The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by MAJALAH DIGITAL SD NEGERI 2 KEMIRI, 2023-11-27 00:10:06

Plantinovatif

Majalah Pendidikan

pembelajaran sosial emosional Plantinovatif majalah digital triwulan: AGT-OKT 2022 refleksi kreasi Mengenal canva for education 6 merdeka belajar: Wujudkan sekolah ramah anak Budaya positif untuk berpihak pada siswa galerikita meriahnya perayaan 17 agustus PLANTUNGAN BERINOVASI


Dapur Redaktur Salam hangat dari kami untuk pembaca PLANTINOVATIF. Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat Nya sehingga majalah digital ini dapat terselesaikan dengan baik. Majalah ini adalah edisi pertama yang kami rilis, untuk memeriahkan HUT PGRI sekaligus memperkenalkan sekolah kami, SDN Plantungan yang turut membangun negeri dengan menerapkan kurikulum merdeka belajar. Majalah ini merupakan ajang untuk publikasi versi digital yang diterbitkan dari SD Negeri Plantungan, kecamatan Blora, Kab. Blora, Provinsi Jawa Tengah. Semoga dapat menginspirasi bapak ibu guru hebat. Selamat ulang tahun untuk PGRI. Semoga makin jaya dan menginspirasi anak negeri. Penyusun PLANTINOVATIF 2


T RIWULA N 3 2022 | PLANTINOVATIF03 DAFTAR ISI PLANTINOVATIF GALERI KITA TAK KENAL MAKA TAK SAYANG PISANG GORENG Foto Karnaval SDN MILENIAL Plantungan Manfaatkan komoditas pisang untuk P5 36 02 DAPUR REDAKSI Pengantar dari ketua redaksi untuk para pembaca Plantinovatif. Tentang majalah PLANTINOVATIF, sambutan dari Kepala Sekolah SDN Plantungan Perkenalkan Bapak Ibu Guru SDN Plantungan Mengenal Canva For Education 32 27 04 SEKAPUR SIRIH 05 14 SEKILAS TENTANG SDN PLANTUNGAN REFLEKSI MERDEKA BELAJAR WUJUDKAN SEKOLAH RAMAH ANAK 22 20 KREATIF CONTACT: [email protected] sdn.plantungan.blogspot.com PROGRAM SEKOLAH 5 bidaya positif untuk sekolah ramah anak 09 PLAYLIST Lagu Pelajar Pancasila 30 KARYA SISWA Puisi dan Karya Kaligrafi Siswa 10 PENDIDIKAN Taman Siswa dan Filosofi Ki Hajar Dewantara 25 ARTIKEL Pembelajaran Sosial Emosional: Untuk Keberpihakan Pada Murid.


Oleh: Tim Kreatif SEKAPUR SIRIH: MARI LAKUKAN PERUBAHAN Plantinovatif adalah majalah digital yang dibuat oleh tim publikasi SDN Plantungan. Plantinovatif lahir dari dua kata: Plant (tumbuh) dan Inovatif (sesuatu yang bersifat baru atau melakukan pembaruan). Dengan harapan kami kepada SD Negeri Plantungan untuk terus tumbuh dan melakukan inovasi demi pembaruan sekolah yang selaras dengan filosofi Ki hajar Dewantara: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat SD Negeri Plantungan memiliki guru-guru profesional dalam bidangnya, dengan arahan Kepala Sekolah, SD Negeri Plantungan mulai melakukan perombakan di bidang pendidikan. Berangkat dari hal positif yang dilakukan, dengan konsisten demi terwujudnya sekolah ramah anak. Melalui visi sekolah: "Bersiap lakukan perubahan, untuk masa depan yang lebih baik" PLANTINOVATIF Majalah Triwulan Edisi 1 | 2022 4


Sekilas Tentang SDN Plantungan DIANA SUSANTI, S.PD.SD. KEPALA SDN PLANTUNGAN SDN Plantungan adalah sekolah yang terletak di kecamatan Blora. Walaupun termasuk wilayah administrasi kecamatan kota, namun sekolah kami termasuk sekolah pelosok, karena letaknya di dataran tinggi, lebih dekat dengan perbatasan wilayah Rembang. Letak sekolah kami ada di daerah perbukitan, sehingga tak jarang orang mengatakan "Negeri di Atas Awan". Bu Diana adalah Kepala SDN Plantungan mulai bulan Februari 2022 setelah sebelumnya menjadi guru PNS di SDN Tempurejo 1. Beliau masih muda dan banyak pengalaman yang dilakukannya ketika masih menjadi guru. Beliau pernah menjadi Instruktur PKB di kecamatan Ngawen, beliau juga sukses mengantarkan muridnya terdahulu untuk ikut Olimpiade. Selain itu, beliau juga sering mengikuti Diklat berkaitan dengan penggunaan teknologi di masa pandemi. Bu Diana melakukan banyak perubahan di sekolah, mengajak bapak ibu guru untuk saling berkolaborasi. Merangkul dan tidak menggurui. "Saya sangat senang dan bangga sekali ada 2 guru SDN Plantungan yang ikut program guru penggerak, semoga dapat menginspirasi dan membawa perubahan demi kemajuan pendidikan di Indonesia" begitulah yang beliau ucapkan di sela-sela kegiatan Sharing Visi Misi Guru Penggerak yang dilaksanakan bulan September lalu. Bersama bapak ibu guru dan stakeholder, kami bersinergi mewujudkan visi misi sekolah yang bermuara pada Profil Pelajar Pancasila. 5


Diana Susanti, S.Pd.SD. Kepala SDN Plantungan Umi Koiriyah, S.Pd. Guru Kelas 1 Fasih Dwi Yuani, S.Pd. Guru Kelas 2 YUK BERKENALAN DENGAN KAMI 6


SUBASRI, A.Ma.Pd.. Guru Kelas 3 Joko Mulyo, S.Pd. Guru Kelas 4 RUKANI S.Pd. Guru Kelas 5 Tak Kenal maka tak sayang 7


Achmad Hanafi Guru PJOK Ummi Farida P., S.Pd.I. Guru PAI Retni Wijayanti, S.Pd.SD. Guru Kelas 6 Rully Imadhani S. Tenaga Kependidikan 8


Bangun dan bukalah matamu Saatnya meraih mimpimu Arahkan pandangan ke depan Tuhan kan menuntunmu Sadarilah masa Berganti Tantangan kan kita hadapi Bergandeng tangan untuk negeri Era kita menanti berseri Bersatu dalam perbedaan Berpegang tangan dan berlari Singkirkan egomu oh kawan Demi negeri ini Kembali ke Reff 2x Reff: Kita pelajar Pancasila Kita bernafas dalam sila-silanya Kita pelajar Pancasila Ayo kita jaga untuk Indonesia Jadilah generasi emas Cerdas berkarakter itu kita Berjuang dan harus berani Kita terus torehkan prestasi PELAJAR PANCASILA Ciptaan: Eka Gustiwana Vokalis: Kikan PLAYLIST 9


TAMAN SISWA DAN FILOSOFI KI HAJAR DEWANTARA Taman Siswa lahir dari ketimpangan pendidikan di zaman kolonial. Sistem pendidikan kolonial erat kaitannya dengan materialistik, individualistik, dan intelektualistik. Dahulu, tidak semua orang bisa bersekolah. Hanya orang-orang "Priyayi" dan orang Eropa yang berhak berpendidikan. Oleh karena itu, kemudian muncullah pendidikan yang humanis dan populis, yang memayu hayuning bawana (memelihara kedamaian dunia). Taman Siswa bisa dikatakan memakai kedua metode Montessori dan Frobel. Akan tetapi pelajaran paca indra dan permainan akan itu tidak dipisah, yaitu dianggap satu. Sebab, salam Taman Siswa terdapat kepercayaan bahwa dalam segala tingkah laku dan segala kehidupan anak-anak tersebut sudah diisi Sang Maha Among (Pemelihara) dengan segala alatalat yang bersifat mendidik si anak. Kiblat Taman Siswa Apa itu Taman Siswa? By Fasih Dwi Yuani, S.Pd. 10 Pendidikan


TAMAN SISWA DAN FILOSOFI KI HAJAR DEWANTARA Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluasluasnya” Filosofi Ki Hajar Dewantara By Fasih Dwi Yuani, S.Pd. Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). "Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri" Sumber di kutip dari: Modul 1.1 Filosofi Ki Hajar Dewantara Guru Penggerak 2022. https://ditsmp.kemdikbud.go.id/yuk-mengenal-sekolah-tamansiswa-milik-ki-hajar-dewantara/ Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain." 11


12


13


14


Perkenalkan, saya Fasih Dwi Yuani, CGP Angkatan 5 dari SDN Plantungan. Saya tidak sendiri, karena ada bu Retni Wijayanti, yang juga CGP Angkatan 5 di sekolah kami. Kami menyadari, ada banyak hal yang harus kami ubah, karena zaman juga telah berubah. Metode mengajar dengan cara lama sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman. Kurikulumpun idealnya berganti setiap 10 tahun sekali. Perjalanan kami di pendidikan guru penggerak tidaklah mudah. Butuh kerja ekstra untuk membagi waktu, antara menjadi seorang pendidik, menjadi seorang ibu, menjadi seorang istri dan menjadi seorang calon guru penggerak. Alhamdulillah, seluruh warga sekolah mendukung kegiatan kami di program guru penggerak. Merdeka Belajar: Wujudkan Sekolah Ramah Anak 15


Bagaimana memulainya? Semua sekolah pasti pernah merasakan hal yang sama. Ketika ada kurikulum baru, tentu banyak hal yang harus diubah. Tidak seperti sosialisasi kurikulum sebelumnya, Kurikulum Merdeka Belajar disosialisasikan jauh-jauh hari. Bahkan sebelum kurikulum itu resmi dilaksanakan. Kurikulum Merdeka Belajar dimulai dari adanya program merdeka belajar, kemudian program pendidikan guru penggerak. Lalu ketika program guru penggerak sudah berjalan, tentu kami harus mendiseinasikan kepada rekan guru sejawat di komunitas belajar kami. Alhamdulillah, kami di dukung penuh oleh Kepala Sekolah dan Bapak ibu guru. Semoga saling berkolaborasi dan menginspirasi banyak orang. tergerak, bergerak, menggerakkan! 16


"Tugas guru adalah menuntun siswa, bukan menuntut mereka" Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pendidikan guru penggerak adalah setelah saya mempelajari filosofi KHD, dan mengetahui apa saja nilai dan peran Guru Penggerak, yaitu Mandiri, Berpihak Pada Siswa, Kolaboratif, Reflektif dan Inovatif, kemudian saya mereview kembali apa yang telah saya lakukan untuk siswa-siswa saya selama 7 tahun saya mengajar, dan membandingkannya dengan pendidikan sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara. Momen di masa sekolah masih dapat saya rasakan sebab dua hal tersebut yang bisa mempengaruhi diri saya sekarang. Rasa senang, bahagia, optimis, bisa tumbuh dan berkembang hanya karena pujian dan motivasi dari guru saya waktu itu. Sebaliknya, rasa sedih, kecewa, takut dan khawatir selalu mengganggu pikiran saya ketika menghadapi salah satu mata pelajaran yang tidak saya sukai karena perlakuan guru yang memukul saya, dan mempermalukan saya. Hal ini tentu tidak semestinya dilakukan hanya karena saya tidak bisa mengerjakan soal, seharusnya saya dituntun, bukan malah dipukul dan dipermalukan. -Fasih Dwi YuaniGuru Kelas 2 CGP Angkatan 5 Merdeka Belajar: Wujudkan Sekolah Ramah Anak Saat momen mempelajari filosofi KHD serta nilai dan peran guru penggerak, saya merasa seperti seorang guru yang memiliki dosa besar terhadap siswanya, sebab sebelum mengenal filosofi KHD, saya masih sering menuntut siswa, tidak pernah memberikan ruang mereka untuk berpendapat, lebih bereksplorasi, kebebasan bereksperimen, masih sering marah ketika siswa saya tidak sesuai harapan. Refleksi 17


Pernahkah kita berpikir menjadi seorang murid? 1 2 3 Salah satu nilai guru penggerak yang telah membantu saya dalam melayani siswa saya dengan lebih baik adalah berpihak kepada siswa. Mengapa demikian? Karena saya merasa dengan berpihak kepada siswa, kita memposisikan diri kita bagaimana ketika guru jadi murid. Apa yang sudah dilakukan guru, jika guru mengajar dengan metode ini, apakah sudah pasti siswanya paham? Jika guru marahmarah sampai mempermalukan siswanya di depan siswa-siswa yang lain, apakah siswanya akan merasa takut? Khawatir? Atau malah menjadi benci? Jika siswa dilarang ramai saat berdiskusi, apakah siswanya akan nyaman? Apakah siswanya malah menjadi diam tidak mau berpendapat karena takut berisik? 18


4 5 6 Jika siswa berpendapat tetapi tidak pernah di dengarkan dan di anggap penting, apakah siswa tersebut merasa tidak berarti? Kita sadari atau tidak, dengan menerapkan satu hal saja “berpihak kepada siswa” kita sudah menerapkan nilai-nilai guru penggerak yang lainnya. Apalagi jika kita menerapkan nilai Guru Penggerak seutuhnya? Dengan berpihak kepada siswa seperti yang saya sebutkan di atas, kita menerapkan inovasi untuk model pembelajaran yang menyenangkan, kita juga bertindak reflektif mengenai apa yang sudah kita lakukan, kelebihan kekurangannya, sehingga bertekad untuk memperbaikinya. Secara tidak langsung juga, kita telah mandiri untuk membuat suatu keputusan, apa yang harus dilakukan seorang guru, serta sudah melaksanakan kolaborasi, ketika kita sharing dengan pimpinan sebelum melaksanakan program tersebut di kelas. Mulailah untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar yang nyaman untuk siswa. Agar mereka merasa bahwa sekolah adalah rumah kedua. Sisipkan permainan edukatif, karena BERMAIN ADALAH DUNIA ANAK" 19


Doa Bersama dan Menyanyikan lagu-lagu nasional Program 5S: Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun Mulai Merencanakan Gerakan Literasi Sekolah Walaupun sempat terhenti karena adanya pembatasan kegiatan tatap muka di sekolah, alhamdulillah mulai berjalan lagi. Setiap hari sebelum KBM di mulai, anak-anak akan berkumpul di lapangan sekolah. Melaksanakan kegiatan doa bersama dilanjutkan asmaul husna, kebetulan semua siswa kami beragama Islam. Setelah itu dilanjukan dengan membaca suratsurat pendek Al Qur'an dan ditutup dengan menyanyikan lagu-lagu nasional. Beberapa kelas sudah mulai menyediakan buku-buku bacaan selain buku akademik untuk menunjang gerakan literasi sekolah. Agar membudayakan gemar membaca buku. Buku-buku tersebut adalah buku cerita bergambar yang ada levelnya. sesuai kemampuan membaca siswa. BUDAYA POSITIF BUDAYA POSITIF ERAT KAITANNYA DENGAN FILOSOFI KI HAJAR DEWANTARA. BERIKUT INI ADALAH BEBERAPA KEGIATAN YANG SUDAH DILAKUKAN OLEH GURU-GURU DI SDN PLANTUNGAN. PROGRAM SEKOLAH 20


Posisi Tempat Duduk Pojok Baca Sehari Belajar di Luar Kelas Terdapat pojok baca di sudut kelas. Di tempat tersebut sudah tersedia berbagai macam buku dan alat peraga yang bisa digunakan untuk siswa. Sekolah menerapkan posisi tempat duduk yang berganti model. Ada model Letter U, model V, Model Berkelompok, atau Model Konvensional ketika ujian. Semuanya tergantung situasi dan kondisi kebutuhan siswa sesuai materinya. Sesekali, pembelajaran di lakukan di luar kelas untuk membuat suasana kelas yang menyenangkan. Apalagi ketika materi pelajarannya berkaitan dengan tema lingkungan. Siswa akan diajak belajar langsung dekat dengan alam sehingga menambah pengalaman mereka secara langsung. BUDAYA POSITIF BUDAYA POSITIF ERAT KAITANNYA DENGAN FILOSOFI KI HAJAR DEWANTARA. BERIKUT INI ADALAH BEBERAPA KEGIATAN YANG SUDAH DILAKUKAN OLEH GURU-GURU DI SDN PLANTUNGAN. PROGRAM SEKOLAH 21


Canva adalah sebuah platform yang diperuntukkan memudahkan kita dalam membuat desain apapun, kapanpun, dimanapun. Tampilan Canva yang user friendly, membuat Canva menjadi idola platform desain masa kini. Selain user friendly, Canva Dengan Canva untuk Pendidikan, Kita dapat membuat pelajaran yang paling menarik dan menjalankan aktivitas untuk siswa di kelas maupun online. Akses ribuan template untuk subjek, nilai, atau topik apa pun, dan nikmati semua fitur premium Canva secara gratis. PKREATIF 22 MENGENAL CANVA FOR EDUCATION


23 Perkenalkan, nama saya Fasih Dwi Yuani, S,Pd. Saya adalah guru di SDN Plantungan yang mengajar kelas 2. Dari saya sekolah SMP, saya memang saya memiliki ketertarikan dengan seni menggambar, bahkan saya pernah bercita-cita menjaadi seorang komikus. Namun, ternyata passion saya inilah yang mengantarkan saya menjadi guru SD, guru multitalent. Jika ditanya apakah saya pintar menggambar? Saya menjawab saya bisa menggambar, namun untuk mencapai level "pintar" itu, bakat adalah salah satunya. Bahkan merasa saya tidak punya bakat itu hahaha, saya hanya tertarik saja. Banyak diantara bapak ibu guru, yang merasa asing dengan Corel Draw atau Adobe Photoshop Oleh karena itu, saya mencoba untuk berkreasi dengan Powtoon, dan Canva, kemudian berbagi pengalaman dengan rekan sejawat saya. TAKPERLU PINTAR MENGGAMBAR UNTUKJADI DESIGNER DIGITAL Apa yang ada di Canva For Education? Pilih dari ribuan template pendidikan siap pakai untuk mata pelajaran, nilai, atau topik apa pun. Buat pelajaran dan aktivitas yang menarik menggunakan gambar, font, video, animasi, dan fitur pengeditan bebas hak cipta. Jangkau dan berikan motivasi untuk siswa di mana pun mereka berada. Bagikan, tinjau, dan berikan masukan tentang tugas mereka secara real-time. Berikan masukan yang menyenangkan dan berdampak dengan menambahkan komentar teks atau stiker visual. Mudah diintegrasikan dengan semua alat ruang kelas Anda – Canvas, Schoology, D2L, Moodle, Blackboard, Google Classroom, dan Microsoft Teams. 1. 2. 3. 4. 5. By Fasih Dwi Yuani, S.Pd.


24 Pemerintah, melalui kemdikbud bekerjasama dengan pihak google memperkenalkan akun belajar.id untuk kemaslahatan di bidang pendidikan. Baik pendidik maupun tenaga kependidikan yang sudah masuk dapodik dapat memanfaatkan akun belajar.id. Cukup siapkan akun belajar.id mu dan SK Mengajar/SK yang menunjukkan bahwa bapak ibu berhak mengakses Canva For Education. Silakan cek daftar siapa saja yang bisa mengakses. Kuncinya adalah jangan takut salah dan mencoba. Ada banyak fitur yang bisa di pakai dalam Canva, tak perlu berbayar alias gratis lho! Tinggal siapkan saja sinya internet yang stabil, agar lebih leluasa menjelajah Canva. Ada ribuan template yang bisa di gunakan. Jika tidak nyaman dengan tampilan bahasa Inggris, kita dapat menggantinya dengan bahasa Indonesia lho! Selamat mencoba ya! . FITURMENARIK, GUNAKAN CANVAFOREDUCATIONGRATIS DENGANAKUNBELAJARID Siapa saja yang bisa mengakses Canva For Education? Untuk mengakses Canva untuk Pendidikan, saat ini Anda harus aktif dalam salah satu peran berikut: Guru bersertifikat K-12 (SD atau SMP) dari sekolah resmi terakreditasi, yang saat ini menjabat sebagai pengajar Pustakawan sekolah K-12 (sekolah dasar atau menengah) bersertifikat Asisten atau guru pendukung pembelajaran K-12 (sekolah dasar atau menengah) bersertifikat Spesialis kurikulum K-12 (sekolah dasar atau menengah) bersertifikat Guru bersertifikat di sekolah teknik atau kejuruan, yang mengajar murid sekolah dasar dan/atau menengah (atau yang setara) Pendidik homeschooling yang terdaftar di organisasi pemerintah atau lembaga sertifikasi lainnya Pendidik Bersertifikasi Google (GCE), Pelatih Bersertifikasi Google (GCT), dan Pendidik Inovatif Microsoft (MIE) yang mengajar di tingkat K-12 (sekolah dasar atau menengah) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.


PembelajaranSosial Emosional:Untuk KeberpihakanPadaMurid Page 1 ARTIKEL 25 RetniWijayanti,S.Pd.SD. GuruKelas 6 -CGPAngkatan5- Kesadaran penuh (mindfulness) merupakan bagaimana seseorang mengaitkan antara perhatian atau unsur pikiran, keinginan yang memiliki maksud dan kebaikan serta keingintahuannya terhadap kegiatan fisik yang sedang dikerjakan saat itu Berkesadaran penuh dalam pembelajaran lima kompetensi sosialemosional dapat kita kombinasikan dalam tiga ruang lingkup melalui kegiatan rutin yaitu kegiatan di luar jam pembelajaran atau kegiatan yang bersifat non akademik seperti kegiatan melantunkan asmaul husna, kegiatan membaca buku favorite selama maksimal 10 menit, kegiatan yang diintegrasikan ke dalam pelajaran seperti melakukan refleksi setiap akhir pelajaran untuk menggali akan kebermaknaan materi yang telah dipelajari, melakukan pembelajaran kooferatif untuk menumbuhkan kesadaran social dan rasa empati sesama teman.


26 Bagaimana Pembelajaran Sosial Emosional itu? 01. 04. 05. 02. 03. Kesadaran diri : Pengenalan Emosi Ketika seseorang mengalami gejolak emosi tertentu maka orang tersebut harus menamai emosi apa yang terjadi. Seperti merasa marah, merasa sedih atau merasa kecewa. Kesadaran sosial : keterampilan berempati Keterampilan yang muncul dari diri seseorang ketika seseorang telah mengenali emosi yang terjadi dan mengelola emosinya sehingga dapat berpikir dengan tenang dan mulai untuk memahami lingkungan di sekitarnya. Mulai merasakan apa yang orang lain alami dan mencoba memposisikan dirinya terhadap posisi yang orang lain sedang alami. Sehingga dalam menghadapi orang bukanlan tindakan penghukuman akan tetapi kepedulian dan empati yan muncul. Keterampilan berhubungan sosial Keterampilan yang berusaha untuk menjadikan kesulitan itu sebagai kekuatan untuk bangkit dan mencari solusi dalam menyelesaikan suatu permasalahan dengan tidak menghindari dan menghilangkan kesulitan. Diharapkan murid bisa melkukan kolaborasi bersama dengan teman diekolah maupun masyarakat. Pengelolaan diri : Mengelola Emosi dan Fokus Bertumpuknya pekerjaan yang harus dikerjakan secara bersamaan akan menyebabkan hilangnya fokus dan munculnya ketegangan. Seseorang yang mengalami kondisi tersebut perlu menenangkan pikiran dengan menarik napas panjang. Kondisi tenang yang terbentuk akan mengembalikan fokus dan emosi jadi terkendali sehingga dapat melanjutkan aktivitas dan fokus terhadap pekerjaan selanjutnya. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab) Kemampuan pengambilan keputusan yang bertanngung jawab bisa dilatih oleh murid dengan cara diajak untuk berdiskusi secara kelompok dan murid bisa mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Ada 5 kompetensi sosial-emosional yaitu kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan sosial dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.


Umi Koiriyah, S.Pd.-Bu Umi Guru Kelas 1- Project P5 Lapangan kerja yang semakin terbatas saat ini, menjadikan berbagai masalah. Berwirausaha merupakan suatu hal yang sangat perlu dilakukan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Berwirausaha dapat menjadi solusi atas masalah pengangguran dan kemiskinan yang angkanya masih tinggi di negara kita.Generasi penerus bangsa harus mampu menciptakan lapangan usaha sendiri dengan berwiusaha, agar kelak nanti mereka tidak perlu mencari pekerjaan, tetapi menciptakan pekerjaan sendiri. Dengan kegiatan projek penguatan pelajar Pancasila(P5),ini diharapkan dapat melatih siswa belajar berwirausaha dapat menerapkan pembelajaran utama dalam mapel Matematika untuk berhitung, menerapkan teori pembelajaran Bahasa Indonesia saat mempromosikan barang dagangannya (pisang krispi) yaitu mengucapkan kata permisi, terimakasih dan maaf, pembelajaran PPKn untuk saling menghargai, gotong royong, pembuatan label dan nama pisang krispi yang akan di jual, saat pembuatan pisang krispi,hal ini ada relevansinya dengan pilar berkebhinekaan global, gotong royong, kreatif, mandiri, dan berpikir kritis. Banyaknya masyarakat yang menanam pisang di sekitar lingkungan membuat saya memutuskan untuk membuat proyek Pisang Goreng Milineal untuk Kelas saya. 27


Umi Koiriyah, S.Pd.-Bu Umi Guru Kelas 1-Project P5 Pisang raja Tepung terigu Tepung panir Vanili Minyak goreng Air Meses seres Keju Susu coklat Bahan- bahan Topping: Cara Membuat: Tuang semua adonan, kecuali toping dan tepung panir. masukkan pisang raja yang sudah di kupas, gulingkan ke dalam tepung panir, lalu di goreng hingga coklat keemasan. yang terakhir, taburi macam-macam topping sesuai selera. Selamat mencoba! Banyaknya masyarakat yang menanam pisang di sekitar lingkungan membuat saya memutuskan untuk membuat proyek Pisang Goreng Milineal untuk Kelas saya. 28


Project P5 Memang tidak mudah untuk mengajari anak-anak kelas 1 berwirausaha, namun saya yakin, pengalaman membuat pisang goreng secara langsung bersama dengan teman-temannya akan membuat siswa merasa senang. Mereka antusias saat kegiatan praktek. Karena sebelumnya, mereka tidak pernah dilibatkan langsung dalam pembuatan pisang goreng di rumah orangtua mereka. Untuk cara dan bahannya sama seperti membuat pisang goreng biasa, hanya saja dalam resep pembuatannya agak beda karena harus menambahkan tepung terigu, tepung panir dalam adonan agar lebih crispy saat Inilah yang membedakan pisang goreng milineal dengan pisang goreng pada umumnya. 29


Karya Siswa 30


Karya Siswa Kaligrafi Karya Sintia Kelas VI SDN Plantungan Kaligrafi Karya Etika Kelas V SDN Plantungan Kaligrafi Karya Gita Kelas VI SDN Plantungan 31


32


33


34


Click to View FlipBook Version