Seri Toleransi
usia 5-6 tahun
Penulis
Vera Nur Choirina
Ilustrator
Yosimi Ratna
Aku Senang Berteman
dengan Siapa Saja
Tokoh 1
Petunjuk Pemakaian Buku 2
Cerita 1 4
Dio Teman Baruku
20
Cerita 2
Kita Semua Sama 36
37
Pembelajaran Bersama 38
yang Bisa Dipetik
Tips Menanamkan Toleransi
Profil Penulis
Tokoh Dio
Rara
Bona
Adit
1
Buku ini dibuat untuk
dibaca bersama Ayah,
Bunda, dan Bapak/Ibu Guru.
Halo Bapak/Ibu Pendamping!
Buku ini disesuaikan untuk dibaca dengan metode
Sha B ok i g (SBR) atau Membaca Buku
Bersama.
2
Langkah-langkah Metode SBR (Membaca 3
Buku Bersama) meliputi:
Ÿ Memilih bahan bacaan yang sesuai dengan anak.
Ÿ Mengatur tempat duduk, sehingga anak mudah dalam
melihat bacaan.
Ÿ Orang tua/Guru dapat mengenalkan aktifitas s a d o
r ing (membaca buku bersama) yang akan dilaksanakan.
Ÿ Orang tua/Guru membaca bersama dengan anak, kemudian
menunjukkan detail cerita.
Ÿ Membaca kembali materi yang telah dibaca.
Ÿ Membuat diskusi dengan anak mengenai cerita tersebut.
Ÿ Membuat nilai moral dari cerita.
Ÿ Memilih material dengan bahan dan desain yang aman,
sehingga anak dan pendamping dapat memakainya secara
bersama-sama.
Ÿ Mengulangi kembali pembacaan buku bersama.
Ÿ Memperluas pembacaan bersama dengan aktivitas lain
seperti: menghitung tokoh yang ada dalam cerita,
menyebutkan warna, maupun memperagakan ekpresi tokoh
agar anak bisa mengembangkan sekaligus beberapa aspek
perkembangannya.
Hari ini Rara
kedatangan
teman baru di
sekolah.
Ibu Guru
memperkenalkan
kepada anak-
anak.
4
Cerita 1
Anak-anak, perkenalkan
teman baru kita.
Dio namanya, Dio berasal dari
Papua, letaknya berada di
wilayah timur Indonesia. Dio
menempuh jarak yang cukup
jauh dan lama untuk bisa
datang kemari.
5
Dio kemudian dipersilahkan duduk oleh Ibu Guru di
sebelah Rara. Namun, Rara tampak bingung
melihat Dio. Dalam hati Rara bertanya-tanya...
6
Mengapa Dio berbeda denganku?
Kulitnya lebih gelap dariku? Rambutnya
juga berbeda. Apakah teman-teman
mau bermain dengannya?
7
Tak lama, bel istirahat berbunyi.
Dio mengajak Rara untuk bermain.
8
Namun Rara masih
enggan untuk
mengajaknya bermain
bersama, karena Rara
lebih senang bermain
dengan teman
perempuan.
Ibu guru lalu
menghampiri Rara.
9
Rara sayang, Dio memang
berbeda dengan Rara dan
teman-teman. Namun, Dio juga
ingin bermain dan belajar
seperti Rara. Kita harus bisa
menerima perbedaan yang ada
di lingkungan kita. Agar kita
bisa hidup bahagia dan nyaman
dimanapun kita berada.
10
11
Rara menghampiri Dio
untuk bermain dan
memakan bekal
bersama teman-teman.
12
Rara mengangguk setelah ibu guru
memberikan penjelasan kepadanya.
13
Dio tampak senang.
Mereka duduk bersama
sembari memakan bekal
yang mereka bawa.
14
Ketika berdoa untuk makan, Rara dan
teman-teman saling menghargai.
15
16
Sembari memakan bekal, Dio memberikan
cindera mata dari daerah asalnya. Mereka
sangat penasaran, ternyata sebuah
gantungan kunci yang cantik.
Rara dan teman-teman menerima
pemberian dari Dio.
17
Mereka tampak senang menerima hadiah
dari Dio. Tidak lupa mereka mengucapkan
terima kasih kepada Dio.
18
Pada akhirnya, mereka
berteman bersama tanpa
memandang perbedaan.
Tetap saling menerima,
menghormati dan
menghargai satu sama lain.
19
Cerita 2
20
Pada suatu hari, sekolah Bona
mengadakan kunjungan ke Panti Asuhan.
Bona tampak senang dan penasaran.
Sesampainya disana, Bona tampak
melihat-lihat keadaan di tempat itu.
21
Tidak lama, salah satu kakak asuh
menceritakan keseharian anak-anak di Panti.
Anak-anak di sana tampak berbeda secara
fisik maupun kelas sosial.
22
Ibu Guru, mengapa
anak-anak di sini
berbeda dengan Bona?
Dimana orang tua
mereka?
Bona, mereka dikaruniai oleh
Tuhan suatu keistimewaan.
Bona tidak perlu takut, kita
semua sama.
23
Ibu guru mencoba
memberikan penjelasan
kepada anak-anak.
Bahwa, anak-anak
di Panti tersebut
diberikan keistimewaan
oleh Tuhan.
24
Orang tua mereka beberapa ada yang
sudah meninggal. Ada juga orangtua yang
menitipkan anak-anaknya di sini agar bisa
bersekolah, karena tidak memiliki cukup
uang untuk membayar.
25
Bona terdiam, ia
melihat lagi
sekelilingnya. Bona
kemudian bertemu
dengan Adit.
26
Ia sedang duduk di kursi roda
sembari menggambar sesuatu.
Tak lama Bona mencoba
menghampiri dan menyapanya.
27
Hai, perkenalkan Oh hai, aku
namaku Bona. Adit.
28
Apa yang sedang Aku sedang
kamu lakukan melukis,
Adit?
aku sangat suka
melukis
29
Bona tidak malu untuk berteman
dengan Adit.
30
Ia tampak senang bisa bermain
bersama, walaupun mereka berbeda.
Bona sangat kagum dengan hasil
karya yang Adit buat. Iapun selalu
mendengarkan cerita dari hasil
karya yang Adit buat.
31
Ternyata dibalik keterbatasannya Adit
memiliki bakat yang hebat. Adit sering
mengikuti lomba melukis dan menjadi juara.
Bonapun ingin belajar melukis bersama Adit.
Oh tentu,
dengan senang
hati, Bona.
32
Adit, apakah kamu mau
mengajariku melukis?
33
Akhirnya, Bona tidak
takut lagi dengan
teman-teman yang
berbeda.
34
Walaupun mereka memiliki
keterbatasan fisik dan juga ekonomi.
Namun mereka memiliki
keistimewaan yang luar biasa.
Bonapun belajar untuk menerima,
menghormati dan menghargai teman-
teman yang berbeda.
35
Pembelajaran Bersama
yang Bisa Dipetik
Pada buku ini, pesan moral yang dapat kita pelajari bersama adalah
mengenai Toleransi. Seperti Rara dan Dio pada cerita pertama,
walaupun mereka berasal dari suku/ras, agama dan jenis kelamin yang
berbeda, mereka tetap mau bermain bersama. Selain itu, dalam cerita
kedua tentang Bona dan Adit, dimana Adit memiliki kebutuhan khusus
dan ekonomi yang berbeda, namun memiliki bakat melukis yang luar
biasa dan mau untuk berbagi dengan Bona dan teman teman yang lain.
Pesan moral yang dapat kita pelajari bersama terkait dengan sikap
toleransi yang terdiri dari penerimaan, menghormati dan menghargai
terhadap keberagaman yang ada di sekitarnya.
“Ketika anak diajarkan mengenai toleransi, maka hal tersebut akan
tertanam dan menjadi karakter yang bersifat positif. “
36
Tips Menanamkan
Toleransi
Ÿ Anak-anak dapat diajak untuk melakukan aktivitas yang
di dalamnya terdapat kelompok campuran (budaya,
gender, kelas sosial dan kebutuhan khusus).
Ÿ Anak dapat diajak untuk melihat poster, membaca buku,
menonton CD, lagu dan sumber daya lain yang digunakan
di ruang kelas atau ruangan bermain.
Ÿ Pastikan bahasa yang digunakan dalam media, seperti
buku, CD dan sumber daya lainnya mudah dipahami oleh
anak.
Ÿ Orang tua dan lingkungan sekitar perlu
berkomunikasi dalam mengembangkan program
dan perbedaan.
37
Profil Penulis
Vera Nur Choirina, S.Pd
Lahir di Tegal Rejo, 08 Februari 1996. Saat ini tercatat
sebagai mahasiswi Program Pascasarjana program studi
Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2019.
Pendidikan S1 ditempuh pada prodi PG-PAUD FIP Universitas
Negeri Yogyakarta.
Dr. Yulia Ayriza, M.Si., Ph.D.
Dosen Psikologi di Universitas Negeri Yogyakarta dengan
bidang keahlian Psikologi Perkembangan. Saat ini beliau
menjabat sebagai koordinator Program Pascasarjana
Pssikologi Universitas Negeri Yogyakarta. Pendidikan S1 dan
S2 Psikologi Universitas Gajah Mada dan S3 Psikologi
Universitas Sains Malaysia (USM).
Yosimi Ratna PA, S.Pd
Ilustrator lepas. Alumnus S-1 PAUD di Universitas Negeri
Yogyakarta (2016). Telah mengilustrasikan beragam buku
cerita anak, komik anak dan puluhan cover novel komersial.
Portofolio dapat diakses pada laman behance.net/chimiyoo
dan Instagram @chimiyoo. Dapat dihubungi melalui e-mail ke
[email protected].
38
Seri Toleransi
usia 5-6 tahun
Aku Senang Berteman
dengan Siapa Saja
Rara kedatangan teman baru di kelas. Namanya Dio dari
Papua. Dio pun jadi teman sebangku Rara. Bagaimana cara
Rara berteman dengan Dio? Sementara itu, Bona bersama
Rara, Dio dan kawan-kawan pergi ke Panti Asuhan. Apa ya
yang akan mereka lakukan disana? Simak kelanjutan cerita
mereka dalam belajar toleransi terhadap keberagaman!
Penulis
Vera Nur Choirina
Ilustrator : Yosimi Ratna
Pembimbing : Dr. Yulia Ayriza, M.Si., Ph.D.
Program Pascasarjana Psikologi UNY