The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by MICHAEL CANDELA, 2019-07-18 02:38:12

MATERI PRAMUKA

MATERI PRAMUKA

PENGERTIAN PRAMUKA PENGGALANG

Pramuka penggalang adalah penggolongan sebutan bagi anggota pramuka yang sudah berusia antara 11
hingga 15 tahun. Seorang pramuka resmi menjadi penggalang selain telah menginjak usia 11 tahun juga
telah menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang tingkat Rakit serta
mengucapkan trisatya dalam upacara pelantikan yang dipimpin oleh pembinanya. Meskipun sudah
berusia 11 tetapi belum menyelesaikan SKU Penggalang Rakit, pramuka itu disebut sebagai Tamu
Penggalang.

Pemakaian istilah ‘penggalang’, sebagaimana istilah-istilah lainnya dalam kepramukaan, diambil dari
romantisme sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Kata ‘penggalang’ merujuk kepada ‘masa
penggalangan persatuan dan kesatuan bangsa’ yang sitandai dengan berlangsungnya Konggres Pemuda
Indonesia kemudian menghasilkan ‘Sumpah Pemuda’ pada tanggal 28 Oktober 1928.

KODE KEHORMATAN PRAMUKA PENGGALANG

Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri dari janji (satya) dan ketentuan moral (darma). Janji
penggalang disebut ‘Trisatya’ sedangkan ketentuan moralnya dinamakan dengan ‘Dasadarma’. Trisatya
terdiri dari tiga butir janji sedangkan Dasadarma memuat 10 butir sikap yang kesemuanya wajib ditepati
dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun bunyi Trisatya dan Dasadarma untuk pramuka
penggalang yaitu sebagai berikut:

- TRISATYA

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

> menjalankan kewajiban pada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan
mengamalkan Pancasila.

> Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, menepati Dasadarma.

- DASADARMA
> Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
> Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
> Patriot yang sopan dan kesatria.
> Patuh dan suka bermusyawarah.
> Rela menolong dan tabah.
> Rajin, terampil, dan gembira.
> Hemat, cermat, dan bersahaja.
> Disiplin, berani, dan setia.
> Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
> Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

SISTEM TANDA KECAKAPAN PRAMUKA PENGGALANG
Kecapakapan pramuka penggalang terdiri dari Kecakapan Umum, Kecakapan Khusus, dan Pramuka
Garuda. Kecakapan Umum ditempuh dengan menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) yang
terdiri dari tiga tingkatan yaitu ramu, rakit, dan terap. Kecakapan Khusus dicapai dengan menyelesaikan
Syarat-syarat Kecakapan Khusus yang tertiri dari tiga tingkatan yaitu purwa, madya, dan utama.
Pramuka penggalang yang sudah mencapai SKU Penggalang Tetap bisa mengajukan diri.

PENGORGANISASIAN PRAMUKA PENGGALANG

Sebagaimana golongan peserta didik pramuka lainnya, pada setiap kegiatannya pramuka penggalang
diorganisasikan dalam kelompok atau satuan secara berjenjang. Hal ini sesuai dengan ‘metode
kepramukaan’ yang salah satunya silaksanakan dengan metode ‘kegiatan berkelompok, bekerja sama,
serta berkompetisi’.

Satuan terkecil pramuka penggalang disebut dengan ‘regu’ yang terdiri dari 5 sampai dengan 10 anggota.
Regu putra dinamai dengan memakai nama-nama hewan ataupun alat-alat yang berguna seperti Regu
Rajawali, Regu Harimau, atau Regu Traktor.

Sedangkan regu putri dinamai dengan nama tumbuhan ataupun bunga semisal Regu Melati, Regu
Kenanga, atau Regu Mawar. Setiap regu dipimpin pada Pemimpin Regu yang disingkat ‘Pinru’ dan
dibantu seorang wakil yang dinamai Wakil Pemimpin Regu atau disingkat ‘Wapinru’. Pinru memiliki hak
dan kewajiban antara lain: membantu pembina dalam melatih anggota regunya, merencanakan segala
kegiatan bagi regunya, memilih wakil pemimpin regu, menjadi anggota Dewan Penggalang, serta
memilih Pemimpin Regu Utama (Pratama).

Empat regu dihimpun oleh satuan yang lebih besar yang dinamakan ‘pasukan’. Pasukan dipimpin oleh
salah seorang Pemimpin Regu Utama atau disebut dengan Pratama. Pratama dipilih dari dan oleh para
pimpinan regu anggota pasukan tersebut.

Dalam kegiatannya, pasukan dibimbing pada seorang pembina penggalang dengan dibantu oleh dua
pembantu pembina. Berbeda dengan siaga, pembina dan pembantu pembina penggalang yang dipanggil
dengan sebutan ‘kakak’ baik untuk putra maupun putri. Pada pasukan juga dibentuk ‘Dewan Pasukan
Penggalang’ ataupun ‘Dewan Penggalang’.

Dewan ini memiliki tugas mengurus dan mengatur kegiatan-kegiatan Pasukan Penggalang dan
mengurusi tata tertib dan tata usaha Pasukan. Dewan Penggalang beranggotakan semua Pemimpin
Regu dan juga Wakil Pemimpin Regu pada sebuah pasukan yang diketuai oleh Pratama. Sedangkan
pembina dan pembantu pembina bertindak sebagai penasehat dan pembimbing namun memiliki hak
untuk mengambil keputusan akhir.

Selain itu juga ada Dewan Kehormatan bertugas membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab para
pramuka misalnya, menentukan pelantikan, pemberian TKK dan Tanda Penghargaan, Pelantikan Pinru,
Wapinru dan Pratama, menentukan tindakan atas pelanggaran kode Kehormatan dan merehabilitasi
anggota Pasukan. Ketua Dewan Kehormatan yaitu Pembina Penggalang, wakilnya Pembantu Pembina
dan sekretarisnya Pinru.

PRAMUKA SIAGA
Pada tiap kelompok pramuka, memiliki masing-masing kode kehormatan yang menjadi materi pramuka
wajib bagi pramuka siaga. Materi tersebut yaitu berupa kode kehormatan yang meliputi :
- Dwisatya
- Dwidarma
Bunyi kode kehormatannya adalah :
1. Dwi Satya (Janji dan Komitmen diri)
2. Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
3. Melaksanakan kewajibanku pada Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dan aturan keluarga.
4. Setiap hari berbuat keyakinan.

DWIDARMA (Ketentuan Moral)
1. Siaga berbakti pada ayah dan ibu
2. Siaga berani dan tidak putus asa.

Sementara pada materi latihan Pramuka Siaga merupakan sekumpulan standar kompetensi yang
dipenuhi pada setiap anggota pramuka siaga. Materi-materi itu disiapkan dalam latihan pramuka yang
diolah dengan sebuah permainan.
Materi yang dibungkus pada bentuk permainan ini mengandung unsur pendidikan serta nyanyian yang
menarik dan menyenangkan. Dalam pelaksanaannya, materi latihan diharapkan memiliki sifat modern,
bermanfaat dan taat pada asas-asas.

MATERI PRAMUKA SIAGA BERDASARKAN AREA
Adapun jumlah dari materi pramuka siaga terbagi pada beberapa area di antaranya yaitu :
Pramuka Siaga Mula : Mengenal anggota keluarga, teman satu barung, dan mengenal teman dalam satu
perindukan.
Pramuka Siaga Bantu : Mengenal lingkungan dan mengetahui aturan-aturan sosial yang berlaku
lingkungannya.
Pramuka Siaga Tata : Taat pada peraturan sosial yang berlaku di lingkungannya. juga melaksanakan
tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab serta mengetahui wawasan kebangsaan.
Pramuka Siaga Mula : Mengenal pengetahuan, teknologi teknologi dan keterampilan dalam
kepramukaan.
Pramuka Siaga Bantu : Mampu melaksanakan pengetahuan teknologi dan keterampilan kepramukaan
serta bisa memanfaatkannya.
Pramuka Siaga Tata : bisa menceritakan pengetahuan dan teknologi serta keterampilan kepramukaan
yang dimilikinya dalam barung dan perindukan.

PRAMUKA PENEGAK
Pramuka Penegak merupakan sebuah golongan sesuddah pramuka Penggalang. Disebut pramuka
penegak dikarenakan menyesuaikan dengan kiasan pada masa Penegakan kemerdekaan bangsa
Indonesia.

Materi pramuka dasar harus dihafal juga oleh Penegak dan Pandega sendiri sama halnya dengan
Penggalang. Yakni Trisatya dan Dasadarma.
Namun selain daripada itu, materi pramuka yang wajib diketahui oleh pramuka penegak dan pandega
yaitu mengenai tentang sejarah dan makna Gerakan Pramuka.

SEJARAH DAN MAKNA PRAMUKA

Sejarah dan arti kiasan lambang Pramuka yaitu materi pramuka yang dipakai sebagai pelengkap
pengetahuan umum kepramukaan. Maka sebagai sebuah materi, sejarah dan makna lambang Gerakan
Pramuka ini perlu diketahui, dipahami dan dihayati. Ya, tentu saja pada setiap anggota pramuka yang
menyadari nilai kiasan sebagaimana terkandung di dalamnya.

Lambang Pramuka merupakan sebagai tanda pengenal bagi sebuah organisasi Gerakan Pramuka yang
sifatnya ini baku atau tetap. Logo inilah yang sifat, keadaan, nilai dan dan norma yang dipunyai oleh
setiap anggota Gerakan Pramuka sesuai dengan yang dicita-citakan.

Pencipta lambang ini adalah Sunardjo Atmodipuro, Beliau adalah seorang Andalan Nasional yang juga
menjadi Pembina Pramuka sertab bekerja di Departemen Pertanian. Sunardjo Atmodipuro lahir pada
pada tanggal 29 Februari 1909 di Blora dan meninggal pada tanggal 31 Mei 1979.

Pengetahuan lambang Gerakan Pramuka juga menjadi salah satu materi Syarat Kecakapan Umum (SKU).


Click to View FlipBook Version