Perjuangan
Aku adalah anak Nomor 3 dari 3 bersaudara kakak-
kakakku sudah dewasa karena jarak usiaku dengan
kakak yang nomor 2 itu Sepuluh tahun.
Dahulu ibuku bekerja, namun semenjak usiaku 2 tahun
ibuku berhenti bekerja, praktis waktu ibu sangat
longgar, sehingga semenjak aku sekolah dari taman
kanak-kanak sampai SMP aku sering diantar sekolah
oleh ibu.
Oleh orang tuaku aku diberi kebebasan untuk
melakukan berbagai macam kegiatan, waktu SD aku
mengikuti kegiatan Pramuka, barongsai, renang.
Karena aku memiliki ketertarikan pada olahraga renang
oleh orang tuaku aku dimasukkan ke salah satu klub
renang yang ada di Solo.
Aku masuk ke klub renang itu kelas 2 Sekolah dasar.
Pertama kali masuk ke klub renang aku agak kerepotan
mengatur waktunya karena waktunya renang sore
hingga malam hari, sedangkan siang hari aku harus
sekolah. Memang pada awalnya seminggu hanya 3 kali,
namun setelah satu bulan setiap hari harus masuk
renang.
Memang berat karena siang aku sekolah malamnya aku
renang, waktu renang dimulai pukul 6 sore hinggal 9
malam.
Aku sadar, memang untuk mencapai suatu prestasi
membutuhkan suatu perjuangan yang keras. Sama
halnya pada bidang-bidang yang lain misalnya
badminton, sepakbola, basket, beladiri semuanya
membutuhkan kerja keras.
Bahkan para atlet profesional untuk lebih
meningkatkan prestasinya mereka menambah porsi
latihan sendiri, mereka juga berusaha mencari trik-trik
baru agar prestasinya lebih meningkat, hebatnya lagi
mereka kadang mendatangkan pelatih dari luar ada
yang dari luar daerah ada pula yang dari luar negeri.
Sebagai anggota klub olahraga agar prestasinya
meningkat harus selalu mengikuti pertandingan atau
kejuaraan. Banyak sekali turnamen-turnamen yang bisa
diikuti karena setiap tahun pasti ada. Kalau di Solo ada
Paswind Cup, di Yogya ada Walikotacup yang biasanya
dilakukan di kolam renang Angkatan Udara Yogyakarta,
ada lagi di UNY itu setiap tahun pasti mengadakan
perlombaan, di Temanggung, di Karanganyar, di GOR
Jatidiri Semarang, di Gelora Bung Karno Jakarta, di
Madiun, di Surabaya, di Purwakerto, Kejuaraan renang
yang diikuti oleh seluruh Indonesia dinamakan KRAPSI
(Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh
Indonesia) yang sekarang diubah menjadi IOAC
(Indonesia Open Aquatic Championship) untuk IOAC ini
bahkan diikuti oleh negara Singapura dan Malaysia.
Untuk kejuaraan renang antar pelajar dinamakan
POPDA antar kecamatan sekodya/sekabupaten,
kemudian ada PORPROV diikuti antar kodya/kabupaten
satu provinsi.
Pada suatu sore ayahku menerima telepon dari pelatih
renang, “Pak, besuk tanggal 5-8 Agustus ada lomba di
Semarang, Advent mendaftar tidak?”
“Coba, saya tanya dulu anaknya ikut apa tidak,
kebetulan anaknya disini,” kata Bapak.
“Vent, kamu ikut lomba renang di Semarang apa
tidak?” tanya bapak. “Ikut Pak,” jawab Advent. Kembali
bapak menghubungi pelatih renang, “Advent ikut pak,
tolong nanti dibuatkan surat ijin ya pak, juga tolong
nanti diinformasikan hal-hal yang lain!” kata Bapak.
Memang kalau mau mengikuti lomba banyak yang
perlu diperhitungkan seperti akomodasi, penginapan,
konsumsi dan lain-lain.
Anggota klubku pada saat pertama kali aku masuk
memang belum begitu banyak, namun saat ini klubku
sudah semakin berkembang dan anggotanya banyak,
juga prestasi didapat sudah sangat banyak.
Dengan mengikuti kegiatan di klub renang tersebut aku
menjadi memiliki banyak teman, tentunya selain
teman di sekolah.
Teman-temanku ada yang berasal dari Solo, Sukoharjo,
Boyolali, Karanganyar, Sragen.
Untuk aku sendiri, prestasi yang aku capai baru sampai
PORPROV, namun aku juga memiliki prestasi kejuaraan
antar klub.
Untuk menghindari kejenuhan dan untuk lebih
mengakrabkan anggota klub, kadang diadakan
refreshing bersama, yaitu menginap di Tawangmangu,
mengadakan Outbond, arung jeram. Pasa saat
menjalang acara tujuh belasan sering diadakan
perlombaan-perlombaan yang dilanjutkan makan
bersama.