan Bapak dan lbu guru dalam menguatkan ekosistem digital Pendidikan dengan berkarya dan berbagi untuk wujudkan Merdeka Belajar. Hal ini sangat penting demi mewujudkan tujuan mulia mencetak generasi emas Indonesia yang cerdas, kreatif dan inovatif siap dengan segala tantangan Revolusi lndustri 4.0 dan Society 5.0.
v Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dapat menyelenggarakan Program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) 2023. Program ini telah berjalan sejak tahun 2017 hingga saat ini, dan selalu menjadi program unggulan dalam peningkatan kompetensi TIK guru melalui bimbingan teknis pembelajaran berbasis TIK (Bimtek PembaTIK) yang mengacu pada standar kompetensi TIK guru dari UNESCO. Pengembangan program Bimtek PembaTIK dilakukan dinamis dan adaptif terhadap arah kebijakan prioritas Kemendikbudristek serta perkembangan teknologi. PembaTIK diselenggarakan berjenjang 4 (empat) level, yaitu level 1-Literasi TIK, level 2-Implementasi TIK, level 3-Kreasi TIK, dan level 4-Berbagi dan Berkolaborasi. Peserta PembaTIK berkolaborasi dan juga berkompetisi pada pembelajaran ini. Kompetisi ini untuk memacu peserta menghasilkan karya-karya terbaiknya. Peserta yang berhasil menyelesaikan Pembatik sampai level 4 akan menjadi guru hebat yang telah membuktikan kompetensi TIK secara lengkap. Guruguru ini akan menjadi inspirasi bagi guru-guru di wilayah representatif mereka dalam mengoptimalkan TIK untuk inovasi pembelajaran di kelasnya. Mereka diharapkan dapat menjadi mitra Dinas Pendidikan provinsi, Kabupaten/kota masing-masing dalam menggerakkan pendayagunaan TIK untuk pembelajaran. Penyelenggaraan PembaTIK 2023 mengusung tema “Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar”. Level 3 merupakan tahapan Kreasi. Adapun materi PembaTIK level 3 terdiri atas 5 (lima) bahan ajar yang disusun untuk memberikan wawasan dalam berkreasi mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK meliputi: (1) Pengembangan media audio pembelajaran berbasis TIK; (2) Pengembangan media video pembelajaran berbasis TIK; (3) Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif; dan (4) Inovasi Pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran digital. Pada akhir pembelajaran di tahapan Kreasi pada level 3 ini, peserta diharapkan dapat meningkatkan kompetensi implementasi TIK nya secara kreatif, inovatif, dan kolaboratif dan menjadi key person untuk berbagi wawasan Implementasi TIK dengan bekal kemampuan sebagai berikut:
vi 1. Menguasai salah satu tools pengembang pembelajaran, baik konten maupun aplikasi; 2. Memiliki kemampuan dasar desain komunikasi visual. 3. Melakukan proses yang sistematis dalam pengembangan media pembelajaran 4. Mampu menghasilkan salah satu bentuk media pembelajaran interaktif berbasis TIK 5. Melakukan rekayasa media pembelajaran sesuai kebutuhan 6. Mengembangkan media pembelajaran secara kolaboratif baik dengan sesama guru maupun siswa 7. Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dalam pengembangan media, dan 8. Menghasilkan bahan belajar berbasis TIK Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya program PembaTIK ini. Selamat mengikuti program PembaTIK. Semoga ikhtiar kita untuk menjaga nyala api belajar peserta didik dapat terwujud dengan hadirnya berbagai inovasi pembelajaran yang menyenangkan oleh guru-guru Indonesia yang telah menunjukkan kemampuannya beradaptasi menghadapi dinamika perubahan lingkungan Pendidikan di era digital ini. Jakarta, 8 Juni 2023 Kepala Pudatin Kemendikbudristek H. Dr. M. Hasan Chabibie, ST., M.Si.
vii Daftar Isi Kata Sambutan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek .......................................................................................................................................... iii Kata Pengantar .................................................................................................................v Daftar Isi .......................................................................................................................... vii Daftar Gambar.................................................................................................................viii Daftar Tabel...................................................................................................................... ix Daftar Video.......................................................................................................................x Daftar Tautan ................................................................................................................... xi Peta Materi ...................................................................................................................... xii Pendahuluan ...................................................................................................................13 A. Latar Belakang......................................................................................................13 B. Tujuan....................................................................................................................14 C. Peta Kompetensi ..................................................................................................15 D. Ruang Lingkup Penggunaan Modul ....................................................................15 E. Saran dan Cara Penggunaan Modul...................................................................15 Kegiatan Belajar 1...........................................................................................................17 Perancangan Audio Pembelajaran................................................................................17 A. Tujuan Belajar.......................................................................................................17 B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................................................17 C. Uraian Materi.........................................................................................................17 D. Rangkuman...........................................................................................................33 E. Latihan...................................................................................................................35 Kegiatan Belajar 2...........................................................................................................36 Produksi Audio Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Audacity..................................36 A. Tujuan Pembelajaran ...........................................................................................36 B. Indikator Pencapaian Kompetensi.......................................................................36 C. Uraian Materi.........................................................................................................36 D. Rangkuman...........................................................................................................44 E. Latihan...................................................................................................................45 Tes Akhir Modul ..............................................................................................................46 Daftar Pustaka.................................................................................................................49
viii Daftar Gambar Gambar 2.1 Tahap Perancangan Audio Pembelajaran..............................................17 Gambar 2.2 Tampilan Topik Kurikulum Merdeka........................................................18 Gambar 2.3 Unsur-unsur Program Audio....................................................................19 Gambar 2.4 Format Program Audio.............................................................................19 Gambar 2.5 Alur Sajian Media Audio...........................................................................20 Gambar 2.6 Tampilan Menu Perangkat Ajar PMM .....................................................21 Gambar 2.7 Identitas Naskah Audio ............................................................................25 Gambar 2.8 Istilah dalam Penulisan Naskah Audio....................................................28 Gambar 2.9 Langkah Penulisan Naskah Audio ..........................................................32 Gambar 3.1 Tahapan Produksi Audio Pembelajaran .................................................37 Gambar 3.2 Tim Produksi Audio Pembelajaran..........................................................37 Gambar 3.3 Pertimbangan Penyusunan Anggaran ....................................................38 Gambar 3.4 Visual Dua Jenis Format Program Audio................................................39 Gambar 3.5 Tampilan Aplikasi Audacity......................................................................40 Gambar 3.6 Ilustrasi Peserta Didik Auditori.................................................................42 Gambar 3.7 Ilustrasi Unggah Audio Pembelajaran ke PMM......................................44
ix Daftar Tabel Tabel 2.1 Contoh Format GBIM ...............................................................................23 Tabel 2.2 Contoh Format JM....................................................................................24 Tabel 2.3 Format Naskah Audio Pembelajaran ......................................................27 Tabel 2.4 Kriteria Tim Penulis dan Pengkaji Naskah..............................................30 Tabel 2.5 Kriteria Pengkaji Materi, Media dan Bahasa...........................................31
x Daftar Video Video 1.1 Video Pengantar Modul 9 Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK .............................................................................................13
xi Daftar Tautan Tautan 1.1 Video Pengantar Modul 9 PembaTIK 2023 - YouTube..........................13 Tautan 2.1 Link PMM Topik Kurikulum ......................................................................18 Tautan 2.2 Perangkat Ajar (kemdikbud.go.id)...........................................................21 Tautan 2.3 Lampiran Contoh Identifikasi Program Audio Pembelajaran.pdf - Google Drive..........................................................................................................27 Tautan 2.4 Lampiran Contoh Naskah Museum Radya Pustaka.pdf - Google Drive ...................................................................................................................33 Tautan 3.1 5720_Bhineka_Tunggal_Ika.mp3 - Google Drive ..................................36 Tautan 3.2 Audio 1 Audio 2 ........................................................................................39 Tautan 3.3 Tutorial Penggunaan Audacity.................................................................41 Tautan 3.4 Liceria & Co. - Presentation (canva.com) ...............................................41 Tautan 3.5 Video Inspiratif Pembelajaran Terdiferensiasi dengan Media Audio.....43 Tautan 3.6 Podcast Suara Edukasi ...........................................................................43
xii Peta Materi
13 Pendahuluan Video 1.1 Video Pengantar Modul 9 Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK Tautan 1.1 Video Pengantar Modul 9 PembaTIK 2023 - YouTube Hai, apa kabar Bapak Ibu Guru Hebat Peserta Pembatik 2023! Selamat datang di Modul 9. Modul ini akan membahas tentang Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK. Silahkan pelajari, eksplorasi dan kerjakan latihan untuk lebih memahami materinya A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses belajar, keterampilan dan pemahaman tentang hal baru. Pendidikan di Indonesia terus berbenah secara dinamis mengikuti perkembangan zaman. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengeluarkan Permendikbudristek No. 262/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Penerapan kurikulum baru yakni Kurikulum Merdeka tentu saja dalam rangka menjawab tantangan zaman yang bergerak dinamis dan sangat cepat. Berdasarkan hal tersebut guru sebagai ujung tombak pendidikan di Indonesia harus ikut serta mempersiapkan diri dalam rangka pemulihan pembelajaran serta menyesuaikan dengan perkembangan dunia. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran serta pengembangan diri.
14 Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dewasa ini adalah suatu keniscayaan, mengingat begitu dekatnya teknologi informasi di kehidupan sehari-hari kita semua. Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran adalah sebagai sumber belajar atau penunjang kegiatan pembelajaran dalam bentuk media pembelajaran. Sejalan dengan pengembangan dan perkembangan teknologi dunia, saat ini terdapat banyak pilihan media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran tentunya dengan memperhatikan sumber daya dan sasaran penggunaan media. Salah satu media yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran adalah media audio. Hal ini akan kita bahas secara mendalam pada modul 9 ini. Modul 9 merupakan bagian dari PembaTIK level 3, yaitu level kreasi. Modul berjudul Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK ini akan menemani bapak/ ibu guru hebat peserta PembaTIK Level 3 dalam berkreasi mengembangkan media pembelajaran berbasis audio. Pada modul ini bapak/ ibu guru hebat diharapkan bisa mewujudkan kreasi atau karya nyata dalam memanfaatkan dan mendayagunakan TIK dalam pembelajaran khususnya dalam mengembangkan media audio pembelajaran. B. Tujuan Modul Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK ini diperuntukkan untuk memberikan kemampuan bagi bapak/ibu guru peserta PembaTIK tahun 2023 dalam mendayagunakan TIK untuk merancang dan memproduksi media audio pembelajaran, serta menambah wawasan dan pengetahuan ilmu broadcasting yang berfokus pada media audio. Secara khusus tujuan dari penulisan modul pengembangan media audio pembelajaran berbasis TIK ini adalah 1. Memberikan panduan dalam merancang media audio pembelajaran. 2. Memberikan panduan dalam memproduksi program audio pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Audacity 3. Memberikan panduan tahapan pasca produksi program audio pembelajaran 4. Memberikan contoh pemanfaatan dan cara membagikan audio pembelajaran
15 C. Peta Kompetensi Modul Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK ini merupakan salah satu rangkaian dari Modul PembaTIK 2023 level 3, yaitu: level kreasi. Modul ini dikembangkan dalam rangka menunjang penguatan pembelajaran berbasis TIK. Pada modul ini bapak/ibu guru hebat peserta PembaTIK 2023 akan mendapatkan kompetensi pengetahuan tentang pengembangan media audio pembelajaran. Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar yang akan menuntun bapak/ibu untuk berkarya menghasilkan audio pembelajaran. Pada kegiatan belajar 1 bapak/ibu peserta PembaTIK diharapkan dapat memahami tentang tahapan perancangan audio pembelajaran hingga menghasilkan naskah audio pembelajaran. Hasil dari kegiatan belajar 1 akan dimanfaatkan berikutnya pada kegiatan belajar 2. Disini bapak/ ibu peserta PembaTIK Level 3 akan melanjutkan pengembangan media audio ke tahap produksi dan pasca produksi hingga akhirnya menghasilkan karya audio pembelajaran. Hasil karya bapak/ ibu guru harapannya dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan dibagikan kepada guru-guru lain. D. Ruang Lingkup Penggunaan Modul Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar dengan ruang lingkup materi sebagai berikut: 1. pemahaman tentang perancangan audio pembelajaran, dan melakukan praktek penulisan naskah, hingga menghasilkan naskah audio pembelajaran 2. pemahaman tentang produksi media audio pembelajaran, dan melakukan praktek produksi dengan memanfaatkan aplikasi audacity, hingga menghasilkan karya audio pembelajaran, untuk selanjutnya dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran, dan dibagikan melalui Platform Merdeka Mengajar atau saluran distribusi yang lain. E. Saran dan Cara Penggunaan Modul Modul 9 berjudul Pengembangan Media Audio Pembelajaran Berbasis TIK, terdiri dari dua Kegiatan Belajar. Secara konseptual, urutan kegiatan belajar menunjukkan urutan pemahaman yang harus dimiliki dalam mengembangkan media audio pembelajaran berbasis TIK sebagai bahan belajar.
16 Dalam mempelajari modul ini, setiap kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh guru adalah: 1. Membaca tujuan pembelajaran sehingga memahami target dari kegiatan belajar tersebut. 2. Membaca indikator pencapaian kompetensi sehingga memahami objek yang akan dijadikan kriteria pengukuran untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3. Membaca uraian materi pembelajaran sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap kompetensi yang akan dicapai. 4. Melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan petunjuk. 5. Mengerjakan latihan soal dan Tes Akhir Modul (TAM).
17 Kegiatan Belajar 1 Perancangan Audio Pembelajaran A. Tujuan Belajar Kegiatan belajar 1 pada modul 9 adalah Perancangan Audio Pembelajaran, Setelah Bapak Ibu Guru Peserta PembaTIK Level 3 mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 1 ini diharapkan mampu: 1. memahami tahapan perancangan audio pembelajaran. 2. membuat naskah audio pembelajaran. B. Indikator Pencapaian Kompetensi Keberhasilan dari kegiatan belajar 1 ini, Bapak/Ibu Guru Peserta PembaTIK Level 3 dengan dapat membuat naskah audio pembelajaran sesuai urutan langkahnya dan menjawab setiap pertanyaan yang ada pada latihan/tugas/ kasus yang diberikan dengan kompetensi sebesar 80% dari materi yang telah disampaikan. C. Uraian Materi Halo Bapak/Ibu Guru Peserta PembaTIK Level 3, pada kegiatan belajar 1 ini kita akan diberikan contoh tentang tahapan Perancangan Audio Pembelajaran. Pada tahap perancangan bapak/ibu akan mempelajari tentang serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan audio pembelajaran mulai dari telaah materi hingga membuat naskah audio pembelajaran. Gambar 2.1 Tahap Perancangan Audio Pembelajaran
18 1. Telaah Materi/ Kurikulum Dalam pengembangan media audio pembelajaran tentunya harus mengacu pada kurikulum yang berlaku dan sesuai dengan jenjang pendidikan. Kurikulum menjadi acuan utama dalam pengembangan media, agar sesuai dengan sasaran dan tujuan yang tepat. Telaah kurikulum dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Peranan Guru adalah sebagai pengembang utama yang menentukan materi apa yang akan dikembangkan ke dalam media audio. Penentuan ini diharapkan mengarah pada pencapaian kompetensi pada indikator materi dan media yang sesuai dengan capaian pembelajaran di setiap jenjang pendidikan. Dalam hal ini pengembangan media audio pembelajaran yang akan disusun tentunya akan mengacu pada kurikulum merdeka yang berlaku saat ini. Bapak/Ibu Guru Peserta Pembatik bisa melakukan eksplorasi awal tentang kurikulum merdeka melalui Platform Merdeka Mengajar atau link berikut: Tautan 2.1 Link PMM Topik Kurikulum Gambar 2.2 Tampilan Topik Kurikulum Merdeka 2. Pencarian Ide/ Eksplorasi Gagasan Memulai suatu karya apapun tentunya dimulai dengan sebuah ide. Setelah bapak/ibu guru hebat menentukan materi dalam kurikulum yang berlaku, tahap berikutnya adalah bagaimana mencari ide untuk menyajikan materi tersebut kedalam media audio pembelajaran. Dalam menemukan ide, dapat diambil dari
19 mana saja, misalnya pengalaman mengajar di kelas, lingkungan, permasalahan, buku, siaran TV, siaran radio, surat kabar, dan lain sebagainya. Dalam menentukan ide, Bapak/Ibu Guru Peserta Pembatik level 3 juga harus memahami karakter media audio yang menjadikan audio sebagai unsur primer dan satu-satunya. Sehingga materi pembelajaran dengan karakter visual, tidak terlalu tepat untuk dikembangkan dalam media audio. Gambar 2.3 Unsur-unsur Program Audio Selain itu bapak/ibu juga bisa mempertimbangkan format sajian program audio dalam penelusuran ide. Format program audio yang bisa dijadikan opsi antara lain, uraian, wawancara, diskusi, dialog (drama/ sandiwara dan ceritera). Gambar 2.4 Format Program Audio
20 Berikut ini akan diuraikan secara singkat dari masing-masing format tersebut. a. Uraian (talk) Uraian dapat berupa program yang berdiri sendiri atau dapat pula menjadi bagian program/komponen pokok dari suatu acara yang disajikan dalam bentuk lain. Uraian merupakan dasar dari setiap program audio yang di dalamnya menggambarkan adanya pembicaraan yang memberikan informasi, penjelasan, dan penerangan sehingga pesan dapat dipahami. b. Wawancara Wawancara merupakan format program audio yang menampilkan minimal dua orang yang melakukan pembicaraan guna memperoleh informasi melalui tanya jawab. Orang pertama yaitu pewawancara dan orang kedua yaitu orang yang diwawancarai. c. Diskusi Diskusi merupakan format program audio yang menampilkan beberapa orang yang mempunyai ide atau pendapat yang berbeda dalam memecahkan suatu masalah. Dalam diskusi biasanya dipimpin seorang moderator. d. Dialog Dialog yaitu percakapan antara dua orang atau lebih untuk membahas suatu masalah. Dialog akan berjalan dengan baik atau tidak tergantung pada pengalaman, pengetahuan, keahlian/pendidikan dan status sosial yang terlibat dalam dialog. Dialog ini dapat dimunculkan dalam suatu drama/sandiwara dan ceritera. Gambar 2.5 Alur Sajian Media Audio
21 Pada program audio pembelajaran yang akan dimanfaatkan oleh guru secara terintegrasi dalam pembelajaran, sebaiknya ide tulisan berdasarkan kurikulum yang berlaku seperti tahap yang awal dilakukan. Namun untuk media audio yang akan dimanfaatkan di luar kegiatan pembelajaran, ide tulisan dapat diperoleh dari mana saja tergantung kebutuhan. Dengan demikian, setiap pengembangan media audio yang akan digunakan untuk menunjang pembelajaran di kelas, mau tidak mau harus bersumber dari kurikulum yang berlaku atau dipakai. Seluruh media dan hasil telaah kurikulum disebut Pola Dasar Kegiatan Belajar Mengajar atau yang lebih dikenal dengan Modul Ajar (MA) yang menjadi acuan tahapan selanjutnya yaitu penyusunan GBIM. Sebagai refrensi bapak/ibu dapat mempelajari dan mengembangkan MA yang dapat diunduh pada Platform Merdeka Mengajar di menu prangkat ajar. Berikut link PMM tempat bapak/ibu dapat mengunduh MA: Tautan 2.2 Perangkat Ajar (kemdikbud.go.id) Gambar 2.6 Tampilan Menu Perangkat Ajar PMM Satu hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan ide saat mengembangkan media adalah mengetahui siapa sasaran primer yang dituju. Setiap berkomunikasi harus memperhatikan kepada kita siapa berbicara, di mana, dan kapan. Demikian juga ketika kita mengembangkan media audio pembelajaran, kita harus memperhatikan untuk siapa media tersebut dibuat,
22 akan digunakan di mana (di kelas atau disiarkan di radio) dan kapan dimanfaatkan (saat pembelajaran atau di rumah). Misalnya kita membuat media audio untuk siswa SMP Kelas 7. Namun perlu diperhatikan secara cermat bahwa siswa SMP kelas 7 sangat beragam. Apakah anak perkotaan atau pedesaan, bagaimana status ekonominya, dan bagaimana lingkungannya. Secara umum apabila kita menganalisis sasaran secara singkat dapat dilihat dari sisi: a. Demografi b. Psikologis c. Geografi 3. Penyusunan Garis Besar Isi Media (GBIM) & Jabaran Materi (JM) Penyusunan GBIM merupakan kegiatan yang berisi analisis pembelajaran sesuai dengan model dan format media yang akan menjadi bahan dasar dalam tahapan kegiatan penulisan naskah nantinya. Tahapan ini dilaksanakan setelah bapak/ibu guru hebat menemukan ide dan sasaran yang tergambarkan dalam pelaksanaan pembelajaran dalam Modul Ajar (MA). Jenis media audio pastikan sudah tertuang dalam MA yang bapak/ibu buat, sehingga tujuan pembelajaran yang dipilih untuk dikembangkan menjadi media audio lebih jelas. Sedangkan media lain dikembangkan pada kesempatan lain. Secara ideal. Penyusunan Garis Besar Isi Media (GBIM) untuk media audio dilakukan oleh guru dan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Ketiga unsur ini menjadi tim pengembang media dalam penulisan naskah. Langkah-langkah yang harus bapak/ibu guru hebat lakukan dalam menyusun GBIM, yaitu: a. Ambil tujuan pembelajaran dari MA yang akan dikembangkan ke media audio; b. Tentukan materi yang sesuai; c. Carilah ilustrasi, aplikasi konsep, atau penerapan teorinya; d. Tentukan usulan judul yang menarik dan sesuai untuk media audio. Apakah bapak/ ibu guru hebat pernah meyusun GBIM sebelumnya? Silahkan eksplorasi dan coba susun GBIM bapak/ ibu sendiri. Berikut merupakan salah satu contoh GBIM.
23 Contoh GBIM: GARIS BESAR ISI MEDIA (GBIM) AUDIO Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : 7 No Tujuan Pembelajaran Materi Penerapan Konsep Topik/ Judul Pustaka 1 Peserta didik mengemukakan pendapatnya dalam berbagai kesempatan dalam bentuk lisan dan tulisan. Cara berbicara di depan umum Berpidato pada rapat OSIS. Aku dapat berpidato Penulis, tahun, judul, penerbit, kota. Tabel 2.1 Contoh Format GBIM Tahapan selanjutnya setelah GBIM Audio telah selesai disusun, maka bapak/ ibu guru dapat melanjutkan ke penyusunan Jabaran materi (JM). Penulisan JM ini merupakan turunan dari GBIM yang telah disusun. GBIM dan JM merupakan tahapan yang saling terkait. JM disusun oleh guru atau praktisi pendidikan yang diakui masyarakat, selanjutnya akan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Di dalam JM harus diuraikan secara lengkap materi yang akan diangkat serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa. Pemilihan aplikasi ini harus disesuaikan dengan lingkungan siswa. Bila salah dalam pemilihan aplikasi akan menyebabkan materi tersebut sulit dipahami oleh siswa. Contoh format JM: JABARAN MATERI MEDIA (JM) AUDIO Mata Pelajaran : Kelas : Tujuan Pembelajaran : Eps Indikator Materi Pokok Urutan Materi Usulan Ide Setting
24 Tabel 2.2 Contoh Format JM Bagaimana pendapat bapak/ ibu tentang perbedaan GBIM dan JM? Coba lengkapi tabel JM di atas sesuai dengan GBIM yang sudah bapak/ ibu guru buat ya! Jika mengalami kesulitan jangan ragu untuk berdiskusi dengan teman sejawat bapak/ ibu guru di sekolah. Saat ini bentuk GBIM/JM dapat lebih disederhanakan, hanya dengan mencantumkan 3 unsur inti, yaitu: Materi Pokok, Capaian Pembelajaran, dan Alur Media. Unsur detail lainnya, akan dikembangkan saat penulisan naskah. 4. Penulisan Naskah Tahap penulisan naskah merupakan tahap lanjutan setelah GBIM/JM Audio selesai disusun. Naskah disusun oleh orang yang dianggap mampu untuk menulis naskah media audio. a. Langkah-langkah Penulisan Naskah Program Audio Pembelajaran Tahapan penulisan naskah, yaitu persiapan, penelitian, pengorganisasian informasi penulisan sinopsis dan treatment, dan skenario/naskah. Dengan berbekal GBIM/JM, sebenarnya penulis naskah sudah memiliki dasar pokok materi dan perumusan tujuan / indikator media / capaian pembelajaran yang diinginkan. Selanjutnya, dalam format naskah hal-hal tersebut tertuang dalam Identitas Naskah Audio, yaitu; 1).Topik/Judul, 2).Sasaran, 3).Indikator Media, 4).Pokok Materi Program, 5).Sinopsis dan Treatment. Untuk lebih memahami unsur tersebut, maka berikut ini akan diuraikan satu per satu.
25 Gambar 2.7 Identitas Naskah Audio 1) Menentukan Topik Hal yang perlu dipahami penulis naskah dalam menentukan topik yaitu materinya harus memiliki sifat auditif. Maksudnya pilihlah materi-materi yang benar-benar dominan mempunyai sifat auditif. Oleh karena itu pemilihan topik ini perlu dilakukan secara cermat, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaran isinya. 2) Melakukan Riset Pendengar/ Audience/Sasaran Riset pendengar dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik calon pendengar kita. Karakteristik pendengar sangat penting untuk diketahui seorang penulis naskah, karena ketepatan dalam mengidentifikasi karakteristik/sifat-sifat pendengar, akan menentukan tingkat efektivitas/pemahaman pesan yang disampaikannya. Ada beberapa hal yang perlu dipertanyakan sehubungan dengan riset pendengar ini, seperti siapa calon pendengar kita? Berapa usia calon pendengar kita? Pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki/tingkat pendidikan yang mereka miliki? Bagaimana kebiasaan dan gaya belajar calon pendengar kita? dan apa bahasa yang kebanyakan mereka kuasai? 3) Merumuskan Tujuan/ Kompetensi Penetapan tujuan atau kompetensi serta indikator keberhasilan sangat penting dilakukan seorang penulis naskah sebelum menulis naskah agar penulis naskah memiliki arah yang jelas, sehingga dalam penyajian program dapat diikuti oleh pendengar dengan baik dan dapat diukur keberhasilannya. Oleh karena itu tujuan/kompetensi dan indikator keberhasilan harus dirumuskan dengan jelas sebelum menulis naskah audio. 4) Menentukan Pokok-pokok Materi Setelah tujuan/kompetensi dirumuskan, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan materi program. Dalam menentukan materi program, penulis naskah cukup menuangkan kerangka isi/pokok-pokok materi penting yang akan dibahas secara sistematis. Uraian tentang pokokpokok materi penting yang akan dibahas. Uraian tentang pokok pokok
26 materi ini selanjutnya dijabarkan menjadi sebuah ringkasan cerita pendek yang menggambarkan seluruh materi yang diaudiokan. 5) Menulis Sinopsis dan Treatment Sinopsis adalah ringkasan cerita yang menggambarkan seluruh materi audio pembelajaran. Sinopsis ini nantinya yang akan menjadi jembatan bagi para pendengar untuk dapat mengetahui isi audio pembelajaran sebelum mereka mendengarkan/ memanfaatkan media audio tersebut. Selanjutnya, sinopsis dikembangkan lagi menjadi treatment, yaitu urutan-urutan scene dalam audio tersebut. Treatment ini nantinya akan menjadi gambaran awal bagi tim produksi dan pasca produksi untuk mengetahui apa saja unsur yang harus disiapkan secara teknis. Misal, akan diketahui apakah akan ada monolog, dialog, sound efek, dsb, dalam pengembangan audio tersebut. Setelah sinopsis dan treatment dijabarkan, penulis naskah dapat memulai menuangkan materi ke dalam full script/naskah penuh program audio. Penulis naskah bebas memilih bentuk atau format naskah program audio sesuai dengan yang diingini serta sesuai tujuan yang ingin dicapai. Secara teknis dalam menulis naskah lembaran kertas dibagi dua yaitu sebelah kiri dan kanan. Sebelah kiri berisi hal-hal petunjuk seperti pelaku, musik dan efek suara/sound effect (SFX) sedangkan sebelah kanan berisi narasi yang akan direkam.
27 Contoh Format Naskah Audio Pembelajaran: Video 2.1 N o Tokoh/Musik/SFX Jenis Musik/Jenis Efek/Dialog SEGMEN 1 Video 2.2 MUSIK OPENING (IN-UP-OUT) Video 2.3 MUSIK APERSEPSI Video 2.4 SFX,LATAR, PEMAIN/TOKOH/ NARATOR DRAMA (ISI MATERI) Video 2.5 MUSIK LATIHAN Video 2.6 MUSIK REPETISI Video 2.7 MUSIK CLOSING (IN-UP-OUT) SEGMEN 2 Tabel 2.3 Format Naskah Audio Pembelajaran Contoh lengkap naskah satu segmen pada lampiran 4: Tautan 2.3 Lampiran Contoh Identifikasi Program Audio Pembelajaran.pdf - Google Drive Dalam penulisan naskah audio pembelajaran ada beberapa istilah teknis yang perlu bapak/ ibu guru hebat pahami. Hal ini dimaksudkan agar bapak/ ibu guru hebat peserta PembaTIK Level 3 dapat memahami dan memproduksi naskah tersebut sesuai yang dimaksudkan oleh penulis naskah. Istilah-istilah dalam penulisan naskah audio yang dimaksud antara lain:
28 Gambar 2.8 Istilah dalam Penulisan Naskah Audio 1) ANNX: merupakan singkatan dari announcer, yaitu penyiar 2) NAR: singkatan dari narrator 3) FX: singkatan dari sound effect 4) FI: fade In, yaitu bunyi musik atau sound effect yang dimulai dengan suara halus kemudian mengeras. 5) FU: singkatan dari Fade Up, yaitu bunyi musik yang masuk mengeras dengan segera. 6) FO: Singkatan dari Fade Out, yaitu musik atau bunyi-bunyi perlahanlahan hilang. 7) HU: Hold Up, yaitu bunyi tetap berada pada posisi keras. 8) Hold Under: bunyi ditetapkan berada pada posisi rendah 9) Cross Fade: Musik atau suara yang terdahulu perlahan-lahan menurun sementara suara-suara baru perlahan-lahan naik, sampai suara yang lama menghilang. Dan suara yang baru mengeras. 10) On mike: Berbicara dekat dengan mikrofon 11) Off Mike: Berbicara jauh dengan mikrofon. 12) Fading On: Pembicaraan sambil mendekat ke mikrofon. 13) Fading Off: Pembicaraan sambil menjauh dari mikrofon
29 b. Rambu-rambu Penulisan Naskah Audio Pembelajaran Dalam menulis naskah audio pembelajaran, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: 1) Penulis harus mempelajari GBIM dan JM Audio yang sudah disetujui oleh pengkaji materi dan pengkaji media. 2) Melakukan riset lapangan untuk mencari aplikasi dan ilustrasi dari teori yang dibicarakan. 3) Mencari dan mempelajari buku referensi yang sesuai. 4) Membuat identifikasi program, sinopsis, dan treatment dan dikonsultasikan dengan pengkaji materi dan pengkaji media. 5) Naskah/skenario ditulis setelah identifikasi program, sinopsis, dan treatment disetujui oleh kedua pengkaji. 6) Naskah ditulis dengan pola dua kolom. 7) Naskah ditulis dalam segmen tergantung durasinya. 8) Bahasa yang digunakan yaitu bahasa percakapan, bukan bahasa tulis. 9) Gunakan kata-kata/kalimat sehari-hari dan mudah dimengerti. 10) Hindari penggunaan kalimat yang terlalu panjang. 11) Gunakan kalimat tunggal dan kalimat deskriptif. 12) Gunakan kalimat/kata-kata yang akrab, kita seolah-olah berbicara secara berhadap-hadapan. c. Pengkajian Naskah Audio Pembelajaran Setiap hasil kerja penulis baik pada MA, GBIM, JM, serta naskah harus dikaji oleh ahli materi, ahli media, dan sebaiknya dari ahli bahasa, bahkan untuk program informal, misalnya pembuatan program sinetron harus dikaji oleh ahli psikologi, hal ini berlaku untuk media audio pembelajaran dengan tujuan agar media yang dibuat dapat menjadi tuntunan dan sekaligus tontonan, bahkan dapat berdampak positif terhadap sasaran. Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan pengkajian beberapa sisi. 1) Pengkajian GBIM dan JM Berikut ini beberapa kriteria yang perlu diperhatikan saat dilakukan pengkajian:
30 KRITERIA PENULIS KRITERIA PENGKAJI MATERI KRITERIA PENGKAJI MEDIA ● Mempunyai kompetensi di bidangnya seperti Mata Pelajaran Matematika SMP ditulis oleh guru bidang studi Matematika jenjang SMP ● Pendidikan jalur nonformal, informal dapat menyesuaikan ● Mengajar aktif di salah satu perguruan tinggi. ● Mempunyai latar belakang pendidikan/pengetahuan sesuai dengan materi yang dikaji. ● Mempunyai pengetahuan tentang media audio/video/ televisi. ● Pernah menulis naskah video/televisi atau audio/radio yang sudah diproduksi. ● Pernah menyutradarai produksi video/televisi atau audio/radio dan dinyatakan laik siar. ● Pernah mengikuti pelatihan pengkajian naskah media video atau audio. ● Mempunyai latar belakang pendidikan Teknologi Pendidikan atau broadcasting (jurusan lain yang relevan). Tabel 2.4 Kriteria Tim Penulis dan Pengkaji Naskah Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh pengkaji ketika mengkaji GBIM, dan JM baik pengkaji materi, pengkaji media, maupun pengkaji bahasa (jika ada). Terkait dengan pengkajian GBIM hal yang perlu diperhatikan adalah: ● Kesesuaian standar kompetensi dan indikator dengan karakteristik media video atau audio. ● Kecukupan materi. ● Kemenarikan judul dan ● Kecukupan referensi. Sementara itu untuk Pengkajian Jabaran Materi harus memperhatikan beberapa hal: ● Kesesuaian uraian materi dengan indikator ● Kebenaran materi. ● Kedalaman dan kejelasan uraian materi ● Kesesuaian ilustrasi, aplikasi konsep, dan penerapan teori dengan kehidupan sehari-hari. ● Kedekatan contoh dengan kehidupan sasaran.
31 Sedangkan untuk pengkaji media, ada beberapa hal yang perlu dikaji di dalam GBIM dan JM meliputi: ● ketepatan pemilihan standar kompetensi dengan jenis media; ● ketepatan pemilihan indikator dengan jenis media; ● ketepatan visualisasi dengan materi; ● kemenarikan; ● ketepatan penyajian; dan ● keidealan durasi dengan sasaran. 2) Pengkajian Naskah Mengingat penulisan naskah audio pembelajaran memerlukan berbagai pengetahuan, maka syarat untuk menjadi seorang penulis naskah audio, pengkaji materi, pengkaji media dan pengkaji bahasa: KRITERIA PENULIS KRITERIA PENGKAJI MATERI KRITERIA PENGKAJI MEDIA KRITERIA PENGKAJI BAHASA ● Pernah mengikuti pelatihan penulisan naskah audio. ● Mempunyai latar belakang pendidikan broadcasting diutamakan dengan keahlian audio. ● Pernah menulis naskah. ● Memahami materi yang ditulis. ● Memahami metode pembelajaran ● Bersikap kooperatif dengan para pengkaji ● Mengajar aktif di salah satu perguruan tinggi. ● Mempunyai latar belakang pendidikan/ pengetahuan sesuai dengan materi yang dikaji. ● Mempunyai pengetahuan tentang media audio/radio. ● Pernah menulis naskah audio/radio yang sudah diproduksi. ● Pernah menyutradarai produksi audio/radio dan dinyatakan laik siar. ● Pernah mengikuti pelatihan pengkajian naskah media audio/radio. ● Mempunyai latar belakang pendidikan Teknologi Pendidikan atau broadcasting (jurusan lain yang relevan). ● Berpendidikan sarjana bahasa Indonesia. ● Mempunyai pengetahuan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. ● Berpengalam an mengedit sebuah tulisan. ● Mempunyai pengetahuan media audio/radio. Tabel 2.5 Kriteria Pengkaji Materi, Media dan Bahasa
32 d. Sistematika Penulisan Naskah Audio Pembelajaran Perlu disadari kekuatan naskah audio bertumpu pada 3 (tiga) komponen yaitu; voice/kata, musik dan efek suara/sound effect (SFX). Berikut ini penjelasan mengapa voice/kata, musik dan special effect menjadi kekuatan penting dalam naskah audio. Gambar 2.9 Langkah Penulisan Naskah Audio Pertama, voice/kata-kata merupakan hal mendasar dalam membangun imajinasi para pendengar dalam mendengarkan program audio. Dengan kata-kata yang dibangun melalui narasi penyiar/narator/pemain dapat menciptakan air personality dimana narator/penyiar/pemain mampu membuat pendengar merasa nyaman dan terhibur ketika mendengar suara mereka. Kekuatan naskah audio pada voice atau kata-kata tidak sekedar bertumpu pada keberanian berkata-kata. Dibutuhkan kecerdasaan yang lebih dalam menuangkan kata-kata agar menunjang rangkaian pesan yang akan disampaikan, ditambah dengan kepekaan untuk mengenali pendengarnya. Kedua, musik merupakan elemen yang penting dalam penulisan naskah audio. Musik dapat membawa pendengar larut dalam cerita yang disampaikan. Menghilangkan kejenuhan dalam mendengar serta musik bisa menjadi latar belakang atau selingan yang berarti agar cerita tidak terasa monoton. Ketiga, sound effect atau lebih dikenal efek suara. Berfungsi mengilustrasikan atau mendramatisir pesan yang disampaikan. Penulis harus jeli, efek-efek apa yang harus ditulis dalam naskah audio agar peruntukannya untuk membangkitkan mood, suasana, atau efek-efek
33 teatrikal tertentu bisa tercapai kepada pendengar. Terdapat ribuan efek khusus yang bisa kita tuliskan dan diperoleh. Tetapi, penggunaanya harus hati-hati, terlebih untuk naskah-naskah audio dalam karya jurnalistik. Berikut ini adalah contoh naskah dengan judul “Museum Radya Pustaka” yang lebih memasukkan unsur musik, sound efek dan kata-kata terlampir pada lampiran berikut: Tautan 2.4 Lampiran Contoh Naskah Museum Radya Pustaka.pdf - Google Drive D. Rangkuman Dari materi di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Tahap perancangan audio pembelajaran meliputi; (1) telaah materi/ kuriklum, (2) pencarian ide/ gagasan, (3) analisis sasaran, (4) penyusunan GBIM/JM, dan (5) penyusunan naskah. 2. Dalam menemukan ide, dapat diambil dari mana saja sesuai target atau format program audio yang akan dibuat. Beberapa format audio yang dapat dibuat adalah uraian, wawancara, diskusi, dan dialog (drama/sandiwara dan ceritra). 3. Alur sajian media audio secara umum berurutan dimulai dari lagu identitas program, pembukaan, lagu selingan, isi, lagu selingan, penguatan, lagu selingan, penutup, dan lagu identitas program. 4. Analisis sasaran pendengar audio dapat memperhatikan 3 hal berikut yaitu; (1) Demografi, (2) Psikologis, dan (3) Geografi. 5. Penyusunan GBIM dan JM untuk media audio dilakukan oleh guru dan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi mengkaji kebenaran dan kecukupan materi, sedangkan ahli media mengkaji kemenarikan materi tersebut untuk dijadikan program audio pembelajaran terkait dengan keseluruhan perwatakan, pilihan kata/bahasa, konflik, musik, sound effect, dll.
34 6. Dalam penulisan naskah audio bapak/ibu guru harus memperhatikan istilahistilah yang sering digunakan dalam penulisan audio. Selain itu penulisan naskah tetap berpedoman pada rambu-rambu penulisan naskah audio. Perlu disadari kekuatan naskah audio bertumpu pada 3 (tiga) komponen yaitu; voice/kata, musik dan efek suara/sound effect (SFX). Tips Kegiatan Pembelajaran 1: Penulisan Naskah Audio Pembelajaran 1. Penulis Naskah seharusnya mengikuti tahapan yang telah ditentukan agar Naskah yang ditulis sesuai dengan kebutuhan pendengar/ sasaran. 2. Ide/ gagasan yang brilian didapat dari pengalaman dan kajian yang mendalam dari seorang penulis Naskah yang dikaitkan dengan kurikulum yang berlaku saat itu. 3. Selektiflah dalam pemilihan materi yang akan dijadikan program audio, karena tidak semua materi cocok dijadikan program audio pembelajaran. 4. Penulis Naskah seharusnya berdiskusi secara mendalam bersama pengkaji materi dan pengkaji media agar menghasilkan Naskah yang benar dan sesuai sasaran dan juga menarik. 5. Naskah yang dihasilkan haruslah mengandung kebenaran dan kedalaman isi/ sesuai materinya serta bersifat edutainment. 6. Dalam menulis naskah program audio pembelajaran, pemakaian dan ketepatan dalam pemilihan perwatakan/ tokoh, pilihan kata/bahasa, konflik, musik, sound effect sangatlah menentukan. Sistematika Penulisan Naskah Audio 1. Dalam mengembangkan naskah audio, haruslah memperhatikan berbagai aspek seperti aspek kognitif, emosional, aspek moral, aspek motivasi, aspek ekonomi dan aspek geografi agar program yang diajukan lebih mengena sasaran. 2. Pergunakan kata atau kalimat yang sesuai agar dapat dimengerti oleh sasaran, seperti sapaan, kata dan sound efek, music, bahasa, pemilihan karakter dan dialog-dialog yang dipergunakan dalam penulisan naskah tersebut. Untuk anak usia dini, pergunakan bahasa atau sapaan yang sederhana dan konkret, ide ceritanya juga yang sering mereka alami sehari-hari.
35 3. Ide cerita atau penulisan naskahnya pun sebaiknya memperhatikan sasaran dimana mereka tinggal atau berdiam. Hal ini dijadikan acuan agar program yang dikembangkan dapat diterima atau dimengerti oleh sasaran. Program yang dikembangkan haruslah dapat memperbaiki moral pendengar. E. Latihan Buatlah satu buah naskah audio pembelajaran dengan mengacu pada Kurikulum Merdeka. Buatlah naskah dengan mengikuti urutan penulisan naskah audio pembelajaran dengan memperhatikan rambu-rambu dan sistematika penulisan naskah. Ikutilah tahapan yang telah dijelaskan pada modul ini.
36 Kegiatan Belajar 2 Produksi Audio Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Audacity A. Tujuan Pembelajaran Pada kegiatan belajar 2 dengan tema Produksi Audio Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Audacity ini, bapak/ ibu guru hebat peserta PembaTIK Level 3 diharapkan dapat: 1. menerapkan tahap produksi audio pembelajaran yang sesuai; 2. membuat karya audio pembelajaran menggunakan audacity dengan benar. B. Indikator Pencapaian Kompetensi Keberhasilan dari kegiatan belajar 2 ini, bapak/ ibu guru hebat peserta PembaTIK Level 3 dengan dapat membuat audio pembelajaran dan menjawab setiap pertanyaan yang ada pada latihan/tugas/ kasus yang diberikan dengan kompetensi sebesar 80% dari materi yang telah disampaikan. C. Uraian Materi Halo bapak/ ibu guru hebat peserta PembaTIK Level 3, pada kegiatan belajar 2 ini kita akan mempelajari tahap produksi dan pasca produksi audio pembelajaran. Pada kegiatan belajar 1 bapak/ibu guru hebat semua telah mempelajari tentang tahap perancangan dalam audio pembelajaran. Awal kegiatan belajar ini mari kita sama-sama menyimak contoh audio pembelajaran berikut dan berikan komentar bapak/ibu ya! Tautan 3.1 5720_Bhineka_Tunggal_Ika.mp3 - Google Drive
37 Gambar 3.1 Tahapan Produksi Audio Pembelajaran 1. Tahapan Pra Produksi a. Membentuk Tim Produksi Memproduksi media audio pembelajaran merupakan kerja sebuah Tim (team work). Dalam pembentukan Tim Produksi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti jumlah anggota, pembagian tugas dan tanggung jawab, jadwal kerja dan lain sebagainya. Anggota tim atau SDM yang ada di dalamnya bisa di lihat pada gambar berikut. Gambar 3.2 Tim Produksi Audio Pembelajaran Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing anggota tim produksi audio dapat berbeda-beda tergantung pada jenis produksi audio yang dibuat. Menurut bapak/ibu guru hebat semua apa perbedaan tugas Sound Designer dan Sound Engineer?
38 b. Rembuk Naskah Rembuk naskah adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyamakan persepsi pemahaman terhadap naskah sebelum dilakukan perekaman audio. Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari kesalahan fatal pada saat produksi. Produser akan berkoordinasi dengan penulis naskah untuk keperluan penerjemahan naskah lebih detail serta penyamaan persepsi agar tercipta kesepahaman terhadap naskah sehingga tidak terjadi kesalahan. Dalam rembuk naskah, tim produksi akan membahas berbagai hal terkait naskah seperti plot cerita, karakter tokoh, dialog, dan lain sebagainya. Berikut link format rembuk naskah yang bisa bapak/ibu gunakan. c. Menyusun Anggaran Menyusun anggaran perekaman audio merupakan proses memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan dalam tahapan produksi perekaman audio. Anggaran perekaman audio akan menjadi gambaran berapa biaya yang diperlukan untuk melakukan proses perekaman audio. Dalam penyusunan anggaran perekaman audio yang baik dan akurat, bapak/ibu guru hebat dapat mempertimbangkan hal-hal berikut. Gambar 3.3 Pertimbangan Penyusunan Anggaran
39 d. Memilih Pemain/ Pengisi Suara Pemilihan pemain atau biasa disebut casting adalah adalah pemilihan seseorang yang akan mengisi suara yang ada dalam naskah audio. Pengisi suara yang dipilih harus sesuai dengan karakter tokoh yang akan diisi suaranya dan dapat membawakan dialog dengan baik. Dalam pemilihan pengisi suara, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti jenis kelamin, umur, dan karakteristik suara. Selain itu, pengisi suara juga harus memiliki kemampuan akting yang baik agar dapat membawakan karakter tokoh dengan baik. Memilih pengisi suara bisa dilakukan dengan open recruitment atau bekerja sama dengan komunitas pengisi suara / dubber. Pemilihan pengisi suara tentunya juga bergantung pada perbedaan format konten audio pembelajaran yang akan dibuat. Berikan komentar bapak/ibu pada masing-masing audio terkait usia, jenis kelamin, dan jumlah pengisi suara pada audio berikut! Gambar 3.4 Visual Dua Jenis Format Program Audio Tautan 3.2 Audio 1 Audio 2 e. Latihan mandiri Setelah naskah diperbanyak sesuai jumlah personil yang terlibat dalam program ini dan juga telah dibagikan kepada mereka, maka selanjutnya diadakan latihan. Secara umum latihan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu latihan kering (dry rehearsal) dan dan latihan basah (wet rehearsal). Latihan kering yaitu latihan yang dilakukan di luar studio. Pada kegiatan ini para pemain berlatih berbagai hal seperti membaca dan berdialog dengan pemain lain sesuai yang tertulis dalam naskah. Hal ini dilakukan agar hasil rekaman berkualitas. Sedangkan latihan basah lebih ditekankan pada latihan bekerja sama antara pemain dengan para teknisi. Namun demikian
40 jika waktunya tidak memungkinkan untuk latihan basah, maka setidaknya latihan dilakukan untuk bagian-bagian yang dianggap sukar saja. 2. Tahap Produksi Perekaman audio dilakukan setelah latihan selesai merupakan tahap utama produksi audio pembelajaran. Perekaman yang dimaksud adalah proses pengambilan suara dari para pengisi suara sesuai naskah yang telah ditetapkan. Pemain-pemain yang terlibat saat perekaman diorganisasi dan dikoordinasi oleh Produser sebagai penanggung jawab atas kualitas hasil rekam audio program tersebut. Dalam perekaman audio, pengisi suara akan membaca naskah dan merekam suaranya menggunakan peralatan rekaman. Selama proses perekaman, teknisi rekaman akan memantau kualitas rekaman dan memberikan arahan jika diperlukan. 3. Tahap Pasca Produksi a. Editing dan Mixing dengan Aplikasi Audacity Tahap editing yang dimaksud adalah proses pengolahan dan perbaikan data audio seperti, membuang, memotong menambah effect, mengatur volume, dan lain-lain. Mengatur kecepatan audio, menghilangkan noise, mengatur tingkatan volume adalah beberapa cara yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas audio. Sementara mixing audio adalah mencampur, menggabungkan atau menambah track audio menjadi satu track yang seimbang sehingga audio program akan lebih menarik dan mengena di pendengar. Gambar 3.5 Tampilan Aplikasi Audacity
41 Dalam melakukan editing dan mixing audio dapat dilakukan dengan software pembantu, salah satunya adalah audacity. Audacity merupakan aplikasi editor audio yang dapat beroperasi di Windows dan MacOS dan dapat diunduh secara gratis. Agar lebih detail mengenai langkah-langkah melakukan editing dan mixing dengan menggunakan audacity, dapat dilihat pada link berikut: Tautan 3.3 Tutorial Penggunaan Audacity dan selengkapnya terdapat pada lampiran: Tautan 3.4 Liceria & Co. - Presentation (canva.com) Bagaimana pendapat bapak/ ibu tentang aplikasi audacity? Mudah atau susah untuk digunakan? b. Previu dan uji coba Previu yang dimaksud adalah kegiatan memutar audio dalam rangka evaluasi terhadap audio program yang telah dihasilkan saat produksi. Previu dapat melibatkan para pengkaji baik dari pengkaji materi, media, bahasa serta produser sebagai penanggungjawab produksinya. Jika hasil produksi audio program belum dinyatakan layak maka harus dilakukan perbaikan/revisi sesuai dengan saran/masukan/revisi/komentar tim previu. Sementara pada tahap uji coba, audio diperdengarkan secara terbatas untuk melihat respon user atau sasaran audio. Audio yang diuji pada tahap ini harus dipastikan telah lolos previu dan dinyatakan layak untuk disebarluaskan.
42 c. Revisi Setelah uji coba dilakukan dan mendapat tanggapan dari sasaran atau user program maka pengembang program audio pembelajaran (tim produksi) melakukan revisi terhadap saran/komentar/kritik/saran yang telah diajukan responden berdasar indikator yang ditetapkan saat uji coba. Jika revisi telah dilakukan maka dapat dinyatakan program audio tersebut sudah final dan siap dijadikan master audio program. d. Mastering Audio Program Mastering yang dimaksud adalah proses terakhir dalam tahapan pasca produksi audio program. Proses mastering ini dilakukan untuk membuat satu data master yang biasanya direkam ke dalam bentuk CD Audio atau bentuk digital audio lainnya untuk selanjutnya bisa dijadikan sebagai bahan penggandaan atau duplikasi hasil dari produksi audio. Setelah selesai digandakan barulah hasil produksi rekaman audio ini siap untuk didistribusikan atau diperdengarkan ke para pendengar/sasaran/user program. 4. Pemanfaatan Media Audio a. Pemanfaatan Media Audio dalam Pembelajaran Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran dapat membantu proses belajar mengajar. Pemanfaatan media audio dalam pembelajaran dapat digunakan dalam: Gambar 3.6 Ilustrasi Peserta Didik Auditori
43 1) Pembelajaran music literary (pembacaan sajak), dan kegiatan dokumentasi. 2) Pembelajaran Bahasa asing 3) Pembelajaran melalui radio (podcast) atau radio Pendidikan (Suara Edukasi). 4) Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi. Pemanfaatan audio dalam pembelajaran dapat digunakan dalam beberapa bagian dalam kegiatan pembelajaran mulai dari apersepsi (menyanyikan lagu), menyajikan materi (sajak, menyimak cerita/ puisi, dll), hingga kegiatan penutup pembelajaran. Dalam pembelajaran terdiferensiasi tentunya media audio sangat bermanfaat bagi peserta didik dengan gaya belajar auditori. Berikut link contoh penerapan media audio dalam pembelajaran terdiferensiasi berdampingan dengan media yang lain: Tautan 3.5 Video Inspiratif Pembelajaran Terdiferensiasi dengan Media Audio Berikut link podcast pembelajaran Suara Edukasi yang bisa di eksplorasi: Tautan 3.6 Podcast Suara Edukasi b. Membagikan Audio Pembelajaran Kreasi audio pembelajaran yang dibuat dapat dibagikan melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM). Audio pembelajaran yang bapak/ibu guru hebat buat dapat bagikan melalui menu bukti karya akan tetapi dalam bentuk pdf. Bapak ibu dapat mengupload terlebih dahulu audio pembelajaran yang dibuat pada google drive atau platform lain. Tahap berikutnya bapak/ibu dapat menyematkan link audio pembelajaran yang dibuat pada file pdf dan diunggah pada fitur bukti karya pada PMM.
44 Gambar 3.7 Ilustrasi Unggah Audio Pembelajaran ke PMM Selain pada google drive dan PMM audio pembelajaran juga dapat diunggah secara gratis melalui penyedia jasa audio seperti: 1) Audio Librari, 2) Jamendo, 3) Soundcloud, dan 4) Soundtrap. D. Rangkuman Dari materi di atas dapat disimpulkan bahwa: 1. Tahapan Pra Poduksi meliputi a. Membentuk Tim Produksi yang di dalamnya sekurang-kurangnya terdapat produser, penulis naskah, pengisi suara, sound designer, sound engineer b. Rembuk Naskah c. Menyusun Anggaran d. Memilih pemain, dan e. Latihan. 2. Tahap Produksi adalah proses perekaman/recording naskah audio. 3. Tahapan pasca produksi meliputi: a. Editing dan mixing b. Previu dan uji coba c. Revisi, dan d. Mastering audio program.
45 4. Pemanfaatan audio pembelajaran dapat dilakukan di kelas dalam menunjang pembelajaran terdiferensiasi. Pemanfaatan audio pembelajaran dapat dilaksanakan pada tahap apersepsi, kegiatan inti, maupun penutup. 5. Audio pembelajaran dapat dibagikan melalui google drive, PMM, atau laman penyedia jasa audio lain yang dapat diakses secara gratis. E. Latihan Dalam rangka memperkuat pengetahuan yang telah diperoleh melalui kegiatan belajar 2 ini bapak/ibu guru hebat peserta PembaTIK Level 3 silakan melakukan produksi audio pembelajaran dengan contoh naskah yang ada pada lampiran atau naskah yang telah dikembangkan sendiri.
46 Tes Akhir Modul 1. Langkah pertama dalam perencanaan audio pembelajaran adalah …. A. pencarian ide B. rembuk naskah C. telaah materi D. penyusunan JM 2. Unsur-unsur program audio yang tepat adalah ... A. tutur kata, musik dan sound efek B. bahasa, musik, dan lagu C. tutur kata, musik, dan naskah D. bahasa, naskah, dan lagu 3. Format program audio yang tepat, kecuali .... A. uraian B. isian C. diskusi D. dialog 4. GBIM dan JM adalah penjabaran materi atau tujuan pembelajaran yang sebelumnya sudah ditentukan dalam .... A. Naskah B. Latihan C. Modul Ajar D. Capaian Pembelajaran 5. Salah satu kriteria pengkaji bahasa adalah …. A. pernah membuat naskah audio B. memiliki latar belakang pendidikan apapun C. pernah menyutradarai produksi audio dan layak siar D. mempunyai pengetahuan bahasa Indonesia yang baik dan benar
47 6. Platform yang dapat dimanfaatkan untuk membagikan audio adalah sebagai berikut, kecuali…. A. Soundku B. Jamendo C. Soundtrap D. Soundcloud 7. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih pengisi suara adalah …. A. jenis kelamin, format program, dan karakteristik suara B. format program, umur, dan karakteristik suara C. jenis kelamin, umur, dan karakteristik suara. D. naskah, umur, dan karakteristik suara. 8. Teknik perekaman suara yang terpisah antara audio dan video di sebut …. A. single system B. double system C. separate system D. mixed system 9. Fungsi efek “Reverb” pada aplikasi audacity adalah …. A. menghapus suara bising B. menggemakan suara C. melambatkan suara D. menstabilkan suara 10. Berikut ini yang tidak termasuk kedalam tahap “Pra Produksi” adalah …. A. editing dan mixing B. pembentukan tim C. pemilihan pemain D. rembuk naskah
48 Kunci Jawaban 1. C 2. A 3. B 4. C 5. D 6. A 7. C 8. B 9. B 10. A
49 Daftar Pustaka Bittner, John R. Broadcasting and Telecommunication, third edition, Prentice-Hall, 1991. Hancokck, Alan. Producing for Educational Mass Media, Unesco Press Paris, 1976. Kusnandar. Perencanaan Produksi Media Televisi/Video, Pustekkom, Depdiknas, 1999. Kasali, Rhenald. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya, PAU Ekonomi UI, Jakarta, 1995. Mabruri, Anton. Panduan Penulisan Naskah TV, Format Acara Drama. PT. Grasindo, Jakarta, 2013. Morissa, M.A. Manajemen Media Penyiaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008. Morrisan. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan TV, Cetakan III, PT. Kencana, Jakarta, 2011. Oramahi, Hasan Asy’ari. Jurnalistik Radio: Kiat Menulis Berita Radio, PT. Erlangga, Jakarta, 2012. Rahmawati, Indah. Dodoy Rusnandi. Berkarir di Dunia Broadcast TV dan Radio, PT. Laskar Aksara, Jakarta, 2011. Siswosumarto, Sandjaja. Program Televisi Pendidikan Sekolah, Depdiknas, Jakarta, 1994. Sulistiawati, dkk. Modul Praktikum Audio Pembelajaran untuk SBJJ, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, 2018.
50 Surmanek, Jim. Media Planning, NTC Business Books, Lincolnwood Illionis USA, 1986. Wahyudi, J.B. Dasar-dasar Manajemen Penyiaran, Gramedia, Jakarta, 1994. Santrock, J.W. Educational Psychology. (ed 1st). New York: McGraw-Hill, 2001.