Bahan Ajar
GAYA ANTARMOLEKUL
Kimia SMA Kelas X
Oleh:
Fiona Pinkan W. S, S.Pd
Kata Pengantar
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Bahan Ajar Kimia yang berjudul “Gaya Antarmolekul” untuk Siswa Kelas X
Sekolah Menengah Atas (SMA). Bahan ajar ini merupakan paparan materi pada semester ganjil.
Mudah-mudahan dengan adanya bahan ajar ini bisa membantu siswa agar lebih mudah dalam
memahami materi pembelajaran.
Bahan ajar ini berisi pendahuluan, inti, dan penutup. Pada bagian pendahuluan modul dijelaskan
deskripsi singkat dan relevansi dari materi kimia, serta petunjuk belajar. Pada bagian inti
dijelaskan capaian pembelajaran, pokok-pokok materi, uraian materi, dan forum diskusi. Bagian
penutup berisi rangkuman, tes formatif, dan daftar pustaka. Bahan ajar ini dibuat agar siswa
dapat memahami materi dengan baik. Agar pembelajaran bisa optimal maka ikutilah petunjuk
serta panduan dalam menggunakan bahan ajar ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan modul ini.
Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya para peserta didik.
Jakarta, April 2021
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………….3
PETA KONSEP…………………………………………………………………………………………...4
GLOSARIUM ……………………………………………………………………………………………..5
ANALISIS KARAKTERISTIK MATERI ………………………………………………………………..6
A. PENDAHULUAN …………………………………………………………………………..8
1. Identitas Modul ………………………………………………………………………………….8
2. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator …………………………………...8
3. Deskripsi Singkat Materi………………………………………………………………….9
4. Petunjuk Penggunaan Modul …………………………………………………………….9
B. INTI…………………………………………………………………………………………....9
1. Capaian Pembelajaran …………………………………………………………………...9
2. Pokok-pokok Materi ……………………………………………………………………..9
3. Uraian Materi …………………………………………………………………………...10
Gaya Antarmolekul ………………………………………………..…………………...10
a. Gaya Van Der Waals …………………………………………..…………………....11
1) Gaya Ion-Dipol ……………………………………………………………..11
2) Gaya Dipol-Dipol …………………………………………………………12
3) Gaya Dipol-Dipol Terimbas / Gaya Dipol-Dipol Terinduksi ……...…………...14
Gaya Dispersi / Gaya London ……………………………....…………………...15
b. Ikatan Hidrogen ………………………………………………...………………….18
4. Forum Diskusi …………………………………………………………………………………...20
C. PENUTUP …………………………………………………………………………………...20
1. Rangkuman ……………………..………………………………………………………………20
2. Latihan Soal …………………...………………………………………………………………21
3. Evaluasi………………………….………………………………………………………………21
4. Kunci Jawaban ………………….………………………………………………………………24
5. Penilaian Diri …………………...………………………………………………………………25
6. Daftar Pustaka …………………..………………………………………………………………26
3
PETA KONSEP
4
GLOSARIUM
Gaya antarmolekul : Gaya yang mempersatukan molekul yang satu dengan molekul
lainnya
Gaya Van Der Waals : Gaya tarik menarik diantara molekul
Gaya Ion-Dipol : Gaya yang terjadi antara ion dengan molekul polar
Gaya Dipol-Dipol : Gaya yang terjadi antara molekul polar dengan molekul polar
Dipol-Dipol Terimbas : Gaya yang terjadi antara molekul polar dengan nonpolar
Gaya London : Gaya tarik menarik yang sifatnya lemah antara atom atau molekul
yang timbul dari pergerakan elektron yang acak di sekitar atom-atom
Ikatan Hidrogen : Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom lain yang memiliki
pasangan elektron bebas
Momen Dipol : Tingkat kepolaran molekul
Titik Didih : Suhu ketika tekanan uap sebuah zat cair sama dgn tekanan eksternal
yg dialami oleh cairan
Titik Leleh : Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud
menjadi zat cair pada tekanan suatu atmosfer
Senyawa Polar : Senyawa yang terbentuk dari suatu ikatan antar elektron pada unsur
unsurnya karena memiliki keelektronegatifan yang berbeda.
Senyawa Non Polar : Senyawa yang terbentuk dari suatu ikatan antar elektron pada unsur
unsurnya karena memiliki keelektronegatifan yang hampir sama.
5
ANALISIS KARAKTERISTIK MATERI
A. Identitas Materi : Gaya antarmolekul
: X IPA
Judul Modul : Ganjil
Kelas
Semester
B. KI KD dan Indikator
Kompetensi Inti
KI 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 :
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
Pengetahuan
3. 7 3.7.1
Menghubungkan interaksi antar ion, Menjelaskan interaksi antar partikel
atom dan molekul dengan sifat
fisika zat 3.7.2
Menentukan jenis-jenis interaksi
partikel antar
3.7.3
Menghubungkan jenis interaksi antar partikel
dengan sifat fisik zat
6
C. Pemetaan Analisis Materi
Dimensi proses kognitif
Dimensi Mengingat Memaham Menerapk Menganali Mengeval Mencipta
pengetah sis (C4) uasi (C5) (C6)
uan (C1) i (C2) an (C3)
Faktual
Konsept 3.7.1 3.7.3
ual 3.7.2
3.7.3
Prosedur
Metakog
nitif
Rambu-rambu Penyusunan Materi Ajar
Karakteristik peserta didik
● Peserta didik di SMAK IPEKA Tomang 2 menyukai pembelajaran yang
disertai dengan animasi atau pemutaran video. Sehingga di bahan ajar yang
saya buat, saya sertakan barcode yang ketika di scan dapat lengsung menuju
link youtube sesuai dengan materi yang dibahas.
● Peserta didik senang menganalisis, sehingga saya membuat soal-soal yang
dapat diselesaikan.
Sumber : Modul PPG, Raymond-chang, Michael Purba
7
A. PENDAHULUAN
1. Identitas Modul : Kimia
Mata Pelajaran : X / Satu
Kelas / Semester : GAYA ANTARMOLEKUL
Judul Modul
2. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Inti
KI 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 :
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
Pengetahuan
3. 7 3.7.1
Menghubungkan interaksi antar Menjelaskan interaksi antar partikel
ion, atom dan molekul dengan sifat
fisika zat 3.7.2
Menentukan jenis-jenis interaksi antar partikel
3.7.3
Menghubungkan jenis interaksi antar partikel
dengan sifat fisik zat
8
3. Deskripsi Singkat Materi
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat bahwa garam dapat larut dalam air, berbeda
dengan minyak yang tidak dapat larut dalam air. Bagaimana fenomena ini dapat terjadi ?
Mengapa senyawa memiliki titik didih yang berbeda-beda ? Dalam pembelajaran ikatan
kimia, kita mempelajari ikatan yang terjadi antar atom. Jika atom ini membentuk molekul,
apakah ada ikatan yang terjadi didalamnya ? Dalam modul ini kita akan mempelajari interaksi
antara ion, atom dan molekul yang berhubungan dengan sifat suatu zat.
4. Petunjuk Penggunaan Modul
a. Pelajari dan pahami peta materi yang disajikan dalam bahan ajar
b. Pelajari uraian materi secara sistematis dan mendalam
c. Scan barcode untuk melihat video animasi atau penjelasan setiap materi
d. Lakukan pengerjaan tugas untuk mengetahui tingkat penguasaan materi.
e. Lakukan pengerjaan latihan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi
f. Diskusikan dengan guru atau teman jika mengalami kesulitan
g. Lanjutkan pada modul berikutnya jika sudah mencapai ketuntasan .
B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
● Menjelaskan interaksi antar partikel
● Menentukan jenis-jenis interaksi antar partikel
● Menghubungkan jenis interaksi antar partikel dengan sifat fisik zat
2. Pokok-pokok Materi
a. Gaya Van Der Waals
● Gaya Ion-Dipol
● Gaya Dipol-Dipol
● Gaya Dipol-Dipol Terimbas / Gaya Dipol-Dipol Terinduksi
● Gaya Dispersi / Gaya London
b. Ikatan Hidrogen
9
3. Uraian Materi
Gaya Antarmolekul
Air merupakan salah satu contoh zat yang partikelnya berupa molekul. Setiap molekul air terdiri
atas satu atom oksigen yang berkaitan dengan atom hidrogen. Gaya yang menyatukan atom-atom
dalam molekul air adalah ikatan kovalen. Selain gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul,
dalam molekul air juga bekerja suatu jenis gaya lain, yaitu gaya yang mempersatukan molekul
yang satu dengan molekul lainnya (gaya antarmolekul).
Gambar 1 : Ikatan kovalen dan gaya antarmolekul Gambar 2 : Perbedaan gaya intramolekul
dan gaya antarmolekul
Gaya antarmolekul berkaitan dengan sifat-sifat fisis zat, misalnya titik leleh dan titik didih.
Semakin kuat gaya antarmolekul, semakin sulit untuk memutuskannya sehingga semakin tinggi
titik leleh atau titik didihnya. Jadi, jika titik leleh atau titik didih suatu zat tinggi, hal ini
menunjukkan bahwa gaya antarmolekulnya kuat.
Didalam gaya molekul terdapat Gaya Van Der Waals (Ion-Dipol, Dipol-Dipol, Dipol-Nondipol,
Gaya Dispersi) dan Ikatan Hidrogen.
10
a. Gaya Van Der Waals
Gaya Van Der Waals merupakan salah satu jenis gaya tarik menarik diantara molekul.
Gaya ini timbul dari gaya London dan gaya antardipol-dipol. Gaya Van Der Waals dapat
terjadi pada molekul nonpolar maupun molekul polar. Kejadian ini disebabkan adanya
gaya tarik-menarik antara inti atom dengan elektron atom lain yang disebut gaya tarik
menarik elektrostatis (gaya coulomb). Umumnya terdapat pada senyawa polar. Untuk
molekul non polar, gaya Van der waals timbul karena adanya dipol-dipol sesaat atau gaya
London.
Gaya Van der Waals bekerja bila jarak antar-molekul sudah sangat dekat, tetapi tidak
melibatkan terjadinya pembentukan ikatan antar atom. Misalnya, pada suhu -160°C
molekul Cl2 akan mengkristal dalam lapisan tipis, dan gaya yang bekerja untuk menahan
lapisan-lapisan tersebut adalah gaya Van der Waals. Paling sedikit terdapat tiga gaya
antarmolekul yang berperan dalam terjadinya gaya Van der Waals, yaitu gaya ion-dipol,
dipol-dipol dan gaya dispersi.
1) Gaya Ion-Dipol
Gambar 3 : Larutan garam Gambar 4 : Percobaan Ion-Dipol
Bila senyawa ionik seperti NaCl dilarutkan dalam air, molekul-molekul air bertindak
sebagai isolator listrik yang mempertahankan ion-ion saling berjauhan. Hal ini
11
menyebabkan NaCl dapat larut didalam air karena H2O menghalangi NaCl untuk
bergabung.
Perhatikan gambar berikut :
Gambar 5 :
Kekuatan ion-dipol ada antara Na+ dan ujung negatif dari molekul H2O dan antara Cl
dan ujung positif molekul H2O (Brown, et. al., 2012: 434)
Gaya Ion-Dipol merupakan gaya yang terjadi antara ion dengan molekul polar.
Kekuatan interaksi ini bergantung pada muatan dan ukuran ion, besarnya momen dipol
dan ukuran molekul. Muatan kationnya umumnya lebih terpusat, karena kation biasanya
lebih kecil dari pada anion. Jadi, untuk muatan yang sama, kation berinteraksi lebih
kuat dari pada anion.
Salah satu contoh adalah interaksi ion Na+ dengan ion Mg2+ dalam air. Ion Mg2+
memiliki muatan yang lebih tinggi dibandingkan Na+ dengan jari-jari ion
masing-masing (78 pm dan 98 pm). Dengan demikian Mg2+ memiliki interaksi kuat
dengan air (Chang, 2010).
2) Gaya Dipol-Dipol
Gaya dipol-dipol adalah gaya antarmolekul dalam zat yang polar. Dalam zat polar,
molekul-molekulnya cenderung menyusun diri dengan ujung (pol) positif berdekatan
dengan ujung (pol) negatif dari molekul di dekatnya.
12
Gambar 6 : Gambar 7 : Dipol-dipol
Susunan dipol-dipol dalam senyawa polar
Gaya tarik dipol-dipol lebih kuat daripada gaya london/dispersi sehingga cenderung
mempunyai titik didih dan titik cair lebih tinggi dibanding zat nonpolar yang massa
molekulnya kira-kira sama.
Gaya ini juga dipengaruhi oleh kekuatan kepolaran suatu senyawa atau disebut momen
dipol. Jika diketahui Titik didih HCl 188,1 K dan HI 237,8 K. Bagaimana hubungannya
dengan gaya antarmolekul ?
Jika kita perhatikan perbandingan HCl dan HI adalah sebagai berikut :
HCl HI
Mr 36,5 128
Momen dipol 1,08 0,38
Titik didih 188,1 K 237,8 K
Tabel 1 : Perbandingan HCl dengan HI
Jika kita perhatikan tabel 1, titik didih HCl > HI. Walaupun Mr HCl < HI.
Namun momen dipol > HI sehingga titik didih HCl > HI
Semakin tinggi momen dipol, semakin kuat gaya antar molekul, dan semakin besar
jumlah panas yang harus ditambahkan untuk mengatasi kekuatan tersebut. Dengan
demikian, zat dengan momen dipol tinggi umumnya memiliki titik didih yang lebih
tinggi.
13
(a) (b)
Gambar 8 : Interaksi dipol-dipol
(a) Interaksi dipol-dipol dalam CH3CN kristal (b) CH3CN cair
Dalam keadaan padatan, molekul CH3CN berkumpul bersama, molekul-molekul
disusun dengan ujung nitrogen bermuatan negatif dari masing-masing molekul dekat
dengan ujung-ujung CH3 bermuatan positif tetangganya.
Dalam cairan, molekul-molekul bebas bergerak satu sama lain, dan susunannya menjadi
lebih tidak teratur. Ini berarti bahwa, pada suatu saat tertentu, terjadi interaksi
dipol-dipol yang menarik dan menolak. Namun, molekul yang saling menarik
menghabiskan lebih banyak waktu di dekat satu sama lain daripada melakukan saling
tolak. Efek keseluruhannya adalah daya tarik bersih yang cukup kuat untuk menjaga
molekul-molekul dalam cairan CH3CN tidak bergerak terpisah untuk membentuk gas.
Pada CH3CN kristal molekul lebih rapat dan teratur. Hal itu menyebabkan gaya
interaksi dipol nya lebih kuat sedangkan untuk CH3CN cair molekul lebih renggang dan
lebih bebas.menyebabkan interaksi dipol dipol nya lebih lemah dibanding bentuk kristal
3) Gaya Dipol-Dipol Terimbas / Gaya Dipol-Dipol Terinduksi
Gaya ini terjadi antara molekul polar dengan molekul nonpolar. Misalnya antara asam
fluorida (HF) dengan karbon tetraklorida (CCl4). Molekul polar dapat mengimbas
molekul nonpolar di sekitarnya sehingga mengalami dipol sesaat sehingga terjadi suatu
gaya tarik antarmolekul.
14
Gambar 9 : Gaya dipol-dipol terimbas
Gaya imbas terjadi bila terdapat molekul yang dipol permanen berinteraksi dengan
molekul dipol sesaat dengan dipol permanen. Adanya molekul-molekul polar akan
menyebabkan imbasan dari kutub molekul polar kepada molekul nonpolar, sehingga
elektron-elektron dari molekul nonpolar tersebut mengumpul pada salah satu sisi
molekul (terdorong atau tertarik), yang menimbulkan terjadinya dipol sesaat pada
molekul nonpolar tersebut Terjadinya dipol sesaat akan berakibat adanya gaya
tarik-menarik antardipol tersebut yang menghasilkan gaya imbas.
Gambar 10 : Gaya dipol-dipol terimbas
4) Gaya Dispersi / Gaya London
Gaya dispersi adalah gaya tarik-menarik antara molekul-molekul dalam zat yang
bersifat nonpolar.
15
Gambar 11 : Dipol sesaat dan terimbas
(a) Keadaan normal. Molekul nonpolar mempunyai sebaran muatan (awan elektron)
yang simetris.
(b) Keadaan sesaat. Pergerakan elektron menghasilkan dipol sesaat.
(c) Dipol terimbas. Dipol sesaat pada molekul sebelah kiri mengimbas molekul di
sebelah kanan. Hasilnya adalah gaya tarik dipol sesaat-dipol terimbas.
Gambar 12 : Gaya Dispersi
Elektron senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari suatu daerah ke
daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar
menjadi polar sesaat sehingga terbentuk suatu dipol sesaat. Dipol yang terbentuk
dengan cara itu disebut dipol sesaat karena dipol itu dapat berubah miliaran kali dalam
satu sekon. Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas pada molekul di sekitar
nya sehingga membentuk suatu dipol terimbas. Hasilnya adalah suatu gaya
tarik-menarik antar molekul yang lemah.
Kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas suatu
dipol disebut polarisabilitas. Semakin besar polarisabilitas maka semakin kuat gaya
london dan semakin besar pula titik didih dan titik leleh. Polarisabilitas ini berkaitan
16
dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul.
● Semakin banyak jumlah elektron atau semakin besar massa molekul relatif (Mr)
maka semakin mudah mengalami polarisasi.
Contoh :
Massa atom relatif Radon (Ar Rn = 222) mempunyai titik didih 221 K
Massa atom relatif Helium (Ar He = 4) mempunyai titik didih 4 K
Semakin besar Ar maka titik didihnya semakin tinggi
● Molekul yang bentuknya memanjang lebih mudah mengalami polarisasi
dibandingkan molekul yang bentuknya membulat, kompak, dan simetris.
Contoh :
Titik didih neopentana = 9,5oC
Titik didih n-pentana = 36,1oC
Mr neopentana n-pentana
Rumus struktur 72 72
Titik didih 9,5oC 36,1oC
Tabel 2 : Perbandingan neopentana dengan n-pentana
Jika kita perhatikan Tabel 2, Mr neopentana dengan n-pentana adalah sama. Namun
titik didih n-pentana > neopentana. Hal ini disebabkan n-pentana berbentuk silinder
panjang sehingga mempunyai area kontak antarmolekul yang lebih besar daripada
neopentana yang berbentuk bulat, kompak yang memiliki area kontak lebih kecil.
Gaya Dispersi / gaya London merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yang
molekulnya tarik menarik hanya berdasarkan gaya london mempunyai titik didih dan
titik leleh yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa
molekulnya relatif sama.
17
b. Ikatan Hidrogen
Gambar 13 : Grafik titik didih hidrida golongan IVA, VA, VIA dan VIIA
Jika kita lihat gambar 13.
Perhatikan titik didih HF, HCl, HBr, dan HI. Titik didih meningkat dari HCl ke HI. Fakta
ini sesuai dengan harapan, yaitu karena pertambahan massa molekul relatif akan
memperbesar gaya antarmolekul. Akan tetapi, HF menyimpang dari kecenderungan itu.
Jika gaya antarmolekul alam HF hanya gaya dipol-dipol dan gaya dispersi, maka titik
didihnya tidak akan berbeda jauh dari HCl. Hal yang sama juga terjadi pada H2O dan NH3,
keduanya menunjukkan penyimpangan dari kecenderungan titik didih kelompoknya.
Perilaku yang luar biasa dari senyawa-senyawa yang disebutkan diatas disebabkan oleh
ikatan lain yang disebut ikatan hidrogen.
Untuk memahami terjadinya ikatan hidrogen ini, mari kita perhatikan pembentukannya
pada asam fluorida (HF).
18
Ikatan hidrogen dalam HF disajikan pada gambar berikut :
Gambar 14 : Terjadinya ikatan hidrogen dalam asam fluorida (HF)
Gambar 15 : Ikatan hidrogen HF Gambar 16 : Ikatan hidrogen NH3
Kita ketahui bahwa antara hidrogen dan fluorin terdapat perbedaan keelektronegatifan
yang cukup besar sehingga H-F sangat polar. Selain itu, atom hidrogen hanya mempunyai
satu kulit atom sehingga ketika elektronnya ditarik oleh atom fluorin, inti hidrogen akan
terpapar pada sisi sebaliknya. Atom hidrogen yang sangat positif ini kemudian membentuk
suatu gaya tarik-menarik yang relatif kuat dengan atom fluorin dari molekul HF lain
disekitarnya. Gaya tarik-menarik ini disebut ikatan hidrogen. Jadi, ikatan hidrogen adalah
gaya tarik-menarik antara atom hidrogen yang terikat pada suatu atom ber
keelektronegatifan besar dari molekul lain disekitarnya. Ikatan hidrogen terdapat dalam
senyawa-senyawa yang mengandung ikatan F-H, O-H, dan ikatan N-H
Ikatan hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya-gaya van der Waals. Energi untuk
memutuskan ikatan hidrogen adalah sekitar 15-40 kJ mol-1, sedangkan untuk gaya van der
Waal adalah sekitar 2-20 kJ mol-1. Itulah sebabnya zat yang mempunyai ikatan hidrogen
mempunyai titik didih dan titik leleh yang relatif tinggi.
19
4. Forum Diskusi
Dalam kehidupan kita sehari-hari banyak hal yang berhubungan dengan kimia. Jika kita
perhatikan, cicak dapat menempel pada tembok dan tidak jatuh. Selain itu, kita juga bisa
melihat tetesan air yang berbentuk butiran yang jatuh di atas daun talas.
Setelah mempelajari gaya antarmolekul, jelaskan 2 fenomena ini mengapa bisa terjadi,
dihubungkan dengan materi yang sudah dipelajari.
C. PENUTUP
1. Rangkuman
a. Hubungan interaksi antar molekul dengan titik didih pada suatu senyawa adalah
semakin kuat gaya antar molekul yang dimiliki maka semakin tinggi titik didihnya.
Sebab dengan adanya gaya antar molekul yang kuat maka membutuhkan energi dan
suhu yang besar untuk memutuskan ikatannya.
b. Titik didih suatu zat itu berbanding lurus dengan momen dipolnya bila massa molar
zat-zat tersebut tidak besar perbedaannya. Semakin tinggi momen dipol maka titik didih
zat tersebut akan semakin tinggi pula. Bila massa molar memiliki perbedaan yang besar
tentu massa molar akan turut mempengaruhi.
c. Ikatan hidrogen lebih kuat dibandingkan dengan ikatan Van der Waals, sehingga titik
didih molekul yang memiliki ikatan hidrogen lebih besar daripada molekul yang
memiliki gaya Van der Waals
20
2. Latihan Soal
Titik didih suatu senyawa dipengaruhi oleh gaya antarmolekul yang terjadi dan massa
molekul relatif (Mr)
(Ar H=1 C=12 O=16 S=32 F=19 Cl=35,5 Br=80)
No Senyawa Titik Didih
1 H2O 100oC
2 HF 19,5oC
3 CCl4 76,72oC
4 CH4 -161,6oC
5 NH3 -33,34oC
6 C2H5OH 78,37oC
7 CH3OCH3 -24oC
Jelaskan mengapa :
a. Titik didih H2O lebih tinggi daripada titik didih H2S!
b. Titik didih HF lebih tinggi daripada titik didih HBr!
c. Titik didih CCl4 lebih tinggi daripada titik didih CH4!
d. Titik didih NH3 lebih tinggi daripada titik didih H2S!
e. Titik didih etanol (C2H5OH) lebih tinggi daripada titik didih dimetil eter (CH3OCH3)!
3. Evaluasi
EVALUASI
1. Unsur 7X dapat membentuk senyawa X2 dan memiliki gaya antarmolekul ....
A. Dipol-dipol
B. Van der Waals
C. London
D. Ikatan ionik
E. Ikatan hidrogen
21
2. Bila suatu garam larut dalam air dan mengalami ionisasi maka interaksi antara pelarut
dan zat terlarut adalah ....
A. Ikatan hidrogen
B. Gaya/interaksi ion-ion
C. Interaksi dipol-dipol
D. Gaya dispersi London
E. Interaksi ion-dipol
3. Urutan kenaikan titik didih n-pentana, isopentana, dan neopentana adalah ....
A. n-pentana – isopentana – neopentana
B. n-pentana – neopentana – isopentana
C. neopentana – n-pentana – isopentana
D. neopentana – isopentana – n-pentana
E. isopentana – n-pentana – neopentana
4. Diantara unsur gas mulia, unsur xenon memiliki titik didih tertinggi karena ....
A. Dapat membentuk ikatan dipol-dipol
B. Dapat membentuk ikatan hidrogen
C. Mempunyai gaya antarmolekul paling besar
D. Mempunyai kemampuan terpolarisasi paling besar
E. Mempunyai ukuran molekul paling besar
.
5. Pernyataan berikut yang tidak benar adalah ....
A. Jika gaya antarmolekul A > B, maka titik didih A > B
B. Jika gaya antarmolekul A = B, maka titik beku A = B
C. Jika gaya antarmolekul A > B, maka titik beku A > B
D. Jika gaya antarmolekul A = B dan ukuran molekul A > B, maka titik didih A < B
E. Jika molekul A membentuk ikatan hidrogen sedangkan molekul B membentuk ikatan
dipol-dipol, maka titik didih A > B
22
6. Ikatan yang terdapat dalam molekul (antara atom N dengan atom H) dan antarmolekul
NH3 berturut-turut adalah ….
A. ion dan gaya van der Waals
B. ion dan gaya dispersi
C. kovalen koordinasi dan gaya dipol-dipol
D. kovalen dan ikatan hidrogen
E. kovalen dan gaya London
7. Titik didih H2S lebih besar daripada O2. Hal ini disebabkan ....
A. Ukuran molekul H2S lebih besar daripada O2
B. H2S mempunyai gaya dipol-dipol sesaat, sedangkan O2 mempunyai gaya dipol-dipol
terimbas
C. H2S mempunyai gaya dipol-dipol, sedangkan O2 mempunyai gaya London
D. H2S dapat membentuk ikatan hidrogen, sedangkan O2 tidak
E. H2S termasuk molekul diatomik, sedangkan O2 termasuk molekul monoatomik
8. Pasangan senyawa berikut yang keduanya mempunyai ikatan hidrogen adalah ….
A. H2S dan HF
B. H2O dan HF
C. H2O dan HCl
D. HF dan HI
E. HCl dan HI
9. Pasangan senyawa berikut yang keduanya hanya mempunyai gaya dispersi (gaya
London) adalah ….
A. CO2 dan HCl
B. CH4 dan O2
C. NH3 dan H2S
D. C2H5OH dan CH3 - O - CH3
E. CH3COOH dan C4H10
23
10. Titik didih dari SiH4 lebih tinggi daripada CH4 karena …..
A. molekul SiH4 polar, sedangkan CH4 nonpolar
B. molekul SiH4 tarik-menarik dengan ikatan hidrogen, sedangkan CH4 tidak
C. Struktur SiH4 berupa molekul raksasa, sedangkan CH4 berupa molekul sederhana
D. molekul SiH4 mempunyai dipol permanen, sedangkan CH4 tidak
E. massa molekul relatif SiH4 lebih besar daripada CH4
4. Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Latihan Soal
a. Titik didih H2O lebih tinggi daripada titik didih H2S!
Jawab :
H2O mempunyai ikatan hidrogen
b. Titik didih HF lebih tinggi daripada titik didih HBr!
Jawab :
HF mempunyai ikatan hidrogen
c. Titik didih CCl4 lebih tinggi daripada titik didih CH4!
Jawab :
CCl4 dan CH4 sama-sama molekul nonpolar, sehingga gaya yang terjadi juga sama yaitu
gaya London. Namun Mr CCl4 > CH4
Sehingga titik didih CCl4 > CH4
d. Titik didih NH3 lebih tinggi daripada titik didih H2S!
Jawab :
NH3 mempunyai ikatan hidrogen
e. Titik didih etanol (C2H5OH) lebih tinggi daripada titik didih dimetil eter (CH3OCH3)!
Jawab :
C2H5OH dan CH3OCH3 sama-sama molekul polar. Mr juga sama yaitu 46
Namun dalam C2H5OH terdapat ikatan hidrogen.
24
Kunci Jawaban Evaluasi
No Kunci Jawaban No Kunci Jawaban
1C 6D
2E 7C
3D 8B
4E 9B
5D 10 E
5. Penilaian Diri
Penilaian Diri
Setelah mempelajari modul ini maka jawablah pertanyaan yang terdapat dalam tabel
penilaian diri berikut dengan memberikan tanda centang ( √ )
NO PERTANYAAN JAWABAN
YA TIDAK
1 Setelah mempelajari modul ini, saya mengetahui tentang
hubungan interaksi antar molekul dengan sifat fisik zat
2 Setelah mempelajari modul ini, saya dapat menentukan senyawa
yang memiliki ikatan hidrogen
3 Setelah mempelajari modul ini, saya dapat mengetahui
pengaruh momen dipol terhadap tingkat kepolaran
4 Setelah mempelajari modul ini, saya dapat menentukan urutan
kenaikan titik didih dari yang terkecil sampai yang terbesar atau
sebaliknya
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian
yang masih "Tidak". Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke
pembelajaran berikutnya.
25
6. Daftar Pustaka
Chang, R & Jason O. 2011. General Chemistry the Essential Concepts. Sixth Edition New York :
The McGraw-Hill Companies
Dr. Andromeda,M.Si, dkk. 2019 . Modul PPG. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan :
Jakarta
Michael Purba & Eti Sarwiyati. 2017. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga : Jakarta.
26