The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Enni Dwi Rahayu, 2020-12-26 05:57:46

E-book Peristiwa G30S/PKI

E-book Peristiwa G30S/PKI

Keywords: Sejarah,Pendidikan,G30S

HISTORY A. Prasetyo, dkk
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI

Pendidikan Sejarah Offering C 2019
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

DAFTAR ISI

Daftar Isi  i
Latar Belakang Terjadinya Peristiwa 01
G30S/PKI 06
Proses Terjadinya Peristiwa G30S/PKI 10
Masa Berakhirnya Peristiwa G30S/PKI 13
14
Daftar Pustaka

Biodata Penyusun

i| HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

Bagian 1

Latar Belakang Peristiwa
G30S/PKI

Kompetensi Dasar

1.Menganalisis latar belakang terjadinya peristiwa G30S/PKI.

Indikator

1.1 Menjelaskan latar belakang terjadinya peristiwa G30SPKI.

Rangkuman Latar Belakang Peristiwa G30S/PKI
Sumber: sugiyantofitri.blogspot.com

Peristiwa G30S PKI yang dikenal juga dengan nama Gerakan 30
September, Gestapu atau Gerakan September Tiga Puluh,
Sedangkan Gestok atau Gerakan Satu Oktober adalah suatu
peristiwa pemberontakan yang terjadi pada malam hari di tanggal
30 September hingga 1 Oktober 1965. Pda peristiwa ini, korban
jiwa terdiri dari enam perwira tinggi Angkatan Dart dan perwira
pertama, serta beberapa orang lain yang juga kehilangan nyawa
karena usaha kudeta terhadap pemerintahan Presiden Soekarno
ini. Dalang peristiwa ini adalah Partai Komunis Indonesia yang
sudah menjadi bagian dari sejarah partai politik Indonesia sejak
tahun 1914.

1| HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

Pemberontakan - pemberontakan sebagai latar belakang G30S
PKI sebenarnya dimulai jauh sebelum ini bahwa peristiwa
pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948 dengan
memproklamasikan Republik Indonesia Soviet. Kejadian ini
berhasil ditumpas oleh TNI pada 30 September 1948. Selain itu,
masih banyak kekacauan yang diakibatkan oleh pemogokan
organisasi - organisasi yang berada di bawah PKI, aksi kekerasan
dari ormas PKI di berbagai wilayah dengan berbagai jargon politik
bernada kekerasan seperti “Ganyang Nekolim” “Ganyang Malaysia”
hingga mencapai puncaknya pada peristiwa G30S PKI.

Kondisi ekonomi yang merosot di masa demokrasi terpimpin
telah menjadi lahan yang subur untuk pertumbuhan sejarah PKI
dengan menyasar rakyat miskin untuk menjadi target propaganda
politik mereka. Tujuan organisasi PKI adalah untuk menentukan
negara komunis di Indonesia dengan berbagai cara. Pada masa itu
Angkatan Darat muncul sebagai organisasi militer pejuang
sekaligus mengemban tugas kemasyarakatan sehingga juga
memiliki peran dalam bidang politik dan ekonomi.

Salah satunya ketika Angkatan Darat ditugaskan untuk
memimpin banyak perusahaan yang diambil alih untuk alasan
nasionalisasi. PKI tidak tertarik pada kebijakan tersebut sehingga
mereka menjuluki para perwira sebagai Kabir, yaitu Kapitalis
Birokrat. Ketika itu ada tiga kekuatan besar dalam pemerintahan
yaitu Angkatan Darat, PKI dan Presiden. Beberapa peristiwa yang
menjadi latar belakang G30S PKI adalah:

1. Pembentukan Angkatan Kelima
PKI yang merasa kekuatan militernya masih sangat lemah

ketika menghadapi Angkatan Darat sangat berkepentingan untuk
membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan para
petani yang dipersenjatai. Pembentukan Angkatan Kelima ini
adalah gagasan Menlu Cina Chou En-Lai ketika mengunjungi
Jakarta pada tahun 1965, dan diharapkan akan memasok 100 ribu
pucuk senjata untuk Angkatan Kelima. Gagasan itu menjadi
alasan bagi pemimpin PKI yang berada dalam pertahanan dan
terus pesanan, dan pesanan Kelima tersebut, yang ditolak oleh
Angkatan Darat. Begitu juga dengan Laksamana Muda
Martadinata yang menolak atas nama Angkatan Laut. Angkatan
Kelima hanya akanditerima jika berada di bawah komando ABRI.

2| HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

2. Nasakom
Ideologi Nasakom adalah salah satu faktor dalam latar

belakang G30S PKI dan menjadi bagian dari sejarah G30S PKI
lengkap . PKI atau Partai Komunis Indonesia adalah partai
komunis terbesar di dunia selain Tiongkok dan Uni Soviet.
Anggotanya sekitar 3,5 juta orang pada tahun 1965, dan 3 juta
orang lagi dari organisasi pergerakan pemudanya. Selain itu,
masih ada beberapa organisasi yang diawasi dan dikontrol oleh
PKI seperti Pergerakan Serikat Buruh yang memiliki 3,5 juta
anggota serta Barisan Tani Indonesia dengan 9 juta anggota juga
merupakan bagian dari PKI, begitu juga dengan organisasi
pergerakan wanita bernama Gerwani, organisasi penulis, artis, dan
pergerakan para sarjana yang membuat PKI memiliki lebih dari 20
juta anggota serta pendukung.

Ketika dibubarkan dewan konstituante pada Juli 1959 dan
dikeluarkannya ketetapan konstitusi berupa dekrit Presiden, ia
mendapat dukungan penuh dari PKI. Angkatan angkatan kerja
dengan mengangkat jenderal - jenderal militer ke posisi yang
penting, dengan sistem Demokrasi Terpimpin. Sambutan PKI
untuk Demokrasi Terpimpin sangat baik dan menganggap bahwa
Soekarno mempunyai mandat untuk persekutuan konsepsi antara
pendukung Nasionalis, Agama dan Komunis atau NASAKOM.
Angkatan Darat menolak ideologi NASAKOM tersebut melesatkan
keinginan oleh Jenderal Ahmad Yani.

3. Konfrontasi Malaysia
Malaysia sebagai negara federasi yang baru terbentuk pada
tanggal 16 September 1963 merupakan salah satu faktor penting
dalam latar belakang G 30 S PKI. Konfrontasi antara Indonesia dan
Malaysia mendekatkan Soekarno dengan PKI sehingga dapat
menjelaskan mengapa para tentara menggabungkan diri dalam
gerakan 30 S / Gestok, dan juga menjadi penyebab PKI menculik
para tentara petinggi Angkatan Darat. Terjadinya perkembangan
anti Indonesia di Kuala Lumpur yang menyebabkan PM. Tunku
Abdul Rahman Malaysia menginjak - injak lambang Garuda
karena dipaksa para demonstran yang menyebabkan kemurkaan
Soekarno.

3| HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

Ia kemudian menyerukan pembalasan dendam dengan slogan
“Ganyang Malaysia” dan memerintahkan Angkatan Darat untuk
melakukannya. Letjen Ahmad Yani tidak ingin melawan Malaysia
yang masih mendapat bantuan Inggris karena menganggap
tentara tidak memadai untuk berperang dalam skala itu.
Sedangkan Kepala Staf TNI AD AH Nasution menyetujuinya karena
khawatir isu Malaysia akan memanfaatkan PKI untuk menghapus
posisinya di bidang politik Indonesia.

Pada saat itu Angkatan Darat berada dalam posisi yang serba
salah karena tidak yakin akan menang melawan Inggris, namun di
sisi lain mereka akan menghadapi kemurkaan Soekarno jika tidak
berperang. Keragu - raguan ini menghasilkan peperangan yang
setengah hati di Kalimantan dan mengalami kegagalan, padahal
ini adalah operasi gerilya dimana tentara Indonesia sangat mahir
melakukannya. Kekecewaan Soekarno karena tidak mendukung
dukungan kepada PKI yang memanfaatkan kesempatan itu untuk
keuntungannya sendiri.

Selain itu, Angkatan Darat juga menolak adanya poros Jakarta
Phnom Penh-Peking-Pyongyang yang hanya akan membantu
Cina Perluas semangat revolusi komunis di kawasan Asia Tenggara
sehingga dapat merusak hubungan baik dengan negara - negara
tetangga. Penolakan diwujudkan dalam bentuk seminar di
Gedung Seskoad Bandung yang dihadiri oleh delapan Jenderal
yaitu Rachmat Kartakusumah, J. Mokoginta, Suwarto, Jamin
Ginting, Suprapto, Sutoyo, MT Haryono dan S. Parman pada 1 - 5
April 1965 yang menghasilkan doktrin strategis politis Angkatan
Darat yang dinamakan Tri Ubaya Cakti.

4. Pembantaian

Para Perwira TNI Pembunuhan para perwira Angkatan Darat

adalah puncak dari latar belakang G30S PKI. Situasi politik

Indonesia yang genting pada sekitar bulan September 1965 isu

adanya Dewan Jenderal yang mengindikasikan ada beberapa

petinggi Angkatan Darat yang tidak puas kepada Soekarno dan

merekomendasikan untuk menggulingkan pemerintahannya.

Inilah peristiwa peristiwa G30S PKI . Soekarno disebut-sebut

sebagai penyebab isu ini dengan memerintahkan pasukan

Cakrabirawa untuk menangkap dan membawa para jenderal

tersebut untuk diadili, tetapi dalam prosesnya konon beberapa

oknum pasukan yang terbawa emosi melepaskan tembakan

sehingga membunuh keenam petinggi TNI AD. 4| HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

TNI AD tersebut yaitu Letjen Ahmad Yani (Kastaf Komando AD)
Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri), Mayjen TNI Mas
Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri), Mayjen TNI Siswondo
Parman (Asisten I Menteri), Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (
Asisten IV Menteri, Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur
Kehakiman), juga membunuh Ade Irma Suryani putri dari Jendral
Abdul Harris Nasution yang selamat dari serangan tersebut dan
menewaskan ajudannya, Lettu CZI Pierre Andreas Tendean. Para
korban yang dibuang ke Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta
ditemukan pada tanggal 3 Oktober.

Selain itu ada beberapa orang lain yang juga menjadi korban
yaitu Bripka Karel Sasuit Tubun (pengawal di kediaman resmi
Wakil PM II dr. J. Leimena), Kolonel Katamso Darmokusumo
(Komandan Korem 072 / Pamungkas, Yogyakarta) dan Letkol
Sugiyono Mangunwiyoto (Kastaf Korem 072/Pamungkas,
Yogyakarta).

Evaluasi

Apa faktor yang menjadi latar belakang peristiwa G30S/PKI?

5| HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

Bagian 2

Peristiwa G30S/PKI

Kompetensi Dasar

2. Menjelaskan proses terjadinya G30S/PKI.

Indikator

2.2 Menjelaskan proses terjadinya G30S/PKI.

Tokoh-tokoh PKI
Sumber: PKI-1925-Commisariate_Batavia.jpg (872×568) (wikimedia.org)

Pada tahun 1965, pki menjadi partai politik terbesar di Indonesia,
dan menjadi semakin berani dalam memperlihatkan
kecenderungannya terhadap kekuasaan. Pada tanggal 30
september 1965 terjadilah tragedi yang dimulai di Jakarta dengan
diculik dan dibunuhnya enam jendral dan seorang kapten. Peristiwa
ini dikenal sebagai peristiwa G30S.

Pemerintah orde baru dibawah jendral soeharto mengeluarkan
mengeluarkan versi resmi bahwa PKI-lah pelakunya, dan sebagai
pimpinan partai, Aidit dituduh sebagai dalang peristiwa ini. Tuduhan
ini tidak sempat terbukti, karena Aidit meninggal dalam pengejaran
oleh militer ketika ia melarikan diri ke Yogyakarta dan dibunuh
disana oleh militer.

6| HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

Pada tahun 1965, pki menjadi partai politik terbesar di Indonesia,
dan menjadi semakin berani dalam memperlihatkan
kecenderungannya terhadap kekuasaan. Pada tanggal 30
september 1965 terjadilah tragedi yang dimulai di Jakarta dengan
diculik dan dibunuhnya enam jendral dan seorang kapten. Peristiwa
ini dikenal sebagai peristiwa G30S.

Pemerintah orde baru dibawah jendral soeharto mengeluarkan
mengeluarkan versi resmi bahwa PKI-lah pelakunya, dan sebagai
pimpinan partai, Aidit dituduh sebagai dalang peristiwa ini. Tuduhan
ini tidak sempat terbukti, karena Aidit meninggal dalam pengejaran
oleh militer ketika ia melarikan diri ke Yogyakarta dan dibunuh
disana oleh militer.

Kronologi Terjadinya Peristiwa G30S/PKI

Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-g30spki/

Peristiwa G30S PKI bermula pada tanggal 1 Oktober. Dimulai
dengan kasus penculikan 7 jendral yang terdiri dari anggota staff
tentara oleh sekelompok pasukan yang bergerak dari Lapangan
Udara menuju Jakarta daerah selatan. Tiga dari tujuh jenderal
tersebut diantaranya telah dibunuh di rumah mereka masing-
masing, yakni Ahmad Yani, M.T. Haryono dan D.I.
Panjaitan.Sementara itu ketiga target lainya yaitu Soeprapto,
S.Parman dan Sutoyo ditangkap secara hidup-hidup. Abdul Harris
Nasution yang menjadi target utama kelompok pasukan tersebut
berhasil kabur setelah berusaha melompati dinding batas kedubes
Irak.

7| HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

Meskipun begitu, Pierre Tendean beserta anak gadisnya, Ade
Irma S. Nasution pun tewas setelah ditangkap dan ditembak pada 6
Oktober oleh regu sergap. Korban tewas semakin bertambah disaat
regu penculik menembak serta membunuh seorang polisi penjaga
rumah tetangga Nasution. Abert Naiborhu menjadi korban terakhir
dalam kejadian ini. Tak sedikit mayat jenderal yang dibunuh lalu
dibuang di Lubang Buaya. Sekitar 2.000 pasukan TNI diterjunkan
untuk menduduki sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama
Lapangan Merdeka, Monas. Walaupun mereka belum berhasil
mengamankan bagian timur dari area ini. Sebab saat itu merupakan
daerah dari Markas KOSTRAD pimpinan Soeharto.

Jam 7 pagi, Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan sebuah
pesan yang berasal dari Untung Syamsuri, Komandan Cakrabiwa
bahwa G30S PKI telah berhasil diambil alih di beberapa lokasi
stratergis Jakarta beserta anggota militer lainnya. Mereka bersikeras
bahwa gerakan tersebut sebenarnya didukung oleh CIA yang
bertujuan untuk melengserkan Soekarno dari posisinya. Tinta
kegagalan nyaris saja tertulis dalam sejarah peristiwa G30S/PKI.
Hampir saja pak Harto dilewatkan begitu saja karena mereka masih
menduga bahwa beliau bukanlah seorang tokoh politik.

Selang beberapa saat, salah seorang tetangga memberi tahu
pada Soeharto tentang terjadinya aksi penembakan pada jam
setengah 6 pagi beserta hilangnya sejumlah jenderal yang diduga
sedang dicuilik. Mendengar berita tersebut, Soeharto pun segera
bergerak ke Markas KOSTRAD dan menghubungi anggota angkatan
laut dan polisi. Soeharto juga berhasil membujuk dua batalion
pasukan kudeta untuk segera menyerahkan diri. Dimulai dari
pasukan Brawijaya yang masuk ke dalam area markas KOSTRAD.
Kemudian disusul dengan pasukan Diponegoro yang kabur menuju
Halim Perdana Kusuma.

Karena prosesnya yang berjalan kurang matang, akhirnya kudeta
yang dilancarkan oleh PKI tersebut berhasil digagalkan oleh
Soeharto. Sehingga kondisi ini menyebabkan para tentara yang
berada di Lapangan Merdeka mengalami kehausan akan impresi
dalam melindungi Presiden yang sedang berada di Istana.

8| HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

Meskipun begitu, Pierre Tendean beserta anak gadisnya, Ade
Irma S. Nasution pun tewas setelah ditangkap dan ditembak pada 6
Oktober oleh regu sergap. Korban tewas semakin bertambah disaat
regu penculik menembak serta membunuh seorang polisi penjaga
rumah tetangga Nasution. Abert Naiborhu menjadi korban terakhir
dalam kejadian ini. Tak sedikit mayat jenderal yang dibunuh lalu
dibuang di Lubang Buaya. Sekitar 2.000 pasukan TNI diterjunkan
untuk menduduki sebuah tempat yang kini dikenal dengan nama
Lapangan Merdeka, Monas. Walaupun mereka belum berhasil
mengamankan bagian timur dari area ini. Sebab saat itu merupakan
daerah dari Markas KOSTRAD pimpinan Soeharto.

Jam 7 pagi, Radio Republik Indonesia (RRI) menyiarkan sebuah
pesan yang berasal dari Untung Syamsuri, Komandan Cakrabiwa
bahwa G30S PKI telah berhasil diambil alih di beberapa lokasi
stratergis Jakarta beserta anggota militer lainnya. Mereka bersikeras
bahwa gerakan tersebut sebenarnya didukung oleh CIA yang
bertujuan untuk melengserkan Soekarno dari posisinya. Tinta
kegagalan nyaris saja tertulis dalam sejarah peristiwa G30S/PKI.
Hampir saja pak Harto dilewatkan begitu saja karena mereka masih
menduga bahwa beliau bukanlah seorang tokoh politik.

Selang beberapa saat, salah seorang tetangga memberi tahu
pada Soeharto tentang terjadinya aksi penembakan pada jam
setengah 6 pagi beserta hilangnya sejumlah jenderal yang diduga
sedang dicuilik. Mendengar berita tersebut, Soeharto pun segera
bergerak ke Markas KOSTRAD dan menghubungi anggota angkatan
laut dan polisi. Soeharto juga berhasil membujuk dua batalion
pasukan kudeta untuk segera menyerahkan diri. Dimulai dari
pasukan Brawijaya yang masuk ke dalam area markas KOSTRAD.
Kemudian disusul dengan pasukan Diponegoro yang kabur menuju
Halim Perdana Kusuma.

Karena prosesnya yang berjalan kurang matang, akhirnya kudeta
yang dilancarkan oleh PKI tersebut berhasil digagalkan oleh
Soeharto. Sehingga kondisi ini menyebabkan para tentara yang
berada di Lapangan Merdeka mengalami kehausan akan impresi
dalam melindungi Presiden yang sedang berada di Istana.

Evaluasi HISTORY
BOOKS
Jelaskan kronologi terjadinya peristiwa G30S/PKI?
9|

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

Bagian 3

Masa Berakhirnya Peristiwa
G30S/PKI

Kompetensi Dasar

3. Mendeskripsikan dampak terjadinya peristiwa G30SPKI.
4. Menyimpulkan akhir peristiwa G30SPKI.

Indikator

4.1 Menganalisis peristiwa penting yang terjadi pada G30SPKI
serta dapat mengambil nilai teladan untuk sikap pada masa
kini dan masa depan.

Lubang Tempat Pembuangan Jasad Korban Peristiwa G30S/PKI
Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-g30spki/

1.Tanggal 1 Oktober 1965
Operasi penumpasan G 30 S/PKI dimulai sejak tanggal 1 Oktober

1965 sore hari. Gedung RRI pusat dan Kantor Pusat Telekomunikasi
dapat direbut kembali tanpa pertumpahan darah oleh satuan
RPKAD di bawah pimpinan Kolonel Sarwo Edhi Wibowo, pasukan
Para Kujang/328 Siliwangi, dan dibantu pasukan kavaleri. Setelah
diketahui bahwa basis G 30 S/PKI berada di sekitar Halim Perdana
Kusuma, sasaran diarahkan ke sana.

2. Tanggal 2 Oktober 1965
Pada tanggal 2 Oktober, Halim Perdana Kusuma diserang oleh
satuan RPKAD di bawah komando Kolonel Sarwo Edhi Wibowo atas
perintah Mayjen Soeharto. Pada pikul 12.00 siang, seluruh tempat itu
telah berhasil dikuasai oleh TNI – AD.

10 | HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

3. Tanggal 3 Oktober 1965
Pada hari Minggu tanggal 3 Oktober 1965, pasukan RPKAD
yang dipimpin oleh Mayor C.I Santoso berhasil menguasai daerah
Lubang Buaya. Setelah usaha pencarian perwira TNI – AD dipergiat
dan atas petunjuk Kopral Satu Polisi Sukirman yang menjadi
tawanan G 30 S/PKI, tetapi berhasil melarikan diri didapat
keterangan bahwa para perwira TNI – AD tersebut dibawah ke
Lubang Buaya. Karena daerah terebut diselidiki secara intensif,
akhirnya pada tanggal 3 Oktober 1965 titemukan tempat para
perwira yang diculik dan dibunuh tersebut. Mayat para perwira itu
dimasukkan ke dalam sebuah sumur yang bergaris tengah ¾
meter dengan kedalaman kira – kira 12 meter, yang kemudian
dikenal dengan nama Sumur Lubang Buaya.

4. Tanggal 4 Oktober 1965
Pada tanggal 4 Oktober, penggalian Sumur Lubang Buaya
dilanjutkan kembali (karena ditunda pada tanggal 13 Oktober
pukul 17.00 WIB hingga keesokan hari) yang diteruskan oleh
pasukan Para Amfibi KKO – AL dengan disaksikan pimpinan
sementara TNI – AD Mayjen Soeharto. Jenazah para perwira
setelah dapat diangkat dari sumur tua tersebut terlihat adanya
kerusakan fisik yang sedemikian rupa. Hal inilah yang menjadi
saksi bisu bagi bangsa Indonesia betapa kejamnya siksaan yang
mereka alami sebelum wafat.

5. Tanggal 5 Oktober 1965
Pada tanggal 5 Oktober, jenazah para perwira TNI – AD
tersebut dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata yang
sebelumnya disemayamkan di Markas Besar Angkatan Darat.

6. Tanggal 6 Oktober 1965
Pada tanggal 6 Oktober, dengan surat keputusan pemerintah
yang diambil dalam Sidang Kabinet Dwikora, para perwira TNI –AD
tersebut ditetapakan sebagai Pahlawan Revolusi.

11 | HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

Gerakan 30 September atau yang sering disingkat G30S/PKI
adalah sebuah kejadian yang terjadi pada tanggal 30 September
1965 di mana enam pejabat tinggi militer Indonesia beserta
beberapa orang lainnya dibunuh dalam suatu usaha
pemberontakan yang disebut sebagai usaha kudeta yang
dituduhkan kepada anggota Partai Komunis Indonesia.

Nama-nama 7 Tokoh Pahlawan Revolusi Korban Kekejaman
G30S/ PKI 1965

1.Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,
2.Mayjen TNI R. Suprapto
3.Mayjen TNI M.T. Haryono
4.Mayjen TNI Siswondo Parman
5.Brigjen TNI DI Panjaitan
6.Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo
7.Letnan Pierre Tendean

Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI
Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-g30spki/

Evaluasi

Bagaimana dampak terjadinya peristiwa G30S/PKI?

12 | HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

DAFTAR PUSTAKA

Gandhini. 2018. Modul Bahan Ajar Sejarah Program Wajib Kelas XII.
Tim Penulis MGMP Lintas Kabupaten Jawa Timur.

gurupendidikan. 2020. Sejarah G30S PKI : Latar Belakang, Kronologi
Peristiwa & Tokoh. (Online), (gurupendidikan.co.id). Diakses pada
20 Desember 2020.

Suwirta, A. 2000. Mengkritisi Peristiwa G30S 1965: Dominasi Wacana
Sejarah Orde Baru Dalam Sorotan. HISTORIA: Jurnal Pendidikan
Sejarah, Vol. 1, No. 1, hlm 62-71.

Tualaka, J.F. 2009. Buku Pintar Politik; Sejarah, Pemerintahan dan
Ketatanegaraan. Yogyakarta: Jogja Great Publisher.

Wikipedia.com

13 | HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

BIODATA PENYUSUN

Nama : Angga Prasetyo
NIM : 190731638525
Motto : "yesterday is
history, tomorrow is a
mistery, but today is a gift"

Nama : Enni Dwi Rahayu
NIM : 190731638518
Motto : "Hidup hanya sekali,
lakukan yang terbaik"

Nama : Rovita Sari
NIM : 190731638415
Motto : "Jika tak sekuat hujan
yang menyatukan langit dan
bumi, jadilah selembut doa
yang menyatukan harapan
dan takdir"

14 | HISTORY
BOOKS

Peristiwa G30S/PKI A. Prasetyo, dkk

BIODATA PENYUSUN

Nama : Syahrul Adhim
NIM : 190731638478
Motto : "Jalanilah Hidup
Dengan Santai dan Serius

Nama : Vira Anggita Sari
NIM : 190731638517
Motto : "Yang seharusnya kita
takutkan bukanlah kegagalan,
namun hati yang tak berani
mengambil resiko dan
menerima tantangan"

15 | HISTORY
BOOKS


Click to View FlipBook Version