MAKALAH
“STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN
MEDIA FLIPBOOK DIGITAL SELAMA PEMBELAJARAN JARAK JAUH
PADA KELAS X DI SMAN 1 RAO UTARA”
KARYA TULIS
Disusun sebagai Bahan Penunjang Daftar Usulan Angka Kredit Tahunan
(DUPAK) 2021
Oleh
Winda Rahmadani, S.Pd
NIP 19910319 201503 2002
SMA NEGERI 1 RAO UTARA
DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
SUMATERA BARAT
2021
i
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, penulis ucapakan kehadirat Allah SWT, karena
limpahan rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah Kegiatan
Pengembangan keprofesian Berkelanjutan yang berjudul “Strategi Pembelajaran
Matematika Menggunakan Media Flipbook Digital Selama Pembelajaran Jarak
Jauh pada Kelas X di SMAN 1 Rao Utara”.
Makalah ini merupakan bahan penunjang dalam pembuatan Daftar Usulan
Angka Kredit Tahunan (DUPAK) 2021 beserta bahan ususlan naik pangkat dari
golongan IIIb ke IIIc. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharap kritikan dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya izinkan kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Yuharlis,
S.Pd, MM selaku Kepala SMAN 1 Rao Utara yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan, serta rekan – rekan majelis guru SMAN 1 Rao Utara yang telah
memberikan bantuan dan berkontribusi dalam menyelesaikan penelitian pada
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya untuk
pengembangan khasanah ilmu pengetahuan umumnya, Amin Ya Rabbal Alamin.
Pasaman, April 2021
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iii
SURAT KETERANGAN PERPUSTAKAAN ........................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................ 5
C. Manfaat Penulisan ...................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 7
A. Pembelajaran Jarak Jauh ............................................................. 7
B. Media Pembelajaran Matematika ................................................ 9
C. Media Pembelajaran Flipbook Digital ......................................... 10
BAB III PEMBAHASAN............................................................................ 12
A. Pemilihan Masalah ..................................................................... 12
B. Metode Pemecahan Masalah ....................................................... 12
C. Cara Mengatasi Masalah ............................................................. 12
D. Hasil Penelitian ........................................................................... 13
BAB IV .KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 16
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Hasil Analisis Data Hasil Belajar Matematika Peserta Didik ............ 13
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Penyajian Materi saat PJJ Luring di SMAN 1 Rao Utara .............. 4
Gambar 2. Contoh Jawaban PJJ Peserta Didik ............................................... 5
viii
ABSTRAK
Masyarakat di Indonesia bahkan hampir seluruh masyarakat di dunia telah
diresahkan dengan munculnya virus menular yang terdeteksi pertama kali muncul di kota
Wuhan, Cina yaitu virus Corona atau yang biasa disebut dengan COVID-19. Untuk itu,
agar tidak tertular oleh virus corona masyarakat dihimbau oleh pemerintah untuk
melakukan pencegahan. Pada tanggal 17 Maret 2020 pemerintah mengeluarkan Surat
Edaran yang berisi tentang himbauan kepada seluruh masyarakat untuk menunda
kegiatan di dalam maupun di luar ruangan pada semua sektor demi mengurangi
penyebaran virus corona terutama di bidang pendidikan.
Pada Surat Edaran dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui
pembelajaran daring (dalam jaringan) dan dan luring (luar jaringan) atau disebut
pembelajaran jarak jauh untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
peserta didik. Pembelajaran daring maupun pembelajaran jarak jauh menjadi alternative
cara agar capaian materi pembelajaran yang sudah disusun oleh pihak sekolah bias
terlaksana. Pada pelaksanaannya, pembelajaran daring maupun luring banyak menuai
keluhan baik dari pihak siswa, orang tua siswa maupun dari guru yang menjalankan
pembelajaran daring.
Keluhan dari siswa salah satunya yaitu belum terbiasanya menggunakan hp dalam
penyampaian tugas sehingga siswa kurang dapat memahami materi pelajaran. Sedangkan
keluhan dari orang tua beberapa diantaranya yaitu kebutuhan meningkat untuk membeli
kuota dan kurang pahamnya akan materi ketika membimbing belajar anak. Adapun
keluhan dari pihak guru dengan diberlakukannya pembelajaran daring yaitu sulitnya
penyampaian materi kepada siswa, banyak siswa yang tidak aktif dalam mengikuti
pembelajaran daring, terbatasnya fasilitas untuk memberikan pembelajaran kepada siswa,
capaian materi siswa tidak tercapai dan banyak hal lain. Akan tetapi walaupun banyak
keluhan yang muncul, pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang harus
dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona.
Selama masa pandemi, pembelajaran di SMAN 1 Rao Utara dilakukan secara
luring. Peserta didik secara bergantian (sistem shift) datang ke sekolah untuk mengambil
dan menyerahkan tugas. Materi diberikan guru secara sangat singkat karena dibatasi
dalam jumlah halaman dan juga waktu. Salah satu cara agar penyampaian materi lebih
efektif dan menarik adalah dengan menggunakan media pembelajaran flipbook yang
dapat diakses oleh peserta didik menggunakan handphone tanpa menggunakan kuota.
Beberapa penelitian yang relevan menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran
flipbook dapat meningkatkan hasil belajar siswa oleh Hayati (2015). Penelitian oleh
Mulyadi (2016) menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kreatif selama
kegiatan belajar mengajar menggunakan media flipbook. Oleh karena itu, penulis
membuat makalah berjudul “Strategi Pembelajaran Matematika Menggunakan Media
Flipbook Digital Selama Pembelajaran Jarak Jauh pada Kelas X di SMAN 1 Rao Utara”.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat di Indonesia bahkan hampir seluruh masyarakat di dunia
telah diresahkan dengan munculnya virus menular yang terdeteksi pertama
kali muncul di kota Wuhan, Cina yaitu virus Corona atau yang biasa
disebut dengan COVID-19. Penularan virus corona yang muncul di akhir
Desember 2019 ini yaitu dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan
dari saluran pernapasan yang dihasilkan bersin maupun batuk dari
penderita virus. Virus corona merupakan jenis virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat pada penderitanya.
Terdapat dua jenis virus corona yang diketahui dapat menyebabkan
penyakit yang bisa menimbulkan gejala berat yaitu Middle East
Respiratory Syndrome (MERS-CoV)dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS-CoV). Orang yang berusia lanjut lebih rentan terhadap
paparan virus ini. Menurut WHO dalam Nurkholis (2019: 41), orang yang
terinfeksi virus corona akan menunjukkan gejala bahwa orang tersebut
terinfeksi. Salah satu gejalanya yaitu muncul dalam kurun waktu 2-14 hari
setelah paparan biasanya ditandai dengan gejala gangguan pernapasan akut
seperti demam, batuk, dan sesak napas. Pada kasus berat menyebabkan
peneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal bahkan kematian.
Untuk itu, agar tidak tertular oleh virus corona masyarakat dihimbau
oleh pemerintah untuk melakukan pencegahan. Beberapa pencegahan yang
bisa dilakukan menurut Nurkholis (2019: 41) yaitu sering mencuci tangan
menggunakan sabun, jika tidak dapat cuci tangan bisa membasuh tangan
menggunakan hand-sanitizer yang memiliki kandungan alkohol minimal
sebesar 60%, menutup mulut dan hidung ketika bersin maupun batuk,
memakai masker yang sesuai standar, melakukan sosial distancing/jaga
jarak dengan jarak minimal 1 meter serta menghindari keramaian dan
sentuhan fisik dengan orang lain, tidak keluar rumah kecuali dalam
keadaan darurat saja dan jangan menyentuh mata, hidung, mulut
1
2
menggunakan tangan yang sedang kotor.
Virus Corona yang sudah menyebar ke hampir seluruh negara di
dunia tentu saja menimbulkan dampak yang serius. Menurut Kompas pada
Dewi (2020: 56) dampak adanya virus COVID-19 terjadi diberbagai
bidang seperti sosial, ekonomi, pariwisata dan pendidikan. Contoh dampak
yang terjadi di bidang sosial yaitu adanya kebijakan social distancing.
Social distancing mempunyai arti pembatasan sosial atau biasa dikenal
dengan jaga jarak. Kebijakan ini dimaksudkan untuk menjaga jarak
interaksi fisik antara satu orang dengan orang lainnya agar bisa
meminimalisir penyebaran virus. Kebiasaan orang-orang yang sering
berkumpul dengan orang lain sekarang berkurang karena adanya himbauan
terebut. Berbagai tempat seperti tempat ibadah, pasar, pusat transportasi
juga dihimbau untuk menerapkan social distancing. Selain penerapan jaga
jarak, pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk melakukan
lockdown atau karantina wilayah pada suatu wilayah tertentu.
Pada tanggal 17 Maret 2020 pemerintah mengeluarkan Surat Edaran
yang berisi tentang himbauan kepada seluruh masyarakat untuk menunda
kegiatan di dalam maupun di luar ruangan pada semua sektor demi
mengurangi penyebaran virus corona terutama di bidang pendidikan.
Menanggapi aturan tersebut, masyarakat yang hendak melangsungkan
berbagai macam acara adat maupun kegiatan lainnya harus rela menunda
maupun membatalkan acara demi kepentingan bersama. Selain itu,
kegiatan seperti bekerja di kantor maupun aktifitas pendidikan di sekolah
harus dilaksanakan secara jarak jauh. Menanggapi penyebaran virus
corona yang tidak kunjung berkurang, pada tanggal 17 Maret 2020 Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020. Pada Surat Edaran
dijelaskan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui
pembelajaran daring (dalam jaringan) dan dan luring (luar jaringan) atau
disebut pembelajaran jarak jauh untuk memberikan pengalaman belajar
yang bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran daring maupun
3
pembelajaran jarak jauh menjadi alternatif cara agar capaian materi
pembelajaran yang sudah disusun oleh pihak sekolah bisa terlaksana.
Pada pelaksanaannya, pembelajaran daring maupun luring banyak
menuai keluhan baik dari pihak siswa, orang tua siswa maupun dari guru
yang menjalankan pembelajaran daring. Keluhan dari siswa salah satunya
yaitu belum terbiasanya menggunakan hp dalam penyampaian tugas
sehingga siswa kurang dapat memahami materi pelajaran. Sedangkan
keluhan dari orang tua beberapa diantaranya yaitu kebutuhan meningkat
untuk membeli kuota dan kurang pahamnya akan materi ketika
membimbing belajar anak. Adapun keluhaan dari pihak guru dengan
diberlakukannya pembelajaran daring yaitu sulitnya penyampaian materi
kepada siswa, banyak siswa yang tidak aktif dalam mengikuti
pembelajaran daring, terbatasnya fasilitas untuk memberikan
pembelajaran kepada siswa, capaian materi siswa tidak tercapai dan
banyak hal lain. Akan tetapi walaupun banyak keluhan yang muncul,
pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang harus dilakukan guna
mencegah penyebaran virus corona.
Di samping kondisi kesehatan di negara Indonesia pada saat ini, kita
sebagai guru harus tetap meng upgrade diri dalam hal pengetahuan.
Pendidikan pada masa kini seharusnya mampu meningkatkan kemampuan
seseorang untuk dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi
(Putri, 2013). Dalam proses pembelajaran diperlukan media pembelajaran
yang berfungsi sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru
(Arsyad, 2011:15). Media belajar adalah alat bantu yang berguna dalam
kegiatan belajar mengajar. Alat bantu dapat mewakili sesuatu yang tidak
dapat disampaikan guru via kata-kata atau kalimat. Media mempunyai
andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar (Priatmoko et al,
2012)
Selama masa pandemi, pembelajaran di SMAN 1 Rao Utara
dilakukan secara luring. Peserta didik secara bergantian (sistem shift)
4
datang ke sekolah untuk mengambil dan menyerahkan tugas. Materi
diberikan guru secara sangat singkat karena dibatasi dalam jumlah
halaman dan juga waktu. Berikut contoh penyajian materi matematika
yang diberikan guru.
Gambar 1. Penyajian Materi saat PJJ Luring di SMAN 1 Rao Utara
Dari gambar 1 tersebut tampak bahwa guru terpaksa memepetkan
banyak konsep materi yang hanya dimuat – muatkan dalam satu halaman
saja. Hal ini tentu saja kurang efektif dalam membuat peserta didik untuk
mau membacanya. Selain itu, peserta didik juga kesulitan memahami
penyampaian materi yang sangat singkat tersebut. Hal ini dapat dilihat dari
hasil pekerjaan peserta didik yang telah mereka kumpulkan kepada guru.
Berikut contoh jawaban peserta didik terhadap tugas PJJ yang telah
diberikan.
5
Gambar 2. Contoh Jawaban PJJ Peserta Didik
Dari gambar 2 tersebut tampak bahwa peserta didik tidak memahami
materi yyang telah diberikan. Terlihat bahwa jawabannya hanya asal –
asalan yang penting tugas sudah dikumpulkan. Jika dibiarkan seperti ini
terus – menerus , maka kita sebagai guru harusnya kasihan dan prihatin
terhadap kondisi peserta didik kita.
Salah satu cara agar penyampaian materi lebih efektif dan menarik
adalah dengan menggunakan media pembelajaran flipbook yang dapat
diakses oleh peserta didik menggunakan handphone tanpa menggunakan
kuota. Beberapa penelitian yang relevan menunjukkan bahwa penggunaan
media pembelajaran flipbook dapat meningkatkan hasil belajar siswa oleh
Hayati (2015). Penelitian oleh Mulyadi (2016) menunjukkan adanya
peningkatan kemampuan berpikir kreatif selama kegiatan belajar mengajar
menggunakan media flipbook. Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan
maka penulis tertarik untuk memaparkan gambaran mengenai pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan media flipbook pada masa pandemi COVID-19.
6
B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah di atas, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar peserta
didik meningkat jika dibantu dengan penggunaan media pembelajaran
flipbook digital dalam pembelajaran matematika materi trigonometri
selama pandemic covid – 19.
C. Manfaat Penulisan
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memperoleh manfaat yang baik
bagi semua pihak, terutama yang berhubungan dengan dunia pendidikan
antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mengetahui
kendala-kendala yang dihadapi siswa sehingga dapat dikembangkan secara
optimal dan sebagai bahan referensi untuk menggunakan metode mengajar.
2. Bagi Guru
Hasil penulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan
guru dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan kesan
pada pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi Pendidikan
Hasil penulisan ini dapat menjadi referensi untuk mengetahui sejauh
mana keefektifan media pembelajaran flipbook digital yang berhubungan
dengan tuntutan Pendidikan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi topik yang banyak dibicarakan.
Ada strategi PJJ daring dan ada juga yang luring. Banyak yang membanding
– bandingkan kedua sistem pembelajaran tersebut, ada yang menganggap
daring lebih baik namun ada juga yang menganggap luring yang terbaik.
Kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing –
masing. Namun menggabungkan kedua metode ini pun memiliki kelebihan
tersendiri.
Pembelajaran daring atau yang dikenal dengan istilah E-learning
merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi. Menurut Dimyati
(2017) menjelaskan bahwa pembelajaran daring atau yang dikenal dengan
istilah e- learning merupakan bentuk pemanfaatan teknologi dalam
mendukung proses belajar mengajar jarak jauh. Hal ini meningkat
perubahan gaya belajar yang semakin pesat. Menurut Sutabri dalam jurnal
(Agusli & Azianah, 2014) menyatakan bahwa e-learning merupakan cara
terbaru dalam proses belajar mengajar, e- learning lebih merujuk kepada
pembelajaran yang di dukung melalui web sehingga dapat dilakukan
didalam kelas sebagai pendukung pengajaran tradisional, dalam mengakses
e-learning dapat dilakukan baik itu di rumah atau di dalam ruang kelas, juga
dapat dilakukan dalam ruang kelas virtual, dimana semua kegiatan
dilakukan online dan pelaksanaan kelas tidak melakukannya secara fisik
langsung. Hal ini tentu saja membutuhkan suatu media untuk mempermudah
proses pembelajaran tersebut.
Selanjutnya menurut (Abdallah, 2018) e-learning adalah proses
pembelajaran dimana proses belajar siswa memudahkan siswa dalam belajar
dengan memanfaatkan internet. Oleh karena itu, memungkinkan siswa
dalam mempelajari hal-hal yang baru dengan mudah karena melalui e-
learning mereka dapat memperoleh visualisasi sehingga
7
8
pembelajarandengan menggunakan e- learning merupakan bagian penting
dari pembelajaran siswa. Sedangkan menurut (Imania & Bariah, 2019)
pembelajaran dalam jaringan atau istilahnya (daring) merupakan salah satu
bentuk penyampaian pembelajaran secara konvensional kemudian
dituangkan kedalam format digital melalui internet. Sehingga pembelajaran
daring sebagai satu- satunya media pembelajaran yang dapat menyampaikan
materi antara guru dan siswa selama masa darurat pandemic covid-19 ini.
Sementara itu, menurut (Made Yeni Suranti, 2020) Pembelajaran jarak jauh
atau daring merupakan bentuk pemanfaatan teknologi, dimana pembelajaran
menggunakan akses internet untuk mengatasi berbagai tugas yang telah
diberikan oleh pendidik.
Dilansir dari situs www.sekolahmuridmerdeka.com (diakses pada
tanggal 5 Februari 2021), pembelajaran lurinng merupakan sistem
pembelajaran di luar jaringan. Biasanya sistem ini terputus dari jaringan
komputer maupun internet. Pembelajaran luring atau offline biasanya
menggunakan media lembar kerja, bahan ajar cetak, hingga menggunakan
alat peraga dan kegiatannya sendiri dibantu media belajar berupa televisi dan
radio. Namun pada saat era digital ini, sudah banyak media yang dapat
digunakan dan diakses baik secara online maupun offline.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran daring maupun luring merupakan sebuah cara terbaru dengan
bentuk penyampaian pembelajaran konvensional dengan memanfaatkan
berbagai perangkat elektronik sebagai media pembelajaran dalam
menyampaikan materi.
Dalam mengembangkan daring maupun luring tidak hanya menyajikan
materi pelajaran secara online saja, namun harus komunikatif dan menarik
sehingga adanya manfaat dalam pembelajaran daring. Menurut jurnal
(Meidawati, 2019) Pembelajaran Daring mempunyai berbagai manfaat,
yaitu :
1. Dalam pembelajaran daring memudahkan siswa untuk membangun
komunikasi dan diskusi yang efisien bersama gurunya.
9
2. Siswa dapat mengemukakan pendapat atau berkomunikasi antara siswa
yang satu dengan yang lainnya tanpa melalui guru.
3. Memudahkan untuk berkomunikasi dengan guru, siswa bahkan dengan
orang tua.
4. Media yag tepat dalam melakukan kuis, atau ujian
5. Guru dapat memberikan berbagai materi baik itu video maupun gambar
dan juga murid dapat mengunduhnya setiap waktu
6. Memudahkan guru dalam membuat soal bisa dimana saja dan kapan saja
tanpa ada batasnya waktu dan ruang.
Pembelajaran daring dan luring ini tidak sapat dipisahkan,keduanya
harus digabungkan menjadi sebuah metode pembelajaran yang baru. Untuk
melakukan hal inidiperlukan integrasi dan pengawasan yang bagus agar
hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini tentu
membutuhkan suatu inovasi pembelajaran, salah satunya dalam hal
penggunaan media digital yang dapat digunakan baik online maupun offline.
B. Media Pembelajaran Matematika
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu dari kata medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6) .
Pembelajaran matematika menurut Russeffendi (1993:109) adalah suatu
kegiatan belajar mengajar yang sengaja dilakukan untuk memperoleh
pengetahuan dengan memanipulasi simbol-simbol dalam matematika
sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Pengertian matematika
tersebut diperkuat oleh Walker (1995) yang ditulis oleh Sundayana (2013: 3)
bahwa matematika dapat didefinisikan sebagai studi tentang struktur-
struktur abstrak dengan berbagai hubungannya.
Obyek matematika yang bersifat abstrak tersebut merupakan kesulitan
peserta didik dalam mempelajari matematika (Marti, 2010, ditulis oleh
Sundayana, 2013: 3). Guru pun menghadapai hambatan dalam mengajarkan
matematika yang memiliki sifat abstrak tersebut (Sundayana, 2013: 3).
10
Sehingga matematika memiliki tahapan-tahapan dalam mengajarkan konsep
yang abstrak tersebut.
Untuk tersampaikannya pesan pembelajaran (materi pelajaran
matematika) kepada peserta didik maka digunakan sebuah media
pembelajaran. Pembelajaran dengan media yang tepat akan memberikan
kontribusi yang positif dan memberikan hasil yang optimal bagi pemahaman
siswa terhadap materi yang sedang dipelajarinya (Sundayana, 2013: 3).
Dalam proses pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media yang tepat
diharapkan dapat berpengaruh terhadap pembelajaran yang dialami siswa
dalam tujuan tercapainya kompetensi yang diharapkan dari siswa. Salah satu
media pembelajaran yang diharapkan dapat menciptakan suasana belajar
yang menarik dan kondusif yaitu, dengan penggunaan bahan ajar teknologi
audio visual.
C. Media Pembelajaran Flipbook Digital
Media pembelajaran yaitu alat yang mampu membantu proses belajar
mengajar serta berfungsi untuk memperjelas makna pesan atau informasi
yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.(Surayya,2012). Dalam pelaksanaan pembelajaran, media
digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah penyampaian materi
kepada peserta didik.
Menurut Dienes (dalam Hudoyo, 1988) dikatakan bahwa setiap konsep
atau prinsip matematika dapat dimengerti secara sempurna hanya jika
pertama-tama disajikan kepada peserta didik dalam bentuk-bentuk kongkret.
Dengan menggunakan media/alat peraga tersebut anak akan lebih
menghayati matematika secara nyata berdasarkan fakta yang jelas dan dapat
dilihatnya. Sehingga anak lebih mudah memahami topik yang disajikan.
Menurut Hamalik (dalam Arsyad, 2011) media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Salah satu media
11
pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika pada
saat PJJ adalah media flipbook. Flipbook menurut Nurseto (2011)
merupakan lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau kalender
berukuran 21 x 28 cm. Flipbook juga memiliki beberapa kelebihan di
antaranya yaitu dapat menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk kata-
kata, kalimat dan gambar, dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga
lebih menarik perhatian siswa, pembuatannya mudah dan harganya murah,
mudah dibawa kemana-mana, dan dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa (Susilana dan Riyana, 2008: 88-89). Kelebihan flipbook yang lain
adalah membantu meningkatkan penguasaan siswa terhadap hal-hal abstrak
atau peristiwa yang tidak bisa dihadirkan dalam kelas (Andarini et al, 2013).
Namun seiring dengan kemajuan IPTEK, kini flipbook dapat disajikan
dalam format digital yang didalamnya terdapat unsur multimedia, dan
navigasi yang membuat pengguna lebih interaktif dengan media. Flipbook
digital dipilih sebagai media karena cocok untuk digunakan dalam
pembelajaran. Berdasarkan penelitian terdahulu, penggunaan flipbook
digital sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi
(Anandari, dkk., 2019), minat belajar (Juliansyah, 2016), pemahaman
konsep (Mulyaningsih & Saraswati, 2017), dan hasil belajar siswa (Safitri,
2018).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pemilihan Masalah
Masalah yang dihadapi di lapangan adalah proses pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh selama masa pandemic covid – 19. Di SMAN 1 Rao
Utara diterapkan pembelajaran dengan cara membagi peserta didik ke dalam
dua kelompok yang akan bergantian pada tiap minggunya. Misalkan minggu
pertama kelompok A hadir ke sekolah dengan protocol kesehatan yang ketat,
sedangkan kelompok B melakukan pembelajaran di rumah berupa tugas –
tugas. Begitu juga sebaliknya pada minggu pertemuan selanjutnya.
Namun kekurangan dari system pembelajaran seperti ini adalah tidak
masksimalnya penyampaian materi oleh guru kepada peserta didik. Dengan
hanya selembar kertas harus memampatkan materi dan soal tugas. Hal ini
tentu saja tidak menyenangkan bagi peserta didik. Mereka juga kesulitan
dalam memahami materi.
B. Metode Pemecahan Masalah
Adapun metode yang digunakan untuk mengungkapkan masalah
pembelajaran Matematika di SMAN 1 Rao Utara pada materi trigonometri
adalah:
1. Pembelajaran Matematika menggunakan bantuan media pembelajaran
flipbook digital.
2. Guru membuat flipbook digital untuk materi trigonometri pada enam
kali pertemuan dan penugasan.
3. Guru melakukan penilaian pada aspek pengetahuan melalui hasil tugas
peserta didik.
C. Cara Mengatasi Masalah
Dalam mengatasi permsalahan kurang maksimalnya penyampaian
materi pembelajaran selama PJJ luring di SMAN 1 Rao Utara, guru membuat
e-modul berupa flipbook digital. Di dalamnya terdapat materi trigonometri
berupa konsep, rumus, contoh pembahasan soal, serta soal latihan atau
12
13
penugasan. Guru berusaha untuk merancang agar e – modul terlihat menarik
dan jelas. Guru juga merancang audio penjelasan pada materi yang ada
flipbook. Di setiap akhir pertemuan, guru menugaskan peserta didik untuk
mencoba soal latihan untuk selanjutnya dinilai oleh guru. Guru juga
melakukan wawancara dan pemberian angket kepada beberapa peserta didik
mengenai efektivitas dari e – modul flipbook yang digunakan.
D. Hasil Penelitian
Dari hasil pengisian angket dan wawancara terhadap beberapa peserta
didik diperoleh kesimpulan bahwa e – modul dengan flipbook digital menarik
dan penyajian materi sangat jelas karena didukung oleh audio penjelasan
materi. Peserta didik bersemangat dan tertarik untuk mempelajari materi dari
e-modul. Mereka mau mencoba soal – soal latihan/kuis yang disediakan di
dalam flipbook.
Efektivitas perangkat pembelajaran matematis dilihat dari hasil belajar
peserta didik melalui penugasan yang diberikan di setiap pertemuan. Penggunaan
media pembelajaran flipbook digital dikatakan efektif jika persentase ketuntasan
peserta didik di kelas yang menggunakan e-modul ini lebih besar daripada kelas
yang tidak menggunakan e-modul flipbook digital dengan KKM 75. Dari hasil
analisis hasil belajar peserta didik diperoleh hasil seperti tabel 1 berikut.
Tabel 1. Hasil Analisis Data Hasil Belajar Matematika Peserta Didik
Ketuntasan
Kelas X IPS 1 Kelas X IPS 2
Jumlah Peserta didik 15 14
Jumlah yang tuntas 13 10
Persentase 86,67% 71,42%
Peserta didik di Kelas X IPS 1 dan 2 memiliki kemampuan matematika
yang relatif sama. Dalam penelitian ini, kelas X IPS 1 menggunakan e-modul
flipbook digital. Sedangkan kelas lainnya menggunakan LKPD yang biasa
dibuat guru sesuai format dari sekolah. Berdasarkan Tabel hasil analisis data
hasil belajar matematika terlihat bahwa dari kedua kelas yang mengikuti tes,
kelas X IPS 1 memiliki nilai ketuntasan lebih tinggi dibandingkan kelas
14
lainnya. Masih adanya peserta didik yang yang belum berhasil mencapai
KKM, kemungkinan disebabkan peserta didik tidak memiliki kuota internet
yang cukuo untuk membuka flipbook digital atau karena gangguan signal di
wilayah tempat tinggalnya. Hal ini menyebabkan peserta didik tidak mampu
menjawab soal tes dengan baik seperti teman – temannya yang lain. Dari hasil
tes akhir ini, diketahui 86,67% peserta didik berada di atas KKM. Ini
menunjukkan bahwa e-modul flipbook digital efektif untuk meningkatkan
hasil belajar dan minat belajar matematika siswa.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya maka dari penelitian ini
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Makalah ini bertujuan mendeskripsikan upaya agar pelaksanaan
pembelajaran PJJ pada masa pandemi covid 19 di SMAN 1 Rao Utara Kab.
Pasaman lebih efektif yaitu dengan menggunakan e-modul flipbook
digital. Hasil dari analisis hasil belajar peserta didik menunjukkan bahwa
kelas yang menggunakan e-modul flipbook digital memperoleh ketuntasan
lebih tinggi yaitu 86,67%. Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa
peserta didik menunjukkan bahwa penggunaan e-modul flipbook digital ini
meningkatkan ketertarikan mereka untuk membaca materi matematika.
2. Dengan penyusunan materi yang terstruktur, tampilan yang menarik, serta
penggunaan audio visual untuk mempertegas materi, e – modul flipbook
digital ini dapat meningkatkan motivasi dan rasa ingin tahu peserta didik
dalam memahami materi matematika khususnya trigonometri.
B. Rekomendasi
1. Guru-guru Matematika yang akan mencobakan pembuatan e-modul
flipbook digital dapat menambahkan variasi serta dapat mencoba
pembuatan pada materi matematika lainnya agar dapat dimanfaatkan oleh
peserta didik pada tingkat lainnya.
2. Siswa diharapkan untuk berusaha memahami materi pembelajaran melalui
berbagai sumber belajar, meningkatkan motivasi dan aktivitas dalam
belajar, serta meningkatkan kompetensi diri dengan menambah wawasan di
berbagai bidang.
3. Peneliti lain dapat meneliti lebih lanjut dengan pembahasan lebih mendalam
misalnya pada bidang studi lain atau jenjang pendidikan yang lain.
15
DAFTAR PUSTAKA
Agustino, L. (2020, August 24). Analisis Kebijakan Penanganan Wabah Covid-
19: Pengalaman Indonesia. Jurnal Borneo Administrator,16(2), 253-270.
Anandari, Q.S., Kurniawati, E.F., Marlina, Piyana, S.O., Melinda, L.G.,
Meidiawati, R., & Fajar, R.M. (2019). Development of Electronic Module:
Student Learning Motivation Using The Application of
Ethnoconstructivism-Based Flipbook Kvisoft. Jurnal Pedagogik. 6(2): 416-
436.
Dewi, W. A. F. (2020). Dampak covid-19 terhadap implementasi pembelajaran
daring di sekolah. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55-61.
Halijah, N. (2020). Pentingnya kolaborasi guru dan orangtua siswa dalam
pembelajaran daring. In Koran Metro Riau(Issue 20). Edisi Jumat, 14
Agustus 2020.
https://sekolahmuridmerdeka.com (diakses pada tanggal 5 Februari 2021)
https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/site/detailpost/lima-contoh-media-
pembelajaran-luring (diakses pada tanggal 5 Februari 2021)
Misno, D. (2020). Covid-19 (wabah, fitnah, dan hikmah). Amma Alamih.
Mulyaningsih N.N. & Saraswati, D.L. (2017). Penerapan Media Pembelajaran
Digital Book dengan Kvisoft Flipbook Maker. Jurnal Pendidikan Fisika.
5(1): 25-32.
Nurkholis. (2019). Dampak pandemi novel-corona virus disiase (covid-19)
terhadap psikologi dan pendidikan serta kebijakan pemerintah.Jurnal Pgsd
,6 (1),41.
Safitri, I. (2015). Pengembangan E-Module dengan Pendekatan Pembelajaran
Matematika Realistik Berbantuan Flipbook Maker pada Materi Bangun
Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMP. Aksioma 6(2) :1-10.
Sundayana, Rostina. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Bandung:
Alfabeta.
Susilana, R. dan Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran: Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima.
16