The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Publikasi ini memuat tabel-tabel yang menggambarkan keadaan angkatan kerja di Kabupaten Tolitioli tahun 2020, yang diperoleh dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2020, di Kabupaten Tolitoli. Pada publikasi tahun ini, memuat data ketenagakerjaan menurut kabupaten/kota, yang dilengkapi dengan series data ketenagakerjaan bulan Agustus 2018 - Agustus 2020. Data yang didukung dengan analisis dalam publikasi ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pengambil kebijakan ketenagakerjaan di Kabupaten Tolitoli.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by BPS Tolitoli_Sosial, 2022-06-24 08:59:16

Statistik Keteangakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Publikasi ini memuat tabel-tabel yang menggambarkan keadaan angkatan kerja di Kabupaten Tolitioli tahun 2020, yang diperoleh dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2020, di Kabupaten Tolitoli. Pada publikasi tahun ini, memuat data ketenagakerjaan menurut kabupaten/kota, yang dilengkapi dengan series data ketenagakerjaan bulan Agustus 2018 - Agustus 2020. Data yang didukung dengan analisis dalam publikasi ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pengambil kebijakan ketenagakerjaan di Kabupaten Tolitoli.

Keywords: Statistik Ketenagakerjaan,Statistik,Ketengakerjaan

2303003.7206

i

ii Keadaan Pekerja Kabupaten Tolitoli 2020

STATISTIK KETENAGAKERJAAN
KABUPATEN TOLITOLI 2020

Katalog : 2303003.7206
ISBN : 978-602-6388-45-2
No. Publikasi : 72060.2115
Ukuran Buku : 18,2 x 25,7 cm
Jumlah halaman : vii+66

Naskah : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tolitoli
Desain : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tolitoli
Diterbitkan : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tolitoli

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi
buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik

i

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab :
Sunu Hari Ismawan, S.ST, M.Si

Penyunting :
Fardhan Anushi Setyahadi, SST

Penulis :
Ary Vebryan, S.Tr.Stat

Pengolah Data :
Ary vebryan, S.Tr.Stat

Infografis :
Ary Vebryan, S.Tr.Stat

Sumber Gambar :
freepik.com

ii

KATA PENGANTAR

Ketenagakerjaan merupakan komponen dan modal dasar pembangunan. Banyak aspek dari
ketenagakerjaan membutuhkan perhatian yang ekstra untuk peningkatan proses pembangunan yang
berkesinambungan. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka merupakan
beberapa ukuran yang digunakan dalam setiap pengambilan kebijakan di bidang ketenagakerjaan.

Publikasi ini memuat tabel-tabel yang menggambarkan keadaan angkatan kerja di Kabupaten
Tolitioli tahun 2020, yang diperoleh dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang dilaksanakan
pada bulan Agustus 2020, di Kabupaten Tolitoli. Pada publikasi tahun ini, memuat data
ketenagakerjaan menurut kabupaten/kota, yang dilengkapi dengan series data ketenagakerjaan bulan
Agustus 2018 - Agustus 2020. Data yang didukung dengan analisis dalam publikasi ini diharapkan dapat
menjadi bahan evaluasi bagi pengambil kebijakan ketenagakerjaan di Kabupaten Tolitoli.

Kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya publikasi ini,
diucapkan terima kasih. Semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.

Tolitoli, Oktober 2021
Kepala Badan Pusat Statistik

Kabupaten Tolitoli,

Sunu Hari Ismawan S.ST, M.Si
NIP. 197703212000121001

iii

DAFTAR ISI PUBLIKASI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI …………….….…………………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR TABEL .....…………….…………………………………………………………….……………….. iii
DAFTAR GAMBAR …………………………….……………………………………………..………………. iv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………..……………………………………….………………….. v
Pendahuluan ……………...……………………………………………………………..……………………. vi
Konsep dan Definisi …………………………………………………….….……………………………….. 1
Angkatan Kerja, Penduduk Kerja dan Pengangguran ………………………………………… 4
Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama ..……………………………..… 12
Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama …………………….…………..……. 18
Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja ……………………………………………..……………… 22
Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan …………………………………………………………… 26
Tingkat Pengangguran Menurut Pendidikan ………………………………………….….…….. 32
Kesimpulan …………………….………………………..……………………………………………………… 36
38

iv

DAFTAR TABEL

Tabel A. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Kabupaten Halaman
Tabel B. Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020 (jiwa) 19
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020 37

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Ketenagakerjaan Halaman
Gambar 2. Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk Bekerja 4
Gambar 3. Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020 (jiwa) 12
Gambar 4. Tingkat Partistipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran 13
Terbuka (TPT) Kabupaten Tolitoli Agustus 2018 - Agustus 2020 14
Gambar 5. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran
Gambar 6. Terbuka (TPT) Kabupaten Tolitoli Menurut Tempat Tinggal, Agustus 15
Gambar 7. 2018- Agustus 2020 22
Gambar 8. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kabupaten Tolitoli Menurut Jenis 26
Gambar 9. Kelamin, Agustus 2018 - Agustus 2020 27
Gamabr 10. Pekerja Formal dan Informal Kabupatern Tolitoli, 28
Agustus 2018 - Agustus 2020 (Jiwa) 32
Jumlah Penduduk Bekerja Penuh dan Tidak Penuh
Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020 (jiwa)
Jumlah Setengah Penganggur dan Pekerja Paruh Waktu
Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020 (jiwa)
Persentase Setengah Penganggur dan Pekerja Paruh Waktu
Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan
Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lampiran Tabel Halaman
Lampiran 2. Kuesioner Sakernas Agustus 2020 (SAK20.AK) 43
56

vii



PENDAHULUAN

Latar Belakang
Konsep dasar ketenagakerjaan adalah suatu rencana investasi dan target dari hasil yang telah

direncanakan, atau secara umum merupakan suatu rencana pembangunan. Setiap kegiatan ekonomi
mempunyai daya serap yang berbeda akan tenaga kerja, baik dalam kualitas maupun kuantitas. Dalam
perencanaan pembangunan, ketenagakerjaan memegang peranan penting karena tanpa tenaga kerja
hampir tidak mungkin program pembangunan dapat dilaksanakan.

Salah satu kriteria penting untuk mengetahui secara nyata kemampuan daerah dalam mengatur
dan mengurus rumah tangganya adalah kemampuan “self supporting” di segala bidang pemerintahan
dan bagaimana pemerintahan beserta aparatnya dapat mengoptimalkan semua sumber daya yang ada
di daerahnya sendiri. Dengan kata lain tolak ukur dalam mengukur tingkat kemampuan daerah dalam
melaksanakan pembangunan daerah adalah dengan memberdayakan semua sumber daya yang ada.
Sumber daya disini dimaksudkan antara lain faktor manusia (SDM), faktor modal, dan faktor sumber
daya alam, serta didukung dengan faktor teknologi yang ada.

Dalam perencanaan pembangunan, tenaga kerja (man-workers) merupakan komponen
pembangunan yang penting di samping sumber daya alam dan teknologi. Laju pembangunan ekonomi
tergantung dari kualitas dan jumlah dari tenaga kerja dalam mengelola dan mengoptimalkan sumber
daya alam untuk dijadikan suatu output produksi, yang pada akhirnya menjadi suatu pendapatan
(income) bagi daerah dan tenaga kerja itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan data
dan indikator mengenai ketenagakerjaan dalam rangka mengoptimalkan peran tenaga kerja dalam
pembangunan serta sebagai dasar dalam perencanaan tenaga kerja.

Indikator-indikator tenaga kerja tersebut antara lain mengenai penyediaan tenaga kerja, tingkat
partisipasi angkatan kerja, angka pengangguran, tingkat upah, permintaan akan tenaga kerja oleh
perusahaan, dan aspek lainnya yang berhubungan dengan ketenagakerjaan (misal: tingkat pendidikan,
pengalaman kerja, migrasi, dan aspek sosial lainnya yang mendukung ketenagakerjaan).

Besarnya persentase penduduk yang telah bekerja belum merupakan satu ukuran dalam
menentukan apakah masalah ketenagakerjaan dapat dikatakan berhasil. Banyak faktor yang
mempengaruhi aspek ketenagakerjaan dalam suatu daerah, selain banyaknya penduduk yang telah
terserap dalam kegiatan ekonomi tapi juga kualitas dari tenaga kerja tersebut yang akan
mempengaruhi output produksi yang tercermin dari tingkat pendidikan, kesesuaian upah yang
diterima oleh setiap pekerja, struktur umur dari setiap pekerja yang mempengaruhi pola efektifitas
dan efisiensi dalam melakukan aktivitas kegiatan ekonomi, serta jenis sektor ekonomi apa yang paling
banyak terserap tenaga kerja dan bagaimana sektor ekonomi lainnya dalam menyerap tenaga kerja.

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 1

Berbagai kebijakan telah, sedang, dan akan ditempuh oleh pemerintah dalam upaya mengatasi
masalah ketenagakerjaan ini, yang semuanya mengarah pada peningkatan kualitas tenaga kerja yang
didukung dengan penciptaan atau perluasan lapangan pekerjaan dengan pemerataan pembangunan.

Publikasi “Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli Tahun 2020“ ini merupakan statistik dari
semua aspek ketenagakerjaan di Kabupaten Tolitoli pada bulan Agustus 2020. Dalam publikasi ini
disajikan data ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli disertai analisis deskriptif dan series data
ketenagakerjaan bulan Agustus 2018 - Agustus 2020, untuk mendukung data tersebut agar lebih
terarah dan pemahamannya lebih jelas.

Tujuan dan Manfaat
Penyusunan Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli Tahun 2020 ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui jumlah penduduk Kabupaten Tolitoli yang telah masuk ke dalam angkatan kerja, serta
angka indikator ketenagakerjaan lainnya di Kabupaten Tolitoli tahun 2020.

2. Menganalisis secara komprehensif mengenai ketenagakerjaan berdasarkan penyajian data di
Kabupaten Tolitoli Tahun 2020.

3. Mengetahui pengaruh dari faktor-faktor ketenagakerjaan terhadap penciptaan lapangan
pekerjaan di Kabupaten Tolitoli tahun 2020.

4. Sebagai media evaluasi untuk pengambilan kebijakan ketenagakerjaan pada masa yang akan
datang.
Berdasarkan tujuan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat agar:

1. Diketahui jumlah penduduk Kabupaten Tolitoli yang telah masuk ke dalam angkatan kerja, serta
angka indikator ketenagakerjaan lainnya di Kabupaten Tolitoli tahun 2020.

2. Didapatkan satu analisis secara komprehensif mengenai ketenagakerjaan berdasarkan penyajian
data di Kabupaten Tolitoli Tengah Tahun 2020.

3. Diketahui pengaruh dari factor-faktor ketenagakerjaan terhadap penciptaan lapangan pekerjaan
di Kabupaten Tolitoli.

4. Diharapkan sebagai media evaluasi untuk pengambilan ketenagakerjaan pada periode yang akan
datang.

2 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 3

KONSEP DAN DEFINISI

Konsep dan definisi yang digunakan dalam pengumpulan data ketenagakerjaan oleh BPS
menggunakan Konsep Dasar Angkatan Kerja (Standart Labor Force Concept) yang disarankan oleh
International Labor Organization (ILO), yang tertuang dalam International Conference of Labour
Statistician (ICLS) ke-13 tahun 1982. Konsep ini membagi penduduk menjadi dua kelompok, yaitu
penduduk usia kerja dan penduduk bukan usia kerja. Selanjutnya, penduduk usia kerja dibedakan pula
menjadi dua kelompok berdasarkan kegiatan utama yang sedang dilakukannya. Kelompok tersebut
adalah Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja.

Gambar 1.
Diagram Ketenagakerjaan

Penduduk

Usia Kerja Bukan Usia Kerja

Angkatan Kerja Bukan Angkatan
Bekerja Kerja

Pengangguran

Sedang Bekerja Sementara Tidak Mencari pekerjaan Mempersiapkan Putus asa Sudah diterima
bekerja usaha
bekerja, tapi
belum memulai

beekrja

4 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Beberapa definisi yang berkaitan dengan penerapan konsep tersebut di Indonesia dijelaskan
dalam uraian berikut:
1. Penduduk Usia Kerja adalah penduduk berusia 15 tahun dan lebih.
2. Penduduk yang Termasuk Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang

bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
3. Penduduk yang Termasuk Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih)

yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan
pribadi.
4. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh
atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus)
dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk kegiatan pekerja tak dibayar yang
membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.
5. Punya Pekerjaan Tetapi Sementara Tidak Bekerja adalah keadaan dari seseorang yang
mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu yang lalu sementara tidak bekerja karena berbagai
sebab, seperti: sakit, cuti, menunggu panen, mogok dan sebagainya.
6. Pengangguran Terbuka terdiri dari mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan,
mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha, mereka yang tak punya pekerjaan
dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan serta mereka
yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
7. Pekerja Tidak Penuh adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam
seminggu), terdiri dari:
a. Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari

35 jam seminggu), masih mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha seminggu yang lalu,
dan tidak mencari pekerjaan karena putus asa atau sudah diterima bekerja tapi belum
bekerja serta masih bersedia menerima pekerjaan (setengah pengangguran terpaksa).
b. Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari
35 jam seminggu), tetapi sudah tidak mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha
seminggu yang lalu, dan tidak mencari pekerjaan selain beralasan putus asa atau sudah
diterima bekerja tapi belum bekerja serta tidak bersedia menerima pekerjaan lain (setengah
pengangguran sukarela).
8. Sekolah adalah kegiatan seseorang untuk bersekolah di sekolah formal, mulai pendidikan dasar
sampai dengan pendidikan tinggi selama seminggu yang lalu sebelum pencacahan. Tidak
termasuk yang sedang libur sekolah.
9. Mengurus Rumah Tangga adalah kegiatan seseorang yang mengurus rumah tangga tanpa
mendapatkan upah, misalnya: ibu rumah tangga dan anaknya yang membantu mengurus rumah

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 5

tangga. Sebaliknya pembantu rumah tangga yang mendapatkan upah walaupun pekerjaannya
mengurus rumah tangga dianggap bekerja.
10. Kegiatan Lainnya adalah kegiatan seseorang selain disebut di atas, yakni mereka yang sudah
pensiun, orang-orang yang cacat jasmani (buta, bisu dan sebagainya) yang tidak melakukan
sesuatu pekerjaan seminggu yang lalu.
11. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan adalah tingkat pendidikan yang dicapai seseorang setelah
mengikuti pelajaran pada kelas tertinggi suatu tingkatan sekolah dengan mendapatkan tanda
tamat (ijazah).
12. Jumlah Jam Kerja Seluruh Pekerjaan adalah lamanya waktu dalam jam yang digunakan untuk
bekerja dari seluruh pekerjaan, tidak termasuk jam kerja istirahat resmi dan jam kerja yang
digunakan untuk hal-hal di luar pekerjaan selama seminggu yang lalu.
13. Lapangan Usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/ perusahaan/kantor tempat
seseorang bekerja. Lapangan pekerjaan pada publikasi ini didasarkan pada Klasifikasi Buku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015.
14. Jenis Pekerjaan/Jabatan adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau ditugaskan
kepada seseorang yang sedang bekerja atau yang sementara tidak bekerja. Jenis pekerjaan pada
publikasi ini, didasarkan atas Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia (KBJI) 2014.
15. Upah/Gaji Bersih adalah imbalan yang diterima selama sebulan oleh buruh/karyawan baik berupa
uang atau barang yang dibayarkan perusahaan/kantor/majikan. Imbalan dalam bentuk barang
dinilai dengan harga setempat. Upah/gaji bersih yang dimaksud tersebut adalah setelah dikurangi
dengan potongan-potongan iuran wajib, pajak penghasilan dan sebagainya.
16. Status Pekerjaan adalah jenis kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit
usaha/kegiatan. Mulai tahun 2001 status pekerjaan dibedakan menjadi 7 kategori yaitu:
a. Berusaha Sendiri, adalah bekerja dengan menanggung resiko secara ekonomis, yaitu dengan

tidak kembalinya ongkos produksi yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya tersebut,
serta tidak menggunakan pekerja dibayar maupun tak dibayar, termasuk yang sifat
pekerjaannya memerlukan teknologi atau keahlian khusus.
b. Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tak Dibayar, adalah bekerja atau berusaha atas
resiko sendiri, dan menggunakan buruh/pekerja tak dibayar dan atau buruh/pekerja tidak
tetap.
c. Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar, adalah berusaha atas resiko sendiri dan
mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh/pekerja tetap yang dibayar.
d. Buruh/Karyawan/Pegawai, adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau
instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang
maupun barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan sebagai

6 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

buruh/karyawan, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap
jika memiliki 1 (satu) majikan (orang/rumah tangga) yang sama dalam sebulan terakhir,
khusus pada sektor bangunan batasannya tiga bulan.
e. Pekerja Bebas Di Pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi
yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir) di usaha pertanian baik berupa
usaha rumah tangga maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan
menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem
pembayaran harian maupun borongan. Usaha pertanian meliputi pertanian tanaman
pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan perburuan, termasuk juga jasa
pertanian.
f. Pekerja Bebas Di Non Pertanian, adalah seseorang yang bekerja pada orang
lain/majikan/institusi yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam sebulan terakhir), di usaha
non pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang, dan
baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan. Usaha non pertanian meliputi:
usaha di sektor pertambangan, industri, listrik, gas dan air, sektor konstruksi/bangunan,
sektor perdagangan, sektor angkutan, pergudangan dan komunikasi, sektor keuangan,
asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan jasa perusahaan, sektor jasa
kemasyarakatan, sosial dan perorangan.
g. Pekerja Keluarga/Tak Dibayar, adalah seseorang yang bekerja membantu orang lain yang
berusaha dengan tidak mendapat upah/gaji, baik berupa uang maupun barang.
17. Kesalahan Sampling (Sampling Error) adalah kesalahan yang ditimbulkan dari penggunaan teknik
sampling dalam suatu survei. Untuk mengukur presisi dari suatu angka estimasi digunakan
besarnya Relative Standard Error (RSE), yaitu rasio dari nilai standard error dengan nilai estimasi
suatu variabel, yang dinyatakan dalam persentase (%). Dengan menggunakan selang kepercayaan
95 persen, dapat disajikan estimasi interval (interval estimation) dengan batas bawah/batas atas
sebesar nilai estimasi ± dua standard error. Secara umum, nilai RSE ≤ 25%, maka estimasi dianggap
akurat (dapat digunakan). Nilai RSE di atas 25% dan kurang dari atau sama dengan 50% (25% <
RSE ≤ 50%), maka penggunaan hasil estimasi perlu diwaspadai, sedangkan nilai RSE > 50%, maka
hasil estimasi dianggap tidak akurat. Penghitungan sampling error pada variabel Sakernas Agustus
2020 menggunakan software SPSS versi 20, variabel yang dihitung sampling errornya terbatas
dengan rincian seperti pada lampiran publikasi ini.

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 7

8 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 9

ANGKATAN KERJA, PENDUDUK BEKERJA
DAN PENGANGGURAN

Keadaan ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli mengalami peningkatan jumlah penduduk usia
kerja dari bulan Agustus 2018 hingga bulan Agustus 2020. Pada bulan Agustus 2019 mengalami
kenaikkan sebanyak 2.168 jiwa yaitu dari 166.088 jiwa pada Agustus 2018 menjadi 168.256 jiwa pada
Agustus 2019. Kemudian pada Agustus 2020 terjadi penambahan dua kali lipat jumlah penduduk usia
kerja dari sebelumnya, sebesar 4.442 jiwa. Namun kenaikan jumlah penduduk usia kerja, tidak
dibarengi dengan naiknya jumlah angkatan kerja. Pada Agustus 2019, jumlah angkatan kerja turun
sebesar 5.817 jiwa yaitu dari 110.560 jiwa pada Agustus 2018 menjadi 104.743 pada Agustus 2019. Hal
ini disebabkan karena adanya penurunan jumlah penduduk yang bekerja. Penduduk bekerja
mengalami penurunan yaitu pada Agustus 2018 penduduk bekerja berjumlah 107.044 jiwa turun
menjadi 101.435 jiwa pada Agustus 2019. Hal yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah
penduduk yang bekerja adalah dirumahkannya atau tidak diaktifkannya penduduk usia kerja di pasar
kerja karena tidak adanya kegiatan produksi. Sedangkan jumlah pengangguran bulan Agustus 2019
sebanyak 3.308 jiwa mengalami penurunan sebanyak 208 jiwa dibanding setahun yang lalu.

Gambar 2.
Penduduk Usia Kerja, Angkatan Kerja dan Penduduk BekerjaKabupaten Tolitoli,

Agustus 2018 - Agustus 2020 (Jiwa)

168.256 172.698
166.088

110.560 113.898 107.044 109.643

104.743 101.435

PUK Angakatan Kerja Bekerja

2018 2019 2020

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur pasokan tenaga kerja (labour supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa

10 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

dalam suatu perekonomian. TPAK meningkat seiring bertambahnya jumlah angkatan kerja. Pada
Agustus 2020 pasokan tenaga kerja (labour supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa
di Kabupaten Tolitoli meningkat 3.65 persen. Hal ini disebabkan adanya pandemi/covid-19 pada awal
bulan Maret 2020 sehingga pasokan tenaga kerja bertambah. Penambahan pasokan tenaga kerja
sebagai upaya untuk meningkatkan kondisi ekonomi di tengah masa pandemi. Berbeda dengan
Agustus 2018 TPAK sebesar 66,57 persen turun menjadi 62,3 persen pada Agustus 2019, penurunan
TPAK memberikan indikasi adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja.

Tingkat Penganguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja. Pada Agustus 2019
TPT mengalami penurunan sebesar 0.08 persen. Salah satu penyebab turunnya TPT pada Agustus 2019
pada bulan Juli-Agustus 2019 di beberapa daerah Kabupaten Tolitoli tengah memasuki panen raya
komoditas cengkeh, sehingga banyak menyerap tenaga kerja pemanenan seperti pekerja bebas di
pertanian. Kemudian pada Agustus 2020 TPT mengalami peningkatan sebesar 0.64 persen. Penyebab
utama meningkatnya TPT pada Agustus 2020 adalah pada bulan Maret-Agustus 2021 penduduk
sedang menghadapi pandemi virus Covid-19 sehingga berbagai kegiatan perekonomian terganggu dan
akhirnya berdampak pada meningkatnya jumlah penganggur. Walaupun berbagai kebijakan dilakukan
oleh pemerintah untuk menangani masalah pandemi ini, namun masih belum efektif untuk
mengembalikan kegiatan perekonomian khususnya di Kabupaten Tolitoli. Apabila dibandingkan TPT
Agustus 2020 masih lebih tinggi daripada Agustus 2018.

Gambar 3.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020

66.57% 65.95%

62.3%

3.18% 3.16% 3.74%

2018 2019 2020
TPT
TPAK

Penduduk Kabupaten Tolitoli sebagian besar banyak tinggal di daerah perdesaan, sehingga
menjadi hal yang wajar jika penduduk usia kerja dan angkatan kerja di perdesaan lebih tinggi
dibandingkan dengan di perkotaan. Kedua indikator tersebut mampu memengaruhi TPAK setiap

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 11

tahunnya di Kabupaten Tolitoli. Akan tetapi TPAK Perdesaan tidak selalu unggul di tiga tahun terakhir.
Semantara itu, pada Agustus 2019 TPAK Perdesaan lebih unggul dari TPAK Perdesaan. Hal ini
dikarenakan rata-rata penduduk di perdesaan bergerak di sektor pertanian yang banyak menyerap
tenaga kerja, seperti saat Juli-Agustus 2019 sedang adanya musim panen raya cengkeh sehingga
menyerap banyak tenaga kerja. Kemudian pada Agustus 2020, TPAK Perdesaan meningkat tetapi tidak
mampu mengungguli TPAK Perkotaan. Dengan demikian, hal tersebut memberikan indikasi adanya
penambahan pasokan tenaga kerja di daerah perkotaan (ada indikasi orang pulang dari morowali).

Gambar 4.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020

TPAK Kabupaten Tolitoli TPT Kabupaten Tolitoli

68.95%

66.75%66.49% 7.75%
1.81%
63.62% 64.60%

59.12% 3.93% 5.18%
2.86% 2.34%

2018 2019 2020 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan

Bias gender masih sangat terlihat pada bidang ketenagakerjaan. Perempuan yang aktif secara
ekonomi masih sangat sedikit jumlahnya dibanding laki-laki. Hal ini terlihat dari TPAK perempuan yang
sebesar 44,45 persen lebih sedikit dari TPAK laki-laki yang sebesar 86,86 persen pada Agustus 2020.
Posisi laki-laki sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah menjadikan laki-laki lebih aktif secara pasar
kerja dibanding perempuan. Ha ini karena tidak jarang bagi perempuan yang sudah terikat perkawinan
harus dihadapkan dengan pilihan anatara bekerja atau mengurus rumah tangga, sedangkan bagi laki-
laki yang sudah terikat perkawinan, sebuah tanggung jawabnya untuk menghidupi keluarga.

Selama kurun waktu satu tahun (Agustus 2019 - Agustus 2020), TPT perempuan lebih tinggi
dibandingkan dengan TPT laki-laki. Namun pada Agustus 2020 TPT perempuan turun dari 4,98 persen
pada Agustus 2019 menjadi 4,29 persen pada Agustus 2020. Pola perubahan TPT perempuan
berbanding terbalik dengan TPT laki-laki yang mengalami peningkatan dari 2,32 persen pada Agustus
2019 menjadi 3,46 persen pada Agustus 2020. Dalam rangka mendukung kesetaraan gender,
pemberian kesempatan kerja bagi perempuan harusnya diperlebar dibandingkan laki-laki, sehingga
tidak ada lagi perbedaan kesempatan kerja antara laki-laki dan perempuan, karena banyak pekerjaan

12 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

yang identik dengan laki-laki dapat juga dilakukan oleh perempuan (tabel 13). Dengan demikian, hal
tersebut menjadi penyebab pola TPT perempuan menurun pada Agustus 2020 di Kabupaten Tolitoli.

Gambar 5.
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kabupaten Tolitoli Menurut Jenis Kelamin, Agustus 2018 -

Agustus 2020

4.98% 4.29%
2.32%
3.28% 3.46%

2.99%

2018 2019 2020
Laki-laki Perempuan

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 13

14 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 15

PENDUDUK BEKERJA MENURUT
LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA

Kondisi ketenagakerjaan, baik menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk yang bekerja,
tidak terlepas dari kinerja kategori lapangan usaha yang ada. Jumlah penduduk yang bekerja pada
setiap kategori lapangan pekerjaan menunjukkan kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja. Pada
Agustus 2019 jumlah angkatan kerja di Kabupaten Tolitoli mencapai 113.898 jiwa meningkat sebanyak
3.338 jiwa dibandingkan jumlah Angkatan kerja pada Agustus 2019 sebesar 104.743 jiwa. Struktur
penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2020 di Kabupaten Tolitoli paling
banyak bekerja pada sektor pertanian yaitu sebanyak 48.753 jiwa (44,5 persen), disusul oleh
Perdagangan besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebanyak 19.546
jiwa (17,80 persen), Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebanyak 9.011
jiwa (8,20 persen) dan Industri Pengolahan sebanyak 6.960 jiwa (6,30 persen).

Komposisi penduduk bekerja berdasarkan lapangan usaha, apabila dilihat berdasarkan
klasifikasi daerah menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Di perdesaan, lapangan usaha
utama penduduk bekerja sebagian besar adalah Pertanian. Pada Agustus 2020, sebanyak 43.142 jiwa
(57,1 persen) penduduk di perdesaan bekerja di sector Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Sektor
lain yang juga banyak menyerap tenaga kerja adalah pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor sebanyak 11.134 jiwa (14,70 persen), sektor industri
pengolahan sebanyak 4.298 jiwa (5,70 persen), sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib sebanyak 3.243 jiwa (4,30 persen), konstruksi sebesar 3.227 jiwa (4,30 persen),
dan jasa pendidikan sebanyak 2.677 jiwa (3,5 persen). Sedangkan pada wilayah perkotaan, sektor yang
banyak menyerap tenaga kerja adalah Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor sebanyak 8.412 jiwa (24,70 persen), diikuti oleh sektor Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebanyak 5.768 jiwa (16,90 persen), sektor Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan sebanyak 5.611 jiwa (16,50 persen), Industri pengolahan 2.662 jiwa (7,80
persen), Jasa lainnya sebanyak 2.401 jiwa (7,00 persen), sektor Konstruksi sebanyak 1.963 (5,80
persen), Jasa Pendidikan sebanyak 1.561 (4,6 persen), Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
sebanyak 1.426 jiwa (4,20 persen), serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebanyak 1.114 jiwa (3,30
persen). (Lampiran Tabel 12)

Ada perbedaan yang cukup nyata dari lapangan pekerjaan yang digeluti oleh laki-laki dan
perempuan. Secara umum, sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; sektor Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor yang menjadi sektor yang banyak menyerap
tenaga kerja laki-laki maupun perempuan. Namun dari besarnya penyerapan tenaga kerja, terdapat

16 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

lapangan pekerjaan yang menjadi stereotip jenis kelamin tertentu. Pada Agustus 2020, jumlah
penduduk laki-laki yang bekerja di sektor Pertanian mencapai lebih dari lima kali lipat dibandingkan
penduduk perempuan yang bekerja pada sektor tersebut. Sementara itu, di sektor Lainnya, yaitu
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor, sektor Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Jasa Pendidikan, Jasa Lainnya, Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum, Jasa kesehatan dan Kegiatan sosial didominasi oleh pekerja berjenis
kelamin perempuan. (Lampiran Tabel 13)

Tabel A.
Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus2020
(Jiwa)

No. Lapangan Usaha 2018 2019 2020
(3) (4) (5)
(1) (2) 52317 48708 48753
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 1325 757 1050
6652 5436 6960
2 Pertambangan dan Penggalian 492 487 689
855 178 0
3 Industri Pengolahan
4723 5060 5190
4 Pengadaan Listrik dan Gas 14241 14218 19546

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, 1860 2328 2314
dan Daur 2429 4863 2705
703 315
6 Konstruksi 765 0 1044
666
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan 0 0
Perawatan Mobil dan Sepeda Motor 830 0 586
9005 162 9011
8 Transportasi dan Pergudangan 9129
4789 4238
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2326 5191 3213
3732 2303 4029
10 Informasi dan Komunikasi 107044 1949 109643
101453
11 Jasa Keuangan dan Asuransi

12 Real Estat

13 Jasa Perusahaan

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib

15 Jasa Pendidikan

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

17 Jasa Lainnya

Total

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 17

18 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 19

PENDUDUK BEKERJA MENURUT
STATUS PEKERJAAN UTAMA

Pada Agustus 2020, dari penduduk yang bekerja, sekitar 32.742 jiwa berstatus
buruh/karyawan/pegawai. Sementara itu, sebanyak 48.387 jiwa merupakan penduduk yang memiliki
usaha sendiri baik dibantu maupun tidak dibantu buruh. Dari gambaran ini dapat dilihat mayoritas
penduduk Kabupaten Tolitoli menjadi seorang wiraswasta atau entrepreneur.

Gambar 6
Pekerja Formal dan Informal Kabupatern Tolitoli,

Agustus 2018 - Agustus 2020 (Jiwa)

70.839 66.033 72.710

36.205 35.402 36.933
Agustus 2018 Agustus 2020
Agustus 2019
Formal Informal

Status pekerjaan ini dapat dijadikan proxy pertama untuk menghitung jumlah pekerja informal
dan formal. Status Pekerjaan berusaha dibantu buruh tetap/dibayar dan buruh/karyawan termasuk
dalam pekerja formal. sedangkan berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak
dibayar, pekerja bebas baik di pertanian maupun non pertanian serta pekerja keluarga/tak dibayar,
termasuk dalam pekerja informal. Pada Agustus 2020, pekerja formal tercatat sekitar 36.933 jiwa
Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2019 yaitu sekitar 35.402
jiwa. Peningkatan pekerja di sektor formal, diikuti dengan naiknya pekerja di sektor informal. Pekerja
di sektor informal meningkat menjadi 72.710 jiwa dibandingkan Agustus tahun lalu yaitu sebesar
66.033 jiwa.

Pada Agustus 2020, sekitar 19.102 jiwa (56,07 persen) penduduk bekerja di perkotaan adalah
pekerja formal. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan keadaan Agustus 2019 dimana
jumlah pekerja formal di perkotaan sekitar 28.640 jiwa (64,32 persen). Penurunan ini didukung dengan

20 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

bertambahnya jumlah pekerja informal di perkotaan selama periode satu tahun sebesar 4.750 jiwa
(31,73 persen). Kemudian hal berbeda terjadi di daerah perdesaan, pada Agustus 2020, pekerja formal
sekitar 17.831 jiwa (23,59 persen), sedangkan pada tahun sebelumnya pekerja formal di wilayah
perdesaan tercatat sekitar 16.981 jiwa (23,33 persen). Hal ini mengindikasikan bahwa sektor formal
mulai diminati oleh tenaga kerja perdesaan.

Perbedaan jumlah pekerja di sektor formal maupun informal pada pekerja laki-laki sangat
terlihat berbeda, jumlahnya hampir dua kali lipat dari pekerja perempuan selama tiga tahun terakhir.
Pada Agustus 2020, ada sekitar 22.865 jiwa (31,14 persen) pekerja laki-laki yang bekerja di sektor
formal. Sementara itu pekerja formal perempuan sekitar 14.068 jiwa (38,85 persen). Bila dibandingkan
dengan periode selama satu tahun (Agustus 2019-Agustus 2020) maka untuk pekerja formal laki-laki
persentase atas jumlah penduduk bekerjanya turun dari 33,89 persen (2019) menjadi 31,14 persen
(2020). Berbeda dengan pekerja laki-laki, pekerja formal perempuan mengalami peningkatan sebesar
1,69 persen yaitu dari 37,16 persen (2019) menjadi 38,85 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa
pemberian kesempatan kerja bagi perempuan di sektor formal mulai meningkat.

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 21

22 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 23

PENDUDUK BEKERJA MENURUT
JAM KERJA

Berdasarkan jam kerja, penduduk bekerja dapat dibagi ke dalam 2 kategori yaitu pekerja

penuh dan pekerja tidak penuh. Pada Agustus 2020, dari 109.643 penduduk bekerja, sekitar 65.964

jiwa atau 60,16 persen adalah pekerja penuh, sedangkan 43.679 jiwa atau 39,84 persen lainnya adalah

pekerja tidak penuh.

Gambar7.
Jumlah Penduduk Bekerja Penuh dan Tidak Penuh
Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020 (jiwa)

72.016 74.863

65.964

43.679

35.028

26.572

2018 2019 2020
Pekerja Penuh Pekerja Tidak Penuh

Pada Lampiran Tabel 6 menyajikan penduduk bekerja menurut jam kerja dan klasifikasi
wilayah. Persentase penduduk yang bekerja penuh di perkotaan lebih besar dibandingkan dengan yang
di perdesaan. Pada Agustus 2020 terdapat sekitar 23.503 jiwa atau 68,98 persen di wilayah perkotaan
adalah pekerja penuh. Disisi lain, sekitar 42.461 jiwa atau 56,19 persen di daerah perdesaan adalah
pekerja penuh. Tingginya persentase pekerja penuh di daerah perkotaan dikarenakan karakteristik
perekonomian di perkotaan dan tuntutan ekonomi yang tinggi, menuntut para pelaku ekonomi bekerja
dengan waktu yang lebih besar dibandingkan dengan di perdesaan. Selain itu, di perdesaan banyak
penduduk sebagai pekerja keluarga/tak dibayar, sehingga jam kerjanya juga tidak banyak dalam
seminggu yang lalu, karena tidak terikat dan hanya sekedar membantu kegaiatan usaha. Sedangkan di
daerah perkotaan, pekerja penuh lebih banyak secara persentase,

Penduduk bekerja menurut jam kerja dan jenis kelamin disajikan pada Lampiran Tabel 7. Pada
Agustus 2020, sekitar 47.218 jiwa (64,30 persen) penduduk laki-laki sebagai pekerja penuh. Sementara
itu penduduk perempuan sebagai pekerja penuh sekitar 18.746 jiwa (51,77 persen) terhadap jumlah
penduduk perempuan yang bekerja. Besarnya persentase penduduk perempuan yang bekerja

24 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

disebabkan sebagian dari mereka bekerja hanya untuk membantu orang lain memperoleh penghasilan
misalnya ibu rumah tangga yang membantu suaminya dalam memperoleh penghasilan.

Kemudian apabila dikaji lebih dalam, pekerja tidak penuh terbagi menjadi 2 bagian yaitu
pekerja paruh waktu dan setengah pengangguran. Telah disampaikan pada bagian konsep dan definisi
bahwa pekerja paruh waktu adalah penduduk bekerja dengan jam kerja di bawah 35 jam per minggu
dan tidak mencari pekerjaan lagi serta tidak bersedia menerima pekerjaan. Sedangkan setengah
penganggur adalah penduduk bekerja dengan jam kerja di bawah 35 jam per minggu tetapi masih
mencari pekerjaan serta bersedia menerima pekerjaan.

Gambar 8
Jumlah Setengah Penganggur dan Pekerja Paruh Waktu
Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020 (jiwa)

35.252

30.071

19.501

7.071 8.427

4.957

2018 2019 2020
Setengah Penganggur
Paruh waktu

Pekerja paruh waktu adalah mereka yang sudah puas dengan pekerjaannya, mereka ini
umumnya adalah kalangan profesional, atau mereka yang bekerja hanya untuk sekedar membantu
orang lain dalam menghasilkan pendapatan, seperti ibu rumah tangga atau anak sekolah yang
membantu bekerja. Kemudian sebaliknya pekerja setengah penganggur adalah mereka yang kurang
puas dengan pekerjaannya, mereka umumnya adalah pekerja yang bekerja di sektor informal.

Selama kurun waktu 2018-2020 jumlah pekerja setengah penganggur cenderung meningkat.
Peningkatan ini dikarenakan perubahan musim yang terjadi setiap tahunnya, pada Agustus 2019
terjadi peningkatan jumlah pekerja setengah penganggur di kabupaten Tolitoli. Hal ini disebabkan
adanya musim panen raya cengkeh, sehingga mereka yang kurang puas dengan pekerjaanya bisa ikut
terlibat di dalam kegiatan tersebut. Selain itu pada Agustus 2020, jumlah pekerja setengah penganggur
meningkat kembali, beberapa penduduk yang bekerja terdampak pandemi Covid-19 sehingga
berpengaruh terhadap jam kerjanya. Akan tetapi adanya pandemi Covid-19 memaksa penduduk untuk

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 25

menambah pekerjaan tambahan sebagai upaya meningkatkan perekonomian rumah tangga pekerja.
Bertambahnya jumlah pekerja setengah penganggur dan pekerja paruh waktu karena pada bulan
Maret hingga Mei 2020 Kabupaten Tolitoli sedang memasuki masa panen raya padi dan jagung. Adanya
fenomena tersebut akan berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah pekerja yang terlibat di
proses panen raya. Pekerja keluarga tak dibayar atau pekerja bebas di pertanian memiliki andil dalam
keterlibatan proses panen hasil pertanian tersebut.

Baik di daerah perdesaan maupun perkotaan, persentase penduduk bekerja yang masuk
kategori pekerja paruh waktu lebih tinggi dibandingkan dengan setengah penganggur.

Gambar 9.
Persentase Setengah Penganggur dan Pekerja Paruh Waktu

Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020

28.09% 19.23% 32.15%
4.63% 6.97% 7.69%

2018 2019 2020
Setengah penganggur
Paruh Waktu

Pada Agustus 2020, sebanyak 5.795 jiwa (18,38 persen) penduduk bekerja di perkotaan hanya
bekerja paruh waktu, dan yang masuk kategori setengah pengganggur sebanyak 801 jiwa (2,54
persen). Di perdesaan, persentasenya lebih tinggi sekitar 32,14 persen atau sebanyak 24.276 jiwa
penduduk bekerja paruh waktu dan yang setengah pengganggur sekitar 5,50 persen atau sebanyak
4.156 jiwa. (Lihat Lampiran Tabel 6)

Pada Agustus 2020, persentase pekerja perempuan paruh waktu lebih tinggi dibandingkan
dengan pekerja laki-laki, yaitu sekitar 43,50 persen (15.751 jiwa) penduduk perempuan bekerja paruh
waktu sementara itu untuk laki-laki sekitar 26,56 persen (19.501 jiwa) bekerja paruh waktu dari total
penduduk laki-laki yang bekerja. Dapat dimengerti apabila persentase pekerja paruh waktu
perempuan lebih tinggi dari laki-laki karena sebagian dari wanita yang bekerja umumnya bukan pencari
nafkah utama dalam keluarga. Mereka bekerja hanya untuk membantu menambah penghasilan
keluarga, disela-sela waktunya mengurus rumah tangga.

26 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Di bagian depan telah disinggung bahwa secara umum, pekerja paruh waktu terus
menunjukkan pola fluktuatif. Kemungkinan penyebabnya dipengaruhi faktor musiman dalam hal ini
adalah musim panen sektor pertanian, Karena sektor ini masih menjadi tumpuan hidup sebagian besar
penduduk Kabupaten Tolitoli. Dengan masa tunggu panen ini dapat dilihat bahwa pola pekerja paruh
waktu ini didorong oleh meningkatnya pekerja perempuan paruh waktu yang cukup tinggi pada bulan
Agustus 2020. Dengan demikian, dugaan pendorong pola pekerja paruh waktu ini karena
meningkatnya pekerja keluarga lebih kuat. Perempuan yang berstatus ibu rumah tangga banyak yang
bekerja paruh waktu untuk membantu menambah penghasilan keluarga.

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 27

28 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 29

PENDUDUK BEKERJA MENURUT
PENDIDIKAN

Salah satu cara mengukur kualitas tenaga kerja adalah dilihat dari jenjang pendidikan tertinggi
yang ditamatkan. Pada saat ini, sebagian besar orang yang bekerja di Kabupaten Tolitoli hanya memiliki
pendidikan dasar atau setingkat SMP ke bawah. Pada Agustus 2020, sekitar 61,25 persen penduduk
bekerja hanya tamat pendidikan dasar atau setingkat SMP ke bawah. Kemudian sekitar 28,25 persen
penduduk bekerja hanya mampu menamatkan pendidikan hingga pendidikan menengah (setara SMA),
dan 16,33 persen sisanya berkesempatan menamatkan sampai pendidikan tinggi (Diploma I ke atas).
Kondisi ini cukup memprihatinkan, namun apabila dilihat kecenderungannya, kondisi dari tahun ke
tahun semakin meningkat pendidikannya. Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2018, penduduk
bekerja yang berpendidikan dasar dari 63,50 persen terus mengalami penurunan dan hingga akhirnya
mencapai persentase terendah di Agustus 2020. Penurunan penduduk bekerja yang berpendidikan
rendah diikuti dengan peningkatan persentase jumlah penduduk berpendidikan menengah dan tinggi.
Penduduk bekerja berpendidikan menengah dan tinggi di Agustus 2018 masing-masing 20,25 persen
dan 16,26 persen meningkat hingga mencapai 22,42 persen untuk pendidikan menengah dan 16,33
persen untuk Pendidikan tinggi pada bulan Agustus 2020. Capaian ini tentunya menjadi gambaran
peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Tolitoli dari tahun ke tahun.

Gambar 10
Persentase Penduduk Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan

Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020

Tinggi 16.26% 16.73% 16.33%

Menengah 20.25% 20.82% 22.42%

Dasar 63.50% 62.45% 61.25%

2018 2019 2020

30 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Berdasarkan daerah desa/kota yang tersaji dalam Lampiran Tabel 8 dan Tabel 9, terlihat
perbedaan yang cukup signifikan data penduduk bekerja berdasarkan tingkat pendidikan Pada Agustus
2020, komposisi penduduk bekerja di perkotaan yang hanya berpendidikan dasar sekitar 40,19 persen
(13.692 jiwa), berpendidikan menengah sekitar 30,06 persen (10.241 jiwa) dan berpendidikan tinggi
sekitar 29,75 persen (10.138 jiwa). Sedangkan di perdesaan komposisi penduduk bekerja berdasarkan
pendidikan adalah sebagai berikut; berpendidikan dasar sekitar 70,74 persen (53.462 jiwa), pendidikan
menengah sekitar 18,97 persen (14.338 jiwa) dan pendidikan tinggi sekitar 10,29 persen (7.772 jiwa).
Kondisi ini memperlihatkan bahwa dari sisi pendidikan, kualitas penduduk bekerja di perdesaan jauh
tertinggal dibandingkan dengan yang di perkotaan. Hal ini bisa terjadi karena penduduk yang bekerja
di perdesaan banyak terserap di sektor pertanian yang cenderung tidak memerlukan kualifikasi
pendidikan yang tinggi. Walaupun demikian dari tahun ke tahun penduduk bekerja di perdesaan
semakin meningkat kualitas pendidikannya.

Penduduk bekerja menurut pendidikan tidak meperlihatkan komposisi yang berbeda antara
laki-laki dan perempuan. Misal pada Agustus 2020, pekerja laki-laki dan perempuan yang sama-sama
memiliki pendidikan dasar mampu mendominasi setengah dari kapasitas pasar kerja dengan rincian
yaitu 65,45 persen laki-laki dan 52,72 persen perempuan. Namun dilihat dari pendidikan tinggi pekerja
perempuan memiliki jumlah yang lebih banyak dari pekerja laki-laki yakni sebesar 9.761 jiwa
perempuan dan 8.149 jiwa laki-laki. Hal ini menandakan bahwa kualitas pendidikan dari pekerja
perempuan lebih baik dibandingkan pekerja laki-laki.

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 31

32 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 33

TINGKAT PENGANGGURAN MENURUT
PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan salah satu modal dasar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Lowongan pekerjaan tersedia selalu disertai dengan kualifikasi pendidikan di pasar kerja, kualifikasi
pendidikan sangat menentukan untuk memperoleh pekerjaan. Pada Tabel B menyajikan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) selama kurun waktu 2018-2020 berdasarkan pendidikan.

Keterbatasan pendidikan menyebabkan penduduk berpendidikan rendah sulit untuk mampu
bersaing di pasar kerja. Mereka hanya dapat mengambil pekerjaan yang mengabaikan kualifikasi
pendidikan, seperti pedagang asongan, penjual koran, pelayan warung makan, pembantu rumah
tangga, buruh kasar, juru parkir, pekerja lepas dan lainnya. Keterbatasan pendidikan ini pula yang
menyebabkan angkatan kerja dengan kategori tingkat pendidikan dasar (setingkat SMP ke bawah),
tingkat penganggurannya selalu lebih rendah di dua tahun terakhir (Agustus 2019 dan Agustus 2020).
Mereka yang termasuk kategori tersebut tidak mempunyai daya tawar, sehingga bersedia
mengerjakan apa saja.

Berdasarkan tingkat pendidikan pada Agustus 2020, untuk tingkat pengangguran terbuka
Diploma I/II/III paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 8,80 persen TPT tertinggi
berikutnya terdapat pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 8,42 persen dan Sekolah
Menengah Atas (SMA) sederajat sebesar 6,04 persen, dengan kata lain ada penawaran tenaga kerja
yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan Diploma I/II/III, SMK, dan SMA. Data ini
memberikan gambaran bahwa angkatan kerja berpendidikan menengah hingga tinggi sepertinya sulit
bersaing untuk mendapatkan pekerjaan karena harus bersaing dengan angkatan kerja yang masuk
dalam tingkat pendidikan dasar/rendah tanpa kualifikasi pendidikan. Sedangkan untuk mereka yang
berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, hal tersebut dapat dilihat dari
TPT tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah yang memiliki TPT paling rendah di antara semua
tingkat pendidikan yaitu sebesar 2,16 persen pada Agustus 2020.

34 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Tabel B
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Menurut Tingkat Pendidikan

Di Kabupaten Tolitoli, Agustus 2018 - Agustus 2020

Tingkat Pendidikan Agustus 2018 Agustus 2019 Agustus 2020

(1) (2) (3) (4) (5)
2,66 0,81 2,16
Dasar SD 3,32 1,14 3,57
SMP Sederajat 1,53 8,30 6,04
8,91 13,04 8,42
Menengah SMA Sederajat 8,80
SMK 0 0 2,76
5 3,41 3,74
Tinggi Diploma I/II/III 3,18 3,16
Universitas

Total

Secara total, TPT penduduk Kabupaten Tolitoli cenderung meningkat hingga Agustus 2020,
mulai dari 3,18 persen pada Agustus 2018, TPT terus meningkat hingga mencapai 3,74 persen pada
Agustus 2020. Salah satu alasan meningkatnya Pengganggur adalah pandemi Covid-19 yang terjadi di
diawal bulan Maret 2020. Sebenarnya TPT Kabupaten Tolitoli sudah sempat menurun di Agustus 2019
yang menggambarkan keberhasilan kebijakan terhadap pekerja, namun pandemi Covid-19 yang terjadi
secara mendadak dan mempengaruhi seluruh sektor pekerjaan menyebabkan pengangguran kembali
meningkat

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 35

36 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 37

KESIMPULAN

Pada uraian-uraian sebelumnya, telah dijelaskan analisis penyediaan tenaga kerja dengan
berdasarkan pada jumlah penduduk usia kerja, jumlah tenaga kerja, angkatan kerja, jam kerja dan jenis
kelamin. Salah satu aspek pasar kerja adalah bagaimana mengisi lowongan yang ada dengan
orang/pekerja yang sesuai atau paling tidak, bagaimana penduduk dalam usia kerja dapat bekerja
sesuai dengan penempatan dan kemampuan kualifikasi kerjanya.

Pendekatan yang lebih realistis dalam menentukan pasar kerja adalah dengan adanya
pembagian pasar tenaga kerja terdidik dan tidak terdidik. Kelebihan dari pendekatan tersebut antara
lain adalah

a. Tenaga kerja terdidik umumnya mempunyai produktivitas yang tinggi,
b. Tingkat partisipasi kerja dari tenaga terdidik pada umumnya lebih tinggi,
c. Lamanya waktu menganggur bagi tenaga kerja terdidik lebih lama dibanding tenaga kerja

tidak terdidik.
Dari beberapa analisis pendekatan tersebut, disertai dengan data dan informasi
ketenagakerjaan yang disajikan, pemerintah Kabupaten Tolitoli telah memberikan perhatian yang
besar terhadap ketenagakerjaan di wilayahnya, baik menurut lapangan usahanya, status
pekerjaannya, jenis kelamin, maupun menurut pendidikan yang ditamatkan. Dengan pemetaan
tersebut, akan diketahui karakteristik ketenagakerjaan dan aktivitas ekonomi penduduk usia kerja di
Kabupaten Tolitoli, sehingga dapat dicarikan pemecahan masalah dan program-program pemerintah
baik jangka pendek, menengah maupun panjang dalam membangun perekonomian guna
meningkatkan kesejahteraan sosial di wilayah Kabupaten Toltioli, terutama melalui penyerapan tenaga
kerja. Kualitas pekerja yang salah satu indikatornya adalah tingkat pendidikan para pekerja, sangat
penting untuk diberikan perhatian yang lebih besar, mengingat struktur pekerja di Kabupaten Tolitoli
masih didominasi oleh penduduk dengan pendidikan dasar.
Dengan banyaknya pekerja yang terdidik, diharapkan dapat lebih meningkatkan produktivitas
kerja di Kabupaten Tolitoli Jika produktivitas tinggi, dengan sendirinya akan meningkatkan output
Kabupaten Tolitoli perlu mengalokasi anggaran untuk menciptakan berbagai kesempatan kerja dan
penekanan jumlah penduduk yang menganggur. Penduduk yang akan masuk ke angkatan kerja
berpengaruh secara langsung terhadap partisipasi kerja dan kesempatan kerja, karena itu perlu
diupayakan bahwa proporsi penduduk angkatan kerja harus lebih banyak tenaga kerja terdidik,
sehingga partisipasi kerja juga akan meningkat, mengingat di masa sekarang kesempatan kerja lebih
memprioritaskan kepada tenaga kerja terdidik. Namun Pandemi Covid-19 yang terjadi sangat
berdampak terhadap sektor ketenagakerjaan di Kabupaten Tolitoli. Dampaknya dapat dilihat secara
langsung dengan meningkatnya pengangguran setelah beberapa bulan pandemi Covid-19 terjadi.

38 Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020

Pemerintah perlu bertindak cepat membuat berbagai kebijakan yang bisa mengurangi dampak adanya
adanya Covid-19.

Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Tolitoli 2020 39


Click to View FlipBook Version