The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Guru Penggerah, CGP,PPGP, Modul 1

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rohmadsafarudinningrat, 2022-02-15 00:24:02

Aksi Nyata Modul 1

Guru Penggerah, CGP,PPGP, Modul 1

Keywords: Aksi Nyata Modul 1

MODUL 1.1

REFLEKSI FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA KI HADJAR DEWANTARA

1.1.a.10 Aksi Nyata – Penerapan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Kelas dan Sekolah

Berikut ini adalah laporan Aksi Nyata Modul 1.1 Filosofi Pendidikan Ki hajar Dewantara

A. Latar Belakang
Ki Hajar Dewantara menyampaikan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat dengan cara memberi
tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki yaitu kodrat alam dan
zaman. Sebagai tenaga pendidik kita harus sadar bahwa setiap anak dilahirkan
dengan kodrat alam yang berbeda, namun mereka memiliki hak yang sama untuk
berkembang sesuai dengan zamannya.

Tugas kita sebagai pendidik adalah mendampingi anak-anak berkembang
dengan memahami bahwa setiap anak akan berkembang dengan cara yang berbeda-
beda dan setiap anak harus menjadi produk terbaik di zamannya.

Pemikiran Ki Hajar Dewantara akan selalu relevan karena selain menuntun
antara kodrat alam dan kodrat zaman yang dimiliki oleh anak, beliau juga
menyatukan dua konsep yaitu pendidikan dan kebudayaan. Dimana untuk
mencapai kebudayaan atau peradaban yang kita inginkan, Pendidikan adalah salah
satu pondasinya. Jadi pendidikan akan selalu menjadi bagian penting dalam setiap
perubahan. Dan ketika perkembangan anak menjadi tujuan utama Pendidikan
tersebut, artinya akan tercipta kebudayaan yang dapat dijalankan oleh setiap orang
di dalamnya dengan fungsinya masing-masing

Setelah mempelajari tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara saya mencoba
dari pembelajaran yang bersifat teacher centered menjadi student centered dengan
cara membuat penilaian berbasis project dengan memberikan kebebasan kepada
murid untuk membuat project yang mereka sukai. Pada Projeck kali ini di latih

untuk kemampuan berfikir kritis dan kritis siswa sudah muncul dalam pembelajaran
serta hasil inovatif dan penelitaian.
B. Tujuan
adapun tujuan aksi nyata yang dilakukan calon guru pengerak yaitu:

1). Menjalankan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara untuk membimbing murid
berdasarkan kodrat alam dan kodrat zamannya.

2). Menuntun segala bakat yang dimiliki murid.

3). Murid dapat mengerjakan tugas dengan format apa yang mereka sukai, bukan
berdasarkan format yang ditentukan oleh guru.

4). Dengan kegiatan ini diharapkan dapat mencapai tujuan “Merdeka Belajar”

C. Deskripsi Aksi Nyata
aksi Nyata pada modul 1.1 ini dilakukan dengan memberikan penugasan kepada murid
setelah memberikan materi pembelajaran di kelas.
Adapun urutan kegiatan atau tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1).Perencanaan yang terdiri atas Menyusun rencana pembelajaran, membuat intrumen,
menduiskusikan dengan guru serumpun, Izin dengan kurikulum,
mengkomunikasikan dengan Kepala Sekolah.
2). Pelaksanaan terdiri atas Orientasi siswa pada masalah/siswa diberikan keleluasaan
untuk mengeksplore /menemukan masalah, Mengorganisasi siswa untuk belajar,
Pembibingan dalam individu atau kelompok, Mengembangkan karya, Menyajikan
karya inovasi/karya Ilmiah.
3).Hasil Nyata terdiri atas dari Teacher Centered menjadi student centered,
Terciptanya merdeka Belajar, Sebagian besar siswa mengikuti pembelajaran,
Kemampuan berfikir kritis dan kritis siswa sudah muncul dalam pembelajaran serta
hasil inovatif dan penelitaian, Tetimoni yang baik dari rekan guru dan siswa.
4).Rencana perbaikan terdiri atas Melakukan Pretest sebelum pembelajaran,
Melakukan guru Kunjung, Pembimbingan secara berkesinambungan.

D. Tolak Ukur Keberhasilan
Kegiatan ini dianggap berhasil jika :
1). Murid mengumpulkan tugasnya dengan berbagai macam format
2). Murid bersungguh-sungguh mengerjakan tugasnya
3). Pembelajaran dari teacher centered menjadi student centered
4). Berhasil melakukan Terciptanya merdeka Belajar
5). Sebagian besar siswa mengikuti pembelajaran,
6). Kemampuan berfikir kritis dan kritis
7). Terdapat hasil karya inovatif dan penelitaian

E. Tantangan Kegiatan
Tantangan terdiri atas

1). Dibutuhkan kesungguhan dan konsistensi serta semngat dalam melaksanakannya
dimulai dari perencanaan sampai rencana perbaikan.

2). Dibutuhkan daya dukung dari pihak sekolah
3). Kesiapan dan kemampuan murid dalam mengikuti pembelajaran yang berbeda

berdasarkan latar belakang.
4) Waktu yang panjang dalam pembelajaran sampai dengan menghasilkan karya.

F. Hasil Aksi Nyata

Berikut adalah rangkaian kegiatan selama Modul 1.1 Penerapan Filosofi Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara

No Gambar/Foto

1.
Tercipta Merdeka Belajar, Dengan Antusias siswa Mengikuti Pembelajaran
danMemunculkan Berfikir Kritis Dengan Hasil Karya Inovasi

2.
Tercipta Merdeka Belajar, Dengan Antusias siswa Mengikuti Pembelajaran
danMemunculkan Berfikir Kritis Dengan Hasil Karya Inovasi

3.
Tercipta Merdeka Belajar, Dengan Antusias siswa Mengikuti Pembelajaran
danMemunculkan Berfikir Kritis Dengan Hasil Karya Inovasi

4.
Tercipta Merdeka Belajar, Dengan Antusias siswa Mengikuti Pembelajaran
danMemunculkan Berfikir Kritis Dengan Hasil Karya Inovasi

5.

Tercipta Merdeka Belajar, Dengan Antusias siswa Mengikuti Pembelajaran
danMemunculkan Berfikir Kritis Dengan Hasil Karya Inovasi

6.
7.

MODUL 1.2
NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

1.2.a.10 Aksi Nyata – Nilai dan Peran Guru Penggerak

A. Latar Belakang

Nilai dan Peran guru penggerak sangat erat kaitannya dengan Filosofi Pendidikan
Ki Hajar Dewantara. Ki hadjar dewantara merumuskan bahwa fokus utama Pendidikan
adalah murid. Guru harus mampu membuat situasi pembelajaran yang mempertimbangkan
kodrat alam dan kodrat zaman murid-muridnya. Maka untuk mencapai tujuan tersebut
dibutuhkan guru dengan nilai dan peran yang diharapkan dalam Pendidikan guru
penggerak ini.

Guru penggerak diharapkan dapat memiliki, menghayati dan mempraktikkan nilai
dan perannya. Guru penggerak harus mandiri yaitu bertanggung jawab secara penuh
dengan apa yang dilakukan dalam rangka mewujudkan keinginannya tanpa menunggu
perintah orang lain, dan siap menerima segala konsekuensinya. Namun, selain mampu
bekerja secara mandiri itu penggerak juga harus mampu bekerja sama, dan memahami
peran yang diemban atau kolaboratif. Kemudian Guru Penggerak juga harus Inovatif atau
memiliki Ide-ide kreatif yang muncul dari pemikirannya saat menghadapi situasi tertentu.
Hal ini diperlukan agar Guru Penggerak mampu menciptakan pembelajaran yang berpihak
pada Murid dimana ia menjadikan murid sebagai tujuan keberhasilan proses pembelajaran.

Selain nilai diatas, guru penggerak juga harus bisa menjadi pemimpin
pembelajaran. Kemudian tidak hanya dalam pembelajaan guru penggerak juga diharapkan
dapat menggerakan komunitas praktisi dengan menjadi coach bagi guru lain di sekolahnya
maupun di wilayahnya serta mampu mendorong kolaborasi antar guru untuk mewujudkan
kepemimpinan Murid.

Pada aksi nyata Nilai dan Peran guru Penggerak maka pelaksanaan nilainya yaitu
mandiri, kolaboratf, inovatif, reflektif dan berpihak pada murid serta perannya yaitu
menjadi pemimpin pembelajar, menggerakkan komunita praktis, Menjadi coach bagi guru
lain, mendorong kolaborasi antar guru, mewujudkan kepemimpinan berpihak pada siswa.

B. Tujuan
Adapun tujuan aksi nyata yang dilakukan calon guru pengerak yaitu:

1). Melaksanakan nilai dan peran guru penggerak
2). Melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid
3). Murid tetap menjalankan pembelajaran dengan lebih kreatif inovatif dengan karya

ilmiah.
4). Menambahkan wawasan dengan meningkatkan literasi digital baik secar mandiri

ataupun pelatihan.

C. Diskripsi Aksi nyata
Aksi Nyata pada modul 1.2 ini dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang

berpihak pada murid antara lain :
1).Menjadi pemimpin Pembelajar, dimasa pandemic PTM tidak dapat dilakukan secara
maksimal maka dibutuhkan pembalajaran yang up to date dengan memanfaatkan
aplikasi pembelajaran.
2).Menggerakkan Komunitas Praktis, menggerakkkan MGMP geografi dalam hal
menyusun peragkat pembelajaran secara daring dan luring.
3).Menjadi Coach bagi guru lain, mengarahkan dan berkolaborasi dengan guru geografi
lain untuk merencanakan pembuatan RPP Geografi.
4).Mendorong kolaborasi antar guru, membangun tim / kelompok untuk melakukan
pembuatan karya ilmiah atau jurnal.
5).Mewujudkan kepemimpinan berpihak pada murid, memberikan motivasi dan masukan
kepada siswa untuk rasa tanggung jawab terhadap tugas dan mampu membangun
sebuah tim.

D. Tolak Ukur Keberhasilan
Kegiatan ini dianggap berhasil jika :

1). Pembelajaran yang menyenangkan bagi murid dengan memafaatkan aplikasi yang
dipakai

2). Berhasil membuat perangkat pembelajaran
3). Dapat berkolaborasi dengan guru geografi lain untuk merencanakan pembuatan RPP

Geografi.
4). Dapat kolaborasi antar guru, membangun tim / kelompok untuk melakukan pembuatan

karya ilmiah atau jurnal.
5). Murid menjadi termotivasi.

E. Tantangan Kegiatan
1). Pembelajaran tatapmuka yang terbatas mengakibatkan beberapa kegiatan aksi nyata
yang tidak berjalan.
2). Kesulitan melakukan kolaborasi dengan rekan guru dan hanya mendapatkan
beberapa guru yang mau diajak kolaborasi karena factor ketidakmampuan
penguasaaan IT.

F. Hasil Aksi Nyata
Berikut adalah rangkaian kegiatan selama Modul 1.2 Nilai dan Peran guru
Penggerak

No Gambar/Foto

1.
Nilai Guru Penggerak

2.
Peran Guru Menjadi Pemimpin Pembelajaran

3.
Peran guru Menggerakkan komunitas Praktisi

4.
Peran Guru Coach bagi guru lain.

5.
Peran Guru Mendorong kolaborasi antar guru

6.

Peran Guru mewujudkan kepemimpinan berpihak pada murid

7.

8.

MODUL 1.3

VISI GURU PENGGERAK

1.3.a.10 Aksi Nyata – Visi Guru Penggerak

A. Latar belakang

Menjadikan sekolah sebagai rumah yang aman, nyaman dan bermakna bagi murid
sepertinya sudah menjadi hal yang umum diinginkan semua pihak. Mungkin saja, sebagian
dari Bapak/Ibu juga menuliskan mimpi itu pada gambaran visinya. Namun, dalam
prakteknya, kalimat tersebut bukan kalimat yang mudah untuk diwujudkan. Perlu
perubahan yang mendasar dan upaya yang konsisten. Inilah salah satu tujuan visi, yaitu
untuk mencapai perubahan yang lebih baik dari kondisi saat ini. Visi membantu kita untuk
melihat kondisi saat ini sebagai garis “start” dan membayangkan garis “finish” seperti apa
yang ingin dicapai. Ini bagaikan seorang pelari yang perlu mengetahui garis “start” dan
garis “finish” bahkan sebelum ia benar-benar berlari melintasi jalur lari tersebut.

Setelah mengikuti Program Guru Penggerak saya dan mempelajari modul Visi guru
Penggerak saya telah merumuskan dengan penuh keyakinan visi pribadi saya mengenai
Murid di masa depan. Visinya adalah sebagai berikut:

“Membentuk Manusia yang Dapat Merayakan Perkembangannya dengan Sadar
dan Bahagia”

Setelah memutuskan visi pribadi yang ingin saya capai mengenai murid saya di
masa depan, maka saya mebuat rancangan mengenai strategi perubahan yang akan saya
lakukan berdasarkan pendekatan IA dengan tahapan B-A-G-J-A. Perubahan tersebut saya
mulai dengan membuat pembelajaran yang dapat menggali bakat dan minat murid.
Pembelajaran yang tetap menyenangkan disegala situasi. Pembelajaran yang membuat
murid lebih senang menikmati setiap proses berkembangnya daripada stress memikirkan
hasilnya.

B. Tujuan
1). Menjalankan visi yang telah dibuat
2). Membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dengan pembelajaran

Projeck Based Learning.
3). Membuat murid merasa bahwa belajar adalah hal yang mereka butuhkan
4). Membentuk suasana sekolah yang menyenangkan dengn inovasi dan kreatifitas dalam

karya ilmiah.
C. Diskripsi Aksi Nyata

Aksi Nyata tersebut saya mulai dengan menyusun strategi perubahan dengan
pendekatan IA BAGJA. Adapun tahapannya sebagai berikut:

Prakarsa Strategi Pengenalan Kekuatan dan Potensi Murid
Perubahan

Tahapan Pertanyaan Daftar tindakan yang perlu
dilakukan

B- Buat a) Apakah Siswa SMA N 1 a) Memberikan penjelasan pentingnya

Pertanyaan Belitang mengetahui program program literasi sekolah pada

literasi sekolah pada pembelajaran pembelajaran Geografi melalui Karya

Geografi melalui Karya Ilmiah? Ilmiah

b) Bagaimanakah cara b) Menerapkan model Project based

menumbuhkan budaya literasi Learning (PBL) atau Discovery

sekolah pada pembelajaran Learning

Geografi melalui Karya Ilmiah? c) Menjelaskan pengertian dan

c). Strategi dan Media tahapan Karya ilmiah.

pembelajaran apa yang tepat d) Melakukan pembimbimbingan dan

untuk menumbuhkan budaya mengikuti pelatihan karya ilmiah

literasi sekolah pada pembelajaran

Geografi melalui Karya Ilmiah?

A-Ambil a). Bagaimanakah Penerapan a) Penerapan Pembelajaran Model
Pelajaran Pembelajaran Model (Project PBL (Project Based Learning) dan
based Learning) atau Discovery Discovery learning di SMA N 1
Learning di SMA N 1 Belitang? Belitang sudah berjalan dengan
b). Bagaimanakah sarana dan baik.
prasarana untuk menerapkan
budaya literasi melalui karya b). Dengan kondisi lab MIPA dan
ilmiah? IPS serta koneksi Internet yang
c) Bagaimanakah kompetensi baik sarana dan prasarana untuk
guru dalam penerapan budaya melakukan praktik dan penelitian
literasi melalui karya ilmiah? di SMA N 1 Belitang sangat
d) Bagaimanakah dukungan mendukung.

terhadap pembelajaran melalui c). Kompetensi guru sangat

budaya literasi melalui karya mendukung dengan dibuktikan

ilmiah?. beberapa hasil karya ilmiah yang

dibuat peserta didik SMA N 1

Belitang menjuarai perlombaan di

tingkat Nasional dan Internasional.

Serta beberapa guru telah

mengikuti kegiatan kegiatan ilmiah

tingkat Nasional dan Internasional.

d) Dukungan terhadap kegiatan
budaya literasi dalam pembelajaran
geografi melalui karya ilmiah
sangat baik. Terbukti banyak siswa
yang berprestasi.

G- Gali a). Bagaimanakah program a). Keterampilan abad 21 siswa sangat
berkembang setelah pembelajaran,
Mimpi Literasi sekolah pada yaitu Critical Thinking and problem
solving (berpikir kritis dan
pembelajaran geografi melalui

karya ilmiah yang muncul menyelesaikan masalah), Creativity
setelah pembelajaran? (kreativitas), Communication skill
(kemampuan berkomunikasi) dan
b). Apakah harapan siswa Ability to work Collaborative
kedepan setelah mampu (kemampuan untuk bekerja sama)pada
membuat karya ilmiah? saat pembuatan karya ilmiah.
b). Harapan siswa dapat berprestasi di
c). Apa produk yang dihasilkan tingkat provinsi, nasional dan
setelah pembelajaran?. internasional. Sehingga dapat untuk
portofolio di universitas dan menjadi
dasar dalam perkuliahan..
c) Karya Ilmiah remaja dan produk
karya ilmiah, Essay, Inovasi pelajar

J- Jabarkan a) Apa proram yang terkait? a). Membuat program

Rencana pembelajaran melalui perangkat

b). Apa tindakan dalam

mengaplikasikan dilapangan? pembelajaran setiap semester dan

mensinkronkan dengan

c). Pemanfaatan IT apa yang ekstrakurikuler KIR terkait
dibutuhkan?
program kerjanya.

b). Berkoordinasi dengan kepala
sekolah, wakil kepala sekolah
bidang kurikulum, wakil kepala
sekolah bidang inovasi dan
pengembangan sumber daya, wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan,
wakil kepala sekolah bidang sarana
dan prasarana untuk kelancaran
pelaksanaan penelitian, pembuatan
karya ilmiah, essay dan inovasi
pelajar.

c). Mengoptimalkan akun media
sosial karya ilmiah remaja sebagai
sumber informasi dan sumber
penyampaian informasi. d) Ikut
serta dalam lomba karya ilmiah,
pelatihan karya ilmiah dari tingkat
nasional dan internasional baik
daring maupun luring.

A – Atur a)strategi pembelajaran yang a). Mengoptimalkan pembelajaran
eksekusi digunakan di kelas dengan penerapan (PBL)
dan discovery learning.
b)pemenfaatan ekskul sekolah
b). Mengoptimalkan kegiatan
c)pemantapan tahapan ekstrakurikuler KIR SMA N 1
pembibingan. Belitang.

d)Pastikan terdapat kegiatan c). Membimbing siswa untuk dapat
menghasilkan karya ilmiah dan
pembimbingan dan produk karya ilmiah, essay dan
inovasi pelajar.
perlombaan yang layak diikuti
d) Mengikuti lomba karya ilmiah,
essay, inovasi pelajar, serta
mempublikasikan nya dengan
pembuatan majalah ilmiah, beserta
akun media sosial youtube, Ig dan
web sekolah dalam penyampaian.
e). Optimalisasi portofolio siswa
untuk kegiatan SMNPTN.

D. Tolak ukur Keberhasilan
Tolak ukur terdiri atas :

1). Terlaksannya visi yang telah dibuat
2). Suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dengan pembelajaran Projeck

Based Learning.
3). Membuat murid merasa bahwa belajar adalah hal yang mereka butuhkan
4). Suasana sekolah yang menyenangkan dengn inovasi dan kreatifitas dalam karya ilmiah.
5). Terlaksanya tahapan B-A-G-J-A.

E. Tantangan Kegiatan
Tantangan kegiatan terdiri atas:

1). Visi tak semua terlaksana
2). Tahapan B-A-G-J-A yang membutkan waktu yang lama.

F. Hasil Nyata

No Gambar/Foto

1.
Program literasi karya ilmiah

2.
Program literasi karya ilmiah

3.
Penerapan PBL dalam Pembelajaran

4.
Penerapan PBL dalam Pembelajaran

5.
Unjuk kerja hasil karya ilmiah

6.
Hasil karya Ilmiah

7.
Hasil karya Ilmiah

8.
Hasil karya Ilmiah

9.
Contoh karya ilmiah yang di Ikuti Tingkat Nasional

10
Hasil sertfikat Juara Karya ilmiah Tingkat Nasional

MODUL 1.4

BUDAYA POSITIF

1.4.a.10. Aksi Nyata Budaya Positif

A. Latar Belakang

Disiplin sering dikaitkan dengan tata tertib, teratur, dan kepatuhan pada
peraturan. Kata “disiplin” juga sering dihubungkan dengan hukuman, padahal itu
sungguh berbeda, karena belajar tentang disiplin positif tidak harus dengan
memberi hukuman, justru itu adalah salah satu alternatif terakhir dan kalau perlu
tidak digunakan sama sekali. Makna disiplin sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar
Dewantara adalah disiplin diri, yang memiliki motivasi internal. Jika dalam diri kita
sudah ada motivasi untuk disiplin, maka kita tidak memerlukan orang lain untuk
mendisiplinkan kita dengan hukuman.

Motivasi Perilaku Manusia menurut Diane Gossen dalam bukunya
Restructuring School Discipline menyatakan ada 3 alasan motivasi perliaku
manusia yaitu untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman, untuk
mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain, dan untuk menjadi orang
yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka
percaya.

Tujuan dari disiplin positif ini adalah untuk menanamkan motivasi yang
ketiga kepada murid. Murid-murid perlu menjadi diri sendiri dengan mengikuti
nilai yang mereka percayai. Motivasi yang berasal dari diri sendiri memiliki
dampak jangka Panjang dan tidak akan terpengaruh adanya hukuman ataupun
hadiah.

Penyatuan pemikiran untuk mendapatkan nilai-nilai kebajikan serta visi
sekolah tersebut. kemudian diturunkan di kelas-kelas menjadi keyakinan kelas yang
disepakati bersama. Keyakinan kelas sangat erat hubungannya dengan materi
sebelumnya terkait nilai dan visi guru penggerak, karena untuk terbentuknya

budaya positif pertama-tama perlu diciptakan dan disepakati keyakinan-keyakinan
atau prinsip-prinsip dasar bersama di antara para warga kelas. Nilai-nilai kebajikan
dan visi dibutuhkan untuk menentukan arah tujuan dari sebuah institusi/sekolah.

Sebagai Calon Guru Penggerak setelah mengikuti pendidikan melalui
materi Modul 1.4 tentang Budaya Positif, maka diwajibkan untuk melakukan
pengimbasan terkait cakupan materi pada modul I.4. Budaya positif merupakan
perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di
sekolah. Budaya positif diawali dengan perubahan paradigma tentang teori kontrol.
Selama ini barangkali kita sebagai guru merasa berkewajiban mengontrol perilaku
siswa agar memiliki perilaku sesuai yang guru harapkan.

Selanjutnya Arti Disiplin dan 3 Motivasi Perilaku Manusia yang bertujuan
untuk memahami konsep disiplin positif dihubungkan dengan teori motivasi
perilaku manusia, serta konsep motivasi internal dan eksternal. Kemudian
Keyakinan Kelas, Hukuman dan Penghargaan bertujuan dapat memahami
pentingnya memiliki keyakinan kelas sebagai fondasi dan arah tujuan sebuah
sekolah/kelas, yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau
permasalahan di dalam sebuah sekolah/kelas, yang pada akhirnya akan
menciptakan budaya positif.

Kemudian Lima (5) Kebutuhan Dasar Manusia bertujuan untuk
memahami bahwa setiap tindakan murid dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
dasar mereka yang berbeda-beda dan agar menjadi individu yang selamat dan
bahagia, kebutuhan dasar harus terpenuhi secara positif. Dan bertujuan untuk
memahami bahwa kebutuhan dasar dapat dipenuhi dengan cara positif atau
negatif oleh karena itu peran guru adalah memberdayakan anak agar dapat
memenuhi kebutuhannya secara positif.

Selanjutnya Lima (5) Posisi Kontrol bertujuan untuk dapat melakukan
refleksi atas praktik disiplin yang dijalankan selama ini dan dampaknya untuk

murid-muridnya. Selanjutnya dapat mengetahui dan menerapkan disiplin restitusi
di posisi Monitor dan Manajer agar dapat menciptakan lingkungan positif, aman,
dan nyaman dan dapat menghasilkan murid-murid yang lebih mandiri, merdeka,
dan bertanggung jawab.

Kemudian Segitiga Restitusi, memahami dan menerapkan restitusi
melalui tahapan dalam segitiga restitusi sebagai salah satu cara menanamkan
disiplin positif pada murid sebagai bagian dari budaya positif di sekolah agar
menjadi murid merdeka.

B. Tujuan

Kegiatan aksi nyata calon guru penggerak dalam bentuk pengim-basan
materi Pendidikan Guru Pengerak ini bertujuan:
1). Seluruh warga sekolah dapat menerima materi pendidikan guru penggerak
seperti halnya yang diterima oleh peserta pendidikan guru penggerak.
2). Para peserta pengimbasan materi pendidikan guru penggerak dapat
mengimplementasikan materi pendidikan guru penggerak di sekolah.

C. Diskripsi Aksi Nyata

Pada aksinyata berikut terdapat aksi nyata yang telah dilakukan yang terdiri
atas:

1). Perubahan Paradigma -Stimulus Respon lawan Teori Kontrol, Arti Disiplin
dan 3 Motivasi Perilaku Manusia, Lima (5) Kebutuhan Dasar Manusia, Lima
(5) Posisi Kontrol, Pada tahap ini telah dilakukan sosialisasi dan pengimbasan
materi di lingkungan SMA N 1 Belitang pada Hari Senin tanggal 24 Januari
2022. Seluruh komponen sekolah terlibat dimulai Kepala Sekolah, tenaga
pendidik / dewan guru, tenaga kependidikan, wali peserta didik, peserta didik.

2). Keyakinan Kelas, Hukuman dan Penghargaan Pada tahap ini telah dilakukan
sosialisasi dan pengimbasan materi di lingkungan SMA N 1 Belitang pada Hari
Senin tanggal 24 Januari 2022. Serta dilakukan mempraktekkan Keyakinan
kelas di Kelas X IPS 1-5 Pada Bulan Januari 2022.

3). Segitiga Restitusi, Pada tahap ini telah dilakukan pelaksanaan praktik segitiga
restitusi pada Bulan Desember 2021.

D. Tolak ukur Keberhasilan
1). Murid mampu menerapkan dan menjaga komitmen yang telah disepakati

bersama
2). Murid telah memiliki rasa tanggung jawab dan kesadaran yang tinggi dalam

melakukan kebaikan dan kebajikan.
3). Murid mampu memelihara karakter baiknya.
4). Murid merasakan kebahagiaan dan kebebasan yang setinggi-tingginya dalam

pembelajaran.
5). Seluruh warga sekolah mampu menerapkan semua budaya positif Mencapai visi

sekolah dan mewujudkan murid impian Yang berkarakter profil pelajar
Pancasila.

E. Tantangan

1). Kemampuan kepala sekolah,guru, siswa dan warga sekolah yang heteregon
untuk dapat terciptanya budaya positif disekolah.

2). Dibutuhkan kesungguhan dalam menjalankan Keyakinan kelas
3). Dukungan dari pihak guru lain yang beraneka ragam.

F. Hasil Nyata

No Gambar/Foto

1.
Berkoordinasi Dengan Kepala Sekolah terkait Izin melakukan Aksi Nyata 1.4

2.
Kegiatan Keyakinan Kelas. Di kelas X IPS 5

3.
Kegiatan Keyakinan Kelas. Di kelas X IPS 5

4.
Kegiatan Keyakinan Kelas. Di kelas X IPS 5

5.
Kegiatan Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila di SMA N 1 Belitang

6.
Kegiatan Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila di SMA N 1 Belitang

7.
Kegiatan sosialisasi dengan Dewan Guru Dan Tenaga Pendidikan

8.
Kegiatan sosialisasi dengan Dewan Guru Dan Tenaga Pendidikan
tentang Modul 1.4

9.
Kegiatan Merestitusi Peserta didik (segitiga Restitusi)

10

Surat undangan Sosialisasi Guru Penggerak

11
Berita Acara Kegiatan Sosialisasi Modul 1.4 Guru Penggerak

12
Daftar Hadir Kegiatan Sosialisasi Guru Penggerak

TERIMA KASIH


Click to View FlipBook Version