The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by charlesmaniani2, 2021-05-10 17:37:11

KONDIDI UMUM KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK

KONDIDI UMUM KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Tabel II-39.
Deskripsi Banyaknya Tenaga Medis dan Non Medis Di Puskesmas

Kabupaten Pegunungan Arfak .

No Nama Puskesmas Dokter Jumlah Perawat Non perawat
43
1 Sururey

2 Didohu

3 Anggi

4 Taige

5 Anggi Gida

6 Membey

7 Minyambouw

8 Hingk

9 Catobou

10 Testega

Jumlah 1 65

Sumber: Pengolahan dari berbagai sumber, 2015.

Tabel di atas menunjukkan bahwa 10 Puskesmas telah dilayani hanya

satu orang dokter, 65 perawat dan 43 orang non perawat. Sudah tentu upaya

pemerintah tersebut tidak benyak meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat.

Hasil pelayanan mereka cukup berhasil karena penyakit masih tetap menyerang

penduduk seperti pada tabel berikut:

Tabel II-40
Penyakit-penyakit, Tahun 2015 di Kabupaten Pegunungan Arfak

No Sepuluh Penyakit Utama Persentase (%) Keterangan
Penyakit utama
1 Malaria tersiana 30,17
malaria
2 Malaria Tropika 18,97
Penyakit kedua diare
3 Cacingan 16,44

4 Diare 9,89

5 Diare disentri 9,69

6 Frambosia 7,03

7 ISPA 3,99

8 Penyakit kulit, jaringan sub 6,13

cutan dan sedime

metabolic

9 Malaria Mix 5,72

10 Penyakit telinga 1,02

Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2015

Tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit malaria (malaria tersier,

malaria tropika, dan malaria mix) menempati urutan pertama di derita masyarakat

(54,86%) diikuti oleh cacingan (16,44%), dan diare dan disentri masing-masing

9,89% dan 9,69% atau 19,8%. Berdasarkan data tersebut, pencegahan malaria

adalah dengan sanitasi, dan pencegahan cacingan salahsatunya adalah dengan

mengkonsumsi air minum yang telah di masak.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-51

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

3. Pekerjaan Umum

Perjalanan dari dan ke kabupaten PEGAF dapat dijangkau melalui jalan
darat dan udara. Akses jalan darat sudah menjangkau semua wilayah distrik,
walaupun belum diaspal. Jaringan jalan merupakan infrastruktur yang penting
untuk memperlancar distribusi barang dan jasa (faktor produksi) antar daerah
serta meningkatkan mobilitas penduduk. Kondisi jalan seluruhnya belum
beraspal sehingga menghambat perjalanan bila turun hujan. Belum dibangunnya
prasarana seperti jembatan juga merupakan penghambat utama perjalanan darat
ketika musim hujan tiba karena meluapnya sungai-sungai di sepanjang jalur
perjalanan.

Jalur udara dapat ditempuh melalui Bandar Udara Anggi di Distrik Anggi,
Bandar Udara Iraimeba di Distrik Didohu, Bandar Udara Testega dan Meidodga
di Distrik Testega, Bandar Udara Catubouw di Distrik Catubouw, Bandara Udara
Taige di Distrik Taige, dan Bandar Udara Minyambouw di Distrik Minyambouw
yang sudah tidak berfungsi lagi.

Sumber kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari warga masyarakat
berasal dari mata air pegunungan. Instalasi pipa air minum di beberapa distrik
sudah dilakukan melalui program PAM-SIMAS dan program Respek. Belum ada
sistem pengelolaan air limbah bagi masyarakat di PEGAF. Konflik sumberdaya
air hingga saat ini belum terjadi, karena peran dari kepala suku, pemilik ulayat,
pemerintah dan gereja dalam mediasi setiap potensi konflik sumberdaya air.
Penggunaan air tanah belum dimanfaatkan, karena masyarakat masih
menggunakan air yang bersumber dari mata air pegunungan.

4. Perumahan rakyat dan kawasan pemukiman

Sektor bangunan (perumahan) memberikan kontribusi sebesar 3.63%
terhadap pembentukan PDRB Kabupaten PEGAF. Kontribusi sektor ini akan
terus meningkat kedepannya mengingat kebutuhan pembangunan perumahan
bagi pemerintah daerah maupun masyarakat sangat tinggi.

Pemerintah daerah saat ini dalam proses penyiapan penyelenggaraan
pembangunan perumahan dan pemukiman baru (resettlement). Persentase
rumah tangga yang memiliki jamban sendiri, pembuangan akhir tinja, dan jenis
kloset leher angsa pada tahun 2015 masih terbatas (bila dipersentasekan <40%).

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-52

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Namun melalui program Respek dan PAMSIMAS—khusus untuk distrik Anggi—
rata-rata 4 unit rumah mempunyai 1 unit MCK.

Tempat tinggal masyarakat merupakan kawasan yang telah lama dihuni
dengan tata letak yang sedemikian rupa sesuai dengan kebudayaan yang
dimiliki. Keadaan sanitasi di lingkungan tempat tinggal masih harus dikelola
dengan lebih baik ke depan.

Masyarakat masih hidup dalam keluarga besar/luas pada satu rumah.
Rata-rata satu rumah dapat menampung 2-4 kepala keluarga sekaligus,
sehingga kebutuhan akan perumahan sangat penting bagi warga.

Sebagian masyarakat di beberapa distrik kebutuhan pelayanan air bersih
sudah disediakan melalui jaringan pipa air (PAMSIMAS dan Respek), sebagian
masyarakat masih memanfaatkan kebutuhan air bersihnya langsung dari
sumber-sumber air (sungai/kali ataupun mata air pegunungan) layak pakai yang
ada di sekitar wilayah tempat tinggalnya.

Kondisi lahan untuk pembangunan perumahan bagi masyarakat di
wilayah Kabupaten Pegaf yang terjal dan curam, maka ke depan pembangunan
fasilitas perumahan wajib memperhatikan kondisi sanitasi lingkungan dan
penanganan limbah rumah tangga. Kondisi rumah tempat tinggal masyarakat di
wilayah ini sebagian besar di rumah adat (sebut: rumah kaki seribu), dengan
kondisi sanitasi lingkungan buruk karena di samping tidak terdapat fasilitas
MCK dan tidak ada sistem penanganan limbah rumah tangga.

5. Penataan Ruang

Kebijakan penataan ruang Kabupaten Pegunungan Arfak terdiri atas : II-53
a. peningkatan pelayanan perkotaan dan perdesaan yang merata dan

berhirarki;
b. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana

permukiman, transportasi,telekomunikasi, energi, sumberdaya air yang
dapat mendukung peningkatan dan pemerataan pelayanan
masyarakat;
c. peningkatan produktivitas pertanian;
d. pengembangan potensi perikanan;
e. pemanfaatan sumber daya kehutanan secara berkelanjutan;
f. pengelolaan pertambangan yang ramah lingkungan;
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

g. peningkatan dan pengembangan pariwisata alam yang produktif dan
ramah lingkungan;

h. pengelolaan wilayah yang memperhatikan daya dukung lahan, daya
tampung kawasan danaspek konservasi sumber daya alam serta
mitigasi bencana; dan

i. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

6. Perencanaan Pembangunan
Seiring dengan usia terbentuknya Kabupaten PEGAF, selama 3 (tiga)

tahun, BAPPEDA PEGAF terus berupaya menyediakan informasi yang valid
terkait dengan rencana pembangunan daerah. Potensi penyediaan informasi
kedepannya dapat diakses secara online melalui website Kabupaten PEGAF.
Saat ini kondisi layanan akses internet belum memadai sehingga aktifitas terkait
layanan online masih dilakukan di kabupaten induk Manokwari. Kerjasama
terkoordinasi dan berjenjang terus dilakukan baik antar kabupaten, di tingkat
provinsi (BAPPEDA Provinsi) maupun di tingkat nasional (BAPPENAS).

7. Perhubungan
a. Tingkat ketersediaan sarana/prasarana fasilitas perhubungan

Di Pegunungan Arfak, ketersediaan sarana/prasarana fasilitas
perhubungan yang utama adalah sarana dan prasarana perhubungan darat.
Jalan raya, dan jembatan adalah prasarana infrasturktur yang penting dan urgen
disiapkan. Jalan poros utama dan jembatan Manokwari-Anggi dan Anggi-Ransiki
sedang dalam proses pengerjaan Untuk jelasnya simak Gambar 4 di bawah ini.
Walaupun masih dalam pengerjaan, beberapa rambu jalan dan lalulintas sudah
dipasang untuk menghindari kecelakaan dan gangguan lalu lintas. Beberapa
alat berat dan truck juga dipersipakan pada jalan raya untuk kelancaran arus
lalulintas.

b. Tingkat Pelayanan Prasarana dan Sarana Angkutan Umum

Pelayanan sarana dan prasarana lainnya yang penting adalah terminal. II-54

Pada distrik Anggi, terminal angkutan umum belum disediakan. Namun, pada

distrik Minyambouw, terminal umum untuk angkutan kendaraan

umum/penumpang sedang dalam proses pengerjaan, terminal kendaraan
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

menjadi penting untuk memperlancar arus barang dan jasa dan produk
pembangunan yang ada di Kabupaten Pegunungan Arfak untuk meningkatkan
percepatan pembangunan di Pegunungan Arfak.
c. Tingkat Pelayanan Prasarana dan Sarana Angkutan

Pengujian kendaraan baru layak pakai (KIR) belum dapat dilakukan di
Pegunungan Arfak. Selama ini pengujian kendaraan dilakukan di Manokwari
melalui kantor DLLAJR Kabupaten Manokwari.

d. Tingkat Pelayanan Prasarana dan Sarana Angkutan Penumpang dan
Barang (darat dan udara)
Kondisi jalan di Kabupaten Pegunungan Arfak secara umum masih tanah

dengan kontur berbukit/bergelombang, sehingga akses dari dan menuju Arfak
cukup sulit ditempuh terutama saat cuaca sedang hujan. Dengan keterbatasan
tersebut, akan dilakukan pembangunan peningkatan transportasi darat dan
udara di Kabupaten Pegunungan Arfak (Profil Kabupaten Pegunungan Arfak, .

Transportasi darat

Pembangunan dan peningkatan jaringan jalan kolektor primer K1 yang
ada di Distrik Minyambouw, Distrik Taige, Distrik Anggi, dan Distrik Anggi Gida.
Jenis permukaan Jalan dan Kondisi Jalan Kabupaten, Provinsi, dan Nasional di
Kabupaten Induk Manokwari (termasuk keadaan di Kabupaten PEGAF).

Transportasi Udara

Pembangunan dan pengembangan bandara penumpang telah dilakukan
di Distrik Anggi, Distrik Didohu, Distrik Testega, Distrik Catubouw, Distrik Taige,
Distrik Minyambouw. Peningkatan dan perbaikan prasarana landasan terbang
telah dilakukan di masing-masing bandara

e. Tingkat Keselamatan/Keamanan Lalulintas Transportasi (darat dan
udara)
Keselamatan/keamanan jalur lalulintas transportasi darat dan udara juga

mendapat perhatian yang serius dari pemerintah daerah. Walaupun jalur
transportasi darat di Kabupaten Pegunungan Arfak masih dalam keadaan
penimbunan tanah dan kerikil serta ditemukan pada beberapa ruas jalan rusak
dan rusak berat, aspek keselamatan/keamanan lalulintas transportasi darat
masih dikendalikan dengan penempatan peralatan berat.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-55

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

f. Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas Transportasi

Tingkat kecelakaan lalulintas di Kabupaten Pegunungan Arfak selama ini
dikendalikan oleh Dinas Pekerjaan Umum melalui peralatan lapang yang
ditempatkan pada titik-titik rawan longsor (simak Gambar 11). Dengan demikian,
dapat diminimalisir kecelakaan yang terjadi. Selain itu, rambu-rambu jalan yang
telah dipasang sudah dapat memberikan petunjuk dalam mengurangi resiko
kecelakaan lalu lintas.

8. Lingkungan Hidup

Aktfitas serta permasalahan bidang lingkungan hidup yang dijumpai di
lapangan antara lain Program lingkungan hidup yang telah dilaksanakan pada
tahun 2014 lalu meliputi penanaman rumput petiper sebanyak 3.000 buah di
Distrik Minyambouw (karena distrik Minyambouw salah satu distrik yang rawan
longsor).

Kabupaten PEGAF merupakan daerah rawan longsor dan banjir.
Beberapa distrik yang rawan longsor, yaitu : Distrik Minyambouw, Distrik
Catubow, Distrik Hingk, Distrik Membey, Distrik Testega,dan Distrik Didohu.
Bencana longsor pada tahun 2013 lalu menyebabkan korban jiwa sebanyak 3
orang di Kampung Maisi Distrik Minyambouw, dan tahun 2016 terjadi longsor lagi
di distrik yang sama dengan korban 2 orang hilang.

Telah dilakukan pengambilan sampel air sungai Irey, guna melihat tingkat
kualitas air apakah tercemar atau tidak. Penelitian sampel air dilakukan oleh
pihak Unipa. (Status masih menunggu hasil).

Jumlah tenaga kerja yang ada di Badan Lingkungan Hidup Kab. PEGAF,
6 PNS, 36 honor. Total keseluruan tenaga kerja di Badan Lingkungan Hidup Kab,
Pegaf hingga pada tahun 2015 adalah 42 orang tenaga kerja.

Pernah terjadi kebakaran hutan Distrik Sururey dan hingga sampai saat
ini belum ada penanganan. Salah satu pendekatan yang penting adalah
sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya
hutan di kawasan hulu sungai (kali) sehingga tidak boleh menebang atau
membakarnya.

Terkait masalah sampah, bahwa belum ada aturan dan pola II-56

penanganan sampah secaa baik. Sampah rumahtangga, masyarakat bakar.
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Untuk saat ini, tempat akhir pembuangan sampah masih dalam tahap
perencanaan. Dalam perencanan nanti, perlu di atur mengenai kelembagaan
pengelola sampah, mekanisme pengelolaannya, fasilitas pendukung seperti
kendaraan operasional, termasuk penyiapan SDM yang berkualitas atau
berkompeten.
9. Pertanahan

Status kepemilikan pertanahan di Kabupaten Pegunungan Arfak perlu
ditata kembali. Konflik pertanahan antara warga masyarakat dapat terjadi. Oleh
karenanya data dan informasi tentang berapa banyak tanah-tanah yang yang
dimiliki oleh masyarakat secara syah dengan mendapatkan sertifikat tanah
penting untuk diselesaikan oleh SKPD teknis terkait.

Kepemilikan tanah yang jelas dan peruntukannya dapat memudahkan
perencanaan pembangunan dilakukan. Hal ini mengingat sebagaian besar
kawasan di kabupaten Pegunungan Arfak adalah berada pada kawasan lindun
dan rawan bencana alam.

10. Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

Data jumlah penduduk Kabupaten Pegunungan Arfak dan distribusi
menurut jenis kelamin dan kelompok umur, yang dijadikan sebagai dasar analisis
rasio jenis kelamin dan tingkat ketergantungan penduduk. Kelompok umur
terbanyak didominasi pada umur kisaran 20-34 tahun diikuti umur kisaran 0-19
tahun.

Berdasarkan tabel, bahwa jumlah penduduk Kabupaten Pegunungan
Arfak adalah 26.729 jiwa dengan rincian laki-laki sebanyak 13.284 jiwa, dan
perempuan 13.445 jiwa. Berdasarkan tabel tersebut, nampak bahwa struktur
penduduk Kabupaten Pegunungan Arfak termasuk dalam struktur penduduk
muda, karena masing-masing kelompok umur pada selang 20 – 34 tahun
memiliki proporsi terbanyak (>3.000 jiwa), diikuti kelompok umur antara 0 – 19
tahun (>2.000 jiwa); sedangkan pada kelompok 35 – 64 tahun hanya berksar
1.900 jiwa - 173 jiwa saja.

Data kependudukan sebagaimana disajikan pada kedua tabel ini, dapat
disajikan pada tabel berikut:

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-57

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Tabel II-41
Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, Tahun 2015.

Kabupaten Pegunungan Arfak

No Kelompok Jenis Kelamin Jumlah

Umur (thn) Laki-laki Perempuan 2.742
2.930
1 0–4 1.370 1.372 2.905
2.321
2 5–9 1.481 1.449 3.363
3.447
3 10 – 14 1.498 1.407 3.263
1.981
4 15 -19 1.036 1.285 1.664
1.000
5 20 – 24 1.515 1.848
578
6 25 – 29 1.623 1.824 287
173
7 30 – 34 1.660 1.603
51
8 35 – 39 1.027 954 14
10
9 40 – 44 880 784 26.729

10 45 – 49 566 434

11 50 – 54 334 244

12 55 – 59 159 128

13 60 – 64 91 82

14 65 – 69 30 21

15 70 – 74 10 4

16 75+ 46

Jumlah 13.284 13.445

Sumber : BPS Kabupaten Pegunungan Arfak (2015).

Data kependudukan sebagaimana disajikan pada kedua tabel di atas,
dapat dibuat ringkasan indikator kependudukan seperti pada tabel berikut:

Tabel II-42. 2014
Indikator Kependudukan, tahun 2015 26.729

Kabupaten Pegunungan Arfak. 1,19
0,99
Uraian
1. Jumlah Penduduk (jiwa) 4
2. Pertumbuhan Penduduk (%)/tahun
3. Sex Ratio (rate) 8.577
4. Rata2 ART (jiwa/ruta) 18.077
5. Penduduk menurut kelompok umur
75
(%)
0-14
15-64
65+

Sumber: Diolah dari Kabupaten Pegaf dalam Angka (2015)

11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kebijakan daerah untuk peningkatan kualitas anak dan perempuan

sudah ada. Hal ini terlihat dengan adanya pembukaan PAUD sebanyak 30 unit,
jumlah guru sebanyak 61 guru dan 302 anak. Dalam tiap sekolah nampaknya

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-58

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

jumlah murid perempuan lebih sedikit dibandingkan dengan murid laki-laki.
Sudah tentu ada faktor yang mempengaruhinya.
a. Jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan

Sejak tahun 2013-2015 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan
tidak ada, salah satu hal yang terlihat yaitu bahwa adat dan kekeluargaan yang
masih kental antar suku asli sehingga mereka saling menghargai dan menopang
antara satu dengan lainya. Di sisi lain masyarakat masih homogen dan akses
media elektronik belum ada sehingga tidak memberikan nampak negatif tinggi.

b. Akses Perempuan Terhadap Pendidikan
Akses perempuan arfak terhadap pendidikan bisa dikatakan sudah tidak

ada perbedaan dengan laki-laki. Orang tua telah mengerti pentingnya pendidikan
bagi anak mereka sehingga memberikan keleluasaan kepada anak perempuan
dan laki-laki untuk mengenyam dunia pendidikan.

Sekilas bahwa kondisi Pegaf adalah kabupaten pemekaran dengan
geografis setiap distrik yang bervariasi membuat akses perempuan agak
terhambat. Kondisi gedung sekolah dan guru baik PAUD – SMA yang masih
kurang ditambah lokasi yang agak jauh berdampak untuk perempuan
bersekolah.

c. Persentase penduduk perempuan berusia ≥ 10 thn yang tidak/belum
pernah sekolah.

Penduduk perempuan berusia ≥ 10 tahun yang tidak/belum sekolah

secara kuantitatif data tidak tersedia

Walaupun demikian, secara kasar dapat dijelaskan bahwa berdasarkan
wawancara dengan salah satu ibu rumah tangga umur 20 tahun asal kampung
Igembay distrik Anggi ternyata ibu ini tidak bisa membaca dan menulis dan
kedua anak perempuannya yang berusia 6 dan 9 tahun juga belum bersekolah.

Berdasarkan kondisi ini dapat disimpulkan bahwa mereka yang
berdomisili di dalam Ibukota distrik/kabupaten belum merasa penting untuk
bersekolah. Hal ini karena akses yang relatif mudah dan terjangkau bagi mereka.

d. Persentase Penduduk Perempuan yang Buta Huruf

Data persentase perempuan yang buta huruf tidak ada.

e. Akses Perempuan Terhadap Layanan Kesehatan II-59
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Akses perempuan terhadap layanan kesehatan sebenarnya tinggi,
kendala yang dialami sampai saat ini adalah masih terbatasnya PUSTU,
Posyandu, Puskesmas bahkan belum ada Rumah Sakit. Ditambah dengan
sangat minimnya tenaga medis maupun dokter menyebabkan akses perempuan
terhadap layanan kesehatan lebih kepada layanan kesehatan tradisional. Salah
satu contoh : terdapat posyandu di 10 distrik namun tidak ada tenaga medis
(hasil wawancara dengan kepala kantor pemberdayaan perempuan)

f. Akses Perempuan untuk Terlibat dalam Kegiatan Publik

Sejak tahun 2013-2015 akses perempuan untuk terlibat dalam kegiatan
publik masih sangat rendah. Perempuan asal Kabupaten Pegaf yang
melanjutkan pendidikan di luar Kabupaten. Pegaf rata-rata tidak kembali bekerja
ataupun terlibat dalam proses pembangunan di Pegaf.

g. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan

Tingkat partisipasi angkatan kerja ( TPAK ) perempuan di Kabupaten
Pegaf relatif masih rendah lebih didominasi oleh laki-laki. Salah satu hal yang
menonjol adalah perempuan lebih banyak bertani, beternak dan menghasilkan
seni ketrampilan anyaman tas/noken.

h. Tingkat Keterwakilan Perempuan dalam Lembaga Legislatif

Keterwakilan perempuan dalam lembaga legislatif (DPRD) Kabupaten
Pegaf sejak tahun 2013 – 2014 belum ada. Pada tahun 2015 ini tercatat 3
perempuan bekerja di DPRD Pegaf. Angka ini menunjukan bahwa keterlibatan
dan kesadaran perempuan untuk berkarya dalam lembaga legislatif masih sangat
rendah.

i. Persentasi Perempuan dalam Jabatan Publik ( PNS )

Perempuan di Pegaf yang bekerja sebagai PNS terhitung masih sangat
rendah, hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan kepala kantor
pemberdayaan perempuan, pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan
kampung kab. Pegaf. Jumlah PNS sebanyak 600 orang, tercatat baru pada
tahun 2015 ada 20 perempuan duduk dalam jabatan publik ( PNS ) dan tersebar
pada berbagai SKPB yang ada di Pegaf. Jika di persentasekan maka masih
sangat rendah 33,3 % perempuan bekerja sebagai PNS.Perempuan di Pegaf
yang menduduki jabatan eselon IV sebanyak 5 orang.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-60

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

j. Jumlah Persentase Pekerja Anak

Kondisi pekerja anak di Kabupaten Pegaf sampai saat ini tidak ada.
Pekerja anak disini lebih kepada membantu orangtua dalam bertani, beternak,
berburu dll.

k. Tingkat Perlindungan Perempuan

Tingkat perlindungan perempuan berjalan normal. Hal ini sejalan dengan
tingkat KDRT yang sangat rendah di Kabupaten Pegaf. Terkait kebijakan daerah
tentang perlindungan perempuan perlu dipertegas dalam PERDA, dan/atau SK
Bupati yangbersumber dari Undang-Undang KDRT.

12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Keluarga Berencana merupakan program utama pemerintah untuk

menurunkan angka pertumbuhan penduduk nasional sejak masa orde baru
sampai saat ini. Ketika itu, pertumbuhan penduduk secara nasional mencapai
angka 2,34% pertahun. program KB telah berhasil menurunkan angka
pertumbuhan penduduk secara nasional sehingga pada saat sekarang mencapai
1,49 persen per tahun.

Data untuk menghitung angka kelahiran kasar penduduk adalah jumlah
kelahiran dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun kali 1000. Data jumlah
kelahiran untuk tahun 2015 tidak tersedia. Dengan demikian angka kelahiran
kasar penduduk saja tidak bisa dihitung. Walaupun demikian,jika diambil jumlah
kelahiran di Distrik Anggi dalam tahun 2015 adalah 10 peristiwa, jumlah kelahiran
di distrik Didohu sebanyak 7 peristiwa, maka angka kelahiran kasar Pegaf dapat
dihitung dengan data sample tersebut sehingga diperoleh 17 peristiwa dibagi
4.654 x 1.000 adalah 3,65 perseribu penduduk. Artinya tiap seribu penduduk
PEGAF dalam tahun 2015 terdapat kelahiran sebesar 3,65 peristiwa atau 0,365
persen per tahun.

13. Sosial II-61
Mencegah timbulnya masalah kesejahteraan sosial dan

memberikan pelayanan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
(PMKS), melalui sistem panti dan luar panti atau berbasiskan masyarakat atau
komunitas, serta bantuan kepada korban bencana dalam meningkatkan
keberfungsian sosialnya. Arahnya meningkatkan pelayanan dan rehabilitasi
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

sosial, pemberdayaan dan penghargaan diberikan kepada masyarakat yang
berjasa dibidang ini, meningkatkan peran dan fungsi potensi sumber
kesejahteraan sosial (PSKS) dalam penangan PMKS) melalui pendayagunaan
dan pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dalam
penanganan PKMS dan pembangunan kesejateraan sosial.

Analisis cakupan Dinas Sosial utama antara lain adalah :
1. Cakupan Pembinaan Gelandangan, Pengemis, PMKS, Anak Jalanan Dan

Anak Cacat.
Cakupan pembinaan ini belum dilaksanakan, karena data-data mengenai
pengemis, penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), anak
jalanan dan anak cacat tidak ada, sesuai dengan statistik yang tersaji pada
pegaf dalam angka maupun distrik dalam angka.
2. Akses kepada pelayanan sosial dasar bagi masyarakat miskin.
Di Kabupaten Pegunungan Arfak, akses kepada pelayanan sosial dasar
bagi rakyat miskin belum ada sesuai dengan data yang ada.
3. Jumlah Tenaga Pelayanan Sosial Untuk Berbagai Jenis Kecacatan
Jumlah tenaga pelayanaan sosial yang melaksanakan kegiatan dan
bekerja mengurus berbagai jenis kecacatan di kabupaten pegunungan
arfak tidak, ini dapat dilihat sesuai dengan informasi data yang ada pada
pegaf dalam angka maupun distrik dalam angka.
4. Peluang Mengakses Pelayanan Umum.
Peluang masyarakat untuk mengakses pelayanan umum belum tercapai
sesuai dengan data yang ada.
5. Persentase Penurunan Jumlah Fakir Miskin dan Keluarga Rentan Sosial.
Dalam kurun waktu tahun 2013 sampai dengan tahun 2015, prosentase
mengenai penurunan jumlah fakir miskin, keluarga rentan sosial belum ada
dan tidak tersaji pada data-data statistik yang ada.

Kehadiran Dinas Sosial di Kabupaten Pegunungan Arfak adalah untuk
melindungi dan atau merehabilitasi sosial, tuna sosial dan penderita cacat dan
lain-lain.

Jumlah anak yatim piatu, anak cacat, orang lanjut usia,anak tuna susila
dan anak DO yang menjadi tanggungjawab Dinas Sosial Kabupaten Pegungan
Arfak secara berturut-turut adalah 20,170, 261, 40 dan 70 orang (Pegaf Dalam
Angka, 2013).

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-62

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Masalah yang dihadapi Dinas sosial untuk melaksanakan pelayanan
sosial di Kabupaten Pegunungan Arfak adalah:

1. Terbatasnya dana
2. Belum ada panti asuhan
3. Belum ada tenaga pembina yang cukup memadai.
4. Belum ada perumahan bagi petugas
5. Pendataan fakir miskin belum dilakukan
Kebutuhan program yang mengatasi kelima masalah tersebut, masing-
masing adalah:
1. Meningkatkan jumlah dana pada APBD atau sumber dana lainnya;
2. Membangun panti asuhan
3. Mengangkat tenaga pembina sesuai kebutuhan
4. Membangun perumahan bagi petugas
5. Melakukan pendataan fakir miskin.

14. Ketenagakerjaan

Secara teoritis bahwa pengangguran terbuka merupakan penduduk usia
kerja yang sedang mempersiapkan usaha atau telah bekerja tapi dalam
seminggu yang lalu sementara tidak bekerja, misal karena sakit, cuti, dan
sebagainya.

Data BPS Kabupaten Pegaf menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia
kerja (15-64 tahun) sebanyak 18.077 jiwa, sedangkan jumlah penduduk usia
non-produktif sebanyak 8.625 jiwa. Namun belum ada data yang bersumber dari
Dinas Kependudukan dan Catatatan Sipil maupun instansi lain yang
memungkinkan dilakukan analisis sesuai definisi, yakni banyaknya penduduk
yang sedang memperisapkan usaha atau telah bekerja tetapi dalam seminggu
yang lalu sementara tidak bekerja, misal karena sakit, cuti, dan sebagainya.

Jumlah pekerja formal pedesaan/perkotaan, yakni setiap pekerja baik
pada sektor formal maupun non-formal, dimana dari output yang dihasilkan oleh
setiap pekerja pada unit kerja tertentu yang memberikan sumbangsih kepada
PDRB. Berdasarkan definisi tersebut, tidak ada data dan informasi dari instansi
terkait yang dapat memungkinkan tim untuk dapat menganalisisnya.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-63

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Jumlah pekerja pada lapangan kerja kurang produktif di sini berkaitan
dengan kontribusinya terhadap PDRB maupun terhadap pendapatan per kapita.
Berdasarkan defini tersebut, dapat dikatakan bahwa tidak ada data mengenai
pekerja pada sektor formal, namun dari sisi besar penduduk yang
menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, berdasarkan hasil analisis,
± 82,26% penduduk Kabupaten Pegaf menggantungkan hidupnya pada sektor
pertanian, dengan demikian 14.870 jiwa penduduk usia produktif yang
menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, dapat diklaim sebagai bekerja
pada lapangan kerja kurang produktif.

Tingkat kesempatan kerja, merupakan tingkat ketersediaan jenis
pekerjaan (baik sektor formal maupun informal) tingkat tersedianya kesempatan
bagi para pencari kerja pada usia kerja untuk terlibat secara penuh dalam
pekerjaan-perkerjaan tersebut. Lagi-lagi tidak tersedia data yang diperlukan
untuk keperluan analisis tingkat kesempatan kerja.

Kapasitas balai latihan kerja, proporsi tenaga kerja Indonesia terdidik di
Kabupaten Pegaf, dan jumlah kasus pelanggaran/penyimpangan regulasi
ketenagakerjaan juga tidak ada data. Oleh karena Pegaf merupakan kabupaten
baru, sehingga belum mempunyai balai latihan kerja (baik bangunan/instalasi
fisik maupun kelembagaannya), demikian pula data mengenai proporsi tenaga
kerja terdidik, dan jumlah kasus pelanggaran/penyimpangan regulasi
ketenagakerjaan juga belum ada.

15. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Koperasi yang dimaksud di sini adalah badan usaha yang beranggotakan
sekelompok orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan. Untuk mendeskripsi permasalahan dan
menginventarisasi kebutuhan pembangunan koperasi/UKM di PEGAF dipelajari
jumlah koperasi primer, koperasi pusat dan gabungan koperasi yang masih aktif
dan terdaftar pada dinas koperasi kabupaten PEGAF.

Kegiatan-kegiatan koperasi di Kabupaten PEGAF dikelola oleh 49 PNS.
Kegiatan industri yang berkaitan erat dengan koperasi dan dikembangkan dalam
kawasan industri tambang dan indsutri hasil perkebunan.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-64

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Dinas Koperasi/UKM PEGAF merencanakan pengelolaan kawasan industri
dan perdagangan dan mencakup: (1) Rencana pengelolaan kawasan industri
dan perdagangan, dalam kawasan sentra industri kecil terutama pada
kawasan perdesaan dan perkotaan; (2) Pengembangan fasilitas
perekonomian berupa koperasi pada setiap pusat kegiatan perkotaan dan
perdesaan; (4) Pengembangan ekonomi dan perdagangan dengan
pengutamaan UKM; (5) Penetapan skenario ekonomi wilayah yang
menunjukkan kemudahan dalam berinvestasi dan penjelasan tentang
kepastian hukum yang menunjang investasi

16. Penanaman Modal

Kabupaten Pegaf merupakan kabupaten baru. Dengan demikian, belum
ada data dan informasi yang dimiliki oleh tim penyusun dokumen ini mengenai
jumlah proyek dengan fasilitas di kabupaten ini yang didanai oleh Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).

a. Jumlah Investor

Data tentang jumlah investor PMDN dan PMA di kabupaten Pegunungan

Arfak dari Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2015 disajikan pada tabel berikut.

Tabel II-43.
Jumlah investor PMDN/PMA Tahun 2013 s/d 2015

Kabupaten Pegunungan Arfak.

Tahun Uraian PMDN PMA (US$) Total (Rp/US$)
1 2 3 (5=3+4)
0 0 4 0
2013 2 0 0
2014 316.000.000 385.500.000
0 0 69.500.000
2015 0 0

b. Jumlah Nilai Investasi berskala nasional (PMDN/PMA)

Data hasil analisis jumlah nilai investasi (PMDN/PMA) kubupaten Pegaf
disajikan pada table berikut;

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-65

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Tabel II-44
Jumlah investasi PMDN/PMA Tahun 2013 s.d 2015

Kabupaten Pegunungan Arfak

Tahun Persetujuan Realisasi

Jumlah proyek Nilai Investasi Jumlah proyek Nilai Investasi

(US$)

2013 0 0 00

2014 0 0 00

2015 2 385.500.000 0 0

Sumber: Kantor Penanaman Modal dan Investasi Daerah Kab. Pegaf, 2015.

Tabel diatas menunjukkan bahwa sejak berdiri sampai sekarang, pada tahun

2015 terdapat dua perusahaan PMA yang berinvestasi di kabupaten Pegaf di

bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan masing-masing nilai

investasi US$316.000.000 dan US$69.500.000.

c. Rasio Daya serap tenaga kerja

Data rasio daya serap tenaga kerja dalam bidang investasi PMDN/PMA di

kabupaten Pegaf disajikan pada tabel berikut:

Tabel II-45
Rasio daya serap tenaga kerja Tahun 2013 s.d 2015

Kabupaten Pegunungan Arfak

No. Uraian 2013 2014 2015

1 Jumlah tenaga kerja yang bekerja pada 0 0 0

perusahaan PMA/PMDN

2 Jumlah asluran PMA/PMDN 00 0

3 Rasio daya saerap tenaga kerja 00 0

Sumber: Kantor Penanaman Modal dan Investasi Daerah Kab. Pegaf, 2016.

Tabel di atas menunjukkan bahwa belum ada tenaga kerja yang terserap II-66
di dalam dua perusahaan yang berinvestasi di kabupaten Pegaf sebagaimana
disebutkan di atas. Hal ini disebabkan karena kedua perusahaan itu masih dalam
tahap penjajakan dan melengkapi persyaratan administrasi, sedangkan
perusahaannya sendiri belum beroperasi sehingga belum menyerap tenaga
kerja.
17. Kebudayaan

Sub sektor pariwisata dan budaya dapat menjadi peluang yang
menjanjikan dalam peningkatan perekonomian masyarakat serta dapat
meningkatkan pendapatan daerah, namun belum dikelola potensinya secara
baik. Sektor pariwisata dan budaya kabupaten Pegunungan Arfak belum
memberikan kontribusi PDRB.
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Potensi wisata di distrik Anggi berupa obyek wisata alam dan budaya,
sedangkan obyek wisata di distrik Sururey dan Minyambouw, masing-masing
memiliki obyek wisata budaya dan sejarah. Secara terinci terdapat 2 (dua) objek
wisata budaya dan seni.

Jumlah wisatawan dalam negeri dan luar negeri yang datang berkunjung
di 9 (sembilan) objek wisata di kabupaten Pegunungan Arfak tersebut selama
tahun 2013 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan dan kemajuan terutama
wisata alam, banyak wisatawan berkunjung melihat burung cenderawasih,
burung pintar, gua, gunung, daya tarik objek wisata tirta (wisata air) juga
mengalami peningkatan terutama wisata danau anggi gida dan anggi gidi. Hal ini
ditunjukkan dengan penyelenggaraan event festival arfak danau anggi, pada
festival ini juga menampilkan seni budaya asli daerah arfak ditunjukkan melalui
group tari, tari-tarian adat setempat, dansa ular (tumbuk tanah), wisatawan yang
datang sebagian besar melalui manokwari belum terdata dan tertata dengan
baik.
18. Kepemudaan dan Olahraga

Jumlah pemuda di Kabupaten Arfak yang berumur 15-19 dan 20-29
tahun diperhitungkan sebanyak 981 orang (PEGAF Dalam Angka,2013). Para
pemuda tersebut tersebar di 10 Distrik dalam wilayah Kabupaten Pegunungan
Arfak. Mereka berpotensi sebagai tenaga kerja lokal. Dari jumlah pemuda
tersebut sekitar 43 orang adalah pelajar SMP dan SMA. Mereka dipastikan
memiliki bakat dalam bidang seni budaya dan olahraga, namun belum
dikembangkan.

Kabupaten Pegunungan Arfak sebagai DOB belum dibentuk organisasi
pemuda seperti KNPI. Diharapkan pada waktu mendatang pembangunan
pemuda dalam cabang olahraga seperti cabang futsal, volley, bulu tangkis,
karate, taekwaondo, tenis meja, team basket, team sepak bola, tinju, lari
marathon, lari seratus meter, dan lain sebagainya.

Namun, potensi tersebut belum dikembangkan. Kegiatan Olahraga dan kesenian
dikembangkan secara terbatas di sekolah- sekolah. Dampak negatif dalam
pembangunan adalah apabila pemuda tidak dilibatkan dalam berbagai kegiatan
olahraga akan menimbulkan kerawanan sosial.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-67

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

19. Kepegawaian

Sekretariat Daerah Kabupaten PEGAF dan Sekretariat Dewan Kabupaten
PEGAF dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pegunungan Arfak
Nomor 01. Tahun 2013, tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintahan Kabupaten Pegunungan Arfak. Mengingat kedudukan dan
fungsinya yang sedemikian penting dan strategis, maka sangat diperlukan
pegawai yang profesional dalam arti memiliki kemampuan dan keahlian khusus
di bidang manajerial administrasi dan birokrasi tata kelola pemerintahan.
Disamping itu, institusi ini perlu didukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai sehingga diharapkan tugas dan fungsi yang diemban dapat
dilaksanakan secara optimal.

Adapun Identifikasi permasalahan utama Setda dan Setwan Kabupaten
PEGAF yang harus segera diselesaikan dalam rangka memberikan pelayanan
yang optimal di bidang administrasi pemerintahan dan pelayanan publik yaitu :
1. Sebagai Kabupaten yang baru dimekarkan, status sebagian pegawai yang

telah bekerja di PEGAF masih melekat pada kabupaten induk yaitu
Kabupaten Manokwari. Hal ini akan berdampak pada urusan administrasi
yang dapat mempengaruhi ritme kerja dan pelayanan pemerintah di PEGAF.
2. Keterbatasan jumlah pegawai dan beban kerja daerah yang belum
seimbang. Saat ini terdapat 4 pegawai yang bekerja di Bagian Kepegawaian
Daerah PEGAF yang terdiri dari 1 (satu) Kepala Bagian, dan dibantu 3 (tiga)
orang Kepala Seksi.
3. Fasilitas kantor terutama berhubungan dengan informasi teknologi (IT) yang
erat hubungannya dengan aktifitas kerja bagian kepegawaian PEGAF.

a. Tingkat Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Jumlah pegawai pada bagian kepegawaian Sekretariat Daerah PEGAF

adalah berjumlah 5 (lima) orang, yang terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Bagian, 4
(empat) orang Kepala Seksi, dan 1 orang staf umum. Dari ke-lima pegawai yang
bekerja di Bagian Kepegawaian Setda PEGAF, seluruhnya adalah lulusan
Perguruan Tinggi (Sarjana). Hal ini menunjukan bahwa tingkat sumberdaya
manusia/aparatur pegawai di bagian ini sudah cukup baik. Saat ini bagian
kepegawaian Setda PEGAF, sedang merencakan untuk menambah jumlah
pegawai serta memberikan ijin belajar lanjut program Pasca Sarjana bagi

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-68

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

beberapa orang pegawai guna lebih meningkatkan sumberdaya pegawai serta
memenuhi fungsi pelayanan kerja bagi masyarakat di PEGAF.

b. Tingkat Ketrampilan Aparatur

Sebagai kabupaten yang baru, keberadaan pegawai di PEGAF termasuk
yang bekerja di Bagian Kepegawaian adalah berasal dari pelimpahan staf
kabupaten induk yaitu Kabupaten Manokwari. Sesuai dengan hasil wawancara,
tercatat keberadaan pegawai yang ada di bagian kepegawaian sebelumnya
berasal dari SKPD lain yang tidak banyak terlibat atau melaksanakan kegiatan-
kegiatan terkait administrasi kepegawaian. Hal ini mempengaruhi tingkat
ketrampilan serta pengalaman pegawai dalam melaksanakan tugas administrasi
kepegawaian sudah tidak efektif dan efisien.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka bagian Kepegawaian
berinisiatif untuk selalu mengikutkan staf/pegawai-nya pada kegiatan pelatihan
bagian kepegawaian serta selalu berkonsultasi pada kabupaten induk yang
selama ini mengurus sebagian besar administrasi kepegawaian para pegawai
PEGAF.

c. Tingkat Profesionalisme Aparatur

Tingkat profesionalitas pegawai dapat diukur dari latar belakang
pendidikan para pegawai yang bekerja di bagian kepegawaian Setda Kabupaten
Pegunungan Arfak. Secara ideal, mereka yang bekerja di bagian ini adalah para
sarjana, atau setingkatnya yang berlatar belakang ilmu administrasi
kepegawaian, dan atau ilmu-ilmu humaniora lainnya (Hukum, dan Sosial). Dari
data yang di dapat pada bagian kepegawaian, sebanyak 5 (lima) staf yang
bekerja di bagian ini adalah mereka yang lulus dari Perguruan Tinggi dengan
latar belakang ilmu-ilmu humaniora yaitu dari Sarjana Hukum (SH), dan Sarjana
Sosial (S.Sos). Hal ini menunjukan bahwa bagian kepegawaian telah memenuhi
tingkat profesionalisme pegawai sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
20. Pemberdayaan Masyarakat dan desa

Seiring dengan program nasional pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla II-69
bahwa, pembangunan saat ini di Indonesia di mulai dari kampung, maka
pemberdayaan masyarakat kampung (desa) menjadi strategis dan penting untuk
dilakukan. Melalui Kementerian teknis, sejumlah pendanaan telah dikucurkan.
Seiring dengan ini, program pemerintah daerah yang dilakukan melalui amanat
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Otonomi khusus telah memberikan ruang kepada kampung untuk secara otonomi
melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di kampung.

Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) telah dilaksanakan
dari kampung.. Hal ini menjadi bukti keterlibatan pemerintah dalam membina dan
membangun kampung.

21. Statistik

Penyajian data tentang Distrik Dalam Angka (DDA), Kabupaten Dalam
Angka (BPS Kabupaten Pegunungan Arfak), sensus penduduk, sensus
pertanian, sensus ekonomi, survey penduduk antar sensus (SUPAS) dan indeks
pembangunan manusia di kabupaten Pegunungan Arfak menjadi penting untuk
dilakukan.

Dokumen yang disebutkan diatas masih belum semua dapat disediakan.
Dengan demikian, tugas dari SKPD teknis terkait untuk berkordinasi dalam
menyediakan data untuk pembangunan di Pegunungan Arfak.

22. Kearsiapan

Pengorganisasian kearsipan daerah perlu ditertibkan untuk menciptakan
kinerja pembangunan. Tugas dan fungsi dari seksi/urusan/bidang yang
menangani pengarsipan dokumen dan barang.

23. Komunikasi dan Informasi dan Perpustakaan

Fasilitas telekomunikasi di Kabupaten Pegaf Tahun 2015, yang secara
konseptual berhubungan dengan setiap pemancaran, pengiriman, dan atau
penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan,
gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem
elektromagnetik lainnya. Fasilitas telekomunikasi untuk Kabupaten Pegaf,
disajikan dalam beberap poin seperti di bawah ini. Jaringan telekomunikasi yang
ada di PEGAF dan digunakan oleh 10 Distrik adalah jaringan telekomunikasi
CERIA. Namun saat ini operasional dari jaringan ini telah mengalami gangguan
teknis. Potensi fasilitas telekomunikasi yang akan digunakan adalah SSB.
Jaringan internet belum tersedia. Kantor Pos belum ada.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-70

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

24. Sarana dan Prasarana Umum

Jaringan Jalan

Perjalanan dari dan ke kabupaten PEGAF dapat dijangkau melalui jalan
darat dan udara. Akses jalan darat sudah menjangkau semua wilayah distrik,
walaupun belum diaspal.

Jaringan jalan merupakan infrastruktur yang penting untuk memperlancar
distribusi barang dan jasa (faktor produksi) antar daerah serta meningkatkan
mobilitas penduduk. Kondisi jalan seluruhnya belum beraspal sehingga
menghambat perjalanan bila turun hujan.

Belum dibangunnya prasarana seperti jembatan juga merupakan
penghambat utama perjalanan darat ketika musim hujan tiba karena meluapnya
sungai-sungai di sepanjang jalur perjalanan.

Jalur udara dapat ditempuh melalui Bandar Udara Anggi di Distrik Anggi,
Bandar Udara Iraimeba di Distrik Didohu, Bandar Udara Testega dan Meidodga
di Distrik Testega, Bandar Udara Catubouw di Distrik Catubouw, Bandara Udara
Taige di Distrik Taige, dan Bandar Udara Minyambouw di Distrik Minyambouw
yang sudah tidak berfungsi lagi. Tersedianya prasarana jalan dan bandar udara
membuat arus mobilisasi orang dan barang lancar setiap harinya.

Proteksi kawasan resapan bagi sumber-sumber mata air dilakukan
dengan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat, seperti larangan menebang
hutan di dekat atau sekitar sumber mata air (misal diterapkannya konsep igya ser
hanjob yang artinya hutan milik kita, mari kita jaga).

Sumber kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari warga masyarakat
berasal dari mata air pegunungan. Instalasi pipa air minum di beberapa distrik
sudah dilakukan melalui program PAM-SIMAS dan program Respek

Belum ada sistem pengelolaan air limbah bagi masyarakat di PEGAF.
Konflik sumberdaya air hingga saat ini belum terjadi, karena peran dari kepala
suku, pemilik ulayat, pemerintah dan gereja adalah penting dalam mediasi setiap
potensi konflik sumberdaya air. Penggunaan air tanah belum dimanfaatkan,
karena masyarakat masih menggunakan air yang bersumber dari mata air
pegunungan.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-71

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Masyarakat sangat familiar dalam membaca tanda-tanda alam, sehingga
kesiagaan secara dini sudah diantisipasi guna menghadapi kemungkinan
terjadainya bencana alam.

Jaringan Irigasi

Di wilayah kabupaten Pegaf, terdapat beberapa sungai yang
memungkinkan untuk dibangun irigasi, namun karena merupakan kabupaten
baru sehingga perencanaan untuk pembangunan irigasi belum dilakukan.
Peruntukan irigasi ini penting untuk dipikirkan, misalnya bila untuk sawah, maka
hal itu tidak mungkin sebab fisiografis wilayah ini tidak memungkinkan untuk
dibangun sawah. Bila irigasi yang dibangun untuk kepentingan pembuatan situ
untuk pariwisata atau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), bida dikembangkan
ke depan.

25. Rumah Tangga Bersanitasi

Sektor bangunan (perumahan) memberikan kontribusi sebesar 3.63%
terhadap pembentukan PDRB Kabupaten PEGAF. Kontribusi sektor ini akan
terus meningkat kedepannya mengingat kebutuhan pembangunan perumahan
bagi pemerintah daerah maupun masyarakat sangat tinggi.

Pemerintah daerah saat ini dalam proses penyiapan penyelenggaraan
pembangunan perumahan dan pemukiman baru (resettlement).

Persentase rumah tangga yang memiliki jamban sendiri, pembuangan
akhir tinja, dan jenis kloset leher angsa pada tahun 2015 masih terbatas (bila
dipersentasekan <40%). Namun melalui program Respek dan PAMSIMAS—
khusus untuk distrik Anggi—rata-rata 4 unit rumah mempunyai 1 unit MCK.

26. Persampahan

Belum ada rumah tangga yang memiliki TPAT septik Tank/SPL. Oleh
sebab itu, pengelolaan sampah organik biasanya dilakukan dengan cara
membuang di bawah pohon tanaman (seperti pisang, mangga, dll) di sekitar
rumah, sedangkan sampah anorganik seperti plastik biasanya dibakar.

Pengelolaan limbah rumah tangga belum maksimal karena masih dibuang II-72
di sekitar perumahan, hal ini berpengaruh terhadap sanitasi lingkungan tempat
tinggal.
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan

Pertanian
Pegunungan Arfak memiliki potensi untuk pengembangan pertanian

dataran tinggi. Namun ketersediaan bibit, pendampingan yang intens dan
tataniaga pemasaran dari produk-produk pertanian ini yang perlu dipersiapkan
dengan baik.

Pada hakekatnya proporsi konsumsi rumah tangga terhadap komoditi
makanan adalah tinggi. Masyarakat di wilayah kabupaten Pegunungan Arfak
lebih menggnatungkan kebutuhan pangannya pada produksi pertanian yang
dihasilkan sendiri, dengan demikian konsumsi makanan yang berasal dari
makanan belanjaan adalah rendah. Hal ini disebabkan disampiing kabupaten ini
adalah baru, tetapi juga took dan infrastruktur ekonomi atau sektor jaasa
makanan di wilayah ini masih sangat terbatas. Dengan demikian, diharapkan
bahwa terjadi peningkatan pengeluaran rumah tangga untuk biaya pendidikan
dan kesehatan.

Kehutanan

a. Laju Pertumbuhan Luas Hutan Produksi
Penambahan luas hutan produksi di Kabupaten Pegunungan Arfak relatif

belum mengalami perubahan. Perkembangan tipe dan luas hutan dapat dilihat
pada gambar berikut.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-73

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Gambar II-9.
Perkembangan tipe dan luas hutan

Kabupaten Pegunungan Arfak.

Perkembangan Tipe dan Luas Hutan di Kab. PEGAF

2500000

Luas areal (Ha) 2000000 Hutan penggunaan lain
1500000 Hutan produksi yang dikonversi
1000000 Hutan Produksi Tetatp
Hutan Produksi Terbatas
500000 Hutan PPA
Hutan lindung

0
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

Sumber : RTRW Kab. Manokwari.

b. Nilai Tambah Hasil Hutan Kayu
Nilai tambah hasil hutan kayu di Kabupaten Pegunungan Arfak disajikan

pada tabel berikut. Sedangkan jenis produksinya disajikan pada gambar di
bawah dan hasil hutan non kayu disajikan pada tabel selanjutnya.

Tabel II-46.
Nilai Tambah Hasil Hutan Kayu di Kabupaten Pegunungan Arfak

Jenis Produksi Satuan Tahun
1. Arang Ton
2. Rotan Ton 2009 2010 201 2012
3. Gaharu Kg 0 1 0
4. Kulit Kayu Putih Ton 0 00 0
5. Kulit Kayu Manis Ton 0 00 0
6. Kulit Lawang Ton 0 00 0
7. Kemedangan Ton 0 00 0
8. Kulit Masohi Kg 0 00 0
0 00 0
00
5349 1678 0 10.77
2 7

Sumber: PEGAF dalam Angka, 2014

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-74

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Gambar II-10.
Nilai tambah hasil hutan kayu di Kabupaten PEGAF.

Niai Tambah Hasil Hutan Kayu di Kab. PEGAFProduksi (Kubik)Chip
Kayu Bulat
50000 Kayu Gergajian
45000 Kayu Bulat
40000 Chip Wood
35000
30000
25000
20000
15000
10000

5000
0
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Sumber : Kabupaten Pegunungan Arfak Dalam Angka, 2014.

Nilai tambah hasul hutan di Kabupaten PEGAF Tahun 2015 mengalami
fluktuatif. Hal ini terlihat dari produksi kayu bulat sebanyak dari 3555.14 kubik
(pada tahun 2009) menjadi 1338.54 kubik pada tahun 2013. Kayu gergajian
mengalami hal yang serupa, yaitu dari 6358.46 pada tahun 2009 menjadi
3904.60 kubik pada tahun 2013. Chip dan chip wood belum menunjukkan nilai
prospek.

Nilai tambah hasil hutan kayu di Kabupaten PEGAF didominasi oleh
produksi kulit masohi. Sedangkan hasil hutan kayu lainnya seperti Arang, Rotan,
Gaharu, kulit kayu putih, kulit kayu manis, kulit lawan dan kemedangan belum
diperoleh informasi yang pasti.

c. Nilai Tambah Hasil Hutan Non Kayu

Nilai tambah (Added value) dari hasil hutan bukan/non kayu (HHBK)
dilakukan oleh 124 KK. Distrik Hink lebih dominan memanfaatkan HHBK yang
meliputi penangkapan satwa/tumbuhan liar (13 kk), penangkapan satwa (41 kk),
dan pemungutan hasil hutan (7 kk).

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-75

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Tabel II-47.

Nilai Tambah Hasil Hutan Non Kayu di Kabupaten Pegunungan Arfak.

Jenis Kegiatan

No. Distrik Rumah Penangkapan Penangkapan Pemungutan
tangga satwa/tumbuhan Satwa Hasil Hutan

Liar 0
0
1 Sururey 0 0 0 0
0
2 Anggi 0 0 0 32
2
3 Taiga 0 0 0 6
0
4 Membey 0 0 0 19
7
5 Minyambouw 33 0 0 66

6 Catubouw 2 0 0

7 Testega 6 0 1

8 Didohu 10 0 1

9 Anggi Gida 19 0 10

10 Hingk 54 13 41

Jumlah 124 13 53

Sumber: Kabupaten Pegunungan Arfak dalam Angka, 2014

Selanjutnya distrik Anggi Gida dengan 19 KK memungut hasul hutan dan
10 kk melakukan penangkapan satwa. Di distrik Minyambouw, 32 kk
memanfaatkan pemungutan hasil hutan. Pada distrik Testega, 6 kk melakukan
pemungutan hasil hutan dan 1 kk melakukan penangkapan satwa.

d. Cakupan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

Masyarakat etnis Arfak di Kabupaten Pegunungan Arfak memiliki kearifan
lokal (local wisdom) dalam pengelolaan sumberdaya alam hutan. Konsep yang
dikenal sebagai “Igya Ser Hanjob” adalah konsep turun-temurun yang masih
berlaku sampai saat ini. Konsep ini mengajarkan etnis Arfak untuk memiliki
batasan wilayah adat masing-masing pemilik hak ulayat. Hal ini penting agar
tidak terjadi perselisihan atau konflik sosial di masyarakat.

Namun konversi hutan untuk pembukaan areal kebun milik masyarakat ini
sering dilakukan dengan sistim tebang dan bakar (Slash and Burn). Juga pola
pemanfaatannya dilakukan dengan cara berpindah tempat dari satu lokasi ke
lokasi yang lain dalam kurun waktu tertentu (Shifting cultivation). Hal ini
menyebabkan gangguan pada habitat termasuk vegetasi hutan, flora dan fauna
yang hidup pada kawasan CAPA (Cagar Alam Pegunungan Arfak) dan Non
CAPA.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-76

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Penanaman kembali dalam bentuk reboisasi belum banyak dilakukan.
Namun pada beberapa titik sudah dilakukan penanaman kembali hutan-hutan
pada kawasan penyangga CAPA di Pegunungan Arfak.

e. Cakupan Penetapan Kawasan Hutan dalam Tata Ruang

Kabupaten Pegunungan Arfak berada dalam kawasan Cagar Alam
Pegunungan Arfak yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan No. 783/Kpts-II/1992
tertanggal 11 Agustus 1992. Luasan kawasan CAPA adalah 68.325 Ha dan
mencakup 6 distrik di 3 kabupaten yaitu, Manokwari dengan distrik Tanah Rubuh,
Warmare, dan Manokwari Selatan dan Kabupaten Pegaf yaitu Minyambouw,
Membey dan Hingk serta kabupaten Manokwari Selatan dengan distrik Ransiki
dan Oransbari.

Gambar II-11.
Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Pegunungan Arfak

Sumber: Draft RTRW Kabupaten Pegunungan Arfak, 2015. II-77
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Energi dan Sumberdaya Mineral
Hingga saat ini kontribusi sektor pertambangan terhadap pembangunan

di kabupaten Pegunungan Arfak sebesar 0.18%, diaharpkan ke depan sektor ini
mampu berperan sebagai engine growth di kabupaten PEGAF. Potensinya yang
cukup besar merupakan peluang bagi investor untuk berinvestasi di sektor ini.
Potensi sumberdaya alam di sektor pertamabgnan dan galian meliputi seng,
tembaga, uranium, timah dan emas.

Potensi sumber energi lainnya adalah PLTA yang telah dimanfaatkan
oleh masyarakat sebagai sumber listrik utnuk penerangan selama 24 jam
terutama di distrik Minyambouw dan distrik Testega.
Pariwisata

Kontribusi sektor ini masih sangat kecil (0.05%) terhadap PDRB
Kabupaten PEGAF. Sektor ini berpotensi dikembangkan kedepannya, ditunjang
dengan upaya pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata. Upaya-
upaya yang dilakukan berupa promosi di tingkat regional maupun nasional untuk
memperkenalkan potensi wisata di Kabupaten PEGAF. Rencana pengembangan
potensi pariwisata dapat dilakukan dengan : membangun jalur transportasi wisata
Menata kawasan pariwisata dengan memperhatikan aspek lingkungan, sosial
dan budaya. Membangun sarana dan prasarana pendukung pariwisata seperti
homestay, hotel, dan restoran.

Perikanan

Pengembangan sub sektor perikanan menunjukkan bahwa jenis usaha
perikanan yang dilakukan oleh masyarakat adalah perikanan darat/budidaya.
Jumlah rumah tangga yang terlibat dalam usaha sub sektor perikanan
darat/budidaya disajikan pada tabel berikut.

Tabel II-48.

Jumlah Rumah Tangga Usaha Perikanan Darat/Budidaya Menurut Distrik, Tahun 2015.

No Distrik Jumlah Rumah Nisbah (%)
Tangga
1 Sururey 28 25.00
2 Anggi 0 0.00
3 Taige 45 40.18
4 Membey 0 0.00
5 Menyambouw 24 21.43
6 Catubouw 0 0.00

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-78

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

7 Testega 15 13.39
0.00
8 Didohu 0 0.00
0.00
9 Anggigida 0 100.00

10 Hingk 0

Total 112

Sumber : Kabupaten Pegaf dalam Angka, 2014 (data diolah)

Data pada di atas menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga yang
mengusahakan perikanan darat/budidaya terbanyak berada di Distrik Taige
(40,18%), sedangkan jumlah rumah tangga yang paling sedikit mengusahakan
sub sektor perikanan darat/budidaya terdapat di Distrik Testega (13,39%).

Perdagangan
Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restauran tumbuh secara riil sebesar

2,61%. Nilai persentasi ini hanya berasal dari sub sektor perdagangan saja,
karena sub sektor Hotel dan Restauran belum ada kegiatan usahanya di
Kabupaten Pegaf. Sektor Jasa-Jasa pada tahun 2013 pertumbuhan sebesar
6,51% yang terdiri dari sub sektor Pemerintahan Umum tumbuh sebesar 6,65%
dan sub sektor Jasa Swasta sebesar 4,09%.

Dinas Koperasi/UKM PEGAF merencanakan pengelolaan kawasan
industri dan perdagangan dan mencakup:
(1) Rencana pengelolaan kawasan industri dan perdagangan, dalam
kawasan sentra industri kecil terutama pada kawasan perdesaan dan
perkotaan;
(2) Pengembangan fasilitas perekonomian berupa koperasi pada setiap pusat
kegiatan perkotaan dan perdesaan;
(3) Pengembangan ekonomi dan perdagangan dengan pengutamaan UKM;
(4) Penetapan skenario ekonomi wilayah yang menunjukkan kemudahan
dalam berinvestasi dan penjelasan tentang kepastian hukum yang menunjang
investasi

Isu-isu strategis terlait rencana pengelolaan kawasan dan perdagangan
PEGAF berdasarkan rencana pengelolaan kawasan industry dan perdaganan,
dapat dirumuskan isu-isu strategsi terkait pembangunan, yaitu:

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-79

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

a. Penataan kelembagaan, organisasi dan kapasitas aparatur
pemeriintahan, untuk mencapai kelembagaan dan organisasi
pemerinthan yang efektif, efisien, trasnparan, akuntabel dan kapasitas
aparatur pemerintahan yang professional. Strategi operasional meliputi
pengembangan kelembagaan pemerintahan yang efisien dan efektif,

b. Pengembangan struktur organisasi dan tata laksana pemerintahan yang
akuntabel

c. Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
d. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan yang berkelanjutan dan
e. Pengembangan sumberdaya manusia.

Perindustrian
Sektor industri selama periode 2013-2015 belum memberikan kontribusi

nyata (0.00%) terhadap pembentukan PDRB Kabupaten PEGAF. Peluang
investasi di sektor ini dalam skala ekonomi belum memiliki potensi, namun
demikian potensi pengembangan terhadap industri pengolahan kedepannya
dapat dikembangkan home industry misalnya pembuatan minyak buah merah di
Distrik Testega.

Ketransmigrasian

Wilayah Pegunungan Arfak merupakan kabupaten baru, di mana selama
masih merupakan bagian dari Manokwari sebagai kabupaten induk, belum ada
sebagian dari kabupaten ini pernah ditempatkan transmigrasi. Keadan ini terjadi
karena secara fisiografis dan geomorfologis, kondisi lokasi di wilayah kabupaten
ini tidak memungkinkan ditempatkan transmigrasi—khusus transmigrasi dengan
fokus pengembangan pertanian dalam arti luas. Meskipun demikian, ke depan
apabila dipandang perlu menempatkan transmigrasi di wilayah ini, maka perlu
dilakukan studi diagnostik untuk mengkaji kelayakan dari berbagai aspek
sebelum ditempatkan transmigrasi di wilayah ini.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-80

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

2.4. ASPEK DAYA SAING DAERAH

2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah

a. Otonomi daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah
Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Fasilitas perbankan di wilayah Kabuapaten Pegaf masih sangat terbatas.
Baru terdapat Bantor Bank Papua di ibukota Kabupaten di Anggi dengan status
KCP (Kantor Kas Pembantu), sedangkan fasilitas Agen Tunai Mandiri (ATM)
Bank Papua belum ada.

b. Pertanian
Pada hakikatnya proporsi konsumsi rumah tangga terhadapa komoditi
makanan adalah tinggi. Masyarakat di wilayah Kabupaten Pegaf lebih
menggantungkan kebutuhan pangannya pada produksi pertanian yang
dihasilkannya sendiri, dengan demikian konsumsi makanan yang berasal dari
makanan belanjaan adalah rendah. Hal ini disebabkan di samping kabupaten ini
adalah baru, tetapi juga toko dan infrastruktur ekonomi atau sektor jasa makanan
di wilayah ini masih sangat terbatas. Dengan demikian, diharapkan bahwa terjadi
peningkatan pengeluaran rumah tangga untuk biaya pendidikan dan kesehatan.
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (Angka konsumsi RT per
kapita)

Data tentang angka konsumsi RT per kapita di kabupaten Pegunungan

Arfak disajikan pada tabel berikut:

Tabel II-49.

Angka Konsumsi RT per kapita Tahun 2013 s.d 2015

No. Uraian 2013 2014 2015
0 706.175,03
1 Total pengeluaran 565.400,00
rumah tangga 0 7.326
2 Jumlah RT 5969 0 96.39
3 Rasio (1/2) 94.72

Sumber: IPM Kabupaten Pegunungan Arfak, Tahun 2013.

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran rumah tangga di

kabupaten Pegaf tahun 2013 sebesar Rp. 565.400,00, sedangkan pada tahun

2015 meningkat sebesar Rp. 706.175,00. Selanjutnya, jumlah rumah tangga

sebanyak 5.969 KK. Khusus untuk angka pengeluaran menunjukkan

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-81

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

peningkatan sebesar hampir Rp. 200.000,00 angka ini kemungkinan berkaitan
dengan inflasi tahunan yang terjadi di kabupaten tersebut.

Data angka konsumsi per kapita menurut distrik di kabupaten
Pegunungan Arfak disajikan pada tabel berikut:

Tabel II-50
Angka Konsumsi RT per Kapita Menurut Distrik Tahun 2013 s.d 2015

Kabupaten Pegunungan Arfak

No. Distrik Total Pengeluaran Jumlah RT Rasio
RT 0
0
1 Sururey 0 969 0
2 Didohu 0 480 0
3 Anggi 0 498 0
4 Taige 0 314 0
5 Aggi Gida 0 299 0
6 Membey 0 226 0
7 Minyambouw 0 2014 0
8 Hingk 0 1818 0
9 Catubouw 0 491 0
10 Testega 0 217
Jumlah 0 7326

Sumber: Data olahan Kabupaten Pegaf dalam Angka, 2015 dan 2015.

Tabel diatas menunjukkan bahwa total pengeluaran menurut rumah

tanggal di 10 distik di kabupaten Pegaf adalah nol (0).. Keadaan tidak

tersedianya data ini menjadi penting untuk dipersiapkan oleh instasni yang

berkompeten selama 5 tahun RPJMD ini, karena data merupakan dasar

perencanaan pembangunan yang baik.

b. Nilai Tukar Petani

Data mengenai NIlai Tukar Petani di kabupaten Pegaf tahun 2013 sampai

dengan 2015 disajikan seperti tabel berikut;

Tabel II-51.

Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2013 s.d 2015

Kabupaten Pegunugan Arfak

No. Uraian 2013 2014 2015

1 Indeks yang 0 0 0
diterima petani
(lt)
2 Indeks yang dibayar 0 0 0
petani (lb)
3 Rasio 000

Sumber: Data olahan kabupaten Pegunungan Arfak dalam Angka, 2014 dan 2015.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-82

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Sebagaimana pada tabel mengenao jumlah pengeluaran rumah tangga di

atas, data mengenai nilai tukar petnai dari tahun 2013 sampai dengan tahun

2015 pun tidak tersedia. Oleh karena itu sekali lagi menjadi perhatian yang serius

dari berbagai instasi yang bertanggungjawab atas data tersebut untuk

menyediakannya.

Data mengenai NIlai Tukar Petani menurut distrik di kabupaten Pegaf

tahun 2013 sampai dengan 2015 disajikan seperti tabel berikut:

Tabel II-52

Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2013 s.d 215

Menurut Distrik Kabupaten Pegunungan Arfak

No. Distrik Indeks yang Indeks yang Rasio
diterima dibayar 0
petani (lt) petani (lb) 0
0
1 Sururey 0 0 0
2 Didohu 0 0 0
3 Anggi 0 0 0
4 Taige 00 0
5 Aggi Gida 0 0 0
6 Membey 0 0 0
7 Minyambouw 0 0 0
8 Hingk 0 0 0
9 Catubouw 0 0
10 Testega 0 0
Jumlah 0 0

Sebagaimana pada tabel mengenao jumlah pengeluaran rumah tangga di
atas, data mengenai nilai tukar petnai dari tahun 2013 sampai dengan tahun
2015 pun tidak tersedia. Oleh karena itu sekali lagi menjadi perhatian yang serius
dari berbagai instasi yang bertanggungjawab atas data tersebut untuk
menyediakannya.

c. Pengeluaran Non Pangan Per Kapita (Persentase konsumsi RT untuk
Non Pangan)

Data mengenai persentase konsumsi rumah tangga non pangan di

kabupaten Pegaf disajikan seperti tabel berikut:

Tabel II-53
Persentasi Konsumsi RT Non Pangan Tahun 2013 s.d. 2015

Kabupaten Pegunungan Arfak

No. Uraian 2013 2014 2015
1 Total Pengeluaran 0 0 0

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-83

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

RT Non Pangan 0 00
2 Total Pengeluaran 0 00
3 Rasio

Sebagaimana pada tabel mengenao jumlah pengeluaran rumah tangga di
atas, data mengenai nilai tukar petnai dari tahun 2013 sampai dengan tahun
2015 pun tidak tersedia. Oleh karena itu sekali lagi menjadi perhatian yang serius

dari berbagai instasi yang bertanggungjawab atas data tersebut untuk
menyediakannya.

Data mengenai persentase konsumsi rumah tangga non pangan menurut
distrik di kabupaten Pegaf disajikan seperti tabel berikut:

Tabel II-54
Persentase konsumsi RT Non Pangan Menurut Distrik tahun 2013 s.d 2015

Kabupaten Pegunungan Arfak

No. Distrik Total Pengeluaran Non Total Rasio
Pangan Pengelu
0
1 Sururey 0 aran 0
2 Didohu 0 0
3 Anggi 0 0 0
4 Taige 0 0 0
5 Aggi Gida 0 0 0
6 Membey 0 0 0
7 Minyambouw 0 0 0
8 Hingk 0 0 0
9 Catubouw 0 0 0
10 Testega 0 0 0
0 0
Jumlah 0
0

Sebagaimana pada tabel mengenai persentase konsumsi RT Non
Pangan di atas, data mengenai konsumsi RT Non Pangan di Distrik pun tidak
tersedia. Oleh karena itu sekali lagi menjadi perhatian yang serius dari berbagai
instasi yang bertanggungjawab atas data tersebut untuk menyediakannya.

2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

1. Perhubungan

Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan

Jaringan jalan merupakan infrastruktur yang penting untuk memperlancar II-84
distribusi barang dan jasa (faktor produksi) antar daerah serta meningkatkan
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

mobilitas penduduk. Perjalanan dari dan ke kabupaten PEGAF dapat dijangkau
melalui jalan darat dan udara. Akses jalan darat sudah menjangkau semua
wilayah distrik, walaupun belum diaspal. Total panjang jalan di Pegaf dalah 720
km. Kondisi jalan beraspal hanya <10km sehingga menghambat perjalanan bila
turun hujan.

Kendaraan umum yang melayani trayek Pegunungan Arfak umumnya
berasal dari Terminal Wosi Manokwari. Jenis kendaraan yang melayani trayek ini
telah berubah dari kendaraan Hardtop dan Truck menjadi kendaraan HILUX
Double Cabin. Jumlah kendaraan yang melayani trayek di PEGAF tadi belum
tercatat dengan baik oleh SKPD terknis.

2. Penataan Ruang

a. Ketaatan Terhadap RTRW

Data mengenai rasio ketaatan RTRW kabupaten Pegaf disajikan pada

Tabel berikut.

Tabel II-55
Rasio ketaatan terhadap RTRW Tahun 2013 s.d 2015

Kabupaten Pegunungan Arfak

No. Uraian 2013 2014 2015
1 Realisasi RTRW 0 0 0
2 Rencana 0 0 0

peruntukan 0 0 0
RTRW
3 Rasio (1./2.)

Tabel di atas menunjukkan nilai 0 pada setiap komponen yang terkait dengan
ketaatan terhadap RTRW kabupaten Pegaf, bahwa hal ini dapat dimaklumi
karena kabupaten merupakan DOB yang mana pada saat ini penyusunan
rancangan akhir RPJMD ini belum ada PERDA yang mengatur mengenai RTRW
kabupaten Pegaf. Oleh karena itu diharapkan bahwa setelah diperdakan, secara
berkala didokumentasikan tingkat ketaatan terhadap RTRW kabupaten Pegaf
tersebut bahkan ketika penyusunan RPJMD kabupaten Pegaf tahun 2021-2026
kolom-kolom sebagaimana terdapat pada tabel diatas sudah terisi dengan baik,
bahkan telah diterapkan prinsip reward bagi pihak-pihak yang mamatuhinya
maupun bagi pihak-pihak yang melanggarnya.

3. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah,
kepegawaian dan persandian

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-85

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Fasilitas perbankan di wilayah Kabupaten Pegaf masih sangat terbatas.
Baru terdapat Bantor Bank Papua di ibukota Kabupaten di Anggi dengan status
KCP (Kantor Kas Pembantu), sedangkan fasilitas Agen Tunai Mandiri (ATM)
Bank Papua belum ada.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-86

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

4. Lingkungan hidup

Luas Wilayah Produktif

Data mengenali luas wilayah produktif kabupaten Pegaf disajikan pada

tabel berikut.

Tabel II-56.
Persentase luas wilayah produktif Tahun 2013 s.d 2015

Kabupaten Pegunungan Arfak

No. Uraian 2013 2014 2015
1 Luas wilayah produktif 0 0 0
2 Luas seluruh wilayah 0 0 0

budidaya 0 0 0
3 Rasio (1./2.)

Tabel di atas menunjukkan bahwa luas wilayah produktif maupun luas

seluruh budidaya di kabupaten Pegaf tidak ada datanya, yang seharusnya di
ambil dari data RTRW, yang mana dokumen RTRW nya sendiri belum di PERDA
kan pada saat penyusunan dokumen RPJMD ini.

Data luas lahan menurut distrik di kabupaten Pegaf yang didalamnya
berisi areal penggunaan lain (APL), cagar alam (CA), hutan lindung (HL), hutan
produksi terbatas (HPT) dan tubuh air disajikan pada tabel berikut:

Tabel II-57
Data Luas Lahan menurut fungsinya

Kabupaten Pegunungan Arfak.

N Luas Lahan HPT Tubu
o CA HL h
. Distrik APL A
ir
1 2.779, 0 22.082, 20,26
43 1.662
66 0 5.353, ,
0 41.551, 19 3
Sururey 4.559, 0 93 6
2 86 0 5.778,
0 84 0
Didohu 5.410, 6171,71 476,2
3 58 413,07 8.214,
67 8
Anggi 3.473, 359,6
4 79
0
Taige 1.925, 1.913
5 39
,
Aggi Gida 1
BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 9

II-87

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

6 0 8.948,3 0 6.206, 0
Membey 0 0 67 0
18.003, 0
7 Minyamb 0 3.329,9 61 7,91 0
ouw 0 0 0
5.298. 713,50 8.813, 4.411
8 5.610,0 60
Hingk 33 9 45.581, ,
23.447 47 149,43 4
9 0 4
Catubouw ,6 31.307, 1,761,
1 122.012 68 78
1 ,27
0 Testega 165.825 36.401
Jumlah 139.900 ,21 ,1
,56 3

Sumber: Draft RTRW Kabupaten Pegaf, Tahun 2014.

Tabel di atas menunjukkan bahwa wilayah kabupaten Pegunungan Arfak
didominasi oleh kawasan lindung yang di dalamnya mencakup cagar alam dan
hutan lindung dengan luas total 305.725,97 hektar. Sedangkan kawasan areal
penggunaan lain (APL) hanya 23.447,61 hektar, dimana dari total 10 distrik
terdapat 4 distrik yang tidak memiliki kawasan APL yakni Membey, Minyambouw,
Hingk dan Catubouw. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga distrik ini berada pada
kawasan lindung yang tidak dimungkinkan untuk mengembangkan atau konversi
kawasan lindung tersebut menjadi fungsi yang lain yang bisa dapat dimanfaatkan
untuk budidaya, industry, maupun pemukiman. Bila menyimak tabel ditas
sesungguhnya tidak mengikuti format tabel pada Permendagri No 54 Tahun
2010. Hal ini disebabkan karena tidak ada data yang tersedia untuk mengisi
format tabel tersebut. Oleh karenanya disajikan tabel tersebut diatas yang
diadopsi dari Draft RTRW kabupaten Pegaf tahun 2014.

5. Komunikasi dan informatika

Fasilitas telekomunikasi di Kabupaten Pegaf Tahun 2015, yang secara
konseptual berhubungan dengan setiap pemancaran, pengiriman, dan atau
penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan,
gambar, suara dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem
elektromagnetik lainnya. Fasilitas telekomunikasi untuk Kabupaten Pegaf,
disajikan dalam beberap poin seperti di bawah ini. Jaringan telekomunikasi yang
ada di PEGAF dan digunakan oleh 10 Distrik adalah jaringan telekomunikasi
CERIA. Namun saat ini operasional dari jaringan ini telah mengalami gangguan

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-88

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

teknis. Potensi fasilitas telekomunikasi yang akan digunakan adalah SSB.
Jaringan internet belum tersedia. Kantor Pos belum ada.
2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi

Analisis kinerja atas iklim berinvestasi dilakukan terhadap indikator angka
kriminalitas, jumlah demo, lama proses perijinan, jumlah dan macam pajak dan
retribusi dererah, jumlah perda yang mendukung iklim usaha, persentase desa
berstatus swasembada terhadap total desa.

a. Angka kriminalitas
Data mengenai angka kriminalitas di Kabupaten Pegaf disajikan pada
tabel berikut.

Tabel II-58
Angka kriminalitas di Kabupaten Pegunungan Arfak

No. Jenis Kriminal 2013 2014 2015

1 Jumlah kasus narkoba 00 0
0
2 Jumlah ksus pembunuhan 00 0
3
3 Jumlah kejahatan seksual 00 0
0
4 Jumlah kasus penganiayaan 0 0 0
0
5 Jumlah kasus pencurian 00

6 Jumlah kasus penipuan 00

7 Jumlah kasus pemalsuan uang 0 0

8 Jumlah tindak criminal selama 1 0 0

tahun

9 Jumlah penduduk

Angka kriminalitas (8)/(9)

Sumber: Kabupaten Pegunungan Arfak dalam Angka, Tahun 2015.

Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kasus criminal menyangkut

narkoba, pembunuhan dan sebagainya sesuai format tabel diatas tidak ada data,

sedangkan jumlah kasus penganiayaan yang terjadi selama tahun 2015 adalah

sebanyak 3 kasus. Jumlah kasus ini disampiing diperoleh dari BPS Kabupaten

Manokwari karena disidangkan di pengadilan negeri Manokwari dan juga

berdasarkan hasil wawancara tim dengan kantor Kesbangpol kabupaten Pegaf.

b. Jumlah Demonstrasi

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-89

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Data mengenai jumlah demonstrasi di kabupaten Pegaf disajikan pada

tabel berikut.

Tabel II-59
Jumlah demo di Kabupaten Pegunungan Arfak

No. Uraian 2013 2014 2015
1 Bidang politik 0 0 0
2 Ekonomi 0 0 0
3 Pemogokan kerja 0 0 0
4 Jumlah unjuk rasa 0 0 0

Oleh karena Pegaf merupakan kabupaten baru, maka iklim investasi di
kabupaten ini belum nampak. Belum ada data dan informasi mengenai proyek-
proyek yang saat ini sedang ditangani melalui Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).

2.4.4. Fokus Sumberdaya Manusia

1. Ketenagakerjaan
Analisis kenerja atas Sumberdaya Manusia dilakukan terhadap indikator

rasio ketergantungan dan rasio lulusan S1/S2/S3.
a. Kualitas tenaga kerja (Rasio lulusan S1/S2/S3)
Data analisis rasio lulusan S1/S2/S3 dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel II-60.
Rasio lulusan S1/S2/S3 di Kabupaten Pegunungan Arfak

No. Uraian 2013 2014 2015
1 Jumlah lulusan S1 0 0 0
2 Jumlah lulusan S2 0 0 0
3 Jumlah Lulusan S3 0 0 0
4 Jumlah Lulusan S1/S2/S3 0 0 0
5 Jumlah Penduduk 0 0 0
0 0 0
Rasio lulusan S1/S2/S3 (4)/(5)

Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada data mengenai jumlah

lulusan S1, S2 dan S3 dari penduduk Pegaf yang berdomisili di wilayah

kabupaten Pegaf maupun yang mungkin bertempat tiinggal tetap di tempat lain

tetapi tercatat sebagai penduduk kabupaten Pegaf.

b. Tingkat ketergantungan (Rasio ketergantungan)

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-90

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Data analisis rasio ketergantungan di Kabupaten Pegaf disajikan dalam

tabel berikut.

Tabel II-61.

Rasio ketergantungan Tahun 2013 s.d 2015

Kabupaten Pegunugan Arfak

No. Uraian 2013 2014 2015

1 Jumlah penduduk usia < 15 Tahun 0 8.577 0
2 Jumlah penduduk >64 Tahun 0 75 0
Jumlah usia penduduk tidak
3 produktif (1) & (2) 0 8.652 0

4 Jumlah penduduk usia 15 sd 64 0 18.077 0
tahun
Jumlah Rasio ketergantungan (3)/
5 (4) 0 0.47 0

Sumber: Kabupaten Pegunungan Arfak Dalam Angka, 2014.

Tabel di atas menunjukkan bahwa nagka ketergantungan penduduk
(Dependency ratio) kabupaten Pegunungan Arfak tahun 2014 adalah 0.47.
Angka ini mengandung arti bahwa setiap 100 penduduk yang produktif secara
ekonomi harus menanggung 47 orang yang tidak produktif secara ekonomi.

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II-91

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Tabel II-62.
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan

Kabupaten Pegunungan Arfak

Capaian Kinerja Interpretasi
Belum
No. Bidang Urusan Pemeritahan 2013 2014 2015 Stan
dan Program Prioritas dard Tercapai (<)
Pembangunan Sesuai (=)
Melampaui

(>)

ASPEK KESEJAHTERAAN 6.53
MASYARAKAT 5.242.287,1
Fokus Kesejahteraan dan
Pemerataan Ekonomi 0.84
Otonomi Daerah, 1.02
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan 0.43
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan 0.86 < Perpres
Persandian
60.35 8-10
Pertumbuhan PDRB Migas (%)
Pertumbuhan PDRB 0
(Rp.x000)
61.13 100 < (UNDP)
Laju Inflasi Kabupaten (%) 67.21 100 < (UNDP)

PDRB Per Kapita Migas 4.86 9 < (UNDP)

PDRB Per Kapita Non Migas 121.95 100 > UNDP
53.55
Index Gini 11.91
Pemerataan Pendapatan Versi 3.09
Bank Dunia
0 100 DIKBUD
40 persen terbawah
II-92
40 persen menengah

40 persen teratas
Indeks Ketimpangan
Williamson (Indeks
Ketimpangan Regional)
Persentase penduduk miskin
(%)
Angka kriminalitas yang
tertangani
Fokus Kesejahteraan
Masyarakat

Pendidikan

Angka melek huruf

> 15 Tahun

15-24 Tahun (%)
Angka rata-rata lama sekolah
(thn)

Angka Partisipasi Kasar (APK)

SD/Paket A (%)

SMP/Paket B (%)

SMA/Paket C (%)

PT (%)
Angka pendidikan yang
ditamatkan

SD/Paket A

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

SMP/Paket B 0 100 DIKBUD
0 100 DIKBUD
SMA/Paket C
89.09 100 < (UNDP)
PT 30.7 100 < (UNDP)
6.88 75 < (UNDP)
Angka Partisipasi Murni (APM) 0 < (UNDP)

SD/Paket A (%) 51,96 8.8 UNDP
66.45 24 > Perpres
SMP/Paket B (%) 48.04

SMA/Paket C (%) 1768
0.99
PT (%) 17795

Kesehatan 0
Angka kelangsungan hidup 0
bayi (%) 0
0
Angka Usia harapan hidup (%)
15.63
Persentase balita gizi buruk 89.47

Angka kematian bayi (%) 1250
287.7
Pertanahan 61.27
Persentase penduduk yang
memiliki lahan (%) 272.07 32 <DIKBUD
347.65 36 <DIKBUD
Ketenagakerjaan
Jumlah penduduk bekerja II-93
(jiwa)
Rasio penduduk yang bekerja
(%)

Jumlah angkatan kerja (jiwa)
Fokus Seni Budaya dan
Olahraga

Kebudayaan

Jumlah grup kesenian

Jumlah gedung

Pemuda dan Olahraga

Jumlah klub olahraga

Jumlah gedung olahraga

ASPEK PELAYANAN UMUM

Fokus Layanan Urusan Wajib

Pendidikan
Angka Partisipasi Sekolah
(APS)

5-6 Tahun (%)

7-12 Tahun
Rasio ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia
sekolah

SD

SD+SMP

SMP

SMA/SMK

Rasio guru terhadap murid

SD

SMP

SMA/SMK
Rasio guru terhadap murid per
kelas rata-rata

SD

SMP

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

SMA/SMK 70.23
47.58
Angka Partisipasi Sekolah
6.6
13-15 Tahun
61.27
16-18 Tahun
61.13
19-24 Tahun 15.13
Rasio ketersediaan sekolah
terhadap penduduk usia <40
sekolah (SMP) <40
Penduduk berusia >15 Tahun <40
melek huruf (tidak buta aksara) <40
(%)
Angka partisipasi sekolah anak 11.62
usia Dini 1.91

Fasilitas pendidikan 0 2500
Sekolah pendidikan SD kondisi 0.07
ruangan/bangunan baik 3382
Sekolah pendidikan SMP 100
kondisi bangunan baik
Sekolah pendidikan SMA/SMK 0 90 <DEPKES
kondisi bangunan baik
Pendidikan Anak Usia Dini II-94
(PAUD)

Angka Putus Sekolah
Angka Putus Sekolah (APT)
SD
Angka Putus Sekolah (APT)
SMP
Angka Putus Sekolah (APT)
SMA/SMK

Angka Kelulusan (AL)

Angka Kelulusan (AL) SD (%)

Angka Kelulusan (AL) SMP (%)
Angka Kelulusan (AL)
SMA/SMK (%)
Angka Melanjutkan (AM) dari
SD ke SMP
Angka Melanjutkan (AM) dari
SMP ke SMA/SMK
Guru yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV

Kesehatan
Rasio Posyandu per satuan
balita
Rasio Puskesmas, Poliklinik,
Pustu per satuan penduduk

Puskesmas

Poliklinik

Pustu
Rasio rumah sakit per satuan
penduduk
Rasio dokter per satuan
penduduk
Rasio tenaga medis per satuan
penduduk
Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memilliki
kompetensi kebidanan
Cakupan kampung Universal
Child Immunization (UCI)

Cakupan balita gizi buruk yang

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

mendapatkan perawatan 100 100 <DEPKES
9.64
Cakupan penemuan dan 16.75
penanganan penderita 16.75
penyakit TBC BTA 17.99
Cakupan penemuan dan 14.62
penanganan penderita
penyakit DBD 0
Cakupan pelayaan kesehatan 0
rujukan pasien masyarakat No Data
miskin 0

Cakupan kunjungan bayi 0

Cakupan puskesmas >10% 65.5 <UNDP
Cakupan puskesmas (>1.39%
pembantu )
Persentase cakupan
pelayanan imunisasi polio 0
Persentase cakupan 108
pelayanan imunisasi BCG (0.04%)
Persentase cakupan <20%
pelayanan imunisasi DPT
Persentase cakupan 0
pelayanan imunisasi Campak
Cakupan kunjungan ibu hamil <20
K4 <20

Cakupan pelayanan nifas II-95
Cakupan neonatus dengan
komplikasi yang ditangani
Cakupan pelayanan anak
balita
Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak
usia 6-24 bulan keluarga
miskin
Cakupan penjaringan
kesehatan siswa SD dan
setingkat .
Cakupan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin
Cakupan pelayanan gawat
darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan
(RS) di Kabupaten
Cakupan kampung yang
mengalami KLB yang
dilakukan penyelidikan
epidemiologi <24 jam
Promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
cakupan kampung siaga aktif

Pekerjaan Umum

Proporsi panjang jaringan jalan
dalam kondisi baik (Antar
Distrik) (%)

Rasio jaringan irigasi

Rasio tempat ibadah per
satuan penduduk (%)
Persentasi rumah tinggal
bersanitasi
Rasio tempat pemakaman
umum per satuan penduduk
Rasio tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan
penduduk

Rasio rumah layak huni (%)

Rasio pemukiman layak huni

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

(%) 320
(44.44%
Panjan jalan dilalui Roda 4 )
(km/%)
Jalan penghubung dari ibukota 0
distrik ke kawasan <10 km
pemukiman penduduk (minimal
dilalui roda 4) 20
Panjang jalan kabupaten 0
dalam kondisi baik (>40
km/jam) 31.64
Panjang jalan yang memiliki 14.49
trotoar dan drainase/ saluran 29.44
pembuangan air (minimal 1,3
m) 0
Sempadan jalan yang dipakai <20
pedagang kaki lima atau
bangunan rumah liar 0
Sepadan sungai yang dipakai 0
bangunan liar 0
Drainase dalam kondisi
baik/pembuangan aliran air 0
tidak tersumbat 0
Pembangunan turap di wilayah 0
jalan penghubung dan aliran s 0
ungai rawan longsor lingkup
kewenangan kota II-96
Luas irigasi dalam kota dalam
kondisi baik

Lingkungan pemukiman
Pembangunan Fasilitas
Perkantoran (%)
Pembangunan Jalan Menuju
Goa Sebagai Destinasi Wisata

Perumahan
Rumah tangga pengguna air
bersih
Rumah tangga pengguna listrik
(Non PLN)

Rumah tangga bersanitasi

Lingkungan pemukiman kumuh

Rumah layak huni (%)

Penataan Ruang
Rasio ruang terbuka hijau per
satuan luas wilayah ber
HPL/HGB
Rasio bangunan ber-IMB per
satuan bangunan
Ruang publik yang berubah
peruntukannya

Perencanaan Pembangunan
Tersedianya dokumen
perencanaan RPJPD yang
telah ditetapkan dengan
PERDA
Tersedianya dokumen
perencanaan : RPJPMD yang
telah ditetapkan dengan
PERDA/PERKADA
Tersedianya dokumen
perencanaan : RKPD yang
telah ditetapkan dengan
PERKADA
Penjabaran program RPJMD
ke dalam RKPD

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Perhubungan 0
Jumlah arus penumpang 0
angkutan umum 0
2
Rasio ijin trayek 0
0
Jumlah uji KIR angkutan umum 0
Jumlah pelabuhan 0
udara/terminal bis 20
No data
Angkutan darat
20
Kemilikan KIR angkutan umum
Lama pengujian kelayakan II-97
angkutan umum (KIR)
Biaya pengujian kelayakan
angkutan umum
Pemasangan rambu-rambu
(%)
Jumlah arus penumpang
angkutan umum
Angkutan umum yang
melayani wilayah yang telah
tersedia jaringan jalan untuk
jaringan jalan provinsi
Tersedianya terminal angkutan
penumpang Tipe A pada setiap
provinsi untuk melayani
angkutan umum dalam trayek
Tersedianya fasilitas
perlengkapan jalan (rambu,
marka, dan guardrill) dan
penerangan jalan umum (PJU)
pada jalan provinsi (%)
Terpenuhinya standar
keselamatan bagi angkutan
umum yang melayani trayek
Antar Kota Dalam Provinsi
(AKPD)
Tersedianya SDM yang
memiliki kompetensi sebagai
pengawasan kelaikan
kendaraan pada perusahaan
angkutan umum, pengelola
terminal dan pengelola
perlengkapan jalan.
Tersedianya angkutan sungai
dan danau untuk melayani
jaringan trayek antar
kabupaten dalam provinsi pada
wilayah yang tersedia alur
pelayaran sungai dan danau
yang dapat dilayari.
Tersedianya pelabuhan sungai
dan danau untuk melayani
kapal sungai dan danau yang
beroperasi pada jaringan
trayek antar kabupaten/kota
dalam provinsi pada wilayah
yang tersedia alur pelayaran
sungai dan danau yang dapat
dilayari.
Terpenuhinya standar
keselamatan bagi kapal sungai
dan danau yang beroperasi
pada trayek antar
kabupaten/kota dalam provinsi.
Tersedianya SDM yang
memiliki kompetensi sebagai
awak kapal angkutan sungai
dan danau.

Lingkungan Hidup

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Persentase penanganan 0
sampah 30%
Persentase penduduk
berakses air minum 0
Persentase luas pemukiman 0
yang tertata
0
Pencemaran status mutu air 0
Cakupan penghijauan wilayah 0
rawan longsor dan sumber 0
mata air
Cakupan pengawasan 0
terhadap pelaksanaan AMDAL 0
Tempat pembuangan sampah 0
(TPS) per satuan penduduk
45.65 100 <Mendagri
Penegakan hukum lingkungan 1579 5 >BKKBN
8223
Pertanahan 12.4
Persentase luas lahan <10%
bersertifikat
Penyelesaian kasus tanah 5%
negara 3500
10%
Penyelesaian izin lokasi
Kependudukan dan Catatan Belum
Sipil 3500
Rasio penduduk ber KTP per
satuan penduduk 33.33 50 UNDP
Keluarga Berencana (kk, 0 655 <Perpres
pasangan usia subur) 3
0
Keluarga sejahtera (kk)
33.33
Rasio akseptor KB (%)
3 (10%)
Rasio bayi berakte kelahiran
3 5 >BKKBN
Rasio pasangan berakte nikah 12.4
6888
Kepemilikan KTP (26%)
Kepemilikan akta kelahiran per 6644
1000 penduduk
Ketersediaan data base II-98
kependudukan skala
kabupaten
Penerapan KTP Nasional
berbasis NIK
Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak
Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
pemerintah (%)
Partisipasi perempuan di
lembaga swasta
Rasio KDRT (kasus)

Persentase jumlah tenaga
kerja di bawah umur
Partisipasi Angkatan kerja
perempuan
Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan dan
anak dari tindakan kekerasan
(%)
Keluarga Berencana dan
Keluarga sejahtera
Rata-rata jumlah anak per
keluarga (orang)

Rasio akseptor KB

Cakupan peserta KB Aktif

Keluarga pra sejahtera (kk)

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Keluarga Sejahtera I (kk) (25%)
80 MENSOS
Sosial
Sarana sosial seperti Panti <30 5.1 <Perpres
Asuhan, Panti Jompo, dan 0
Panti Rehabilitasi
PMKS yang memperoleh 89.5
batuan sosial 0
Panti sosial skala kabupaten
yang melaksanakan Standar 1.05
Operasional Pelayanan 0
kesejahteraan sosial
Panti sosial skala kabupaten 0
yang menyediakan sarana
prasarana pelayanan 0
kesejahteraan sosial 0
Organisasi sosial/yayasan/LSM 0
yang menyediakan sarana 0
prasarana pelayan
kesejahteraan sosial luar panti 2
Kabupaten/kota yang
menggunakan sarana II-99
prasarana tanggap darurat
lengkap untuk evakuasi korban
bencana skala provinsi
Kabupaten/kota yang
mengalami bencana
memberikan bantuan sosial
bagi korban bencana skala
provinsi
Kabupaten/kota yang
menggunakan sarana
prasarana tanggap darurat
lengkap untuk evakuasi korban
bencana skala provinsi
Kabupaten/kota yang
menyelenggarakan jaminan
sosial bagi penyandang cacat
fisik dan mental, serta lanjut
usia tidak potensial
Penanganan penyandang
masalah kesejahteraan sosial

Ketenagakerjaan
Angka partisipasi angkatan
kerja
Angka sengketa pengusaha-
pekerja per tahun
Tingkat partisipasi angkatan
kerja
Pencari kerja yang ditempat
kan

Tingkat pengangguran terbuka

Keselamatan dan perlindungan
Perselisihan buruh dan
pengusaha terhadap kebijakan
pemerintah daerah
Kopreasi Usaha Kecil dan
Menengah

Persentase koperasi aktif
Jumlah UKM Non BPR/LKM
UKM

Jumlah BPR/LKM

Usaha Mikro dan Kecil

Penanaman Modal
Jumlah investor berskala
nasional (PMDN/PMA)

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Rancangan Akhir-RPJMD Kabupaten Pegunungan Arfak Tahun 2016-2021

Jumlah Nilai investasi berskala 401500
nasional (PMDN/PMA) (US$) 000
Kontribusi sub sektor 3.73 7.44
perkebunan (tanaman keras)
terhadap PDRB II-100

Kebudayaan
Penyelenggaraan festival seni
dan budaya
Sarana Penyelenggaraan seni
dan budaya
Benda, Situs, dan kawasan
cagar budaya yang dilestarikan
(obyek)

Kepemudaan dan Olahraga

Jumlah organisasi pemuda

Jumlah organisasi olahraga

Jumlah kegiatan kepemudaan

Jumlah kegiatan olahraga
Gelanggang/balai remaja
(selain milik swasta)

Lapangan olahraga (obyek)
Kesatuan Bangsa dan Politik
Dalam Negeri
Kegiatan pembinaan terhadap
LSM, Ormas, dan OKP
Kegiatan pembinaan politik
daerah
Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian, dan
Persandian
Rasio jumlah polisi Pamong
Praja per 10.000 penduduk
jumlah Linmas per jumlah
10.000 penduduk
Rasio Pos Siskamling per
jumlah kampung

Pertumbuhan ekonomi (%)

Angka Kemiskinan (%)
Sistem informasi pelayanan
perijinan dan administrasi
pemerintah

Penegakan PERDA
Cakupan patroli petugas Satpol
PP
Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (Ketertibanm
Ketenteraman, Keindangan) di
kabupaten
Petugas perlindungan
masyarakat (LINMAS) di
kabupaten
Cakupan pelayanan bencana
kebakaran kabupaten
Tingkat waktu tanggap
(Response Time Rate) daerah
layanan manajemen kebakaran
(WMK)
Cakupan sarana prasarana
perkantoran pemerintahan
kampung yang baik
Sistem informasi manajemen
(SIM) Pemda

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH


Click to View FlipBook Version