Dinamika Kebijakan
Kurikulum 2013
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
1
Kebijakan Umum
Kebijakan Umum
Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-
2019
Nawacita yang telah tertuang dalam RPJMN 2015-2019
▪ Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
▪ Melakukan revolusi karakter bangsa.
▪ Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional.
▪ Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia.
Kebijakan
Arah Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan
Visi
Mewujudkan Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan
yang Berkarakter dengan berlandaskan Gotong Royong
1. Penguatan peran siswa, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan aparatur institusi
pendidikan dalam ekosistem pendidikan.
2. Pemberdayaan pelaku budaya dalam melestarikan kebudayaan.
3. Peningkatan akses pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan masyarakat dan keluarga, serta pendidikan anak
berkebutuhan khusus.
4. Peningkatan mutu dan relevansi pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan
karakter.
5. Peningkatan jati diri bangsa melalui pelestarian dan diplomasi kebudayaan serta
pemakaian bahasa sebagai pengantar pendidikan.
6. Peningkatan sistem tata kelola yang transparan dan akuntabel dengan melibatkan
publik.
2
Arti Pendidikan
Arti Pendidikan Gambar: Pinterest
“Pendidikan adalah daya-upaya
untuk memajukan bertumbuhnya
Budi pekerti (kekuatan batin,
karakter), Pikiran (intelek) dan
Tubuh anak, dalam rangka
kesempurnaan hidup dan
keselarasan dengan dunianya”
• Pendidikan: proses pembudayaan yakni suatu usaha memberikan nilai-nilai luhur
kepada generasi baru dalam masyarakat yang tidak hanya bersifat
pemeliharaan tetapi juga dengan maksud memajukan serta
memperkembangkan kebudayaan menuju ke arah keluhuran hidup
kemanusiaan.
• Pendidikan dan pengajaran idealnya memerdekakan manusia secara lahiriah
dan batiniah selalu relevan untuk segala jaman
• Pendidikan nasional ialah pendidikan yang beralaskan garis hidup dari
bangsanya (cultureel-nationaal) dan ditujukan untuk keperluan perikehidupan
(maatschappelijk) yang dapat mengangkat derajat negara dan rakyatnya, agar
dapat bekerja bersama-sama dengan lain-lain bangsa untuk kemuliaan segenap
manusia di seluruh dunia.
Sumber: Dewantara, Ki Hadjar. 1962. Karja I (Pendidikan). Pertjetakan Taman Siswa, Jogjakarta & Blog UNY
RELATaksonomi Capaian Pembelajaran
SI FUNGSIONAL BELAJAR Sikap Pengetahuan Keterampilan
DAN PEMBELAJARAN
1 Mengamati Menerima Mengingat Mengamati
2 Mempertanyakan Menjalankan Memahami Mempertanya
Menghargai kan
3 Mengumpulkan
informasi Menerapkan Mencoba
4 Mengasosiasi Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengkomuni- Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
kasikan
5
- Mencipta Mencipta
3
Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013
2 HAL TERKAIT KURIKULUM
1. KURIKULUM YG SEDANG
DIIMPLEMENTASIKAN
2. GAGASAN KURIKULUM MASA DEPAN
Konteks Kurikulum Rapat Mekanisme Pemantauan UN 2016
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan sebuah pengaturan berkaitan
dengan tujuan, isi, bahan ajar dan cara yang digunakan sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan
pendidikan nasional.
UU No. 20 Tahun 2003
• TUJUAN : “menghasilkan manusia yang ... “ (kompetensi Abad 21, digital teknologi, literasi
digital)
• ISI
• BAHAN AJAR : konten pembelajaran (berbagai bentuk media)
• CARA PEMBELAJARAN : bentuk dan format materi (format digital/elektronik)
: memanfaatkan teknologi (komputer, internet, aplikasi, dsb.) belajar dengan
tekologi: PJJ, E-Learning, E-Educatioan, Distance Learning,
not just accumulation but also meaning
Kurikulum bergerak secara dinamis mengikuti perubahan zaman, karena harus senantiasa relevan dalam menjawab
kebutuhan manusia (pendidikan) yang berkembang dari masa ke masa
10
Prof. R. Eko Indrajit
Kurikulum: UU No. 20/2003 Rapat Mekanisme Pemantauan UN 2016
kurikulum Tujuan Kompetensi
Materi
Isi dan Bahan Proses
Penilaian
Cara
Pengaturan
Rapat Mekanisme Pemantauan UN 2016
Tiga hal yang akan dicapai Kurikulum
KARAKTER • Bagaimana menghadapi lingkungan yang
terus berubah?
• Bagaimana mengatasi tantangan yang
KOMPETENSI kompleks?
LITERASI • Bagaimana menerapkan keterampilan inti
untuk kegiatan sehari-hari?
Kecakapan Abad 21yang dibutuhkan 3
12
Kualitas Karakter Kompetensi Literasi
Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks. Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk
berubah. kegiatan sehari-hari.
1. Berpikir kritis/memecahkan masalah
1. Iman & taqwa Kreativitas 1. Baca tulis
2. Cinta tanah air 2. Berhitung
3. Rasa ingin tahu 2. Komunikasi 3. Literasi sains
4. Inisiatif 3. Kolaborasi 4. Literasi informasi teknologi dan
4. 5. komunikasi
Agenda5. Gigih 6. Literasi keuangan
7. Literasi budaya dan
6. Kemampuan beradaptasi
7. Kepemimpinan kewarganegaraan
8. Kesadaran sosial dan budaya
Kurikulum Pembelajaran Perbukuan Penilaian
Monitor & feedback K13 Pembelajaran abad 21 Buku pendamping kurikulum Penilain Kelas & Sekolah
Kurikulum kontekstual – KTSP Pembelajaran dinamis saintifik Buku teks INAP
Kurikulum vokasi Wholistic learning Buku pengayaan Ujian Nasional
Kurikulum inklusif futuristik Buku bacaan Survei Internasional
Dimensi kurikulum Rapat Mekanisme Pemantauan UN 2016
IDE KURIKULUM • FILOSOFI
• PSIKOPEDAGOGI
• SOSIOLOGI
ALIRAN INFORMASI DALAM EKOSISTEM KURIKULUM
• RENCANA (PLAN) IMPLEMENTED/ DAMPAK KURIKULUM/
TAUGHT LEARNED
• INTENDED
(DOCUMENT CURRICULUM CURRICULUM/
CURRICULUM)
EVALUATED
CURRICULUM/
ACHIEVED CURR.
Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013 Berbasis Kompetensi
SKL Struktur Mata Pelajaran
Kompetensi Inti
Standar Isi & Standar
Penilaian Kompetensi Dasar
Silabus
Standar Proses RPP
Standar Pendidik Standar Standar Standar
& Tenaga Sarana Pengelolaan Pembiayaan
Prasarana Pendidikan
Kependidikan
Kompetensi
Kompetensi Abad 21:
Kemampuan Literasi Kecakapan Hidup Konteks
Digital
Belajar dan •Fleksibilitas dan Adaptabilitas Lingkungan
•Literasi •Inisiatif dan Mandiri Kualitas Hidup
Berinovasi Informasi •Interaksi Lintas Sosial-Budaya
•Literasi •Produktivitas dan HAM
•Berpikir Kritis dan Media Akuntabilitas SDG
Penyelesaian •Literasi •Kepemimpinan dan Keberagaman
Masalah Teknologi Tanggung Jawab Demokrasi
•Kreativitas dan NKRI
Inovasi
•Komunikasi Mata Pelajaran
•Kolaborasi
Karakter PA-BP
PPKn
• Ketaqwaan/religius, cinta tanah air, toleran, menghormati Bahasa
keberagaman, jujur, adil, empati, penyayang, rasa Matematika
hormat, kesederhanaan, pengampun, rendah hati,
integritas, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, IPA
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai IPS
prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar Seni Budaya &
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, Keterampilan
tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, peduli PJOK
dll.
Nilai Pancasila Menginspirasi Ide Dasar Kurikulum
Pancasila sebagai suatu Kurikulum membentuk manusia Indonesia yang: Kurikulum mengembangkan
filosofis kehidupan bangsa a. beragama dan menghormati agama lain sikap, pengetahuan, dan
senantiasa menginspirasi b. cinta bangsa, tanah air, dan negara keterampilan yang
ide dasar pengembangan c. memiliki kepedulian untuk mengembangkan menempatkan budaya
kurikulum. Indonesia sebagai dasar
kehidupan kebangsaan, sosial dan ekonomi pengembangan pendidikan
yang berkeadilan Indonesia yang mampu dan
d. demokratis yang mampu menghargai bermanfaat untuk
pluralisme sosial dan budaya mengembangkan kualitas
e. mampu berkontribusi untuk mewujudkan manusia Indonesia
kehidupan umat manusia yang bermartabat
dan saling menghargai
f. membangun masyarakat yang berkeadilan
sosial
4
Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Substansi Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Permasalahan Hasil Perbaikan
▪ Koherensi KI-KD dan penyelarasan
▪ Isu keselarasan antara KI-KD dengan
silabus dan buku. dokumen.
▪ Penataan kompetensi Sikap Spiritual
▪ Kompleksitas pembelajaran dan
penilaian pada Sikap Spiritual dan dan Sikap Sosial pada semua mata
Sikap Sosial. pelajaran.
▪ Penataan kompetensi yang tidak
▪ Pembatasan kemampuan siswa dibatasi oleh pemenggalan
melalui pemenggalan taksonomi taksonomi proses berpikir (berpikir
proses berpikir antar jenjang tingkat tinggi sejak SD).
(berpikir tingkat tinggi hanya untuk
jenjang menengah). ▪ Pemberian ruang kreatif kepada guru
dalam mengimplementasikan kurikulum.
▪ Penerapan proses berpikir 5M
sebagai metode pembelajaran yang
bersifat prosedural dan mekanistik.
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
1. Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen 2. Penataan Kompetensi Sikap Spiritual & Sosial
1 Keselarasan antara dokumen KI-KD, 1 Pada mata pelajaran Pendidikan
silabus, dan buku. Agama-Budi Pekerti dan mata
pelajaran PPKn, pembelajaran sikap
2 Koherensi vertikal: Kesinambungan spiritual dan sosial dilaksanakan melalui
cakupan (scope) dan urutan pembelajaran langsung dan tidak
(sequence) KD sejak kelas I s.d. XII. langsung.
3 Koherensi horizontal: Keselarasan 2 Pada mata pelajaran selain mata
cakupan (scope) dan urutan pelajaran Pendidikan Agama-Budi
(sequence) KD antar mata Pekerti dan mata pelajaran PPKn,
pelajaran. pembelajaran sikap spiritual dan sosial
dilaksanakan melalui pembelajaran
tidak langsung.
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Contoh Penataan KI-1: Sikap Spiritual Contoh Penataan KI-2: Sikap Sosial
Mata Pelajaran Kimia SMA/MA Kelas XI Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Contoh Penataan Kompetensi Sikap Spiritual & Sosial
Lama Baru Lama Baru
KI-1 KI-1 KI-2 KI-2
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Memiliki perilaku jujur,
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya. agama yang dianutnya. tanggung jawab, santun, peduli, disiplin, tanggung jawab,
dan percaya diri dalam santun, peduli, dan percaya
KD KD berinteraksi dengan keluarga, diri dalam berinteraksi
1.1 Menyadari adanya (KI-1 dicapai melalui teman, dan guru. dengan keluarga, teman,
keteraturan dari sifat pembelajaran tidak dan guru.
hidrokarbon, termokimia, langsung (indirect KD KD
laju reaksi, teaching) yaitu 2.1 Memiliki kepedulian dan rasa (KI-2 dicapai melalui
kesetimbangan kimia, keteladanan, pembiasaan, ingin tahu terhadap pembelajaran tidak langsung
larutan dan koloid dan budaya sekolah, keberadaan wujud dan sifat (indirect teaching) yaitu
sebagai wujud kebesaran dengan memperhatikan benda melalui pemanfaatan keteladanan, pembiasaan,
Tuhan YME dan karakteristik mata Bahasa Indonesia dan/atau dan budaya sekolah, dengan
pengetahuan tentang pelajaran, serta kebutuhan bahasa daerah. memperhatikan karakteristik
adanya keteraturan dan kondisi peserta didik) 2.2 Memiliki rasa percaya diri mata pelajaran, serta
tersebut sebagai hasil terhadap keberadaan tubuh kebutuhan dan kondisi
pemikiran kreatif manusia melalui pemanfaatan Bahasa peserta didik.)
yang kebenarannya Indonesia dan/atau bahasa
bersifat tentatif. daerah.
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
3. Penataan Kompetensi yang Tidak Dibatasi Pemenggalan Taksonomi Proses Berpikir
Kerangka Penyusunan KD Kerangka Penyusunan KD
Lama Revisi
SMA/SMK Dimensi Proses
Berpikir
Dimensi Proses Berpikir SMP Keluasan &
SD Kedalaman
Dimensi Pengetahuan SMA/SMK Faktual
SMP Konseptual
SD Prosedural
Metakognitif
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
4. Pemberian Ruang Kreatif kepada Guru
1 Silabus yang disiapkan Pemerintah merupakan salah satu
model untuk memberi inspirasi. Guru dapat
mengembangkannya sesuai dengan konteks yang
relevan.
2 Dalam pembelajaran tematik (khusus jenjang SD), guru
dapat mengembangkan tema dan sub tema sesuai dengan
konteks yang relevan.
3 • 5M merupakan kemampuan proses berpikir yang perlu
dilatihkan secara terus menerus melalui pembelajaran agar
siswa terbiasa berpikir secara saintifik.
• 5M bukanlah prosedur atau langkah-langkah atau pendekatan
pembelajaran.
5
Penumbuhan/Pendidikan Karakter
Penumbuhan Karakter
Bahasa
Indonesia
Ekonomi, Nilai-Nilai PPKn 1. Pembelajaran yang bermakna
Matematika, Karakter 2. Ekosistem dan budaya sekolah
dan lain-lain
yang sehat
Pendidikan 3. Guru sebagai panutan
Agama 4. Lingkungan keluarga dan
dan Budi
Pekerti masyarakat yang memperkuat
penumbuhan nilai-nilai karakter
dan budi pekerti anak
…. Penumbuhan Nilai bukan sekadar Mata Pelajaran …
Explicit curriculum, melalui mata Buku teks dan buku bacaan
pelajaran (PPKn, Pendidikan pengayaan (baik isi
Agama & Budi Pekerti, Bahasa bacaannya maupun
Indonesia) atau melalui sebagian ilustrasinya).
kompetensi inti & kompetensi dasar
dalam mata pelajaran. Ekosistem dan budaya sekolah: tata
kelola yang akuntabel; hubungan
Hidden curriculum: guru sebagai antar warga sekolah yang
panutan dan teladan, menjunjung tinggi kejujuran,
pembelajaran yang menekankan harmonis & saling menghargai; dll.
nilai-nilai (values), dll.
Pendidikan di keluarga dan
Kokurikuler dan Ekstrakurikuler: masyarakat: keselarasan antara
kepramukaan, PMR, OSIS, pendidikan di sekolah dan di
olahraga, kesenian, dll. lingkungan keluarga dan masyarakat.
Pembiasaan & Peneladanan Kemudian Pembudayaan
Permendikbud No. 23
Tahun 2015
Tentang Penumbuhan Budi
Pekerti
Contoh Kearifan Lokal
Gayo Toraja Wakatobi
Murip i kandung edet, mate i kandung bumi Agama leluhur Aluk Sanda Saratu’ (ritual Gau Satoto (politik jalan lurus; menyatunya
(hidup dikelilingi adat, kematian dikelilingi serba lengkap seratus) antara lain mengatur kata dengan perbuatan)
tanah). Sebagaimana tanah mengelilingi hidup kemasyarakatan atau Lima prinsip nilai: tangguh, sabar, teguh,
tubuh yang sudah mati, adat membangun ketatanegaraan to madara takkun (yang berani, dan jujur
kepribadian seseorang dengan mengatur berdarah putih metah/suci), to ma’lite
tingkah laku bersih, dan menghindarkan diri bumbungan (yang bergetah susu).
dari berbagai godaan.
Jawa Bali
Hamemayu Hayuning Buwana Tri Hita Karana
Konsep jawa untuk memuliakan dunia dan Kebahagiaan manusia hanya dapat dicapai
semesta. Untuk itu, diperlukan ketulusan dan jika manusia mampu membangun
semangat untuk peduli dan berbagi yang hubungan harmonis dengan Tuhannya,
dilandasi ketulusan, sehingga tidak akan ada dengan lingkungan alamnya, serta dengan
pamrih atau kepentingan pribadi yang justru sesama manusia yang lain.
merugikan dan jauh dari semangat
memuliakan dunia.
Sumber:
1. Stanislaus Sandarupa - Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin - http://nasional.kompas.com/read/2011/05/14/03510628/Kearifan.Lokal.Antikorupsi
2. Suyami, 2007:29 - http://www.academia.edu/17265124/Kearifan_Lokal_Masyrakat_Samin_Dalam_Pembudayaan_Nilai-Nilai_Anti_Korupsi_Di_Indonesia
3. Asrif & La Ode Usra, Gau Satoto: Kearifan Lokal Orang Wakatobi, 2015
Peragaman Kurikulum Rapat Mekanisme Pemantauan UN 2016
• Landasan: Nawa cita (1, 3, 5, 6, 7, 8, 9)
• Tujuan: revolusi karakter anak bangsa sesuai spirit Trisakti
• Memaknai peragaman/diversifikasi
• Basis diversifikasi/keragaman: siswa, sekolah, daerah
• Format diversifikasi
• Diversifikasi tema (tentatif): maritim, agraris, niaga/jasa
• Diversifikasi geososiocultural: basis potensi lokal konteks nasional dan global (tetap dalam
spirit bhinneka tunggal ika!)
• Diversifikasi bangun/struktur kurikulum: “rumah makan padang”, guru dan siswa dapat
menikmati menu sesuai selera (disamping menu pokok – kompetensi utama)
• Pengembangan diversifikasi
• Nasional: maritim, agraris, niaga/jasa
• Daerah: budaya lokal, kearifan lokal, keragaman alam
• Sekolah: niche dan konteks masing-masing sekolah
3 warna utama diversifikasi kurikulum Sebagai habitat, sebagai sumber penghidupan dan
kehidupan, sumber kesejahteraan dan kejayaan bangsa
Maritim
Agraris Niaga/Jasa
Model peragaman/diversifikasi kurikulum Mata pelajaran 1
Mata pelajaran 2
Warna Kurikulum Mata pelajaran 3
Mata pelajaran 4
Warna maritim dalam kurikulum Mata pelajaran 5
Mata pelajaran 6
Warna agraris dalam kurikulum Mata pelajaran 7
Mata pelajaran 8
Warna niaga/jasa dalam kurikulum Mata pelajaran 9
Integrasi diversifikasi dalam kurikulum
• Membaur dalam kurikulum (blended curriculum)
[KI, KD sama]
• Dalam bentuk tematik
• Menjadikan pembelajaran kontekstual
• Di dalam silabus, RPP, metode dan bahan pembelajaran
• Pengayaan kurikulum dalam mapel yang ada [tambahan KI, KD pada
mapel]
• Mata pelajaran tersendiri/pilihan
7
Penutup
PENGEMBANGAN KI, KD, DAN KONTEKS
PENGALAMAN BELAJAR (PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN)
SISWA:
• BERKARAKTER,
• KOMPETEN, DAN
• LITERAT
LOTS HOTS
Keterangan Gambar : Rapat Mekanisme Pemantauan UN 2016
• Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 bertujuan mengembangkan bakat, minat,
dan potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten dan literat. Untuk
mencapai hasil tersebut diperlukan pengalaman belajar yang bervariasi mulai
dari yang sederhana sampai pengalaman belajar yang bersifat kompleks.
Dalam kegiatan tersebut guru harus melaksanakan pembelajaran dan
penilaian yang relevan dengan karakteristik pembelajaran abad 21.
• Pembelajaran dalam setiap mata pelajaran terkait dengan kompetensi dan
konteks yang harus memacu peserta didik untuk memiliki ketrampilan berpikir
dari yang sederhana (LOTS) menuju proses berpikir tingkat tinggi (HOTS).
• Kegiatan pembelajaran tersebut tidak dapat sekaligus dilaksanakan, tetapi
sedikit demi sedikit ada perubahan. Dari kapasitas LOTS yang banyak sedikit
demi sedikit dikurangi dan menambah kapasitas HOTS, sehingga pada akhirnya
kapasitas HOTS menjadi karakter peserta didik.
• Melalui pembelajaran tersebut pada akhirnya dapat mengahasilkan lulusan
yang berkarakter, kompeten, dan literat untuk siap menghadapi tantangan
Abad 21.
Rapat Mekanisme Pemantauan UN 2016
Tiga hal yang akan dicapai Kurikulum
KARAKTER • Bagaimana menghadapi lingkungan yang
terus berubah?
• Bagaimana mengatasi tantangan yang
KOMPETENSI kompleks?
LITERASI • Bagaimana menerapkan keterampilan inti
untuk kegiatan sehari-hari?
”The successful implementation of a
curriculum framework relies not simply on the
policy or regulatory practice, but also on
educators; their interpretation, knowledge
and understanding of the framework; and their
ability to apply it to their pedagogical practices.”
Marianne Knaus
Journal of Early Childhood Research, October 2015; vol. 13, 3: pp. 221-235., first
published on August 4, 2014
“Setiap orang adalah guru, setiap rumah adalah sekolah”
“Aku hanya orang biasa yang bekerja untuk bangsa Indonesia
dengan cara Indonesia. Namun yang penting untuk kalian yakini,
sesaat pun aku tak pernah mengkhianati tanah air dan bangsaku,
lahir maupun batin. Aku tak pernah mengkorup kekayaan negara”
- Ki Hadjar Dewantara
Terima kasih.
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
litbang.kemdikbud.go.id