The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

CODE OF CONDUCT HANDBOOK 2021 2022 SMP KRISTEN KALAM KUDUS YOGYAKARTA

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sutopomartinus, 2021-07-08 06:01:57

CODE OF CONDUCT HANDBOOK 2021 2022

CODE OF CONDUCT HANDBOOK 2021 2022 SMP KRISTEN KALAM KUDUS YOGYAKARTA

i

ii

CODE OF CONDUCT HANDBOOK
&

FAITHFULNESS BOOK

SMP KRISTEN KALAM KUDUS

JALAN JAMBON IV RT/RW 01/01,
KRICAK, TEGALREJO, YOGYAKARTA
TELP ( 0274 ) 585680 , FAX ( 0274 ) 585681

Email : [email protected]
iii

IDENTITAS PESERTA DIDIK

Data Peserta Didik

Nama Lengkap : ...............................................................................

Nama Panggilan: ...............................................................................

Nomor Induk : ...............................................................................

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan (*)

Agama : ...............................................................................

Alamat : ...............................................................................

Telepon : ............................ HP :............................................

Data Orangtua Peserta Didik

Nama Ayah : ...............................................................................

Nama Ibu : ...............................................................................

Alamat Orang Tua: ...............................................................................

Telepon : ............................ HP :............................................

(* coret yang tidak perlu)

Yogyakarta, ..............................................
Peserta didik,

.........................................................

Ayah, Tanda Tangan Orang Tua/Wali Wali,
Ibu,

.................................. ...................... ............ ...................................
iv

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................ i
MODEL SERAGAM DAN PAKAIAN GAGRAK NGAYOGYAKARTA ........ ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................ iii
IDENTITAS PESERTA DIDIK ......................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................... v
SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH ...................................................... vi
BAB I VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH ..................................... 1
BAB II SMART ............................................................................. 3
BAB III PANDUAN ORANG TUA DAN PESERTA DIDIK .................... 8
BAB IV PERATURAN AKADEMIK .................................................. 14
BAB V TATA TERTIB BAGI PESERTA DIDIK ................................... 23
BAB VI GURU DAN KARYAWAN .................................................... 35
BAB VII WALI KELAS ................................................................... 37
MODEL SERAGAM BATIK SKKK ..................................................... 38
FAITHFULNESS BOOK ................................................................. 39
MODEL SERAGAM PRAMUKA ........................................................199

v

SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH

Shalom sobat Kalam Kudus yang diberkati Tuhan,

Masa pandemik telah membuat kita semua harus belajar dan mengajar
dari rumah. Sebuah tantangan dan sebuah ujian bagi ketahanan kita
terhadap situasi yang ada. Berdamai dengan Covid merupakan hal yang
tepat untuk kita jalani bersama. Lalu bagaimana caranya? Terapkan 5 M:
memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjaga jarak,
membatasi mobilitas. M yang paling utama adalah mengandalkan
Tuhan.

Bersahabat dengan Covid 19 harus dimaknai juga dengan berkegiatan
secara online. Seluruh guru karyawan, peserta didik, dan orang tua perlu
menyadari bahwa tatap muka untuk kondisi saat ini tidaklah mudah dan
bahkan dihindari. Alternatif belajar online akan sangat membantu kita
semua dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Segala
hal terkait belajar online ini perlu dipersiapkan sebaik-baiknya oleh
seluruh yang berkepentingan, baik fisik psikis, sarana prasarana, mental
spiritual, dll.

Keberhasilan pendidikan di masa pandemik ini bergantung dari berbagai
pihak, baik peserta didik, orang tua maupun sekolah. Sebagai mitra,
sekolah akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan layanan
pendidikan yang semakin baik. Demikian juga kami mengharapkan
kerjasama baik orang tua maupun seluruh peserta didik. Rumah adalah
tempat kita belajar dan lingkungan bisa menjadi sumber belajar yang
efektif. Keterlibatan semua komponen yang ada akan membuat kegiatan
belajar online ini bisa menghasilkan buah yang optimal.

Karakter merupakan bagian yang penting dan utama. Dengan kondisi
dan situasi saat ini, perkembangan karakter ke arah Kristus adalah hal
yang harus dikejar dan diusahakan karena unsur keberhasilan peserta
didik ke depannya adalah karakter yang baik. Akademik bukanlah tidak
penting, tetapi akademik juga harus diusahakan. Karakter yang baik akan
berdampak positif pada perkembangan akademik peserta didik.

vi

Pada kesempatan ini, sekolah telah menyiapkan buku pedoman baik
berupa tata tertib, peraturan akademik juga buku kesetiaan. Buku ini
kami wajib dibaca sebaik-baiknya dan dipahami sehingga bisa
melangkah bersama karena adanya kesepahaman. Dengan membaca
buku ini, sekolah telah melaksanakan sosialisasi terhadap kebijakan-
kebijakan yang berlaku di SMP Kristen Kalam Kudus Tahun Pelajaran
2021/2022.
Akhir kata, mari kita bersinergi, berkomunikasi dan berkolaborasi untuk
mencapai hasil yang maksimal di tahun pelajaran 2021/2022.
Tuhan Yesus memberkati segala usaha kita. Amin

Yogyakarta, 12 Juli 2021
Kepala Sekolah

Astuti Triasmani, S.Pd.

vii

BAB I
VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

I. VISI
Membangun manusia utuh yang takut akan Tuhan, mandiri dan berguna
bagi dunia.
(Efesus 2: 19 -20; I Korintus 9: 19; Amsal 1: 7)

II. MISI
1. Mengajak peserta didik untuk memiliki hati yang takut akan Tuhan;
Tujuan:
a. Mengintegrasikan seluruh program sekolah dengan Firman
Tuhan (Biblical Integration).
b. Mendorong peserta didik mengalami pengalaman rohani
bersama Tuhan yang membawa pertumbuhan rohani sehingga
setiap peserta didik berakar, bertumbuh dan berbuah secara
rohani.
c. Membangun relasi dan kolaborasi antara sekolah dan orang tua
dalam mendampingi peserta didik untuk hidup seturut dengan
kebenaran firman Tuhan.

2. Membimbing peserta didik supaya mengasihi sesama manusia, dan
menghargai lingkungan alam ciptaan Tuhan;
Tujuan:
a. Melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan melibatkan seluruh
warga sekolah, baik secara internal maupun eksternal.
b. Menjadikan sekolah berwawasan lingkungan (adiwiyata).
c. Mengurangi sampah plastik di lingkungan sekolah dan tempat
tinggal.

3. Membina peserta didik bertumbuh menjadi manusia yang sehat
mental, berbudi pekerti luhur dan bertanggungjawab sesuai nilai
kebenaran;
Tujuan:
a. Melaksanakan budaya SMART melalui pembiasaan yang pada
akhirnya membentuk karakter peserta didik.
b. Membangun kebiasaan pola hidup bersih dan sehat di sekolah
dan tempat tinggal.

4. Memberikan pengetahuan yang berkualitas kepada peserta didik
sesuai tuntutan perkembangan zaman;
Tujuan:
a. Melaksanakan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
1

pembelajaran dan penilaian secara teratur dan berkualitas.
b. Mendorong peserta didik memiliki kecakapan abad 21 dalam

seluruh aspek di sekolah.
c. Memperlengkapi peserta didik dengan kemampuan

berbahasa yang berstandar internasional (bahasa Mandarin
dan bahasa Inggris)

5. Melengkapi peserta didik dengan keterampilan yang berkualitas
sesuai kebutuhan dan potensi untuk mengembangkan dirinya;
Tujuan:
a. Melibatkan peserta didik dalam penggunaan IT.
b. Menggunakan Platform Microsoft Teams dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah maupun di rumah.
c. Melaksanakan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan
ekstrakurikuler yang mendorong pengembangan potensi
peserta didik.
d. Mengembangkan kemampuan literasi berbasis daring (online)
bagi peserta didik.
e. Menjadi juara di berbagai bidang kejuaraan baik di tingkat
kota, propinsi dan nasional.

6. Memberdayakan semua yang berkepentingan (stakeholder) untuk
menjadi insan pendidikan.
Tujuan:
a. Bekerjasama dengan berbagai pihak baik internal maupun
eksternal untuk pengembangan sekolah dan peserta didik.
b. Melibatkan orangtua dan alumni sebagai narasumber dalam
pembelajaran.
c. Melakukan penilaian kinerja guru/karyawan dengan
melibatkan berbagai pihak untuk kemajuan sekolah.
d. Mengadakan Sistem Informasi Manajemen yang berdaya
guna untuk semua pihak terkait.

III. MOTTO
Dengan kasih dan disiplin meningkatkan prestasi.

2

BAB II
SMART

S = SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN
M= MAAF
A = ANTRE
R = RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, RAJIN
T = TERIMA KASIH, TOLONG

Budaya sekolah SMART adalah kumpulan kegiatan praktis diambil dari
core values SKKK yang merupakan turunan dari visi dan misi SKKK, yang
hendaknya tercipta di mana pun peserta didik berada melalui tindakan-
tindakan SMART yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan
SKKK dalam kegiatan sehari-hari guna membentuk manusia utuh yang
takut akan Tuhan sesuai visi dan misi Sekolah Kristen Kalam Kudus.
Budaya sekolah ini terlihat dari bagaimana suasana yang dibangun,
bagaimana cara pemangku kepentingan atau lingkungan sekolah
menyambut tamu, cara mereka berpakaian, memberi salam, cara bicara,
cara bekerja, gambar-gambar dan kata-kata yang dipajang, dsb.

Adapun penjabaran kegiatan SMART sebagai berikut:

1. Senyum:
 Selalu tersenyum ramah saat bertemu dengan teman, guru, staf,
orangtua maupun tamu yang datang ke sekolah.
 Membiasakan peserta didik, guru, staf, orang tua untuk
mengucapkan salam saat bertemu yang lain dengan terlebih
dahulu memberikan teladan.

Sopan:
 Bertutur kata atau berbicara dengan bahasa yang santun dan

tidak membuat orang lain merasa direndahkan.
 Berpakaian dengan rapi dan pantas di mana pun berada

terutama di lingkungan sekolah.
 Selalu bersikap lemah lembut dan rendah hati.

1 Korintus 14: 40
Tetapi segala sesuatu harus berlangsung

dengan sopan dan teratur.

3

2 Timotius 2: 24
Sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar,

tetapi harus ramah terhadap semua orang.
Ia harus cakap mengajar, sabar.

2. Maaf
 Segera minta maaf ketika menyadari telah melakukan kesalahan
baik sengaja maupun tidak sengaja baik dengan guru, staf,
teman, dan orang tua.
 Selalu bersedia memaafkan kesalahan sesama rekan kerja
maupun orang lain.
 Membangun kedekatan relasi dengan semua pemangku
kepentingan.

Efesus 4: 32
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain,

penuh kasih mesra dan saling mengampuni,
sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.

3. Antre:
 Biasakan antre berbicara dan antre cuci tangan, membeli
makanan di kantin, membeli di toko sekolah, masuk kelas, keluar
kelas, mengumpulkan tugas, meminta tanda tangan pada guru,
dll.

2 Tim 1:7
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh
ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan

kekuatan, kasih, dan ketertiban.

4. Ringkas:
 Memilah barang yang diperlukan dan yang tidak diperlukan.
 Memilah barang yang sudah rusak dan barang yang masih dapat
digunakan.
 Memilah barang yang harus dibuang atau tidak.
 Memilah barang yang sering digunakan atau jarang
penggunaannya.

4

Rapi:
 Kembalikan ke tempat semula.
 Membersihkan setelah pakai.
 Penggunaan fungsi ukuran, warna, bentuk, bahan dan sifat.
 Barang mudah diamati.

Resik:
 Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu, dan

sampah.
 Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja.
 Mengurangi sumber-sumber kotoran dan sampah.
 Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah

usang/rusak.
 Menghabiskan makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Rawat:
 Mempertahankan kondisi ringkas, rapi, resik dari waktu ke waktu.
 Secara individu melakukan tugas perawatan baik tempat kerja

dan peralatan.
 Selalu menjaga peralatan yang dimiliki dengan baik (tas, kotak

pensil, pakaian seragam, meja, kursi, dll.
 Tidak mencoret tembok dengan kaki/peralatan tulis, dll.
 Mematikan peralatan listrik yang tidak dipakai/digunakan. Jika

cahaya matahari cukup terang, sedapat mungkin mematikan
lampu di kelas saat pelajaran.

Rajin:
 Membangun kesadaran masing-masing individu untuk secara

konsisten menjalankan ringkas, rapi, resik, dan rawat.
 Tercipta kebiasaan pribadi untuk menjaga dan meningkatkan apa

yang sudah dicapai. Rajin berarti pengembangan kebiasaan
positif.
 Mengerjakan segala sesuatu tanpa mengeluh.
 Mengerjakan segala sesuatu dengan sekuat tenaga tanpa
mengharapkan pujian yang sia-sia.
 Menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan tepat
pada waktunya.
 Selalu bekerja hanya untuk kemuliaan Tuhan dan bukan
memegahkan diri.

5

Efesus 4: 16
Daripada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapi tersusun dan diikat
menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan
kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya

dan membangun dirinya dalam kasih.

Efesus 5: 29
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri,

tetapi mengasuhnya dan merawatinya,
sama seperti Kristus terhadap jemaat.

Roma 12: 11
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor,
biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

5. Terima kasih:
 Selalu mengucapkan terima kasih kepada orang yang sudah
menolong atau melayani kita.
 Membiasakan diri dengan memberi teladan untuk selalu
mengucapkan terima kasih kepada orang lain.

Tolong:
 Selalu mengatakan “TOLONG” untuk meminta bantuan orang

lain.
 Membiasakan sifat dan inisiatif tolong-menolong.

1 Tesalonika 5: 18
Mengucapkan syukurlah dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi

kamu.
Galatia 6: 2
Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.

6

Teknik Pelaksanaan
1. Menginternalisasi Budaya SMART dalam diri setiap pemangku

kepentingan yaitu pimpinan, guru, staf, peserta didik, dan orang tua
peserta didik sebagai contoh atau teladan bagi masyarakat dalam
membudayakan SMART
2. Sosialisasi kepada:
- Peserta didik oleh pihak sekolah saat kegiatan MPLS atau event

lainnya dalam bentuk peragaan/model,
- Orang tua peserta didik saat pertemuan daring di awal tahun

pelajaran baru,
- Pimpinan, guru, dan staf saat pertemuan di awal tahun pelajaran

baru.
3. Memasang banner tentang SMART di lingkungan sekolah dan

membagikan flyer online kepada semua warga sekolah.
4. Melakukan evaluasi pelaksanaan secara berkala.
5. Pelaksanaan SMART harus dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk

membudayakan dan menjadikannya sebagai KARAKTER seluruh
pemangku kepentingan baik di sekolah, di rumah maupun tempat di
mana pun berada.
6. Mengintegrasikan Budaya SMART dalam proses pembelajaran dan
memasukkannya ke dalam penilaian kompetensi sikap sosial bagi
peserta didik.
7. Memasukkan SMART ke dalam KPI (Key Performance Indicator)
penilaian kinerja dan prestasi bagi guru dan staf.

7

BAB III
PANDUAN ORANG TUA DAN PESERTA DIDIK

A. Panduan Orangtua
Dalam membimbing putra/putri Bapak/Ibu untuk mengenal Tuhan
dan diri mereka sendiri secara utuh serta memperlengkapi mereka
dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk dapat
berkarya dan menjadi berkat dalam area yang sesuai dengan talenta
yang dimiliki, sekolah menjalin kerja sama dengan para orang tua
peserta didik. Demi tujuan tersebut, kami membuat panduan yang
akan diterapkan bagi orang tua peserta didik sesuai dengan prinsip-
prinsip dasar Alkitab. Panduan ini digunakan baik dalam masa
peserta didik belajar dari rumah ataupun saat mereka belajar di
sekolah.

Prinsip-prinsip DASAR ALKITAB yang akan diterapkan bagi orangtua

peserta didik adalah:
1. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan

segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu.” (Matius
22:37, LAI). Berdasarkan prinsip pertama tersebut kita akan

mengajak orang tua untuk:
a. mendukung putra-putrinya dalam belajar mengenal Allah

(contoh: berdiskusi dengan anak tentang karakteristik dan

natur Allah: kasih, panjang sabar, murah hati, dll) dan
meneladaniNya;

b. mendorong putra-putrinya mengikuti kegiatan
pengembangan diri agar mengalami pertumbuhan rohani,

karakter, pengetahuan dan keterampilan;

c. menjaga kesehatan tubuh putra-putrinya dengan
menyediakan makanan sehat setiap hari, berolah raga, serta

waktu istirahat yang cukup;
d. mendukung putra-putrinya melakukan sesuatu untuk diri

sendiri dan orang lain dengan tujuan menyenangkan hati

Tuhan, yaitu antara lain menolong anak untuk memperhatikan
fisiknya dengan menjaga kebersihan tubuh (termasuk kulit,

rambut, kuku, bau badan) agar terhindar dari berbagai
penyakit dan merawat tubuh dengan baik supaya merasa

nyaman untuk diri sendiri dan orang lain.

8

Dengan dasar prinsip pertama, kita akan bersama-sama
mengimplementasikan prinsip yang kedua.

2. “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”
(Matius 22:38b, LAI). Berdasarkan prinsip kedua, sekolah dan
orangtua sepakat untuk:
a. mengantar anak ke sekolah tepat waktu agar anak dapat
belajar untuk tidak membiarkan orang lain (guru dan teman-
teman sekelasnya) menunggu.

b. menjemput anak tepat waktu sehingga para guru memiliki
waktu yang cukup untuk membuat persiapan mengajar
keesokan harinya.

c. memberi salam kepada para penyambut anak-anak. Hal
tersebut baik untuk mengajak anak-anak memberi salam dan
ramah terhadap orang lain.

d. berbusana sederhana dan santun agar orang lain yang berada
di sekitarnya tetap merasa nyaman.

e. tidak mengantar anak yang belum sembuh total dari sakit
penyakit yang berpotensi menular (contoh: flu, tipes, campak,
difteri, cacar air, dll) untuk masuk sekolah dan membuat surat
ijin tertulis saat anak tidak dapat masuk sekolah. Dengan
demikian, anak akan belajar bagaimana kita memikirkan
secara serius kepentingan orang lain.

f. melakukan semua persyaratan administrasi yang telah
disepakati bersama di waktu awal dengan tepat waktu dan
melalui wadah yang telah disediakan. Dengan demikian,
kerapian administrasi serta keuangan sekolah dapat dilakukan
dengan baik. Lebih dari itu, dengan sikap disiplin yang
ditunjukkan oleh orang tua, anak akan belajar bagaimana
menjadi disiplin dan dampak-dampak positif apakah yang
akan ditimbulkan bagi orang lain dari sikap tersebut.

g. memberikan informasi cukup kepada sekolah berkenaan
dengan perubahan-perubahan dari kebiasaan perilaku anak di
rumah termasuk kegiatan pertemanan dan tanggapan
terhadap pelajaran. Jika hal tersebut dilakukan dengan
konsisten, kita sedang mengajar anak untuk memperhatikan
orang lain dan membantu mengatasi jika ada masalah

h. secara konsisten membaca dan menandatangani hasil
ulangan harian (UKB), PTS, PAS, PAT, dan Laporan Hasil

9

Belajar yang merupakan salah satu sarana komunikasi dan
memberikan tanggapan yang tepat. Jika hal ini dilakukan
dengan aktif dan konsisten, anak akan belajar sebuah teladan
bagaimana kita menghargai orang lain.
i. menerima dan memperhatikan setiap surat pemberitahuan
dan Rencana Kegiatan Pembelajaran (RKP) dan atau jadwal
ujian anak sehingga anak merasakan pendampingan orangtua
saat mereka sedang menyelesaikan tanggung jawab mereka
dalam belajar.
j. menghadiri setiap undangan pertemuan umum yang
diberikan dari pihak sekolah dalam hubungannya dengan
pelaksanaan pembelajaran serta pertemuan khusus yang
membicarakan tentang proses belajar dan perilaku anak di
sekolah , sehingga anak dapat merasakan dirinya dikasihi dan
diperhatikan oleh orangtua dan sekolah serta membantu anak
menghadapi dan mengatasi permasalahan yang mereka
alami.
k. memberikan pendampingan dan pengawasan kepada peserta
didik saat belajar di rumah.

3. “…..haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada
anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di
rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila
engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah engkau
mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu
menjadi lambang di dahimu,….” (Ulangan 6 : 6 – 9)
Berdasarkan prinsip ketiga, orangtua:
a. mengajarkan bagaimana mengatur waktu dengan baik sesuai
proporsi kebutuhan (waktu belajar, bermain, berinteraksi
dengan orangtua) agar anak mengerti tanggung jawab dan
fungsi peran sebagai pelajar dan anggota keluarga.
b. tidak mengajak anak bepergian keluar kota pada hari efektif
sekolah. Dalam hal ini orangtua mendidik anak untuk
menghargai waktu dan kesempatan sesuai dengan fungsinya
dan disiplin dalam penggunaan waktu.
c. memiliki waktu yang cukup untuk berdialog dan berinteraksi
dengan anak.

10

d. Berkolaborasi dengan sekolah untuk membimbing dan
mendampingi kegiatan kerohanian yang dilakukan secara
mandiri di rumah.

B. PANDUAN PESERTA DIDIK
Untuk mengembangkan karakter, bakat, dan talenta diri untuk
menjadi manusia yang takut akan Tuhan, peserta didik perlu
mengerti dan memahami bahwa panduan peserta didik dibuat untuk
tujuan:
1. memberikan pedoman kepada setiap anggota keluarga (peserta
didik, guru, staf, dll) SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta agar
mampu mengimplementasikan serta menghidupi prinsip-prinsip
Alkitab dalam berkata-kata, bertindak, serta membuat
keputusan.

2. memberi penyadaran bahwa pendidikan merupakan tanggung
jawab penuh orang tua, dan sekolah adalah rekan kerja yang
telah dipercaya oleh orang tua untuk dapat mendidik para
peserta didik sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.

3. mewujudkan suatu lingkungan belajar yang memancarkan nilai-
nilai kasih Kristus serta prinsip-prinsip Alkitabiah sehingga
keluarga besar SMP Kristen Kalam Kudus mampu berelasi secara
sehat dan mampu menjadi berkat dimana pun berada.

4. membangun budaya sekolah yang berdasarkan pada kebenaran
Alkitab agar dapat menjadi garam dan terang bagi masyarakat
sekitar.

5. memberikan pemahaman bahwa panduan ini diberikan dengan
maksud untuk memberikan kebebasan bertindak dengan
memperhatikan kepentingan orang lain serta menjaga ketertiban
selama proses pendidikan di SMP Kristen Kalam Kudus
berlangsung.

Panduan ini dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar
Alkitab. Prinsip Alkitab yang akan diterapkan adalah :
1. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan

segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu.” (Matius
22:37, LAI). Berdasarkan prinsip pertama tersebut peserta didik
dapat:
a. belajar mengenal Allah tentang karakteristik dan natur Allah

serta jalan-jalanNya (kasih, panjang sabar, murah hati, dll)

11

melalui ibadah , pelajaran agama, dan kelas saat teduh serta
memiliki waktu intim bersama dengan Tuhan secara pribadi,
b. menyadari bahwa dirinya berharga di hadapan Tuhan, maka
peserta didik menjaga tingkah laku dan tutur kata sesuai
dengan Firman Tuhan.
c. berpenampilan sopan dan rapi sesuai dengan jadwal
penggunaan seragam , tidak menggunakan aksesoris
berlebihan, dan bersepatu sekolah.
d. menjaga kebersihan dan kesehatan diri secara rutin (rambut,
kuku, bau badan) sehingga dapat mengikuti semua kegiatan
pembelajaran dengan baik.
e. mengerti fungsi peran sebagai pelajar dengan mengikuti
setiap kegiatan pembelajaran dan menyelesaikan semua
tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh guru dan
dapat mengatur waktu dengan baik sesuai proporsi
kebutuhan (waktu belajar, bermain, berinteraksi dengan
orang tua).

2. “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius
22:38b, LAI). Berdasarkan prinsip kedua tersebut peserta didik
dapat :
a. menerapkan prinsip SMART dalam berinteraksi dengan guru,
staf, OB, teman, dan sesama dalam kehidupan sehari-hari

b. hadir minimal 10 menit sebelum kegiatan sekolah dan
menyiapkan diri untuk mengikuti saat teduh baik secara
daring maupun luring agar peserta didik dapat belajar
menghargai waktu orang lain dan tidak membiarkan orang
lain (guru dan teman-teman sekelasnya) menunggu.

c. menjaga kebersihan loker, ruang kelas dan lingkungan
sekolah (hemat energi untuk AC, air, dan lampu, properti
kelas , loker, alat-alat kebersihan, dll) serta
bertanggungjawab dalam menggunakan segala fasilitas
sekolah (sarana toilet, kantin, lapangan, bola, pompa,
peralatan laboratorium, komputer, dll.),

d. menghargai dan mengasihi sesama dengan hidup rukun ,
saling menghormati hak dan privasi orang lain, dan dapat
memberikan pertolongan kepada orang lain yang
membutuhkan,

e. bersemangat dalam mengembangkan bakat dan talenta yang
dimiliki , selalu melakukan yang terbaik , memiliki kecintaan

12

terhadap belajar sehingga dapat menjadi pembelajar seumur
hidup,
f. menyelesaikan perselisihan secara dewasa sesuai dengan
hikmat Tuhan dengan bantuan guru (Matius 18 : 15),
g. menjaga nama baik diri sendiri, orangtua, dan sekolah dengan
tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang asusila,
pornografi, narkoba, dan tindakan pidana lainnya yang dapat
membahayakan diri sendiri maupun orang lain,
h. berempati terhadap orang lain dengan ikut berbahagia atas
keberhasilan orang lain dan ikut berduka dengan orang yang
sedang mengalami kesedihan / kedukaan (Roma 12 : 15).

C. Penutup
1. Prinsip-prinsip di atas dapat dikembangkan sehingga dapat
menghasilkan tindakan – tindakan atau “buah” yang lain yang
mencerminkan teladan Kristus.
2. Dengan memahami dan menghayati isi dari Buku Panduan
Peserta didik dan Orangtua ini, maka diharapkan peserta didik
dapat menjadi pribadi yang utuh, yang takut akan Tuhan,
mandiri, dan berguna bagi dunia.
3. Apabila terjadi hal-hal yang menyimpang/tidak sesuai dengan
buku pedoman ini yang dilakukan oleh peserta didik , maka
konsekuensi dan pembinaan akan diberikan oleh sekolah. Bila
sudah tidak ada kesepakatan yang baik, maka sekolah berhak
untuk mengambil tindakan tegas sesuai dengan aturan
pendidikan yang berlaku.
4. Buku Panduan ini dapat direvisi oleh pihak sekolah apabila ada
kebutuhan yang mendasar yang belum tertulis.

13

BAB IV
PERATURAN AKADEMIK
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

A. PENGERTIAN
1. Pembelajaran Luring (tatap muka) yaitu pembelajaran yang
dilakukan di sekolah dengan syarat dan ketentuan mengikuti
anjuran protokol kesehatan dari pemerintah. Kegiatan
pembelajaran luring akan dilakukan jika sudah ada instruksi
resmi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Yayasan Kalam
Kudus Indonesia Cabang Yogyakarta.
2. Pembelajaran Daring yaitu pembelajaran dari rumah dengan
menggunakan MS Teams sebagai aplikasi utama. Aplikasi
pendukung bisa berupa Geschool, Quizizz, Wordwall, dll.
Pelaksanaan pembelajaran daring terdiri dari kegiatan tatap
muka maya (meet now), penugasan terstruktur, dan belajar
mandiri.
3. Pembelajaran Blok yaitu pembelajaran yang dilakukan di sekolah
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan syarat dan
ketentuan mengikuti anjuran protokol kesehatan dari
pemerintah. Pembelajaran Blok berlaku untuk kegiatan
ekstrakurikuler dan pengembangan diri. Waktu untuk
pembelajaran blok akan diselenggarakan setelah selesai PTS dan
PAS/PAT berlangsung.

B. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
1. Proses pembelajaran dilaksanakan dalam Tahun Pelajaran
2021/2022.
2. Satu Tahun Pelajaran dibagi menjadi dua semester.
3. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan pembelajaran dalam
satu tahun pembelajaran sebanyak minimal 34 minggu.
4. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan pembelajaran satu
semester adalah 20 minggu.
5. Hari pertama Tahun Pelajaran 2021/2022 dimulai pada Senin, 12
Juli 2021 dan berakhir pada hari Jum’at, 17 Juni 2022.
6. Alokasi waktu setiap pelajaran diatur 40 menit.
7. Proses pembelajaran di SMP Kristen Kalam Kudus dimulai pukul
06.55 WIB, khusus setiap hari Jumat dimulai dengan kegiatan
ibadah siswa pukul 06.45 WIB dan dilaksanakan sesuai jadwal
pelajaran yang telah ditetapkan.

14

C. KEHADIRAN / KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK
1. Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti kegiatan pembelajaran
yang diadakan sekolah selama satu tahun pelajaran untuk semua
tingkat.
2. Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses belajar minimal
90% kehadiran dalam satu semester.
3. Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti proses belajar
mengajar dihitung masuk, apabila :
a. mengikuti lomba mewakili sekolah yang ditugaskan oleh OSIS
atau sekolah;
b. mengikuti rapat OSIS;
c. menghadiri upacara/kegiatan yang ditugaskan oleh OSIS, dan
atau sekolah;
d. mengikuti lomba/pertandingan seni, olahraga dari lembaga
resmi dengan dibuktikan surat dari klubnya;
e. mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan program
sekolah.
4. Ketidakhadiran peserta didik dalam kegiatan proses belajar
mengajar dapat disebabkan karena:
a. Sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan
dokter/pemberitahuan langsung dari orangtua/wali;
b. Ijin yang didahului dengan permohonan ijin orangtua;
c. Alpa yaitu sengaja tidak mengikuti pembelajaran (bolos) dan
atau tanpa keterangan yang sah.
d. Gangguan dalam hal ini terkait dengan teknis dan jaringan
dalam mengikuti pembelajaran daring.
5. Prosedur Perijinan
a. Peserta didik yang tidak dapat hadir karena sakit harus
membuat surat ijin yang ditandatangani orangtua dan disertai
dengan surat keterangan dokter.
b. Peserta didik yang tidak dapat hadir karena ijin keperluan
keluarga, harus membuat surat ijin yang ditandatangani
orangtua atau melalui WA yang ditujukan kepada wali kelas
paling lambat 2 hari sebelum hari ijin.
c. Peserta didik yang tidak dapat mengikuti pembelajaran karena
gangguan teknis maupun jaringan, orangtua dan peserta didik
wajib memberitahukan kepada wali kelas secara tertulis
melalui WA atau surat tertulis

15

D. PROSEDUR PENILAIAN
1. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik yang tidak
hanya difokuskan pada hasil belajar tetapi juga pada proses
belajar.
2. Salah satu tolok ukur penilaian adalah KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). KKM dirumuskan dengan memperhatikan 4 (empat)
aspek: karakteristik peserta didik (intake), karakteristik mata
pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), kondisi sekolah
(daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi dan analisis

hasil penilaian.

3. KKM diperhitungkan oleh guru mata pelajaran dan ditetapkan
oleh sekolah di awal tahun pembelajaran serta berlaku untuk satu
tahun pelajaran.

4. Peserta didik yang belum mencapai KKM wajib mengikuti
program remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai
KKM dinyatakan tuntas dan dapat diberikan pengayaan.

5. Remedial merupakan program pembelajaran yang diperuntukkan
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM dalam satu KD
tertentu. Kegiatan remedial yang dilakukan oleh guru dapat
berupa pembelajaran berulang, bimbingan perorangan, belajar
kelompok ataupun tutor sebaya. Peserta didik diberi 2 kali
kesempatan memperbaiki nilai dalam satu KD tertentu.

6. Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang telah melampaui KKM. Fokus
pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari kompetensi
yang dipelajari. Pembelajaran pengayaan tidak wajib diakhiri
dengan penilaian.

7. Penilaian oleh pendidik meliputi penilaian sikap, penilaian
pengetahuan, dan penilaian keterampilan.

8. Penilaian sikap meliputi sikap spiritual dan sikap sosial yang
muncul secara alami selama pembelajaran di kelas maupun di
luar kelas. Penilaian sikap dilakukan oleh guru mata pelajaran
(selama proses pembelajaran pada jam pelajaran) dan/atau di
luar jam pembelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan wali
kelas (selama peserta didik di luar jam pelajaran). Penilaian sikap
spiritual dan sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu
semester.

9. Pelaporan hasil penilaian sikap dalam bentuk predikat dan
deskripsi. Predikat dalam penilaian sikap bersifat kualitatif, yakni:
Sangat Baik, Baik, Cukup, dan Kurang. Deskripsi sikap

16

menyebutkan perkembangan sikap/perilaku peserta didik yang
sangat baik dan/atau baik dan yang mulai/sedang berkembang.
10.Penilaian pengetahuan dilakukan dengan tes tertulis, tes lisan,
dan penugasan yang dapat dilakukan secara daring maupun
luring. Waktu dan frekuensi pelaksanaan penilaian dilakukan
berdasarkan pemetaan dan perencanaan yang dilakukan oleh
pendidik sebagaimana yang tercantum dalam silabus sederhana
yang akan diberikan.
11.Pelaksanaan penilaian pengetahuan terdiri dari penilaian harian
(PH), penilaian tengah semester (PTS), dan penilaian akhir
semester (PAS). PH dapat dilakukan secara bersama-sama dalam
kegiatan Uji Kompetensi Bersama (UKB) maupun secara mandiri
oleh guru mata pelajaran sesuai kebutuhan dan perencanaan
yang telah dilakukan. PTS merupakan kegiatan penilaian yang
dilakukan secara terpadu oleh sekolah untuk mengukur
pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran setelah kegiatan
pembelajaran berlangsung 8-9 minggu. PAS merupakan kegiatan
penilaian yang dilakukan secara terpadu oleh sekolah untuk
mengukur pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran selama
satu semester berjalan.
12.Hasil Penilaian Harian merupakan nilai rata-rata yang diperoleh
dari hasil penilaian harian melalui tes tertulis dan penugasan
untuk setiap KD. Perhitungan penilaian harian untuk setiap KD
didapatkan dari 60% untuk bobot tes tertulis dan 40% untuk
penugasan. Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) dan Hasil
Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang diperoleh
dari penilaian tengah semester (PTS) dan penilaian akhir
semester (PAS) melalui tes tertulis dengan materi yang diujikan
terdiri atas semua KD dalam tengah maupun akhir semester.
13.Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari
HPH, HPTS, dan HPAS dengan menggunakan formulasi 2 HPH: 1
HPTS: 1 HPAS. Pelaporan Nilai Akhir berupa angka dengan skala
0-100 dan diberi predikat sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan sekolah, yaitu disesuaikan dengan KKM tiap mata
pelajaran. Predikat yang diberikan berupa huruf A (Sangat Baik),
B (Baik), C (Cukup), dan D (Kurang).
14.Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan
dalam melakukan tugas tertentu meliputi ranah berpikir dan
bertindak sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik,

17

antara lain penilaian praktik, produk, proyek, portofolio, dan
teknik lain misalnya tes tertulis.
15.Penilaian keterampilan dilaksanakan minimal 1(satu) kali untuk
setiap KD dengan target nilai capaian 5 poin di atas KKM.
Jika nilai kurang dari nilai target tersebut, maka guru wajib
melakukan penilaian ulang. Seperti pada penilaian pengetahuan,
penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka
skala 0 – 100 diikuti predikat dan deskripsi.
16.Penilaian Akhir Tahun (PAT) adalah kegiatan yang dilakukan oleh
sekolah untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
pada akhir semester genap. Cakupan penilaian meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan Kompetensi Dasar (KD) pada
semester genap saja.
17.Ujian Sekolah (US) adalah kegiatan pengukuran dan penilaian
kompetensi peserta didik terhadap standar kompetensi lulusan
yang ditentukan oleh sekolah. Untuk beberapa mata pelajaran,
US diselenggarakan dalam bentuk ujian tulis dan ujian praktik,
namun beberapa mata pelajaran lain dilaksanakan dengan ujian
tulis saja. Pengaturan tentang US secara keseluruhan diatur
dalam Prosedur Operasional Standar (POS) US yang disusun oleh
sekolah.
18.Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) dan Survei Karakter adalah
kegiatan yang dirancangkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI untuk menggantikan kegiatan UN yang sudah
ditiadakan mulai tahun 2020. AKM dan Survei Karakter terdiri dari
kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi bahasa),
matematika (literasi numerasi), dan penguatan pendidikan
karakter. Pelaksanaan AKM dan Survei Karakter ini akan dilakukan
oleh siswa yang berada di tengah jenjang sekolah, yaitu kelas
VIII SMP. Hasil penilaian AKM dan Survei Karakter ini tidak
digunakan untuk basis seleksi siswa ke jenjang berikutnya.
19.Pelaporan hasil penilaian kepada orang tua peserta didik dapat
dilaksanakan secara mandiri oleh guru mata pelajaran maupun
secara terpadu dan berkala oleh sekolah. Pelaporan hasil
penilaian secara mandiri dilakukan dengan cara pembagian hasil
penilaian kepada peserta didik. Pelaporan hasil penilaian secara
terpadu oleh sekolah melalui Laporan Hasil UKB, Laporan Hasil
PTS, dan Laporan Hasil Belajar Akhir Semester/Tahun yang dapat
dilakukan secara daring maupun luring. Pelaporan hasil penilaian
secara terpadu oleh sekolah dilakukan secara berkala melalui
pertemuan orang tua peserta didik dan wali kelas minimal 2(dua)

18

kali dalam 1(satu) semester.

E. SYARAT KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas di SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta
dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran dengan
mempertimbangkan nilai raport semester gasal dan genap.
Kriteria kenaikan kelas mempertimbangkan ketentuan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2015 tentang Standar Penilaian. Kriteria kenaikan kelas diatur
sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua
semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
b. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
c. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK.
d. Tidak memiliki LEBIH DARI tiga mata pelajaran yang masing-
masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi
keterampilannya di bawah KKM. Karena ketuntasan belajar
yang dimaksud pada kenaikan kelas adalah ketuntasan dalam
konteks kurun waktu belajar 1 (satu) tahun, apabila ada mata
pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil atau
genap, nilai mata pelajaran dihitung dari rerata nilai semester
ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
e. Kehadiran mengikuti proses pembelajaran untuk masing-
masing mata pelajaran mencapai 90% dari jumlah hari efektif,
kecuali mengalami sakit yang perlu perawatan khusus.
f. Seorang peserta didik naik kelas atau tidak didasarkan pada
hasil rapat pleno dewan guru dengan mempertimbangkan
kebijakan sekolah, seperti minimal kehadiran, ketaatan pada
tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di sekolah.
2. Kelulusan
Penentuan kelulusan mengacu pada ketentuan PP 13/2015 pasal
72 sebagai berikut:
a. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan

19

kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;
3) lulus ujian sekolah/madrasah sesuai dengan ketentuan
pada POS US.
b. Kelulusan peserta didik dari SMP Kristen Kalam Kudus
ditetapkan oleh sekolah yang bersangkutan sesuai dengan
kriteria yang dikembangkan BSNP dan ditetapkan dengan
Peraturan Menteri. Disamping itu kelulusan juga
mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai minimal
90%.

F. SANKSI
1. Persentase minimal kehadiran peserta didik mengikuti kegiatan
pembelajaran agar dapat diikutsertakan dalam proses penilaian
adalah 90% dari kehadiran wajib.
2. Persentase minimal kehadiran peserta didik mengikuti kegiatan
pembelajaran agar dapat diikutsertakan dalam proses penilaian
adalah 75% dari kehadiran wajib, jika ketidakhadirannya akibat
ditugaskan sekolah mengikuti kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler.
3. Peserta didik yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat
tidak memenuhi kehadiran minimal, dikembalikan kepada orang
tua setelah ada pemberitahuan atau peringatan kepada orang tua
terlebih dahulu.
4. Peserta didik yang tidak mengikuti proses penilaian secara
lengkap tidak diperkenankan mengikuti PTS, PAS, PAT, maupun
US.

G. HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR
1. Setiap peserta didik berhak menggunakan fasilitas belajar dalam
rangka mencapai kompetensi dasar sesuai mata pelajaran, yang
berupa:
a. Alat dan bahan pratikum untuk mata pelajaran IPA.
b. Media pembelajaran, alat atau perabot praktik untuk semua
mata pelajaran yang memerlukan.
c. Komputer beserta akses internet untuk proses pembelajaran
berbasis IT.
d. TV untuk semua mata pelajaran yang memerlukan.
e. Lapangan sekolah digunakan terutama untuk mendukung
kegiatan pembelajaran semua mata pelajaran dan kegiatan
ekstrakurikuler.

20

2. Setiap peserta didik berhak menggunakan fasilitas perpustakaan
sekolah dalam bentuk meminjam buku pelajaran, buku referensi
dan pengetahuan umum di perpustakaan sesuai prosedur.

3. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memiliki minimal satu
buah buku pelajaran untuk semua mata pelajaran sesuai
tingkatannya masing-masing dan buku bacaan DEAR sesuai
ketentuan yang telah ditetapkan.

4. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memelihara dan
menjaga setiap fasilitas belajar yang dimiliki sekolah.

5. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memelihara dan
menjaga kebersihan seluruh lingkungan sekolah.

H. LAYANAN KONSULTASI PESERTA DIDIK
1. Untuk membantu pencapaian kompetensi, setiap peserta didik
diberi pelayanan akademis oleh guru mata pelajaran, wali kelas
maupun konselor (guru BK).
2. Setiap wali kelas wajib menyediakan jadwal layanan akademik
kepada setiap peserta didik asuhannya.
3. Guru BK wajib mengerjakan jadwal layanan akademik kepada
setiap peserta didik asuhannya.
4. Layanan khusus diberikan kepada setiap peserta didik yang
memiliki masalah khusus dalam mengikuti proses pembelajaran,
seperti masalah:
a. Kehadiran
b. Kepribadian
c. Akhlak
d. Ekonomi
e. Keamanan
f. Sarana prasarana
5. Layanan khusus diberikan secara berjenjang mulai dari guru mata
pelajaran, wali kelas dan guru BK.
6. Segala bentuk pelayanan (akademik) dikoordinasikan dengan
guru BK.
7. Setiap peserta didik wajib melaksanakan minimal dua jenis
kegiatan pengembangan diri.
8. Setiap peserta didik berhak mendapat pelayanan untuk
melaksanakan pengembangan diri.

I. MUTASI PESERTA DIDIK
1. Mutasi peserta didik mengacu pada Peraturan Kepala Dinas
Pendidikan Kota Yogyakarta Nomor 188/142 Tahun 2007 tentang

21

Mutasi Peserta Didik ke Kota Yogyakarta.
2. Mutasi peserta didik di kelas VII dilakukan setelah semester I

(telah memiliki rapor)
3. Mutasi peserta didik di kelas VIII dilakukan paling akhir pada

bulan Februari pada tahun pelajaran yang bersangkutan.
4. Mutasi peserta didik di kelas IX dilakukan paling akhir pada bulan

Oktober pada tahun pelajaran yang bersangkutan.
5. Mutasi dapat dilakukan apabila sekolah asal peserta didik

memiliki akreditasi minimal sama dengan sekolah yang akan
dituju.
6. Mutasi dapat dilakukan selama daya tampung sekolah yang dituju
masih ada.
7. Mutasi dapat dilakukan apabila peserta didik memiliki rerata nilai
raport pada semester terakhir minimal sama dengan KKM SMP
Kristen Kalam Kudus yang berlaku pada tahun pelajaran saat
tersebut dan apabila jumlah peserta didik yang hendak mutasi
pada suatu sekolah melebihi formasi yang ada, sekolah berhak
melakukan seleksi secara transparan.
8. Mutasi peserta didik dari sekolah luar negeri harus melampirkan
hasil penilaian kesetaraan yang ditetapkan oleh Direktur Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Besar sumbangan mutasi diatur berdasarkan komponen-
komponen biaya yang tertera pada APBS sekolah yang
bersangkutan.

Persyaratan Khusus Mutasi Peserta Didik:
1. Mutasi Masuk

Calon peserta didik harus memenuhi persyaratan yang
ditentukan, yaitu:
a. Memiliki surat validasi NISN atau surat keterangan pindah dari

Dinas Pendidikan sekolah asal;
b. Memiliki surat keterangan pindah dari sekolah asal yang

diketahui oleh Kepala Sekolah asal;
c. Surat Mutasi dari Dapodik sekolah asal;
d. Rapor asli yang pada halaman mutasi telah diisi Kepala

Sekolah yang bersangkutan dan cap sekolah mengenai foto
peserta didik.
e. Surat Keterangan Kelakuan Baik dari sekolah asal
f. Foto Copy Ijazah Sekolah Dasar/sederajat.
g. Foto Copy Surat Tanda Lulus Sekolah Dasar/sederajat.
h. Mengikuti seleksi masuk dengan hasil diumumkan secara

22

terbuka.
i. Masih ada formasi (kuota) jumlah kebutuhan peserta didik
2. Mutasi Keluar
Peserta didik yang akan mutasi keluar harus memenuhi
persyaratan yang ditentukan, yaitu :
a. Surat permohonan orang tua yang bersangkutan.
b. Melunasi uang sekolah dan administrasi lainnya
c. Mengembalikan buku-buku yang dipinjam di perpustakaan.
d. Mengumpulkan fotokopi rapor
e. Surat penerimaan dan formasi dari sekolah yang dituju
f. Surat Keterangan Pindah / Keluar dari Dapodik

23

BAB V
TATA TERTIB BAGI PESERTA DIDIK

A. KETENTUAN UMUM
1. Tata tertib peserta didik ini merupakan rambu-rambu bagi
peserta didik dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) sehari-hari.
2. Setiap peserta didik wajib mematuhi tata tertib secara
konsekuen dengan penuh kesadaran.
3. Peserta didik yang melanggar tata tertib akan menerima
disiplin sebagai upaya sekolah dalam melakukan pembinaan.
4. Selama pembelajaran jarak jauh peserta didik diwajibkan tetap
melaksanakan tata tertib.
5. Tata tertib belajar di sekolah selama pandemi covid-19 akan
disesuaikan dengan anjuran dari pemerintah.

B. TATA TERTIB SELAMA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
JARAK JAUH ATAU BELAJAR DARI RUMAH

1. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) dengan metode
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadikan rumah sebagai kelas
atau sekolah, sehingga peserta didik wajib memenuhi
ketentuan belajar dari rumah seperti halnya saat mengikuti
pembelajaran di sekolah atau di kelas.

Peserta didik wajib:
a. Hadir 5 menit sebelum pembelajaran online ke MsTeams;
b. Mengikuti pembelajaran sesuai jadwal;
c. Menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan, misalnya

handphone atau laptop dengan baterai full, powerbank,
buku, dan alat tulis sebelum pelajaran dimulai;
d. Mempersiapkan jaringan internet atau kuota;
e. Melaksanakan tugas yang diberikan guru dan
mengumpulkannya tepat waktu;
f. Proaktif menghubungi guru mata pelajaran jika ada
kendala dalam pengumpulan tugas;
g. Mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan
sungguh-sungguh dan tidak diperkenankan

24

melakukan/mengerjakan hal lain yang tidak berkaitan
dengan pelajaran saat itu;
h. Bila mengalami gangguan teknis, menghubungi guru
sesuai jam mata pelajaran dan/atau wali kelas;
i. Mempersiapkan buku bacaan (bukan buku pelajaran,
Alkitab, Komik) untuk kegiatan DEAR;
j. Mempersiapkan Alkitab dan buku kesetiaan untuk
mencatat saat teduh/refleksi;

2. KEHADIRAN DAN KETERLAMBATAN
a. Hadir di kelas online mulai pukul 06.55.
b. Peserta didik dinyatakan hadir apabila Wajah terlihat jelas
saat kamera dinyalakan selama 15 menit awal dan akhir
pembelajaran.
c. Mengikuti secara aktif virtual meeting (pertemuan daring)
yang diselenggarakan.
d. Peserta didik yang tidak mengikuti BDR diwajibkan
mengirimkan surat keterangan yang ditandatangani oleh
orangtua/wali yang bersangkutan dengan ketentuan:
1) Apabila sakit, foto surat dikirimkan pada hari itu juga;
2) Apabila karena alasan lain, foto surat disampaikan 2
hari sebelumnya kepada wali kelas untuk meminta izin
dari sekolah;
e. Bagi peserta didik yang tidak masuk tanpa keterangan
(Alpa) selama 15 hari (3 minggu kegiatan BDR) berturut-
turut dianggap mengundurkan diri dari sekolah.
f. Jika bukan karena sakit atau keadaan tertentu yang
memaksa, peserta didik diwajibkan untuk selalu hadir di
kelas online.
g. Mempersiapkan ruangan yang tenang dan nyaman saat
pembelajaran online supaya lebih fokus dan konsentrasi;
h. Prosentase kehadiran peserta didik di kelas online minimal
90%.

3. PENAMPILAN
a. Seragam

Peserta didik wajib mengenakan seragam sekolah dengan
ketentuan sebagai berikut:

25

1) Sopan dan rapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
(model, ukuran dan bahan).

2) Jadwal pemakaian seragam :
Senin-Selasa : seragam nasional (putih biru)

Rabu : seragam batik kalam kudus

Kamis : atasan batik bebas sopan dan
bawahan biru

Jumat : seragam pramuka
3) Setiap hari Kamis Pahing, mengenakan pakaian adat

gagrak Ngayogyakarta;

4) Memakai badge OSIS dan merah putih serta tanda

lokasi pada seragam nasional dan identitas sekolah

pada seragam nasional;
5) Memakai seragam olah raga pada kegiatan olah raga

atau pada hari-hari yang ditentukan;

b. Rambut, Kuku dan Tata Rias Wajah

1) Para peserta didik dilarang:
 bagi peserta didik putra:
 memanjangkan rambut melebihi krah baju
 memakai kalung dan anting
 memanjangkan kuku
 memberi warna pada rambut dan kuku.
 bagi peserta didik putri:
 mengurai rambut yang panjang;
 memakai perhiasan yang berlebihan;
 menggunakan make up yang berlebihan;
 memanjangkan kuku;
 memberi warna pada rambut dan kuku.

2) Peserta didik wajib mentaati norma-norma kesusilaan
dan kesopanan, baik dalam perbuatan maupun dalam
hal berpakaian dan berhias.

4. KEWAJIBAN KEUANGAN
Peserta didik wajib:
a. Melakukan pembayaran uang sekolah paling lambat
tanggal 10 setiap bulannya melalui Virtual Account (VA),
dan administrasi lainnya sesuai ketentuan;

26

b. Menyerahkan surat keterangan dari orang tua yang
ditujukan kepada kepala sekolah apabila karena ada hal-
hal tertentu belum dapat menyelesaikan pembayaran
melunasi uang sekolah sesuai ketentuan.

5. KETERTIBAN
Peserta didik wajib:
a. Memulai dan mengakhiri pelajaran dengan doa;
b. Mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang
disampaikan oleh guru mata pelajaran.
c. Menjaga ketenangan saat pembelajaran online dengan
cara tidak menuliskan chat yang tidak berkaitan dengan
pembelajaran;
d. Mengikuti virtual meeting dengan menampilkan wajah (on
camera) dan penuh perhatian;
e. Meminta izin kepada guru mata pelajaran untuk off camera
jika mengalami gangguan teknis.
f. Memberikan respon aktif ketika mengikuti pembelajaran
(contoh; menyahut ketika namanya dipanggil oleh guru,
bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan, dan
lain-lain).
g. Menjaga kebersihan diri dengan cara mandi, sikat gigi,
sarapan/makan terlebih dahulu sebelum masuk dalam
pembelajaran

6. SOPAN SANTUN
Peserta didik wajib:
a. Bersikap hormat dan sopan terhadap guru, karyawan dan
sesama pelajar.
b. Menghormati ide, pikiran dan hasil karya orang lain.
c. Berani menyatakan kebenaran.
d. Menyampaikan pendapat dan menanggapi chat secara
sopan.
e. Berani mengakui kesalahan dan meminta maaf apabila
merasa melanggar hak orang lain atau berbuat salah pada
orang lain serta tidak mengulanginya.
f. Menggunakan bahasa atau perkataan yang sopan Ketika
melakukan percakapan langsung maupun melalui social
media.
g. Menjaga kesopanan dan kekudusan dalam pergaulan
dengan orang lain.

27

C. TATA TERTIB SELAMA BELAJAR DI SEKOLAH
1. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Peserta didik wajib:
a. Hadir tepat waktu sesuai jadwal.
b. Berada di kelas pada saat kegiatan dimulai atau pada saat
pergantian jam pelajaran.
c. Mengikuti semua kegiatan sekolah dengan tertib dan
bertanggungjawab.
d. Berada di sekolah pada saat jam KBM berlangsung dan
tidak diperbolehkan keluar dari lingkungan sekolah kecuali
mendapat ijin dari guru piket atau guru BK atau kepala
sekolah.
e. Mencatat setiap tugas secara mandiri.
f. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
g. Menyiapkan buku dan alat tulis sebelum pelajaran dimulai.
h. Mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) dengan
sungguh-sungguh dan tidak diperkenankan
melakukan/mengerjakan hal lain yang tidak berkaitan
dengan pelajaran saat itu.
i. Membawa buku cerita untuk kegiatan DEAR.
j. Membawa Alkitab dan catatan saat teduh/refleksi.

Lain-lain:
a. Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan karena sakit,

izin dan keperluan lain yang dapat dipertanggungjawabkan
berhak mengikuti ulangan susulan setelah meminta izin
dari guru pembimbing, selambat-lambatnya 1 minggu
sejak peserta didik tersebut masuk.
b. Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan karena alpa
tidak berhak mengikuti ulangan susulan.

2. KEHADIRAN DAN KETERLAMBATAN
a. Hadir di sekolah paling lambat pukul 06.55 dan masuk
kelas tepat waktu.
b. Peserta didik yang datang terlambat wajib mengambil
surat ijin masuk kelas dari guru BK atau bagian
administrasi.

28

c. Peserta didik yang tidak masuk sekolah diwajibkan
membawa surat keterangan yang ditandatangani oleh
orangtua/wali yang bersangkutan dengan ketentuan :
1. Apabila sakit, surat diserahkan pada hari mulai
masuk atau maksimal tiga hari terhitung dari
hari tidak masuk sekolah;
2. Apabila karena alasan lain, surat diberikan 1
hari sebelumnya kepada wali kelas untuk
meminta ijin dari sekolah dengan
ditandatangani oleh orangtua murid;
3. Bagi peserta didik yang tidak masuk tanpa
keterangan (Alpa) selama 15 hari berturut-
turut dianggap mengundurkan diri dari sekolah.
4. Jika bukan karena sakit atau keadaan tertentu
yang memaksa, peserta didik diwajibkan untuk
selalu hadir di sekolah.

d. Persentase kehadiran peserta didik di sekolah minimal
90%.

3. PENAMPILAN
a. Seragam

Peserta didik wajib mengenakan seragam sekolah dengan
ketentuan sebagai berikut:

1) Sopan dan rapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku

(model, ukuran dan bahan).
2) Jadwal pemakaian seragam :

Senin-Selasa : seragam nasional (putih biru)
Rabu : seragam batik kalam kudus

Kamis : atasan batik bebas sopan

Jumat dan bawahan biru
: seragam pramuka

3) Setiap hari Kamis Pahing, mengenakan pakaian adat
gagrak Ngayogyakarta,

4) Memakai badge OSIS dan merah putih serta tanda

lokasi pada seragam nasional dan identitas sekolah
pada seragam sekolah.

5) Memakai sepatu hitam dan kaos kaki putih berlogo
Kalam Kudus, kecuali di hari Jumat memakai kaos kaki

hitam berlogo tunas kelapa.

29

6) Memakai seragam olah raga pada kegiatan olah raga
atau pada hari-hari yang ditentukan, dan diijinkan
menggunakan sepatu olah raga.

7) Mengenakan ikat pinggang hitam berlogo Kalam
Kudus.

8) Tidak diijinkan mengenakan jaket di lingkungan
sekolah, kecuali ada ijin dari wali kelas.

9) Mengenakan kaos dalam berwarna putih.

b. Rambut, Kuku dan Tata Rias Wajah
1) Para peserta didik dilarang:
 bagi peserta didik putra:
 memanjangkan rambut melebihi krah baju
 memakai kalung dan anting
 memanjangkan kuku
 memberi warna pada rambut dan kuku.
 bagi peserta didik putri:
 mengurai rambut yang panjang;
 memakai perhiasan yang berlebihan;
 menggunakan make up yang berlebihan;
 memanjangkan kuku;
 memberi warna pada rambut dan kuku.

2) Peserta didik wajib menaati norma-norma kesusilaan
dan kesopanan, baik dalam perbuatan maupun dalam
hal berpakaian dan berhias.

4. KEWAJIBAN KEUANGAN
Peserta didik wajib:
a. Membayar uang sekolah paling lambat tanggal 10 setiap
bulannya melalui Virtual Account (VA), dan administrasi
lainnya sesuai ketentuan;
b. Menyerahkan surat keterangan dari orang tua yang
ditujukan kepada kepala sekolah apabila karena ada hal-
hal tertentu belum dapat menyelesaikan pembayaran atau
melunasi uang sekolah sesuai ketentuan.

5. KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN
Peserta didik wajib:
a. Memulai dan mengakhiri pelajaran dengan doa;

30

b. Berbaris sebelum masuk kelas baik di awal pelajaran
maupun setelah istirahat;

c. Merapikan baju saat akan masuk kelas;
d. Menjaga ketenangan sekolah untuk mendukung proses

belajar mengajar dengan tidak berteriak-teriak,
mengangkat meja dan kursi dengan bersuara, berlari-
larian di dalam dan di luar kelas;
e. Mengangkat tangan saat akan berbicara;
f. Merapikan meja dan kursi saat akan meninggalkan kelas;
g. Duduk di tempat yang telah ditentukan;
h. Menjaga kebersihan kelas, kamar kecil/toilet, halaman
sekolah dan lingkungan sekolah lainnya.
i. Membuang sampah pada tempatnya.
j. Memelihara kebersihan dan keutuhan meja, kursi, loker
dan fasilitas lain milik sekolah.
k. Menjaga kebersihan dan keindahan sekolah dengan:
1) Tidak menempelkan tangan atau sepatu ke tembok.
2) Tidak corat-coret di meja, papan tulis, dinding, atau

bagian gedung lainnya.
3) Memelihara dan menyayangi benda-benda yang ada

di lingkungan sekolah.
4) Melaksanakan piket sesuai jadwal yang ditentukan.
5) Meletakkan barang sesuai pada tempatnya.
6) Meninggalkan kelas dalam keadaan rapi dan bersih.

6. SOPAN SANTUN DALAM PERGAULAN
Peserta didik wajib:
a. Bersikap hormat dan sopan terhadap guru, karyawan dan
sesama pelajar.
b. Menghormati ide, pikiran dan hasil karya orang lain.
c. Berani menyatakan kebenaran.
d. Menyampaikan pendapat secara sopan.
e. Berani mengakui kesalahan dan meminta maaf apabila
merasa melanggar hak orang lain atau berbuat salah pada
orang lain serta tidak mengulanginya.
f. Menggunakan bahasa atau perkataan yang sopan.
g. Menjaga kesopanan dan kekudusan dalam pergaulan
dengan semua orang.

31

7. LARANGAN-LARANGAN
Peserta didik dilarang:
a. bergerombol di depan sekolah atau lingkungan sekitar
sekolah setelah pulang sekolah.
b. membawa barang yang tidak ada hubungannya dengan
KBM (mainan, senjata tajam, CD/VCD/DVD, komik,
gambar, foto-foto, novel/majalah, atau benda-benda yang
bersifat amoral).
c. membawa teman yang bukan peserta didik SMP KKK ke
dalam lingkungan sekolah pada saat KBM berlangsung.
d. membawa dan menggunakan NAPZA, NARKOBA,
merokok, dan minum-minuman keras.
e. mengendarai sepeda motor.
f. membawa dan menggunakan alat komunikasi handphone
pada jam sekolah tanpa ijin dari guru mata pelajaran atau
wali kelas.
g. menerima tamu selama jam sekolah, kecuali seijin Guru
Piket/Wali Kelas/Kepala Sekolah;
h. berkelahi, terlibat dalam perkelahian, menjadi anggota
gank, mencuri dan berjudi baik di dalam ataupun di luar
lingkungan sekolah atau mencemarkan nama baik sekolah.
i. berbicara kotor, mengumpat, menghina, atau menyapa
sesama atau warga sekolah dengan perkataan yang tidak
sopan atau tidak senonoh.
j. mencontek atau bekerjasama dengan peserta didik lain
selama ulangan atau tes.
k. mencuri atau merusak barang orang lain.
l. makan atau minum selama KBM berlangsung.
m. berjualan di lingkungan sekolah tanpa seijin kepala
sekolah.
n. mengintimidasi atau mengancam sesama peserta didik,
guru, komponen sekolah lainnya dengan alasan apapun.
o. meminta tambahan pelajaran di luar jam sekolah kepada
seluruh guru di lingkungan Sekolah Kalam Kudus.
p. memberikan bingkisan secara perorangan kepada guru
selama tahun pelajaran berlangsung atau pada event
tertentu.
q. memasuki ruang Kepala Sekolah, kantor guru, kantor tata
usaha, laboratorium dan ruang kelas yang bukan kelasnya
tanpa ijin.

32

D. PENUTUP
Peserta yang melanggar tata tertib seperti yang telah diuraikan di
atas akan dikenakan tindakan disiplin dari sekolah.
1. Pelanggaran terhadap tata tertib ini akan mempengaruhi nilai
sikap peserta didik.
2. Dalam upaya pembinaan peserta didik, sewaktu-waktu sekolah
akan memanggil orang tua peserta didik, dan kehadiran orang
tua sedapat mungkin tidak diwakilkan. Apabila diwakilkan maka
orangtua wajib membuat surat pernyataan.
3. Bila dianggap perlu, hal-hal yang tercantum dalam tata tertib
ini akan ditambah atau diubah melalui rapat kepala sekolah
dengan guru-guru.

E. DAFTAR PELANGGARAN DAN TINDAKAN DISIPLINNYA
1. Prinsip dalam pemberian disiplin adalah:
a. Kasih
b. Membawa peserta didik kembali kepada jalan kebenaran
c. Pertobatan
d. Berbuah
2. Tidak boleh ada pendisiplinan fisik.
3. Segala bentuk pendisiplinan harus disetujui oleh peserta didik
itu sendiri dan diketahui oleh orangtua peserta didik.
4. Tahapan pendisiplinan wajib diikuti oleh seluruh warga sekolah.
5. Berikut tahapan-tahapan pendisiplinan:

KATE- CONTOH DAN TAHAPAN PENDISIPLINAN
GORI JENIS PELANGGARAN

 Datang terlambat Tahap I

 Tidak memakai seragam  Diperingatkan selama 3x

sesuai jadwal  Diberi disiplin langsung

 Membawa HP ke sekolah Tahap II

A tanpa ijin
 Tidak mengikuti kegiatan  Pembinaan BK

yang diwajibkan oleh

sekolah Tahap III
 Orang tua dan peserta didik

dipanggil

 Tidak patuh dan hormat Tahap I
B kepada guru dalam  Diperingatkan selama 3x

melaksanakan tugas
33

KATE- CONTOH DAN TAHAPAN PENDISIPLINAN
GORI JENIS PELANGGARAN

 Tidak menjaga kebersihan  Diberi disiplin langsung

dan keindahan sekolah
 Merusakkan barang milik Tahap II

sekolah atau orang lain  Pembinaan BK

 Membuat kegaduhan di
kelas atau lingkungan Tahap III
sekolah  Surat teguran tertulis tipe I

 Orang tua dan peserta didik

dipanggil

 Surat Pernyataan Bermeterai

 Berkelahi di dalam/di luar Tahap I

sekolah  Surat teguran tertulis tipe II

 Berdandan tidak  Orang tua dan peserta didik

semestinya dipanggil

 Memberi warna pada  Surat Pernyataan Bermeterai

rambut atau kuku
 Memakai aksesoris, anting, Tahap II

C kalung bagi peserta didik  Skorsing

putra
 Memakai make up dan

perhiasan yang berlebihan

 Membawa buku/barang

yang tidak ada kaitannya

dengan pelajaran atau
amoral

 Tindak Kriminal Tahap I
dan  Surat peringatan tertulis tipe
 Membawa NAPZA/ III
rokok,  Dikembalikan ke orang tua
D menggunakan
NARKOBA,

minuman keras di dalam (dikeluarkan).
atau di luar sekolah.

34

BAB VI
GURU DAN KARYAWAN

No Nama Jabatan No HP
1. Astuti Triasmani, S.Pd Kepala Sekolah 081225078727
2. Clara Sri Wahyuni Wakil Kepala 088233352288
Sekolah, Guru IPA
Priastuti,S.P Guru Bahasa Jawa 085867839050
3. Angga Dicky Krisnawan,
Guru Matematika 085292372033
S.Pd.
4. Bagus Wahyu Harjanto, Guru BK 085225761854

S.Pd. Guru PPKn & IPS 08995082681
5. Bonaventura Edho Widiaji,
Guru Prakarya dan 081226406490
S.Pd. staff administrasi
6. Christiawan Bayu Respati, Guru Pendidikan 085200121308
Agama Kristen
S.Pd. Kepala Kerohanian 082134167033
7. Chatarina Pristi Fitria
Guru Bahasa 082137131111
Cahyani, S.Pd. Inggris
8. Elisa Situmorang, S.Th Guru Prakarya & 085740121044
PPKn
9. Frans Edward, S.Pd., Guru Bahasa 089530686866
M.Th. Mandarin
Guru IPA 082145188051
10. Lilih Wulan Sariningsih, Guru IPS 085885885883
S.Pd.
Guru PJOK 085226456363
11. Lucius Pravasta Alver Guru Bahasa 0818464729
Leryan, S.Pd. Indonesia
Guru Bahasa 085747036460
12. Maria Felicia Chrissy, B.Ed. Inggris
MTCSOL

13. Rinanti Anugraheni, S.Pd.
14. Sulistyorini Kusumastuti,

S.Pd.
15. Sunu Widayani, S.Pd.Jas.
16. Susana Ekawati, S.Pd

17. Sutopo Martinus, S.Pd.

35

18. Veni Setyarini, S.Pd. Guru Matematika 089527333916
19. Vigor Junius Rahardika, Guru Seni Budaya 08125230906

S.Sn. Guru Bahasa 087786597786
20. Yanaria Garini, S.Pd. Indonesia
Security 087839191000
21. Aan Riswanto Security 087839627380
22. Agus Trianto Staff IT 087820007244
23. Andreas Kuncoro, S.Kom Pustakawati 085227898687
24. Ester Handayani, S.Pd.PAK Office Boy 085642262309
25. Hendri Susilo Staff Administrasi 081904035549
26. Juliawati, S.E. Staff Administrasi 087738938731
27. Lucia Triwulan Yuniestri Security 085729339997
28. Ritwan Fera Purnama Staff Administrasi 085879828212
29. Valentina Endah

Kusumawati

36

BAB VII Kelas
WALI KELAS VII A
VII B
No Nama VII C
1 Sulistyorini Kusumastuti, S.Pd. VIII A
2 Sunu Widayani, S.Pd.Jas. VIII B
3 Susana Ekawati, S.Pd VIII C
4 Chatarina Pristi Fitria Cahyani, S.Pd. IX A
5 Christiawan Bayu Respati, S.Pd. IX B
6 Elisa Situmorang, S.Th IX C
7 Bagus Wahyu Harjanto, S.Pd.
8 Sutopo Martinus, S.Pd.
9 Yanaria Garini, S.Pd.

37

38

39

40

41

42

43


Click to View FlipBook Version