The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nurhalisaprimasani, 2021-12-08 07:11:07

BUKU DONGENG BERUANG

BUKU DONGENG BERUANG

KARYA: NURHALISA PRIMASANI

DAFTAR ISI

TEDDY SI ANAK BAIK…..………………………………….………………….1
KERAJAAN BERUANG YANG ADIL………………………………….….12
KISAH MANDU DAN MADU……………………………………………..23
BERUANG PUTIH YANG SOMBONG…………………………………31



Pada suatu hari, di sebuah rumah yang terletak tepat di tengah
hutan yang hijau dan rindang, hiduplah keluarga beruang

yang hangat dan penuh kasih sayang. Kemudian, seorang ayah
beruang memerintahkan kepada anaknya untuk memetik buah

di kebun.

Kemudian, seorang Ayah beruang memerintahkan
kepada anaknya untuk memetik buah di kebun.

“Wahai anakku Teddy, sebentar lagi adalah musim
kemarau, tolong kau kumpulkan buah dari kebun
untuk persediaan makanan musim panas keluarga

kita.” Perintah sang ayah

Mendengar perintah ayah, Teddy segera melaksanakan
perintah tersebut. Teddy bergegas menuju kebun yang ada di

seberang sungai belakang rumah sendirian.

Saat sudah sampai di kebun Teddy melihat adiknya yaitu Terry
sedang bermain disana sehingga ia mengajak adiknya untuk
memetik buah seperti buah apel, dan jeruk. Saat persediaan buah
di keranjang sudah penuh Teddy mengajak Terry untuk pulang

karena hari sudah siang.

Ketika akan menyeberangi sungai, Terry mendengar seseorang sedang
berteriak minta tolong. Kemudian ia berkata kepada Teddy “Kak,
apakah kau mendengar suara seseorang sedang berteriak minta

tolong?”. Lalu Teddy menjawab” Lihatlah ke arah sungai, ada seekor
panda hampir tenggelam” Terry menyaut “Ayo kita tolong, Kak”.

Setelah itu Teddy bergegas menyelamatkan sang panda.

Setelah Teddy menyelamatkan sang panda untuk naik dari sungai, ia mengajak
berbicara sang panda, Teddy berkata ”Apa yang menyebabkanmu tenggelam, wahai
panda?” lalu sang panda menjawab “Aku tenggelam, karena tadi bermain di air lalu
terpeleset”. Kemudian Terry menyaut “Seharusnya kau tak bermain di dekat sungai

sendirian wahai panda”. Setelah itu, Teddy dan Terry mengajak panda itu untuk
pulang kerumah mereka.

Sesampainya di rumah, Ayah Teddy dan Mama Teddy menghampiri mereka yang basah
kuyup. Lalu Ibu Teddy bertanya “Apa yang terjadi? Kenapa kalian basah?” lalu Terry
menjawab “Tadi Ketika akan pulang aku dan kakak melihat panda yang hampir
tenggelam, lalu kakak menolong panda tersebut, Bu” kemudian Ibu Teddy membantu
untuk mengeringkan badan Panda dan Teddy.

Setelah Teddy dan Panda mengeringkan badan, mereka
berkumpul di ruang keluarga. Lalu Ayah Teddy menanyakan
nama dari panda tersebut “Siapa namamu dan dimana kamu
tinggal wahai panda?” lalu panda menjawab “Namaku Poo aku
tinggal di seberang bukit”. Setelah mengobrol lama, kemudian

ayah memerintahkan Teddy untuk mengajak panda untuk
bermain di depan rumah.

Ketika bermain bersama, mereka saling bertukar cerita
dan pengalaman. Kemudian Poo berbicara” Maukah kau
menjadi temanku?” Dengan senang hati Teddy menjawab

“Tentu saja kita bisa berteman”. lalu Poo tersenyum
mendengar hal tersebut.

Hari semakin senja, Poo meminta izin untuk pulang. Saat Poo
akan pulang ia mengucapkan terima kasih kepada keluarga

Teddy karena telah menolongnya. Kemudian, Poo pergi
meninggalkan rumah Teddy dan menuju bukit seberang untuk

pulang.



Pada suatu hari, di sebuah Kerajaan Beruang yang damai dan makmur.
Seorang raja yang adil dan bijaksana bertitah.

“Wahai Rakyatku, sebentar lagi akan ada pemilihan untuk wakil raja yang baru. Semua
kalangan rakyat dapat mendaftar dan mengajukan diri. Mulai dari jenis beruang

madu, beruang kutub dan panda. Rakyat yang ingin mendaftar, diperintahkan untuk
datang ke istana” titah sang Raja

Mendengar titah dari sang Raja, semua rakyat beruang pun langsung
ramai. Mereka sangat berantusias untuk menjadi calon raja karena
keuntungan yang didapat akan sangat banyak. Hidup mereka akan
terjamin dan sejahtera di kalangan istana.

Setelah beberapa hari kemudian, semua rakyat yang ingin mendaftarkan diri, datang ke istana. Disana Raja memerintahkan rakyat
setiap jenis beruang mengirimkan 1 perwakilan untuk lanjut ke babak yang selanjutnya. Masing-masing perwakilan jenis beruang
untuk wakil Raja sudah terpilih. Kini tersisa hanya ada 3 perwakilan dari semua rakyat beruang.

Acara pemilihan dilanjutkan hari esok.

Hari pun berganti, setiap perwakilan beruang menyusun strategi agar pada
saat pemilihan nanti sang Raja dan semua rakyat akan memilih mereka

menjadi wakil raja. Popo salah satu perwakilan dari jenis beruang (Panda)
menyusun strategi curang. Ia dan istrinya berencana membagikan uang
dan makanan secara diam-diam.

Popo pergi ke setiap rumah penduduk dengan memberikan beberapa uang,
makanan dan barang. Ia juga tidak lupa untuk mempromosikan dirinya di
depan rakyat yang ia beri sogokan. Ternyata, ada pengawal dari istana yang
tidak sengaja melihat perbuatan Popo. Lalu, pengawal tersebut mengadukannya

kepada Raja.

Setelah mendengar kabar buruk tersebut, Raja menyusun rencana agar kecurangan yang
Popo lakukan tidak akan membuahkan hasil. Raja memerintahkan setiap pengawal untuk
memeriksa siapa saja yang disogok oleh Popo kemudian menyita barang tersebut. Lalu raja

mengeluarkan titah kepada rakyatnya untuk memilih dengan adil.

Keesokan harinya, saat pemilihan berlangsung raja memantau jalannya pemilihan dengan seksama. Setelah selesai
pemilihan, hasil suara dihitung di depan rakyat secara langsung. Setelah penghitungan suara ternyata Popo tidak
menang, posisi wakil raja didapatkan oleh beruang putih karena suara paling banyak jatuh kepada beruang putih. Raja

pun senang dengan hasil tersebut karena pemilihan tersebut menggunakan cara yang adil.

Akhirnya Popo menyadari kesalahannya karena ia telah berbuat curang. Ia menyesali perbuatan
tersebut karena telah melanggar aturan kejujuran Raja. Akhirnya ia menerima hasil pemilihan
tersebut dengan lapang dada.

Semua rakyat bersorak senang dengan hasil pemilihan. Kemudian seluruh kerajaan
merayakan hasil dari pemilihan tersebut di istana dengan penuh kemeriahan

==



Di suatu rumah di dekat hutan, hiduplah keluarga beruang cokelat. Seorang ayah pulang dari hutan
membawakan madu untuk keluarganya. Kemudian, sang anak laki-laki yang bernama Mandu melihat ayah
mandu membawakan oleh-oleh, Mandu sangat menyukai madu dari ayahnya tersebut. Lalu, dia ingin mencari

sendiri madu tersebut esok hari di hutan.

Saat siang hari yang terik Mandu berjalan-jalan mengelilingi hutan sendirian untuk
mencari madu. Lalu, ia melihat sebuah benda yang mirip bola besar menggantung diatas

pohon. Ia melihat seperti banyak madu menyelimuti bola tersebut. Mandu tidak sadar
bahwa ia sudah tiba di hutan madu. Kemudian, ia berinisiatif untuk mengambil bola

madu tersebut ke atas pohon.

Mandu mencoba memanjat naik ke atas pohon untuk mengambil bola madu tersebut. Lalu,
sesampainya diatas sana ia mencoba menggoyang-gyangkan agar bola tersebut jatuh ke
bawah. Ketika ia menggoyangkan bola tersebut tiba tiba segerombolan lebah keluar.

Mandu pun panik. Ia dikerubungi oleh banyak lebah, lalu ia kehilangan keseimbangan di
atas pohon dan akhinya ia jatuh.

Setelah jatuh, ia berlari kesana-kemari untuk kabur dari lebah. Lalu, ia mencoba lari ke
sungai dan bersembunyi di bawah air. Akhirnya, lebah pun tidak dapat mengejar Mandu

sampai ke dalam air. Ia menahan napas beberapa saat dibawah air. Kemudian, panda
dan beruang putih yang bernama Pooh dan Cube melihat Mandu berlarian. Mereka pun

mengejar dan menghampiri Mandu untuk menolongnya.

Pooh dan Cube memanggil Mandu. Pooh berkata “ Mandu apa yang kau lakukan di dalam
air, ayo keluar” lalu cube juga berkata “ayo keluar Mandu, lebah-lebah itu sudah pergi”.
Kemudian mandu mendengar suara Pooh dan Cube. Setelah keaadaan dianggap aman
untuk keluar dari air. Mandu pun keluar dari air tersebut.

Setelah Mandu keluar dari air, mereka pulang bersama lalu Pooh bertanya, “Kenapa kau bisa dikejar oleh lebah-lebah
itu?” lalu Mandu menjawab “Tadi aku lapar dan menginginkan madu, ketika aku melihat bola diatas pohon aku tidak

tahu jika isi dari bola madu itu adalah lebah”. Cube lalu menyaut “Seharusnya kau tak mengambil sarang madu di
hutan karena lebah di dalamnya sangat menakutkan, untung saja kau tidak digigit”. Lalu, Mandu pun menyesali
perbuatannya.

Kemudian, mereka bertiga pulang secara bersama sama dan selama di
perjalanan Cube dan Pooh terus mengingatkan Mandu untuk tidak
mengulangi perbuatannya lagi.

\



Suatu hari, berbagai jenis beruang menuntut ilmu di Sekolah Cendekia
Beruang. Di sekolah tersebut terdapat satu beruang putih yang sombong.

Ia menyombongkan tentang dirinya yang putih bersih berbeda dengan
beruang lainnya. Teman-temannya tak menyukainya karna ia selalu

membangga-banggakan tentang dirinya.

Di pagi hari yang cerah para anak beruang meninggalkan masing-masing rumah mereka
dan menuju ke sekolah. Dalam perjalanana ke sekolah, mereka berjalan bersama-sama.
Saat berjalan menuju sekolah beruang madu bernama Teddy bertemu dengan panda
bernama Pooh. Akhirnya mereka secara bersama sama menuju sekolah.

Ketika beruang madu bernama Teddy dan panda bernama Pooh berjalanan menuju sekolah tiba tiba
mereka bertemu dengan Cube si beruang putih. Saat mereka bertemu tiba tiba Pooh berbisik kepada
Teddy “Lihat beruang putih itu, dia selalu menyombongkan tentang warna kulitnya yang putih itu”
lalu Teddy menjawab “Hush, kau tak boleh berbicara seperti itu, nanti dia dengar” lalu Pooh
menyaut “ Biarkan saja, biar dia dengar”

Saat para beruang sudah sampai di sekolah mereka masuk ke kelas masing masing
karena bel sudah berbunyi. Teddy, Pooh dan Cube merupakan teman satu kelas. Tidak

hanya Pooh yang tidak menyukai sifat sombong Cube tetapi semua teman yang lain
pun juga tidak menyukai sifat sombong Cube. Namun, cube memiliki kelompok teman
yang sama-sama memiliki rambut berwarna putih, jadi tak ada yang berani menegur

kesombongannya.

Jam pelajaran telah dimulai guru memerintahkan mereka untuk pergi ke lapangan
karena sekarang adalah jam pelajaran olahraga. Saat guru memerintahkan satu

kelas ke lapangan, Cube berbisik kepada teman satu kelompoknya “Kenapa pelajaran
olahraga saat ini di lapangan? Nanti rambut kita berubah seperti mereka hahaha”
lalu teman sekelompoknya juga ikut tertawa. Teman teman yang mendengarnya pun

merasa marah di dalam hati.

Saat para siswa sudah berkumpul di lapangan, mereka berlari keliling lapangan untuk
pemanasan. Lapangan menjadi basah karena kemarin turun hujan, sehingga para beruang
putih takut untuk berlari karena mereka khawatir terkena cipratan dari kubangan air yang

kotor.

Lalu, Pooh berteriak dengan kencang” Hey kalian kenapa tidak lari? Kalian
takut rambut putih kalian kotor bukan?” Lalu Teddy berkata kepada Pooh
“Hey, Pooh kau tidak boleh berkata seperti itu nanti dia marah” kemudian
Pooh menyaut “Biarkan saja Ted”

Untuk membuktikan bahwa Cube tidak takut, ia berlari mengelilingi lapangan bersama
kelompoknya. Namun, tiba-tiba Cube terpeleset dan jatuh ke kubangan air kotor. Lalu kelompoknya

menjauhinya karena takut terkena cipratannya. Lalu, Teddy menolong Cube dan berkata “ Sini
aku bantu, kau tak apa-apa?” kemudian Cube menyadari kesombongannya yang berakibat buruk
pada dirinya. Setelah itu Cube meminta maaf kepada Teddy karena perkataannya telah melukai

hati beruang madu dan panda.

Teddy pun memaafkan Cube dan mereka kembali ke kelas secara bersama-
sama. Pada keesokan harinya pun Cube merubah sifatnya dan tidak menjadi

sombong lagi. Ia pun juga mengajak teman temannya agar tidak menjadi
sombong. Akhirnya keadaan kelas pun menjadi tentram dan semuanya
menjadi berteman baik.



Nurhalisa Primasani lahir di Probolinggo, 1 Juni 2002.
Dia biasa dipanggil dengan sebutan, Sani. Buku dongeng
ini merupakan buku dongeng pertama yang ditulisnya.
Nurhalisa Pimasani adalah anak ke 4 dari pasangan
Suparno dan Nurgairah. Sani adalah anak perempuan
keempat yang merupakan anak kembar dari saudarinya
yang juga perempuan. Dongeng ini dibuat oleh Sani
sebagai tugas akhir mata pelajaran Keterampilan Sastra
SD. Sani suka mendesain sesuatu yang indah, hal
tersebut membuatnya senang. Sani juga suka
mengarang sebuah dongeng maka dari itu ia memilih
dongeng sebagai tugas akhir.

Popo pergi ke setiap rumah penduduk dengan memberikan beberapa uang,
makanan dan barang. Ia juga tidak lupa untuk mempromosikan dirinya di
depan rakyat yang ia beri sogokan. Ternyata, ada pengawal dari istana yang
tidak sengaja melihat perbuatan Popo. Lalu, pengawal tersebut mengadukannya

kepada Raja.

Setelah mendengar kabar buruk tersebut, Raja menyusun rencana agar
kecurangan yang Popo lakukan tidak akan membuahkan hasil.
Apa yang akan terjadi selanjutnya, ya?
Bagaimana para aksi beruang dalam cerita ini?
Wah wah, penasaran kan? Adik-adik bisa baca dongeng ini

selengkapnya di buku “Kumpulan Dongeng Beruang”. Ada juga lho
dongeng beruang lainnya yang nggak kalah seru untuk adik -adik.

nprimasani
N_Primasani


Click to View FlipBook Version