Teacher's day Journal Jessica Claudia VIII-A National
Tanggal 25 November 2023 akan diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Tema yang diusung untuk peringatan Hari Guru Nasional 2023 adalah Bergerak Bersama Merdeka Belajar. Pendidikan merupakan hal yang akan mempengaruhi kemajuan suatu bangsa.
SEJARAH Hari Guru Nasional tak luput dari momen sejarah dibentuknya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Munculnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai bentuk perjuangan guru sudah dimulai sejak masa Hindia Belanda pada tahun 1912. Seperti dikutip dari jurnal Perjuangan Organisasi Guru di Masa Revolusi, Sejarah PGRI di Awal Pendiriannya oleh Ahmad Kosasih disebutkan pada zaman Belanda berbagai lembaga pendidikan didirikan untuk mencetak guru. Sejarah Hari Guru diawali pendirian Sekolah Guru Negeri pada tahun 1851 berada di daerah Surakarta yang sebelumnya bernama Normal Cursus. Mereka yang mengenyam pendidikan di sekolah itu akan dipersiapkan untuk menjadi guru-guru sekolah di desa-desa. Beralih ke zaman pendudukan Jepang terbentuknya sebuah organisasi bernama "Guru " pada tahun 1943 di Jakarta oleh Amin Singgih bersama kawan-kawannya.
Sejarah — Organisasi itu memiliki tujuan untuk memberikan teladan nyata, bahwa guru-guru Indonesia tetap menempuh kesatuan nasional. Jepang juga membuka pendidikan militer. Pada masa itu, Jepang selalu mengadakan pelatihan guru di Jakarta. Pelatihan itu diikuti oleh tiap-tiap guru di kabupaten dan daerah. Bahan-bahan pokok yang mereka dapat dalam latihan adalah: 1. Indoktrinasi mental ideologi "Hakko i-chiu " dalam rangka kemakmuran bersama di "Asia Raya ". 2. Latihan kemiliteran dan semangat Jepang (Nippon seishin). 3. Bahasa dan bahasa Jepang dengan adat istiadatnya. 4. Ilmu bumi ditinjau dari segi geopolitik. 5. Olah raga, lagu-lagu dan nyanyian Jepang. Namun seperti yang diketahui pendudukan Jepang tak berlangsung lama dan Indonesia berhasil menjadi negara yang merdeka. Kemerdekaan kemudian menjadi modal utama dalam perjuangan dan jati diri pada guru di Indonesia. Di tengah huru-hara pasca merdeka, para guru melangsungkan Kongres Pendidik Bangsa di Sekolah Guru Puteri di Surakarta, Jawa Tengah. Kongres tersebut dipimpin para tokoh pendidik seperti Amin Singgih, Rh. Koesnan dan kawan-kawannya dan berlangsung selama dua hari 24-25 November 1945. Dari kongres tersebut melahirkan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sejak saat itu PGRI lahir sebagai wadah perjuangan kaum Guru untuk turut serta menegakkan dan mempertahankan serta mengisi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka. Kongres Pertama PGRI telah merumuskan tiga tujuan mulia PGRI, yakni: 1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia. 2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran dengan dasar kerakyatan. 3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, serta hak dan nasib guru khususnya. PGRI merupakan organisasi pelopor dan pejuang. Tujuan ini tegas mengacu kepada pola dan tata kehidupan bangsa berdasarkan UUD 1945 tidak terlepas dari jiwa dan semangat Proklamasi Kemerdekaan. Dari sejarah Hari Guru Nasional yang sudah dilalui oleh Persatuan Guru Republik Indonesia, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November yang ditandai sebagai Hari Guru Nasional.
Pahlawan tanpa Jasa Orang tua kedua Seorang guru akan mengajari siswanya berbagai hal dan rela berkorban tanpa berharap timbal balik apapun. Oleh karena itu, muncullah julukan "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa " untuk para guru. Di sekolah, guru merupakan orang tua kedua bagi anak-anak didiknya. Sebagaimana tugas orang tua di rumah, guru juga menganggap mereka seperti anaknya sendiri. Karena tugasnya sama, yaitu mendidik anak-anak. Guru adalah cermin dari anak didiknya selain orang tuanya, karena anak tinggal di dua lingkungan yaitu lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Terimakasih, Guru
We're blessed with you. Thank you!