SUMBER -
SUMBER
HUKUM ISLAM
A. Sumber-Sumber Hukum Islam
1. Pengertian Sumber Hukum Islam
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia sumber adalah asal sesuatu.
Pada hakekatnya yang dimaksud dengan sumber hukum adalah tempat kita dapat
menemukan atau menggali hukumnya. Sumber hukum Islam adalah asal (tempat
pengambilan) hukum Islam. Sumber hukum Islam disebut juga dengan istilah
dalil hukum Islam atau pokok hukum Islam atau dasar hukum Islam.
Kata „sumber‟ dalam hukum fiqh adalah terjemah dari lafadz صد م-
صادر م, lafadz tersebut terdapat dalam sebagian literatur kontemporer sebagai
ganti dari sebutan dalil ( ( يل دل الatau lengkapnya “ al-adillah syar’iyyah-al
islāmiyyah” ( ةٍاإلسالي ٍةانشسع األدنة.(Sedangkan dalam literatur klasik, biasanya
yang digunakan adalah kata dalil atau adillāh syar’iyyāh, dan tidak pernah
kata “
yang Mereka ). “ ) م صادر األ ح كام ال شرع يةiyyah’syar-al ahkām-al mashadir
menggunakan kata māshādir sebagai ganti al-adillah beranggapan bahwa
kedua
kata tersebut memiliki arti yang sama.1
Bila dilihat secara kamus, maka akan terlihat bahwa kedua kata itu
tidaklah sinonim, setidaknya bila dihubungkan kepada „syariah‟. Kata sumber
صادر مatau dengan jamaknya صادر م, dapat diartikan suatu wadah yang dari
wadah itu dapat ditemukan atau ditimba norma hukum. Sedangkan „dalil
hukum‟
berarti sesuatu yang memberi petunjuk dan menuntun kita dalam menemukan
hukum Allah. Kata “sumber” dalam artian ini hanya dapat digunakan untuk
AlQur‟an dan sunah, karena memang keduanya merupakan wadah yang
dapat
ditimba hukum syara‟ tetapi tidak mungkin kata ini digunakan untuk „ijma dan
qiyas karena keduanya bukanlah wadah yang dapat ditimba norma hukum.
Ijma dan qiyas itu, keduanya adalah cara dalam menemukan hukum. Kata
„dalil‟dapat
digunakan untuk Al-Qur‟an dan sunah, juga dapat digunakan untuk ijma dan
qiyas, karena memang semuanya menuntun kepada penemuan hukum
Allah.2
Berikut dua pembahasan sumber utama hukum
A. Sumber-Sumber Hukum Islam
1. Pengertian Sumber Hukum Islam
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia sumber adalah asal
sesuatu.
Pada hakekatnya yang dimaksud dengan sumber hukum adalah
tempat kita dapat
menemukan atau menggali hukumnya. Sumber hukum Islam adalah
asal (tempat
pengambilan) hukum Islam. Sumber hukum Islam disebut juga dengan
istilah
dalil hukum Islam atau pokok hukum Islam atau dasar hukum Islam.
1. Al Quran
➢ Al Quran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW. Tulisannya berbahasa Arab dengan perantaraan Malaikat Jibril.
➢ Al Quran sebagai kalam Allah SWT dapat dibuktikan dengan
ketidaksanggupan atau kelemahan yang dimiliki oleh manusia untuk
membuatnya sebagai tandingan, walaupun manusia itu adalah orang pintar.
Dalam surat Al Isra ayat 88, Allah berfirman:
قُل َّل ِٕىن اجتَ َم َعت اْلن ُس َوالجن َعلٰٓى اَن َيّأتُوا بمثل هذَا القُران َْل يَأتُو َن بمثله َولَو َكا َن َبع ُض ُهم ل َبع ٍض َظهي ًرا
Katakanlah, "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang
serupa (dengan) Al-Qur'an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa
dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain."
2. Hadits
Seluruh umat Islam telah sepakat dan berpendapat serta mengakui bahwa sabda,
perbuatan dan persetujuam Rasulullah Muhammad SAW tersebut adalah sumber
hukum Islam yang kedua sesudah Al Quran. Banyak ayat-ayat di dalam Al Quran
yang memerintahkan untuk mentaati Rasulullah SAW seperti firman Allah SWT
dalam Q.S Ali Imran ayat 32:
٣٢ - قُل اَطيعُوا ّل ٰل َا َوال َّر ُسو َل ۚ فَان تَ َو َّلوا َفا َّن ّل ٰلاَ َْل يُحب الكفري َن
Katakanlah (Muhammad), "Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah
bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir."
Al Hadits sebagai sumber hukum yang kedua berfungsi sebagai penguat, sebagai
pemberi keterangan, sebagai pentakhshis keumuman, dan membuat hukum baru
yang ketentuannya tidak ada di dalam Al Quran. Hukum-hukum yang ditetapkan
oleh Rasulullah Muhammad SAW ada kalanya atas petunjuk (ilham) dari Allah SWT,
dan adakalanya berasal dari ijtihad.
3. Ijma’
Mungkin ada yang asing dengan sumber hukum islam yang ketiga, iaitu ijma’. Ijma’
dibentuk berdasarkan pada kesepakatan seluruh ulama mujtahid. Ulama yang di
maksud di sini adalah ulama setelah sepeninggalan Rasulullah SAW.
Kesepakatan dari para ulama, Ijma’ tetap dapat dipertanggungjawabkan di masa
sahabat, tabiin dan tabi’ut tabiin. Kesepakatan para ulama ini dibuat karena
penyebaran Islam sudah semakin meluas tersebar kesegala penjuru.
Tersebarnya ajaran islam inilah pasti ada perbedaan antara penyebar satu dengan
yang lainnya. nah, kehadiran ijma’ diharapkan menjadi pemersatu perbedaan yang
ada.
4. Qiyas
Qiyas sepertinya tidak banyak orang yang tahu. Sekalipun ada yang tahu, masih ada
perbedaan keyakinan, bahwa qiyas ini tidak termasuk dalam sumber hukum islam.
Meskipun demikian, para ulama sudah sepakat Qiyas sebagai sumber hukum islam.
Qiyas adalah sumber hukum yang menjadi penengah apabila ada suatu
permasalahan. Apabila ditemukan permasalahan yang tidak ditemukan solusi di Al-
Quran, Hadits, Ijma’ maka dapat ditemukan dalam qiyas.
Qiyas adalah menjelaskan sesuatu yang tidak disebutkan dalam tiga hal tadi (Al-
quran, hadits dan Ijma’) dengan cara membandingkan atau menganalogikan
menggunakan nalar dan logika.
RUJUKAN :
➢ https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-hukum-islam/#3_Ijma
➢ http://repository.radenfatah.ac.id/10208/2/BAB%20II.pdf
➢ https://news.detik.com/berita/d-5216687/4-sumber-hukum-islam-yang-
disepakati-ulama