M A J A L A H KSARA @majalahaksara [email protected] SMA NEGERI 1 BOBOTSARI JL RAYA MAJAPURA BOBOTSARI PURBALINGGA JAWA TENGAH (0281) 759267 EDISI : MENGENAL LEBIH DEKAT KETUA PGRI JATENG OKTOBER 2022 AKsi Sambut Asa guRu dan siswA Sekar Jagad Berjuang di Kemajuan Jagat Budaya Bupati Mengajar Berita Utama Scan Me To Read
Halaman 1 KSARA Halo Sobat Aksara Bulan Oktober, bulan yang penuh dengan semangat. Semangat Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, tahun ini dengan tema “Bersatu Bangun Bangsa”. Selain itu, Oktober diperingati pula sebagai Bulan Bahasa dan Sastra, tahun ini mengangkat tema “Bangkit Bersama”. Oleh karena itu, Oktober menjadi bulan yang sangat spesial. Di bulan yang luar biasa ini, Aksara lahir menyapa sobat semua. Aksi Sambut Asa Guru dan Siswa, Aksara. Aksara menjadi gerbang untuk mewujudkan harapan guru dan siswa sebagai wadah kreativitas dan informasi. Membuka wawasan, menjaga peradaban. Moto yang Aksara usung untuk lahir, hadir, dan terus eksis di dunia pendidikan. Aksara tentu saja akan terus berproses dan berbenah agar terus lebih baik. Berbagai masukan dan saran dapat pembaca sampaikan kepada redaksi melalui media yang tersedia. Semoga Allah Swt. selalu menjaga langkah Aksara dalam membuka wawasan guru dan siswa serta turut menjaga peradaban melalui tulisan. DARI AKSARA Tim Redaksi Penanggung Jawab Drs. Joko Widodo, M.Pd. Pimpinan Redaksi Wahyu Budi Nugroho, S.Pd. Wakil Pimpinan Redaksi Wulan Yustina Widhiarsih, S.Kom. Redaktur Pelaksana Eliatin, S.Pd. Layout Wulan Yustina Widhiarsih, S.Kom. Alamat Redaksi Jalan Raya Majapura, Bobotsari, Purbalingga E-Mail [email protected] Instagram @majalahaksara
SOSOK Halaman 2 KSARA Mengenal Lebih Dekat Dr. Muhdi Berbicara tentang PGRI Jawa Tengah, tidak akan lepas dari sosok Dr. Muhdi. Beliau merupakan Ketua PGRI Jawa Tengah periode 2019-2024. Selain pernah menjadi Rektor Universitas PGRI Semarang, siapakah sebenarnya Dr. Muhdi ini? Muhdi lahir di Desa Surotrunan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Muhdi lahir di tengah keluarga yang religius, waktu itu memang kehidupan masyarakat Surotrunan juga sangat religius, pada 27 Januari 1962. Masa kecil Muhdi erat dengan kegiatan ngaji. Setiap selesai Magrib, Muhdi bersama kawan-kawannya ngaji di masjid desa. Saking banyaknya anak desa yang mengaji, mereka akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok. Bagi anak yang lebih besar, dibagi ke dalam kelaskelas di Madrasah karena masjid tidak muat. Latar kehidupan masa kecil yang religius ini menjadi hal yang sangat disyukuri oleh Muhdi karena sangat berpengaruh dalam dirinya sampai saat ini. Muhdi mengenyam pendidikan pertama di sebuah SD Negeri. Satu hal yang masih teringat jelas dan sangat inspiratif dari sosok guru di SD adalah ketika ditanya apa cita-citanya. Muhdi kecil menjawab bercita-cita menjadi insinyur. Pertanyaan inilah yang menjadi semangat baginya untuk terus belajar.
SOSOK Halaman 3 KSARA Mengenal Lebih Dekat Dr. Muhdi Masa SMP bagi Muhdi juga penuh semangat dalam belajar bekat dorongan dan motivasi guru. Salah satunya adalah guru Bahasa Indonesia yang penuh dengan nilai-nilai inspiratif. Ketika duduk di SMA bagi Muhdi juga dilalui dengan proses pendidikan yang penuh inspirasi. Kebiasaannya waktu itu adalah mendengarkan pidato Bung Karno dan Hamka. Satu peristiwa penting adalah ketika mata pelajaran Agama, setiap siswa mendapat giliran untuk kultum. Kebiasaannya menyimak pidato Bung Karno dan Hamka mengantarkannya pada kemampuan berbicara di depan umum yang mumpuni. Pujian dari guru Agama membuat Muhdi semakin percaya diri dan semangat belajar. Sebagai anak desa, Muhdi menjadi sosok yang ternyata memiliki semangat belajar yang tinggi dan gigih. Dia melanjutkan pendidikan S-1 di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, pada jurusan Ilmu Hukum. Saat menjadi mahasiswa, Muhdi tergolong mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi, baik yang intra maupun ekstra. Muhdi banyak bergaul dengan orangorang yang hebat dan aktif. Hal ini memberinya banyak dorongan untuk menjadi orang yang aktif dan menggerakkan komunitas. Kebiasaan berorganisasi dan menggerakkan komunitas di kampus, ternyata memberinya inspirasi untuk menggerakkan para pemuda di desanya dengan mendirikan organisasi Himpunan Remaja Masjid. Gayung bersambut, ternyata antusiasme para pemuda begitu besar sehingga organisasi ini berkembang menjadi Himpunan Remaja Islam. Kegiatan tidak terbatas pada pengajian semata, sebulan sekali Muhdi pulang kampung untuk memberikan pelatihan kepada para pemuda. Dengan kebiasaan mengisi pelatihan dan pengajian di desanya, Muhdi sering diundang ke kecamatan lain untuk mengisi pengajian dan motivasi pula. Satu hal menarik, bahkan Muhdi sering dipercaya untuk memberikan ular-ular manten, wejangan dalam pernikahan adat jawa. Selain aktif organisasi, semasa kuliah Muhdi juga sudah mampu mencari tambahan uang saku. Karena banyak tetangga yang membuat genting, Muhdi terinspirasi untuk ikut usaha menjual genting di Purwokerto.
Halaman 4 KSARA SOSOK Mengenal Lebih Dekat Dr. Muhdi Selesai S-1, Muhdi melanjutkan pendidikan S-2 di Universitas Diponegoro. Awal mula dia mengambil jurusan Notariat. Sembari kuliah, Muhdi mendapatkan kesempatan mengajar di IKIP PGRI Semarang. Anehnya, Muhdi merasa menemukan passion-nya dengan mengajar para mahasiwa. Hal inilah yang membuatnya berganti jurusan dari Notariat menjadi Ilmu Hukum. Berangkat dari sinilah karier Muhdi di IKIP PGRI Semarang dimulai sampai pada puncak tertinggi menjabat sebagai Rektor. Kehidupan pribadi Muhdi penuh dengan kebahagiaan bersama sang istri, Siti Mutmainah. Muhdi dan Siti Mutmainah dikaruniai dua orang putra yang berprofesi sebagai seorang dokter. Putra pertama dokter spesialis penyakit dalam, sedangkan putra kedua masih menyelesaikan pendidikan spesialis mata. Bahkan, kedua menantunya pun seorang dokter. Sukses dalam karier dan rumah tangga bagi Muhdi ternyata tidak lepas dari faktor pendidikan, terutama berkat sosok guru. Kunci kesuksesan pendidikan terletak pada guru. Kapabel dan kesejahteraan menjadi hal penting untuk melahirkan guru yang mampu mengantarkan pada kesuksesan. Guru harus memiliki kemampuan lebih melalui pendidikan dan pelatihan. Selain itu, kesejahteraan guru juga harus terjamin yakni dengan status yang jelas. Bagi Muhdi, mengemban tugas di PGRI Jawa Tengah adalah sebuah sarana untuk memperjuangkan nasib guru. Segala sesuatu harus diniati ibadah dan kebaikan, jadilah guru dengan niat yang baik. Menjadi guru di zaman yang penuh perubahan, maka jadilah guru yang adaptif, guru pembelajar sepanjang hayat. Bersyukurlah memiliki profesi sebagai seorang guru. Guru adalah profesi yang mulia. Tiga pesan dari Dr. Muhdi, S.H., M.Hum. bagi guru Indonesia.
Halaman 5 KSARA B U P A T I M E N G A J A R , I N G A T K A N T R I S A K T I B U N G K A R N O Kedatangan Bupati Purbalingga mengguncang indoor SMA Negeri 1 Bobotsari. Seluruh warga SMA Negeri 1 Bobotsari begitu semangat menyambut orang nomor satu di Purbalingga, Ibu Dyah Hayuning Pratiwi, S.E., B.Econ., M.M. dalam acara yang bertajuk Bupati Mengajar. Dalam acara tersebut, Bu Tiwi, mengingatkan tentang pentingnya memaknai Trisakti Bung Karno bagi siswa sebagai generasi penerus bangsa. “Berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” ucap Bu Tiwi dengan penuh semangat menguncang indoor. Di sela-sela materinya, Bu Tiwi membagikan sepeda kepada siswa yang berani dan menjawab dengan benar pertanyaan. Restu Permana Wicaksono, siswa Kelas XII MIPA 2, merupakan salah satu siswa yang beruntung mendapatkan sepeda dari Bu Tiwi. Restu mengaku senang dan bangga bisa mendapatkan hadiah dari Bu Tiwi. Restu juga mengatakan bahwa acara ini sangat bagus dan memotivasi para siswa untuk belajar dan memajukan negeri ini, khususnya memajukan Purbalingga. Kedatangan Bupati Purbalingga tidak sekadar berbagi materi dan hadiah kepada siswa.Beliau meresmikan Ruang Audio Visual, Perpustakaan Surya Cendekia SMA Negeri 1Bobotsari, yang diharapkan mampu memberikan dukungan terhadap kegiatan literasi disekolah. B E R I T A
Halaman 6 KSARA Upacara bendera kali ini berbeda (Jumat, 28/10), siswa mengenakan pakaian Pramuka lengkap dan Bapak/Ibu Guru mengenakan pakaian adat nusantara. Tahun ini merupakan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 dengan tema “Bersatu Bangun Bangsa”. “Jadikan peringatah Sumpah Pemuda ini sebagai momentum bagi kita untuk membangkitkan semangat membangun bangsa,” ungkap Drs. Joko Widodo, M.Pd., Kepala SMAN 1 Bobotsari, selaku Pembina Upacara. Hal menarik dalam peringatan Sumpah Pemuda, ternyata para siswa kurang memaknai dengan baik peringatan ini. Ditemui Aksara selepas upacara, Rakhmi Oktarini, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan mengungkap bahwa ada siswa yang bertanya mengapa harus upacara. Hal tersebut menjadi perhatian dan keprihatinan tersendiri. Momen Sumpah Pemuda sudah saatnya tidak sekadar seremonial semata, tetapi harus ada implementasi nyata untuk para siswa. Hal menarik dalam peringatan Sumpah Pemuda, ternyata para siswa kurang memaknai dengan baik peringatan ini. Ditemui Aksara selepas upacara, Rakhmi Oktarini, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan mengungkap bahwa ada siswa yang bertanya mengapa harus upacara. Hal tersebut menjadi perhatian dan keprihatinan tersendiri. Momen Sumpah Pemuda sudah saatnya tidak sekadar seremonial semata, tetapi harus ada implementasi nyata untuk para siswa. Rakhmi berharap bahwa para siswa harus mulai merefleksikan makna penting sumpah pemuda. Mengingat kembali perjuangan dan semangat para pemuda. Memberi makna dengan meneladani perjuangan para pemuda di masa perjuangan sebelum kemerdekaan. Siswa diharapkan mengaplikasikan dengan menjadi pemuda yang tangguh dan tidak mudah mengeluh. Sumpah Pemuda, Momen Refleksi Diri Pemuda B E R I T A
SEKAR JAGAD, BERTAHAN DI TENGAH KEMAJUAN JAGAT R U B R I K B U D A Y A Halo sobat Aksara. Siapa yang suka menari? Wow, banyak ya yang suka menari. Tarian modern atau tradisional nih? Sobat, kita patut bersyukur nih, tinggal di Indonesia, negeri yang memiliki banyak budaya, apalagi tarian. Setiap daerah pasti memiliki tarian khas daerahnya. Sebut saja Tari Kecak, Tari Serimpi, Tari Saman, Tari TorTor, dan masih banyak lagi. Hayo, masih ingat materi seni budaya nggak nih? Sobat, kemajuan teknologi dan informasi tidak terelakkan. Perkembangan arus informasi yang begitu cepat membuat banyak pengaruh budaya asing masuk ke Indonesia. Bisa kita temui dengan mudah bagaimana generasi muda dengan fasihnya berbahasa asing, bergaya khas negara tertentu, ataupun menari gaya negera tertentu pula. Sebut saja Korea dan Jepang, dua negara yang memberikan dampak besar dalam budaya. Sangat normatif sebenarnya ya, Sobat Aksara, ketika membahas budaya Indonesia, khususnya kesenian. Ketika digaungkan bahwa kita harus menjaga budaya bangsa, tetapi realitanya masih belum menimbulkan dampak gerakan nyata upaya pemertahanan budaya. Kali ini Aksara mengajak sobat semua untuk jalan-jalan ke Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga untuk menyambangi Sanggar Tari Sekar Jagad. Sanggar tari ini merupakan salah satu bukti upaya pemertahanan dan pelestarian budaya, khususnya tari, yang diprakarsai oleh Siti Rofiah, S.Pd. Sanggar Tari Sekar Jagad didirikan pada tahun 2015. Sudah 7 tahun sanggar ini berdiri dengan siswa yang silih berganti. Saat ini jumlah siswa yang masih aktif sekitar 50. Sanggar tari ini juga memiliki cabang di Bojongsari dekat SMP Negeri 1 Bobotsari. Rofi, sapaan akrabnya, menuturkan alasan mendirikan Sanggar Tari Sekar Jagad adalah karena pengalaman masa kecilnya yang suka menari dan harus pergi ke kota untuk ikut sanggar. Oleh karena itu, dia memiliki keinginan mendirikan sanggar yang dekat dengan anak-anak desa sebagai wadah pengembangan bakat dan minat dalam seni tari. Selain itu, tari merupakan salah satu hobi Siti Rofiah sehingga mendirikan sanggar ini sekaligus sebagai sarana untuk menyalurkan hobi. Sobat Aksara, sanggar ini sempat tidak aktif ketika pandemi Covid-19, namun sekarang sudah aktif kembali. Terlebih lagi anakanak begitu semangat karena rindu berlatih tari di sanggar. Lalu, apa sebenarnya kunci sukses sanggar ini terus eksis? Rofi menuturkan bahwa kunci sukses eksistensi Sanggar Tari Sekar Jagad adalah mengajar dari hati. Dengan melatih anak-anak secara tulus, maka anak-anak merasakan manfaat belajar tari. Sebagai wujud melestarikan budaya sekaligus belajar pendidikan karakter bahwa manusia adalah makhluk sosial. Melalui tari, anak-anak berlatih kerja sama, saling membantu, dan menikmati proses. Wah, seru bukan perjuangan Ibu Rofi dalam menjaga eksistensi sanggarnya, menjaga Sekar Jagad di tengah kemajuan jagat. Langkah ini patut menjadi teladan para generasi muda. Meneruskan, menjaga, dan mempertahankan budaya warisan leluhur. Halaman 7 KSARA
Halo sobat dolan, sudahkan kamu dolan minggu ini? Kalau belum dolan, yuk dolan bareng Aksara. Kali ini kita dolan dan kulineran murmer, murah meriah, murah tapi nggak murahan. Dijamin dolan dan kulineran kali ini akan membuat kita lebih fresh setelah disibukkan dengan pekerjaan ataupun tugas-tugas sekolah atau kuliah. M E N I K M A T I S E J U K N Y A A I R T E L A G A D A N S E D A P N Y A M A S A K A N N I N I N E Halaman 8 KSARA Yakin dijamin fresh? Yakin donk, karena kita akan dolan ke Situ Tirta Marta yang terletak di Desa Karangcegak, Kutasari, Purbalingga. Situ Tirta Marta atau Sitama ini merupakan objek wisata yang dikembangkan oleh Pokdarwis sejak tahun 2015. Gimana? Sobat dolan siap dolanan banyu? Cukup dengan membayar tiket masuk sebesar Rp5.000,00 kita sudah dapat menikmati sepuasnya pemandangan hamparan hijaunya sawah, berenang di segarnya air telaga Situ Tirta Marta, dan melepaskan beban-beban di pundak kita. D O L A N D A N K U L I N E R A N
Melangkah di tepian telaga sambil menikmati jernihnya air akan mengantarkan kita pada suasana segar. Terlebih, setelah kita berendam dan berenang di dalam telaga. Wow, segar dan begitu menenangkan. Air telaga yang begitu jernih khas mata air di lereng Gunung Slamet akan menjadi penetralisasi beban-beban di pundak kita. Sobat dolan, jangan lupa abadikan momenmu dolan di Situ Tirta Marta ini, ya? Yuk, 1, 2, 3 cekrek… Setelah puas bermain air di Situ Tirta Marta, saatnya kita mengisi amunisi untuk perut kita. Sobat dolan, tak jauh dari Situ Tirta Marta, ada kuliner autentik khas Purbalingga yang wajib kamu coba. Sudah tahu? Ya, Warung Makan Rawisan “Ninine” dengan menu khas opor ayam kampung dan oseng kecambah ireng. Eits, jangan lupa sambal yang rasanya njawani banget. Nikmati opor ayam kampung bersama ketupat, beri sambal secukupnya, dan juga oseng kecambah ireng. Dijamin, suapan pertama akan membawamu ke tempo doeloe, membawa kita kangen dengan mbah kita juga lho. Awal mula Warung Makan Rawisan Ninine ini sebenarnya dari usaha sang nenek yang berjualan opor ayam kampung yang dijual dengan pikulan di pasar. Sampai akhirnya pada penerus sekarang, sang cucu, Narsin. Narsin bersama istri dan anak-anaknyalah yang memutuskan untuk membuka warung makan ini. Wah, resep masakannya benar-benar autentik turun-temurun lho. Bahkan, mereka masih menggunakan pawon untuk memasak, makin sedep pokoknya. Gimana sobat dolan? Siap dolan dan kulineran? Tenang, harga makanan di Warung Makan Rawisan Ninine tidak akan membuat dompetmu jebol. Harganya sangat ramah deh. Setelah mandi di telaga dilanjutkan makan opor ayam kampung anget, perpaduan sempurna. Jangan lupa cobain ya. Yuk dolan, karena hidup butuh dolan dan kulineran. Halaman 9 KSARA
G E G U R I T A N N G A P A K Mbuh Apa WB Nugroho Bocah-bocah kae pada takon apa gunane upacara? Bocah-bocah kae pada takon apa gunane sumpah pemuda? Bocah-bocah kae pada takon apa gunane pengetan? Nyong mung teyeng glogong, bingung, apa isi utek lan atine bocah kae Apa enggane ora paham perjuangane pahlawan Apa enggane ora rumangsa siki wis merdeka gari kepenake Apa enggane ora nana rasa ngormati pahlawan Apa domehe wis kepenak jamane Apa domehe wis gari njaluk duit ramane Apa domehe wis kabeh-kabeh ana Mbokya aja kelalen maring sing wis berjuang Dadia bocah sing bisa ngrumangsa Duwe ati dienggo, teyeng ngucap matur nuwun Duwe utek dienggo, teyeng bayangna nek urung merdeka Pahlawan-pahlawan kae ora kenal dewek tapi gelem korban Korban getih karo nyawa nggo Indonesia Pancen, bocah-bocah kae mbuh apa Halaman 10 KSARA Nggo Sangu Urip Mulya Tusmono Gemiyen dong cilik nyong ditakoni Nek wis gedhe ko kepengin dadi apa? Gagah tek jawab “Dadi Pak Guru!” Weruh Pak Guru katon pinter Nek muride ora nggarap PR bisa nggitik nganggo tuding Destrap neng pojok kelas aku ya wis tau Merga ora nggatekna Pak Guru mulang Jan kepengin dadi Guru, kayane kepenak batinku, jaman esih SD Basan wis gedhe nyong tembe ngerti Jebul ora gampang dadi guru digugu uga ditiru Apamaning siki Jaman ora ngenah, jaman edan jerene Muride ora kena disengol senadyan njludrah, mbejujag Ora nyiwit, gur nabok lirih kon pada solat jamah Ajar ngreksa awak lair batin nyembah Pangeran Pirangmbara lumprahe ngajeni pitutur karo sembure Si Rama ora trima Ora kemaha gurune malah dikonjara Oalah tobil… Udu larane digitik tuding Udu kesele distrap neng pojok kelas Pak Guru gur kepengin Anak muride maju pamikire Apik budi pekertene Nggo sangu urip sing lewih mulya
Halaman 11 KSARA G E G U R I T A N N G A P A K Ilmu Guru sing Manfangat Saeful Muslihin Nekalane kluruk ayam saut-sautan Suara kerekan timba krungu sekang njaba Banyu kemricik banyu wudhune guruku Ngadep mantep maring gusti Allah sing due sifat ‘alim Ibarat srengenge, sing madangi jagad kang peteng Guru due ngelmu sin manfangat lan ora bakale sat Ora mung ibarat tapi wujude keton nang jagat Petenge kebodoan malik gumebyar dadi kepinteran Ilmu sing manfangat ibarat obat ati sing mujarab Sebabe ikhlas ora pandang sugih lan mlarat Guruku due ngelmu sing manfangat Jasa-jasamu ora kena di ibarat Gurune Nyong, Pahlawane Nyong Rakhmi Oktarini Sapa si sing ngerti, nek aku siki bisa kaya kiye maca lancar nulis banter ngetung apa maning Nyong esih kemutan Jaman seprana, apa-apa langka Biyunge nyong jaritan Ramane nyong sarungan Neng umah bae, ora tau lungan Mergane apa? pada ora ngerti angka apamaning aksara Tapi jere bar Landa teka, Mulai ana wong-wong sing usaha, Guru-guru pada ngaton, mulang bocah lanang karo wadon, ben pada wawuh angka Karo aksara Mata mulai tetek melek, Ati mulai tetek Padang Ora ngurek bae neng umah ngurusi bebek Mulai pada wani metu dolan apa dagang Nyong siki temenan kudu akeh sukure, Urip wis temata gari nyiapna arep dadi lakon apa. Gari gelem obah Karo akeh maca aja nganti kaya jaman seprana. Bocah pinter siki njeprah Ora kurang wadah ora kurang polah Masa depan sing keton cerah Wis bisa diarah Siki rika pada wis ngerti mergane, Kabeh kabeh berkat ajarane Bapak ibu gurune Gurune nyong rika pada, ya mesti dadi pahlawane nyong karo rika pada.
P A N D E M I , Z O N A S I , D A N P R E S T A S I Halaman 12 KSARA Pandemi tiba-tiba muncul, semua tiba-tiba berubah, termasuk sekolah. Baru merasakan indahnya masa SMP Kelas 8 tiba-tiba harus belajar dari rumah dan terpisah dari teman-teman. Tiap hari hanya mendapatkan berita naiknya angka orang terkena Covid-19, meninggal dunia, dan naiknya angka stres di kalangan remaja. Awalnya terasa menyenangkan belajar dari rumah. Belajar tanpa memakai seragam, bisa sambil rebahan, belajar sambil bermain game, dan bahkan ketika ada tugas atau penilaian harian serahkan pada ahlinya, Google. Namun, rasa senang itu ternyata salah dan hanya sementara. Kejenuhan pun melanda, bahkan sampai pada gejala stres. Terlebih harus dihadapkan pada kelulusan dan mempersiapkan diri untuk masuk ke jenjang SMA. Hal yang muncul adalah bingung. Harus melanjutkan ke mana? O P I N I
Langkah kedua adalah perluas pertemanan. Pandemi yang melanda dunia membuat kita terpisah dari teman-teman dan lebih banyak mengerjakan segala sesuatu sendiri berimbas pada besarnya ego. Hal ini harus kita sadari. Kita adalah makhluk sosial yang tentu membutuhkan orang lain, teman. Banyak manfaat dengan memperluas pertemanan. Termasuk akan mendapatkan tempat untuk berbagi perasaan. Mendapatkan support system, terlebih untuk mengatasi insecure. Langkah selanjutnya adalah manfaatkan sekolah dengan baik. Sekolah merupakan gudang ilmu. Teoretis dan praktiknya memang benar. Hal yang kurang disadari adalah memanfaatkan peran sekolah dengan baik. Waktu belajar paling efektif adalah ketika ada pendampingan dari guru dan belajar kelompok bersama teman-teman. Selain itu, ada guru BK, ahlinya untuk membantu kita menemukan solusi permasalahan kita. Halaman 13 KSARA Tantangan utama sebenarnya adalah diri kita sendiri. Terlebih ketika diri kita mulai dikuasai perasaan tidak nyaman yang berujung pada insecure. Ketidaknyamanan yang dipelihara oleh diri kita, kemudian meningkat menjadi sebuah rasa takut yang berlebihan, dan akhirnya terbentuklah rasa insecure dalam diri kita. Lalu, bagaimana mengelola diri sebagai salah satu produk zonasi agar tetap bisa berprestasi? Waktunya membuktikan. Dengan implementasi kurikulum merdeka, setiap siswa mendapatkan pelayanan pembelajaran sesuai dengan bakat dan minatnya, guru menghadirkan pembelajaran berdiferensiasi, dan siswa mendapatkan kemerdekaan dalam proses pemahaman pengetahuan menjadi sebuah gerbang utama untuk memulai proses pembuktian bahwa produk jalur zonasi pun bisa berprestasi. Langkah awal adalah kenali diri kita. Siapa kita, apa tujuan kita, dan mau hidup seperti apa. Bagi remaja jenjang SMA, proses berpikir demikian memang belum mudah. Hal sederhana yang cukup kita lakukan adalah merefleksikan diri untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan diri kita. Dari kelebihan yang kita miliki, maka kita akan mendapatkan amunisi utama sebagai bentuk pertahanan diri kita dalam hidup ini. Dari kekurangan kita, maka kita akan mendapatkan cermin sebagai alat untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas diri. Tiga Langkah sederhana itu sebenarnya sudah ampuh untuk membuat diri kita tangguh dan terbebas dari insecure. Tidak ada perjuangan tanpa rasa sakit. Namun, rasa sakitnya hanya sementara dan bahagia yang akan terasa selamanya. Ingat kata Albert Einstein hidup itu seperti mengendarai sepeda, untuk menjaga keseimbangannya kau harus terus bergerak. Berproses diri sangat penting untuk menjadi remaja yang tangguh. Tangguh menghadapi tantangan dari dalam diri maupun luar diri kita. Tidak perlu insecure, yang wajib adalah bersyukur. Jannatan Muqorrobin, siswa Kelas X-A SMAN 1 Bobotsari Tahun Pelajaran 2022/2023.
Halaman 14 KSARA RUANGKonseling K E N A P A S U L I T M E N E M U K A N B E S T I E Pada trimester tahun ajaran baru ini, ternyata beberapa siswa kelas 10 di SMA N 1 Bobotsari masih kesulitan untuk mencari teman yang cocok, nyaman, dan satu frekuensi. Istilah anak muda zaman sekarang “besti”. Hampir semua alasan yang dikemukakan sama, yaitu “beda dengan teman SMP-ku dulu”. Ya tentu saja berbeda, karena memasuki dunia SMA yang serba baru, sekolah baru, guru baru, suasana baru, teman baru, bahkan seragam saja baru. Jadi apa sih yang menyebabkan para siswa baru kok kesulitan dalam menemukan besti? Sobat Aksara, ternyata ada beberapa alasan mengapa sulit menemukan besti, pertama sulit move on, bahkan justru tidak mau move on dari masa-masa pertemanan di SMP sebelumnya.Alasan kedua, terlalu berekpetasi tinggi pada keadaan sekarang yang harus sama dengan keadaan ketika saat SMP. Ketiga, pasif dalam bersosialisasi. Diam, tidak ada gerakan untuk mencoba berkenalan dengan teman-teman barunya. Apakah kamu merasakan asalah satunya? Atau bahkan ketiganya? Sebenarna sangat wajar, ketika memasuki dunia yang baru, pasti membutuhkan waktu untuk berproses dan beradaptasi. Tapi ketika kamu sebagai siswa yang kebetulan merasakan tiga hal tersebut, tentunya kadang bingung apa sih yang harus dilakukan? Nah, Aksara mau membantumu nih. Hal pertama yang harus kalian lakukan adalah menerima kenyataan bahwa saat ini kalian sudah di jenjang SMA dan bersekolah di SMA N 1 Bobotsari. Yang mungkin saja sudah tidak satu kelas atau bahkan beda sekolah dengan teman akrab kalian saat di SMP dulu. Kalian harus beranjak dari kenangan-kenangan indah waktu SMP dulu ya. Bukan berarti harus melupakan, tapi simpan sebagai bagian terindah dalam hidup kalian.
Halaman 15 KSARA RUANGKonseling Saat ini bukalah lembaran baru dengan kenangan baru dan sambutlah temanteman baru. Hidup memang penuh dengan tantangan, mencari teman yang cocok pun pasti ada tantangan tersendiri. Tidak perlu jauh-juh mencari. Cukup tengok kanan dan kiri, ke depan dan belakang. Mereka ada di sekitar kamu kok. Buka hati yuk, coba menerima kehadiran mereka dengan segala kelemahan, kelebihan, serta keunikan masing-masing. Tidak perlu mencari teman yang sempurna, cukup cari teman yang bisa untuk saling berbagi dalam hal-hal positif. Jangan takut untuk memulai ya, hal termudah yang bisa kalian lakukan adalah memulainya dengan “menyapa”, “bertanya”, dan “mengajak”. Jangan menunggu gayung bersambut, kamulah yang akan menjadi gayungnya. Jika hari ini tidak ada yang menyapamu, maka kamulah yang harus menyapa teman-temanmu, jika tidak ada yang mengajak pergi ke kantin, cobalah untuk inisiatif mengajak mereka ke kantin. Dan tidak ada salahnya untuk bertanya duluan, boleh bertanya tetang hobi, tentang cita-cita, dan topik lainnya yang menarik. Karena hal termudah untuk menjalin hubungan sosialisasi pertemanan ya pastinya melalui cara berkomunikasi. Tentunya dengan bahasa yang santun. Gimana sobat Aksara? Yuk dicoba, selamat menemukan besti-mu ya gaes ya.
E N G L I S H C O R N E R Halaman 16 KSARA Sobat Aksara, gimana harimu? Semoga selalu tanggal muda. Oke, saatnya kita tingkatkan level Bahasa Inggris kita bareng Aksara. Tahu kan tahun depan, 2023, literasi Bahasa Inggris masuk ke dalam materi UTBK? Panik nggak? Ya enggaklah, sobat Aksara kan jago cas cis cus in English. Nah, biar semakin gaul, sobat Aksara bisa nih pakai beberapa kalimat gaul berikut dalam Bahasa Inggris. Sobat Aksara punya nggak temen yang tiba-tiba ke rumah numpang wifi atau numpang masak mi instan hahaha… boleh nih sesekali tanyain “What brings you here?”. Tahu kan maknanya? Yup, tumben lo ke sini? Sobat Aksara mau tanya ke temen jadi ikut jalan-jalan nggak, bisa pakai “Are you coming with us?” yang maknanya, lo jadi ikut nggak? Gaul in English Yuk! Gimana? Udah kerasa keren? Masih adalagi nih. “I’ll catch you up” dipakai kalau sobat Aksara mau ngomong, ntar gue nyusul. Sobat punya temen yang jarang pulang, abang jarang pulang, eh salah… jarang muncul lalu tiba-tiba ikut sobat nongkrong nih, tanyain aja pakai kalimat “Where have you been?”. Artinya, darimana aja lu? Terus, kalau sobat Aksara minta dianterin pulang, kira-kira pakai kalimat apa ya? Yes, betul, “Take me home”. Terakhir nih, kalau buat nanggepin sesuatu yang B aja, pakai ini aja, “Nothing special”. Makin gaul kan, Sobat. Cobain deh, biar makin lancar Bahasa Inggrismu. See you…
Halaman 17 KSARA ORA ILOK POJOKAN NGAPAK Ora ilok njagong neng lawang, mengko jodone lunga. Ora ilok njagong neng bantal, mengko wudunen. Sobat Aksara mungkin pernah mendengar kalimat itu, atau bahkan sering mendapatkan nasihat dari orang tua dengan konsep “ora ilok”. Apa sebenarnya makna ora ilok? Walaupun terkadang terasa tidak memiliki hubungan, misalnya hubungan duduk di tengah pintu dengan jodoh, tetapi sebenarnya ora ilok ini merupakan sebuah konsep pemberian nasihat yang baik. Seperti kita ketahui bahwa budaya Jawa merupakan budaya luhur yang penuh dengan kesopanan atau unggah-ungguh. Ketika ada seseorang melakukan perbuatan yang melanggar norma kesopanan, maka biasanya para orang tua memberikan nasihat melalui konsep ora ilok ini. Ora ilok njagong neng lawang, mengko jodone lunga. Mengapa tidak boleh duduk di pintu? Karena pintu adalah tempat orang lewat atau berlalu-lalang. Jika dijadikan tempat duduk maka akan menghalangi. Ada hal baik sebenarnya yang disampaikan di sini. Ora ilok njagong neng bantal, mengko wudunen. Mengapa tidak boleh duduk di bantal? Pada hakikatnya bantal merupakan alas tidur untuk kepala, jadi tidak baik diduduki karena dikhawatirkan kotor. Tentu beda dengan zaman sekarang yang sudah banyak jenis bantal, seperti bantal sandaran dan bantal duduk. Gimana Sobat Aksara? Keren kan Bahasa Jawa? Kira-kira ora ilok apa maning ya… 2 0 2 2
Halaman 18 KSARA T A U N G G A S I E . . . Tau ngga si gaes... Kalau Goalawa itu memiliki 14 ruangan.. Jadi kalau sobat aksara mau dolan ke Goalawa... Tolong bawa teman ya gaes... Biar ga kesasar.. Atau bisa sewa guide... Di Purbalingga ada tradisi mbaranggawe dan para tetangga pasti berubah profesi jadi glidig. Jadi glidig adalah sebutan yang membantu tuan rumah dalam kegiatan mbaranggawe ya gaes... Aja kelalen amplop kondangannya ya... Ternyata Taruna Indonesia itu ada kegiatan berjalan kaki sejauh 62 mil. Itu tidak semata-mata untuk berlatih kekuatan fisik saja tapi juga untuk memupuk jiwa korsa sambil mengenang perjuangan gerilya yang dilakukan oleh jenderal tercinta kita, Jenderal Soedirman . Ternyata ya Gaes. . Ada hari mantan sedunia lho... Yaitu pada tanggal 31 Oktober... Kamu bisa menjadikan hari mantan sedunia dengan lebih bijaksana ya gaes... Misalnya buanglah mantan pada tempatnya... Atau justru mau balikan lagi... Uhuy... Tapi... Klo mau memperingati hari mantan, ingat? Sudah punya mantan apa belum? Gilang Widya Pramana atau yang lebih dikenal sebagai Juragan 99, resmi mengundurkan diri dari jabatan Presiden Arema FC terkait tragedi Kanjuruhan
Membuka Wawasan Menjaga Peradaban