The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by triyono64, 2021-06-06 09:19:41

MATERI AJAR BUKTI TRANSAKSI

MATERI AJAR BUKTI TRANSAKSI

MATERI AJAR

Menyiapkan Bukti Transaksi
Dokumen Sumber dan Dokumen Pendukung

Tujuan Pembelajaran :
Setelah membaca modul peserta didik diharapkan dapat menyediakan bukti transaksi dengan

baik dan benar.
• Diakhir proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat menjelaskan pengertian bukti
transaksi dengan lengkap dan benar.
• Diakhir proses pembelajaran peserta didik dapat menyebutkan alat-alat yang dibutuhkan untuk
menyediakan bukti transaksi keuangan dengan baik dan benar.
• Diakhir pembelajaran peserta didik dapat memberikan bukti tansaksi yang diperlukan dengan
tepat dan benar.

Uraian Materi
a. Pendahuluan

Pengelolaan bukti transaksi di dalam setiap perusahaan merupakan salah satu kegiatan yang
sangat penting dan memerlukan suatu ketelitian dalam pelaksanaannya. Untuk itu dalam
pelaksanaannya peserta didik harus memiliki kemampuan yang komplek dalam penanganan
pengelolaan bukti transkasi.

Agar mendapat informasi secara tepat dan cepat atau untuk mempermudah pihak keuangan dalam
mengelompokkan transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu perusahan maka digunakan
pengelolaan bukti transaksi. Dengan adanya bukti pengelolaan bukti transaksi maka pihak
penjurnalan akan lebih mudak untuk mengklarifikasikan akun-akun yang terjadi di dalam suatu
perusahaan.

b. Pengertian bukti transaksi
Bukti transaksi adalalah tanda, catatan, atau keterangan singkat secara tertulis tentang transaksi

atau peristiwa financial yang berisi: jenis transaksi (pembelian, penjualan, pengeluaran kas,
penerimaan kas dan lain-lain), niai uang transaksi yang bersangkutan, tanggal terjadinya serta pihak
lain yang terlibat dalam transaksi tersebut.

Dari pengertian tersebut dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1 Dibuat secara tertulis, dengan demikian bukti transaksi dalam proses akuntansi harus dalam

bentuk tertulis. Bahkan dalam bentuk efisiensi bentuk bukti-bukti terjadinya trasaksi petugas
hanya mengisi bagian-bagian yang tertentu saja.
2 Menjelaskan tentang transaksi yang terjadi sehingga setiap orang yang membaca dapat dengan
mudah mengetahui tentang transaksi yang terjadi.

3 Mencantumkan nilai uang dalam transaksi yang dicatat dan ditulus baik dalam angka maupun
huruf.
Contoh: Rp 2.000.000,00 (Dua juta rupiah)

4. Menyebutkan waktu terjadinya transaksi (tanggal, bulan, tahun).
5. Khusus untuk transaksi tertentu (pembelian dan penjualan) mencantumkan volume barang dalam

transaksi tersebut dalam satuan yang sesuai dengan jenis barang yang bersangkutan.
6. Mencantumkan pihak lain yang terlibat dalam transaksi tersebut, misalnya:

• Diterima dari
• Dibayar kepada
• Dijual kepada
• Dibeli dari
7. Keterangan-keterangan lain yang perlu misalnya: Syarat pembayaran tunai atau kredit, Cara
pengiriman (truk, kereta api dan lain-lain).
8. Nama petugas yang bertanggung jawab dalam transaksi tersebut.

c. Peralatan Yang Dibutuhkan dalam Penyiapan Bukti Transaksi
Bukti transaksi adalah sebuah bukti yang sangat diperlukan di dalam suatu perusahaan, baik

perusahan dagang, perusahaan jasa, maupun perusahaan manufaktur. Di dalam pembuatan bukti
transaksi kita harus mengalami atau menjalani suatu proses yaitu kita harus mengetahui alat-alat
yang akan digunakan untuk membuat atau menyediakan bukti transaksi tersebut.

Alat-alat yang digunakan untuk menyediakan bukti transaksi adalah kertas, pulpen, penggaris,
pensil, penghapus, gunting, mesin tik manual atupun mesin tik komputer.

d. Macam-Macam Bukti Transaksi Keuangan
1. Kuitansi
Kuitansi adalah bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayanran sesuatu. Dengan
demikian kuitansi dibuat dan ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan
kepada pihak yang melakukan pembayaran. Bgi suatu perusahan, kuitansi yang diterima dari
pihak lain merupakan bukti pembayaran kepada pihak yang bersangkutan, sedangkan
kuitansiyang diserahkan kepada pihak lain, merupakan bukti penerimaan uang dari pihak yang
bersangkutan. Kuitansi sebagai bukti penerimaan pada batas jumlah uang tertentu, harus
dibubuhi materai. Hal ini diterapkan dalam Undang-undang Republik Indonesia tentang bea
materai.
Berikut ini contoh kuitansi sebagai bukti pembayaran dari PT ”JOSEF BERKARYA”, untuk
pelunasan hutang dagang yang jatuh tempo tanggal 20 Mei 2006, sebesar Rp 2.000.000,00

Contoh : Kuitansi : PT JOSEF BERKARYA
: Dua Juta Rupiah
No 203 : Pembayaran pelunasan hutang dagan yang jatuh
Telah diterima dari
Uang sejumlah tempo 20 Mei 2006
Untuk pembayaran

Rp 2.000.000,00 Samosir, 20 mei 2006
Ani Hutabalian

2. Cek
Pada dasarnya cek merupakan surat perintah kepada bank dari orang yang menandatangani,

untuk membayarkan sejumlah uang yang tertulis dalam cek kepada pembawa atau orang yang
namanya disebut dalam cek.

Untuk kepentingan pengawasan terhadap kas, biasanya perusahaan menyetorkan seluruh
penerimaan kasnya kepada bank, disimpan dalam bentuk giro. Dalam hal demikian perusahan
tersebut mempunyai rekening pada bank yang bersangkutan, atau mempunyai simpanan uang di
bankyang sewaktu-waktu dapat diambil. Pembayaran-pembayaran kepada pihak lain, oleh perusahan
dilakukan dengan cek, yaitu dengan menuliskan jumlah uang yang harus dibayarkan dan kepada
siapa pembayaran dilakukan di dalam lembar cek.

Lembar cek terdiri atas dua bagian yaitu lembar utama untuk diserahkan kepada pihak lain
sebagai alat pembayaran, dan struk atau bonggol cek untuk dijadikan tambahan yang disatukan
dengan kuitansi bukti pembayaran. Seperti halnya kuitansi, cek yang dipergunakan sebagai alat
pembayaran harus dibubuhi materai yang ketentuannya sama dengan ketentuan untuk kuitansi.

3. Bilyet giro
Selain penggunaan cek sebagai alat pembayaran, dalam dunia usaha saat ini sering ditentukan

penggunaan bilyet giro. Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang
bersangkutan, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang
namanya disebut dalam bilyet giro, pada bank yang sama atau bank yang lain. Dengan demikian
penerima bilyet giro tidak bisa menukarkan denganuang tunai kepada bank yang bersangkutan,
tetapi menyetorkan bilyet giro kepada bank sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya. Dalam
lalu lintas pembayaran, penggunaan bilyet dianggap lebih praktis sebab selain tidak dikenakan
materai, juga memudahkan administrasipada bank yang bersangkutan.

4. Faktur
Faktur adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan dengan pembayaran secara kredit.

Faktur dibuat oleh pihak penjual dan diserahkan kepada pembeli bersama-sama dengan barang
yang dijual. Bagi pihak pembeli, faktur yang diterima merupakan faktur pembelian. Sementera
bagi penjual yang dikirim kepada pembeli merupakan faktur penjualan. Dalam faktur biasanya
diinformasikan mengenai nama dan alamat penjual, nomor faktur, nama dan alamat pembeli,
tanggal pesan, tanggal pengiriman, syarat pembayaran dan keterangan mengenai barang seperti
jenis barang, kuantitas, harga satuan, dan jumlah harga. Perhatikan contoh faktur di bawah ini:

Contoh Faktur

PD ”YERIKO” Jakarta, 20 Mei 2005
JL. PERMATA 2 Kepada: Toko ”INDAH”
SAMOSIR
Jl.Samarinda No.20
Faktur No. B 061200245
JAKARTA
NO Jenis Barang
1 Komputer ZIP pentium 4 Bank : BRI, BCA

2 TV Type DTA 1405 Banyaknya Harga satuan Jumlah
100.000.000
5 unit 2000.000 5000.000

10 unit 500.000

Jumlah Rp 150000000
Hormat kami
Pembayaran : 2/10,n/30 Bagian penjualan
Diterima oleh:

(...........................) (...........................)

5. Nota Kontan
Nota kontan dipergunakan sebagai bukti transaksi pembelian atau penjualan dengan pembayaran

secara tunai. Seperti halnya faktur, lembar pertama nota kontan diserahkan kepada pembeli,
sementara copynya di simpan di pihak penjual sebagai bukti penjualan tunai.

Dalam nota kontan biasanya berisi informasi mengenai nama perusahaan yang mengeluarkan
nota, nomor nota, tanggal transaksi, jenis barang, kuantum (banyaknya), harga satuan dan jumlah
harga. Di bawah ini contoh salah satu entuk nota kontan.

Contoh nota kontan No : Mk.0211453
TOKO ”BORU BERE” Tanggal :
Jl.Merdeka No 45
BANTEN Banyaknya Harga Satuan Jumlah

No Jenis Barang

BaPembukuan Jumlah
Bagian Penjualan

6. Nota Kredit Atau Debet
Nota kredit (Credit Memorandum) adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang

telah dijual, atau bukti persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pembeli untuk pengurangan
harga barang, karena sebagian rusak atautidak sesuai dengan pesanan. Dalam hal demikian nota
kredit dibuat oleh penjual.

Apabila barang yang diterima pembeli ternyata sebagian rusak atau tidak sesui dengan
pesanan, dapat juga pihal pembeli menyampaikan sebuah nota kepada penjual yang berisi informasi
pengiriman kembali barang yang rusak, atau permintaan pengurangan harga. Nota ini disebut dengan
nota debet. Dengan demikian nota debet dibuat oleh pihak pembeli. Berikit contoh dari bentuk nota
kredit.

PD ”CAHAYA BARAT” No : D 4675801
Jl. ANDRITON No. 24 Tanggal : 20 mei 2006
SEMARANG

NOTA KREDIT
Kepada :
Toko :TIGA RODA”
Jl. Otto No 1 Bandung

Kami telah mengkredit rekening Saudara untuk barang sebagai berikut:

No Nama Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah
Rp. 400000 Rp. 400000
1 MC Polytron PSC 621 1 unit
Rp. 400000
Jumlah

Bagian Akuntansi
PD ”CAHAYA BARAT”

(............................)

7. Bukti memo
Bukti memo merupakan bukti transaksi intern, misalnya memo dari pejabat tertentu atau pimpinan
perusahan kepada bagian akuntansi untuk melakukan pencatatan. Misalnya bukti memo untuk
mencatat beban gaji, yang masih harus dibayar pada akhir periode, bukti memo untuk penarikan cek,
bukti memo untuk mencatat penyusutan harta tetap. Berikut contoh memo.

PT ”SARI BUMI UTAMA” MEMO No. : 345267
BANDUNG Tanggal : 30 Desember 2006

Dari : Anita Ak 20 Mei
Untuk : Urusan Akuntansi
Subjek : Agar dibuat penyesuaian

Gaji karyawan yang masih harus dibayar per 30 Desember 2006 sebeser Rp 8000000

Bagian Akuntansi Manajer Akuntansi
(...........................) (...........................)

E. Rangkuman

Bukti transaksi adalalah tanda, catatan, atau keterangan singkat secara tertulis tentang transaksi
atau peristiwa financial yang berisi: jenis transaksi (pembelian, penjualan,

Alat-alat yang digunakan untuk menyediakan bukti transaksi adalah kertas, pulpen, penggaris,
pensil, penghapus, gunting, mesin tik manual atupun mesin tik komputer.

Macam-macam bukti transaksi keuangan
a. Faktur
b. Cek
c. Kuitansi
d. Bilyet giro
e. Nota kontan
f. Nota kredit atau debet
g. Bukti memo


Click to View FlipBook Version