The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Menerapkan Aset Tetap: Menentukan Harga Perolehan Aset Tetap

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gurubaiknyamuridunyu, 2021-11-03 22:12:16

Modul Akuntansi Keuangan

Menerapkan Aset Tetap: Menentukan Harga Perolehan Aset Tetap

PENDAHULUAN
Dalam laporan keuangan khususnya di laporan neraca terdapat komponen-komponen akun salah satunya
pada sisi aktiva terdapat berbagai jenis kategori aset di antaranya; (1) Aset Lancar,(2) Aset Tetap dan (3)
Aset Lain-Lain. Masing-masing jenis aset tersebut memiliki fungsi dan juga karakteristik tersendiri. Pada
kegiatan Pembelajaran kali ini kita akan membahas mengenai Aset tetap khususnya aset tetap berwujud
(Fixed Asset). Baik dari sisi penerapan di perusahaan, pencatatan, perhitungan maupun penyesuaian
terhadap aset tetap.

Kegiatan-kegiatan yang dirancang dalam modul Aset Tetap ini merupakan tahapan-tahapan materi
kompetensi dasar yang akan kita kuasai yang terkait Aset tetap yang saling berkaitan antara satu dan yang
lainnya. Pada kegiatan belajar 2 materi yang akan dipelajari merupakan materi yang menjadi tahap awal atau
pengantar pada kegiatan belajar selanjutnya termasuk juga kompetensi dasar selanjutnya yang akan
dipelajari. Batasan materi pada kegiatan belajar 2 ini meliputi; (a) Pengertian harga perolehan, (b) Pencatatan
dan cara perolehan aset tetap, (c) Komponen harga perolehan aset tetap.

Agar kegiatan pembelajaran berlangsung secara maksimal di mohon untuk Ananda semua untuk
melaksanakan petunjuk penggunaan modul ini Antara lain:

1. Peserta didik diharapkan membacanya terlebih dahulu, kemudian buatlah mind map semenarik
mungkin yang diharapkan telah selesai dibuat sebelum berlangsungnya kelas.

2. Setelah membuat mind map Ananda diharuskan membuat kelompok diskusi untuk mengerjakan
penugasan diskusi kelompok tentang penerapan aset tetap di perusahaan dan mempresentasikan
hasil diskusi pada kelompok diskusi lainnya.

3. Mengerjakan rangkaian kegiatan penugasan baik kelompok maupun individu dan,
4. Melaksanakan petunjuk belajar secara disiplin dan tertib serta selalu menjaga kekondusifan kelas.

INTI
A. KOMPETENSI DASAR
1. KD Pengetahuan
3.13. Menerapkan aset tetap
2. KD Keterampilan
4.13. Melakukan pencatatan aset tetap

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. IPK Pengetahuan
3.13.3. Menelaah transaksi-transaksi perolehan aset tetap
3.13.4. Menganalisis harga perolehan aset tetap
2. IPK Keterampilan
4.13.2. Melakukan pencatatan transaksi perolehan aset tetap

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) dan pendekatan
saintifik peserta didik dengan penuh percaya diri, tanggung jawab dan bekerja sama diharapkan:
1. Mampu menelaah transaksi perolehan aset tetap secara tunai dengan tepat
2. Mampu menelaah transaksi perolehan aset tetap secara kredit dengan tepat
3. Mampu menelaah transaksi perolehan aset tetap yang dilakukan dengan cara menukar
dengan aset tetap lain secara tepat
4. Mampu menganalisis komponen harga perolehan aset tetap berupa bangunan dengan
cermat.
5. Mampu menganalisis komponen harga perolehan aset tetap berupa tanah dengan cermat.
6. Mampu menganalisis komponen harga perolehan aset tetap berupa kendaraan dengan
cermat
7. Mampu melakukan pencatatan transaksi perolehan aset tetap secara tunai dengan benar

8. Mampu melakukan pencatatan transaksi perolehan aset tetap secara kredit dengan benar
9. Mampu melakukan pencatatan transaksi perolehan aset tetap yang dilakukan dengan cara

menukar dengan aset lain secara benar

D. MATERI POKOK
1. Pengertian harga perolehan
2. Pencatatan dan cara perolehan aset tetap
3. Komponen harga perolehan aset tetap

E. URAIAN MATERI
a. Pengertian harga perolehan
Harga perolehan aset tetap sering kali disalah pahami dalam pengakuan atau penilaian aset tetap,
yang sering terjadi harga pembelian aset dianggap sama dengan harga perolehan aset tetap.
Mengapa harga pembelian dan harga perolehan menjadi dua hal yang berbeda? Harga pembelian
merupakan salah satu komponen dari harga perolehan aset tetap sedangkan harga perolehan
terdiri dari komponen harga pembelian juga biaya perolehan yang timbul dalam aktivitas untuk
mendapatkan aset tetap tersebut hingga siap digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.

Menurut Ramadhan (2015) harga perolehan aset tetap adalah semua biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh aset tetap sampai aset tetap tersebut berada dalam perusahaan dan siap
digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian komponen harga perolehan
suatu aset tetap tidak hanya harga pembelian aset tersebut, biaya-biaya yang timbul juga menjadi
bagian komponen harga perolehan suatu aset tetap.

Sementara itu dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16 tentang aset tetap,
dijelaskan bahwa biaya perolehan aset tetap adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat
perolehan atau kontruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang didistribusikan pada saat ketika
pertama kali diakui sesuai dengan persyaratan tertentu.

Dengan demikian, biaya perolehan suatu aset tetap meliputi:
a) Harga pembelian aset, termasuk biaya impor dan pajak pembelian.
b) Setiap biaya yang dapat didistribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi
dan kondisi yang diinginkan hingga aset siap digunakan.
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap serta restorasi lokasi aset
tetap.

PSAK juga menentukan bahwa pengakuan biaya dalam jumlah tercatat aset tetap dihentikan
ketika aset tetap tersebut berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan agar aset siap
digunakan. Oleh karenanya biaya pemakaian dan pengembangan aset tetap tidak dimasukkan
jumlah tercatat aset tersebuat atau dengan kata lain tidak termasuk kedalam komponen harga
perolehan.

b. Pencatatan dan cara perolehan aset tetap
Setelah kita membahas mengenai harga perolehan suatu aset tetap, maka tahapan selanjutnya
yang akan dipelajari adalah cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh aset tetap, yang terdiri
dari:

1. Pembelian tunai. Aset tetap dapat diperoleh dengan cara melakukan pembelian tunai.
Pencatatan harga pembelian disesuaikan dengan harga perolehan sebenarnya. Misalnya
harga perolehan sebidang tanah sebesar Rp.500.000.000, maka harga pembelian yang
dicatat juga sebesar Rp.500.000.000.

AKUN REF DEBIT KREDIT

Tanah Rp.500.000.000 Rp.500.000.000
Kas

2. Pembelian kredit/angsur. Selain pembelian tunai, untuk memperoleh aset tetap dapat pula
dilakukan dengan cara membeli secara selama periode yang telah disepakati. Adapun biaya
bunga tidak dimasukkan ke harga perolehan akan tetapi dicatat secara tersendiri.

Jurnal Pada Saat Menerima Aset REF DEBIT KREDIT

AKUN Rp.500.000.000 Rp.500.000.000

Mesin
Utang

Jurnal Pada Saat Mencicil REF DEBIT KREDIT

AKUN Rp.5.000.000. Rp.5.500.000.

Utang Rp. 500.000
Biaya Bunga

Kas

3. Menukar dengan aset lain. Cara ini boleh juga digunakan. Biasanya cara ini disebut dengan
“tukar tambah”. Aset lama digunakan untuk membayar aset yang lebih besar/baru. Apabila
ada kekurangan, maka kekurangan tersebut dapat dibayar dengan uang tunai. Sehingga
pencatatan akuntansi untuk harga perolehan aset baru dengan cara menambahkan nilai
ekonomis aset lama ditambah dengan uang tambahan yang dibayarkan.

Ilustrasi: Pada tanggal 5 Maret 2020 Perusahaan menukar sebuah kendaraan yang diperoleh
dengan harga Rp.140.000.000 dan telah disusutkan sebesar Rp.60.000.000 dengan sebuah
mesin. Harga pasar mesin yang diterima Rp.85.000.000. Laba rugi pertukaran dari data
tersebut dihitung sebagai berikut:

Harga pasar mesin yang diterima......................................................Rp.85.000.000

Harga buku kendaraan yang diserahkan:
▪ Harga perolehan.................Rp.140.000.000
▪ Akumulasi Penyusutan.......(Rp. 60.000.000)

(Rp.80.000.000)

Laba pertukaran....................................................................Rp. 5.000.000

Jurnal:

AKUN REF DEBIT KREDIT

Mesin Rp.85.000.000

Akm. Penyusutan Kendaraan Rp.60.000.000

Kendaraan Rp.140.000.000

Laba Pertukaran Aset Tetap Rp. 5.000.000

Selain menukar aset dengan aset berbeda jenis, pertukaran juga bisa dilakukan dengan aset
baru yang sejenis. Pada ilustrasi di atas pada saat pertukaran aset entitas mendapatkan laba
pertukaran. Berikut ini adalah ilustrasi pertukaran aset tetap yang mengalami kerugian
pertukaran:

Pada tanggal 17 Maret 2021, sebuah kendaraan yang diperoleh dengan harga
Rp.150.000.000 dan telah disusutkan seharga Rp.60.000.000 ditukar dengan sebuah
kendaraan yang kapasitasnya lebih besar. Harga pasar kendaraan yang bersangkutan
Rp.80.000.000. Laba rugi pertukaran dihitung sebagai berikut:

Harga pasar kendaraan yang diterima............................................Rp.80.000.000

Harga buku kendaraan yang diserahkan:
▪ Harga perolehan.................Rp.150.000.000
▪ Akumulasi Penyusutan.......(Rp. 60.000.000)
(Rp.90.000.000)

Rugi pertukaran......................................................................Rp.10.000.000

Jurnal: REF DEBIT KREDIT
Rp.80.000.000 Rp.150.000.000
AKUN Rp.60.000.000
Rp.10.000.000
Kendaraan*
Akm. Penyusutan Kendaraan
Rugi Pertukaran Aset Tetap

Kendaraan
*Kendaraan baru atau yang diterima

4. Diperoleh dari hasil hibah. Aset tetap juga dapat diperoleh melalui hibah atau pemberian
secara cuma-cuma. Meskipun secara faktual harga perolehan aset dengan cara hibah gratis,
namun pencatatan akuntansinya disesuaikan dengan harga pasar. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan proses penyusutan aktiva.
Jurnal:

AKUN REF DEBIT KREDIT

Kendaraan Rp.500.000.000 Rp.500.000.000
Modal Sumbangan

5. Membuat Sendiri. Aset tetap boleh dibuat sendiri. Hal ini didasarkan keyakinan perusahaan
untuk mampu membuat aset sendiri. Adapun pencatatan harga perolehannya, sesuai dengan
semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat aset tersebut.

c. Komponen harga perolehan aset tetap
Secara prinsipnya, biaya aset tetap yang timbul dari transaksi perolehan aset tetap diharuskan
dicatat pada harga perolehannya, oleh karenanya setiap aset tetap yang dimiliki suatu entitas akan
dicatat sebesar harga nilai perolehan/pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh aset
tersebut. Harga perolehan mencakup seluruh pengeluaran yang dibutuhkan untuk memperoleh
aset dan juga membuat aset tersebut hingga bisa digunakan diantaranya; Harga pembelian aset
tetap, biaya angkut, biaya pemasangan, asuransi pengangkutan, percobaan, komisi, balik nama
dan lain-lain.

Komponen yang dipertimbangkan dalam perhitungan harga perolehan aset berbeda-beda
berdasarkan jenis aset tetap tertentu yang dimiliki entitas. Berikut ini adalah contoh komponen
harga perolehan aset tetap berdasarkan jenisnya:
1. Tanah

Harga perolehan tanah meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Harga pembelian tanah
2) Biaya survei
3) Biaya pengalihan kepemilikan
4) Biaya pelantara atau komisi untuk agen
5) Pajak Bumi dan Bangunan serta biaya lain yang terkait dengan tanah yang harus
dibayarnoleh pembeli

2. Bangunan
Harga perolehan bangunan meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Harga beli bangunan
2) Biaya peralihan kepemilikan
3) Biaya perbaikan atau penggantian bangunan hingga siap digunakan
Namun, apabila baru dibangun maka harga perolehan bangunan meliputi:
1) Biaya bahan baku
2) Upah buruh
3) Harga kontrak ditambah pembayaran untuk jasa arsitek
4) Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
5) Biaya pembersihan dan biaya lainnya yang dibutuhkan sehubungan pembangunan

gedung
3. Mesin dan peralatan

Harga perolehan mesin dan peralatan meliputi:
1) Harga pembelian mesin
2) Biaya angkut
3) Asuransi perjalanan
4) Biaya masuk pabean
5) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
6) Biaya pemasangan/perakitan
7) Biaya percobaan
8) Biaya reparasi (untuk aset bekas)

4. Kendaraan
Pada kendaraan harga perolehan meliputi:
1) Harga beli kendaraan
2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3) Biaya angkut kendaraan
4) Asuransi selama perjalanan yang dibayar oleh pembeli

Adapun untuk biaya-biaya lain yang dikeluarkan yang bersifat rutin tiap tahun seperti asuransi
kecelakaan tidak masuk kedalam harga perolehan dan hanya diakui sebagai beban karena
berulang dan tidak memberikan masa manfaat di masa mendatang. Termasuk juga biaya bunga
selama melakukan cicilan atas perolehan aset tetap yang didapat secara kredit/angsuran, tidak
termasuk ke dalam unsur harga perolehan.

F. RANGKUMAN.
Unsur-unsur harga perolehan adalah meliputi harga pembelian dan biaya-biaya yang ditimbulkan
untuk memperoleh aset tersebut hingga biaya-biaya lainnya yang muncul hingga aset tersebut siap
digunakan atau dioperasikan. Adapun biaya-biaya rutin (tahunan) yang dikeluarkan terkait
penggunaan aset tersebut diakui sebagai beban usaha atau tidak termasuk ke dalam unsur harga
perolehan suatu aset tetap.

G. FORUM DISKUSI
Berikut ini adalah sebuah kasus yang terjadi di PT Maju Makmur:
Perusahaan sedang tidak memungkinkan melakukan pengeluaran kas tapi harus mengganti
kendaraan dengan yang berkapasitas muatan lebih besar, menurutmu alternatif apa yang
memungkinkan digunakan untuk memperoleh aset tersebut?

Diskusikan bersama dengan anggota kelompokmu!

H. TES FORMATIF
Analisalah kasus berikut ini:
1. Pada 11 September 2020 dibeli tanah seharga Rp.50.000.000,00 dan pembeli setuju untuk
membayar pajak bumi dan bangunan sebesar Rp.5.500.000,00. Berdasarkan kasus tersebut:
a) Hitunglah harga perolehan aset tetap tersebut
b) Catat transaksi perolehan tersebut ke dalam jurnal

2. PD Makmur Sentosa memperoleh tanah dengan harga tunai Rp.100.000.000,00. Di atas
tanah berdiri sebuah gudang tua yang biaya penghancurannya Rp.6.000.000,00. Tambahan
pengeluaran lainnya adalah biaya notaris Rp.1.500.000,00 dan konsumsi agen real estate
Rp.7.250.000,00. Berdasarkan data tersebut:
a) Hitunglah harga perolehan aset tetap tersebut
b) Catat transaksi perolehan tersebut ke dalam jurnal

3. PT Saudara Maju Jaya membeli mesin pabrik secara tunai dengan harga Rp.45.000.000,00.
Pengeluaran yang berkaitan dengan mesin tersebut adalah pajak penjualan (PPN)
Rp.4.500.000,00, asuransi selama perjalanan Rp.500.000,00, serta biaya pemasangan dan
percobaan Rp.1.500.000,00. Berdasarkan data tersebut:
a) Hitunglah harga perolehan
b) Catat transaksi tersebut ke dalam jurnal

DAFTAR PUSTAKA
PSAK NO.16 ED Tahun 2014
Tri Wahyuni, Ersa dkk.2010. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia Buku 2. Jakarta. Salemba Empat


Click to View FlipBook Version