KEJUJURAN SIPUT
Siti Soimah, S.P.,S.Pd.
SD Muhammadiyah Sudagaran Wonosobo
Suatu hari di tepi sungai dalam hutan.
Seekor Kancil yang sedang berjalan sangat lambat.
"Aduuuh aku sudah tidak kuat lagi berjalan... Perutku lapar. Dua hari
ini aku belum menemukan makanan yang bisa aku makan.
Alhamdulillah aku masih bisa menemukan air di sungai ini. Aku jadi
tidak kehausan. Terima kasih ya Alloh" gumam Kancil dalam hati
Tanpa sengaja kaki Kancil tersandung. Setelah dilihat ternyata ada seekor
Siput.
"Eh Siput, maafkan aku ya. Aku tidak sengaja menendangmu. Kamu pasti kaget
dan sakit" kata kancil kepada Siput.
"Tidak apa-apa Kancil, aku tidak sakit karena tubuhku dilindungi oleh
cangkangku ini?" Jawab siput.
"Beruntung sekali kamu Siput, kemanapun kamu pergi selalu membawa rumah.
Kamu tidak akan kepanasan dan kehujanan" sambung Kancil.
"Iya Kancil, kamu benar. Tapi...ini menyebabkan aku tidak bisa berjalan lebih
cepat seperti hewan lain" jawab Siput sedih.
Dari kejauhan terlihat Landak menggelindingkan tubuhnya, dan berhenti di
depan Kancil dan Siput yang sedang beristirahat.
"Hai Kancil, hai Siput!" sapa Landak kepada Kancil dan Siput.
"Hai juga Landak!" sahut Kancil dan Siput.
"Melihat kalian berdua, aku sangat tertarik. Aku ingin tahu cerita tentang
kalian berdua yang pernah melakukan lomba lari! Aku punya ide, bagaimana
kalo lomba itu dilakukan lagi? Kebetulan besok akan ada perayaan ulang tahun
sang Raja Hutan. Apakah kalian bersedia?" Tanya landak penuh harap.
Kedua hewan yang telah bersahabat itu menyetujui ide Landak.
Landak sangat senang, dan segera mengumumkan kepada seisi hutan bahwa
akan dilaksanakan lomba lari antara Kancil dan Siput di tepi sungai hutan
tersebut.
Berita itupun segera tersebar kepada semua hewan yang ada di hutan tersebut.
Sedangkan Kancil dan Siput melanjutkan perjalanan mencari makan.
Tibalah saat yang telah ditentukan untuk Kancil dan Siput melaksanakan lomba
lari. Semua hewan yang ada di hutan tersebut sangat antusias untuk
menyaksikan lomba seru ini.
Tidak lupa Siput menyiapkan siasat yang pernah dilakukan untuk mengalahkan
Kancil, yaitu mengumpulkan teman-temannya untuk melakukan estafet lari.
hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan kancil.
Sedangkan Kancil sendiri bertekad tidak akan melakukan kesalahan seperti
duhulu.
Akhir lomba di garis finish. Terlihat siputlah yang berada di garis tersebut.
Walaupun begitu, Kancil tetap bersemangat menyelesaikan perlombaan
dengan senang hati.
Sorak sorai penonton memberi semangat kepada kedua peserta untuk
mengakhiri perlombaan.
Akhirnya puncak lomba yaitu pemberian hadiah kepada pemenangpun tiba.
Sang Raja Hutan menyiapkan mahkota indah untuk diberikan kepada sang
pemenang.
Sebelum menerima hadiah dari Sang Raja Hutan, siput ingin bercerita.
"Sang Raja Hutan dan teman-teman yang saya sayangi, saya adalah seekor
hewan yang lemah, lambat, dan butuh perlindungan. Sehingga kemanapun harus
membawa serta rumahku. Ini semua menyebabkan saya berjalan dengan sangat
lambat. Namun ini semua adalah Karunia Allah SWT yang harus diyukuri.
Dengan keadaan ini, mana mungkin saya bisa mengalahkan sahabatku Kancil
yang berbadan lebih besar dan lebih lincah?"
Semua yang hadir terdiam dan saling memandang keheranan.
Kancil mengatakan bahwa kemenangan yang diraihnya adalah berkat bantuan
teman-temannya yang melakukan estafet lari, hingga akhirnya dia bisa
memenangkan perlombaan.
Sang Raja Hutan sangat takjub dengan kejujuran Siput.
"Siput, terimalah hadiah dari saya dan teman-teman di hutan ini. Ini adalah
hadih untuk Kejujuranmu." Kata Singa Sang Raja Hutan.
Sorak sorai teman-teman di hutan tersebut terdengar kembali.
Akhirnya Siput tetap menerima Hadiah dari Sang Raja. Bukan karena
memenangkan lomba lari, tetapi karena Kejujuran Siput.
TERIMAKASIH