The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Kasliyamin Kasim, 2020-09-30 22:03:10

E-BOOK KODE ETIK PANJI DAN IKRAR KEPERAWATAN

SUMPAH PROFESI

KODE ETIK KEPERAWATAN
LAMBANG PANJI PPNI

DAN IKRAR KEPERAWATAN

DEWAN PENGURUS KOMISARIAT
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

2020

KATA PENGANTAR

Perkembangan keperawatan sekaligus sebagai suatu profesi
harus diikuti dengan upaya pemenuhan karakteristik profesi termasuk
akuntabel terhadap praktek keperawatan dan bekerja sesuai dengan
standar profesi dan kode etik yang telah ditetapkan. Akuntabel
mengandung kepeduliaan dan kepekaan terhadap kebutuhan
kesehatan tiap sistem klien yang dikendalikan secara eksternal
melalui standar profesi dan secara individual melalui kode etik.

Tiap individu perawat perlu memahami arti dan makna yang
terkandung dalam lambang Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI) serta menghayati dan mengamalkan Ikrar Perawat yang telah
disepakati dan ditetapkan oleh Musyawarah Nasional PPNI. Oleh
karena itu Pengurus PPNI menerbitkan buku saku ini diharapkan
akan selalu mengingatkan perawat tentang hakikat keperawatan dan
tanggung jawab moral yang terkandung dalam tiap keputusan dari
tindakan yang dilakukan sebagai perawat.

Jakarta, Februari 2016
Dewan Pengurusa Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VI
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

NOMOR : 09/MUNASVI/PPNI/2000

Tentang

KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MUSYAWARAH NASIONAL IV

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa Musyawarah Nasional
merupakan kekuatan tertinggi
organisasi.

b. Bahwa perlu Kode Etik yang sudah
disepakati pada MUNAS II di
Surabaya sehingga mudah dipahami,
dihayati dan dilaksanakan pada
pelaksanaan kegiatan keperawatan.

Mengingat : a. Keputusan MUNAS II PPNI Tentang
Kode Etik Keperawatan.

b. Keputusan MUNAS VI Nomor :
06/MUNASVI/PPNI/2000 tentang
Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.

Memperhatikan : a. Saran-saran dan pendapat yang
dikemukakan dalam rapat paripurna
MUNAS VI PPNI tanggal 14 April
2000

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Musyawarah Nasional
Indonesia tentang Kode Etik Keperawatan
Indonesia

Pertama : Memberlakukan Kode Etik Keperawatan

Kedua Indonesia bagi semua warga keperawatan.
Ketiga : Naskah lengkap Kode Etik seperti pada

Keempat lampiran keputusan ini merupakan bagian
Kelima yang tidak dapat dipisahkan dari
keputusan ini.
: Menugaskan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PP PPNI)
masa bakti 2000 – 2005 untuk menyusun
penjabaran secara Operasional Kode Etik
Keperawatan Indonesia sebagai tindak
lanjut dari keputusan MUNAS ini dalam
kurun waktu paling lambat dua tahun.
: Agar Kode Etik Perawat ini diakui secara
luas MUNAS ini menugaskan PP PPNI
masa bakti 2000 – 2005 mengupayakan
Kode Etik Keperawatan Indonesia dapat
ditetapkan melalui keputusan Menteri
Kesehatan RI.
: MUNAS PPNI menugaskan PP PPNI
masa bakti 2000 – 2005 untuk membentuk
Majelis Pertimbangan Kode Etik sebagai
alat kelengkapan organisasi yang
menangani masalah yang timbul dalam
penanganan Kode Etik sesuai ketentuan
hukum yang berlaku

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya
Ditetapkan : BANDUNG
Pada Tanggal : 14 April 2000

Lampiran Keputusan MUNAS VI PPNI
Nomor : 09/MUNAS VI/PPNI/2000

KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA

MUKADIMAH

Sebagai profesi yang turut serta mengusahakan tercapainya
kesejahteraan fisik, material dan spiritual untuk makhluk insani
dalam wilayah Republik Indonesia, maka kehidupan profesi
keperawatan di Indonesia selalu berpedoman kepada sumber asalnya
yaitu kebutuhan masyarakat Indonesia akan pelayanan keperawatan.

Warga keperawatan Indonesia menyadari bahwa kebutuhan
akan keperawatan bersifat universal bagi klien (individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat), oleh karenanya pelayanan yang diberikan
oleh perawat selalu berdasarkan pada cita-cita yang luhur, niat yang
murni untuk keselamatan dan kesejahteraan umat tanpa membedakan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran
politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.

Dalam melaksanakan tugas pelayanan keperawatan kepada
klien, cakupan tanggung jawab Perawat Indonesia adalah
meningkatkan derajat kesehatan, mencegah terjadinya penyakit,
mengurangi dan menghilangkan penderitaan serta memulihkan
kesehatan dilaksanakan atas dasar pelayanan paripurna.

Dalam melaksanakan tugas profesional yang berdaya guna dan
berhasil guna, para perawat mampu dan ikhlas memberikan
pelayanan yang bermut dengan memelihara dan meningkatkan
integritas pribadi yang luhur dengan ilmu dan keterampilan yang
diberikan merupakan bagian dari upaya kesehatan secara
menyeluruh.

Dalam bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan
tugas pengabdian untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan Tanah

Air. Persatuan Perawat Indonesia menyadari bahwa Perawat
Indonesia menyadari bahwa perawat Indonesia yang berjiwa
Pancasila dan menunaikan kewajiban dalam bidang keperawatan
dengan penuh tanggung jawab, berpedoman kepada dasar-dasar
seperti tertera dibawah ini.

PERAWAT DAN KLIEN

1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai
harkat dan martabat manusia, keunikan klien dan tidak
terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna
kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut
serta kedudukan sosial.

2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari
klien.

3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan.

4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali
jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku.

PERAWAT DAN PRAKTEK

1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang
keperawatan melalui belajar terus menerus.

2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan
yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan
pengetahuan serta keterampilan keperawatan yang sesuai
dengan kebutuhan klien.

3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi
yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta
kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima
delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.

4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan selalu menunjukan perilaku profesional.

PERAWAT DAN MASYARAKAT

Perawat mengemban tanggung jawab bersamaan masyarakat
untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam
memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

PERAWAT DAN TEMAN SEJAWAT

1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama
perawat maupun tenaga kesehatan lainnya, dan dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

2. Perawat bertindak melindungi klien dan tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak
etik dan ilegal.

PERAWAT DAN PROFESI

1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.

2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan
profesi keperawatan.

3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk
membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi
terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.

LAMBANG DAN PANJI
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL

INDONESIA

I. BENTUK
Lingkaran yang berisi sebuah segi lima dan sebuah lampu

yang berlidah apilima cabang dengan tulisan di bingkai pinggir
berbunyi PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
– PPNI
II. WARNA
1. Lingkaran (bidang pinggir) berwarna merah.
2. Dasar kuning mas dalam lingkaran.
3. Dasar segi lima berwarna hijau tua.
4. Sisi-sisi segi lima berwarna putih.
5. Badan lampu berwarna putih
6. Lidah api berwarna merah
7. Huruf-huruf berwarna putih.

III. MAKNA LAMBANG SECARA TERPERINCI

1. Lingkaran dengan warna merah : Menunjukan semangat
persatuan.

2. Dasar kuning emas dalam lingkaran : Keluhan jiwa dan
cinta kasih

3. Segi lima : Berkepribadian Pancasila
4. Warna hijau tua dalam segi lima : Kesejahteraan
5. Lampu warna putih : Identitas perawatan
6. Lidah api lima cabang berwarna merah mengartikan

semangat pengabdian yang dilandasi/dijiwai Pancasila.
7. Warna putih : Melambangkan Kesucian.

IV. MAKNA LAMBANG SECARA KESELURUHAN

Warga perawat Indonesia yang hidup di negara Republik
Indonesia yang berketuhanan Yang Maha Esa,
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan
Indonesia, ber Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan dan ber
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mengabdikan diri
dalam bidang perawatan / kesehatan dengan itikad dan kesadaran
pengabdian yang suci murni disertai dengan keluhuran jiwa dan
cinta kasih, senantiasa menunaikan darma bhaktinya terhadap
negara dan bangsa Indonesia khususnya dan terhadap semua
umat manusia pada umumnya.

V. PENGUMUMAN

1. Sebagai lambang dan lencana dengan ukuran sebesar uang
logam Rp. 50,- (ukuran lencana).

2.

3. Sebagai panji

3.1 Panji Resmi (upacara-upacara) berbentuk dan ukuran
bendera (panjang : lebar = 3 : 2). Warna dasar putih
polos, lambang terletak ditengah-tengah dengan
ukuran perbandingan lambang dan latar yang serasi
dan harmonis.

3.2 Panji-panji Hiasan

Berbentuk dan berukuran bendera dengan pilihan
warna bebas asal polos, lambang terletak di tengah-
tengah.

4. Dipancangkan mendamping Sang Merah Putih dalam
upacara-upacara / pertemuan-pertemuan organisasi,
pertemuan-pertemuan lain yang diselenggarakan oleh
organisasi.

5. Lambang dapat digunakan sebagai bagde (simbol) pada
jaket atau kendaraan.

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL
INDONESIA IV

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
No : 08/MUNAS IV/PPNI/1998

Tentang

IKRAR PERAWAT INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MUSYAWARAH NASIONAL IV
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

Menimbang : 1. Bahwa anggota mempunyai kekuatan
Mengingat tertinggi yang kedaulatannya
disalurkan melalui musyawarah
nasional

2. Bahwa ikrar perawat indonesia
merupakan suatu pernyataan
kehendak dan janji luhur perawat
dalam menjalankan tanggung jawab
profesi keperawatan.

3. Bahwa sehubungan dengan itu pula
ditetapkan MUNAS IV tentang ikrar
perawat Indonesia.

: 1. UUD 1945
2. Ketetapan MPR No.II/MPR/1998
tentang GBHN
3. UU No. 8 Tahun 1985
4. Keputusan MUNAS IV No.
III/MUNAS/PPNI/1989 Tentang
Peraturan Tata Tertib Munas IV PPNI
Keputusan MUNAS IV No.
04/Munas IV/PPNI/1989 Tentang
Komisi-Komisi

Memperhatikan : 5. Saran-saran dan pendapat-pendapat

Menetapkan dalam rapat Komisi dirapat Paripurna
Pertama MUNAS IV
Kedua
Ketiga MEMUTUSKAN

: Keputusan MUNAS IV Persatuan
Perawat Nasional Indonesia tentang
Ikrar perawat Indonesia

: Memberlakukan ikrar perawat Indonesia
dengan naskah seperti terlampir dan
merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini.

: Mewajibkan setiap perangkat organisasi
disemua tingkatan untuk membacakan
ikrar perawat Indonesia pada waktu
menyelenggaran upacara dan acara
resmi organisasi.

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan

Ditetapkan : Semarang
Pada Tanggal : 29 November 1989

Lampiran Keputusan MUNAS IV PPNI
Nomor : 08/MUNAS IV/PPNI/1989

IKRAR PERAWAT INDONESIA

1. Kami Perawat Indonesia adalah Warga Negara Indonesia yang
berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kami Perawat Indonesia senantiasa mengabdikan diri untuk
kepentingan kemanusiaan.

3. Kami Perawat Indonesia senantiasa melaksanakan tugas sebaik-
baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta
Mengembangkan Ilmu Keperawatan dengan penuh tanggung
jawab dan kesungguhan.

4. Kami Perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas tidak akan
membedakan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan
sosial.

5. Kami Perawat Indonesia memegang teguh segala rahasia yang
berhubungan dengan tugas, kecuali jika diperlukan oleh yang
berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

6. Kami Perawat Indonesia senantiasa menghormati guru dan
pembimbing kami sesama perawat serta menjunjung tinggi
kehormatan profesi keperawatan.

Pimpinan
MUNAS VI PPNI

Sekretariat DPK Poltekkes Kemenkes Maluku
Jl. Laksdya Leo Wattimena Desa Waiheru
Ambon
97233 – Maluku


Click to View FlipBook Version