MODUL
PERAWATAN
JARINGAN
LOKAL (LAN)
PENYUSUN :
A. Fahru Rozy
NIM.140631100094
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis menyusun modul yang berjudul "Perawatan Jaringan Lokal (LAN)."
Penulisan proposal penelitian ini diajukan guna pembaruan informasi di SMK TKJ
Siding Puri, Sumenep. Informasi yang terbarui diharapkan mampu menjadi salah satu
upaya untuk memenuhi persyaratan kelulusan penulis.
Penulis menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna karena pengalaman
dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, saran dan kritik dari semua pihak
sangat diharapkan demi perbaikan modul di masa mendatang.
Sumenep, 29 Mei 2021
Penulis
2
PENDAHULUAN
Menjawab tantangan pengembangan pendidikan menengah kejuruan sebagaimana
yang termuat dalam Rencana Strategis Tahun 2004-2009, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan melakukan berbagai strategi peningkatan mutu sumber daya
manusia (SDM) dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Peningkatan mutu pelaksanaan pembelajaran di sekolah dilakukan dengan
berbagai strategi, salah satu diantaranya melalui penerapan pendekatan pendidikan dan
pelatihan berbasis kompetensi (competency based education and training). Pendekatan
berbasis kompetensi digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum,
pengembangan bahan ajar, pelaksanaan pembelajaran,dan pengembangan prosedur
penilaian.
Terkait dengan pengembangan bahan ajar, saat ini pengembangan bahan ajar
dalam bentuk modul menjadi kebutuhan yang sangat mendesak. Hal ini merupakan
konsekuensi diterapkannya kurikulum tingkat satuan pendidikan berbasis kompetensi di
sekolah. Pendekatan kompetensi mempersyaratkan penggunaan modul dalam
pelaksanaan pembelajarannya. Modul dapat membantu sekolah dalam mewujudkan
pembelajaran yang berkualitas. Penerapan modul dapat mengkondisikan kegiatan
pembelajaran lebih terencana dengan baik, mandiri, tuntas dan dengan hasil (output) yang
jelas.
Mengingat pentingnya peranan modul untuk meningkatkan kualitas proses
bembelajaran di SMK, maka guru sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap
keberhasilan proses pembelajaran, dituntut untuk dapat memahami pengertian,
karakteristik, prinsip, ketentuan dan prosedur pengembangan modul.
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
PENDAHULUAN ..................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................5
JARINGAN LAN...................................................................................................5
BAB 2...................................................................................................................16
PERAWATAN JARINGAN LAN .......................................................................16
4
BAB 1
JARINGAN LAN
Konsep Jaringan Komputer
1. Sejarah Jaringan Komputer
Pada 1940-an, kelompok riset Harvard University yang dipimpin oleh Profesor H.Aiken
melakukan penelitian di laboratorium Bell guna melakukan pengembangan komputer MODEL
I. Awalnya, proyek ini ingin memanfaatkan satu perangkat komputer yang dapat dipakai
bersama. Untuk itu, dibuatlah sebuah proses pemakaian program dengan prinsip Batch
Processing yaitu setiap komputer menjalankan beberapa program dengan cara mengantri.
Pada 1950-an, jenis kemampuan komputer semakin meningkat hingga munculnya jenis super
komputer. Di sinilah komputer mulai di tuntut untuk dapat melayani beberapa terminal
sekaligus.
Pada perkembangan selanjutnya, muncullah konsep Time Sharing System (TSS) dengan
prinsip jaringan yang memungkinkan sebuah host komputer melyani beberapa komputer. Dalam
proses TSS mulai tampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang dapa
awalnya berkembang sendiri-sendiri.
Pada era 1970-an, jaringan komputer dengan konsep proses distribusi (Distributed
Processing) mulai dikembangkan. Dalam proses ini, beberapa host komputer dihubungkan secara
seri ke host komputer utama guna melayani beberapa terminal. Konsep ini dikembangkan karena
beban kerja semakin berat dan harga komputer mulai mahal.
Selanjutnya, ketika harga komputer sudah mulai menurun dan konsep proses pendistribusi
sudah matang, maka pengguna komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai
menangani proses bersama hingga komunikasi antar komputer ( peer to peer) tanpa melalui
5
komputer pusat. Kemudian , mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan
sebutan LAN ( lokal Area Network).
2. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan Komputer Adalah sekelompok komputer yang saling berhubungan antara satu
sama lain dengan menggunakan protokol komunikasi melalu media, sehingga dapat saling
berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras, seperti printer
harddisk, dan sebagainya.
Dengan demikian, pengguna komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah
diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam
melaksanakan tugasnya.
3. Manfaat Jaringan Komputer
Jaringan komputer memiliki manfaat yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan
komputer yang stand alone. Adapun manfaat-manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.
• Berbagi Pakai Sumber Daya
Pada pengguna komputer disuatu organisasi dapat menggunakan perangkat keras komputer
seperti printer, hardisk, disket, scanner, CD-ROM, dan lainnya secara bersama-sama dan saling
bergantian tanpa harus memindahkan posisi perangkat keras tersebut.
• Berbagi Pakai Software
Beberapa perangkat lunak (software) dapat digunakan secara bersamaan tanpa harus
memasangnya pada setiap komputer. Bahkan, beberapa pengguna yang berbeda, dapat
mengakses dan meng-update file secara bersama-sama sehingga menghasilkan kolaborasi yang
sangat baik sebagai tim. Selain itu, lisensi perangakt lunak jaringan dapat lebih murah
dibandingkan lisensi stand alone terpisah untuk jumlah pengguna yang sama.
6
• Komunikasi
Komunikasi antar pengguna yang terpaut sangat jauh, dapat dilakukan dengan
menggunakan e-mail, teleconference, atau program realtime chatting yang bisa bertatap muka.
Dengan demikian, proses komunikasi antarpemakai dapat dipenuhi tanpa harus pindah dari
tempat kerjanya. Hasilnya, pulsa telepon dapat dihemat bahkan dihindari.
• Pemprosessan Terpusat (terdistribusi)
Didalam suatu jaringan komputer, data dapat diolah secara terpusat atau secara terdistribusi.
Pemprosessan secara terpusat dilakukan apabila sebuah data yang dibuat oleh tiap pemakai
jaringan dikehendaki untuk disatukan dalam komputer terpusat. Sebaliknya, pemprosessan
terdistribusi dilakukan apabila suatu pekerjaan pengolahan data dari komputer pusat dapat
dikerjakan oleh setiap pemakai berdasarkan spesialisasi bidang kerjanya.
• Keamanan data
Keamanan data dapat diatur oleh administrator dengan pemberian hak akses, pembatasan
waktu akses, dan pemberian password untuk melindungi pemakai komputer pusat.
• Akses internet bersama-sama
Jika ada salah satu komputer berhubungan ke internet dan komputer tersebut memberikan
izin untuk akses ke internet maka para pengguna jaringan, dapat melakukan koneksi internet
hanya dengan menggunakan satu buah akun di ISP dan satu buah modem. Hal ini dapat
menghemat dana yang cukup besar.
4. Klasifikasi Jaringan Komputer
Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli membagi jaringan
komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, yaitu sebagai berikut;
7
A. Berdasarkan area dan skala
Berdasarkan areal luas dan skala cakupannya, jaringan komputer dibedakan menjadi,
LAN (Local Area Network), MAN ( Metropolitan Area Network), WAN ( Wide Area Network)
dan Internet.
1) LAN ( Local Area Network)
LAN adalah sekumpulan koputer yang berada di areal yang tidak terlalu luas, seperti
kantor milik pribadi dan sebuah perusahaan kecil atau menengah. Biasanya LAN berukuran
hingga beberapa kilometer.
LAN sering kali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik agar dapat saling bertukar
informasi serta pemakaian bersama sumber daya, misalnya printer berkualitas tinggi harganya
sangat mahal.
2) MAN ( Metropolitan Area Network)
MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya
menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor
perusahaan yang letaknya berdekatan dalam suatu kota dan dapat memanfaatkan untuk
keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu manunjang data dalam suara, bahkan
dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3) WAN ( Wide Area Network)
WAN memiliki cakupan yang lebih luas daripada MAN. MAN dapat meliputi satu
kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu benua. Adapun metode yang digunakan WAN
hampir sama dengan LAN dan MAN.
4) Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia, sehingga
cakupannya sudah mencapai satu planet bahkan tidak menutup kemungkinan mencakup antar
8
planet. Koneksi jaringan komputer dapat dilakukan berkat dukungan yang khas dari Internet
Protocol (IP).
Tabel berikut merupakan gambaran jarak cakupan dari LAN, MAN, WAN dan internet.
JARAK/ CAKUPAN CONTOH JENIS
(METER)
10 s/d 100 Ruangan LAN
100 s/d 1000 Gedung LAN
Kampus LAN
1000 s/d 10.000 MAN
10.000 s/d 100.000 Kota WAN
100.000 s/d 1.000.000 Negara WAN
1.000.000 s/d 10.000.000 Benua Internet
Planet
>10.000.000
B. Berdasarkan Media Penghantar
Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu wire network dan wireless network.
1) Wire network
Wire network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai media
penghantar. Umumnya, kabel yang digunakan terbuat dari bahan dasar tembaga. Namun dalam
perkembangan selanjutnya, digunakan pula kabel yang terbuat dari serat optik.
Kabel berbahan tembaga biasanya digunakan pada jaringan lokal atau LAN, sedangkan
kabel serat optik digunakan pada jaringan MAN atau WAN .
Wire network memiliki beberapa keunggulan diantaranya sebagai berikut;
• Proses pengiriman data dapat lebih cepat.
• Proses pengiriman data relatif tidak dipengruhi oleh faktor lingkungan.
9
• Pengiriman data dari komputer yang berbeda biasanya tidak saling mengganggu secara
signifikan.
• Bisa menembus tembok yang tebal sekalipun,
• Relatif berbiaya rendah.
Namun demikian, wire network pun memiliki beberapa kekurangan, diantaranya sebagai
berikut;
• Proses instalasi sangat rumit.
• Memerlukan pemeliharaan kabel yang intensif.
• Tidak bisa melakukan koneksi ke jaringan atau dari tempat yang tidak terjangkau kabel
seperti kapal laut, di jalan raya, atau di dalam pesawat terbang.
2) Wireless network
Wireless network adalah jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio atau
cahaya inframerah sebagi media penghantar. Gelombang radio ini bekerja pada frekuensi tinggi,
yaitu 2,4 GHz dan 5,8 GHz, sedangkan penggunaan inframerah hanya terbatas pada jaringan
jarak pendek yang melibatkan dua buah komputer saja.
Wireless network memiliki beberapa keunggulan diantaranya sebagai berikut;
• Bebas bekerja dimana saja dan bersifat mobile, asalkan terjangkau oleh jaringan wireless.
• Tidak ada batasan kabel jaringan atau sambungan tetap
• Proses instalasi relatif cepat dan mudah
• Relatif lebih mudah dalam pengembangannya
• Tindakan pemeliharaan lebih mudah
Adapun kekurangan dari wireless network adalah sebagai berikut;
• Umumnya berbiaya lebih mahal.
• Laju kecepatan pengiriman data lebih lambat dari pada wire network.
• Sangat bergantung pada kondisi lingkungan seperti cuaca.
• Transmisi data dari komputer yang berbeda dapat saling menggangu
10
C. Berdasarkan fungsi
Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu client
server dan peer to peer.
1) Client server
Client server adalah jaringan komputer yang memfungsikan salah satu atau beberapa
komputernya sebagai server atau induk bagi komputer lain. Server dijaringan tipe ini disebut
dengan dedicated server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas
kepada komputer lain atau client. Layanan yang diberikan bisa berupa akses web, e-mail, file,
dan lain-lain. Dalam hal ini, server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation atau client.
Client server banyak diterapkan pada jaringan internet. Namun, LAN atau jaringan
lainpun masing-masing.
Jaringan komputer dengan sistem client server memiliki beberapa keunggulan, sebagai berikut;
• Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya
dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas
lain, seperti sebagai workstation.
• Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik karena terdapat sebuah komputer
yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administras dan sistem
keamanan jaringan.
• Sistem back up data lebih baik karena pada jaringan client server, back up data dilakukan
terpusat diserver, yang akan mem-back up seluruh data yang digunakan di dalam
jaringan.
Namun, jaringan komputer dengan sistem client server juga memiliki beberapa kekurangan,
sebagai berikut;
• Biaya operasional relatif lebih mahal.
• Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkempuan lebih untuk ditugaskan
sebagai server,
11
• Kelansungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan
maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2) Peer to peer
Peer to peer adalah jaringan komputer yang setiap komputernya dapat menjadi server
sekaligus client. Dengan demikian, tidak ada satu pun komputer yang bertinfak sebagai induk
komputer. Setiap komputer dapat menerima dan memberikan akses dari satu komputer ke
komputer lain atau dikenal dengan istilah non-dedicated server.
Peer to peer umumnya banyak diaplikasikan pada LAN. Walupun dapat juga
diaplikasikan pada MAN, WAN atau internet, namun hal ini jarang diterapkan. Salah satu
alasannya adalah masalah managemen dan keamanan data. Akan menjadi kesulitan tersendiri
jika harus menjaga keamanan pada jaringan peer to peer ketika pengguna komputer sudah
sangat banyak.
Jaringan komputer dengan sistem peer to peer memiliki beberapa keunggulan, sebagai berikut;
• Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi pakai fasilitas yang dimilikinya,
seperti harddisk, drive, fax/modem, dan printer.
• Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client server,
salah satunya karena tidak memrlukan adanya server yang memiliki kempuan khusus
untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
• Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Dengan demikian, jika
salah satu komputer/peer mati atau rusak maka jaringan secara keseluruhan tidak akan
mengalami gangguan.
Namun, jaringan komputer dengan sistem peer to peer juga memiliki beberapa kekurangan,
sebagai berikut;
• Troubleshooting atau pemecahan masalah jaringan relatif lebih sulit karena pada
jaringan, setiap komputer peer to peer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi
yang terjadi
12
• Kinerja jaringan lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client server karena setiap
komputer peer to peer disampung harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus
mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
• Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing pengguna dengan mengatur
keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
• Oleh karena data jaringan tersebar di setiap komputer peer to peer dalam jaringan maka
back up data harus dilakukan oleh setiap komputer tersebut.
5. Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan mengacu pada cara-cara menghubungkan komputer/client node dengan
menggunakan kabel hingga membentuk jaringan. Topologi yang ada sangatlah tergantung pada
letak geografis dari setiap node, sehingga kualitas kendali sangat dibutuhkan dalam komunikasi
ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari pengiriman data.
Topologi jaringan komputer sangat banyak, namun yang paling banyak digunakan adalah
topologi bus/linear, ring, dan start.
A. Topologi Bus
Pada topologi bus, setiap node dihubungkan dengan jalur kabel utama atau tunggal
melalui sebuah interface komunikasi. Setiap komputer/node dapat berkomunikasi lansung
dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam jaringan. Jika diujung kabel
utama tidak terdapat node maka harus ditutp dengan semacam T-Connector ( terminal 500 ohm).
Keunggulan topologi bus adalah sebagai berikut;
• Instalsi cukup mudah dan hemat kabel
• Tata letak relatif sederhana.
• Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan
mudah tanpa mengganggu workstation yang lain.
Adapun kekurangan dari topologi bus adalah sebagai berikut;
13
• Lalu lintas data pada kabel utama cendrung padat dan berpeluang terjadinya collision
atau tabrakan data karena data ditransmisikan secara dua arah.
• Jika kabel utama terputus maka seluruh jaringan akan berhentu.
B. Topologi Ring
Pada topologi ring, setiap node dihubungkan dengan jalur kabel utama atau tunggal dan
membentuk kurva tertutup (berpola sebuah lingkaran).
Keunggulan topologi ring adalah sebagai berikut;
• Data dikirim dengan satu arah sehingga peluang terjadinya tabrakan data sangat kecil,
sehingga pengiriman data bisa berlansung lebih cepat.
• Tata letak relatif sederhana.
Adapun kekurangan dari topologi ring adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut
serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terjadi gangguan di
suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
C. Topologi Star
Pada topologi star (bintang), setiap workstation/node dihubungkan dengan sebuah
perangkat konsentrator atau hub. Umumnya, data yang dikirimkan oleh sebuah node akan
disebarkan oleh hub kesemua node walaupun node yang didatanginya bukan node penerima
sesungguhnya. Oleh karena alasan inilah, maka kinerja jaringan semakin menurun yang
menyebabkan topologi ini kurang populer pada awal kemunculannya.
Untuk mengatasi hal ini, maka dibuatlah alat bernama switch yang merupakan
pengembangan dari hub. Switch hanya akan mengirimkan data yang diterimanya ke
node/komputer yang benar-benar menjadi tujuannya. Dengan demikian, kinerja jaringan
semakin baik.
Disamping itu, switch juga dapat mengatur pemakaian media jaringan. Pada suatu saat
hanya sebuah komputer saja yang diizinkan menggunakan media untuk pengiriman data. Dengan
demikian kecepatan maksimal dapat dicapai.
14
Topologi star merupakan topologi yang paling banyak dipakai di masyarakat karena
beberapa keunggulannya, yaitu sebagai berikut;
Paling fleksibel
• Pemasangan/perubahan node sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.
• Kendali dilakukan secara terpusat.
• Kemudahan dalam mendeteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
• Jika suatu node mengalami kerusakan maka tidak akan mengganggu jaringan secara
keseluruhan
Namun, topologi star juga memiliki beberapa kerugian antara lain sebagai berikut;
• Boros kabel.
• Perlu penangan khusus.
Sangat tergantung pada perangkat hub/switch, sehingga jika hub mengalami gangguan maka
jaringan secara keseluruhan pun akan terganggu.
15
BAB 2
PERAWATAN JARINGAN LAN
Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara melakukan perawatan
jaringn LAN, mungkin di antara banyak pengguna jaringan komputer di dunia hanya sedikit
yang selalu memperhatikan dan melakukan perawatan jaringan koputer. Dalam kesempatan kali
ini kita akan beajar bagaimana cara melakukan perawatan jaringan komputer.
Ada beberapa komponen atau perangkat yang perlu dilakukan perawatan seperti:
Komputer serer, komputer client, kabel jaringan, hub/swich, dll.
1. Perawatan server
Komputer server merupakan komputer utama yang memberikan layanan kepada komputer
client jadi server harus lebih diperhatikan dalam melakukan perawatan. Kita bisa melakukan
perawatan atau hanya sekedar pengecekan setiap bulan sekali setiap minggu atau bisa dua hari
sekali karena ugas server ini bekerja selama 24 jam nostop sehingga perlu perawatan khusus, bila
perlu gunakan server backup atau server cadangan sehingga bila mana komputer server rusak
masih ada server cadangan.
2. Perawatan komputer client
Perawatan komputerclient tidak terlalu diperhatikan tetapi bukan berati di abaikan saja,
karena walaupun ada salah satu komputer client rusak atau tidak berfungsi maka tidak akan
berpengaruh terhadap komputer client lainya, tidak seperti komuter server yang apabila
komputer server mati maka semua komputer client tidak dapat menggunakan sumber daya yang
ada.
Kita dapat melakukan perawatan komputer client secara berkala yang paling mudah adalah
dengan melakukan scanning virus dan juga melakukan disk defragmenter dan sebagainya.
16
3. Perawatan kabel jaringan.
Perawatan pada kabel memang diperlukan namun tidak harus secara rutin kita hanya perlu
memeriksa ketika trjadi masalah atau setidaknya sebulan sekali agar masalah dapat teratasi
sebelum terjadi trouble.
4. Perawatan pada konektor RJ 45
Praatan pada konektor sama dengan melakukan perawatan pada kabel jaringan istilahnya ini
satu paket jika kita mengecek kabelotomatis kita juga mengecek konektornya. Lalu bagaimana
caranya??? Cara yang paling mudah dan efektif adalah dengan meggunakan lan tester dengan
menggunakan lan tester kita dapat mengetahui semua kabel terpasang dengan baik dengan
melihat pada nyala lampu di lantester, jika semua lampu yang berjumlah 8 menyala dengan
urutan yang benar maka itu artinya kabel dan konektor dalam keadaan baik.
5. Perawatan hub/swich
Perawatan hub/swich memang sedikit harus diperhatikan karena hub/swich berperan penting
dalam sebuah jaringan. Kita dapat melakukan perawatan dengan cara membersihkan debu-debu
yang menempel pada hub/swich terutapa pada setiap port. Kerusakan pada hub/swich yang sering
terjadi adalah ada beberapa port yang tidak berfungsi/mati bahkan yang lebih parah semua port
sudah tidak berfungsi dan lampu indikator udah tidak menyala.
Untuk merawatnya yang harus kita perhatikan adalah dengan meletakan hub/swich pada tempat
yang bersih dan sirkulasi udara yang lancar.
17