The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

M. Fauzan, Antologi Puisi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by bengkeliterasismpn3amang, 2021-10-12 09:01:27

Antologi Puisi

M. Fauzan, Antologi Puisi

KEMAJUAN TEKNOLOGI

Teknologi
Kau hadir di saat orang membutuhkanmu
Kau mempermudah pekerjaan manusia

Tapi
Kau telah membuat kami ketergantungan

Kau membuat kami malas
Kau membuat kami semua terlena denganmu
Jadi kami akan berusaha agar kami tidak terlalu

ketergantungan lagi
Meskipun ku begitu tapi kau sangat bermanfaat

Gunakanlah teknologi dengan bijak

KENAKALAN REMAJA

Mata buta
Telinga tuli
Hati mati
Dunia gelap

Tak bercahaya
Terlena kan pergaulan

Teman sebaya
Karena hanya peduli dunia yang fana

Kenakalan yanag menyiskan duka orang tua
Kenakalan remaja

Yang tak ingin kurasakan
Pergaulan yang tidak sehat ini
Yang ingin aku hindari selamanya

PRESIDEN

Wahai presiden
Kaulah sang pemimpin negara
Kaulah sang pemimpin kami semua

Tugasmu takkan mudah
Kaulah sang pemimpin yang adil
Kau membuat negara makmur

Terimakasih presiden
Jasamu kan selalu ku kenang
Tentang bagaimana kau mengabdi

Pada negara ini
Terimakasih presiden atas jasamu

INDAHNYA KEHIDUPAN

Semenjak kita terlahir ke dunia kita telah merasakan
kebahagiaan

Kehdupan itu anugerah terindah
Kita harus bersyukur atas indahnya kehidupan

Kehidupan itu sangatlah indah
Tak dapat digambarkan dengan kata-kata

Keindahan ini sangatlah luar biasa
Keindahan ini tidak dapat digantikan

Terimaksih ya Allah
Kau telah memberikan

Anugrah kehidupan
Yaitu indahnya kehidupan

PAHLAWAN

Pahlawan
Kau rela meninggalkan rumahku dari berperang

Kau rela mati bersimbah darah dari satu kata
merdeka

Kau selalu menyimpan kata-kata itu di hatimu
Kau adalah sang pembela bangsa

Entah dengan apa membalas jasamu
sekarang kami hanya bisa mendo’akan kamu

terima kasih pahlwan
telah membela negara kami semua

terima kasih
kau telah memperjuangkan negara ini

dengan sepenuh hati

CITA-CITAKU

Ribuan mimpi yang berujung
Ribuan harapan yang

Tergambar indah dalam benakku
Cita-cita dan impian bukan
Jhanya sekedar goresan

Goresan tinta di atas kertas putih

Cita-cita itu pasti
Tak akan hilang di lamun ombak
Saat kapal kehidupan mulai berlayar

Aku akan menajdi nakhoda
Yang mengendalikan kapal
Tanpa meninggalkan secercah harapan masa

depan
Karena cita-cita itu akan terus ada

Dan akan menjadi nyata

TAUBATKU

Ya Allah dalam sunyi ini
Menengadahkan tangan
Memohon ampunanMu

Gelap dunia ini telah ku alami
Menjadi manusia seakan
Tak akan mati

Nikmat dunia kuserahkan semuanya
Basah pipi ini menangis akan dosa
Pedihnya azabmu tak sanggupku bayangkan
Kehidupan yang penuh akan dosa kemaksiatan

Mulutku bungkam tak mampu berkata
Bagai batu yang diam dan membisu
Ya allah aku akan taat akan dosamu

Terimalah taubatku

HARAPANKU

Harapan bukan sekedar kata
Harapan mengandung arti
Akan ku gantung bersama
Bintang di langit malam

Saat hati ini lelah
Kankulihat kembali harapanku
Harapan yang mengandung mimpi
Mimpi indah akan masa depan yang indah

Masa depan yanag menari dipelupuk mata
Bersama harapan yang ingin aku
Wujudkan menjadi nyata

Untuk sebuah senyuman indah orang tua

GURUKU TERSAYANG

Saat semuanya gelap
Kau datang bagaikan cahaya
Yang menerangi kegelapan

Kau datang membawa harapan
Mengantarkan secercah mimpi
Mimpi indah yang kau gambarkan

Kau ajarkan kami huruf
Kau ajarkan kami angka
Kau berukan kami cerita

Cerita masa depan yang indah
Guru kaulah pelitaku

Pelita dalam kegelapan
Aku sayang engkau wahai guruku

PAHLAWAN

Kau berjuang mati-matian
Kau pertaruhkan jiwa dan ragamu

Kau tinggalkan keluargamu
Demi satu kata merdeka

Kau tak gentar
Kau tak takut
Tak ada rasa takut diharimu
Meskipun ribuan peluru menerjangmu

Kau rela berkorban untuk tanah air tercinta
Wahai pahlawan jasamu kan selalu kami kenang

Perjuanaganmu akan selalu kami hargai
Terimakasih wahai pahlawan bangsa

DESAKU

Desir air terdengar damai
Kicau burung terdengar merdu
Hembus angin membelai raga
Sawah terbantang tak terbatas

Itulah desaku
Desa yang selalu ku cinta
Desa dimana tempat aku dilahirkan

Desa yang sangat elok
Kurasakan kembali

Ingin ku mengulang masa-masa indah desaku
Ingin kembaliku rasakan suasana di desaku
Ku harap desaku kan selalu indah dan damai


Click to View FlipBook Version