The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rohmadsafarudinningrat, 2022-04-09 03:29:58

3.1.a.3. Mulai dari Diri

PPGP

Keywords: Modul 3

3.1.a.3. Mulai dari Diri

Tujuan Pembelajaran Khusus: Mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) tentang
proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang berada di antara berbagai
pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua murid, guru, yayasan dan pihak komunitas
sekolah.

Dalam sebuah wawancara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi kita, Bapak
Nadiem Makarim menyatakan bahwa:

Beban dan amanah kepemimpinan adalah mengimbangi semua prioritas yang terpenting. Tugas
saya dalam pendidikan adalah melakukan yang terbaik. Apa yang diinginkan kadang-kadang
belum tentu itu yang terbaik. Dan untuk membuat perubahan, apalagi perubahan yang
transformational, pasti ada kritik. Sebelum mengambil keputusan, tanyakan, apakah yang kita
lakukan berdampak pada peningkatan pembelajaran murid? (Nadiem Makarim, 2020)

1. Berilah komentar pada pekerjaan CGP lain di kolom komen pada LMS.
2. Setiap CGP minimal mengomentari pekerjaan 2 CGP lain.

Pertanyaan Pemantik - Survei Pengetahuan Awal

Menurut Bapak dan Ibu, apa pesan dari kutipan tersebut di atas?
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan sangat
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Seorang guru yang mampu mengelola emosi
yang terkait dengan kesadaran diri, pengelolaan diri, menunjukkan empati, memiliki
keterampilan berelasi dan membuat keputusan yang bertanggung jawab, akan lebih mampu
membuat keputusan yang berpihak pada murid. Keputusan yang dibuat akan melewati tapahan-
tahapan yang bekaitan dengan sosial emosional sang guru yang pastinya tidak akan membuat
peserta didik kecewa dengan keputusan yang diambil. Setiap keputusan yang diambil harus
mampu membuat dampak bagi peserta didik, sehingga ia mampu menciptakan sesuatu yang juga
berdampak baik pada kehidupannya, dan lingkungan sekitar. Peserta didik yang memiliki adab
dan ilmu sehingga dicintai oleh orang sekelilingnya. Menjadi hamba yang takut akan Tuhannya
sehingga menjadikan diri berperilaku sesuai dengan perintah Tuhan sang pencipta. Seorang guru
penggerak harus bisa menginspirasi bagi peserta didik.

Pertanyaan Pemantik - Survei Pengetahuan Awal

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid, Anda pasti sering
dihadapkan dalam situasi di mana Anda diharuskan mengambil suatu keputusan. Namun,
seberapa sering keputusan tersebut melibatkan kepentingan dari masing-masing pihak yang
sama-sama benar, tapi saling bertentangan satu dengan yang lain?
Bagaimana pengalaman Anda dalam menghadapi situasi seperti ini? Pemikiran-pemikiran
seperti apa yang melandasi pengambilan keputusan Anda? Kemudian, setelah mengambil
keputusan tersebut, pernahkah Anda menjadi ragu-ragu dan menanyakan diri Anda sendiri
apakah keputusan yang diambil telah tepat, ada perasaan tidak nyaman dalam diri Anda, atau
timbul pemikiran mengganjal dalam diri Anda seperti, ‘Apakah ini sesuai peraturan?’ atau
‘Bagaimana panutan saya akan berlaku dalam hal seperti ini?’

A. Perbedaan Bujukan Moral dan Dilema Etika
Dalam pengambilan keputusan ada dua hal yang terjadi yaitu bujukan moral dan dilema etika. Nah
apakah perbedaan keduanya itu?

 Bujukan moral atau benar vs salah adalah sebuah situasi yang terjadi dimana seseorang
dihadapkan pada situasi benar atau salah dalam mengambil sebuah keputusan.

 Dilema etika atau benar vs benar adalah sebuah situasi yang terjadi dimana seseorang
dihadapkan pada situasi keduanya benar namun bertentangan dalam mengambil sebuah
keputusan.

B. Empat Paradigma dalam Pengambilan Keputusan
Dari pengalaman kita bekerja kita pada institusi pendidikan, kita telah mengetahui bahwa dilema
etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu. Ketika kita menghadapi situasi
dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih
sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan
akan hidup.
Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa
dikategorikan seperti di bawah ini.

1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
C. Tiga Prinsip dalam Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan sebuah keputusan ada tiga prinsip yang melandasinya. Ketiga prinsip ini yang
seringkali membantu dalam menghadapi pilihan-pilihan yang penuh tantangan, yang harus
dihadapi pada dunia saat ini.
Ketiga prinsip tersebut yaitu.
1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

D. Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, Anda harus memastikan bahwa keputusan yang Anda
ambil adalah keputusan yang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui
apakah keputusan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pengambilan keputusan secara
etis.

Di bawah ini adalah 9 langkah yang telah disusun untuk memandu Anda dalam mengambil dan
menguji keputusan dalam situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa nilai-
nilai yang bertentangan.

1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
4. Pengujian benar atau salah. Ada uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran,

dan uji panutan/idola.
5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
6. Melakukan Prinsip Resolusi.
7. Investigasi Opsi Trilema.
8. Buat Keputusan.
9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan.

Setelah bapak/ibu memahami terkait dengan materi modul 3.1 di atas, berikut admin akan
membagikan tugas demonstrasi kontekstual. Adapun panduan pertanyaannya sebagai berikut.

 Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda
dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda?

 Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan
berdasarkan pemimpin pembelajaran?

 Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu
depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.

 Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk
menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif.

Berikut jawaban admin terkait dengan pertanyaan panduan di atas.

 Belajar dan berbagi itulah kata-kata yang selalu admin jadikan pegangan didalam setiap
mengikuti kegiatan pengembangan koompetensi yang admin ikuti. Artinya selain belajar
untuk peningkatan kompetensi diri sendiri, admin juga melakukan sesi sharing atau berbagi
apa yang sudah admin dapatkan baik kepada rekan-rekan guru di sekolah dan juga rekan-
rekan guru di seluruh nusantara. Karena bagi admin dengan berbagi maka ilmu yang akan
kita miliki akan semakin berkembang dan bertambah. Selain itu, kita juga dapat
menginspirasi rekan-rekan yang lain untuk ikut melakukan apa yang telah kita lakukan.
Adapun cara yang akan admin lakukan dalam mentransfer dan membagikan pengetahuan
yang admin dapatkan dalam program guru penggerak ini yaitu: 1) Mensosialisasikan
materi-materi program guru penggerak yang telah didapatkan melalui komunitas praktisi

SDN 29 Dangin Puri yang sudah dibentuk dan juga melalui rapat dewan guru SDN 29
Dangin Puri. Sosialisasi dapat dilakuakn baik secara luring maupun daring. 2)
Mensosialisasikan materi-materi program guru penggerak melalui tulisan-tulisan di blog
admin yaitu ngiringmelajah.com. 3) Mensosialisasikan materi-materi program guru
penggerak melalui video yang diupload ke channel youtube admin yaitu Ngiring Melajah.

 Sebagai seorang pemimpin pembelajaran di sekolah dalam rangka mewujudkan merdeka
belajar dengan pembelajaran yang berpihak kepada murid, tentunya suatu waktu kita akan
dihadapkan pada situasi dilema untuk mengambil sebuah keputusan yang terbaik dan
menguntungkan semua pihak. Adapun langkah-langkah awal yang akan admin lakukan
yaitu: 1) Memastikan bahwa dalam mengambil sebuah keputusan sudah sesuai dan sejalan
dengan visi dan misi yang telah kita susun dan sepakati bersama. 2) Melakukan analisa
terhadap situasi atau kasus yang admin hadapi disesuaikan dengan paradigma pengambilan
keputusan. 3) Memilih salah satu atau mungkin ketiganya dari tiga prinsip pengambilan
keputusan yang ada. 4) Melakukan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

 Kapan admin akan memulai menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan tidak
dapat dipastikan apakah hari ini, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, atau hari apa.
Langkah-langkah pengambilan keputusan ini akan admin terapkan ketika admin
dihadapkan pada situasi dilema etika yang memerlukan pengambilan keputusan terbaik
yang dapat menguntungkan semua pihak. Jika hari ini mengalami dilema etika maka hari
ini admin akan menerapkan langkah-langkah tersebut, jika besok mengalami dilema etika
maka besok akan diterapkan langkah-langkah tersebut, dan seterusnya. Harapan admin
tentunya ketika admin dihadapkan pada situasi dilema etika admin dapat melakukan

pengambilan keputusan dengan memperhatikan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3
prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

 Dalam mengambil sebuah keputusan tidak hanya kita lakukan sendiri saja tentu perlu
masukan-masukan dari rekan yang bisa kita ajak berdiskusi dan berbagi sehingga kita
mengetahui apakah keputusan yang telah kita ambil ini sudah tepat dan efektif atau belum.
Menurut admin orang-orang yang bisa admin jadikan teman diskusi/pendamping dalam
menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah rekan-rekan
sejawat di sekolah, kepala sekolah, orang tua siswa, siswa, komite sekolah, atau bisa juga
pengawas sekolah.

Survei Pengetahuan Awal

Bacalah studi kasus pengambilan keputusan yang telah disediakan di tautan:
https://docs.google.com/forms/d/1cO5I4dl-HOoPV2_mDrIz4ilAGSdj8Vy5-
U2XLTcbrtI/edit?usp=sharing dan jawablah pertanyaan-pertanyaannya.

Di sini tidak ada jawaban benar atau salah. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meninjau
pengetahuan dan pengalaman awal Anda dalam memahami topik pengambilan keputusan
sebagai pemimpin pembelajaran.
Bagilah pengalaman di sekolah asal Anda, bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin
pembelajaran mengambil suatu keputusan atau bagaimana Anda melihat pimpinan di sekolah
Anda mengambil suatu keputusan? Di sini pemimpin pembelajaran bisa seorang guru yang harus
mengambil keputusan-keputusan setiap harinya di dalam kelas, atau seorang murid yang
dihadapkan pada berbagai pilihan dalam proses pembelajarannya ataupun pimpinan di sekolah
asal Anda yang seringkali perlu mengambil keputusan sulit dalam tugas sehari-harinya.
Ajukan pertanyaan-pertanyaan atau harapan-harapan Anda mengenai materi pengambilan
keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, baik untuk diri Anda maupun kelak untuk murid-
murid dan lingkungan Anda.
Setelah membayangkan diri Anda mengambil keputusan yang telah ditentukan, apakah Anda
pernah bertanya kembali kepada diri sendiri, apakah keputusan yang diambil telah tepat, atau
sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, apakah Anda pernah memiliki rasa tidak nyaman
atas keputusan-keputusan yang telah dibuat?
Setelah tuntas membaca dan menjawab pertanyaan pada tautan di atas, kumpulkan tugas sesuai
dengan tenggat waktu yang telah ditentukan di LMS.

Studi Kasus:

Anda adalah Kepala Sekolah yang baru diangkat di SMP X. Wakil Kepala Sekolah Kurikulum
mengatakan bahwa sekolah memerlukan buku-buku pelajaran baru yang perlu didistribusikan
dengan segera kepada murid-murid. Hari itu, Anda diberitahu bahwa penerbit Y akan hadir untuk
presentasi buku-buku pelajaran untuk tahun ajaran baru. Wakasek Kurikulum Anda mengatakan
bahwa ini adalah kegiatan rutin sekolah untuk menyeleksi buku-buku pelajaran murid kelas 1-6
menjelang tahun ajaran baru dimulai, dan para orang tua pun sudah menunggu daftar buku-buku
yang harus dibeli. Anda pun bertemu dengan penerbit Y. Di akhir rapat, penerbit Y memberitahu
Anda bahwa jika Anda memutuskan memesan dari penerbitan mereka, maka seperti kepala
sekolah sebelumnya, Anda akan mendapatkan 'komisi'. Penerbit memberitahu Anda bahwa
kegiatan seperti ini sudah dilakukan setiap tahun oleh pimpinan sekolah Anda terdahulu.
Penerbit Y juga mengatakan bahwa kerja sama ini sudah lama terbina, dan mereka senantiasa
tepat waktu memberikan buku-buku pelajaran yang dibutuhkan sekolah. Apa yang akan Anda
lakukan sebagai Kepala Sekolah? Suatu saat, pihak Yayasan/Manajemen Sekolah memanggil
Anda untuk mengetahui prosedur dan praktik pemesanan buku-buku tahun ajaran baru di sekolah
selama ini. Apa yang Anda katakan? *

Sebagai kepala sekolah tentunya saya akan melakukakn eksplorasi awal masalah dan kronilogi
akan mekanisme yang sudah ada selama ini. Hal yang eprtam adalah berdialog dengan rekan
kerja dalam hal ini pembantu pimpinan atau wakil kepala sekolah. Setelah informasi didapat
dimana hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan adalah memetakan baik dan
buruknya dan mememtakan kekuatan seluruh warga atau elemen sekolah. Baru setelah itu kita
melakukan dialog bersama dengan dewan guru dan tenaga kependidika. Apa yang sudah

menjadi kesepakatan (dalam memutuskan terkait pembelian buku) maka itulah yang menjadi
kesepakatan bersama dan selaku kepala sekolah menggaris bawahi apa kesepakatan bersama
adalah kebijan sekolah. Karena masih baru maka demikian lah juga yang akan kami sampaikan
pada kepala yayasan/ manajemen sekolah. Dengan mengatakan. Bahwa hasil dari rapat
menghendaki untuk tetap melakukan prosedur sepertihalnya tahun tahun sebelumnya. Namun
tentu terkait komisi silahkan komisi tersebut di berikan kepada orang yang lebih berhak oleh
penerbit sendiri. Dari kesepakatan inilah harus terdapat evaluasi menyeluruh untuk perbaikan
pada masa pengambilan kebijakan pada tahun berikutnya.

Bagaimana situasi di lingkungan Anda sendiri, adakah nilai-nilai kebajikan yang dijunjung
tinggi di tempat Anda bekerja, atau tinggal? Ceritakan pengalaman Anda Anda bagaimana nilai-
nilai kebajikan tersebut telah membentuk diri Anda terutama dalam mengambil suatu keputusan?

Terdapat nilai nilai kebajikan pada lingkungan saya bekerja yaitu SMA N 1 Belitang, yaitu sikap
jujur, berkenaan dengan kasus diatas pernah saya alami dan menjadi perhatian saya. Dari nilai
kejujuran akan emmebentuk akrakter diri yang pantang akan godaaan tetapi berkenaaan
dengan prosedur akan kepentingan orang banyak maka sikap saya adalah masih memaafkan
dan menjadi pembelajaran terakhir untuk berada dilingkungan yang tidak baik, selanjutnya
saya akan gunakan sebagai evaluasi pada pengambilan keputusan di dalam kondisi yang serupa
pada masa yang akan datang.

Apakah Anda pernah mengalami atau melihat suatu pengambilan keputusan serupa studi kasus
yang ditanyakan di atas, di mana ada dua kepentingan saling berbenturan? Ceritakan bagaimana
pengalaman Anda sendiri di sekolah asal Anda. Apa yang Anda lakukan pada waktu itu,
mengapa?

Saya sering melihat hal tersebut, ketika pada saat kegiatan ektakurikuler dimaka kegiatan
tersebut adalah Karya Ilmiah remaja dan di dalam pelaksanaannya dibutuhkan anggaran yang
tidak sedikit. Akibatnya dalam rapat terdapat usulan untuk dalam membuat anggaran adalah
separuh separuh karena kondisi kas sekolah dalam kondisi minim, dan ketika sudah
disosialisasikan terdapat hambatan berupa ketidak setujuan orang tua / wali murid peserta
karya ilmiah akan metode seperti itu. Yang telah saya lakukan adalah membuat rancangan
proposal penelitian dan prosposal anggaran untuk presentasi karya ilmiah di Malang. Dan kami
besyukur dengan bimbingan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah maka kegiatan tersebut
akhirnya berjalan dengan bantuan 70:30. Dan kami berangkat ke Malang.

Pernahkah Anda setelah mengambil suatu keputusan, bertanya pada diri sendiri, "Apakah
keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat?" "Apakah seharusnya saya mengambil
keputusan yang lain?" Kira-kira apa yang membuat Anda mempunyai pemikiran seperti itu?

Hal tersebut pernah saya lakukan. Dan mekanisme tersebut saya lakukan karena saya dalam
kondisi tergesa gesa sehingga terjadi kealpha an akan terdapatnya bebebrapa kepentingan
dalam kebijakan tersebut. Tetapi seiring dengan komunikasi afektif maka dapat
dikomunikasikan secara baik dan diterima.

Pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin Anda tanyakan pada sesi Pengambilan Keputusan
berbasis Pemimpin Pembelajaran ini? Apa yang selama ini menjadi tantangan bagi Anda dalam
mengambil suatu keputusan sebagai pemimpin pembelajaran?

Yang menjadi pertanyaan saya adalah apakaha terdapat tahapan tahapan yang bisa dilakukan
untuk mengambil keputusan yang baik sebagai pemimpin pembelajaran ?

Harapan-harapan apa saja yang Anda inginkan dengan mengikuti modul 3. 1-Pengambilan
Keputusan berbasis Pemimpin Pembelajaran? Apa yang ingin Anda capai setelah belajar tentang
modul 3. 1 ini?

Harapannya saa mendapatkan materi dengan resep, prosedur atau tahapan yang jitu atau baku
dalam mengambil keputusan yang bertanggung jawab.


Click to View FlipBook Version