My Dwimingguan Jurnal Refleksi 10 By Kartina Pandiangan, S.Pd.
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Setelah libur Idul Fitri, Kami mulai belajar secara Mandiri dimana Modul 3.2 mempelajari tentang cara pemimpin mengelola sumber daya. Kegiatan ini dimulai dari alur MERDEKA Mulai dari diri, Esplorasi Konsep dan Ruang Kolaborasi lewat LMS. Kali ini saya akan mencoba menulis jurnal Dwimingguan saya dengan model 4C karena saya belum pernah menggunakan Model ini pada jurnal sebelumnya. Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran. Ada beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini, yaitu: Mod Chu untu pem kun refle kete And Cha dari yan Cer pela teru Pen Pen diri men Mod Chu untu pem kun refle kete And Cha dari yan Cer pela teru Pen Pen diri men 1
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Connection: Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru Penggerak? Challenge: Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik. Concept: Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak? Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini 1. 2. 3. 4. 2
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya CONNECTION Materi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sangat berkaitan dengan peran saya sebagai Calon Guru Penggerak dimana sebagai Calon Guru Penggerak dengan nilainilai dan peran guru penggerak saya dapat memiliki peran menjadi pemimpin dalam memetakan dan mengelola sumber daya yang ada di sekolah. Memanfaatkan aset-aset yang ada sebagai potensi untuk mengembangkan program sekolah yang berdampak pada murid. 3
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya CHALLENGE Sebelum mempelajari modul 3.2 tentang pengelolaan sumber daya, meskipun kadang saya berpikir terhadap potensi yang ada di sekolah saya yang bisa saya gali, Namun hal itu belum optimal, karena saya sebagai manusia masalah tak luput dari masalah yang kadang saya hadapi dan lihat langsung di sekolah. Masih ada beberapa hal yang memboikot dalam penggunaan aset pada sekolah. Namun setelah mempelajari modul ini, saya baru menyadari bahwasanya kita sebagai pengelola sumber daya harus bisa memanfaatkan apa yang kita punya sebagai kekuatan. 4
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Bersama Fasilitator pada Ruang Kolaborasi, kami dimantapkan tentang pentingnya mengetahui aset apa saja yang harus dioptimalkan sehingga didapatkan sebuah solusi untuk mengembangkan sekolah. Fokusnya adalah kelebihan yang dimiliki dengan mengesampingkan kekurangan. Menemukan kekuatan sebagai tumpuan berpikir , kita diajak untuk memusatkan perhatian pada bekerja, yang menjadi inspirasi yang menjadi kekuatan maupun potensi yang positif dalam diri kita. CONCEPT Mengingat kembali faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah dan peras pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. 5
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Konsep yang paling penting ataupun utama adalah melakukan pemetaan terhadap aset sekolah berdasarkan tujuh aset yang dapat dijadikan selah satu alat membantu menemukenali sumber daya yang menjadi aset sekolah yaitu: 1). Modal Manusia : Sumber daya manusia yang berkualitas adalah investasi dari yang paling berharga dari sebuah komunitas. Kita bisa menginventaris sumber daya manusia yang dimiliki dilihat dari pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap warga komunitasnya. 6
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 2). Modal Sosial : Mulai dari Norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat, unsur kepercayaan (trust), dan jaringan (networking) antara unsur yang ada di dalam komunitas/masyarakat.Contohnya asosiasi, institusi, mulai dari yang berhubungan dengan agama,profesi, politik, pemerintah, yang ada di sekitar komunitas. 3). Modal Politik : Modal Politik adalah ukuran keterlibatan sosial. semua lapisan atau kelompok memiliki peluang atau kesempatan yang sama dalam kepemimpinan. Lembaga pemerintah atau wakilnya yang memiliki hubungan dengan komunikasi , seperti komunitas sekolah, komite pelayanan kesehatan, pelayanan listrik, atau air. 7
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau lokasi melakukan proses pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun pelatihan. 4). Modal Agama dan Budaya : Identifikasi dan pemetaan modal budaya agama merupakan Langkah yang sangat penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan serta keagamaan dalam suatu komunitas, Lembaga tokoh-tokoh penting yang berperan langsung atau tidak langsung di dalamnya. Pemanfaatan sebagai peluang untuk menunjang pengembangan perencanaan dan kegiatan bersama. 5). Modal Fisik : Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu: 8
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya sarana, mulai dari saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran, alat transportasi, dan lain-lain. 6). Modal Lingkungan/Alam : Bisa berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup. Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara yang bersih, laut, taman, danau, sungai, tumbuhan, hewan, dan sebagainya. Tanah untuk berkebun, danau atau empang untuk berternak, semua hasil dari pohon seperti kayu, buah, bambu, atau material bangunan yang bisa digunakan kembali. 9
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 5). Modal Finasial/Keuangan : Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah komunitas. Modal finansial termasuk tabungan, hutan, investasi, pengurangan dan pendapatan pajak, hibah, gaji, serta sumber pendapatan internal dan eksternal. Modal finansial juga termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam dan menjual sayur di pasar, bagaimana menghasilkan uang dan membuat produk-produk yang bisa dijual, bagaimana menjalankan usaha kecil, bagaimana memperbaiki cara penjualan menjadi lebih baik, dan juga bagaimana melakukan pembukuan. 10
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya Dari kegiatan pemetaan ini kita dapat mengetahui dan memaksimalkan penggunaan aset sekolah dan juga terusmengembangkan komunitas sekolah berbasis aset menekankan pada kemandirian diri komunitas untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi melalui kekuatan dan potensi dalam diru. CHANGE Perubahan yang ingin saya lakukan adalah mengaplikasikan apa yang telah saya pelajari pada Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, sehingga merubah mindset berbasis aset, serta mengajak komunitas praktisi serta rekan sejawat terutama di lembaga sekolah saya untuk menerapkan berpikir berbasis aset 11
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya karena pendekatan berbasis aset ini merupakan sebuah cara untuk menemukan dan menggali hal-hal yang positif. Menggunakan kekuatan sebagai kekuatan berpikir. Sehingga secara bersama-sama bahu membahu untuk membangun ekosistem sekolah dimana fokus pada pembangunan sumber daya yang ada di sekolah dalam rangka mewujudkan MERDEKA BELAJAR. Dokumentasi 12
Modul 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya 13