The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Makhluk hidp membutuhkan lingkungan sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhannya dan bertahan hidup.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Azrina Permata, 2023-02-20 09:27:08

E-BOOK EKOSISTEM

Makhluk hidp membutuhkan lingkungan sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhannya dan bertahan hidup.

Keywords: edu

1


i ...............................................................................................i .................................................................................... iii ..................................................................................ii ..................................................................................ii .........................................................................iii ............................................................................1 .........................................................................1 ........................................................................................1 A. Definisi dan Komponen Penyusun Ekosistem................................2 B. Komponen Ekosistem.........................................................................4 C. Jenis-jenis Ekosistem....................................................................13 D. Perubahan Ekosistem .....................................................................17 E. Pola Interaksi dalam Ekosistem ..................................................18 F. Macam-macam Simbiosis ..............................................................19 G. Rantai Makanan...............................................................................24 H. Jaring-Jaring Makanan.................................................................25 I. Keseimbangan Ekosistem...............................................................27 ........................................................................................35 ..................................................................................37 ...............................................................................40 ............................................................................41


ii Penulis dan Penyusun : Azrina Permata Kuncono Mata Pelajaran : IPA Materi Pembahasan : Ekosistem Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Dalam buku ini akan dijelaskan mengenai materi pembahasan tentang Definisi dan Komponen Penyusun Ekosistem, Pola Interaksi dalam Ekosistem, dan Keseimbangan Ekosistem. Pembahasan secara lengkap akan menjelaskan mengenai hal-hal berikut ini: 1. Pengertian ekosistem 2. Komponen ekosistem 3. Jenis-jenis ekosistem 4. Perubahan ekosistem 5. Aliran energi dalam ekosistem 6. Rantai makanan


iii 7. Jaring-jaring makanan 8. Manusia dan lingkungan 9. Pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan ekosistem 10. Usaha Manusia dalam Pemeliharaan Ekosistem Setelah mempelajari buku ini siswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian ekosistem 2. Menjelaskan ruang lingkup ekosistem 3. Menjelaskan tentang hubungan makhluk hidup dengan ekosistem 4. Menjelaskan pengaruh keseimbangan ekosistem bagi makhluk hidup Pada e-book materi ekosistem ini berisi pembahasan mengenai hal-hal yang sudah disebutkan pada deskripsi materi dan akan dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya: uraian materi, rangkuman, soal evaluasi, dan kunci jawaban.


1 Dengan mempelajari materi terkait ekosistem, siswa diharapkan dapat mengetahui definisi ekosistem serta komponen-komponen ekosistem. Pada alam yang luas membentang di bumi ini, terdapat berbagai tempat atau lingkungan tertentu yang cocok untuk ditempati oleh makhluk hidup. Namun, tidak semua makhluk hidup dapat cocok ditempat tersebut. Semua itu tergantung kebutuhannya dan kemampuan adaptasi dari makhluk hidup tersebut. Makhluk hidup membutuhkan tanah, udara, air, dan matahari untuk mendukung kehidupannya. Sering juga kita jumpai bentuk saling ketergantungan antara manusia, hewan, dan tumbuhan, juga dengan komponen tak hidup lain. Makhluk hidup memiliki sifat yang saling bergantung satu sama lain untuk kelangsungan hidupnya. Makhluk hidup juga bergantung dengan lingkungan atau yang disebut ekosistem. Berbagai ekosistem telah terbentuk di bumi ini yang memiliki keanekaragaman yang saling memenuhi kebutuhan satu sama lain.


2 Didunia ini terdapat berbagai jenis ekosistem baik ekosistem air, maupun ekosistem darat. Di dalam ekosistem inilai terjadi interaksi atau hubungan yang saling membutuhkan antara makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan komponen tak hidup. A. Definisi dan Komponen Penyusun Ekosistem Proses interaksi antara manusia dan bendabenda tak hidup di suatu lingkungan disebut juga ekosistem. Ekosistem berasal dari kata oikos dan system. Oikos berarti rumah, sedangkan system artinya suatu kesatuan yang teratur dan terpadu antara keseluruhan bagian-bagiannya. Berdasarkan hal itu, ekosistem juga dapat berarti hubungan timbal balik antara makhlukmakhluk hidup dan lingkungannya dalam satu kesatuan yang tersusun secara teratur. Menurut batasan yang terdapat didalam Undang-Undang No 4/1982 tentang Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan dan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang menentukan perikehidupan serta kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.


3 a. Pengertian Ekosistem Dalam kehidupan tentu makhluk hidup memiliki tempat yang disebut dengan lingkungan untuk menjalani kehidupannya. Semua saling bergantung ditempat tersebut untuk kebutuhan hidup makhluk hidup. Gambar 1. Ekosistem Darat dan Laut Sumber: www.inews.id Hubungan yang terjadi di antara makhluk hidup, misalnya manusia, hewan, dan tumbuhan serta benda-benda tak hidup di sekitarnya akan membentuk ekosistem. Ekosistem juga merupakan suatu unit dari ekologi yang didalamnya terdiri atas struktur dan fungsi. Struktur dalam ekosistem tersebut berhubungan dengan keanekaragaman spesies. Sedangkan, fungsi dalam ekosistem berkaitan dengan siklus.


4 B. Komponen Ekosistem a. Komponen Biotik Gambar 2. Komponen Biotik Sumber: www.katadata.com Semua makhluk hidup tentunya memerlukan lingkungan tertentu untuk menjadi tempat tinggal dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Didalam lingkungan terdapat suatu komponen yang menyusun ekosistem terdiri atas dua jenis, yaitu komponen biotik dan abiotik. (Sulistyorini, Widyastuti, and Santoso 2021). Komponen biotik merupakan komponen yang bersifat hidup atau hayati, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Dalam ekosistem, komponen biotik dikelompokkan berdasarkan fungsinya, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai atau dekomposer. 1. Produsen Pengertian produsen merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri sehingga disebut sebagai autotrof. Contoh produsen


5 adalah ganggang, bakteri dan tumbuhan hijau yang memanfaatkan sinar matahari atau energi kimia untuk membuat makanan. Gambar 3. Ganggang Sumber: www.belajar.kemdikbud.go.id Semua tumbuhan hijau termasuk dalam produsen karena dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis, yaitu proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H20) dengan bantuan sinar matahari. Daun, batang, dan akar atau buah berfungsi untuk menyimpan makanan hasil proses fotosintesis. Sedangkan oksigen akan dilepaskan ke udara dan bermanfaat untuk pernafasan makhluk hidup lain.


6 Gambar 4. Matahari Sumber: www. Klikhijau.com Tumbuhan dapat melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil atau zat hijau daun. Pada proses fotosintesis, klorofil berfungsi mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Gambar 5. Proses Fotosintesis Sumber: www.wikipedia.com Beberapa tumbuhan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri. Organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan bergantung pada organisme lain disebut heterotrof.


7 2. Konsumen Gambar 6. Belalang, Ular, Kodok, dan Jamur Sumber: www.google.com Makhluk hidup memanfaatkan bahan organik dari produsen untuk menjamin kelangsungan hidupnya karena tidak dapat membuat makanan sendiri atau disebut juga dengan heterotrof. Makhluk hidup yang dikatakan sebagai konsumen yaitu, manusia dan hewan. Dalam rantai makanan, konsumen yang mendapat makanan langsung dari produsen disebut konsumen I (Konsumen Primer), yang memakan konsumen I adalah konsumen II (Konsumen Sekunder), kemudian yang memakan konsumen II adalah konsumen III (Konsumen Tersier), dan seterusnya.


8 Konsumen primer adalah organisme pemakan produsen atau disebut juga herbivora. Contoh konsumen primer adalah serangga, siput, burung pemakan biji dan buah-buahan, serta berbagai jenis mamalia. Konsumen sekunder adalah makhluk hidup yang memakan konsumen primer. Makhluk hidup yang berperan sebagai konsumen sekunder adalah hewan karnivora dan omnivora. Contoh konsumen sekunder yaitu, ular, tikus, dan musang. Konsumen tersier adalah konsumen puncak. Konsumen tersier ini tidak dapat lagi dimangsa hewan lain lagi. Konsumen tersier adalah hewan karnivora. Contoh konsumen tersier adalah harimau, elang, hiu, dan singa. 3. Pengurai atau Dekomposer Pengurai atau yang disebut dekomposer merupakan makhluk hidup yang dapat menguraikan kembali zat-zat yang semula terdapat dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati. Dari proses penguraian akan dihasilkan zatzat hara yang dimanfaatkan kembali oleh produsen. Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang


9 disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Gambar 7. Jamur Sumber: www.betahita.id Komponen biotik mempunyai karakter secara individu dan kelompok. Kumpulan individu sejenis yang berada dalam suatu tempat tertentu disebut populasi. Misalnya, sekumpulan gajah di suatu hutan disebut populasi gajah. Sementara itu, semua populasi yang saling menjalin kehidupan di suatu tempat disebut komunitas. Contohnya, komunitas kolam terdiri atas populasi katak, populasi ikan, populasi tumbuhan teratai, dan populasi rumput ilalang.


10 b. Abiotik Gambar 8. Komponen Abiotik Sumber: www.wikipedia.com Komponen abiotik merupakan komponen yang bersifat nonhayati atau benda-benda tak hidup. Misalnya tanah, udara, cahaya matahari, suhu, udara, unsur hara, bahan organik dan anorganik. a) Air Air merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Salah satu contohnya, 80% tubuh manusia terdiri dari air. Keperluan air di dalam kehidupan sangat mempengaruhi keadaan komponen abiotik dalam ekosistem. Misalnya, hewan tidak dapat hidup apabila tidak ada air untuk dikonsumsi sedangkan tumbuhan juga akan


11 layu dan jika lama kelamaan tidak disirami oleh air maka akan mati. Gambar 9. Air Sumber: www.nationaltempo.com b) Oksigen dan Karbon Dioksida Keberadaan gas oksigen dan karbon dioksida di alam semesta berperan penting bagi kehidupan, karena dapat digunakan untuk proses respirasi atau bernapas bagi makhluk hidup dan juga membantu tumbuhan untuk berfotosintesis. c) Tanah Gambar 10. Tanah Sumber: www.ruangbiologi.co.id


12 Tanah digunakan untuk berbagai aktivitas kehidupan makhluk hidup. Air, zat hara, dan humus yang terdapat didalam tanah sangat dibutuhkan oleh tumbuhan. Kandungan unsur hara yang terdapat pada tanah merupakan sumber kehidupan bagi tumbuh-tumbuhan. d) Kelembapan Gambar 11. Hutan Sumber: www.environment-indonesia.com Beberapa jenis tumbuhan seperti tumbuhan epifit akan tumbuh subur pada daerah yang memiliki kelembapan suhu tinggi. Tumbuhan epifit adalah tumbuhan yang dapat hidup dengan cara menumpang suhu tinggi. Tumbuhan epifit merupakan tumbuhan yang dapat hidup dengan cara menumpang pada tumbuhan lainnya. Contohnya, tumbuhan epifit diantaranya tanaman paku-pakuan, tanaman anggrek dan lumut.


13 e) Cahaya Matahari Gambar 12. Cahaya Matahari Sumber: www.merdeka.com Cahaya matahari adalah sumber energi bagi ekosistem. Cahaya matahari diperlukan oleh tumbuhan untuk fotosintesis. Hasil fotosintesis berguna sebagai makanan hewan dan manusia. Tumbuhan dan hewan tidak dapat hidup tanpa cahaya. C. Jenis-jenis Ekosistem Pada dasarnya, ekosistem yang ada di dunia dibagi menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami terdiri atas ekosistem air dan ekosistem darat. Ekosistem air terdiri atas ekosistem air tawar dan ekosistem air asin. Ekosistem darat terdiri atas ekosistem hutan, padang rumput, padang pasir, tundra, dan taiga. Ekosistem buatan merupakan ekosistem


14 yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sawah dan bendungan merupakan dua contoh ekosistem buatan. a. Ekosistem Alam Ekosistem alam adalah ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya tanpa campur tangan manusia. Ekosistem alami beragam, beberapa jenis ekosistem antara lain ekosistem darat dan ekosistem air. 1. Ekosistem Darat Gambar 13. Macam-macam Ekosistem Darat Sumber: www.zonasiswa.com Ekosistem yang sebagian besar isinya adalah daratan. Setiap daratan dibumi memiliki ciri khas masing-masing. Mewakili tempat serta iklim yang dimiliki setiap ekosistem. Ekosistem ini juga bisa disebut sebagai bioma, seperti bioma hutan gugur, bioma savanna, bioma gurun, bioma hutan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.


15 2. Ekosistem Air Ekosistem air adalah salah satu ekosistem besar yang ada dibumi. Ekosistem ini sebagian besar terdiri dari air. Selain itu, ekosistem ini juga dipengaruhi oleh cahaya matahari yang masuk, temperatur udara, dan jumlah sedimen. Ekosistem air menjadi 2, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut. Gambar 14. Ekosistem Air Tawar Sumber: www.gurugeografi.id Ekosistem air tawar adalah suatu tatanan yang ada di dalam air tawar dan sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup didalam air tersebut dan lingkungan air tawar tersebut. Ekosistem air tawar sering dikatakan juga sebagai perairan darat.


16 Gambar 15. Ekosistem Air Laut Sumber: www.nesabamedia.com Ekosistem laut adalah jenis ekosistem yang berada di wilayah perairan laut. Sumber daya hayati dan non hayati. Permukaan bumi kebanyakan tertutupi oleh laut, kurang lebih 70% merupakan wilayah perairan laut. b.Ekosistem Buatan Gambar 16. Ekosistem Buatan Sumber: www.pegipegi.com Ekosistem buatan adalah sebuah kondisi lingkungan dimana seseorang memang dengan sengaja membentuk atau membuat untuk


17 membantu kelangsungan hidup makhluk hidup yang terdapat dalam ekosistem tersebut. Ekosistem alami beragam, beberapa jenis ekosistem yaitu bendungan, persawahan, waduk. D. Perubahan Ekosistem Gambar 17. Perubahan Ekosistem Sumber: www.gatra.com Ekosistem mengalami perubahan sepanjang waktu. Komponen-komponen didalam ekosistem dapat mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah. Misalnya, pada saat musim hujan, sebuah kebun akan mendapatkan lebih banyak air hujan daripada saat musim kemarau. Pada musim hujan, tanaman tumbuh dengan baik. Tikus-tikus tanah juga akan mendapatkan lebih banyak makanan dari biasanya. Kondisi ini akan meningkatkan populasi tikus tanah di kebun


18 tersebut. Peningkatan jumlah tikus tanah akan mengakibatkan meningkatnya populasi ular tanah. Peningkatan ini disebabkan ular tanah mendapatkan banyak makanan berupa tikus tanah pada musim tersebut. Pada musim kemarau air hujan yang turun berkurang. Tanaman tumbuh lebih lambat. Makanan yang dihasilkan juga lebih sedikit. Keadaan ini akan mengakibatkan menurunnya populasi tikus tanah yang memakan makanan di kebun. Akibatnya, populasi ular tanah pun akan berkurang karena berkurangnya sumber makanan pada musim itu. E. Pola Interaksi dalam Ekosistem a. Aliran Energi dalam Ekosistem Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Sifat energi di ekosistem sesuai dengan termodinamikan yaitu energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat diubah dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi yang lain. Energi dapat diubah untuk menghasilkan energi lainnya yang berguna bagi perkembangan dan pertumbuhan makhluk hidup. Salah satunya energi matahari atau cahaya yang dapat diubah oleh tumbuhan


19 menjadi energi potensial agar membentuk karbohidrat melalui proses fotosintesis yang nantinya akan diubah oleh hewan dan manusia menjadi energi panas dan energi gerak. Aliran energi dan siklus dalam ekosistem terjadi melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Gambar 18. Aliran Energi Dalam Ekosistem Sumber: www.roboguru.com F. Macam-macam Simbiosis Simbiosis merupakan interaksi biologis antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya. Terlepas dari apakah makhluk hidup itu bermanfaat, berbahaya, atau tidak berpengaruh pada satu sama lain. Makhluk hidup yang melakukan ini disebut dengan simbiosis. Simbiosis dibagi menjadi beberapa macam, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, simbiosis parasitisme dan simbiosis amensalisme. 1. Simbiosis Mutualisme


20 Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis namun saling menguntungkan satu sama lain. Dalam hubungan ini, artinya kedua organisme sama-sama tidak ada yang dirugikan. Kerugian bagi keduanya justru adalah ketika simbiosis itu tidak dilakukan. Oleh karena itu, kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi mereka yang mengalami simbiosis jenis ini. Gambar 19. Simbiosis Mutualisme Sumber: www.bahassemua.com Simbiosis mutualisme ini ada yang merupakan kewajiban (mutualisme wajib). Artinya, organisme yang terlibat membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup. Ada juga yang saling menguntungkan, namun kedua spesies dapat bertahan hidup masing-masing dan tidak bergantung satu sama lain (mutualisme fakultatif). 2. Simbiosis Komensalisme


21 Simbiosis komensalisme adalah sebuah interaksi antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu organisme, sementara organisme lain tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Artinya, salah satu makhluk hidup akan diuntungkan sementara makhluk hidup lain tidak terpengaruh. Simbiosis yang mendapatkan manfaat dari simbiosis komensalisme, kemungkinan akan memperoleh tempat berlindung, nutrisi atau penggerak dari spesies inangnya. Sedangkan, spesies inang tidak akan mengalami suatu perubahan maupun mendapatkan sesuatu dari simbiosis komensalisme. Gambar 20. Ikan Remora dengan Ikan Hiu Sumber: www.bahassemua.com 3. Simbiosis Amensalisme Simbiosis amensalisme merupakan hubungan antara dua makhluk hidup dimana satu pihak dirugikan sedangkan pihak lain tidak dirugikan dan juga tidak diuntungkan


22 (tidak terpengaruh apa-apa). Singkatnya, simbiosis amensalisme memiliki arti kondisi dimana salah satu organisme dirugikan atau dibunuh oleh yang lain, sementara yang satu tidak terpengaruh. Gambar 21. Gulma dengan Tanaman Padi Sumber: www.kependidikan.com Hal ini dapat terjadi ketika makhluk hidup yang lebih besar atau lebih kuat menyingkirkan yang lebih kecil atau lebih lemah dari ruang hidup. Biasanya ini dilakukan dengan cara menghilangkan makanan yang membuat satu organisme terbunuh oleh suatu sekresi kimia. 4. Simbiosis Parasitisme Simbiosis Parasitisme adalah ketergantungan yang terjadi ketika pihak yang satu mendapat keuntungan namun merugikan pihak lainnya. Biasanya, simbiosis parasitisme melibatkan organisme parasit


23 seperti kutu, cacing, jamur, bakteri, benalu, dan lain-lain. Gambar 22. Nyamuk dengan Manusia Sumber: www.detik.com Organisme parasit yang berukuran lebih kecil dan dapat berkembang biak lebih cepat ini membutuhkan makhluk hidup lain untuk kelangsungan hidupnya, baik untuk sekedar menjadi tempat tinggal atau sumber makanan. Karena parasit hidup dan mendapatkan makanan dari tempat tinggalnya, maka kematian tempat tinggal atau inang tersebut akan mendatangkan kematian bagi parasit itu sendiri. Contohnya parasit dengan inangnya, nyamuk dengan manusia, lalat dengan buah, dan lainnya.


24 G. Rantai Makanan Rantai makanan adalah perpindahan suatu energi makanan dari sumber daya tumbuhan (produsen) melalui seri organisme atau melalui jenjang makan. Rantai makanan merupakan bagian dari jaring-jaring makanan, di mana rantai makanan bergerak secara linear dari produsen ke konsumen teratas. Gambar 23. Rantai Makanan Sumber: Buku Siswa Kelas 5 Tema 5 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017). Didalam rantai makanan dikenal beberapa jenis konsumen, yaitu konsumen tingkat 1 (primary consumer), konsumen tingkat 2 (secondary consumer), konsumen tingkat 3 (tertiary consumer) dan konsumen tingkat 4 (final consumer).


25 Konsumen tingkat 1 adalah makhluk hidup yang memperoleh makanan atau energi langsung dari produsen. Konsumen tingkat 2 adalah makhluk hidup yang memperoleh makanan dari atau berupa konsumen tingkat 1. Konsumen tingkat 3 adalah makhluk hidup yang memperoleh makanan dari konsumen tingkat 2. Final konsumen adalah konsumen akhir yang berada di puncak dari konsumen lainnya. Jika salah satu produsen tidak ada, makan hewan yang menjadi konsumen akan punah karena tidak dapat mengonsumsi apapun untuk keerlangsungan hidupnya. Jika salah satu konsumen yang tidak ada, makan produsen akan semakin banyak, namun konsumen lainnya yang memakan konsumen pertama akan punah karena tidak mengonsumsi makanan yang semestinya. H. Jaring-Jaring Makanan Rantai makanan merupakan bentuk peristiwa makan dan dimakan yang sederhana. Namun pada kenyataannya, dalam satu ekosistem tidak hanya terdapat satu rantai makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber makanan, karena satu produsen tidak selalu menjadi sumber makanan bagi satu jenis herbivora dan satu jenis herbivora tidak selalu memakan satu jenis


26 produsen. Oleh karena itu, di dalam ekosistem terdapat beberapa rantai makanan yang saling berhubungan membentuk suatu jaring-jaring makanan. Gambar 24. Rantai Makanan Sumber: Buku Siswa Kelas 5 Tema 5 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017). Jaring-jaring makanan adalah sekumpulan dari beberapa rantai makanan yang saling berhubungan. Rantai makanan hanya sebagian kecil dari sebuah jaring-jaring makanan. Secara alami, makhluk hidup memakan lebih dari satu variasi makanan. Dan satu jenis makhluk hidup yang jadi makanan menjadi mangsa dari beberapa jenis pemangsa. Sehingga lebih dari satu rantai makanan yang diperlukan untuk menggambarkan


27 sebuah siklus makan dimakan yang terjadi dalam suatu ekosistem. Sebagai contoh beruang makan ikan, buah beri, madu, dan serangga. Burung hantu makan bermacam-macam hewan mengerat dan ular. Kadang-kadang satu jenis makanan dapat menjadi sumber makanan untuk beberapa organisme yang berbeda. Sebagai contoh rumput dimakan oleh kelinci, lembu, kijang, dan kuda. Sebagai akibatnya satu organisme dapat menjadi bagian dari beberapa rantai makanan yang berbeda. I. Keseimbangan Ekosistem a.Manusia dan Lingkungan Gambar 25. Kepadatan Penduduk Sumber: www.cnnindonesia.com Semakin meningkat jumlah populasi manusia, semakin banyak pula sumber daya alam yang harus diambil untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam merupakan kebutuhan dasar hidup manusia adalah air


28 bersih, udara bersih, bahan pangan, dan ketersediaan lahan. Naiknya kepadatan penduduk menyebabkan kebutuhan air dan udara bersih meningkat. Gambar 26. Pencemaran Sungai Sumber: www.news.republika.co.id Dikota-kota besar pemenuhan kebutuhan bahan baku air bersih dipenuhi dengan memanfaatkan sungai besar yang melintasi kota. Air sungai yang melintasi kota berwarna cokelat dan mengandung sampah, sehingga bila dikonsumsi sebagai air bersih tanpa pengolahan yang memadai akan dapat menimbulkan berbagai penyakit. Kebutuhan udara bersih juga semakin sulit terpenuhi, hal ini disebabkan berkembangnya industri dan padatnya lalu lintas kendaraan bermotor sebagai penghasil bahan pencemar yang cukup tinggi juga masih rendahnya kesadaran lingkungan sering kali


29 menyebabkan manusia melakukan tindakan yang merugikan. Gambar 27. Asap Pabrik Sumber: www.merdeka.com Taman-taman kota yang dulu banyak dijumpai sebagai paru-paru kota, area penahan dan penyerap air sudah banyak yang beralih fungsi. Mengingat kondisi air dan udara saat ini semakin kritis baik kualitas maupun kuantitasnya. Maka, hal ini perlu segera diatasi dengan membuat waduk atau bendungan dan penghijauan. Waduk atau bendungan merupakan tempat untuk mengelola air sungai dan berfungsi sebagai bahan baku air bersih. Kebutuhan dasar manusia lainnya adalah peningkatan kebutuhan pangan dan pemukiman. Untuk kebutuhan pangan diperlukan lahan pertanian. Ironisnya lahan pertanian berkurang karena dipergunakan untuk pemukiman atau kepentingan yang lain. Hal ini menunjukkan penggunaan tanah kurang memperhatikan prinsip-prinsip keseimbangan


30 lingkungan. Kebutuhan pangan meningkat namun ketersediaan lahan terbatas. Penambangan minyak bumi, gas alam, batu bara, pasir, teknologi industri yang menggunakan mesin dan penebangan hutan ternyata di satu sisi dapat memenuhi kebutuhan manusia. Namun, di sisi lain menimbulkan permasalahan lingkungan. Hutan merupakan ekosistem terestrial yang paling dominan dibumi dan tersebar di seluruh dunia. Menurut fungsinya, hutan dibagi menjadi dua, yaitu hutan lindung dan hutan pelestarian alam. Gambar 28. Hutan Sumber: www.bobo.grid.id Hutan lindung merupakan suatu kawasan hutan dengan keadaan sifat alam yang berkemampuan untuk mengatur tata air, mencegah erosi, dan banjir serta memelihara kesuburan. Hutan pelestarian alam mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem


31 penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Hutan lindung dan pelestarian alam bertujuan untuk melindungi dan melestarikan tipe-tipe ekosistem tertentu serta menjamin stabilitas tumbuhan dan hewan. Gambar 29. Hutan Lindung Sumber: www.kumparan.com Tingginya laju pertumbuhan penduduk memicu pemanfaatan sumber daya alam tak terkendali dan mendorong pengalihan tata guna lahan. Hutan kita telah dieksploitasi secara besar-besaran oleh pengusaha pemegang HPH (Hak Pengusaha Hutan), pemegang izin hak pemanfaatan hasil hutan (HPHH), pemegang izin pemanfaatan kayu (IPK), dan lainnya yang semakin memperburuk kualitasnya. Upaya yang


32 dilakukan untuk mengatasi terjadinya kerusakan hutan antara lain sebagai berikut. 1.Penebangan hutan harus dkurangi dan penanaman pohon sebagai pengganti (reboisasi) ditingkatkan. 2.Perlu pengelolaan yang menjamin hasil yang terus menerus. Dalam hal ini pemerintah membuat UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis mengenai Dampak Lingkungan. b.Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keseimbangan Ekosistem Manusia memiliki banyak kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kehidupannya. Kebutuhan paling utama adalah pangan dan keadaan sosial yang mendorong untuk memanfaatkan sumber daya alam. Namun, pemanfaatan sumber daya alam tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Perlu memperhatikan keseimbangan ekosistem untuk pengeksploitasian sumber dayan dan aspek pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Tindakan ini mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem yang akan merugikan makhluk hidup. Memanfaatkan sumber daya alam perlu memiliki pemahaman dan konsep ilmu yang cukup agar dapat mengolah ekologi dan lingkungan hidup


33 sesuai dengan asas dasar dalam memahami hubungan manusia dengan alam dan lingkungan hidupnya. Dampak-dampak yang terjadi akibat tindakan manusia yang tidak bisa memanfaatkan sumber daya alam salah satunya pencemaran. Pencemaran dapat merugikan makhuk hidup. Bagi manusia maupun hewan, pencemaran dapat menimbulkan masalah-masalah yang mengganggu keseimbangan ekosistem. UU RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu, yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Gambar 30. Pencemaran Laut Sumber: www.kabar24.com Ada dua sumber bahan pencemar antara lain: aktivitas alam seperti gunung berapi yang


34 dimana peristiwa vulkanis dapat menyebabkan abu vulkanik ke atmosfer dan menyebabkan udara tercemar; dan aktivitas manusia, diantaranya dalam bidang pertanian, perikanan, industri, pertambangan, dan transportasi. Aktivitas manusia inilah yang akan berdampak bagi pencemaran udara, air, dan tanah.


35 Ekosistem merupakan satuan fungsional ekologi yang membahas terkait hubungan makhluk hidup dengan lingkunganya yang saling berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya. ekosistem yang memiliki struktur yang kompleks, maka akan mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi. Sedangkan, fungsi dalam ekosistem berkaitan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponenkomponen ekosistem. Ekosistem terbagi menjadi 2 yaitu ekosistem biotik dan abiotik. Ekosistem biotik terdiri atas produsen, konsumen dan pengurai, sedangkan ekosistem abiotic terdiri dari air, oksigen dan tanah, kelembapan, suhu dan cahaya matahari. Didalam ekosistem makhluk hidup saling berhubungan dengan makhluk hidup lainnya sehingga terjadilah peristiwa makan-memakan dalam bertahan hidup. Peristiwa inilah yang disebut dengan rantai makanan. Dari rantai makanan kemudian terbentuklah jaring makanan. Jaring makanan ialah peristiwa yang melibatkan banyaknya makhluk hidup yang ikut serta lebih dari satu urutan sehingga menyebabkan terjadinya banyak cabang yang memakan antar makhluk hidup. Untuk menjaga keseimbangan ekosistem di bumi agar tetap stabil maka dibutuhkan keseimbangan ekosistem. Keseimbangan ekosistem ialah terciptanya lingkungan yang harmonis dan seimbang ketika terjadinya interaksi antar


36 komponen dalam ekosistem. Keseimbangan ekosistem terdiri dari 2 faktor, yang pertama manusia dan lingkungannya, lalu yang kedua kegiatan manusia dengan lingkungannya. Keseimbangan ekosistem berdampak baik bagi makhluk hidup dan lingkungannya. Namun, terdapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Faktor utama dari rusaknya keseimbangan ekosistem berasal dari pencemaran. Pencemaran yang dilakukan oleh manusia menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan makhluk hidup. Ekosistem yang tercemar akan mengakibatkan makhluk hidup sulit untuk bertahan hidup ditempat tersebut. Segala hal yang terdapat dalam ekosistem tersebut akan terganggu dan tidak berjalan dengan baik.


37 A. Pilih salah satu jawaban yang benar dan tepat dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d! 1. Komponen abiotik di dalam suatu ekosistem berperan sebagai …. a. penyedia makanan bagi setiap komponen biotik b.sumber energi bagi tumbuhan c. pengendali proses-proses di dalam ekosistem tersebut d.penghasil energi kimian bagi tumbuhan 2. Unsur-unsur penyusun produsen dalam suatu ekosistem dapat terdiri dari …. a. tumbuhan dan bakteri b.organisme fotosintetik dan kemosintetik c. hewan dan fungsi d.tumbuhan, fungsi, dan bakteri 3. Produsen dalam ekosistem perairan berbeda dengan produsen dalam ekosistem daratan, yaitu produsen …. a.di perairan bertubuh kecil, lunak, lemah, dan mempunyai biomassa lebih kecil


38 b.di perairan lebih besar laju metabiolismenya karena mempunyai biomassa lebih besar c. di daratan lebih besar laju metabiolismenya karena mempunyai biomassa lebih besar d.di perairan juga dapat hidup di daratan 4. Daerah aliran sungai merupakan daerah …. a.di sekitar sungai yang merupakan tebing sungai b.yang dialiri sungai c. yang merupakan mata air sungai d.di sekitar suatu badan air, yang memberikan masukan ke badan air tersebut 5. Makhluk hidup yang tidak bisa membuat makanan sendiri adalah …. a.heterotrof b.autotrof c. konsumen d.produsen 6. Pencemaran lingkungan dapat terjadi karena …. a.ekosistem tidak homeostasis b.gangguan terhadap ekosistem melampaui kemampuan homeostasis c. ekosistem dimasuki limbah d.orang menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama


39 7. Lintasan Merumput adalah …. a. proses memakan rumput b.lintasan yang melewati padang rumput c. lintasan energi melalui proses konsumsi langsung terhadap tumbuhan hidup d.lintasan energi melalui tumbuhan rumput 8. Dalam suatu ekosistem selalu akan dijumpai …. a. pohon sebagai produsen b.produsen c. biomassa produsen lebih besar dari pada biomassa konsumen d.biomassa konsumen lebih besar dari pada biomassa produsen 9. Dibandingkan dengan ekosistem perairan, maka ekosistem daratan mempunyai jumlah …. a. produsen lebih besar b.konsumen lebih besar c. mikrokonsumen lebih besar d.biomassa produsen lebih besar 10. Kegiatan manusia yang berpengaruh terhadap ekosistem hutan adalah …. a.membuang sampah plastik di laut b.menggunakan bahan peledak untuk mendapatkan ikan c. menebang pohon sembarangan d.membuang sampah di sungai


40 1.a. penyedia makanan bagi setiap komponen biotik 2.b. organisme fotosintetik dan kemosintetik 3.a. di perairan bertubuh kecil, lunak, lemah, dan mempunyai biomassa lebih kecil 4.d. di sekitar suatu badan air, yang memberikan masukan ke badan air tersebut 5.a. heterotrof 6.b. gangguan terhadap ekosistem melampaui kemampuan homeostasis 7.c. lintasan energi melalui proses konsumsi langsung terhadap tumbuhan hidup 8.b. produsen 9.d. biomassa produsen lebih besar 10. c. menebang pohon sembarangan


41 Alfarisi, Dinan Salman, Etis Ramdan, Feby Fauzul Kabir, and Ulfah Habibah Azzahra. 2021. “Pengabdian Membangun Kesadaran Diri Dalam Bingkai Ekologi Sebagai Usaha Mengembalikan Keseimbangan Alam Bersama Komunitas Mulasara.” 25(25):60–71. Effendi, Rahayu, Hana Salsabila, and Abdul Malik. 2018. “Pemahaman Tentang Lingkungan Berkelanjutan.” Modul 18(2):75. doi: 10.14710/mdl.18.2.2018.75-82. Melawati, Devi, and Farida Istianah. 2022. “Pengembangan Modul Berbasis Etnosains Pada Pembelajaran IPA Materi Ekosistem Kelas V Sekolah Dasar.” Jpgsd 10(4):709–22. Sulistyorini, Endang, Rahayu Widyastuti, and Sugeng Santoso. 2021. “Kelimpahan Fauna Tanah Pada Ekosistem Pascabakar Kecamatan Mentebah, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Indonesia.” Agro Bali : Agricultural Journal 4(3):362–69. doi:


42 10.37637/ab.v4i3.745. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d6408309/simbiosis-parasitisme-adalah-pengertianjenis-dan-contohnya https://news.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek -nasional/18/10/17/pgqiv3282-bau-bangkai-merebakdari-sungai-cisarua https://bobo.grid.id/read/083524358/hutan-konservasikawasan-suaka-alam-dan-kawasan-pelestarian-alammateri-ilmu-pengetahuan-sosial?page=all https://www.merdeka.com/trending/penyebabpencemaran-udara-dan-5-cara-mengatasinya-kln.html https://kabar24.bisnis.com/read/20210424/15/1385690 /tangani-pencemaran-laut-indonesia-australiatingkatkan-koordinasi https://kumparan.com/khosmi-nazika/fungsi-hutanlindung-1yEtlzIg70J https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200814065801 -20-535559/penduduk-kabupaten-bogor-terbanyak-


43 tana-tidung-tersedikit https://bahassemua.com/contoh-simbiosis-mutualisme/ https://nasional.tempo.co/read/1440706/air-danmanfaatnya-bagi-dunia https://environment-indonesia.com/semangat-botawamemadukan-hutan-desa-dan-hutan-adat/ https://zonasiswa.com/ekosistem-darat-pengertianjenis-ciri.html https://www.ruangbiologi.co.id/pemupukan-organik/ https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/mengenallebih-jauh-komponen-abiotik-dalam-ekosistem-12758/ https://katadata.co.id/iftitah/berita/61f75d375e77a/pe njelasan-komponen-biotik-dan-abiotik-serta-contohnya https://kependidikan.com/simbiosis-amensalisme/ https://roboguru.ruangguru.com/question/di-suatuekosistem-sawah-dekat-pemukiman-terdapat-komponenkomponen-ekosistem-dan-aliran_QU-TE2OGDSB


44 https://www.gatra.com/news-432726-teknologiperubahan-iklim-saat-ini-yang-terburuk-dalam-2000- tahun.html https://www.pegipegi.com/travel/5-wisata-teras-sawahdi-indonesia-ini-siap-bikin-kamu-kagum/ https://www.nesabamedia.com/ekosistem-laut/ https://www.gurugeografi.id/2018/03/ekosistem-biomaair-tawar-di-bumi.html https://zonasiswa.com/ekosistem-darat-pengertianjenis-ciri.htmlnational


Click to View FlipBook Version