The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Lomba Memperingati Hari Kartini 2021 dengan Tema "Eksistensi Bela Negara Terhadap Deradikalisasi Dengan Semangat Juang Kartini"

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by menwa_upgris, 2021-04-25 18:06:13

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Lomba Memperingati Hari Kartini 2021 dengan Tema "Eksistensi Bela Negara Terhadap Deradikalisasi Dengan Semangat Juang Kartini"

Keywords: ebook,kartini,lmmhk

Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Tema :

BELA NEGARA TERHADAP DERADIKALISASI
DENGAN SEMANGAT JUANG

HARI KARTINI SELAMAT

Perayaan hari kartini justru diisi HARI KARTINI
dengan perlombaan memasak, Apa Arti Hari Kartini untuk Kalian?
merias dan berkebaya, yang
mana hal ini bisa jadi tidak
relevan dengan perkembangan
zaman.

Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

SUSUNAN PANITIA LMMHK 2021

Pelindung : Rektor Universitas PGRI Semarang
Penasihat : Pembina UKM Menwa Universitas PGRI Semarang
Komandan Satuan Tugas : Windi Nur Anisa
Wakil Komandan Satuan Tugas : Ajeng Sri Handayani
Kaur Oprasional : Millenium Anjani Santosa
Anggota Operasional : Febri Eko Wicaksono
Kaur Logistik dan Bendahara : Dayanara Santosa
Anggota LogBen : Siti Sumarni
Banpers LogBen : Helti Salimah Nandia P.
Kaur Administrasi dan Personalia : Bertyna Ruth Pusparini
Anggota MinPers 1 : Dyah Wiyati Kusumaningtyas
Anggota MinPers 2 : Darwati
Banpers Minpers : Riska Novitasari
Kaur Hubungan Masyarakat : Siti Fatimah
Anggota Humas 1 : Muhammad Nur Cahya
Anggota Humas 2 : Yena
Banpers Humas : Ghina Alifia
Kaur Sekretaris : Rida Kurniawati
Anggota Sekretaris : Silvia Wulansari
Banpers Sekretaris : Rizqi Nova Darillia
Kaur Perlengkapan : Ana Mahlya Hatma
Anggota Perkap 1 : Gilang Raenaldi Pangestu
Anggota Perkap 2 : Maskurotin Azizah
Banpers Perkap : Purnomo
Kaur Dekdok : Aulia Putri Faradisa
Anggota Dekdok : Nabila Fatin Aulia
Banpers Dekdok : Langgeng Dimas Setiawan

Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

PRAKATA

Untuk menghargai jasa R.A Kartini dalam pergerakan dan penyebaran pemikiran-

pemikirannya, maka setiap tangal 21 April diperingati sebagai hari nasional, Hari

Kartini. Tujuan pada peringatan ini adalah mencapai kesetaraan gender melalui

pergerakan emansipasi perempuan.

Menariknya, perayaan hari kartini justru diisi dengan perlombaan memasak, merias

dan berkebaya, yang mana hal ini bisa jadi tidak relevan dengan perkembangan

zaman.

Dalam memperingati Hari Kartini 2021, Resimen Mahasiswa Satuan 927 "Garuda

Chakti" Universitas PGRI Semarang mengajak kalian untuk membagikan opinimu

tentang "Eksistensi Bela Negara Terhadap Deradikalisasi Dengan Semangat Juang

Kartini" melalui balutan puisi. Dengan demikian, kalian dapat menyuarakan pemikiran

kalian dan melangkah bersama Menwa Satuan 927 dalam memberikan edukasi

kesetaraan gender dengan jangkauan audiens yang lebih luas.

Semoga buku ini dapat memberikan inspirasi untuk pembaca untuk peduli dengan isu

perempuan dan kesetaraan gender.

Selamat Membaca.

Semarang, Jawa Tengah 2021

Resimen Mahasiswa Satuan 927
Universitas PGRI Semarang

Kumpulan Puisi Eksistensi Bela Negara Terhadap
Deradikalisasi Dengan Semangat Juang
Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini Kartini

DAFTAR ISI

Menjadi Kartini, Melanjutkan Emansipasi |  5

Retno Diah Islamiati

Sang Penggores Tinta Pendidikan | 7

Mia Sofiatus Solikah

Sepucuk Isi Hati, Untuk Kartini | 9

Aluwwiyya Najib

Terbelenggu Tradisi | 10

Shinta Wahyu Elvareta

Sahmura Indonesia | 11

Rohmatika Dhuha Aristrasari

Terbitkan Kartini Di Bumi Pertiwi | 13

Fibri Ledia Alviana

Sebuah Pesan | 15

Syaharani Putri Mustafa

Surat Terbuka untuk Kartini Muda |  16

Tyas Maharani

Semangat Juang Kartini | 17

Mugiarti Toga Akhirani

Pendidikan Selamatkan Wanita dari Gelap Gulita Kebodohan| 18

Firda Fidhayati

Kumpulan Puisi Eksistensi Bela Negara Terhadap
Deradikalisasi Dengan Semangat Juang
Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini Kartini

Wanita Lemang Tapai | 20

Maharani Dea Agralalita

Sebut Aku Kartini | 23

Maulana Hanif Ibrahim

Cahaya Tlah Redup | 24

Isna Ismawati

Kartini akan selalu menjadi Kartini | 26

Febri Eko Wicaksono

Bunga bangsa, Jiwa Satria | 28

Sarifatus Solikah

IBU WANITA CEMERLANG | 30

Alfi saelin ni'mah

Menjadi Perempuan | 32

Ajeng Sri Handayani

RA KARTINI SANG PENDEKAR BANGSA| 33

Luluk Askadina

Pahlawan Wanita | 34

Syahvira Eka Moviani

Berkarya Tuk Masa Depan | 35

Fatikhatun Ni'mah

Yang Terpatri tak akan pernah mati | 37

Raissa Arizma Nanda Wibowo

Pemuda Bermental | 38

Mohamad Fuji Susanto

Menjadi Kartini,
Melanjutkan Emansipasi

Menjadi Kartini, JUARA

1

Melanjutkan Emansipasi

Cipta : Retno Diah Islamiati ( Universitas Dian Nuswantoro Semarang )

Ada satu sosok yang sudah tidak bisa kita lihat lagi
Padahal sebenarnya, ia belum benar benar pergi
Ada satu tempat yang terlalu mudah untuk ia tempati
Setelah perjuangan hebat yang ia lewati
Ia, selalu ada di relung hati setiap wanita di negeri ini
Nama dan jasa besarnya akan selamanya abadi

Jikalau dulu…
Ibu M.A. Ngasirah tidak melahirkan seorang putri pemberani
Mungkin sampai detik ini, tidak ada satupun wanita yang berani berekspresi Jikalau dulu…
Putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat ini tidak mendirikan sekolah untuk perempuan pribumi
Mungkin sampai detik ini, tidak ada wanita Indonesia yang bisa berpendidikan tinggi Jikalau dulu…
Sang pencipta buku “Habis Gelap Terbitlah Terang” ini tidak peduli akan hak dan cita-cita wanita
penerus bangsa ini
Mungkin sampai detik ini, tidak akan kita dapati pemimpin wanita di negeri ini

Betapa beruntungnya kita, para wanita
Betapa beruntungnya kita, warga Indonesia
Betapa beruntungnya kita semua…
Memiliki putri bangsa dengan segala keberaniannya
Memiliki sosok yang penuh cinta
Memiliki pahlawan luar biasa
Ialah “Raden Ajeng Kartini” sang pejuang emansipasi wanita

5 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Menjadi Kartini,
Melanjutkan Emansipasi

Ibu Kartini…
Indonesia selalu bangga memilikimu
Kehebatanmu
Keberanianmu
Kecantikan paras ayumu
Semua tentangmu adalah tentang rindu

Ibu Kartini…
Terima kasih yang amat sangat mendalam kami sampaikan
Untuk jasamu yang tak pernah redup
Untuk perjuanganmu yang sangat cukup
Untuk kasih dan sayangmu yang selalu hidup

Ibu Kartini…
Kini sudah saatnya tugas kami
Menjadi generasi bangsa yang peduli sesama
Menjadi wanita yang berani menggapai cita-cita
Menjadi “Kartini” semampu yang kita bisa

Bu, pantau kami dari surga yaa…
Semoga kami mampu melanjutkan perjuanganmu
Bersama sama peduli perihal emansipasi wanita
Bersama sama melangkah dan saling menjaga
Bersama sama saling merangkul satu dengan yang lainnya
Bersama sama menjadi Indonesia yang lebih baik kedepannya

Terima kasih dan salam cinta dari kami
Untukmu, wanita hebat “Raden Ajeng Kartini”

Kumpulan Puisi 6

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Sang Penggores JUARA
Tinta Pendidikan
2
Sang Penggores

Tinta Pendidikan

Cipta : Mia Sofiatus Solikah ( Universitas Diponegoro Semarang)

Raden ajeng…
Tersemat gelar abadi pada sang putri
Pelita harapan sejagat raya Ibu Pertiwi
Harum namanya bak melati bangsa
Menjadi pahlawan para gadis desa
Engkau hadir bak pinang dibelah dua
Perempuan bersanggul penuh wibawa
Pencipta terang dalam kegelapan
Sekaligus pembawa perubahan akan segala harapan

Pejuang pendidikan perempuan..
Silabus kini tak cukup menampung kisahmu
Logaritma kini tak mampu menghitung daya juangmu
Pengejawantahan ilmu tak lekang oleh sang waktu
Riuh perkotaan menjadi nafsu kala itu
Namun sepasang mata serta pijarnya hanya mampu tersorot pada dinding kesatrian

Tumpang tindih kehidupan
Jika keadilan sebuah lambang kesetaraan
Maka status perempuan tak patut dilemahkan
Perempuan tak patut dikurung
Perempuan tak patut dikungkung
Bahkan perempuan tak patut masuk dalam tempurung

7 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Sang Penggores
Tinta Pendidikan

Kartini..
Matahari kini telah menyapa
Nampak terlepas belenggu jiwa mu
Tergugah rasa hendak berontak
Kau pun tertatih bangkitkan semangat juang dalam ruang hampa
Kau goreskan bulu tinta pada lembaran kertas
Bukan khayalan semata yang nampak pada bilik jendela
Keabadian kisah bersua lewat tulisan karyamu
Hingga tergerak lah hati pertiwi yang semula layu

Bumi pertiwi penuh kisah
Serayu pandang permadani kehidupan
Membentuk kartini dengan penuh keyakinan
Tak hanya pandai bersolek ria
Namun juga pandai berilmu pengetahuan
Berjuanglah tak hanya pada satu gerhana
Namun pada gerhana-gerhana selanjutnya pula
Gandakan panji kartini tuk masa mendatang
Agar jiwa juang Ibu Kartini selalu ada dan tak pernah hilang

Kumpulan Puisi 8

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Sepucuk Isi Hati, JUARA
Untuk Kartini
3
Sepucuk Isi Hati,

Untuk Kartini

Cipta : Aluwwiyya Najib ( Universitas Negeri Surabaya)

Tatapan ketenangan menghangatkan
Terlalu dalam hingga menghanyutkan
Terlalu jauh, kini mulai rapuh
Aku mulai memunguti apa yang telah ku abaikan jauh
Sosoknya yang tak lagi utuh
Membuatku semakin sadar dan luluh
Aku ingat.
Kemarin, langkahmu yang paling melaju
Semangatmu yang begitu menggebu
Kini jasamu yang tak akan kubiarkan berdebu
Tak sedikit jasamu, bahkan terlalu banyak
Hingga tak tau apa yang bisa menjadi balasan untuk semua jasamu agar terdengar layak
Perihal rindu,
Siapa yang tak rindu akan sosokmu?
Siapa yang tak rindu akan perjuanganmu?
Hingga saat ini, kita sangat butuh akan sosokmu
Kartini, Indonesia merindukanmu

9 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Terbelenggu Tradisi

Terbelengu Tradisi

Cipta : SHINTA WAHYU ELVARETA ( MENWA 906 "sapu jagad" UIN WALISONGO )

Wahai Kartini...
Walau jasadmu telah jatuh
Namun semangatmu akan selalu bergemuruh
Kami, Kartini muda yang sedari dulu dipaksa patuh
Pada tradisi yang menjadi musuh
“habis gelap terbitlah terang”, janjimu
Kami percaya janjimu penuh utuh
Dengan semangat yang kian bertumbuh
Kami tidak akan hanya diam bersimpuh
Meratapi takdir yang semakin tak acuh
Memang benar sebatang lidi pastilah rapuh
Namun ketika lidi rapuh bersatu teguh
Pasti akan terlahir kekuatan yang tangguh
Kami akan membakar semua belenggu tradisi
Dimana perempuan tak mendapat posisi
Tradisi yang menghimpit kami
Menjadi budak di rumah sendiri
Lelaki bisa meniti karier dengan percaya diri
Namun wanita karier dianggap mementingkan diri sendiri
Perempuan terlahir bukan untuk menjadi bawahan lelaki
Melainkan relasi untuk terus mendaki
Mari kita Kartini muda perjuangkan hak asasi
Agar semua perempuan bisa yakin unjuk diri
Bukan lagi menari di atas duri

Kumpulan Puisi 10

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Sahmura Indonesia

Sahmura Indonesia

Cipta : Rohmatika Dhuha Aristrasari ( Universitas Muhammadiyah Semarang )

Di era milenial ini
Siapa yang tak mengenal Kartini?
Sosok pahlawan emansipasi
Yang berjuang demi keadilan pribumi
Membuat perempuan berani bermimpi
Bangkit dengan percaya diri

Tak gentar melawan kebodohan
Kau tuntun mereka meraih kesetaraan
Yang awalnya buta aksara
Kini mengenal cita-cita

Lahirlah perempuan masa kini
Yang tidak hanya berdiam diri
Bersama ikut memajukan negeri
Dengan segala ambisi

Teguh menggapai impian
Mereka menduduki pemerintahan
Berkecimpung di dunia perdagangan
Mengabdi di bidang kesehatan
Dan masih banyak perempuan hebat dengan segudang kepiawaian

11 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Sahmura Indonesia

Terimakasih kami kepadamu pahlawan negeri
Atas nikmat yang patut disyukuri
Akan kami lanjutkan perjuanganmu wahai Kartini
Dengan semangat juangmu
Untuk memperkokoh eksistensi bela negara terhadap deradikalisasi dinegara ini
Kami berjanji akan mengabdi kepada negeri

Kumpulan Puisi 12

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Terbitkan Kartini
Di Bumi Pertiwi

Terbitkan Kartini
Di Bumi Pertiwi

Cipta : Fibri Ledia Alviana ( Menwa 901 PD Universitas Diponegoro )

Bukan dari negeri antah berantah
Melainkan di sudut kecil Jawa Tengah
Jepara Bumi Kartini
Sosok itu mulai tumbuh
Muncul menjadi seseorang yang berpengaruh

Kartini, tertatih adanya kekalutan keadilan
Pembedaan dan kesamaan yang perlu dipertanyakan
Suara dan hak juga ikut dibungkam
Mengapa?
Yang dijunjung adalah status
Yang dipandang pencari nafkah
Pemegang surga yang direndah
Namun Kartini mampu berontak
Semangat berkobar tak pernah padam
Yang benar ditegakkan, keadilan dibangkitkan, peradaban dikembangkan
Perbudakan disingkirkan tanpa pengecualian
Perjuangan, pengorbanan, dan keberanian mewujudkan kesetaraan

13 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Terbitkan Kartini
Di Bumi Pertiwi

Tak semudah yang dibayangkan
Beranjak, bergerak, dan menumpas kebodohan pandangan
Mengetuk pintu-pintu hati wanita pertiwi
Dan semangatnya mampu menyulut semangat lainnya
Kartini menjadi sang penggerak hati

Indonesia, bentuklah Kartinimu dulu menjadi berlipatganda
Bentuklah panji-panjimu jua
Hadirkan Ibu Kartini dalam setiap hatinya
Tanamkan semangat berderu tiada tara
Buatlah generasi-generasi terarah dan tak mengenal menyerah
Layaknya Kartini yang dikenang dalam sejarah
Rebakkan bumi pertiwi
Harumkan nama Kartini lagi
Ungkit dan ingatlah setiap langkahnya
Balaskan tekad kuat dan ketangguhannya
Jadikan Indonesia menjadi negara yang tak dipandang sebelah mata

Kumpulan Puisi 14

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Sebuah Pesan

Sebuah Pesan

Cipta : SYAHARANI PUTRI MUSTAFA ( BATALYON 948 MK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO )

Sebuah pesan Pesan sang ibu
Tak lekang Untuk anak – anaknya
Oleh waktu Pesan seorang wanita
Tergores di hati Untuk kaumnya
Setiap insan Berisi mimpi untuk diteruskan
Selamanya Sebuah kekuatan untuk bangkit
Habis gelap terbitlah terang Bahwa kita ini Satu

Tertulis perjalanan beliau Setiap insan
Bahwa Lelaki maupun perempuan
Betapa sulit hidupnya Semua berhak atas mimpi mereka
Hanya untuk menjunjung mimpinya Perjuangan beliau lakukan
Perjuangannya untuk bangkit Untuk menegaskan hal tersebut
Bukan hanya untuk dirinya Bahwa mimpi, angan dan cita
Tetapi juga untuk kaumnya Ada untuk dijunjung

15 Kumpulan Puisi Maka genggamlah pesan sang ibu
Sebagai pengingat menuju mimpimu
Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini Perjuangannya untuk dikau seorang
Agar engkau mampu meraih mimpimu
Sungguh mulia derajatmu
Junjunglah tinggi citamu
Setinggi angkasa

Surat Terbuka
untuk Kartini Muda

Surat Terbuka

Untuk Kartini Muda

Cipta : Tyas Maharani ( MENWA YON 957 PUTRA MENJANGAN IAIN SURAKARTA )

RA Kartini, Gadis Jepara, putri Jawa,
Bak melati yang semerbak di nusantara,
Ia tak suka hanya menganggukan kepala,
Pemikirannya bak rahim ibu kini,
Melahirkan generasi pandai berorasi.

Tidak perlu konde dan berjarik,
Pemikiran yang cerdas fisik menarik,
Melawan terik yang membikin tercekik,
Paceklik moral lelaki di media sosial,
Banyak Kartini muda sebab cinta jadi hilang akal.

Katanya, atma sang Gadis Jepara,
Masih hidup dalam isi kepala Kartini muda,
Penjajah saat ini sang pandemi,
Dilengkapi surat persetujuan para lelaki,
Cantik harus putih, berduit dan berisi.
Ah, betapa sedihnya Ibu Kartini.

Kumpulan Puisi 16

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Semangat Juang
Kartini

Semangat Juang

Kartini

Cipta : Mugiarti Toga Akhirani ( MENWA Batalyon 958/AD UNIMUS)

Siapa yang tak mengenalmu wahai Kartini? Namamu seperti bunga
Sang pahlawan emansipasi Yang memberi keharuman
Yang semangat juangnya membawa eksistensi Seorang putri bangsa
bela negara terhadap deradikalisasi dimasa kini Yang mengagungkan nama wanita

Engkau adalah penerang bagi kaum wanita Engkau adalah cerminan kami
Yang memiliki jiwa kesatria Semangat juangmu yang begitu mulia
Engkau tidak pantang menyerah Tanpa mengenal putus asa
Untuk meraih masa depan yang cerah Untuk membangkitkan jiwa penerus bangsa

Terimakasih R.A. Kartini
Sudah menjadi tauladan bagi setiap kaum hawa
Dengan semangat membara
Memperjuangkan hak para wanita

Perjuangan dan karyamu yang masih dikenang
“Habis gelap terbitlah terang”
Merupakan pedoman kehidupan
Yang menjadikan langkah awal setiap insan

17 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Pendidikan Selamatkan Wanita
dari Gelap Gulita Kebodohan

Pendidikan

Selamatkan Wanita dari Gelap Gulita Kebodohan

Cipta : Firda Fidhayati ( Universitas Airlangga )

Namamu harum melekat dalam dekapan
Jasamu akan selalu diingat dalam ingatan
Kepribadianmu yang gigih dan kuat
Hingga mampu mendobrak tradisi mengekang
Membuat semua wanita Indonesia selamat

Engkaulah panutan para wanita Indonesia
Tentang semangat yang selalu berkobar
Hati baik nan lembut yang tak pernah pudar
Pendidikan yang kau junjung dengan gentar
Lalu membuat orang-orang gempar

Kau ajarkan wanita untuk tak selalu terbelenggu
Wanita bukanlah seekor merpati
Hidup wanita tidak boleh dikekang oleh tangan seseorang
Wanita tak diciptakan hanya untuk menunggu kakandanya datang
Wanita hidup bukan untuk menjadi dapur rumahan
Wanita bukan pajangan dalam acara perkawinan
Lalu melahirkan seorang momongan

Kumpulan Puisi 18

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Pendidikan Selamatkan Wanita
dari Gelap Gulita Kebodohan

Berpendidikan tinggi dan berkarya dengan apa yang dia inginkan
Berwawasan luas perihal intelektual
Bersikap bijak dalam mengambil keputusan
Pandai membawa diri serta menjaga etika dan moral

Kau tak mengajari kami cara menanak nasi
Tapi kau arahkan kami untuk selalu berkreasi
Kau yakinkan kaum wanita untuk selalu bertahan
Hingga akhirnya kami bangkit dari bendungan kebodohan
Banyak kuhaturkan terima kasih untuk pengorbananmu, perjuanganmu dan tekatmu wahai Kartiniku

19 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Wanita Lemang Tapai

Wanita
Lemang Tapai

Cipta : Maharani Dea Agralalita ( Menwa 901 PD Universitas Diponegoro )

Matahari nampak malu-malu menebarkan kilau emasnya
Pepohonan menari indah diiringi segarnya udara
Sungguh nikmat kuasa sang pencipta

Lagi, lagi, dan lagi
Bak penguasa negara dan bumi
Makin hari makin merebaknya berita tembak sana sini
Tak tanggung-tanggung sampai ledakan di tempat suci
Teriakan, air mata, darah suci bercucuran sampai aktivitas kota terhenti
Entah siapa yang disembahnya Tuhan atau Jihad?

Tak perlu risau, toh tak akan terjadi di kota ini bukan?
Cukup aku berjualan lemang tapai keliling mencari pelanggan
Kujejakkan kaki di terminal pusat kota menghabiskan dagangan
Mengamati gurat-gurat para penunggu antrian
Kota yang ramai nan sunyi sekarat jika pembeli tak kunjung berdatangan

“Beli dua, ya mbak.”
Entah tiba-tiba suasana menyeruak pekat
Lelaki renta dihadapanku cukup menarik perhatian kala sunyi sekarat
Baju gamis Pakistan tanpa ornamen serba hitam pekat

Kumpulan Puisi 20

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Wanita Lemang Tapai

Jam tangan sederhana memeluknya erat
Seperti memahami betul arti kegelapan yang disembunyikan begitu rapat
Ku ulungkan dua lemang tapai yang masih hangat
Nampak jelas sisa-sisa guratan wajah mudanya tersenyum lembut

Bak salinan, kedua ketiga kalinya aku melihat gaya berbusana serupa di serambi terminal
Baju gamis Pakistan tanpa ornamen serba hitam pekat berkumpul
Tak berpaling rupanya lelaki paruh baya dihadapanku
Menatap membaca pikiranku yang penuh tanda tanya layaknya peramal
Mendekat, berbisik membeberkan rahasia besar yang terasa mustahil
Dalam sekejap aku meragukan kewarasan otaknya
Aku mensunyi, mataku gelisah, hatiku bagai istana pasir yang hancur kala disentuh air

Rasa egois seakan meloncat dari dadaku
Lari, selamatkan diri sendiri pintaku
Langkahku mengeras seperti kutukan malinkundang yang membatu
Panggil 110! Panggil 110! Panggil 110!
Tak ada hirauan sekitar ruang tunggu

Bunyi jarum jam terus berceloteh memberi kabar
Kepulan asap mengisi terminal sampai pandangan kabur
Asap sigaret kiraku, rupanya gas bocor
Tersisa tiga menit hitungan mundur
Semua berhati-hati detak jantung para penunggu ajal berbaur
Rasa panik menyeret para penunggu mencari bantuan sekitar
Berlari dan saling bertabrakan menyelamatkan ajal tanpa berpikir
Komunitas baju gamis serba hitam mengabdi melantunkan takbir
Kurampas cepat jam tangan pria renta itu layaknya getir petir

21 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Wanita Lemang Tapai

Menjauhlah jika kau melihat jam tangan ini
Tidak, bantu aku lepaskan jam tangan dari para pria ini
Kulemparkan jam tangan keluar terminal menghempaskannya pergi
Ledakan kecil terdengar nasib baik tak ada yang mati
Siapa kau? Ingin jadi seperti Kartini masa kini?

Sumpah serapah pria bersuara parau menghiasi seluruh ruangan
Komunitasnya diredam dan diamankan kepolisian
Raut wajah yang awalnya mengharapkan surga berubah menjadi kebencian
Dasar wanita tapai!
Lantas kenapa? Bukankah tapai matang itu ragi? Makin nikmat rasanya jika semakin diperam
Akulah wanita tapai yang senantiasa menuju keabadian

Kumpulan Puisi 22

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Sebut Aku Kartini

Sebut Aku Kartini

Cipta : Maulana Hanif Ibrahim ( Satmenwa 801/Unair )

Setiap tahun aku ingat selalu merayakan hari yang sama
Sewa baju adalah jalan ninjaku
Festival adalah jalan yang kupilih
Kadang aku menang lomba catwalk
Kadang juga kalah
Tapi sekarang aku sadar
Bahwa semua itu hanya seremonial belaka
Ada makna yang terkandung dalam hari ini
Ya. tanggal itu ada pada 21 April

Pikiran saya terbang jauh ke Jawa Tengah. Tepatnya ke kota kayu
Jepara
Saya ingat di awal abad ke 19 merupakan era yang penuh ketidakadilan
Dimana bangsa pribumi ditindas oleh kolonialisme dan kapitalisme asing
Pendidikan hanya diperoleh oleh mereka yang berkuasa
Wanita hanya dijadikan budak

Tapi ada satu orang yang harusnya mewarnai trah ningrat
Nama aslinya adalah trinil
Yang artinya burung lepas untuk berpindah tempat
Namun kini orang lebih mengenalnya sebagai Kartini

Tak terasa kejadian itu sudah hampir seratus tahun
Namun api perjuangan tidak boleh padam
Bangkit !
Bangkit !
Merdeka !

23 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Cahaya Tlah Redup

Cahaya

Tlah Redup

Cipta : Isna Ismawati ( Menwa BATALYON 908 SW UNISSULA)

Siang malam silih bergantian
Keringat dingin darah bercucuran
Kerja keras serta air mata telah dikeluarkan
Sekalipun nyawa menjadi taruhan
Namun, semua tak lagi dihiraukan

Wanita kuat, gigih nan cerdas
Telah berhasil merebut hak kita semua
Raden Ajeng Kartini lah namanya
Putri Raden Mas Ario Sosroningrat
Sang pejuang emansipasi wanita Indonesia

Waktu demi waktu telah berlalu
Hak yang diperebutkan tinggalah masa lalu
Kartini muda sudah tak tahu malu
Bukan karna tahta yang tak mampu
Melainkan harga diri yang telah gugur

Entah siapa yang perlu disalahkan
Semua karna kemauan dan kurangnya pengertian
Kesetaraan tlah direndahkan tanpa paksaan
Hak dan keadilan bukan lagi jadi alasan
Tak tahu dimana letak hati dan pikiran

Kumpulan Puisi 24

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Cahaya Tlah Redup

Kartini...
Kami merindukanmu
Wanitamu hancur
Perjuanganmu luntur
Indonesia membutuhkanmu
Berharap engkau bangun

Kartini
Wanitamu tak lagi berderajad
Penerusmu tak lagi memperjuangkan
Berjuang akan keadilan dan kesetaraan
Karena semua tak lagi dibutuhkan
Lalu apa yang harus ku lakukan?

Ibuku Kartini...
Ku tahu kau menangis di surga sana
Ku tahu kau sedih melihatnya
Bangsa yang hancur karna wanita
Masa depan yang telah porak poranda
Serta kesetaraan yang tak lagi sama

Demi harkat dan martabat Bangsa
Kukerahkan seluruh jiwa dan raga
Untuk meneruskan sebuah perjuangan
Menegakkan sebuah keadilan
Mengangkat derajat wanita yang terlupakan

25 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Kartini akan selalu menjadi Kartini

Kartini akan selalu menjadi Kartini

Cipta : Febri Eko Wicaksono ( Universitas PGRI Semarang )

Raden Ajeng Kartini…
Namamu bagai mawar yang selalu harum setiap saat…
Tak tertinggal oleh waktu dan tak tergilas oleh zaman….
Kau menyadarkan kaum perempuan…
Bahwa bukan wajah tetapi hati yang tulus yang membuat perempuan itu cantik…

Raden Ajeng Kartini…
Tak peduli sekeras apa batu yang kau lalui…
Kau tetap terjang bagai air sungai yang mengalir…
Pejuanganmu tulus…
Hingga ketulusanmu itu yang membuat dirimu berharga…

Raden Ajeng Kartini…
Kata – katamu yang tetap eksis hingga sekarang adalah…
“Habis gelap terbitlah terang”…
Hingga tercipta yang sekarang menjadi sebuah judul buku…
Buku yang berisi tulisan yang bagian perjuanganmu kala itu…

Perjuanganmu tempo dulu sangat berbeda dengan tempo sekarang…
Kartini dulu kau memperjuangkan emansipasi wanita…
Kartini sekarang memperjuangkan ideologi banga…
Kartini dulu melawan deskriminasi…
Kartini sekarang melawan deradikalisasi…

Kumpulan Puisi 26

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Kartini akan selalu menjadi Kartini

Namun tidak kartini namanya jika tak bisa melawan itu semua…
Semoga jiwa yang kuat selalu ada dalam kartini sekarang…
Semoga hati yang tulus selalu ada dalam kartini sekarang…
Semoga sikap yang tangguh selalu ada dalam kartini sekarang…
Dan semoga “kartini” akan tetap menjadi renkarnasi untuk semua perempuan Indonesia…

27 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Bunga bangsa,
Jiwa Satria

Bunga Bangsa

Jiwa Satria

Cipta : Sarifatus Solikah ( Menwa 804 Universitas Negeri Surabaya )

Menolak Lupa!
Sudah kerap dentuman menggema dibalik Rumah Tuhan
Bukan lagu pujian, ataupun tangisan pengampunan
Melainkan suara ledakan tanda penghianatan
Aksi sang pengantin menunaikan ibadah kejahatan

Dibalik ransel hitam kau tenteng petasan izrail
Kau tumpahkan darah saudaramu demi yang batil
Kau korbankan generasiku bahkan yang masih mungil
Dengan dalih jihad melawan saudaramu sendiri
Merasa membawa kunci surga, pasca mati bunuh diri.

Ketika saudara kami di pertaruhkan
Di situ kami melakukan pergerakan!
Putri bangsa yang tak lagi menghabiskan waktunya di dapur
Yang tak lagi menjadi budak di atas kasur
Kini berani berjuang tak hanya membela kaumnya
Juga sebagai bunga bangsa tiang negara

Kumpulan Puisi 28

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Bunga bangsa,
Jiwa Satria

Menangkal radikalisme bukan hanya level pemerintah
Sadar kelak jadi Ibu sebagai madrasah pertama
Berkarakter dengan iman dan Pancasila
Menjadi tonggak munculnya harapan dan pemersatu bangsa

Perempuan indonesia bukan sekadar objek
Kini berubah menjadi subjek yang intelek
Perkara bela negara bukan hanya tugas pria pemegang senjata
Tapi juga peran bunga bangsa berhati mulia, berjiwa satria
Siapa dia?
Perempuan Indonesia yang istimewa!

29 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Ibu Wanita
Cemerlang

Ibu

Wanita Cemerlang

Cipta : Alfi saelin ni'mah ( MENWA 906 "sapu jagad" UIN WALISONGO )

Aroma perjuangan masih tercium sampai sekarang
Sosok Ibu dari wanita-wanita cemerlang
Wahai melati dari Jepara
Namamu harum indah melanglang buana

Wanita tangguh kiriman Tuhan
Teguh turun menyuarakan serpihan impian
Wahai Ibu wanita cemerlang
Semangatmu masih terpatri dalam diri wanita negri

Malam sudah lama menelan asa
Menelantarkan setumpuk harapan dan suara
Wahai ibu wanita cemerlang
Kini wanita bebas berekspresi tanpa takut di marginalisasi

Mimpi purba wanita pribumi
Bangkit berdiri mendobrak diskriminasi
Wahai ibu wanita cemerlang
Kini wanita bebas merengkuh masa depan

Kumpulan Puisi 30

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Ibu Wanita
Cemerlang

Di kutuk tradisi, tertindas di rumah sendiri
Di belenggu budaya, terkekang norma
Wahai ibu wanita cemerlang
Kini wanita leluasa mengemukakan jutaan gagasan

Mendamba setara, mengubur lelah lara demi gadis bangsa
Kartini bukan hanya tentang kebaya, tapi pemikiran dan kemajuan
Wahai ibu wanita cemerlang
Kini wanita tak perlu cemas melangkah menghilangkan kebodohan

Jepara dan melati, rembang dan emansipasi
Jasamu terbukti, berkarya tanpa di gaji
Wahai ibu wanita cemerlang
Namamu terkenang, habis gelap terbitlah terang

31 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Menjadi Perempuan

Menjadi Perempuan

Cipta : Ajeng Sri Handayani ( Universitas PGRI Semarang )

Jadi perempuan itu bukan pilihan Semangat Emansipasi
Namun seringkali puan bersimbur dalam perapian Hadapi dengan berani
Entah sembunyi atau disembunyikan Namamu telah terpatri
Menyatu dengan kegelapan Selamanya akan membumi

Di huniannya mereka asik sendiri
Melumpuhkan patriarki
Mencoba berdikari dan hidup manusiawi
Siapakah sosok yang dicari demi jadi panutan diri?
Sosok Kartini yang penuh inspirasi

Merdesa,
Kian menjadi buah bibir tetangga
Katanya sudah modern, Puan sudah merdeka
Namun rasanya semua itu bualan belaka
Merdeka tapi tak merdesa

Puan,
Pengorbananmu adalah pengabdian
Semangatmu adalah perjuangan
Jadi perempuan bukan pilihan
Perempuan multi peran

Kumpulan Puisi 32

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

RA Kartini
Sang Pendekar Bangsa

RA Kartini

Sang Pendekar Bangsa

Cipta : Luluk Askadina ( MENWA YON 957 PUTRA MENJANGAN IAIN SURAKARTA )

Sudah lama,
Sudah lama kartini meninggalkan kita
Kartini, seorang pejuang emansipasi wanita di Negeri ini
Semangat juangnya yang membara
Demi mewujudkan cita-cita yang mulia
Membentuk kartini muda
Yang penuh keberanian
Yang ingin terus belajar
Yang akan memajukan bangsa
Kartini, mensetarakan wanita dimata dunia
Mengubah cara pandang kita semua
Kartini, perjuanganmu tidak sia-sia
Karena mu
Wajah-wajah penerus sudah terlihat siap
Siap melanjutkan perjuangan untuk ibu pertiwi
Kartini, kau sang pendekar bangsa

33 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Pahlawan Wanita

Pahlawan Wanita

Cipta : Syahvira Eka Moviani ( Satmenwa 801 Unair )

Wahai Kartini
Wanita terhebat pada zamannya
Menentang adat demi kemajuan
Memperjuangkan derajat wanita

Tanpa rasa takut
Bertekad memajukan wanita Indonesia
Kau menjadi inspirasi bagi wanita
di seluruh negeri

Kartini...
Pahlawan wanita Indonesia
Usaha dan semangatmu
Tak pernah dilupakan

Surat-surat yang Kau tulis
Mencurahkan keluhan wanita pribumi
Tentang kondisi wanita pada zamannya
Jasamu kini indah tertulis

Kumpulan Puisi 34

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Berkarya Tuk Masa Depan

Berkarya

Tuk Masa Depan

Cipta : Fatikhatun Ni’mah ( Menwa 954 YUDHAGAMA/IAIN KUDUS )

Wahai para pemuda ....
Generasi penerus bangsa
Masa depan Bunda Pertiwi
Tergantung bentuk kalian berbakti

Dengan semangat berapi-api
Melangkah maju menggapai mimpi
Tak perlu menumpahkan darah lagi
Cukup berkarya dan berprestasi

Lihatlah Ibu Kartini
Sososknya menginspirasi
Berjuang mengedepankan emansipasi
Bersenjata pena dan cinta murni untuk negeri

Wahai para pemuda.....
Jangan goyah!
Pantang menyerah
Teruslah melangkah

35 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Berkarya Tuk Masa Depan

Laksana kesatria
Menangkis semua tantangan
Tak lekang oleh waktu dan zaman
Selalu menatap akan masa depan

Berkarya
Setiap kesempatan terus mencoba
Percaya diri melangkah pasti
berani berkreasi memajukan negeri

Mengukir jalan kedepan
Segudang prestasi menemani
Kesuksesan tak pernah instan
Proses berpacu dimulai dari diri

Langkah demi langkah
Berjalan kedepan dengan tabah
Belajar dan tak lupa untuk bersantai
Berdoa kepada Tuhan agar cita tercapai

Pemuda generasi bangsa
Tekadkan niat untuk berkarya
Bersatu maju bersama
Berjuang memajukan indonesia tercinta

Kumpulan Puisi 36

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Yang Terpatri
tak akan pernah mati

Yang Terpatri
Tak Akan Pernah Mati

Cipta : Raissa Arizma Nanda Wibowo ( MENWA YON 957 PUTRA MENJANGAN IAIN SURAKARTA )

Sejuk Embun di Pagi Ini Wahai Perempuan Emansipasi
Menyelimuti Gundahnya Hatiku Datanglah…
Aku si Wanita Milenial Datanglah dengan Mengobarkan Jiwa Muda
Yang Mulai Kehilangan Arah… Kami..
Aku si Wanita Milenial Wahai Perempuan Emansipasi
Yang Mulai Lupa Akan Sejarah… Kembalilah…
Dan Mulai Hilang Semangat Ku Ingin Rasakan Lagi Hadirmu…
Peluklah Kami dengan Semangatmu…
Heii .. Ku Tau… Semangat Yang Membara…
Kau Memang Sudah Pergi..
Namun… Jiwamu Masih Ada dalam Diriku… Heiii …. Wanita Milenial…
KuTau… Lihatlah .. Lihatlah..
Kau Memang Sudah Pergi.. Dia…si Perempuan Emansipasi..
Namun … Semerbak Harum Tubuhmu Si Perempuan Kebanggaan Negeri…
Masih Melekat dalam pelukku… Dia Sudah Kembali…

KuTau…
Kau Memang Sudah Pergi..
Tapi … Bayang Tubuhmu,
Masih Selalu Menemani Dinginnya Malamku…
KuTau…
Kau Memang Sudah Pergi..
Tapi .… Namamu Sudah terpatri dalam Hatiku…

37 Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Pemuda Bermental

Pemuda Bermental

Cipta : Mohamad Fuji Susanto ( Universitas Negeri Surabaya )

Hai
Tanyaku, apa kalian berpikir ini?
Hidup di dunia ini banyak manusia yang berbeda
kita saudara yang berharap atas surga-Nya
Terdalam logika yang dipenuhi alam mabuk agama
Siapa mereka yang tidak masuk akal secara lantang berkata jihad
Kalian pasti tau
Berkubu dan beranggap benar membunuh
Hentikan kumohon
Kerasnya pendirian yang nyatanya salah
Menghancurkan Perjuangan dalam negeri
Yang menghancurkan negeri nya sendiri
Dahulu, secara terang
Terukir dalam sejarah melawan bangsa lain
Ranah keputusan banyak negara dan institusi negara yang terkontaminasi
Musuh dari dalam bersembunyi menunggu waktu tayang
Sebarkan kepada ku karena banyak yang tidak mengerti
Akan artinya perjuangan

Kumpulan Puisi 38

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini

TENTANG MENWA SATUAN 927 "GARUDA CHAKTI"

Resimen Mahasiswa Universitas PGRI Semarang masih merupakan Satuan dan
mempunyai nama Satuan 927 Garuda Chakti. Komando resimen mahasiswa satuan 927
Garuda Chakti Universitas PGRI Semarang merupakan satuan yang berada dibawah

naungan Mahadipa.

Motto
Berusaha Saling Menghargai dan Saling Melengkapi

Visi
Mewujudkan serta mengembangkan satuan 927 yang lebih kreatif, Inovatif, Solutif,

dan Terpimpin.

Misi
1.Memaksimalkan kerja nyata untuk pencapaian tujuan bersama
2.Meningkatkan bekerja bersama untuk mewujudkan program kerja yang tertata
3.Merealisasikan kerjasama untuk kepentingan bersama

RESIMEN MAHASISWA MAHADIPA

SATUAN 927
GARUDA CHAKTI

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

JL. LONTAR NO 1 SIDODADI TIMUR SEMARANG

Kumpulan Puisi

Lomba Menulis Memperingati Hari Kartini


Click to View FlipBook Version