The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by maharaniningrum52, 2021-08-18 09:54:14

Bahan Ajar Tema 3 Subtema 2

Bahan Ajar Tema 3 Subtema 2

Keywords: Bahan Ajar Tema 3 Subtema 2

BAHAN AJAR

BAHAN AJAR

TEMA 3 TOKOH DAN PENEMUAN
SUBTEMA 2 PENEMUAN DAN MANFAATNYA

PEMBELAJARAN 1

KELAS

Maharani Ayu Ningrum, S.Pd

PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas
kuasa dan izin-Nya, bahan ajar kelas VI Tema 3 (Tokoh dan Penemuan)
Subtema 2 (Penemuan dan Manfaatnya) Pembelajaran 1 Sekolah Dasar
dapat diselesaikan dengan baik. Bahan ajar ini disusun dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik kelas VI dimanapun
berada.

Saya ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
mendukung dan berkontribusi positif dalam mewujudkan penyelesaian
bahan ajar ini. Semoga bahan aja ini dapat memandu peserta didik dalam
pembelajaran daring, sehingga dapat meningkatkan hasil bealajar peserta
didik. Salam sehat untuk semua peserta didik diseluruh Indonesia.

Badung, Agustus 2021

Penulis

ANALISIS
KOMPETENSI DASAR

Muatan IPS : Muatan Bahasa Indonesia :

3. 2 Menganalisis perubahan sosial 3.2 Menggali isi teks penjelasan
budaya dalam rangka modernisasi (eksplanasi) ilmiah yang didengar
bangsa Indonesia. dan dibaca.

4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai 4.2 Menyajikan hasil penggalian
perubahan sosial budaya dalam informasi dari teks penjelasan
rangka modernisasi bangsa (eksplanasi) ilmiah secara lisan,
Indonesia. tulis, dan visual dengan
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif.

Muatan IPA :

3.4 Mengidentifikasi
komponenkomponen listrik dan
fungsinya dalam rangkaian listrik
sederhana

4.4 Melakukan percobaan rangkaian
listrik sederhana secara seri dan
paralel

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Muatan Bahasa Indonesia :
3.2.1 Menelaah isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang dibaca.
4.2.1 Menyusun kembali hasil penggalian informasi dari teks penjelasan

(eksplanasi) ilmiah secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif.
Muatan IPS :
3.4.1 Mengidentifikasi perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi
bangsa Indonesia.
4.4.1 Membuat hasil analisis mengenai perubahan sosial budaya dalam rangka
modernisasi bangsa Indonesia.
Muatan IPA :
3.4.1 Menganalisis komponen-komponen listrik dalam rangkaian listrik
sederhana
3.4.2 Menganalisis fungsi komponen-komponen listrik dalam rangkaian listrik
sederhana
4.4.1 Membuat percobaan rangkaian listrik sederhana secara seri dan paralel

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan mengamati teks berjudul Si Kotak Ajaib pada Powerpoint siswa
mampu Menelaah isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah yang didengar dan dibaca
dengan benar.

2. Melalui diskusi dengan kelompoknya siswa mampu Menyusun kembali hasil
penggalian informasi dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah berjudul Si Kotak
Ajaib secara lisan, tulis, dan visual dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dengan benar.

3. Melalui bahan ajar Flipped Book siswa mampu Mengidentifikasi perubahan sosial
budaya dalam rangka modernisasi bangsa Indonesia dengan benar.

4. Melalui diskusi bersama kelompoknya siswa mampu Mempresentasikan hasil
analisis mengenai perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi bangsa
Indonesia dengan percaya diri.

5. Melalui kegiatan mengamati video tentang komponen listrik siswa mampu
Menganalisis komponen-komponen listrik dan fungsinya dalam rangkaian listrik
sederhana dengan benar.

6. Melalui diskusi bersama kelompok siswa mampu Membuat rancangan rangkaian
listrik sederhana secara seri dan paralel dengan mandiri

7. Melalui diskusi bersama kelompok siswa mampu Membuat percobaan rangkaian
listrik sederhana secara seri dan paralel dengan mandiri

TEKS EKSPLANASI ILMIAH

Bacalah teks eksplanasi ilmiah berikut dengan teliti !

Si Kotak Ajaib

John Logie Baird lahir di Skotlandia, 13 Agustus 1888.
Ia adalah penemu yang pada kesempatan itu untuk pertama
kalinya menunjukkan bahwa gambar hidup dapat
ditransmisikan melalui pesawat yang sekarang dikenal sebagai
televisi. Baird mendemonstrasikan televisi di depan para
bapak-bapak dan ibu-ibu, di Royal Institute-London untuk
pertama kalinya pada tahun 1925. Seiring dengan
perkembangan teknologi, lalu televisi kemudian terus berkem
bang hingga menjadi semakin canggih seperti saat ini.

Prinsip kerja televisi secara umum adalah mengubah sinyal elektonik dan magnetik
menjadi gambar dan suara. Sinyal tersebut berupa gelombang elektromagnetik, yaitu
gelombang yang terdiri atas medan magnet dan medan listrik. Gelombang elektromagnet dapat
merambat, dipantulkan, dan dibiaskan tanpa media perantara. Gambar yang kita lihat di layar
televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Pada awalnya, objek. gambar yang
ditangkap kamera akan diubah menjadi sinyal gelombang elektromagnetik. Sinyal tersebut
akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima pada televisi. Pesawat televisi akan
mengubah sinyal yang diterima menjadi objek gambar yang utuh sesuai dengan objek yang
ditranmisikan, dalam bentuk hitam putih atau berwarna.

Jadi, televisi adalah sebuah media telekomunikasi yang berfungsi sebagai penerima
siaran gambar bergerak beserta suara. Kata “televisi” merupakan gabungan dari bahasa Yunani
“tele” artinya jauh dan bahasa Latin “visio” artinya penglihatan. Sehingga televisi dapat
diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan”.
Penemuan televisi juga dikategorikan sebagai penemuan besar yang mampu mengubah
peradaban dunia.

Sumber :Buku Tema 3 “Tokoh dan Manfaatnya”

Setelah membaca cerita di atas, apakah anak-anak paham isi dari cerita tersebut?
Dapatkah anak-anak menemukan informasi penting dalam setiap paragraf?
Apakah anak-anak dapat menyusun cerita dengan mengembangkan informasi
yang telah didapat?Mari kita cermati materi di bawah ini untuk menambah
pengetahuanmu tentang penggalian informasi pada teks eksplanasi.

1. Mengidentifikasi Informasi dalam Teks eksplanasi

Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan prosedur atau proses terjadinya
sesuatu. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang
terjadi sesuatu secara jelas dan logis. Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan
pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab
ataupun akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisnya.

2. Struktur Teks Ekplanasi

Teks eksplanasi memiliki struktur baku sebagaimana halnya jenis teks lainnya. Sesuai dengan
karakteristik umum dari isinya, teks eksplanasi dibentuk oleh bagian-bagian berikut.

a. Identifkasi fenomena (phenomenon identifcation), mengidentifkasi sesuatu yang akan
diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-
fenomena lainnya. Bagian ini disebut juga dengan pernyataan umum,

b. Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci proses kejadian
yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau
mengapa.

Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun
secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun
berdasarkan urutan waktu.

Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun
secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan
sebab akibat. Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.

c. Ulasan (review), berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang
dipaparkan sebelumnya. Bagian ini disebut juga dengan iterpretasi.

3. Menelaah Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi

Kaidah kebahasaan teks eksplanasi antara lain sebagai berikut.

a. Banyak menggunakan kata yang bermakna denotatif.
b. Banyak menggunakan konjungsi kausalitas ataupun kronologis.

1) Konjungsi kausaltias, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu,
sehingga.

2) Konjungsi koronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada
akhirnya.

c. Banyak menggunakan keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya.
Berikut contohnya. Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam
bulan kelima rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan
bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orangtua dengan kulit merah
berkeriput. Selama bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit
sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat.
Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan terus menjadi sempurna dan
siap dilahirkan.

d. Banyak menggunakan kata ganti benda, baik konkret ataupun abstrak,
seperti demonstrasi, banjir, gerhana, embrio, kesenian daerah; dan bukan kata ganti
orang, seperti ia, dia, mereka. Oleh karena objek yang dijelaskannya itu berupa
fenomena, tidak berbentuk personal (nonhuman participation),

e. Banyak menggunakan kata kerja pasif. Seperti kata terlihat, terbagi, terwujud, terakhir,
dimulai, ditimbun, dan dilahirkan.

f. Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan, sesuai dengan topik yang dibahasnya.
Apabila topiknya tentang kelahiran, istilah-istilah biologi yang muncul. Demikian pula
apabila topiknya tentang kesenian daerah, istilah-istilah budaya yang banyak digunakan.
Apabila topiknya tentang fenomena kebaikan BBM, maka istilah ekonomi dan sosial
yang akan banyak muncul.

4. Menulis Teks Eksplanasi Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan

Hal penting yang perlu mendapat perhatian utama dalam menyusun teks eksplanasi
adalah bahwa teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu
fenomena, baik itu berkenaan dengan alam, budaya, ataupun sosial. Adapun
pengembangannya bisa berpola kronologis ataupun kausalitas. Teks eksplanasi tergolong ke
dalam genre faktual. Oleh karena itu, topik-topik yang dipilih haruslah berupa topik yang
dapat memperluas wawasan ataupun pengetahuan pembacanya tentang suatu proses.
Adapun yang dimaksud dengan proses merupakan suatu urutan dari suatu kejadian atau
peristiwa. Paparannya harus berdasarkan fakta ataupun pendapat-pendapat yang benar;
bukan hasil imajinasi, rekaan, ataupun sesuatu yang bersifat fiktif.

Hal lain yang harus diperhatikan di dalam penulisan teks eksplanasi adalah hubungan
antarbagiannya yang berupa peristiwa. Pola hubungan antarperistiwa itu disusun dalam
bentuk kronologis ataupun sebab akibat. Bentuknya dinyatakan dengan konjungsi yang
digunakannya sebagai berikut.

a. Hubungan kronologis: kemudian, sebelumnya, sesudahnya, lalu, bahkan,
selanjutnya, akhirnya.

b. Hubungan sebab akibat: sebab itu, oleh karena. Untuk menyusun kedua pola itu,
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1) Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
2) Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya.
3) Penulis menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga
pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas (Kosasih, 2014: 191)

Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini terdapat banyak
stasiun televisi yang menayangkan berbagai acara setiap hari, bahkan hampir
selama 24 jam penuh. Jenis acara yang ditayangkan sangat beragam, seperti
berita, film anak-anak maupun film dewasa, talk show, sinetron, dan acara
hiburan lainnya. Bagaimana kalian menyikapi hal tersebut? Bagaimana dampak
positif dan dampak negatif televisi terhadap kehidupan masyarakat?

Pengaruh Positif dan Negatif Modernisasi Terhadap Perubahan
Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya yang disebabkan oleh modernisasi memberikan dampak tehadap
kehidupan sosial budaya. Ada dampak positif, ada pula dampak negatifnya. Berikut ini macam
macam dampak positif dan negatif modernisasi terhadap perubahan sosial budaya:

1. Pengaruh Positif Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial Budaya
Modernisasi membawa pengaruh besar dalam perubahan sosial-budaya

masyarakat. Beberapa pengaruh positif dari modernisasi antara lain sebagai berikut.
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Tata nilai merupakan cara berpikir atau aturan yang memengaruhi tindakan dan
tingkah laku warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tata nilai tumbuh dan
berkembang sebagai pedoman dalam bertingkah laku di masyarakat. Tata nilai yang
terdapat dalam masyarakat berkaitan pula dengan sikap masyarakat tersebut. Tata nilai dan
sikap masyarakat tradisional berbeda dengan tata nilai masyarakat modern. Hal ini
berkaitan dengan ciri yang dimiliki masyarakat modern yang berbeda dengan ciri
masyarakat tradisional. Tata nilai dan sikap yang ditunjukkan sebagai pengaruh dari
modernisasi tercermin dalam ciri manusia modern. Adapun ciri manusia modern
dikemukakan oleh Alex Inkeles dalam Soerjono Soekanto (2002) adalah seperti berikut:
1) Memiliki alam pikiran (state of mind) yang terbuka terhadap pengalaman baru
2) Memiliki kesanggupan membentuk dan menghargai opini
3) Berorientasi ke masa depan
4) Melakukan perencanaan
5) Percaya terhadap ilmu pengetahuan
6) Memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan
7) Menghargai orang lain karena prestasinya
8) Memiliki perhatian terhadap persoalan politik masyarakat
9) Mengejar fakta dan informasi.

Tata nilai dan sikap yang berubah dari masyarakat dalam era modern di antaranya adalah
pola pikir masyarakat yang makin logis dan rasional, pengambilan keputusan mulai
menggunakan akal sehat, mulai meninggalkan perilaku yang berbau mistik dan takhayul
serta sikap yang mulai mengedepankan prestasi, perubahan pola pikir bahwa banyak anak
banyak rezeki mulai berubah ke keluarga kecil bahagia sejahtera.
b. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Modernisasi berkaitan erat dengan perkembangan dalam bidang teknologi dan ilmu
pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan yang cepat membawa perubahan yang
cepat pula dalam bidang teknologi. Modernisasi membawa masyarakat pendukungnya
untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan. Hal ini dapat dilihat dari minat
masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang makin besar.

Perkembangan ilmu pengetahuan makin cepat ketika terdapat proses penelitian. Proses
penelitian yang dilakukan menghasilkan banyak hal di antaranya adalah penemuan,
pembaharuan, ataupun inovasi dalam bidang teknologi.

Setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugas yang dulunya dikerjakan dengan
manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi mudah untuk dikerjakan
dengan menggunakan media teknologi seperti, komputer yang dapat mengolah data dengan
memanfaatkan berbagai program.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang kehidupan
membawa pengaruh positif dalam masyarakat. Dalam bidang pertanian, misalnya,
perkembangan teknologi yang diterapkan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian.
Selain keuntungan terhadap hasil produksi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
juga mampu meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi.

Teknologi yang dihasilkan kemudian dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari oleh
masyarakat. Pemanfaatan teknologi ini membawa banyak keuntungan bagi masyarakat di
antaranya kemudahan dalam melakukan berbagai kegiatan, hasil produksi lebih banyak.
Berikut ini adalah dampak positif berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi:

No Nama Bidang Dampak Positif

1. Menghemat waktu dalam perjalanan
2. Menghemat tenaga
1 Transportasi 3. Menghemat ongkos atau biaya transport
4. Memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan

1. Cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian
manapun melalui internet.

2 Komunikasi 2. Dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya
melalui handphone.

3. Mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah.

1. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
2. Terjadinya industrialisasi.
3 Ekonomi 3. Produktifitas dunia industri semakin meningkat.
4. Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu

menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.

1. Petani akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka
4 Pertanian 2. Hasil yang diperoleh oleh petani lebih beragam produk dan lebih melimpah

3. Meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi

1. Munculnya media-media elektronik sebagai sumber belajar.
2. Pemenuhan kebutuhan sekolah dapat dipenuhi dengan cepat, seperti

penggandaan soal ujian dengan adanya mesin foto copy
5 Pendidikan 3. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka, tetapi bisa juga

menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.
4. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemanfaatan

teknologi.

Setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugas yang dulunya dikerjakan dengan
manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi mudah untuk dikerjakan
dengan menggunakan media teknologi seperti, komputer yang dapat mengolah data dengan
memanfaatkan berbagai program.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang kehidupan
membawa pengaruh positif dalam masyarakat. Dalam bidang pertanian, misalnya,
perkembangan teknologi yang diterapkan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian.
Selain keuntungan terhadap hasil produksi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
juga mampu meningkatkan efektivitas sehingga terjadi efisiensi.

c. Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi
Efektivitas dapat diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian

tujuan yang telah diinginkan. Sesuatu yang telah berhasil dikerjakan dengan cara yang tepat
dan sesuai dengan yang diinginkan disebut efektif. Efisien dapat diartikan sebagai tepat,
cermat, berdaya guna, dan bertepat guna dalam melakukan sesuatu.

Perubahan sosial-budaya yang terjadi karena penggunaan berbagai peralatan canggih di
masa modernisasi memberikan manfaat yang sangat besar. Di antaranya adalah terjadi efektivitas
dalam penggunaan pikiran, tenaga, ataupun waktu. Hal ini tentunya membuat segala kebutuhan
manusia dapat dipenuhi dengan lebih mudah.

2. Pengaruh Negatif Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial Budaya
Sedangkan pengaruh negatif dari modernisasi terhadap perubahan sosial budaya yang

perlu kamu ketahui dan waspadai adalah:
a. Westernisasi

Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan
nasionalisnya yang meniru atau melakukan aktivitas kebarat-baratan. Westernisasi
dilakukan di antaranya dengan cara meniru gaya hidup bangsa Barat seperti Eropa dan
Amerika. Bangsa Eropa dan Amerika dianggap sebagai bangsa yang modern sehingga
banyak anggapan bahwa meniru mereka akan disebut modern. Padahal, gaya hidup
dan perilaku bangsa Barat belum tentu sesuai dengan budaya kita. Westernisasi dapat
dilihat dari cara berpakaian, cara mengisi waktu luang, dan sebagainya. Westernisasi
tanpa disadari telah banyak dilakukan oleh masyarakat seperti gaya hidup yang
bermewah-mewahan, gaya rambut kepirang-pirangan.

Westernisasi dan modernisasi adalah dua hal yang berbeda. Modernisasi adalah
mengubah cara berpikir dari tradisional dan irasional menjadi cara berpikir yang
rasional, efisiensi dan praktis. Sedangkan westernisasi adalah proses identifikasi dan
imitasi budaya barat. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan westernisasi antara lain
sebagai berikut:

1) Kurang penguasaan dan berkembangnya IPTEK,
2) Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri,
3) Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya,
4) Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik atau buruk
5) Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan,seperti negara-negara barat,
6) Meniru gaya berbusana, rambut serta gaya hidup kebarat-baratan

Westernisasi menimbulkan dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia.
Beberapa dampak westernisasi antara lain sebagai berikut.

Dampak positif terjadi Westernisasi :

1) Dapat menguasai IPTEK
2) Terjadi Akulturasi budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya karena

masyarakat selalu menginginkan hal-hal yang baru
3) Penggunaan bahasa-bahasa lain dalam komunikasi dalam meningkatkan wawasan

ilmu pengetahuan
4) Munculnya ide-ide baru ang dapat membantu kemajuan IPTEK

Dampak negatif terjadi Westernisasi :

1) Masuknya paham-paham barat yang dapat merusak moral bangsa
2) Lunturnya jiwa nasionalisme
3) Melunturkan semangat cinta akan bangsa dan budaya sendiri
4) Gaya hidup yang bersifat konsumtif
5) Mencari segala sesuatu yang instan
6) Budaya barat yang dikenal dengan konsep liberalisme,yang mengakibatkan

munculnya budaya yang tidak sesuai dengan budaya nasional Indonesia.

b. Demoralisasi
Masyarakat mulai meninggalkan nilai dan norma sosial mereka. Nilai dan norma

sosial yang memudar dalam masyarakat menyebabkan munculnya dekadensi moral
atau demoralisasi. Dekadensi moral atau demoralisasi adalah menurunnya atau
merosotnya akhlak atau moral seseorang yang ditunjukkan dari perilaku yang
bertentangan dengan nilai dan norma dalam masyarakat. Demoralisasi yang banyak
kita jumpai saat ini diantaranya adalah pembunuhan, pencurian, korupsi, dan
sebagainya. Akibat dari demoralisasi selanjutnya adalah meningkatnya kriminalitas
dalam masyarakat.

c. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi dapat terjadi karena pembangunan dan modernisasi

tidak dilaksanakan secara merata dan berimbang. Ketidakmerataan dan
ketidakseimbangan sangat membahayakan kehidupan sosial karena dapat memicu
terjadinya kecemburuan sosial yang memengaruhi goyahnya stabilitas nasional.
Kesenjangan sosial dan ekonomi akan terjadi manakala hasil-hasil yang dicapai dalam
pembangunan dan modernisasi hanya dinikmati oleh sebagian masyarakat saja.
Akibatnya, di satu pihak berkembang golongan masyarakat kaya dan serba-mewah, di
sisi yang lain berkembang golongan masyarakat yang hidup di bawah garis
kemiskinan.

Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu kondisi sosial ekonomi dalam
masyarakat yang tidak seimbang sebagai akibat dari adanya tingkat perbedaan dalam
kehidupan sosial ekonomi. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan tingkat
kesejahteraan dan kemakmuran. Salah satu penyebab kesenjangan sosial ekonomi
dalam masyarakat adalah kemiskinan. Selain kemiskinan, sempitnya lapangan
pekerjaan yang menyulitkan masyarakat mendapatkan pekerjaan juga dapat menjadi
penyebab terjadinya kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat. Kesempatan
mendapatkan pekerjaan bisa juga karena terbentur masalah tingkat pendidikan yang
rendah.

d. Kriminalitas
Kriminalitas dapat disebut juga sebagai segala bentuk tindakan yang melanggar norma
hukum. Faktor penyebab terjadinya kriminalitas adalah:
1) Pertentangan dan persaingan
2) Perbedaan ideologi politik
3) Kepadatan dan komposisi penduduk
4) Perbedaan kekayaan dan pendapatan
5) Mentalitas yang labil

Banyaknya kriminalitas yang terjadi mengakibatkan dampak yang tidak sedikit.
Adapun akibat dari kriminalitas di antaranya adalah:

1) Merugikan pihak lain baik materiel maupun imateriel
2) Merugikan masyarakat secara keseluruhan
3) Merugikan Negara
4) Mengganggu stabilitas keamanan masyarakat

e. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran merupakan perbuatan mencemari atau membuat lingkungan menjadi
cemar atau kotor. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat dan energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan.

Peristiwa pencemaran lingkungan disebut dengan polusi, sedangkan makhluk hidup,
zat, dan energi atau komponen penyebab polusi disebut polutan.

Modernisasi, industrialisasi, dan pembangunan yang tidak dibarengi dengan
analisis masalah dan dampak lingkungan (AMDAL) sering menimbulkan malapetaka,
yakni berupa pencemaran lingkungan. Teknologi dan alat mesin yang digunakan oleh
pabrik pengolahan ataupun industri menimbulkan dampak berupa pencemaran bagi
lingkungan.
f. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja disebut juga dengan istilah juvenille deliquency. Kartono
(1992) menjelaskan bahwa kenakalan remaja atau juvenile delincuency sebagai gejala
patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Kenakalan
remaja juga dapat diartikan sebagai semua perbuatan anak remaja (usia belasan tahun)
yang berlawanan dengan ketertiban umum. Menurut UU di Indonesia, remaja adalah
anak berusia 14-16 tahun. Salah satu penyebab kenakalan remaja adalah demonstration
effect, yaitu pola hidup yang memperlihatkan penampilan yang tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarya demi diperolehnya gengsi atau prestise.

g. Individualisme Yang Makin Tinggi
Individualisme bisa disebut sebagai perilaku yang mementingkan diri sendiri dan

tidak mau tahu urusan atau kepentingan orang lain. Banyak sikap individualis yang
berkembang di sekitar kita di antaranya adalah menggunakan mobilephone tanpa
memperhatikan keadaan di sekitarnya.

Sikap individualis yang terjadi karena perkembangan teknologi ini terjadi karena
mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Contoh sikap
individualis lain ialah ketidakpedulian sosial terhadap sesama yang membutuhkan,
seperti kaum miskin yang ada di sekitarnya. Ketidakpedulian semacam ini dapat
berdampak pada makin tajamnya kesenjangan sosial ekonomi masyarakat.

Rangkaian listrik dibagi menjadi tiga jenis, yaitu rangkaian
listrik seri, rangkaian listrik parallel, dan rangkaian listrik campuran.
Untuk lebih jelasnya mari kita lanjutkan membaca.

Rangkaian listrik seri

Rangkaian listrik seri adalah sebuah rangkaian listrik yang disusun secara berurutan yang satu
dengan yang lainya. Rangkaian seri memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan.
Keuntungan rangkaian seri:
1. Hanya memerlukan sedikit kabel.
2. Lampu pada rangkaian seri akan menyala lebih terang.
3. Kuat arus sama antara lampu satu dengan yang lain.
Kelemahan rangkaian seri:
1. Boros.
2. Bila satu lampu mati, maka semua lampu akan mati.
3. Baterai akan lebih cepat habis.
Rangkaian seri biasa digunakan pada senter satu lampu untuk menciptakan cahaya yang
terang.

Rangkaian listrik paralel

Rangkain paralel adalah rangkaian yang disusun secara bercabang. Rangkaian paralel
merupakan rangkaian yang kita gunakan di rumah-rumah. Berikut ini merupakan keuntungan
dan kelemahan rangkaian paralel.

Keuntungan rangkaian paralel
1. Tegangan yang mengalir pada tiap bagian sama besar.
2. Bila satu lampu mari maka tidak akan mempengaruhi lampu lainya.
3. Lebih hemat listrik.
Kelemahan rangkaian paralel.
1. Memerlukan banyak kabel
2. Lampu lebih redup
3. Rangkaian listriknya lebih rumit

Rangkaian campuran

Rangkaian campuran adalah gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel. Memiliki
keuntungan dan kelemahan yang sama dengan rangkaian seri pada susunan rangkaian seri dan
memiliki keuntungan dan kelemahan yang sama dengan rangkaian paralel pada susunan paralel.

RANGKUMAN

Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan prosedur
atau proses terjadinya sesuatu. Dengan teks tersebut, pembaca dapat
memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadi sesuatu secara jelas
dan logis. Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan pernyataan-
pernyataan yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab-
sebab ataupun akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisnya.

Perubahan sosial budaya yang disebabkan oleh modernisasi memberikan
dampak tehadap kehidupan sosial budaya. Ada dampak positif, ada pula dampak
negatifnya.

Rangkaian Listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian sehingga elektron
dapat mengalir dari sumber voltase atau arus listrik. Proses perpindahan elektron
inilah yang kita kenal sebagai listrik.

Terdapat dua tipe rangkaian yaitu: rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Rangkaian seri dan paralel dapat dikombinasikan sehingga menjadi rangkaian
campuran.

DAFTAR RUJUKAN

Djumhana Nana. 2019. Modul 3 Pendalaman Materi Ilmu Pengetahuan Alam.
Kemendikbud. Bandung.

Irmaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok peminatanMatematika
dan Ilmu Alam. Penerbit Erlangga. Jakarta

https://www.antaranews.com/berita/1076396/kasus-ispa-di-riau-34083-penderita-
meningkat-akibat-karhutla

https://biohikmah.blogspot.com/2020/02/soal-hots-biologi-tentang-sistem.html

https://nomadenesia.wordpress.com/2018/04/03/bacaan-tentang-sampah-cara-
pengelolaannya/


Click to View FlipBook Version