The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Sebuah studi tentang sejauh pemahaman dan penyampaian materi mata pelajaran seni musik di sekolah menengah tingkat pertama

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by utari isfandini, 2023-01-31 10:43:33

Materi Pelajaran Seni Musik dari Sudut Pandang Peserta didik

Sebuah studi tentang sejauh pemahaman dan penyampaian materi mata pelajaran seni musik di sekolah menengah tingkat pertama

Keywords: seni musik

Materi Mata Pelajaran Seni Musik dari Sudut Pandang Peserta Didik Abstrak Penelitian ini terutama bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana penyerapan materi mata pelajaran seni musik di Sekolah Menengah Tingkat Pertama. Dan faktor apa saja yang membuat materi tersebut berhasil tersampaikan kepada peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Kuesioner digunakan untuk memperoleh pandangan serta jawaban responden tentang materi mata pelajaran seni musik. Kata kunci; seni musik, materi pembelajaran Pengantar Berawal dari pertanyaan-pertanyaan mengenai materi mata pelajaran seni musik di sekolah-sekolah umum, mendorong penulis untuk mempertanyakan lebih lanjut tentang perihal tersebut. Pengalaman mengajar lebih dari 20 tahun tidak menjadikan penulis lantas paham apa yang sebenarnya dibutuhkan, diinginkan, dan apa yang tepat untuk peserta didik. Sistem Kurikulum yang dinamis dalam setiap periode kehidupan,kadang makin mengaburkan hal-hal apa saja yang sebenarnya dibutuhkan dan apa yang tepat bagi peserta didik. Perubahan-perubahan tersebut kadang memaksa peserta didik dan guru untuk segera beradaptasi tanpa memahami makna sesungguhnya dari perubahan yang terjadi. Untuk mencoba mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, penulis membuat penelitian dengan melakukan survei kepada sekelompok peserta didik yang bersifat heterogen. Survei tersebut disempitkan pada mata pelajaran seni musik. Dan musik adalah hal yang cukup penting dalam hidup tapi sekaligus juga hal yang agak terpinggirkan dalam sistem pendidikan di negeri ini.


Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam membentuk peradaban sebuah bangsa. Seorang guru sebagai bagian dari pendidikan memiliki peranan penting sebagai partner peserta didik dalam menjalani proses pendidikan. Profesionalitas guru menjadi sorotan demi tercapainya peningkatan mutu pendidikan. Guru dituntut untuk bisa memberikan banyak hal kepada peserta didik dan menjadi salah satu faktor penentu kemajuan dan keberhasilan peserta didik. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal (39) ayat 1 dan 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu: (1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelola, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satu pendidikan. (2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Sebagai seorang guru, sebenarnya tugasnya tidak hanya mentransfer ilmu. Banyak hal yang juga harus menyertainya. Pemberian pendidikan karakter, kekuatan berpikir, pemberian stimulus untuk berpikir kritis pada peserta didik juga merupakan hal penting yang harus disampaikan. Seiring dengan berkembangnya model pembelajaran yang sedang digiatkan saat ini, adalah lebih terpusat pada peserta didik (student center). Guru lebih sebagai fasilitator. Tapi guru jangan kehilangan roh nya sebagai seorang pendidik dan pengajar. Model pembelajaran yang terpusat pada peserta didik ini menuntut guru untuk mengembangkan inovasi-inovasi ketika menyampaikan materi pembelajaran. Peserta didik juga harus mengembangkan dan membuka diri ketika belajar. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Hamali (2010) : Belajar adalah bukan suatu tujuan tetapi merupakan proses untuk mencapai tujuan. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Terkait dengan proses belajar peserta didik dan guru yang harus terus berinovasi dalam pembelajaran, penulis melakukan sebuah survei terkait proses pembelajaran materi mata pelajaran seni musik di sekolah menengah tingkat pertama. Survei


dilakukan dengan sistem pengumpulan data melalui google form yang dibagikan kepada peserta didik dengan karakter yang heterogen. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam google form penulis gali dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap materi pembelajaran mata pelajaran seni musik di sekolah menengah timgkat pertama dan hasil wawancara terbatas dengan beberapa peserta didik. Dengan judul angket Materi mata pelajaran seni musik di sekolah dan dengan tujuan untuk menggali pendapat tentang materi mata pelajaran seni musik (baik berupa mapel seni musik maupun seni musik melalui mapel Seni Budaya), maka penulis menyusun beberapa pertanyaan untuk menggali dan mencari jawaban atas pertanyaan mendasar dari penelitian ini. Pertanyaan mendasar dari penelitian ini adalah bagaimana peserta didik menerima materi mata pelajaran seni musik. Ada satu pertanyaan pembuka yang akan membawa responden ke dua arah pertanyaan lanjutan. Pertanyaan pembuka tersebut adalah ‘Apakah saat ini di sekolah anda terdapat mata pelajaran seni musik, baik itu berdiri sendiri sebagai mata pelajaran seni musik atau mata pelajaran seni musik sebagai bagian dari mata pelajaran Seni Budaya?’ Ketika responden menjawab ‘tidak’, maka akan diarahkan pada satu pertanyaan berikutnya, yaitu ‘Mata pelajaran seni apa yang ada di sekolah anda?’. Setelah itu tidak ada pertanyaan lanjutan. Ketika responden menjawab ‘iya’. Maka responden akan diarahkan pada lima pertanyaan berikutnya, yaitu: 1. Materi apa yang biasa disampaikan dalam mata pelajaran musik di sekolah anda? (Tentang teori musik, bermain recorder, bermain pianika, bernyanyi, atau yang lainnya) 2. Apakah materi mata pelajaran seni musik di sekolah anda sesuai dengan apa yang anda harapkan? (sertakan alasan anda) 3. Bagaimana menurut anda mengenai materi mata pelajaran seni musik di sekolah anda? 4. Apakah selama ini, materi mata pelajaran seni musik mudah dipahami? 5. Tuliskan pengalaman anda selama mengikuti mata pelajaran seni musik


Penyebaran google form dan pengumpulan jawaban dilakukan penulis dalam durasi waktu satu minggu. Google form dibagikan kepada peserta didik yang duduk di bangku kelas IX SMP. Sekolah yang dituju adalah salah satu sekolah negeri di Yogyakarta. Penulis memilih peserta didik kelas IX karena penulis menganggap mereka sudah cukup memahami mengenai pembelajaran seni di sekolahnya karena mereka sudah melewati masa dua tahun sebelumnya, yaitu kelas VII dan VIII. Selama durasi waktu tujuh hari yang dilewati penulis dalam pengumpulan data, ada 68 responden yang masuk dan menjawab pertanyaan. Pertanyaan pembuka dijawab dengan jumlah responden 100% (semua responden menjawab bahwa ada mata pelajaran seni musik di sekolah mereka). Memasuki pertanyaan berikutnya, yaitu ‘materi apa yang biasa disampaikan dalam mata pelajaran musik di sekolah anda? (Tentang teori musik,bermain recorder,bermain pianika,bernyanyi,atau yang lainnya)’, ada beberapa jawaban yang beragam. Jawaban yang sering muncul adalah materi mengenai bermain recorder, bernyanyi, dan teori musik. Ada jawaban yang cukup menarik bagi penulis, yaitu dua responden menjawab bahwa mereka diajarkan untuk disiplin. Artinya, beberapa dari mereka, beranggapan bahwa mata pelajaran musik tidak hanya mengajarkan musik itu sendiri tapi juga mengajarkan pada peserta didik mengenai kedisiplinan dalam hidup. Materi Jumlah Prosentase Bermain recorder 43 63,2% Bermain pianika 19 27,9% Bernyanyi (olah vocal) 34 50% Teori musik 17 25% Jawaban lainnya 4 0,058% Tabel 1. Materi Mata Pelajaran Seni Musik Pertanyaan lanjutan, yaitu ‘Apakah materi mata pelajaran seni musik di sekolah anda sesuai dengan apa yang anda harapkan? (sertakan alasan anda)’. Dari 68


responden, 38 responden menjawab iya/sesuai dengan harapan, 19 responden menjawab tidak sesuai harapan, dan 11 responden menjawab kurang sesuai dengan harapan peserta didik. Responden yang menjawab tidak sesuai harapan memberikan alasan materi yang sulit dipahami dan kurang menarik sebagai faktor penyebabnya. Sedangkan responden yang menjawab kurang sesuai beralasan karena guru yang kurang menarik dalam menyampaikan materi seni musik. Persepsi Responden Jumlah Prosentase Sesuai 38 55,8% Tidak Sesuai 19 27,9% Kurang Sesuai 11 16,1% Tabel 2. Kesesuaian harapan peserta didik terhadap mata pelajaran seni musik Pertanyaan berikutnya adalah upaya menggali informasi mengenai materi mata pelajaran seni music di sekolah. Bagaimana menurut anda mengenai materi mata pelajaran seni musik di sekolah anda? Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang dituangkan penulis dalam angket google form. Dari 68 responden, 61,8% menjawab menarik dan 38,2% menjawab kurang menarik. Sikap Responden Jumlah Prosentase Menarik 42 61,8% Kurang Menarik 26 38,2% Tabel 3. Sikap responden terhadap materi mata pelajaran seni musik Pencarian informasi mengenai materi mata pelajaran seni musik masih tertuang dalam pertanyaan berikutnya, yaitu apakah selama ini, materi mata pelajaran seni musik mudah dipahami? Dari hasil angket, 72,1% menjawab iya dan 27,9% menjawab tidak.


Persepsi Responden Jumlah Prosentase Mudah dipahami 49 72,1% Tidak mudah dipahami 19 27,9% Tabel 4. Tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi mata pelajaran senin musik Hasil jawaban responden terhadap pertanyaan mengenai materi mata pelajaran seni musik,sangat terkait dengan pertanyaan sebelumnya, yaitu apakah mata pelajaran seni musik sesuai atau tidak dengan harapan peserta didik. Penyampaian materi yang kurang menarik dan materi yang dinilai cukup sulit menjadikan ada sejumlah peserta didik yang menganggap mata pelajaran seni musik kurang atau tidak menarik. Pertanyaan terakhir dalam angket yaitu peserta didik diminta untuk menuliskan pengalamannya selama mengikuti pelajaran seni musik. Beberapa jawaban yang masuk didominasi oleh pengalaman peserta didik dalam proses berlatih memainkan alat musik sampai pengalaman mereka dalam mempertunjukkan kemampuan dalam bermain alat musik. Pengalaman emosional seperti grogi, tegang, dan juga rasa menyenangkan dan keseruan ketika melakukan sebuah pertunjukkan. Pengalaman lain yang terlontar adalah perasaan menegangkan ketika bertemu dengan guru yang dianggap tegas. Tetapi sebagian besar mengatakan bahwa peserta didik mendapatkan pengalaman baru yang memperkaya pengalaman batin mereka. Penutup Studi yang dilakukan ini menunjukkan bahwa materi mata pelajaran seni musik sudah cukup menarik dan sesuai dengan tingkat pendidikan. Sebagian besar peserta didik merasakan manfaat dari mata pelajaran seni musik. Yang awalnya


tidak bisa memainkan alat musik, melalui mata pelajaran seni musik peserta didik mendapatkan pelajaran bermain beberapa alat musik seperti pianika dan recorder. Melalui materi mata pelajaran seni musik, peserta didik tidak hanya memperoleh pelajaran yang bersifat praktik tapi juga diberikan pengetahuan teori musik. Selain peserta didik yang mendapat manfaat dan menikmati mata pelajaran seni musik, ada juga sebagian kecil peserta didik yang merasa terhambat di mata pelajaran seni musik ini. Bukan karena mereka tidak menyukai materinya tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan peserta didik kurang tertarik. Di antaranya yaitu, beberapa materi yang dianggap sulit untuk dipahami, pengajar yang kurang bersahabat ,dan cara penyampaian yang kurang sesuai atau kurang tepat, Untuk meningkatkan antusiame peserta didik untuk mengikuti mata pelajaran seni musik, diperlukan strategi pendukungnya. Materi yang menarik saja tidak cukup, tetapi juga perlu upaya dari guru untuk bisa menyampaikan materi dengan menarik, inovatif, dan tepat sasaran. Untuk itu, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mencari metode dan media pengajaran. Pemanfaatan kemajuan teknologi bisa menjadi alternatif untuk pengembangan media pembelajaran. Melalui mata pelajaran seni musik, tentunya tujuan akhirnya bukan hanya peserta didik mampu memainkan alat musik atau bernyanyi dengan baik, tapi melalui musik,diharapkan peserta didik juga bisa memahami nilai-nilai kehidupan yang didapatnya melalui pembelajaran seni musik, seperti sikap disiplin, jujur, dan bertanggung jawab. Studi ini pada dasarnya masih sangat terbatas dalam lingkup yang kecil, sehingga kesimpulan‐kesimpulan yang berhasil dibuat umumnya masih bersifat sementara. Oleh karena itu, kiranya perlu dilakukan studi‐studi lain tentang permasalahan serupa agar data yang diperoleh dapat digunakan untuk membuat generalisasi yang lebih tepat.


Referensi Semiawan, C. R., & Semiawan, C. R. Metode penelltlan kualltatlf Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Prasetiyo, A. (2013). Preferensi musik di kalangan remaja. PROMUSIKA, 1(1), 75- 92. Milasari et all (2015) Seni Budaya Kelas IX, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Suharto, S. (2007). Pengembangan materi dan kegiatan pembelajarannya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan bidang seni musik. Harmonia: Journal Of Arts Research And Education, 8(3). Rusdewanti, P. P., & Gafur, A. (2014). Pengembangan media pembelajaran interaktif seni musik untuk siswa smp. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 1(2)


Click to View FlipBook Version