LAPORAN PELAKSANAAN OJT II
PELATIHAN CALON PENGAWAS MADRASAH/PENDIDIKAN AGAMA
DI MADRASAH MAN 2 PEISISIR SELATAN
TAHUN 2021
Oleh :
SUHARDI, S.Ag. MA
NIP 197208152007011035
Unit Kerja : MAN 2 PESISIR SELATAN
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
BADAN LITBANG DAN DIKLAT
PUSDIKLAT TEKNIS PENDIDIKAN DAN KEAGAMAAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN OJT II
PELATIHAN CALON PENGAWAS MADRASAH/PENDIDIKAN AGAMA
DI MAN 2 PESISIR SELATAN
TAHUN 2021
Oleh :
SUHARDI, S.Ag. MA
NIP 197208152007011035
Unit Kerja : MAN 2 PESISIR SELATAN
Telah Disahkan
Pada Tanggal : 07 April 2021
Di Pesisir Selatan
Kepala Madrasah
AHMAD ASDI, M. Pd.
NIP. 197203172003121001
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt, yang selalu melimpahkan rahmat dan
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktik lapangan ini.
Laporan ini terkait dengan Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan, Praktik Evaluasi
Diri Madrasah, Rencana PKB dan Pengelolaan Ketatausahaan Madrasah
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini sesuai waktu yang ditetapkan.
Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini:
1. Bapak dan Ibu Widyaiswara dan panitia Diklat Calon Kepala Madarasah yang sudah
memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyelesaian laporan ini.
2. Bapak Ahmad Asdi, M. Pd. selaku Kepala MAN 2 Pesisir Selatan yang memfasilitasi,
memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Bapak/Ibu guru, karyawan dan karyawati di MAN 2 Pesisir Selatan
4. Bapak dan Ibu sesama peserta Diklat Cakamad angkatan 2 yang selalu memberikan
dorongan semangat dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan. Atas kritik dan saran dari pembaca
penulis sampaikan terima kasih.
Pesisir Selatan, 7 April 2021
SUHARDI, S.Ag. MA
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................iv.
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................v
BAB I.....................................................................................................................vi
PENDAHULUAN ...................................................................................................vi
A. Latar Belakang..................................................................................................6
B. Uraian singkat Materi Pelatihan........................................................................7
C. Tujuan Penulisan Laporan..............................................................................10
BAB II.................................................................................................................. xiii
DATA DAN PEMBAHASAN ................................................................................ xiii
A. Rencana Tindak Kepemimpinan ( RTK ) .................................................. 15
B. Praktik Evaluasi Diri Madrasah......................................................................20
C. Pelaksanaan Supervisi Guru dan tenaga Kependidikan................................25
D. Praktik Penyusunan Rencana Kerja Madrasah (RKM)..................................35
BAB III................................................................................................................. 41
PENUTUP ........................................................................................................... 41
A. Kesimpulan........................................................................................................41
B. Rekomendasi.....................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 42
LAMPIRAN.......................................................................................................... 43
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : RTK.........................................................................................................................12
Tabel 3: Kemampuan menggunakan aplikasi Bandicam dalam
pembuatan video pembelajaran.............................................................................................17
Tabel: 3 EDS MAN 2 Pesisir Selatan.....................................................................................19
Tabel 4: Hasil Supervisi perencanaan PBM Guru..................................................................27
Tabel 5: Supervisi Pembelajaran...........................................................................................29
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Alur Penyusunan RKM........................................................................................10
Gambar 2: Diagram penguasaan Aplikasi Bandicam............................................................19
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pendidikan tanpa adanya kepala Madrasah tidaklah dapat berjalan
dengan sempurna, akan tetapi kepala Madrasah bukanlah segalanya. Kepala
Madrasah bertugas mengkoordinasi, mengawasi memberikan pengarahan terhadap
bawahannya. Oleh karena itu kepala Madrasah dituntut memiliki pengetahuan yang
luas terhadap maslah-masalah pendidikan. Dengan menguasai pengetahuan yang
luas tentang pendidikan kepala Madrasah dapat dengan mudah mencapai visi dan
misi yang telah di tetapkan. Kepala Madrasah memiliki peran strategis sebagai
manajer di Madrasah, ketika perencanaan pendidikan dikerjakan dan struktur
organisasi disusun guna memfasilitasi perwujudan tujuan pendidikan, serta para
anggota organisasi, pegawai atau karyawan dipimpin dan dimotivasi untuk
mensukseskan pencapaian tujuan, tidak dijamin selamanya bahwa semua kegiatan
akan berlangsung sebagaimana yang direncanakan, dan dikelola dengan baik, di
antaranya adalah pengetahuan tentang manajemen.
Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13
Tahun 2007 tentang Standar Kepala Madrasah/Madrasah menetapkan 5 (lima)
dimensi kompetensi yaitu: (1) kepribadian, (2) manajerial, (3) kewirausahaan, (4)
supervisi, dan (5) sosial. Dasar kompetensi kepribadian ini akan sangat menentukan
kompetensi lainnya, khususnya dalam melaksanakan program pendidikan nasional,
propinsi, dan kabupaten/kota. Sebagai tambahan pengetahuan dan keilmuan dalam
bidang perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan, kepala Madrasah harus
mampu menunjukkan kinerjanya berdasarkan kebijakan, perencanaan, dan program
pendidikan. Kepala Madrasah harus mampu untuk melakukan perubahan dalam
berbagai hal untuk memajukan madrasah. Perubahan dimaksud diarahkan kepada 8
Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar
penilaian pendidikan, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan, serta standar
sarana dan prasarana.
Kemampuan yang harus dimiliki kepala Madarasah berikutnya adalah
ketrampilan menyusun Evaluasi Diri Madrasah (EDM). Evaluasi Diri Madrasah
(EDM) merupakan salah satu instrumen strategis yang dapat digunakan oleh setiap
satuan pendidikan madrasah untuk mengetahui kondisi objektif kekuatan dan
kelemahan madrasah dalam konteks pencapaian standar mutu pendidikan. Hasil
EDM diharapkan dapat menjadi input penting dalam merumuskan program dan
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | vi
kegiatan prioritas dalam Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah (RKAM) yang
disusun oleh masing-masing madrasah setiap tahun. Dengan demikian,
perencanaan dan penganggaran madrasah bukan didasarkan pada keinginan dan
selera saja, melainkan didasarkan pada kebutuhan berdasarkan hasil EDM. Dengan
melakukan EDM, madrasah akan memperoleh manfaat sebagai berikut: mengetahui
tingkat pencapaian kinerja madrasah. mengetahui kekuatan, kelemahan dan
tantangan yang dimilikinya madrasah. mengetahui peluang untuk memperbaiki mutu
pendidikan, menilai keberhasilan dan melakukan penyesuaian program-program
yang ada.
Disamping itu kemapuan yang harus dimiliki oleh kepala Madrasah adalah
pengelolaan ketatausahaan. Ketatausahaan menjadi penting karena ketatausahaan
dapat membantu dan mempermudah subsistem yang lain seperti bagian kesiswaan,
administrasi personel, dan lainnya. Dalam hal ini ada istilah yang disebut dengan
mekanisme bantu artinya kegiatan ketatausahaan madrasah dapat dipergunakan
untuk membantu pimpinan (kepala madrasah) dalam mengambil keputusan,
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses
administrasi, dengan data yang diperlukan. Apabila manajemen ketatausahaan
berjalan dengan baik maka kegiatan yang menyangkut pembelajaran dan tujuan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik pula. Untuk itu, diperlukan staf tata usaha
yang profesional dan kompeten di bidangnya. Tulisan yang penulis susun ini berisi
tentang Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan, Praktik Evaluasi Diri
Madrasah, Pengelolaan Ketatausahaan Madrasah penting untuk diteliti untuk bekal
menjadi kepala madrasah.
Penyusunan RKM yang berlandaskan hasil EDM adalah sesuatu yang mesti
karena program yang disusun berdasarkan EDM akan mampu memberikan
sentuhan perubahan, karena program yang dilakukan berdasarkan analisis SWOT
yang dilakukan.
B. Uraian singkat Materi Pelatihan.
Rencana Tindakan Kepemimpinan merupakan upaya untuk menciptakan
pemimpin yang membawa perubahan, sehingga kepala memiliki pengalaman
bertindak dan kematangan potensi kepemimpinan dan kompetensi sebagai pendidik
dan kepala sekolah. Penguasaan masalah persekolahan dicapai melalui pengkajian
9 aspek manajerial. Pengalaman bertindak dicapai melalui rencana tindakan
kepemimpinan dan peningkatan kompetensi di sekolah lain. Kematangan potensi
dan kompetensi pendidik dan kepala sekolah dicapai melalui penyusunan perangkat
pembelajaran dan supervisi akademik. Semuanya harus dilakukan dengan satu
tujuan besar memperkuat potensi kepemimpinan, mempertajam kemampuan
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | vii
Rencana Tindakan Kepemimpinan adalah sebuah upaya untuk memberikan
pengalaman kepemimpinan kepada calon kepala sekolah di sekolah sendiri.
Rencana tindakan kepemimpinan dimaksudkan untuk memberikan kesempatan
kepada calon kepala sekolah menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam mempengaruhi, menggerakkan, mengembangkan dan memberdayakan
terhadap seluruh atau sebagian warga madrasah.
Dalam rencana tindakan kepemimpinan, seorang calon kepala sekolah
diharapkan mampu menentukan masalah yang harus diatasi, menentukan tujuan
dan indikator pencapaian yang harus dicapai, menyusun program kegiatan yang
akan efektif untuk mengatasi masalah, menggambarkan skenario kegiatan dalam
penanganan masalah, menggunakan berbagai bentuk metode pengumpulan data
dan menggunakan hasil temuan data hasil kegiatan sebagai refleksi untuk
kmenentukan upaya tindakan selanjutnya. Secara komprehensif, rencana tindakan
kepemimpinan dimaksudkan untuk melatih seorang calon kepala sekolah belajar
mengatasi berbagai masalah di sekolah, dari masalah ketidak sempurnaan
kompetensi dan potensi yang telah dimiliki calon serta ketidakmapanan kinerja
sekolah yang mencakup pencapaian delapan standar nasional pendidikan. Dengan
rencana tindakan kepemimpinan maka seorang calon kepala sekolah terlatih untuk
menhadapi dan mengatasi masalah dan ke depan tidak lagi ada kepala sekolah yang
melakukan pembiaran ataupun menghindari masalah yang terjadi di sekolah
Evaluasi Diri Madrasah (EDM) adalah suatu proses penilaian mutu
penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan oleh pemangku kepentingan ditingkat
madrasah berdasarkan indikator-indikator kunci yang mengacu pada 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Melalui EDM, madrasah dapat mengetahui aspek-aspek
yang perlu ditingkatkan, serta kekuatan dan kelemahan yang ada di madrasah dapat
diidentifikasi. Hasil EDM akan digunakan sebagai bahan untuk menetapkan jenis-
jenis program/kegiatan prioritas dalam penyusunan rencana peningkatan dan
pengembangan madrasah yang dituangkan dalam rencana kerja dan anggaran
madrasah (RKAM). Proses evaluasi diri sekolah/madrasah yang bersifat internal
yang melibatkan pemangku kepentingan untuk melihat kinerja sekolah berdasarkan
SNP. Manfaat EDS secara internal untuk mengidentifikasikan kelebihan dan
kekurangannya, data dasar yang akurat, mengidentifikasi peluang, memberikan
laporan formal kepada pemangku kepentingan. Sedangkan manfaat secara eksternal
adalah menyediakan data dan informasi, pembuatan keputusan, perencanaan
anggaran pendidikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional,
mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana, mengidentifikasi pelatihan dan
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | viii
mengidentifikasi kebutuhan program pengembangan dan mengidentifikasi
keberhasilan madrasah.
Supervisi adalah proses pembimbingan guru dalam meningkatkan keuntukan
profesionalnya agar dapat meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa.
Melalui supervisi kepala madrasah dapat membantu guru dalam memecahkan
maslah-masalah yang dihadapi terkait dengan pembelajaran. Dengan demikian
supervisi akademik amatlah penting dilaksanakan sebagi suatu upaya penjaminan
mutu pembelajaran di tingkat satuan pembelajaran.
Dalam permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Pendidikan
dinyatakan bahwa kepala madrasah sebagai pemimpin lembaga wajib
melaksanakan supervisi pembelajaran. Dalam standar pelayanan minimal
pendidikan dasar dinyatakan bahwa supervisi pembelajaran dilaksanakan minimal
dua kali dalam satu semester terhadap masing-masing guru. Adapun tujuan
supervisi guru dan tenaga kependidikan adalah: (1) Meningkatkan kompetensi guru
dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran di kelas, (2)
meningkatkan manajemen dan administrasi guru kelas maupun guru mata pelajaran,
meningkatkan layanan profesionalisme guru kepada peserta didik, mengevaluasi
kinerja guru dalam rangka pembinaan guru. Sedangkan tujuan supervisi tenaga
Kependidikan: (1) Meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan dalam
merencanakan dan melaksanakan proses pengadministrasian, (2) Meningkatkan
manajemen dan administrasi tenaga kependidikan, (3)meningkatkan layanan
terhadap guru dan siswa dan (4)mengevaluasi kinerja tenaga kependidikan dalam
rangka pembinaan tenaga kependidikan.
Oemar Hamalik mengatakan (1992:67) supervisi nampaknya menjadi
penentu yang utama untuk memutuskan kurikulum, menyeleksi pola-pola organisasi
madrasah, fasilitas belajar, dan menilai proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh
karena itu diperlukan solusi yang tepat agar apa yang menjadi tujuan utama dari
pelaksanaan supervisi pendidikan oleh kepala madrasah dalam penerapan kurikulum
di madrasah dapat sepenuhnya tercapai. Kepala madrasah selaku supervisor
pendidikan yang memiliki otoritas tertinggi di madrasah harus mengupayakan
beberapa cara dalam mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan supervisi.
Menurut Sahertian (2000) terdapat tiga pendekatan dalam supervisi akademik
Pendekatan Langsung (Direktif) Pendekatan direktif adalah cara pendekatan
terhadap masalah yang bersifat langsung. Supervisor memberikan arahan
langsung.Sudah tentu pengaruh perilaku supervisor lebih dominan. Oleh karena guru
ini mengalami kekurangan, maka perlu diberikan rangsangan agar ia bisa bereaksi.
Supervisor dapat menggunakan penguatan (reinforcement) atau hukuman
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | ix
(punishment).Pendekatan seperti ini dapat dilakukan dengan menjelaskan,
menyajikan, mengarahkan, memberi contoh, menetapkan tolok ukur, dan/atau
menguatkan.
Pendekatan Tidak Langsung (Non-direktif) Pendekatan tidak langsung (non-
direktif) adalah cara pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak
langsung. Perilaku supervisor tidak secara langsung menunjukkan permasalahan,
tapi ia terlebih dulu mendengarkan secara aktif apa yang dikemukakan guru-guru. Ia
memberi kesempatan sebanyak mungkin kepada guru untuk mengemukakan
permasalahan yang mereka alami. Supervisor mendengarkan, memberi penguatan,
menjelaskan, menyajikan, dan turut memecahkan masalah.
Pendekatan Kolaboratif Pendekatan kolaboratif merupakan cara pendekatan
yang memadukan antara pendekatan direktif dengan non–direktif menjadi
pendekatan baru. Pada pendekatan ini baik supervisor maupun guru bersama-sama
dan bersepakat untuk menetapkan struktur, proses, dan kriteria dalam
melaksanakan proses diskusi terhadap masalah yang dihadapi guru. Dengan
demikian pendekatan dalam supervisi merupakan hubungan dua arah.Supervisor
menyajikan, menjelaskan, mendengarkan, memecahkan masalah, dan bernegosiasi.
Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah Rencana Kerja Madrasah
(RKM). RKM merupakan rencana yang komprehensif untuk mengoptimalkan
pemanfaatan segala sumber daya yang ada dan mungkin yang diperoleh guna
mencapai tujuan yang diinginkan di masa mendatang. RKM harus berorientasi ke
depan dan secara jelas bagaimana menjembatani antara kondisi saat ini dan
harapan yang ingin dicapai di masa depan. RKM juga harus memperhatikan peluang
dan ancaman dari lingkungan eksternal, memerhatikan kekuatan dan kelemahan
internal. Dan kemudian mencari dan menemukan strategi dan program-program
untuk memanfaatkan peluang dan kekuatan yang dimiliki, mengatasi tantangan dan
kelemahan yang ada, guna mencapai visi yang diinginkan.
Proses penyusunan RKM dilakukan melalui tiga jenjang, yaitu : persiapan,
perumusan RKM dan pengesahan RKM. Alur penyusunan RKM tersebut dapat
dilukiskan sebagai berikut :
Gambar 1 : Alur Penyusunan RKM
PERSIAPAN PERUMUSAN RKM : PENGESAHAN RKM
1. Pembentukan
1. Analisis Kondisi 1. Pengesahan RKM
Tim yang
terdiri KS, Madrasah oleh Kepala
Guru dan
Ketua Komite 2. Perumusan Progam, Madrasah / Komite
2. Pembekalan
RKM Sasaran, Indikator Madrasah & Kepala
Keberhasilan, Kantor Kementerian
Kegiatan dan Agama
penanggungjawab 2. Sosialisasi RKM
3. Perumusan rencana kepada pihak terkait
LapoBraianyaOJdTan2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | x
Pendanaan
Sebelum perumusan RKM dilakukan, Kepala Madrasah membentuk tim
perumus RKM yang beranggotakan Kepala Madrasah, urusan-urusan, seorang guru
Kepala Tata Usaha dan Ketua komite Madrasah. Kemudian Tim ini mengikuti
pembekalan mengenai kebijakan-kebijakan dan perumusan RKM yang difasilitasi
oleh Kepala Madrasah. Perumusan RKM dilakukan melalui 4 tahap, sebagai berikut:
(1)Analisis Kondisi Madrasah, berfungsi untuk mengidentifikasi kondisi dan
kebutuhan madrasah yang tertuang dalam dokumen evaluasi diri Madrasah (EDS),
Analisis kondisi Madrasah dilakukan melalui analisis SWOT, merumuskan
rekomendasi yang tertuang dalam standar-standar SPM dan SNP. Tahap
selanjutnya adalah penyusunan sasaran dan indikator kinerja. Dalam penyusunan
sasaran dan indikator kinerja yang perlu dilakukan, yaitu: merumuskan sasaran
berdasarkan skala prioritas rumusan rekomendasi yang terdapat dalam analisis
kondisi madrasah, merumuskan Indikator keberhasilan/kinerja yang menjadi tolok
ukur pencapaian harapan seperti yang tertuang dalam standar-standar SPM dan
SNP. Tahapan selanjutnya merumuskan Kegiatan dan Jadwal Kegiatan. Dalam
penyusunan kegiatan, penanggungjawab dan jadwal kegiatan yang perlu dilakukan,
yaitu: (1)merumuskan kegiatan dan menetapkan penanggung jawab progam
(2)menetapkan jadwal kegiatan yang akan menjadi pedoman implementasi kegiatan
Tahap selanjutnya adalah tahapan ke 4 : Penyusunan Rencana Biaya dan
Pendanaan. Pada tahap ini ditetapkan jenis dan banyaknya dana yang dibutuhkan,
perkiraan jenis dan jumlah sumber pendanaan, aturan – aturan dari sumber
pendanaan dan alokasi jenis dan sumber pendanaan untuk setiap jenis kebutuhan
dana. Tahapan terakhir adalah pengesahan RKM, setelah RKM selesai disusun oleh
Tim, RKM dibahas bersama oleh Kepala Madrasah, semua guru dan komite
Madrasah untuk dikaji ulang agar RKM yang telah disusun sesuai dengan yang
diharapkan. Selanjutnya RKM yang telah dikaji ulang dan diperbaiki disahkan oleh
Kepala Madrasah, Komite Madrasah dan Kepala Kantor Kementerian Agama
Akhirnya, RKM yang telah disahkan, disosialisasikan kepada para pemangku
kepentingan dan stakeholer terkait.
C. Tujuan Penulisan Laporan
Sesuai dengan aspek atau hal-hal yang akan dibahas berdasarkan praktik lapangan
yang sudah dilaksanakan di MAN 2 Pesisir Selatan dikemukakan, adapun tujuan
penyusunan laporan dikemukakann ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan Rencana Tindakan kepemimpinan Madrasah pada MAN 2
Pesisir Selatan
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | xi
2. Mendeskripsikan pelaksanaa supervisi guru dan tenaga kependidikanpada
MAN 2 Pesisir Selatan.
3. Mendeskripsikan Evaluasi diri madrasah berdasarkan intrumen yang terbaru
yaitu Madrasah resourse Center (MRC)
4. Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan Rencana kerja Madrasah (RKM)
pada MAN 2 Pesisir Selatan keterlaksanaan delapan Standar Nasional
Pendidikan
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | xii
BAB II
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan
1. Uraian Pelaksanaan Tugas
Adapun pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan dalam tulisan ini
adalah: Upaya peningkatan kompetensi guru dalam pembuatan video
pembelajaran berbasis Bandicam melalui IHT di MAN 2 Pesisir Selatan.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 25 s.d 26 Februari 2021
bertempat di ruang majlis guru. Peserta yang berpartisipasi adalah guru MAN
2 Pesisir Selatan sebanyak 40 orang. Nara sumbernya adalah: Suhardi, S.
Ag. MA. Sumber daya yang dibutuhkan adalah ruangan acara berupa
ruangan majelis guru, peralatan pembelajaran seperti proyektor, hand out
dan tutorial, aplikasi bandicam serta peralatan lainnya.
Indikator keberhasilan dari kegiatan ini diantaranya: (1) Guru mampu
membuat video pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Bandicam
(2)Guru mampu mengembangkan video pembelajaran dengan
menggunakan aplikasi Bandicam dan (3)Guru mampu meningkatkan hasil
belajar video pembelajaran dengan menggunakan aplikasi Bandicam.
Untuk mendapatkan data tentang kemampuan guru dalam
menggunakan bandicam sebagai aplikasi membuat video pembelajaran
dilakukan melalui observasi dan angket yang diberikan kepada guru.
2. Langkah-langkah pelaksanaan praktik
Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut:
a. Persiapan
1) Menyusun program perencanaan dan tindakan
2) Melakukan sosialisasi
3) Membuat kepanitiaan kecil
4) Melaksanakan rapat untuk menentukan personil yang terlibat dan
tempat kegiatan workshop
5) Menyiapkan materi-materi yang akan digunakan dalam workshop
6) Berkoordinasi dengan kepala sekolah, pengawas sekolah, TAS,
bendahara, komite dan pihak-pihak yang terkait
b. Pelaksanaan
1) Memfasilitasi brainstorming dan apersepsi pentingnya media
pembelajaran
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | xiii
2) Memfasilitasi pengembangan dalam pembuatan media
pembelajaran dengan sabar
3) Memberikan kesempatan pada guru untuk berkreatif dan inovatif
sesuai kemampuannya
4) Memberikan pendampingan dan bimbingan kepada guru selama
dibutuhkan dengan penuh kesabaran
5) Menindak lanjuti hasil kegiatan workshop melalui observasi ketika
guru membuat pengembangan media pembelajaran
c. Pelaporan
Pelaporan memberikan gambaran kegiatan pelatihan ini sekaligus
mendokumentasikan rangkaian dan catatan selama kegiatan
berlangsung.
d. Monev
Sedangkan monitoring dan evaluasi berfungsi untuk
mengamati/mengetahui perkembangan dan kemajuan, identifikasi dan
permasalahan serta antisipasinya/upaya pemecahannya
e. Tindak lanjut
Tindaklanjut bertujuan untuk mengamati/mengetahui perkembangan dan
kemajuan, identifikasi dan permasalahan serta antisipasinya/upaya
pemecahannya, apakah pelatihan tersebut perlu ada penambahan
kegiatan lainnya atau tidak. Mencermati laporan hasil monitoring dan
evaluasi, Menentukan tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi dan
menyusun rencana tindak selanjutnya (siklus 2)
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | xiv
Tabel 1 : RTK
Rencana Tindak Kepemimpinan ( RTK )
February 27, 2021
RENCANA TINDAKAN KEPEMIMPINAN (RTK) DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH
Nama Calon Kepala Madrasah : Suhardi, S. Ag. MA
Unit Kerja : MAN 2 Pesisir Selatan
Kab/Kota : Pesisir Selatan
Judul : Upaya peningkatan kompetensi guru dalam pembuatan video pembelajaran berbasis
Bandicam melalui IHT di MAN 2 Pesisir Selatan
METOD
N TUJUAN INDIKATOR PROGRAM LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN NILAI SUMBER E
O KEBERHASILAN DAYA PENGU
KEGIATAN OJL KEGIATAN KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN MPULAN
DATA
CKS a. Guru mampu In House Traininga. Persiapan 1. Merencanakan 1. Kerja keras 1. Kepala Sek 1. Wawanc
1 Mampu membuat video (IHT) dalam1. Menyusun program program kegiatan2. Kreatif olah ara
mempengaruhi/ pembelajaran pembuatan video perencanaan dan workshop 3. Inovatif 2. Guru senior 2. Diskusi
mengajak guru dengan pembelajaran tindakan 2. Mempengaruhi 4. Pantang 3. Buku 3. Observa
membuat video menggunakan dengan Sosialisasi guru menyerah panduan si
pembelajaran aplikasi Bandicam menggunakan Membuat kepanitiaan3. Menggerakkan 5. Melayani guru kegiatan
dengan aplikasib. aplikasi kecil guru dengan tulus 1. LCD
Bandicam Guru mampu Bandicam Melaksanakan rapat4. Mengembangka6. Mendahulukan 2. Laptop
2 mengembangkan untuk menentukan n guru kepentingan 3. Internet
Mampu video personil yang terlibat5. Memberdayaka guru dan peserta
menggerakkan pembelajaran dan tempat kegiatan n guru didik
guru dalam dengan workshop 7. Terlibat aktif
pembuatan video menggunakan 2. Menyiapkan materi- dalam kegiatan
pembelajaran aplikasi Bandicam materi yang akan 8. Peduli terhadap
dengan digunakan dalam pembelajaran
menggunakan Guru mampu workshop
3 aplikasi Bandicam meningkatkan hasil
belajar video 3. Berkoordinasi
Mampu pembelajaran dengan kepala
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 15
N TUJUAN INDIKATOR PROGRAM LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN NILAI SUMBER METOD
O KEBERHASILAN DAYA E
KEGIATAN OJL KEGIATAN KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN
PENGU
MPULAN
DATA
memberikan dengan sekolah, pengawas
pengalaman menggunakan sekolah, TAS,
kepada teman aplikasi Bandicam bendahara, komite
sejawat dalam dan pihak-pihak yang
video pembelajaran terkait
4 dengan
menggunakan b. Pelaksanaan
1. Melayani
aplikasi Bandicam
pelaksanaan
Mampu membuat workshop dengan
program pelatihan sepenuh hati
video pembelajaran
5 dengan 2. Memfasilitasi
menggunakan
aplikasi Bandicam brainstorming dan
apersepsi pentingnya
media pembelajaran
6 Mampu 3. Memfasilitasi
menyelenggarakan
IHT dengan baik pengembangan dalam
pembuatan media
pembelajaran dengan
Mampu sabar
meningkatkan hasil 4. Memberikan
belajar melalui kesempatan pada
video pembelajaran guru untuk berkreatif
dengan dan inovatif sesuai
menggunakan kemampuannya
aplikasi Bandicam 5. Memberikan
pendampingan dan
bimbingan kepada
guru selama
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 16
N TUJUAN INDIKATOR PROGRAM LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN NILAI SUMBER METOD
O KEBERHASILAN DAYA E
KEGIATAN OJL KEGIATAN KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN
PENGU
MPULAN
DATA
dibutuhkan dengan
penuh kesabaran
6. Menindak lanjuti
hasil kegiatan
workshop melalui
observasi ketika guru
membuat
pengembangan media
pembelajaran
c. Pelaporan
d. Monev
e. Tindak lanjut
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 17
3. Data dan Analisa data hasil praktik
Setelah melakukan pelatihan pembuatan video pembelajaran
dengan aplikasi bandicam maka dapat dipaparkan kemampuan peserta
sebanyak 40 orang sebagai berikut:
Tabel 1: Kemampuan menggunakan aplikasi Bandicam dalam
pembuatan video pembelajaran
NO JENIS KEMAMPUAN KETUNTASAN KET
YA % TIDAK %
1 Teknik Instalasi Program 35 87,50 5 12,50
Bandicam
2 Perencanaan atau pembuatan 30 75,00 10 25,00
skenario video pembelajaran
3 Pengaturan Sound (Suara 35 87,50 5 12,50
Video)
4 Pengaturan Webcam (Gambar 37 92,50 3 7,50
Video)
5 Teknik Menjalankan Proses 34 85,00 6 15,00
Perekaman
6 Mengirim ke media sosial atau 38 95,00 2 5,00
youtube
RATA RATA 87,08 12,91
Rumus yang digunakan mencari rata rata penguasaan materi yaitu:
Dari data penguasaan aplikasi bandicam dapat dijelaskan bahwa
penguasaan pembuatan aplikasi tersebut adalah 87,08 % artinya sebagian
besar sudah menguasai pembuatan video, sementara yang kurang
menguasai 12,91%. Guru yang kurang menguasai pembuatan video tersebut
dilakukan pendampingan secara bertahap atau mengadakan pelatihan
lanjutan.
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 18
Gambar 2: Diagram penguasaan Aplikasi Bandicam Menguasai
Kurang Menguasai
100,00
90,00
80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
B. Praktik Evaluasi Diri Madrasah
1. Uraian Pelaksanaan Tugas
Evaluasi diri madrasah dilakukan di MAN 2 Pesisir Selatan dengan
melibatkan seluruh warga madrsah dengan ditempatkan pada posisi.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh kepala Madrasah dan Tim Penjamin Mutu
Madrasah, termasuk penulis sendiri pada bulan Maret 2021.
2. Langkah-langkah pelaksanaan praktik
Sistem penjaminan mutu internal pendidikan dasar dan menengah
adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan
proses yang terkait untuk melakukan penjaminan mutu pendidikan yang
dilaksanakan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah untuk menjamin
terwujudnya pendidikan bermutu yang meliputi:
a. Babian A: Aspek Kedisiplinan Warga Madrasah
b. Bagian B Aspek Pengembangan Diri Guru dan Tenaga Kependidikan
c. Bagian C Aspek Persiapan, Pelaksanaan dan Penilaian Proses
Pembelajaran
d. Bagian D Aspek Penggunaan Materi Pembelajaran
e. Bagian E Aspek Perencanaan Pembiayaan
Pelaksanaan evaluasi diri madrasah dilakukan bersama Tim
Penjamin Mutu Madrasah. Kegiatan ini sebenarnya sudah berlangsung di
awal tahun. Namun penulis bersama tim yang ada melakukan evaluasi
ulang terhadap EDM yang sudah ada. Karena keterbatasan waktu maka
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 19
yang dipaparkan adalah bagian C yaitu: Aspek Persiapan, Pelaksanaan dan
Penilaian Proses Pembelajaran.
3. Data dan Analisa data hasil praktik
Data Evaluasi Diri Madrasah Aspek Persiapan, Pelaksanaan dan
Penilaian Proses Pembelajaran. Instrumen EDM ini berdasarkan instrumen
online yang diprogramkan kementerian Agama dengan nama aplikasi
Madrasah Resourses Center (MRC).
Bagian C
Aspek Persiapan, Pelaksanaan dan Penilaian Proses Pembelajaran
Tabel: 3 EDS MAN 2 Pesisir Selatan
C.1. Apakah semua guru Guru mengembangkan RPP yang diampunya?
Indikator
Pencapaian
Tingkat 4 Tingkat 3 Tingkat 2 Tingkat 1
Kurang dari
90%-100% 80%-<90% guru 70%-<80% 70% guru
telah
guru telah telah menyusun guru telah menyusun
RPP
menyusun RPP RPP menyusun RPP matapelajar
an yang
mata pelajaran matapelajaran matapelajaran diampunya
sesuai
yang yang diampunya yang ketentuan
diampunya sesuai ketentuan diampunya
sesuai sesuai
ketentuan ketentuan
Bukti-bukti fisik Ringkasan deskripsi madrasah Level kinerja
menurut indikator dan berdasarkan yang dicapai
bukti (1,2,3 atau 4)
1. RPP dari setiap 99% guru telah menyusun RPP 4
guru yang diampunya, namun dimasa
2. Hasil wawancara covid 19 ini, RPP yang digunakan
disamping model biasa, sekarang
3. Daftar guru yang ditunut model RPP yang diinput ke
menyusun RPP dalam aplikasi Elearning
Catatan: Daftar Madrasah. 15 dari 40 orang guru
guru yang kurang mampu melakukan input
menyusun RPP RPP ke sistim elearning
dan contoh 1
RPP wajib
diupload
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 20
C.2. Apakah guru menggunakan metode pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa
dan mata pelajaran?
Indikator Pencapaian
Tingkat 4 Tingkat 3 Tingkat 2 Tingkat 1
Lebih dari 90% 80%-90% guru 70%-<80% guru Kurang dari
guru telah
menggunakan telah telah 70% guru
metode menggunakan menggunakan telah
pembelajaran metode metode menggunak
melalui ceramah, pembelajaran pembelajaran an metode
demonstrasi, melalui melalui pembelajar
diskusi, belajar ceramah, ceramah, an melalui
mandiri, simulasi, demonstrasi, demonstrasi, ceramah,
curah pendapat, diskusi, belajar diskusi, belajar demonstrasi
studi kasus, mandiri, mandiri, , diskusi,
seminar, tutorial, simulasi, curah simulasi, curah belajar
deduktif, dan pendapat, studi pendapat, studi mandiri,
induktif kasus, seminar, kasus, seminar, simulasi,
tutorial, deduktif, tutorial, curah
dan induktif deduktif, dan pendapat,
induktif studi kasus,
seminar,
tutorial,
deduktif,
dan
induktif,
atau
Bukti-bukti fisik Ringkasan deskripsi Level kinerja
madrasah menurut yang dicapai
indikator dan berdasarkan (1,2,3 atau 4)
bukti
1. Hasil wawancara 85% Guru di MAN 2 Pesisir 3
dan penilaian Selatan telah menggunakan
kepala madrasah metode pembelajaran melalui
ceramah, demonstrasi, diskusi,
2. Hasil wawancara dengan belajar mandiri, simulasi, curah
pendapat, studi kasus, seminar,
guru tutorial, deduktif, dan induktif
3. Rekapitulasi daftar
guru yang
menggunakan
metode
pembelajaran yg
sesuai
Catatan: Daftar guru
yang menggunakan
metode pembelajaran
wajibdiupload
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 21
C.3. Apakah Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai karakter siswa dan
mapel?
Indikator Pencapaian
Tingkat 4 Tingkat 3 Tingkat 2 Tingkat 1
80%- 70%- Kurang dari 70%
90%-100% <90% guru
guru guru <80% menggunakan
menggunaka mengguna guru media
n media kan media menggun pembelajaran
pembelajaran pembelaja akan yang sesuai
yang sesuai ran yang media karakter siswa
karakter sesuai pembelaj
siswa karakter aran yang
siswa sesuai
karakter
siswa
Bukti-bukti fisik Ringkasan deskripsi Level kinerja yang
1. Hasil madrasah menurut indikator dicapai (1,2,3 atau 4)
wawancara
dan penilaian dan berdasarkan bukti
kepala
madrasah 80% guru menggunakan 3
2. Hasil wawancara media pembelajaran
dengan guru
yang sesuai karakter
3. Rekapitulasi
daftar guru yang siswa
menggunakan
media
pembelajaran yg
sesuai
Catatan: Daftar guru yang
menggunakan media
pembelajaran yang sesuai
wajib diupload
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 22
C.4. Apakah Guru menggunakan penilaian otentik dalam penilaian proses
pembelajaran?
Indikator Pencapaian
Tingkat 4 Tingkat 3 Tingkat 2 Tingkat 1
90%-100% 80%-<gu9r0u%mgeularukukanpe7n0il%ai-a<n8o0t%entik, yaitu megnKuilrauuiraknegsiadpaarin7s0is%wa, prose
pada aspek melakukan mpeenlailkauiaknanotentik, penilagiaunruoytaeimtnuteikla, kukan yaitu
sikap gaya, perolehan pendilainanpeorotelenhtiak,n
menghasilkan belajar siswyaayitaung menilai
menghasilkan kesiapan siswa,
dampak dampak proses, dan hasil
instruksional pada belajar secara
instruksional aspek utuh sehingga
pengetahuan dan akan
pada aspek dampak pengiring menggambarkan
pada aspek sikap kapasitas, gaya,
pengetahuan
dan dampak
pengiring pada
aspek sikap
dan perolehan
belajar siswa
yang mampu
menghasilkan
dampak
instruksional
pada aspek
pengetahuan
dan dampak
pengiring pada
aspek sikap
Bukti-bukti fisik Ringkasan deskripsi Level kinerja yang
dicapai (1,2,3 atau 4)
1. Bukti pelaksanaan madrasah
penilaian yang 3
dilakukan setiap guru menurut indikator dan
2. Hasil wawancara berdasarkan bukti
dengan guru
80 % guru melakukan
3. Daftar guru yang
menggunakan penilaian otentik,yaitu menilai
penilian otentik
dalam proses kesiapan siswa,proses, da
pembelajaran
hasil belajarsecara
Catatan: Daftar guru
yang menggunakan utuhbsehingga akan
penilianotentikdalam
prosespembelajaran menggambarkan kapasitas,
wajib diupload
gaya,dan perolehan belajar
siswa yang ampu
menghasilkan dampak
instruksional pada aspek
pengetahuan dan dampak
pengiring pada aspek sikap
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 23
C.5. Apakah guru melakukan evaluasi dan penilaian setiap siswa?
Indikator Pencapaian
Tingkat 4 Tingkat 3 Tingkat 2 Tingkat 1
Kurang dari
90%-100% 80%-<90% 70%-<80%
guru 70% guru yang
melaksanak guru yang guru yang melakukan
an penilaian penilaian hasil
hasil belajar melakukan melakukan belajar dalam
dalam bentuk: : (1)
bentuk: (1) penilaian penilaian hasil ulangan, (2)
ulangan, (2) pengamatan,
pengamatan, hasil belajar belajar dalam dan
dan (3)
penugasan dalam bentuk: : (3)
kepada penugasan
seluruh bentuk: : (1) (1) ulang kepada
siswa seluruh
ulangan, an, (2) siswa
(2) pengamat pengama
an, dan tan, dan
(3) penugas (3)
an kepada penugas
seluruh an
siswa kepada
seluruh
siswa
Bukti-bukti fisik Ringkasan Level kinerja
1. Daftar nilai ulangan harian deskripsi yang dicapai
2. Daftar nilai
madrasah (1,2,3 atau 4)
ulangan
mingguan dan menurut indikator
semesteran
3. Daftar catatan guru dan berdasarkan
atas penilaian individu
siswa bukti
4. daftar guru yang
melakukan penilaian 90% guru melaksanakan 4
dalam bentuk ulangan, penilaian hasil belajar
pengamatan dan dalam bentuk: (1)
penugasan ke siswa ulangan, (2)
wajib diupload pengamatan, dan(3)
Catatan: rekapitulasi daftar penugasan kepada
guru yang melakukan seluruh siswa, namun
penilaian dalam bentuk perlu peningkatan
ulangan, pengamatan dan kemampuan untuk
penugasan ke siswa wajib menggunakan evaluasi
diupload secara CBT
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 24
C.6. Apakah guru memanfaatkan hasil penilaian untuk perencanaan
program remedial, pengayaan dan perbaikan proses pembelajaran?
Indikator
Pencapaian
Tingkat 4 Tingkat 3 Tingkat 2 Tingkat 1
90%- 80%-<90% guru 70%-<80% Kguruanmgemanfaatkan
100% memangfauarutkmanemanfaatkan penilahiaansil udnaturik m7e0r%encanakan pro
penilaian hasil untuk merencanakan pmroegmrapmerbreamikei dial, penguaryuaan, dan pelayanan
Penilaian untuk proses memanfaa
merencanakan pembelajaran
program remedial, sesuai tkan hasil
pengayaan, dan Standar
pelayanan penilaian un
konseling. Selain
itu, hasil penilaian Penilmaieamn pPeernbdaidkikan
dimanfaatkan
sebagai bahan proses
pembelaja
ran sesuai
Standar Penila
untuk memperbaiki
proses
pembelajaran
sesuai Standar
Penilaian
Pendidikan
Bukti-bukti fisik Ringkasan deskripsi Level kinerja yang
dicapai (1,2,3 atau 4)
1. Dokumen perencanaan madrasah menurut
program remedial, 3
pengayaan, pelayanan indikator dan
konseling dan perbaikan
proses pembelajar dari berdasarkan bukti
setiap guru
89% guru
2. Hasil wawancara guru memanfaatkan
Catatan: Daftar guru yang membuat hasil Penilaian
perencanaan program remedial, untuk
pengayaan dan konseling merencanakan
wajib diupload program remedial,
pengayaan, dan
pelayanan
konseling. Selain
itu, hasil penilaian
dimanfaatkan
sebagai bahan
untuk
memperbaiki
proses
pembelajaran
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 25
sesuai Standar
Penilaian
Pendidikan
C.7. Apakah Madrasah menyelenggarakan kegiatan remedial dan/atau pengayakan
secara rutin?
Indikator Pencapaian
Tingka Tingkat 3 Tingkat 2 Tingkat 1
t4 Madrasah Madrasah Madrasah
Madrasah
menyelenggaraka menyelenggaraka menyelenggara tidak
n kegiatan n kegiatan kan kegiatan menyelengg
remedial dan/atau remedial remedial arakan
pengayakan dan/atau dan/atau kegiatan
secara rutin pengayakan pengayakan remedial
secara rutin secara rutin dan/atau
sesuai jadwal sesuai jadwal sesuai jadwal pengayakan
yang ditetapkan yang ditetapkan sesuai
yang ditetapkan jadwal, atau
95%-100% siswa
mengikuti
remedial
dan/atau
pengayakan
sesuai jadwal
80%-<90% Kurang dari 80% siswa mengikuti
siswa remedial dan/atau pengayakan
mengikuti sesuai jadwal
remedial
dan/atau
pengayakan
sesuai jadwal
Bukti-bukti fisik Ringkasan deskripsi Level kinerja
yang dicapai
1. Jadwal kegiatan madrasah menurut (1,2,3 atau 4)
remedial
dan/atau indikator dan 3
pengayakan
berdasarkan bukti
2. Daftar peserta remedial dan Madrasah
kehadirannya menyelenggarakan
kegiatan remedial
3. Daftar peserta pengayakan dan/atau pengayakan
secara rutin sesuai
jadwal yang ditetapkan
dan 89% siswa
mengikuti remedial
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 26
dan kehadirannya dan/atau pengayakan
Catatan:Contohjadwal sesuai jadwal
remedial/pengayaandan daftar
siswa yang mengikuti wajib
diupload
Dari paparan di atas dapat dijelaskan bahwa C1, bernilai 4, C2 bernilai 3,
C3 bernilai 3, C4 bernilai 3, C5 bernilai 4, C6 bernilai 3, dan C7 bernilai 3. Dari 7
unsur pada Aspek Persiapan, Pelaksanaan dan Penilaian Proses Pembelajaran,
2 unsur bernilai tinggi dan 5 unsur bernilai sedang. Aspek persiapan
pembelajaran guru telah membuat persiapan pembelajaran yang dibuktikan
dengan lembar kontrol yang ada pada wakil kurikulum, namun yang perlu
ditingkatkan adalah pengembangan RPP yang mampu meningkatkatkan kualitas
pembelajaran. Apalagi saat ini dalm situasi pandemi covid19, Kementerian
Agama telah meluncurkan aplikasi belajar dalam jaringan yang disebut dengan
Elearning. Ada 15 orang yang belum sepenuhnya menguasai input data RPP ke
dalam aplikasi tersebut.
Begitu juga dengan sistim penilaian secara autentik melalui aplikasi
elearning madrasah, masih ada guru yang belum menguasai pembuatan soal
berbasis komputer atau Computer Based Test. Evaluasi terhadap pembelajaran
siswa telah dilakukan dengan bertahap oleh guru dan dilaporkan kepada yang
berkepentingan di madrasah dan di input ke Aplikasi raport Digital (ARD).
Setelah evaluasi Diri Madrasah di atas dilakukan maka untuk mengatasi
permasalahan tersebut perlu di adakan pelatihan, Workshop, In House training,
atau pendampingan yang lain, sehingga secara bertahap kemampuan guru
merata dalam menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran yang
pada gilirannya akan menciptakan lulusan yang berkualitas.
C. Pelaksanaan Supervisi Guru dan Tendik
1. Uraian Pelaksanaan Tugas
Kegiatan Supervisi guru dan tenaga kependidikan dilakukan pekan kedua
dan ketiga bulan Maret 2021, dengan menggunakan metode kolaboratif.
Supervisi ini dilakukan oleh penulis sendiri. Kegiatan supervisi dilakukan
secara langsung ke lokal pada saat pembelajaran dan supervisi tenaga
kependidikan langsung kepada masing-masing TAS secara bertahap.
2. Langkah-langkah pelaksanaan praktik
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 27
Pelaksanaan kegiatan supervisi pembelajaran di MAN 2 Pesisir
Selatan berjalan sesuai dengan jadwal supervisi akademik sebagaimana
tercantum di dalam program supervisi. Kegiatan ini meliputi sosiali supervisi
akademik, supervisi perencanaan pembelajaran, supervisi pelaksanaan
pembelajaran, supervisi penilaian pembelajaran dan supervisi administrasi
guru mata pelajaran. Langkah langkah pelaksanaannya adalah (1)Sosialisasi
Supervisi Akademik, sosialisasi supervisi akademik dimaksudkan agar setiap
pendidik mengetahui bahwa pelaksanaan pengawasan pembelajaran
(supervisi dan pemantauan) merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan
dengan tujuan perbaikan dan pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan di lingkungan madrasah. (2)Supervisi Perencanaan
Pelaksanaan Pembelajaran, Supervisi perencanaan pembelajaran adalah
kegiatan pemantauan terhadap persiapan administrasi pelaksanaan
pembelajaran yang akan digunakan oleh pendidik dalam pelaksanaan
pembelajaran. Kegiatan ini meliputi telaah terhadap identitas mata pelajaran,
rumusan indikator, rumusan tujuan pembelajaran, identitas materi
pembelajaran, metode pembelajaran, pemilihan media pembelajaran,
pemilihan sumber belajar, skenario pembelajaran dan penilaian
pembelajaran. (3)Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran, Supervisi
pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan pemantauan langsung
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pendidik di dalam kelas.
Sesuai dengan perrencanaaan bahwa pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kolaboratif.
3. Data dan Analisa data hasil praktik
Setelah melakukan supervisi sesuai dengan perencanaan maka data
supervisi guru dan tenaga kependidikan di MAN 2 Pesisir Selatan sebagai
berikut:
a. Supervisi perencanaan pendidikan
Tabel 4: Hasil Supervisi perencanaan PBM Guru
No Nama Guru Nilai Kategori
Supervisi
1 AGIL ADIANDA PUTRA Baik Sekali
2 AHMAD FURQON 93 Baik Sekali
3 ARTITA SALMI 84 Baik Sekali
4 ASRIL 93 Baik Sekali
5 AYA SOFIA 95 Baik Sekali
6 BAYU MARSHA DS 86 Baik Sekali
7 CORI ATMANEGARA 82 Baik
75
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 28
8 DESMAYENTI 75 Baik
9 DWI MELDA RIANA 73 Baik
10 EDI HALAINI 86 Baik Sekali
11 EKA FRIMA ASDA 89 Baik Sekali
12 ELFI RAHMI 91 Baik Sekali
13 ELFIA 95 Baik Sekali
14 ELFINA 73 Baik
15 ELVA BILHUSNA 73 Baik
16 ELWAVY 70 Baik
17 EMILDA DARMAN 70 Baik
18 ERLI YARLINA 73 Baik
19 EVA SUSANTI 70 Baik
20 FAJRI HANIFA JAYANTI 70 Baik
21 FEVI S WINDRA 73 Baik
22 HAMKA 70 Baik
23 HANADIL 70 Baik
24 HASRIZAL 75 Baik
25 HENDRIZAL 75 Baik
26 HESTI ALFALA TUNDA 73 Baik
27 HIRWAN SARNADI 73 Baik
28 HURIATI 75 Baik
29 HUSNAL HAFIZAH 70 Baik
30 INDRA NALDI 55 Cukup
31 JUSMAINI 73 Baik
32 LERMIAN HARAHAP 89 Baik Sekali
33 LIDIAWATI 91 Baik Sekali
34 LINDAWATI 89 Baik Sekali
35 RAUDAH 91 Baik Sekali
36 SUDIRMAN 95 Baik Sekali
37 SYAHIRNAWATI 73 Baik
38 USNATUL AINI 73 Baik
39 ZULFIRA 70 Baik
40 ZULDIMON 70 Baik
78,475
Berdasarkan hasil evaluasi bahwa rata-rata kemampuan merencanakan
pembelajaran adalah 78,47%. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa sebagian
besar guru memiliki kemampuan dalam menyusun perencanaan
pembelajaran meskipun ada 1 orang guru dengan nilai cukup. Untuk itu
Kepala harus memberikan bimbingan penyusunan perencanaan
pembelajaran.
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 29
b. Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran
Tabel 5: Supervisi Pembelajaran
No Nama Guru Nilai Kategori
Supervisi
1 AGIL ADIANDA PUTRA 92 Baik Sekali
2 AHMAD FURQON 83 Baik Sekali
3 ARTITA SALMI 94 Baik Sekali
4 ASRIL 92 Baik Sekali
5 AYA SOFIA 89 Baik Sekali
6 BAYU MARSHA DS 88 Baik Sekali
7 CORI ATMANEGARA 79 Baik
8 DESMAYENTI 77 Baik
9 DWI MELDA RIANA 76 Baik
10 EDI HALAINI 86 Baik Sekali
11 EKA FRIMA ASDA 90 Baik Sekali
12 ELFI RAHMI 92 Baik Sekali
13 ELFIA 96 Baik Sekali
14 ELFINA 73 Baik
15 ELVA BILHUSNA 72 Baik
16 ELWAVY 71 Baik
17 EMILDA DARMAN 76 Baik
18 ERLI YARLINA 76 Baik
19 EVA SUSANTI 73 Baik
20 FAJRI HANIFA JAYANTI 72 Baik
21 FEVI S WINDRA 74 Baik
22 HAMKA 75 Baik
23 HANADIL 78 Baik
24 HASRIZAL 75 Baik
25 HENDRIZAL 75 Baik
26 HESTI ALFALA TUNDA 74 Baik
27 HIRWAN SARNADI 75 Baik
28 HURIATI 76 Baik
29 HUSNAL HAFIZAH 75 Baik
30 INDRA NALDI 76 Baik
31 JUSMAINI 74 Baik
32 LERMIAN HARAHAP 90 Baik Sekali
33 LIDIAWATI 92 Baik Sekali
34 LINDAWATI 89 Baik Sekali
35 RAUDAH 91 Baik Sekali
36 SUDIRMAN 95 Baik Sekali
37 SYAHIRNAWATI 76 Baik
38 USNATUL AINI 78 Baik
39 ZULFIRA 76 Baik
40 ZULDIMON 60 Cukup
80,52
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 30
Untuk kemampuan melaksanakan pembelajaran rata-rata berada di
80,52%. Ini berarti sebagian besar memiliki kemampuan yang sangat baik,
namun ada 1 orang guru bernilai cukup. Hal ini tentu perlu pembimbingan.
Begitu juga supervisi terhadap tenaga ketatausahaan sebanyak 4 orang dan
memperoleh nilai baik.
D. Praktik Penyusunan Rencana Kerja Madrasah (RKM)
1. Uraian Pelaksanaan Tugas
Penyusunan Rencana Kerja Madrasah (RKM) di MAN 2 Pesisir Selatan telah
dilaksanakan.
2. Langkah-langkah pelaksanaan praktik
Proses penyusunan RKM pada MAN 2 Pesisir Selatan dilakukan
melalui tiga jenjang, yaitu : persiapan, perumusan RKM dan pengesahan
RKM. Kepala Madrasah membentuk tim perumus RKM yang beranggotakan
Kepala Madrasah, urusan-urusan, seorang guru senior, seorang guru yunior
ka TU dan ketua komite Madrasah. Perumusan RKM dilakukan melalui 4
tahap, sebagai berikut: Tahap pertama : Analisis Kondisi madrasah bertujuan
mengidentifikasi kondisi dan kebutuhan MAN 2 Pesisir Selatan yang tertuang
dalam dokumen evaluasi diri Madrasah (EDM), Analisis kondisi Madrasah
dilakukan melalui langkah – langkah: merumuskan kekuatan dan kelemahan,
merumuskan rekomendasi yang tertuang dalam standar-standar SPM dan
SNP.
Tahap berikutnya adalah penyusunan Sasaran dan Indikator Kinerja
Dalam penyusunan sasaran dan indikator kinerja yang perlu dilakukan, yaitu:
(1)merumuskan sasaran berdasarkan skala prioritas rumusan rekomendasi
yang terdapat dalam analisis kondisi Madrasah. (2)Merumuskan Indikator
keberhasilan/kinerja yang menjadi tolok ukur pencapaian harapan seperti
yang tertuang dalam standar-standar SPM dan SNP. Tahap ke-3
merumuskan Kegiatan dan Jadwal Kegiatan. Dalam penyusunan kegiatan,
penanggungjawab dan jadwal kegiatan yang perlu dilakukan, yaitu:
(1)merumuskan kegiatan dan menetapkan penanggung jawab progam
(2)menetapkan jadwal kegiatan yang akan menjadi pedoman implementasi
kegiatan dan tahap selanjutnya adalah penyusunan Rencana Biaya.
Setelah RKM dibahas bersama oleh Kepala Madrasah, semua guru dan
komite Madrasah untuk dikaji ulang agar RKM yang telah disusun sesuai
dengan yang diharapkan.
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 31
Untuk pengambilan data dan menganalisis RKM, kegiatan supervisi, dan
keterlaksanaan 8 SNP di MAN 2 Pesisir Selatan, penulis berpedoman pada
kiri-kisi berikut ini. Kisi-kisi yang dimaksud adalah kiri-kisi untuk pengambilan
data RKM, supervises, dan 8 Standar Nasional pendidikan.
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 32
3. Data dan Analisa data hasil praktik
Rencana Program Kerja Madrasah Jangka Pendek (1 Tahun)
1. Rencana Operasional Program Kerja Madrasah Standar Isi
NO PROGRAM SASARAN INDIKATOR KEGIATAN PENANGGUN BIAYA
KEBERHASILAN G JAWAB Rp
Penyusunan KTSP MAN 2 Pesisir Tersusunnya KTSP MAN 2 Adanya dokuen KTSP MAN Penyusunan dokumen Waka 3.000.000
Selatan pada tahun 2020/2021 Pesisir Selatan pada tahun 2 Pesisir Selatan pada KTSP Kurikulum
2020/2021 tahun 2020/2021
Penerapan KTSP pada tahun Terimplementasinya KTSP KTSP sudah diterapkan Wokshop KTSP Waka 2.000.000
2020/2021 sesuai pada tahun 2020/2021 secara menyeluruh pada Kurikulum 2.100.000
tahun 2020/2021 Lokakarya Kurikulum
Pengembangan Kurikulum Tersusunnya KTSP yang Adanya penyempurnaan muatan lokal
kebutuhan stakeholders KTSP pada tahun • Kajian Kurikulum SBI
diperbaharui sesuai 2020/2021 • Penyimpanan
dokumen Kurikulum
kebutuhan stakeholders Waka Kurikulum
Jumlah Total
1. Rencana Program Kerja Madrasah Standar Proses
NO PROGRAM SASARAN INDIKATOR KEGIATAN PENANGGU BIAYA
KEBERHASILAN NG JAWAB
Peningkatan persiapan pembelajaran Tersusunnya dokumen- Tersusunnya dokumen Penyusunan buku program Waka 11.610.000
dokumen persiapan persiapan pembelajaran • Penggandaan buku Kurikulum
pembelajaran yang dibuat guru minimal
75 % program program
• Rapat
pembelajaran format
• Penyiapan
program pembelajaran
• Download sumber belajar
• Pembelian buku
pegangan guru
• Pembuatan Hand Out
• Penyiapan Jurnal Kelas
• Penyiapan presensi kelas
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 33
• Penyiapan presensi dan
daftar nilai
Peningkatan persiapan pembelajaran Meningkatnya mutu Media pembelajaran yang In house Training Waka 15.000.000
pembelajaran mutu Kurikulum 15.000.000
mutu interkatif dapat Penggunaan Bandicam 20.600.000
Waka
diimplementasikan dalam pembuatan video Kurikulum
pembelajaran Waka
Kurikulum
Peningkatan persiapan pembelajaran Meningkatnya Elearning Madrasah dapat Workshop Pemanfaatn
Peningkatan mutu pembelajaran pembelajaran
dimanfaatkan dengan Elearning Madrasah dalam
Meningkatnya
pembelajaran optimal Pembelajaran
Terimplementasinya Team teaching
pembelajaran PAKEM oleh • Studi lapangan
• Remedial
guru minimal 75 %
• Reward
• Pengayaan
Jumlah Total
2. Rencana Program Kerja Madrasah Standar Kompetensi Lulusan
NO PROGRAM SASARAN INDIKATOR KEGIATAN PENANGGUN BIAYA
KEBERHASILAN G JAWAB 9.900.000
Intensifikasi belajar Meningkatnya mutu Intensif mata pelajaran
akademik Siswa Meningkatnya rata-rata nilai Ujian Nasional Waka
10 % Kurikulum
Kursus komputer Meningkatnya ketramp. Meningkatnya jumlah siswa Kursus Komputer Waka 2.000.000
Komputer trampil komputer 10 % Kurikulum
Kursus bahasa Inggris Meningkatnya ketramp. Meningkatnya jumlah siswa Kursus Bhs. Inggris Waka 3.000.000
Bhs.inggris trampil bhs. Inggris 10 % Kurikulum
Pembinaan kepribadian siswa Menguatnya unit kegiatan Meningkatnya angka Pembinaan ketaqwaan Waka
Kesiswaan
siswa kedisiplinan 10% kepada Tuhan YME
•Pembinaan kehidupan
berbangsa bernegara
•Pembinaan pend. Bela
negara
•Pembinaan minat dan
bakat
•Pembinaan
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 34
kepemimpinan
•Pembinaan ktramp.
wirausaha
Pembinaan ekstrakurikuler Terbinanya bakat dan minat Meningkatnya angka Penyelenggaraan Waka 8.040.000
Kesiswaan
siswa partisipasi ekstrakurikuler ekstrakurikuler
10 %
Peningkatan prestasi siswa Meningkatnya prestasi non Meningkatnya jumlah juara- Kegiatan awal tahun Waka 12.450.000
akademik juara 10% • Kesiswaan
• Seminar
• Olimpiade
• Jurnalistik
• Teknologi informasi
• Kesenian
• Muhadharah
• KIR dan PIR
• UKS-PMR
• Donor
• Porseni
• PMDK
Peningkatan partisipasi sosial Terbinanya sikap sosial Meningkatnya jumlah Peringatan Hari Waka 500.000
sasaran 10 % Kesiswaan
Proklamasi
• Peringatan Hardiknas
• Kegiatan Bulan Puasa
• Kegiatan Idul Adha
Jumlah Total
3. Rencana Program Kerja Madrasah Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
N PROGRAM SASARAN INDIKATOR KEGIATAN PENANGGUN BIAYA
O KEBERHASILAN G JAWAB 3.000.000
Mengikutsertakan guru
Peningkatan kualifikasi akademik guru Meningkatnya kualifikasi Meningkatnya jumlah guru dalam endidikan lanjut Kepala
Madrasah
akademik guru bergelar S1 dan S2
sebanyak 10%
Peningkatan kompetensi guru dan Meningkatnya kompetensi Meningkatnya kompetensi Kursus setara Toefl Kepala 4.150.000
guru dan karyawan sebesar • Kursus Toafl Madrasah
karyawan guru dan karyawan • Studi Banding
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 35
10 % • Magang guru di
madrasah unggulan
• Pelatihan Pakem
• Pelatihan pembuatan
bahan ajar
• Pelatihan pembuatan
media pembelajaran
• Pelatihan penulisan jurnal
ilmiah
• Pelatihan teknologi
pembelajaran
• Penelitian tindakan kelas
• MGMP
• Lomba Akademik
• Diskusi ilmiah berkala
• Simulasi akreditasi
• Job training untuk
karyawan
Peningkatan kesejahteraan guru Meningkatnya kesejahteraan Pemberian tunjangan, Kepala 43.987.000
Madrasah
guru minimal 20 % insentif, dan reward sesuai
beban kerja dan prestasi
Peningkatan kinerja guru dan karyawan Meningkatnya kinerja guru Meningkatnya mutu kerja Pembinaan melalui Kepala 1.540.000
Madrasah
dan karyawan guru dan karyawan sebesar supervisi
10 %
Jumlah Total
4. Rencana Program Kerja Madrasah Standar Sarana Prasarana
N PROGRAM SASARAN INDIKATOR KEGIATAN PENANGGUNG BIAYA
O KEBERHASILAN JAWAB 7.000.000
Pemeliharaan seluruh
Peningkatan mutu prasarana Meningkatnya mutu sarana Meningkatnya mutu prasarana madrasah Waka Sarpras
secara berkala
pembelajaran prasarana minimal 10 %
Peningkatan mutu sarana pembelajaran Meningkatnya mutu sarana Meningkatnya mutu sarana Maintenace and repair Waka Sarpras 9.150.000
pembelajaran pembelajaran minimal 10 % secara berkala seluruh
sarana madrasah sesuai
kebutuhan
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 36
Peningkatan mutu layanan Meningkatnya sarana Meningkatnya mutu Menjaga Waka Sarpras 12.095.000
keberlangsungan
penunjang pembelajaran layanan minimal 10 % koneksi listrik, telepon,
surat kabar, internet dan
website
Peningkatan jumlah sarana Meningkatnya jumlah sarana Meningkatnya jumlah Pengadaan dan intalasi Waka Sarpras 10.068.750
sarana baru untuk
sarana minimal 10 % pembelajaran sesuai
kebutuhan
Peningkatan jumlah prasarana Meningkatnya jumlah Meningkatnya jumlah Penambahan ruang Waka Sarpras 11.000.000
prasarana prasarana 10 % baru untuk kelengkapan
pembelajaran
Jumlah Total
5. Rencana Program Kerja Madrasah Standar Pengelolaan
NO PROGRAM SASARAN INDIKATOR KEGIATAN PENANGGUNG BIAYA
KEBERHASILAN JAWAB
Peningkatan kinerja organisasi Meningkatnya kinerja Menyelenggarakan 1.600.000
madrasah Meningkatnya frekwensi Kepala
organisasi madrasah koordinasi koordinasi internal Madrasah
madrasah
Peningkatan mutu landasan Meningkatnya mutu landasan Meningkatnya mutu Menyusun pedoman Kepala 200.000
kelembagaan kelembagaan Madrasah
landasan kelembagaan 10 pengel. Pembelajaran
• Menyusun pedoman
%
pengel. Peseta didik
• Menyusun pedoman
pengel. personalia
• Menyusun pedoman
pengel. Sarana
prasarana
• Menyusun pedoman
pengel.keuangan
• Menyusun pedoman
komite madrasah
Peningkatan networking dengan Meningkatnya networking Meningkatnya networking Menjalin hubungan Waka Humas 8.000.000
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 37
institusi lain dengan institusi lain dengan institusi lain 10 % dengan wali siswa
• Menjalin hubungan
dengan masyarakat
• Menjalin hubungan
dengan lemb.pendidikan
• Menjalin hubungan
dengan instansi lain
Peningkatan akuntabilitas kelembagaan Meningkatnya akuntabilitas Meningkatnya akuntabilitas Pembuatan laporan Ka TU 13.413.000
kelembagaan kelembagaan
kegiatan sesuai aturan
• Pembaya ran pajak
sesuai aturan
Jumlah Total
6. Rencana Program Kerja Madrasah Standar Pembiayaan
NO PROGRAM SASARAN INDIKATOR KEGIATAN PENANGGUNG BIAYA
KEBERHASILAN JAWAB 2.000.000
Penyusunan Anggaran Tersusunnya anggaran Penyusunan anggaran
sesuai pereode Adanya dokumen anggaran Bendahara
dengan melibatkan
stakeholders
Monev dan pelaporan Terlaksananya monev dan Terlaksananya monev dan Monev anggaran sesuai Bendahara 2.500.000
pelaporan keuangan pelaporan yang akuntabel aturan
• Membuat laporan
anggaran sesuai aturan
Jumlah Total
7. Rencana Program Kerja Madrasah Standar Penilaian
NO PROGRAM SASARAN INDIKATOR KEBERHASILAN KEGIATAN PENANGGUNG BIAYA
JAWAB 6.000.000
Mengembangkan sistem penilaian Berkembangnya sistem Berkembangnya sistem Membuat system
Waka Kurikulum
komprehensif penilaian komprehensif penilaian komprehensif penilaian terpadu
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 38
Menyusun laporan penilaian Tersusunnya laporan Tersusunnya laporan Menyusun pelaporan Waka Kurikulum 3.000.000
Jumlah Total penilaian penilaian
evaluasi yang
informatif
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 39
Dari paparan data di atas dapat dijelaskan bahwa setiap Standar Nasional
Pendidikan (SNP) yang ada mempunyai program tersendiri guna bersinergi
dengan program lain untuk memajukan pendidikan.
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 40
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Rencana Tindakan Kepemimpinan merupakan hal yang amat penting,
dan sudah dilakukan tetapi perlu terobosan baru
2. Evaluasi Diri Madrasah merupakan awal dari penyusunan Rencana Kerja Madrasah,
sudah dilaksanakan dann perlu perbaikan untuk program yang kurang bergerak.
3. Supervisi guru dan tenaga kependidikan 78,47 bernilai baik selebihnya perlu untuk
perbaikan.
4. Rencana Kerja madrasah sudah disusun dengan baik, dan aplikasi dari program
yang diperioritaskan terlebih dahulu dilaksanakan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan yang dikemukakan di atas, maka diuraikan beberapa saran untuk
dapat menjadi rekomendasi berkaitan dengan Pelaksanaan Rencana Tindakan
Kepemimpinan, Evaluasi Diri Madrasah, Supervisi guru dan tenaga kependidikan,
Rencana Kerja madrasah sebagai berikut.
1. Kepala Madrasah diharapkan mampu membuat inovasi dan terobosan baru dan
membuat tindakan yang mampu memajukan madrasah
2. Kepala Madrasah dihaharapkan mampu untuk mengevaluasi diri dengan
sebenarnya, sehingga program yang disusun betul-betul memberikan perubahan.
3. Kepala Madrasah diharapkan mengadakan supervisi guru dan tenaga kependidikan
secara periodik, dan mampu untuk mennganalisis kelemahan untuk dijadikan
sebagai tolak ukur perbaikan.
4. Kepala madrasah, diharapkan dapat menjadikan RKM sebagai cerminandiri dan
kepemimpinannya terhadap sebuah madrasah. Apabila RKMdisusun sesuai
prosedur dan memang dikembangkan secara maksimal, maka akan memudahkan
petugas seorang pimpinan.Selain itu, supervisi juga hendaknya dapak dilaksanakan
lebih maksimal madrasah akan lebih bagus lagi kalau pelaksanaan 8 SNP bisa
dilaksanakan dan dipenuhi secara maksimal.
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 41
DAFTAR PUSTAKA
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 42
A. Foto-foto praktik LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
Konsultasi Awal dengan Guru yang disupervisi Maret 2021
di Ruang majelis guru
Pengamatan Kelas
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 43
Supervisi guru
Melakukan Konsultasi awal Supervisi Tenaga Kependidikan
Melaksanakan supervisi Tendik
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 44
Nara Sumber Pembuatan Video pemebelajaran dengan bandicam
di MAN 2 Pesisir Selatan
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 45
Analisis RKM MAN 2 Pesisir Selatan
Sosialisasi Elearning MAN 2 Pesisir Selatan
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 46
B. Dokumen Hasil Praktik
KISI-KISI PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN BANDICAM
NO JENIS KEMAMPUAN KETUNTASAN KET
1 Teknik Instalasi Program Bandicam YA TIDAK
2 Perencanaan atau pembuatan
skenario video pembelajaran
3 Pengaturan Sound (Suara Video)
4 Pengaturan Webcam (Gambar
Video)
5 Teknik Menjalankan Proses
Perekaman
6 Mengirim ke media sosial atau
youtube
Laporan OJT 2_ Suhardi, S.Ag.MA _ Sumatera Barat | 47