The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by d096806, 2022-07-16 09:16:53

Gaya Bahasa dalam Puisi Moden (Ebook)

Gaya Bahasa dalam Puisi Moden (Ebook)

BMPadoaulhadmisaeisna
Aku mendongak lagi
menitis air mata langit
membasahi Bahasa Melayuku
yang berdarah

Gaya Bahasa Pengulangan

Gaya bahasa pengulangan adalah gaya bahasa
yang mengandungi unsur-unsur pengulangan
bunyi, suku kata, kata, frasa, atau bahagian

ayat yang dianggap penting untuk
menghasilkan kesan dan memberi tekanan

dalam sesebuah konteks yang sesuai.

Gaya Bahasa Pengulangan

[Repitisi] [Aliterasi]

Repitisi ialah sejenis gaya bahasa yang Aliterasi ialah sejenis gaya bahasa pengulangan
menunjukkan pengulangan kata, frasa atau bunyi konsonan yang sama pada awal kata dan
kalimat pada baris yang sama. Pengulangan yang berturutan waima dalam puisi tradisional,
kata ini biasanya berfungsi untuk puisi moden, prosa tradisional atau prosa
menunjukkan penegasan yang dikehendaki. moden. Fadzri Aris (2013) mendefinisikan
gaya bahasa aliterasi sebagai pengulangan
Contoh Puisi Moden: bunyi konsonan yang sama yang dominan
dalam baris sajak.
KITA BANGSA MELAYU
Budaya Melayu budaya kita Contoh Puisi Moden:
Satu rumpun bersatu jiwa
Andai goncang tidak akan rebah ANAK LAUT
Andai dipanah tidak akan tembus Bagai buih kecil terapung di air
Andai patah akan terus dipapah Menjaring sedikit rezeki
Andai terluka akan dibalut juga Dan sisik ikan
(Lela Menchanai, 2021) Kulit ketam
Kepala sotong
COVID, AKU TAK MENGENALMU (Rahimidin Zahari, 2002)
Kembalilah
Kembalilah, diam membisu MALAYA PASTI MERDEKA
Uraikan dirimu, hanyutkan dirimu Keseluruhan dari keadaan dan kenyataan
Bersama putaran waktu Keseluruhan dari kesanggupan dan kebenaran
(Darmawati,2021) Keseluruhan dari kemungkinan dan kepastian
Perpaduan-pendirian-pengorbanan dan perjuangan
(Affrini Adham, 1995)

MENCARI WIRA
Berubah musim beralih sikap
Bertukar pimpin bersalin harap
Tapi pejuang tidak pernah terpuja
Tika darahnya mengucur seksa matanya dicungkil
buta
Tangannya diikat waja kakinya dirantai sula
Dan kita mengulang keanehan
(Mohamad Saleeh Rahamad)

Gaya Bahasa Pengulangan

[Anafora] [Responsi]

Rahman Shaari (1998) mendefinisikan anafora Responsi merupakan sejenis gaya bahasa
sebagai pengulangan ayat atau perkataan yang juga termasuk dalam kategori gaya
beberapa kali oleh seseorang penulis bagi bahasa pengulangan. Responsi ialah gaya
menegaskan sesuatu perkara. Namun begitu, bahasa yang mengulang perkataan pada
Henry Guntur Tarigan (1989) mendefinsikan tengah baris.
anafora sebagai gaya bahasa repitisi kata
pertama pada setiap baris atau setiap perkataan. Contoh Puisi Moden:
Dapat disimpulkan bahawa anafora ialah jenis
gaya bahasa pengulangan bagi menegaskan COVID-19
maksud yang disampaikan melalui pengulangan Kematian mula menjadi rutin harian
ayat atau perkataan dalam sesuatu kata. Insan-insan mula dipenjarakan
Semuanya tidak dapat digerakkan
Contoh Puisi Moden: Tempat bersujud juga punya sekatan
Hancur segala apa yang dirancangkan
SEHIJAU WARNA DAUN Manusia mula putus harapan
Masih di situ (Muhammad Faez Rashdan)
Masih memandu kereta lama
Masih menuju sekolah yang sama CERMINAN FIKIRAN
(Dewan Bahasa dan Pustaka, 2000) Bahasamu biar cantik
Sopanmu biar molek
DAMAI (TANAH AIRKU DAN DUNIA) Adabmu biar baik
Pohon getah dan tanah mengandung bijih Akalmu biar cerdik
Rebutan manusia daerah asing (Muhammad Fawwaz Mohd Fitri)
Kita gali kubur dan masuk berdiam di dalamnya

Damai seruan dan tawaran
Damai untuk tanah airku dan kemerdekaan
Damai untuk dunia dan kesejahteraan
(Usman Awang, 1995 )

Gaya Bahasa Pengulangan

[Epifora] [Asonasi]

Epifora merupakan sejenis gaya bahasa yang Asonansi merupakan sejenis gaya bahasa
termasuk dalam kategori gaya bahasa pengulangan bunyi vokal yang sama
pengulangan. Epifora ialah gaya bahasa yang dalam satu baris ayat. Terdapat enam jenis
mengulang perkataan pada akhir baris. bunyi vokal dalam bahasa Melayu tetapi
Bertujuan untuk menimbulkan penegasan dalam penulisan bunyi ini diwakili oleh
maksud atau menimbulkan keindahan irama. lambang-lambang ‘a’, ‘e’, ‘i’, ‘o’, dan ‘u’.

Contoh Puisi Moden: Contoh Puisi Moden:

NILAI YANG TAK PERNAH SAJAK BUAT TANAH AIR
BERNILAI Nafas jihadmu tetap panas
Apakah engkau seronok melihat aku begini? Sewaktu tanah milikmu dicakar durjana
Apakah engkau gembira saat aku tampak Namun kau masih sempat
rabak begini? Mengikir mata akal
Apakah engkau tahu apa rasanya di sini? (Wan Marzuki Wan Ramli, 2009)
Tanpamu di sisi.
(Muhammad Haiqal) BERSILA DI ATAS TIKAR
MERDEKA
PAHLAWAN Telah dipilih daripada pohon mengkuang
Rakus terbaik
Sukar menindas rakus Di tanah gembur berlembah subur makmur
Hangus dengan bisikan rakus ini
Sukar mengelak rakus Telah dipilih daripada daun tua terbaik-
Tujuh pintu akan ditembus segar dan lebar
Terakhir bila nafas dihembus Dicantas dan dihimpun daripada tiga pohon
Haus, harus berarus terbaik
Tarimu nampak ketara Dijemur di bawah terik mentari namun tetap
Tuju mana? Paksi mana? liat ia
Dunia tidak selamanya berdiri Direndam dengan tiga rupa warna semakin
Ambisi tari tidak tergari cantik
Diri, mati itu pasti. Dijemur lagi dan di lurut berkali-kali
semakin lembut ia
(Nur' Aini) (Adam Mohd Noor)

Gaya Bahasa Perbandingan

Gaya bahasa perbandingan pula adalah bentuk
bahasa perbandingan yang indah yang

digunakan untuk menambahkan kesan dan
kemaknaan tertentu dengan cara

membandingkan sesuatu perkara dengan
perkara yang lain.

Gaya Bahasa Perbandingan

[Hiperbola] [Simile]

Gaya bahasa yang mengandungi suatu Perbandingan yang bersifat eksplisit yang
penyataan yang berlebihan, dengan menyatakan sesuatu sama dengan hal
membesar-besarkan sesuatu hal. yang lain yang menggunakan kata-kata:
seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana
Contoh Puisi Moden: dan sebagainya.

PAHLAWAN KEMERDEKAAN Contoh Puisi Moden:
Pahlawan!
Untukmu derita untukmu penjara MUSIBAH TAK KENAL WAKTU
bukan bintang tersemat di dada Tak kira manusia atau barang
semangatmu api negara berdaulat semua berkeping seperti arang
namamu terukir di jantung rakyat. Air laut merajam seumpama karang
(Usman Awang, Puisi Pilihan DBP, 1994 ) Habis semua diterjang
Menara roboh
KEKASIH (Antologi Puisi Kemanusiaan Palu, 2019: 18)
Akan kupintal buih-buih
menjadi tali mengikatmu SEJAHTERALAH SAHABATKU
(Usman Awang, Puisi Termasyhur, 2014 ) Sabarlah wahai teman-temanku di sana
bangkitlah dengan semangat perjuangan
KERANDA 152 bangunlah dengan rasa syukur
Anak Melayu kerana masih diberi kesempatan
Panas dadamu membakar baju untuk terus meneroka di bumi Tuhan
Kita arak Keranda 152 yang pastinya sangat indah
Ke tanah perkuburannya parlimen. bak madah yang tak tertadah
(Usman Awang, 1967) walaupun diuji dengan gundah
agar beransur segala susah
agar berisuk segala payah
agar kita dilindungi anugerah-Nya
(Antologi Puisi Kemanusiaan Palu, 2019: 21)

TANGISAN DI PALU
Pantai Palu,
indahmu bagai anak dara sunti
tergoda pelancong melihatmu
tertawan si nelayan dengan khazanahmu
terpaut sang teruna dengan pantaimu
cantik bagaikan di syurga
(Antologi Puisi Kemanusiaan Palu, 2019: 81)

Gaya Bahasa Perbandingan

[Metafora] [Personifikasi]

Perbandingan dua hal secara langsung Gaya bahasa kiasan yang menggambarkan
dalam bentuk ringkas. Penggunaan dua benda-benda mati atau barang-barang yang
kata yang bersifat abstrak dan konkrit. tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-
sifat kemanusiaan.

Contoh Puisi Moden: Contoh Puisi Moden:

TETAP KUGENGGAM KUNTUM NOSTALGIA PALU YANG
KASIHMU MENGHARUKAN
Di saat kasih mu punah Sudah lengkap makhluk Tuhan
walau sudut pandang berbeda bertandang menyapa bumi
fenomena pergeseran mu hanya jenis takdir yang berbeda
meyakinkan antropologis tiada upaya menyekat kegelisahan karena manusia
nilai pulih mu sungguh kenaifan
terlerai persoalan yang jernih kisah berlalu mewariskan sejarah duka
tetap ku genggam kuntum kasih mu yang tak bisa dipadam
(Antologi Puisi Kemanusiaan Palu, 2019: 38) (Antologi Puisi Kemanusiaan Palu, 2019: 27)

SYAIR TANAH MEREKAH, OMBAK SERPIHAN KISAH DONGGALA
BESAR MENERJAH; MENGINGATI Laut menggelora
MANGSA GEMPA DI SULAWESI Menggeliat menerkan mangsa
Awal bismilah hamba mengarang, deburannya tak kira siapa
tinta sedih hamba mengenang, Menerjang tak melihat apa
kalimah istighfar diberi ruang, (Antologi Puisi Kemanusiaan Palu, 2019: 17)
esak tangis ditimpa malang.
(Antologi Puisi Kemanusiaan Palu, 2019: 29) DERITA AIR MATA KU
Di bumi bertuah khazanah alam
PILUNYA PALU sinar terpancar rezeki mencurah
Air yang datang melintangi nasib pertahankan kekebalan bumi
dan tangan angin memulas damai gemuruh mu melambai lembar-lembar duka
langit kehidupan pun hitam derita air mataku
dengan gelap pekat kenangan (Antologi Puisi Kemanusiaan Palu, 2019: 37)
samudera air mata
gelombang duka
menghiris luka hati
di jalanan mereka kehilangan arah
berlari mahu ke mana
(Antologi Puisi Kemanusiaan Palu, 2019: 15)

Gaya Bahasa Pertautan

Gaya Bahasa Pertautan ialah gaya bahasa
yang mengaitkan atau menghubungkan sesuatu

perkara dengan perkara yang lain seperti
sesuatu frasa ditautkan dengan frasa yang lain
dengan menggunakan nama ciri dan pelbagai

lagi.

Gaya Bahasa Pertautan

[Alusi] [Eufemisme]

Alusi menunjukkan kesamaan antara tempat, Eufemisme adalah ungkapan yang lebih
orang, atau peristiwa. Biasanya, alusi ini lembut (bersopan) untuk menggantikan
adalah suatu referensi yang eksplisit (luaran) ungkapan yang dianggap kasar.
atau implisit (dalaman) kepada peristiwa-
peristiwa, tokoh-tokoh, atau tempat dalam Contoh Puisi Moden:
kehidupan nyata atau dalam karya sastera
yang terkenal. Biar dia telah pergi
Atau gugur ke persada ibu
Contoh Puisi Moden:
Yang…takkan kembali
Anakku belum bisa berkata lagi, Meninggalkan bakti dan jasa.
Putih hatinya putih wajah nabi,
Senyum dan tangisnya adalah kata hati,

Rekahan bunga di bawah sinar matahari pagi. (Usman Awang, Korban Tanah Air: 1948)



(Usman Awang, Hadiah: 1960)

Gaya Bahasa Pertautan

[Eponim]

Eponim merupakan gaya bahasa yang
sering menghubungkan nama dengan
sifat tertentu, menyebabkan nama itu
digunakan untuk menyatakan sifat
tersebut.

Contoh Puisi Moden:

Tiba-tiba pagi yang hitam itu datang
Gergasi teknologi menyerangnya

Dengan kejam membenamkan gigi-gigi besi
Sehingga terdengarlah jeritan ngeri
Suara Beringin rebah ke bumi



(Usman Awang, Balada Terbunuhnya
Beringin Tua di Pinggir Sebuah Bandar
Raya: 1979)

Gaya Bahasa Pertentangan

Gaya bahasa ini mengemukakan makna yang
bertentangan dengan makna sebenarnya.

Gaya Bahasa Pertentangan

[Inversi] [Paradoks]

Inversi adalah keterbalikan kata atau Gaya bahasa yang mengandungi percanggahan
penyongsangan kata dalam sajak dan puisi. sebenar dengan fakta-fakta di tangan. Paradoks
Penyongsangan adalah gaya bahasa juga bermaksud semua perkara yang menarik
dengan menggunakan ayat perhatian kerana kebenaran mereka. Gaya
penyongsangan, iaitu ayat yang bahasa paradoks adalah gaya bahasa yang
predikatnya mendahului subjek. Ini menyatakan dua hal yang seolah-olah
sengaja dibuat untuk memberi ketegasan bertentangan (berlawanan) dengan kebenaran
kepada predikat. atau pendapat umum, tetapi kenyataannya
mengatakan kebenaran.

Contoh Puisi Moden: Contoh Puisi Moden:

Pahlawan dan Tanah Air Jiwa Hamba

Pahlawan sejati Kalau hidup ingin merdeka
dalam hatinya bernyanyi. takkan tercapai hanya berkata

Tanahair dan bangsa tetapi cuba maju ke muka
di mana terpaut cinta mulia. melempar jauh jiwa hamba
Untukmu darah ini mengalir Ingatan kembali sepatah kata
dari ucapan seorang pemuka
padanya jasad ini cair di atas robohan Kota Melaka
kita dirikan jiwa merdeka
Tongkat Warrant (1958)
Tongkat Warrant (1948)

Ketaatan dan Keberanian Pada Tanah yang Indah

Titisan darah ibuku Bumi semakin membeku dalam keadaan huru
pada papan cendana pejal hara

masih melekat di situ setapak tiada kurela untuk melutut kecewa,
di perigi yang telah terkambus biar peluru selaksa mendendam liar
mangsanya
hanyir masih terbau

untuk kekasih pusaka hatiku tetap rela.

Nafisa A, Samad Said

Gaya Bahasa Penyirnaan

Penyirnaan dari kata sirna, iaitu bemaksud
tersembunyi atau hilang. Dalam penulisan,
terdapat kata yang diolah mengikut kebiasaan
masyarakat. Gaya bahasa ini adalah bentuk

bahasa yang mengalami unsur-unsur
pengguguran bunyi, suku kata, kata, frasa atau

bahagian ayatnya.

Gaya Bahasa Penyirnaan

Penyirnaan Contoh ;

Penyirnaan dari kata sirna, iaitu Andikara -- Adikara
bemaksud tersembunyi atau hilang.
Dalam penulisan, terdapat kata yang Baham -- baru
diolah mengikut kebiasaan masyarakat.
Gaya bahasa ini adalah bentuk bahasa Dahulu -- dulu
yang mengalami unsur-unsur
penguguran bunyi, suku kata, kata, frasa Nenekanda -- nenenda
atau bahagian ayatnya. Antara jenis gaya
bahasa dalam kumpulan ini adalah Kata Sahaja -- saja
singkatan atau Sinkof (Sinkope). Bahasa
singkatan atau Sinkof (Sinkope) adalah Sahaya -- saya
penyingkatan perkataan seperti ku (aku),
tak (tidak), saja (sahaja), sorang (seorang). Semenjak -- sejak

Senantiasa -- sentiasa

Tidak -- tak

Tahu -- tau

Juga -- Jua

Contoh Puisi Moden: KAWAN
Suatu cerita penyakit jiwa
SEHIJAU WARNA DAUN Bukan sakit kat wad gila
Tak jua, aku cuma menduga saja Zahir sihat, jiwa merana

DI SEBALIK SEORANG TOKOH SUMPAH TANAH AIR
dalam tafakur al-Fatihah menunda arus gelombang mainan
kulihat perwira perkasa laut mu
penabur jasa. kerana teluk mutiara sejahtera
Ku terkenang kemurniaan jiwa meminta tanda
setinggi puncak Titiwangsa tiap pengorbanannya

FIKIRKAN
Tak sanggup hidup berkelumang dengan
dosa lagi
Kerna hidup ini tiada dua, tiganya lagi
Sampai ajal roh dan jasad takan bersatu lagi.

FARAH
ATHIRAH
SABRINAH
SYAHFIE

EMY
AINJUNAIDAH

ASSY


Click to View FlipBook Version