Hak cipta @2019 SMP N 3 Ampek Angkek
Disklaimer:Buku ini merupakan buku
kumpulan puisi siswa yang dipersiapkan
dalam rangka Gebyar Literasi SMP N 3
Ampek Angkek, sebagai salah satu kegiatan
Gerakan Literasi Sekolah.
Penulis : Putri Dea Taurisa
: Reza Sukma, S.Pd
Desain Cover : Ade Diana, SH.
: Mariratul Mawaddah,
Editor
: SMPN 3 Ampek
Guru Pembimbing
M.Pd.
Penerbit
Angkek
Antologi Puisi
PUTRI DEA TAURISA
Kelas 7.1
SMP Negeri 3 Ampek Angkek
MENSYUKURI RAHMAT
ALLAH
Bersyukur
Hanya itu yang dapat kulakukan
Atas segala yang Engkau berikan
Atas segala yang Engkau limpahkan
Tak pernah putus Engkau Berikan
Berikan segala harapan
Berikan segala nikmat
Dan berian segala rahmat
Terima kasih Ya ALllah
Entah dengan apa Kami dapat membalas
Membalas segala yang Engkau berikan
Hanya satu hal yang dapat Kami lakukan
Hnaya dengan mensyukuri Rahmat Allah
Engkau berikan Ku rahmat
Engkau berikan Ku nikmat
Agar Kami sadar PadaMu
Agar Kami Ingat PadaMu
Segala Nikmat yang Kau berikan
Hanya untuk HambaMu yang Lemah ini
Segala Rahmat Kau curahkan
Hanya untuk Hambamu yang mulia ini
CINTA RASULULLAH
Cinta
Itulah yang tengah Kurasakan
Bukan Cinta Kepada Dia atau mereka
Tapi cinta Kepada Baginda Rasulullah
Kita
Rasulullah
Engkau selalu dihatiku
Engkau selalu membuat Kami Rindu
Kami hal itu hilang tiada bertemu
Aku sadar
Aku hanya manusia biasa
Dan Engkau orang yang paling Mulia
Engkau hidup dengan berlimpah
pahala
Dan Aku hidup dengan berhujan
dosa
Tapi Aku akan selalu berusaha
Menjaga cinta ku pada Rasulullah
KEMERDEKAAN
17 Agustus 1945……
Hari itu selalu dikenang
Terkunci rapi di dalam memori
Hari itu
Menjadi akhir bagi Kami
Hari yang selalu Kami nanti
Hari yang membuat hasrat ini senang kembali
Kemerdekaan
Seluruh teriakan terdengar
Sang saka berkibar
Kesengsaraan mulai memudar
Hingga semangat mulai bekobar
Hari ini adalah saksi
Bahwa Indonesia telah jaya
Kami tak lagi ditindas
Karena Kami telah Merdeka
Air mata mulai menetes
Sorak Sorai mulai terdengar
Sang Saka telah berkibar
Dan sekali lagi
Kami telah merdeka
PRESIDENKU
Oh Presiden
Engkau mengatur negara ini
Engkau menata rakyatmu ini
Engkau menyusun segala peraturan
Oh Presiden
Tanpamu Negara hancur berantakan
Kejahatan meraja lela
Tindak Kriminal dimana-mana
Namun
Dengan tegasnya dirimu
Membasmi segala kejahatan
Menghilangkan tindak Kriminal
Terima Kasih Ku ucapkan
Karena Ku dapat hidup dengan
tenang
Bersekolah tanpa khawatir akan
bahaya
Oh…terima Kasih Presiden
MATAHARI
Engkau datang dari Timur
Dan pergi arah Barat
Memancarkan Sinar kehangatan
Menyinari kehidupan ini
Engkau ada untuk Kami
Menyinari Kami dengan cahayamu
Menghangatkan Kami dengan Sinarmu
Membuat Kami rindu dengan
senyumanmu
Saat gelap menjemput
Engkau terpaksa pergi
Tapi ingatlah…
Kau harus datang saat pagi
Burung-burung pun Kembali ke
sarangnya
Gelap mulai datang menjemput
Engkau terpaksa Harus pergi
Dia menghangatkanku
Akan senyumnya
Dia menyinariku
AKU
Aku….
Aku hanyalah manusia biasa
Aku
Hanya bisa berbuat dusta
Hanya bsia berkeras kepala
Tapi dalam hati Ini terasa sengsara
Aku
Tak bisa berbuat apa-apa
Hanya bisa berdiam diri saja
Menghadapi semua fakta yang ada
Tapi
Aku yakin Aku pasti bisa
Menghadapi semua fakta yang ada
Tapi Aku yakin Aku pasti bisa
Menghadapi semuanya dan melaluinya
Dan Aku akan jadi Aku yang dulu lagi
Yang suka bermain dan bermain
Yang menimbulkan senyum yang mulai
mekar
Yang menimbulkan tawa dengan ceria
Yang menimbulkan bahagia yang tak terlupa
MAAF
Maaf
Hanya seuntai Kata
Yang penuh dengan makna
Yang menghapus seluruh luka
Maaf hanya itu yang bisa Kukatakan
Atas Semua yang telah kulakukan
Hingga hatimu terluka dalam
Hanya satu yang dapat kukatakan
Tak bisa bibir ini berbicara
Tak bisa lidah ini berkata
Hanya bisa ucapkan sebuah Kata
Maaf
Hanyalah sebuah Kata
Yang memiliki seribu makna
Yang membuat orang luluh akan artinya
Yang menjadikan orang terharu akan
katanya
Hanya sebuah keberanian untuk
mengucapkan
Hanya sebuah ketulusan untuk
memberikannya
SUMPAH PEMUDA
28 Oktober 1928
Ikrar itu diucapkan
Janji itu diucapkan
Panji-panji diikatkan
Janji itu diucapkan
Dibawah naungan Sang Saka
Menegakkan keadilan bersama
Tanpa ada perselisihan disana
Bersama menegakkan keadilan
Bersama menegakkan persatuan
Untuk menegakkan yang benar
Dan untuk menghilangkan yang salah
Hari itu
Sumpah Pemuda Lahir
Diantara Pemuda Pemudi bangsa
Yang berhasil mendirikan negaranya
Hari itu
Sumpah Pemuda Lahir
Atas Semua yang telah berlalu
Yang meninggalkan berbait kata
Tapi memiliki sejuta makna
POLUSI UDARA
Polusi Udara datang
Bersamaan dengan alamku yang
menjadi tercemar
Yang mereka rusak
Yang mereka Bakar
Polusi menghalangiku
Membuat mata ini menjadi perih
Membuat hati ini bagai teriris
Aku ingin transportasi tetap berjalan
Tanpa menimbulkan polusi lagi
Ku ingin semua lancar kembali
KEKUATAN DOA
Doanya menembus langit
Yang mengejutkan malaikat dilangit
Yang membuat orang tergetar akan
doanya
Doa yang penuh dengan harapan
Doanya mengguncangkan dunia
Akan harapannya
Akan ketulusannya
Akan keinginannya
Doanya penuh dengan harapan
Kata-kata itulah yang ingin
disampaikannya
Dalam setiap doanya
Kata-kata itu amatlah singkat
Yang penuh dengan seribu makna
Yang penuh dengan sejuta harapan
Yang ingin selalu dikabulkan
KELUARGAKU
Oh Keluarga
Engkau ada untukku
Dalam siang ataupun malam
Dalam suka ataupun duka
Oh Keluarga
Yang melindungiku dari carut marutnya
dunia ini
Engkau bagai benteng kecil
Yang memiliki makna besar
Disinilah kasih sayang didapatkan
Disini cinta didapatkan
Disini diriku dilindungi
Disini ku dibesarkan
Dengan hangat dan cintanya
Untuk menghadapi masa tua dalam
suatu ikatan keluarga
SHALAT
Shalat
Membersihkan hati
Menentramkan jiwa
Hanya 5x sehari semalam yang wajib
dikerjakan
Shalat
Dibawa melalui perjalanan jauh
Dibawa melalui cobaan berat
Tapi sebagian mereka melalaikannya
INDAHNYA KEHIDUPAN
Pagiku disambut kicauan burung
Siangku disambut senyuman sang surya
Malamku disambut cahaya bulan
Yang setiap hari terus tersa indah
Suara airpun mulai mengalir
Membuat sang surya mulai menaik
Embun pagipun mulai menghilang
Bersamaan dengan cahaya bulan
Indahnya kehidupanku
Yang penuh dengan kegembiraan
Yang penuh dengan canda tawa
AIR
Air
Terlihat tanpa warna
Diminum tanpa rasa
Memberi kesejukan
Memberi kesegaran
Terkadang kami merasa malu
Kami membuangmu tanpa ragu
Sedangkan banyak orang disana
Yang lebih mementingkanmu
Disana kau amat dibutuhkan
Disini kadang kau dihamburkan
DOSAKU
Oh Dosaku
Mengapa engkau menghampiriku
Mengapa engkau datang mengejarku
Dan mengapa engkau menghantuiku
Oh Dosaku
Kau ada karena Aku salah
Lalu engkau menghampiriku
Dan mulai menerkamku
Oh Dosaku
Mengapa Engkau jadikan aku
Sebagai sasaran empuk
Kau menganggapku manis
Dan datang mnyertaiku bagai semut
Yang terus mengejarku
Yang terus menerkamku
Yang terus menghantuiku
Yang terus menyerbuku
Itulah Dosa
Kau mengintaiku dalam siang dan malamku
Agar Aku terjerumus dalam kekejamanmu
RUMAHKU
Disini ku berdiri
Mengenang cerita masa lalu
Disini ku berdiri
Mengingat kisah tentang aku dan kamu
Kulihat foto itu
Kenangan mulai menjelma
Pada Rumah bermain angan-angan
Pada rumah menjelma sebuah kenangan
Namun
Ini semua telah berlalu
Rumah ini telah berubah
Menjadi tanah kosong tiada berarti
Namun
Semua telah berubah lagi
Membuat angan-anganku tak kunjung kembali
Membuat mimpiku tak indah sekali
Yang kian hari telah berubah lagi
Tapi
Semoga itu tak datang lagi
Yang membuat rumahku hilang tak
kunjung kembali
INDONESIAKU
Indonesia ini
Tanah yang merdeka dengan tetesan keringat
Tanah yang merdeka dengan pertumpahan darah
Tanah yang merdeka dengan semangat pantang
menyerah
Indonesia
Indah dengan perbedaan
Tetap satu dalam persaudaraan
Tetap satu dalam pertahanan
Dalam ikatan persaudaraan
Tak terputuskan tak terpisahkan
Beragam dalam keanekaan nusantara
Meski beragam suku dan bangsa
Tapi kita tetap Satu
Ini Indonesiaku
Ini indonesiamu
Indonesia kuat dengan keberagaman
Indonesia indah dengan keberagaman
Keberagaman yang membuat sangsaka terus berkibar
Pada senyuman yang hamper memudar
Indonesiaku amatlah indah
Indah dengan alamnya,keberagamnya dan
segalanya
Yang membuat orang terhenti melihatnya
Akan keindahan indonesiaku ini
ALAMKU YANG
TERCEMAR
Lingkungan alamku yang asri
Hilang tersapu kemajuan tekhnologi
Yang kian canggih semakin hari
Mereka fikir
Lingkungan alamku tiada berarti
Mereka merusak bagai tak punya hati
Hewan disana kehilangan tempat berdiri
Aku berfikir
Adakah cara untuk mengembalikan
alamku yang dulu asri
Yang mereka bakar dengan api
Yang mereka ambil tanpa henti
Aku ingin
Roda tekhnologi tetap berputar
Tanpa merusak alamku lagi
Membuat hatiku tenang kembali
Hingga sesak tak lagi pergi
Aku ingin
Ini tak terulang lagi
Sampai senyuman merekah kembali
JUMAT BERKAH
Tiada hal yang bisa kulakukan
Hanya beribadah sambil menunggumu
Saat engkau datang
Membawa semua berkahmu
Oh Jumat berkah
Disuatu tempat
Akan berkumpul manusia
Menunaikan shalat jumat
Jumat adalah hari yang amat berkah
Diantara semua hari lainnya
Hari ini mungkin akan diingat oleh muslim
dan dan muslimah sejati
Untuk berusaha mendapatkan berkah
sang illahi
Agar sukses pada akhir nanti
Hari Jumat
Semua kebaikan ada didalamnya
DESAKU INI
Hamparan laut yang luas
Sawah hijau terbentang lebar
Gunung-gunung yang tinggi menjulang
Sungai-sungai mengalir dengan jernih
Namun manusia selalu membuat ulah
Mereka menghancurkan desaku
Tak ku dengar lagi kicauan burung
Yang menyambut hari pagiku
Desaku ini
Cumalah desa kecil
Yang memiliki sejuta mimpi
Yang memilki seribu hati
Yang peduli akan desanya sendiri
Desaku
Cumalah desa kecil
Yang berharap tanpa berkecil hati
Yang meminta tanpa balas budi
Yang menyayangi tanpa sungkan
menghadapi
PRAMUKA
Pramuka
Praja Muda Karana
Rakyat muda yang suka berkarya
Pedomannya tri satya dan dasadharma
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Cinta alam dan kasih sayang sesame
manusia
Patriot yang sopan dan ksatria
Yang selalu menepati janji- janji mereka
Pramuka
Patuh pada peraturan
Sopan akan tingkah laku
Dan peduli akan lingkungannya
Pramuka
Hebat akan tali persaudaraan
Hebat akan tali persahabatan
Hebat akan tali persatuan
Pramuka itu indah akan kekompakannya
Pramuka itu hebat akan persatuannya
Pramuka itu peduli akan lingkungannya
Pramuka itu selalu hebat dimata mereka
HARAPANKU
Harapanku hanya kecil
Tidaklah besar
Harapanku Cuma sebuah kata
Yang memilki sejuta impian
Yang berdoa akan harapannya
Harapanku
Memiliki sejuta impian
Memiliki seribu arti
Mungkin harapanku tak masuk akal
Tapi ku berusaha memasukkan dalam
logika
Mungkin harapanku tak tercapaikan
Tapi akan kucapai walau harus mengitari
dunia
ALQUR’AN PEDOMAN
HIDUP
Al-Qur’an
Adalah pedoman hidupku
Dalam gelap maupun terang
Dalam suka maupun duka
Dia penerang akan kegelapan
Dia petunjuk akan kesesatan
Dia pembeda antara yang hak dan
yang batil
Dia pembeda antara benar dan
salah
Dia pembeda antara haram dan
halal
Dialah Alqur’an segala-segalanya
Dialah petunjuk bagi Kami
Dialah pedoman hidup bagi kami
yang berkata sesuai fakta
yang berbuat sesuai perintah
GURU TERSAYANG
Guru
Pahlawan tanpa tanda jasa
Berkorban bagi Negara
Berjasa untuk semua
Dengan berbagai macam ilmunya
Engkaulah pelita hidup Kami
Engkau bagai seorang tentara
Tapi engkau tanpa senjata
Engkau bagai seorang polisi
Tapi engkau tanpa lencana
Engkaulah seorang guru
Engkau selalu membagi ilmu-ilmu
Pada orang yang kau anggap kurang
mampu
Tak bisa lagi bibir ini berkata
Tak pandai lagi mulut ini berbicara
Hanya mampu ucapakan beberapa
kata
Terima Kasih Guruku
IBU BIDADARIKU
Oh Ibu
Engkau mengandungku
Lalu Kau melahirkanku
Kemudian Kau merawatku
Oh Ibu
Engkau bagai bidadari
Tapi engkau tanpa sayap
Oh Ibu
Tiada yang lebih berharga
Dari pada senyummu
Tiada yang lebih menghangatkan
Daripada pelukanmu
Kupanjatkan namamu dalam setiap doaku
Kupanjatkan namamu dalam setiap
shalatku
SEKOLAHKU
Sekolahku amatlah indah
Amatlah penuh dengan ilmu pengetahuan
Inilah sekolahku
Amatlah sederhana
Yang hanyalah sebuah bangunan
Yang memilki sejuta impian
Sekolahku tidak dihiasi oleh barang-
barang yang indah
Tapi Kau dihiasi oleh Ilmu
pengetahuan yang melimpah
Kau tidak dihiasi oleh barang-barang
yang megah
Tapi kau dihiasi oleh canda tawa
yang indah
SAHABAT SEJATI
Terima Kasih pada Kalian
Deretan para teman
Yang membantu teman lainnya
Yang menghargai teman lainnya
Kau yang mendekatiku ketika dunia menjauh
Kau yang mempercayaiku ketika dunia
berkhianat
Kau yang menemaniku ketika dunia berpaling
Kau yang membelaku ketika dunia
mencemooh
Kau sahabat sejati
Yang rela berkorban
Yang rela menolong yang rela
membantu
Kau sahabat sejati
Yang setia menungguku
Kau sahabat sejati
Yang setia menemaniku
Dialah sahabat sejati
Yang mengobati hati yang terluka ini
Yang membersihkan hati yang ternoda
KEMAJUAN TEKHNOLOGI
Inilah duniaku
Dunia yang penuh dengan tekhnologi
Dunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan
Dunia yang penuh dengan kemajuan
Duniaku
Kemajuan tekhnologi yang pesat
Tidak lupa dengan ilmunya
Yang membuat orang tercengang akan
kepintarannya
Kemajuan tekhnologi
Yang membuat orang kagum
Yang membuat orang heran
Yang membuat orang tercengang
Akan kemajuan tekhnologi di Duniaku
Inilah duniaku
Yang amat tua
Yang amat pintar
Yang amat memuaskan
Disini tekhnologi lahir
Disini jugalah tekhnologi berkembang
Dan disinilah kemajuan itu tersenyuman
PENGARUH BURUK
DUNIA MAYA
Apakah ini duniaku
Yang dulu bersih
Yang dulu ceria
Yang dulu menyenangkan
Tapi
Ini bukan duniaku yang bersih
Tapi ini duniamu yang kotor
Ini bukan duniaku yang ceria
Tapi ini duniamu yang suram
Pengaruh itu mulai merajalela
Terus berjalan terus merambat
Pengaruh itu mulai membanyak
Terus bertambah tanpa berkurang
Duniaku telah telah pergi
Tersapu pengaruh buruk dunia maya lagi
Yang setiap hari membuatku resah
kembali
Ku harap ini akan berakhir lagi
TAUBAT
Taubatlah
Satu-satunya cara dari kesesatan hambanya
Keterpurukan hambanya dan kekejaman
dunianya
Yang membuat orang terlena oleh dunia
Yang tak kan pernah hidup selama-lamanya
Yang tak kan pernah percaya pada siapa saja
Yang terus lari dan menghindarinya
Taubat
Cumalah satu cara yang mudah
Cumalah tidak susah
Cumalah banyak orang yang mulai pasrah
Orang sudah mulai pasrah
Tak mau bekerja keras lagi
Orang sudah mulai lelah
Tak mau mengulangi walau sekali saja
Orang tetap mau dalam pelukan kekejaman
dunia
Yang dimana mereka tetap dalam dekapan
dunia
Dunia yg pana dan takkan hidup selama-
lamanya
KENAKALAN REMAJA
Mengapa
Dunia begitu jahat
Dunia begitu nakal
Dunia begitu iseng
Mengapa
Remaja membuat ulah lagi
Remaja membuat ulah lagi
Remaja berbuat jahat lagi
Remaja iseng sekali
Entah dunia sudah menjadi jahat
Atau remaja yang sudah nakal
Entah dunia mendiamkannya saja
Agar remaja terus menganiayanya
Remaja sungguh nakal
Membuat orang menjadi kesal
Remaja sungguh jahat
Membuat orang mejadi menjauh
Remaja sudah kelewatan
Akan batas yang sudah ditentukan
Kenakalan mereka mulai merejalela
Membuat semua suram seperti semula
CITA-CITAKU
Dialah yang kugantungkan
Sampai kelangit sana
Diantara beribu bintang-bintang
Yang selalu terang setiap malamnya
Cita-citaku
Akan kugapai setinggi mungkin
Sampai ke negeri seberangpun
Hanya untuk menggapai cita-citaku
Itulah yang kuinginkan
Menggapai cita-cita
Dan berusaha mewujudkannya
Itulah yang kuharapkan
Menjadikannya kenyataan
Dan menjalaninya
Itulah yang kuinginkan
Menggapai mimpi itu
Yang telah kugantung setinggi mungkin
Agar aku tidak menyerah lagi
Cita-citaku ingin kucapai lagi
Setelah kugantung
Setelah kutinggikan
Agar semangat pantang menyerah tetap
berkorbar
PAHLAWANKU
Dia cuma manusia biasa
Yang bersenjata tombak
Yang bersenjata pisau
Untuk melawan mereka
Dialah orang yang berjasa
Walau tak dikenal semua
Walau tak tau namanya
Tapi…dia satu-satunya
Mereka berjuang bercucuran darah
Yang terus mengalir membasahi tubuh
Mereka berjuang berkorbarkan semangat
Yang terus membara membakar raga
Dia yang berjuang
Tanpa meminta balas
Dia yang berjuang
Tanpa mengenal pantang menyerah
Dialah
Pahlawan yang berjuang demi bangsa
Dialah
Pahlawan yang berjuang demi tanahnya
PANTAI
Disana perbatasan kita
Antara darat dan air
Disana perbedaan kita
Antara darat dan air
Disana kita berpisah
Cuma dihubungkan pantai
Yang menjadi bibirnya darat
Yang terus disambut oleh sapuan air
Disana perbedaannya
Antara basah dan kering
Antara air dan minyak
Yang tak kan pernah bersatu
Diantara merekalah aku
Antara lembutnya sapuan air
Dengan hitam eksotisnya darat itu
Yang terus menyatu tapi tak bersatu
Itulah Aku
Hanyalah sebuah pantai biasa
Yang menebar seribu pesona
HUJAN
Awan telah datang
Terus berjalan sedikit demi sedikit
Menjatuhkan bebannya lagi
Yang tak kunjung disudahi
Rintik air mulai menetes
Membasahi wajah sang bumi
Yang terus mmenangis tak kunjung
disudahi
Sampai bebannya tak ada lagi
Bumi terus basah
Tak kunjung sudah
Membuat awan mulai mudah
Mulai berjalan dengan mudah
Itulah hujan
Terus berulang dan berulang
Sampai bumi menjadi lelah
Sampai bumi menjadi terlalu tua
Aku hujan
Berupa rintikan air
Yang terus mengalir
HARI PAHLAWAN
Sepuluh November
Semangat itu masih ada
Masih berkobar didalam raga
Yang tak pernah padam seperti semula
Hari itu mereka berjuang
Sampai akhirnya menang
Sampai semangat memudar
Sampai kobaran mulai tenggelam
Apakah semangat itu masih ada
Serasa sudah tidak ada
Serasa sudah habis tak bersisa
Apakah kobaran masih ada
Serasa sudah terbenam
Serasa sudah tenggelam
Itulah sekarang
Bukan menghargai tapi mencueki
Bukan menghormati tapi dilawani
Apakah ini negeriku
Yang dulu indah dan terang
Sekarang suram dan gelap
BHINNEKA TUNGGAL IKA
Itu cumalah semboyan biasa
Yang memiliki sejuta makna
Itu cumalah kalimat biasa
Yang memiliki beribu makna
Itulah semboyanku
Yang mempunyai seribu makna
Yang memiliki sejuta mimpi
Yang memiliki sejuta arti
Bhinneka tunggal ika
Yang mempersatukan mereka
Walau berbeda suku dan bangsa
Walau berbeda ras dan agama
Itulah semboyannya
Yang mempersatukan bangsanya
Itulah semboyannya
Yang berbeda tapi tetap satu jiwa
Yang menjadikan mereka bersama
Yang menjadikan mereka bersatu
Dalam sejuta perbedaan
GURUKU PAHLAWANKU
Dia cumalah manusia biasa
Yang bergelarkan pahlawan tanpa jasa
Yang bersenjatakan oleh spidol dan pena
Walau semua tak dikenalnya
Waktu mulai berjalan
Seiring kenangan yang mulai berjalan
Walau tak tentu arah
Hanya dia petunjuk arah
Dialah manusia biasa
Yang melawan dan menjajah kebodohan
Yang tiap tahun tak terkira harganya
Sampai manusia lupa akan kewajibannya
Habis sudah kejayaan
Akan kebodohan
Akan kemaksiatan
Akan kejahatan