The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

KETUA TPS : SUWONO
PENULIS : MAHRUK
EDITOR : YULYANI

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ahmadhabibiegeo, 2021-03-24 09:31:10

MODUL GEOGRAFI KELAS X SEMESTER 1

KETUA TPS : SUWONO
PENULIS : MAHRUK
EDITOR : YULYANI

5. Sensor
Sensor adalah benda yang digunakan untuk melacak, mendeteksi dan merekam objek-
objek di alam dalam jangkauan tertentu. Sensor ini bekerja dengan cara merekam
gelombang elektromagnetik yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Beberapa
kemampuan dasar yang dimiliki suatu sensor yang dapat digunakan untuk mengenali
suatu objek atau fenomena adalah sebagai berikut:
a. Resolusi spasial adalah kemampuan suatu sensor untuk menbedakan objek yang
kecil. Semakin kecil objek yang direkam sensor, semakin baik resolusi spasialnya.
b. Resolusi spektral adalah kemampuan sensor untuk merekam rentang panjang ge-
lombang tertentu. Semakin baik resolusi spektral suatu sensor semakin panjang ge-
lombang yang direkam.
c. Resolusi radiometrik yaitu kemampuan sutau sensor untuk membedakan objek
ber-dasarkan perbedaan sifat pemantulan atau pancaran gelombang elektro-mag-
netiknya.
d. Resolusi termal adalah kemampuan suatu sensor untuk mengenali objek berdasar-
kan perbedaan suhu.
Berdasarkan proses perekamannya ada dua jenis sensor, yaitu:
 Sensor fotografik : Sensor yang digunakan sistem fotografik adalah kamera. Cara kerja
sensor ini berdasarkan pantulan tenaga dari objek. Sedangkan detektornya adalah
film sehingga sensor fotografik menghasilkan foto. Sensor fotografik yang dipasang
pada pesawat udara menghasilkan citra yang disebut foto udara, sedangkan sensor
fotografik yang dipasang di satelit sering disebut citra satelit.
 Sensor non fotografik : Sensor elektromaknetik/elektronik ini digunakan pada system
penginderaan jauh nonfotografik karena proses perekaman objek tidak berdasarkan
pembakaran, tetapi berdasarkan sinyal elektronik yang dipantulkan atau dipancarkan
dan direkam oleh detektor. Detektor untuk sensor ini adalah pita magnetik dan proses
perekamannya didasarkan pada energi yang dipantulkan atau dipancarkan. Sensor
elektronik yang direkam pada pita magnetik selanjutnya diproses menjadi data visual
(citra) dan data digital dengan menggunakan komputer.

6. Perolehan data
Perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara menginterpetasi
foto udara secara visual dan cara numerik atau digital, yaitu dengan cara menggunakan
data digital melalui komputer.

7. Pengguna data
Pengguna data adalah orang atau lembaga yang memakai data penginderaan jauh. Data
penginderaan jauh dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Data penginderaan
jauh yang memiliki kerincian dan keandalan sangat dibutuhkan oleh pengguna data.
Untuk lebih
jelas tentang
sistem dan
komponen
penginderaan
jauh silahkan
kalian lihat
gambar beri-
kut:

Gambar 10. Komponen Penginderaan Jauh
Sumber: https://www.geovolcan.com

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 43

C. Jenis Citra Penginderaan Jauh
1. Citra Foto
Citra foto adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan kamera sebagai
sensor dan wahana berada di udara ketika melakukan perekaman. Citra yang dihasilkan
disebut dengan foto udara. Citra foto dapat dibedakan berdasarkan.
a. Berdasarkan spektrum elektromagnetik
 FotoPankromatik:Fotoudarapankromatrikadalahfotoudarayangmenggunakan
seluruh spektrum tampak mata mulai dari warna merah hingga ungu. Kepekaan
film hamper sama dengan kepekaan mata manusia. Pada umumnya digunakan
film sebagai negatif
dan kertas sebagai
positifnya. Wujudnya
seperti pada foto,
tetapi bersifat
tembus cahaya.
Foto pankromatik
dibedakan menjadi
2 yaitu pankromatik
hitam putih dan foto
udara pankromatik Gambar 11. Perbandingan Foto Udara PankromatikBerwarna dan Hitam Putih
Sumber : https://www.gurugeografi.id

berwarna.

 Foto Ortokromatik : Foto ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan
menggunakan spectrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4-
0,56 mikrometer).
Cirinya banyak objek
yang bisa tampak jelas.
Foto ini bermanfaat
untuk studi pantai
karena filmnya peka
terhadap objek di
bawah permukaan
air hingga kedalaman
kurang lebih 20 meter.
Gambar 12. Foto Udara Ortokromatik

Sumber: https://andimanwno.wordpress.com

 Foto Ultraviolet : Foto ultraviolet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan
spectrum ultra violet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Cirinya
adalah mudah untuk mengenali beberapa objek karena perbedaan warna yang
sangat kontras. Kelemahan dari citra foto ini adalah tidak banyak informasi
yang dapat disadap. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak
di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, batuan
kapur juga untuk mengetahui, mendeteksi, dan memantau sumber daya air.

44

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

Gambar 13. Foto Udara Ultraviolet
Sumber: https://andimanwno.wordpress.com

 Foto Inframerah : Foto inframerah yang terdiri dari foto warna asli (true infrared
photo) yang dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat sampai
panjang gelombang 0,9 mikrometer hingga 1,2 mikrometer dan infra merah
modifikasi (infra merah
dekat) dengan sebagian
spectrum tampak pada
saluran merah dan
saluran hijau.. Cirinya
dapat mencapai bagian
dalam daun, sehingga
ronapada foto infra
merah daun tidak
ditentukan berdasarkan
warna, tetapi oleh sifat
Gambar 14. Foto Udara Inframerah

jaringannya. Sumber : https://simplenews05.blogspot.com

b. Berdasarkan posisi sumbu kamera
 Foto Vertikal : Foto vertikal atau yang sebt juga foto tegak yaitu foto yang dibuat
dengan sumbu kamre tegak lurus terhadap permukaan bumi. Kelemahan
foto ini adalah foto yang
ditampilkan hanya tampak
atas. Selain itu, gambar yang
dihasilkan dapat terhalang oleh
awan atau pohon. Kelebihna
foto vertikal ini adalah gambar
yang dihasilkan serupa dengan
peta serta memiliki skala yang
konsisten.
Gambar 15. Foto Udara Tegak

Sumber: https://andimanwno.wordpress.com

 Foto Condong : Foto condong atau juga yang disebu foto miring yaitu foto
yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke
permukaan bumi dengan sudut condong sebesar 100o atau lebih besar. Foto
condong terdiri dari dua jenis, yaitu:
- Foto agak condong (low oblique photograph) yaitu foto yang dibuat apabila
cakrawala tidak tampak pada foto.

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 45

Gambar 16. Foto Agak Condong
Sumber: https://media.neliti.com

- Foto sangat condong (higih oblique photograph)nyaitu foto yang dibuat
apabila cakrawala tampak pada foto.

Gambar 17. Foto Condong
Sumber: https://www.agoda.com/id-id

c. Berdasarkan wahana yang digunakan
Berdasarkan wahana yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi 3, yaitu:
 Foto udara, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan pesawat/balon udara,
layang-layang, drone, crane, dll
 Foto satelit atau foto orbital yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan satelit
 Foto antariksa, yaitu foto yang dibuat menggunakan pesawat ulang alik yang
terbang ke luar angkasa.

d. Berdasarkan warna yang digunakan
Berdasarkan warna yang digunakan citria foto dapat dibedakan atas:
 Foto berwarna semu, yaitu warna citra pada foto tidak sama dengan warna
aslinya. Misalnya pohon pohon yang berwarna hijau dan banyak memantulkan
spketrum infra merah, pada foto tampak berwarna merah.
 Foto berwarna asli yaitu yang menggunakan warna asli atau sesuaidengan warna
objek. Contoh: foto pankromatik berwarna.

2. Citra Non Foto
Citra non foto dihasilkan dengan sensor bukan dengan kamera. Citra non foto daapt
dibedakan berdasarkan spektrum elektromagnetik, sumber sensor dan wahana yang
digunakan.
1. Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan Berdasarkan spectrum
elektro magnetik yang digunakan dalam penginderaan, citra non foto dibedakan
atas:

46

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

 Citra inframerah thermal, yaitu citra yang dibuat dengan spectrum infra merah
thermal. Penginderaan pada spektrum ini mendasarkan atas beda suhu objek
dan daya pancarnya pada citra tercermin dengan beda rona atau beda warnanya.

 Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spectrum
gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil penginderaan dengan sistem aktif
yaitu dengan sumber tenaga buatan, sedang citra gelombang mikro dihasilkan
dengan sistem pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah.

2. Berdasarkan sumber sensor yang digunakan Berdasarkan sensor yang digunakan,
citra non foto terdiri dari:
 Citra tunggal, yakni citra yang dibuat dengan sensor tunggal, yang salurannya
lebar.
 Citra multispektral, yakni citra yang dibuat dengan sensor jamak, tetapi
salurannya sempit, yang terdiri dari:
- Citra RBV (Return Beam Vidicon), sensornya berupa kamera yang hasilnya
tidak dalam bentuk foto karena detektornya bukan film dan prosesnya non
fotografik.
- Citra MSS (Multi Spektral Scanner), sensornya dapat menggunakan spek-
trum tampak maupun spektrum infra merah thermal. Citra ini dapat dibuat
dari pesawat udara.

3. Berdasarkan wahana yang digunakan Berdasarkan wahana yang digunakan, citra
non foto dibagi atas :
 Citra Dirgantara (Airborne Image), yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang
beroperasi di udara (dirgantara). Contoh: Citra infra merah thermal, citra radar
dan citra MSS. Citra dirgantara ini jarang digunakan.
 Citra Satelit (Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa
atau angkasa luar. Citra ini dibedakan lagi atas penggunaannya, yakni:
- Citra satelit untuk penginderaan planet. Contoh: Citra satelit Viking (AS),
Citra satelit Venera (Rusia).
- Citra satelit untuk penginderaan cuaca. Contoh: NOAA (AS), Citra Meteor
(Rusia).
- Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi. Contoh: Citra Landsat
(AS), Citra Soyuz (Rusia) dan Citra SPOT (Perancis).
- Citra satelit untuk penginderaan laut. Contoh: Citra Seasat (AS), Citra MOS
(Jepang)

3. Perbedaan Citra Foto dan Non Foto
Berdasarkan paparan di atas maka dapat diambil kesimpulan perbedaan Antara citra
foto dan non foto, sebagai berikut. Tabel 1. Perbeedaan Citra Foto dan Citra Non Foto

No Valiabel Citra Foto Citra Non Foto
1 Sensor
Kamera Non kamera berdasarkan hasil
2 Detektor scanning

3 Proses Perekaman Film Pita magnetik, termisor, foto konduktif,
foto voltaik

Fotografi/kimi- Elektronik
awi

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 47

4 Mekanisme Perekaman Serentak Parsial
5 Spektrum elektromag- Spektrum Spektrum tampak dan perluasanya,
termal dan gelombang mikro
netik

D. Interpretasi Citra

1. Pengertian Interpretasi Citra
Perekaman interaksi antara tenaga dan objek oleh sensor memghasilkan data atau citra.
Data ini kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang objek
tersebut. Proses analisis data inilah yang diseut interpretasi citra. Menurut Este dan
Simonett (1975), interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji foto udara atau citra
dengan maksud untuk mengidentifikasi objekdan menilai arti pentingnya objek tersebut.
Jadi, di dalam interpretasi citra, penafsir mengkaji citra dan berupaya mengenali objek
melalui tahapan kegiatan: deteksi, identifikasi, dan analisis. Alat yang digunakan untuk
menginterpretasi citra disebut Stereoskop.

2. Unsur-Unsur Interpretasi Citra
 Rona : Rona, adalah tingkat kecerahan/kegelapan suatu objek yang terdapat pada
citra. Air laut memantulakn rona gelap sedangkan pasir memantukan rona terang
 Warna : Warna, adalah wujud tampak mata dengan menggunakan spektrum sempit,
lebih sempit dari spektrum tampak. Misalnya warna cokelat kekuningan pada air
menandakan air tersebut keruh.
 Bentuk : Bentuk, merupakan variabel kualitatif yang mencerminkan konfigurasi
atau kerangka objek. Bentuk merupakan atribut yang jelas dan khas sehingga banyak
objek-objek di permukaan bumi dapat langsung dikenali pada saat interpretasi citra
melalui unsur bentuk saja.
 Ukuran : Ukuran, adalah atribut objek yang meliputi jarak, luas, volume, ketinggian
tempat dan kemiringan lereng. Ukuran merupakan faktor pengenal yang dapat
digunakan untuk membedakan objek-objek sejenis yang terdapat pada foto udara
sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran sangat mencirikan suatu objek.
 Tekstur : Tekstur, sering dinyatakan dengan kasar, sedang, dan halus. Contohnya
pohon besar memiliki tekstur kasar, perkebunan sedang dan tanah kosong memiliki
tekstur halus.
 Pola : Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek
bentukan manusia dan bagi beberapa objek alamiah. Contoh aliran sungai di daerah
pegunungan memiliki pola aliran radial sentrifugal.
 Bayangan : Bayangan, bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada di
daerah gelap. Objek atau gejala yang terletak di daerah bayangan biasanya hanya
tampak samar-samar atau bahkan tidak tampak sama sekali. Meskipun bayangan
membatasi gambaran penuh suatu objek pada foto udara, kadang justru menjadi
kunci penting dalam interpretasi terutama untuk mengenali suatu objek yang justru
kelihatan lebih tampak/jelas dengan melihat bayangannya.
 Situs : Situs adalah tempat kedudukan suatu objek dengan objek lain di sekitarnya.
Situs bukan merupakan ciri objek secara langsung tetapi dalam kaitannya dengan
lingkungan sekitar. Contohnya pola pemukiman yang memanjang sejajar dengan
jalan.
 Asosiasi : Asosiasi diartikan sebagai keterkaitan antara objek satu dengan objek lain.
Adanya keterkaitan itu, maka terlihatnya suatu objek sering merupakan petunjuk
bagi objek lain. Contohnya stasiun kereta berasosiasi dengan rel kereta di sekitarnya.

48

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

 Contoh: Foto Udara dengan skala 1:25.000


Gambar 16. Foto Udara
Sumber: https://andimanwno.wordpress.com/tag/inderaja/

Hasil interpretasi:

Objek Rona Warna Bentuk Ukuran Tekstur Bayangan Pola Situs Asosiasi
Objek 1 Cerah Abu-Abu Persegi 2 x 1 cm Kasar Ada Teratur Jalan Jalan
Objek 2 Gelap Abu-abu Huruf L 0,1 cm x Halus Ada Teratur Jalan
Gedung
gelap 5 cm Perkantoran

E. Langkah-langkah Interpretasi Citra

Interpretasi citra penginderaan jauh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Deteksi, yaitu upaya untuk mengetahui benda dan gejala di sekitar lingkingankita dengan

alat pengindera atau sensor. Deteksi dapat menentukan ada tidaknya suatu objek ayau
fenomena khusus, misalnya hutan hutan tropis.
2. Identifikasi secara menyeluruh disebut juga dengan pembacaan foto (photo reading),
Identifikasi foto dilakukan dengan cara mengklasifikasikan objek yang tampak
berdasarkan pengetahuan tertentu. Identifikasi objek pada citra dilakukan berdasarkan
ciri spektral, spasial dan temporal yang terekam oleh sensor dengan menggunakan
stereoskop. Objek 1 Objek 2
3. Analisis untuk mengelompokkan objek yang memiliki citra yang sama dengan identitas
objek.
4. Deduksi yaitu pemrosesan berdasarkan pada bukti yang mengarah pada hal yang lebih
khusus. Pada tahap deduksi ini kesimpulan dan hipotesis dapat diambil.

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 49

Lembar Kerja Siswa 1.2.2
(Penugasan Mandiri)

1. Amatilah foto udara berikut
2. Pilihlan 5 objek yang ada pada foto udara tersebut, kemudian berilah angka pada foto udara

yang kalian pilih tadi.
3. Buatlah tabel seperti pada contoh interpretasi pada uraian materi di atas.
4. Lakukan interpretasi dengan 9 unsur tadi pada setiap objek yang kalian pilih.
5. Selamat mengerjakan semoga suskes.

Latihan Soal


1. Apa definisi penginderaan jauh menurut pemahaman kalian?
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
2. Jelaskan dengan kata-kaat kalian sendiri tentang komponen system penginderaan jauh?
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................

50

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
3. Jelaskan perbedaan antara citra foto dan citra non foto!
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
4. Mengapa yang digunakan untuk mendeteksi tumpahan minyak di lautan adalah foto ultraviolet?
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
5. Jelaskan langkah-langkah interpretasi citra!
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................


Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 51

Penilaian Diri

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan penuh tanggung jawab dengan cara
memberi tanda ceklis (√) pada kolom ya atau tidak!

NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mampu mempelajari kegiatan pembelajaran 2dengan baik
2 Saya mampu menjelaskan komponen-komponen dalam sistem peng-

inderaan jauh
3 Saya mampu membedakan citra foto dan citra non foto
4 Saya mampu memberikan contoh unsur-unsur interpretasi citra peng-

inderaan jauh
5 Saya mampu menjelaskan langkah-langkah interpretasi citra
6 Saya mampu menginterpretasi foto udara dengan teliti
7 Saya mengerjakan latihan soal dengan jujur dan penuh tanggung jawab

Jika kamu menjawab “Ya”, maka kamu dapat belajar lebih dengan mempertahankannya dan dapat
melanjutkan pembelajaran berikutnya dan sebaliknya bila kamu menjawab “Tidak”, maka segera
lakukan pembelajaran ulang (review).

Nilai Paraf Guru Catatan

52

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

1.2.3 DASAR-DASAR SIG

A. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)

Pada kegiatan pembelajaran sebelumnya, kita telah belajar tentang peta dan penginderaan jauh.
Keduanya tidak dapat dipidahkan dengan system informasi geografis (SIG). SIG merupakan
sistem yang khusus untuk mengolah data based yang berisi data dengan referensi geografis dan
memiliki informasi spasial.
Masukan data SIG banyak diperoleh dari citra penginderaan jauh. Semua informasi itu
diproses dengan menggunakan komputer yang kemudian daapt dikombinasikan menjadi
informasi yang diinginkan. Teknologi ini dapat digunakan untuk pengelolaan perencanaan
pembangunan, tata guna lahan, informasi-informasi kesehatan dan untuk keperluan tanggap
bencana.
Terkait dengan definisi SIG, ada banyak ahli yang menyampaikan pendapatnya Beberapa dapat
dilihat dari tabel berikut:

Tabel 2. Definisi SIG Menurut Para Ahli

No Tokoh Pendapat

1 Rice (2000) SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi,
menganalisis, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan
posisi-posisi di permukaan bumi

2 Bern (1992) SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi
data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat
keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi: a) Akuisi dan
verifikasi data, b) kompilasi data, c) penyimpanan data, d) perubahan
dan updating data, e) menyimpan dan pertukaran data, f) manipulasi
data, g) pemanggilan dan presentasi data, dan h) analisis data.

3 Guo Bo (2002) SIG adalah teknologi informasi yang dapat menganalisis, menhimpan,
dan menampilkan baik data spasial maupun non spasial

4 B A K O S U RTA N A L SIG sebagai kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras

(Badan Koordinasi komputer, perangkat lunak, data geografi, dan personal yang didesain

Survei Dan Pem-etaan untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi,

Nasional) menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang

bereferensi geografi

B. Komponen-Komponen SIG

SIG dibentuk oleh komponen-komponen yang saling terkait satu sama lain. Dari kom-
ponen-komponen tersebut terdapat tiga komponen penting, yaitu perangkat keras komputer,
perangkat lunak dan manusia sebagai pengguna (user).
1. Perangkat keras (Hardware)

Komponen pearngkat keras yaitu komponen SIG yang berupa perlengkapan yang
mendukung kerja SIG. Perangkat keras ini terdiri dari seperangkat komputer seperti CPU,
monitor, printer, digitizer, scanner, plotter, CD Room, floopy, dan flashdisk. Perangkat
keras lain yang digunakan adalah plastic transparan dan ballpoin warna transparan.

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 53

Bagian-bagian dari perangkat hardware beserta fungsinya
 CPU (Central Processing Unit): perangkat utama komputer untuk pemrosesan semua

instruksi dan program.
 VDU (Visual Display Unit): komponen yang digunakan sebagai layar monitor untuk

menampilkan hasil pemrosesan CPU.
 Disk drive: bagian dari CPU untuk menghidupkan suatu program.
 Tape drive: bagian CPU yang menyimpang data hasil pemrosesan.
 Digitzer: alat mengubah data teristris menjadi data digital (digitasi).
 Printer: alat untuk mencetak data maupun peta dalam ukuran relative kecil.
 Plotter: berfungsi seperti printer, digunakan untuk mencetak peta tetapikeluarannya

lebih lebar.
2. Perangkat lunak (Software)

Perangkat lunak (software), yaitu komponen SIG yang berupa programprogram yang
mendukung kerja SIG, seperti input data, proses data, dan output data, contoh prangkat
lunak dari SIG adalah program kerja seperti Mapinfo, Arcview, R2V, ArcInfo dan
sebagainya.
3. Manusia (User/brainware)
Komponen manusia sebagai pengguna (brainware), yaitu pelaksana yang bertanggung
jawab dalam hal pengumpulan, proses, analisis, dan publikasi data geografis. Komponen
braiware inilah yang mengolah data hasil dari lapangan untuk selanjutnya diproses atau
di digitasi menjadi sebuah peta yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu sesuai
dengan fungsinya.

C. Subsistem SIG

SIG dapat mempresentasikan dunia nyata ke dalam layar monitor komputer. Oleh karena itu,
SIG sama halnya dengan lembaran peta yang mempresentasikan dunia nyata di atas kertas.
Meskipun SIG melalui komputerisasi memiliki kelebihan-kelebihan tertentu dibandingkan
dengan peta. Akan tetapi, sebuah peta dapat disebut SIG karena juga menginformasikan data-
data dalam ruang, khususnya muka bumi.

Gambar Skema SIG
Sumber: https://portalgeograf.blogspot.com

54

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

Sebagai sebuah sistem, tahapan kerja dalam SIG meliputi:
1. Masukan (input)

Masukan data merupakan fasilitas dalam SIG yang dapat digunakan untuk memasukkan
data dari mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat diterima dan dapat dipakai
dalam SIG. Masukan data terdiri atas sumber data dan proses memasukkan data.
a. Sumber Data: Sumber data yang dapat digunakan dalam masukan dataantara lain:

 Data Pengindraan Jauh berupa citra, baik citra foto maupun nonfoto. Apabila
sumber data berupa foto udara, harus diolah terlebih dahulu dengan cara
interpretasi, kemudian disajikan dalam bentuk peta. Namun apabila berupa
citra satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah
dilakukan koreksi seperlunya.

 Data Teristris/lapangan adalah data yang diperoleh langsung dari pengukuran
lapangan, antara lain pH tanah, salinitas air, curah hujan, dan persebaran
penduduk. Data teristris dapat disajikan dalam bentuk peta, tabel, grafik, atau
hasil perhitungan saja.

 Data Peta adalah data yang sudah dalam bentuk peta yang siap
digunakan. Guna keperluan SIG melalui komputerisasi, data-data dalam peta
dikonversikan ke dalam bentuk digital.

b. Proses pemasukan data. Ada 2 jenis data yang di input dalam SIG yaitu:
 Data spasial untuk memasukkan data spasial ke dalam SIG dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu digitasi dan penyiaman (scanning).
- Digitasi. Proses digitasi terdiri atas empat tahap, yaitu Penyiapan peta yang
akan digitasi, Menentukan koordinat peta, mengedit data sebelum disimpan
ke data dasar, memasukan atribut dengan kode.
- Penyiaman (scanning) dapat dilakukan menggunakan detector yang dapat
bergerak. Penyiaman yang terkenal ialah penyiaman tabung (drum scanner)
dan penyiaman datar (flatbed scanner).
 Data Atribut. Data atribut suatu objek dapat berupa data kualitatif dan data
kuantitatif.
- Data Kualitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam
bentuk deskriptif yang diperoleh dari pengisian angket; wawancara, dan tan-
ya jawab. Data kualitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan jenis
atau rupa. Sebagai contoh, data kualitatif dalam peta tata guna lahan, antara
lain permukiman, sawah, kawasan industri, tegalan, dan hutan.
- Data Kuantitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam bilan-
gan. Data kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan nilai dari
objek.

2. Proses Pengolahan
Dalam proses pengolahan data meliputi manipulasi dan analisis data merupakan aktivitas
yang meliputi antara lain membuat basis data baru, menghapus basis data, membuat
tabel basis data, mengisi dan menyisipkan data ke dalam tabel, mengubah dan mengedit
data, serta membuat indeks untuk setiap tabel basis data.

3. Keluaran (output)
Subsistem keluaran merupakan penyajian data berfungsi untuk menayangkan informasi
atau hasil analisis data geografi Informasi yang dihasilkan dapat berupa peta, tabel,

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 55

grafik, bagan, dan hasil perhitungan. Melalui informasi itu pengguna dapat melakukan
identifikasi informasi yang diperlukan sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan atau
perencanaan.

D. Keunggulan dan kelemahan SIG

Sistem informasi geografi sebagai satu kesatuan sistem yang saling bekerja dalam menghasil-
kan berbagai bentuk data digital memiliki berbagai kelemahan dan kelebihan. Adapun ben-
tuk-bentuk kelebihan dan kelemahan tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Keunggulan dan Kelemahan SIG

Keunggulan SIG Kelemahan SiG

Data dapat dikelola dalam format yang jelas Membutuhkan SDM yang tinggi dalam bidang

TIK
Biaya murah dibandingkan dengan melakukan Karena sistemnya besar, sehingga sulit untuk

survey lapangan mengaturnya

Data dapat dipanggil kembali dan dapat Mempermudah terjadinya plagiat

diulang dengan cepat Pengembangan sistem informasi membutuhkan
Data dapat diubah secara cepat dan tepat

waktu yang lama karena konsentrasi yang tinggi

atas dapat diubah secara cepat dan tepat
Data spasial dan non spasial dapat Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi

dikelola secara bersamaan operator dan programmer

Analisis data dan perubahan data dapat

dilakukan secara efisien
ata yang sulit ditampilkan secara manual

dapat ditampilkan dengan pembuatan gambar

3 dimensi
Data SIG dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan secara cepat dan tep

56

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

Lembar Kerja Siswa 1.2.3
(Penugasan Mandiri)

1. Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pema-
sukan penyimpanan, manipulais, menampilkan, dan menghasilkan informasi geografi beserta
atribut-atributnya.

.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
2. SIG terdiri dari beberapa subsistem yaitu data input, data manajemen, data manipulasi dan anal-

isis, serta data output.
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
3. Komponen SIG terdiri dari beberapa subsistem yaitu data input. Data manajemen, data manip-

ulasi dan analisis, serta data output.
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
4. Citra hasil pemnginderaan jauh dibedakan menjadi dua yaitu citra foto dan citra non foto.
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
5. Dalam menginterpretasi citra ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan yaitu rona, warna,

bentuk, ukuran, tekstur, bayangan, pola, situs dan asosiasi.
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 57

EVALUASI

Uji Kompetensi 1.1

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Peta yang menyajikan informasi kenam- juk arah pada peta adalah ….
pakan tertentu di permukaan bumi (spe- A. legenda
sifik) disebut peta …. B. judul
A. kadaster C. garis tepi
B. umum D. skala
C. tematik E. orientasi
D. dunia 7. Simbol sungai pada peta digambarkan
E. kontur dengan warna ….
A. coklat
2. Kenampakan alam yang digambarkan B. merah
dengan simbol area adalah …. C. biru
A. jalan raya D. hijau
B. rel kereta api E. kuning
C. ibu kota 8. Kesalahan yang mungkin terjadi pada saat
D. danau pembuatan peta sebagai akibat perubahan
E. gunung dari bentuk lengkung ke bentuk permu-
kaan disebut ….
3. Sebuah peta yang memiliki skala 1: A. proyeksi
250.000, maka peta tersebut termasuk ke B. distorsi
dalam jenis peta …. C. registrasi
A. skala kecil D. kartografis
B. skala sedang E. estimasi
C. skala besar 9. Perhatikan data interpretasi citra berikut!
D. kadaster (1) rona : gelap
E. chorografi (2) ukuran : tinggi seragam
(3) situs : pantai atau tepi sungai hingga
4. Proyeksi peta yang digunakan untuk me-
metakan daeran kutub adalah proyeksi …. batas payau
A. kerucut normal Berdasarkan data tersebut bentang alam
B. kerucut transversl yang dimaksud adalah....
C. azimuthal normal A. hutan bakau
D. azimuthal transversal B. rawa
E. azimuthal ablique C. hutantropis
D. sabana
5. Perhatikan ilustrasi berikut! Berdasarkan E. taiga
ilustrasi tersebut, jarak E dan F pada peta 10. Gambaran yang tampak dari suatu objek
II adalah.... yang diamati dan direkam dengan meng-
A. 2,5 cm gunakan foto disebut ….
B. 4 cm A. wahana
C. 8 cm B. citra
D. 12 cm
E. 24 cm

6. Simbol peta yang berfungsi sebagai petun-

58

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

C. satelit 15. Komponen berupa informasi menga-
D. sensor nai objek-objek geografis yang dapat
E. tenaga diidentifikasi dan memiliki acuan lokasi
11. Perbedaan data visual dengan data digital berdasarkan titik koordinatnya adalah ….
adalah …. A. spasial
A. data visual berupa citra, data digital be- B. lokasi
C. dasar
rupa pita magnetic D. digital
B. data visual berupa foto, data digital be- E. primer

rupa angka 16. Sistem Informasi Geografi (SIG) mer-
C. data visual berupa proses rekaman, upakan sistem kompleks yang terdiri atas
komponen-komponen yang terintegrasi.
data digital berupa non citra Komponen SIG tersebut adalah ....
D. data visual berupa spektrum elektro- A. Perangkat keras, lunak, data , manaje-
men
magnetik, data digital berupa proses B. perangkat keras, lunak, data dan infor-
rekaman masi spasial
E. data visual berupa citra foto, data digi- C perangkat komputer, manajemen, dan
tal berupa citra non foto data geospasial
12. Citra foto yang menggunakan semua D. perangkat keras, lunak, data raster dan
spektrum sinar dari warna merah hingga data vector
ungu disebut foto …. E. data dan informasi geografi , manaje-
A. oblique men, dan geospasial
B. ortokromatik
C. inframerah 17. SIG Perhatikan pernyataan berikut!
D. pankromatik (1)data mudah diperbaharui;
E. multispektreal (2)biaya lebih mahal dibandingkan survei
13. Tingkat kegelapan atau kecerahan suatu langsung;
objek disebut …. (3)data mudah dimanipulasi;
A. rona (4)hasil analisis mudah dibawa;
B. tekstur (5)informasi yang dihasilkan cepat dan te-
C. bayangan pat.
D. bentuk Keunggulan Sistem Informasi Geografis
E. situs (SIG) ditunjukkan oleh nomor....
14. Kegunaan peta. A. (1), (2), dan (3)
(1) Pemetaan penggunaan lahan; B. (1), (3), dan (5)
(2) Pemantauan distribusi sumber daya C. (2), (3), dan (4)
alam; D. (2), (3), dan (5)
(3)Perencanaan pembangunan wiayah. E. (3), (4), dan (5)
Manfaat penginderaan jauh pada per-
nayatan di atas adaah dalam bidang: 18. Perangkat keras (hardware) komputer dari
A. sumber daya alam dan lingkungan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang
B. tata guna lahan dan pertanahan berfungsi untuk memasukkan data ke da-
C. pembangunan dan lingkungan lam jaringan komputer antara lain ....
D. geologi dan pertanahan A. VDU, printer dan scanner
E. geologi dan pembangunan wilayaH B. scanner, Arc View dan CD-Rom
C. scanner, CPU dan tape driver

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 59

D. CD-Rom, flash disk, dan printer
E. plotter, printer dan CPU
19. Tahapan kerja Sistem Informasi Geografis
(SIG) adalah ….
A. masukan data-analisis data-penyajian

data
B. analisis data- penyajian data- masukan

data
C. penyajian data- masukan data-analisis

data
D. masukan data-analisis data- masukan

data
E. analisis data- penyajian data- analisis

data
20. Data digital yang posisinya diwakili oleh

grid sehingga disebut juga sel grid adalah
….
A. rasio
B. interval
C. ordinal
D. vector
E. raster

60

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

Penilaian Diri

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan penuh tanggung jawab dengan cara
memberi tanda ceklis (√) pada kolom ya atau tidak!

NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Saya mampu mempelajari kegiatan pembelajaran dengan baik
2 Saya mampu menjelaskan pengertian SIG menggunakan bahasa

sendiri
3 Saya mampu menjelaskan komponen-komponen SIG
4 Saya mampu menguraikan subsistem SIG dengan cermat
5 Saya mampu mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan SIG
6 Saya mampu mengerjakan latihan soal dengan jujur dan penuh tang-

gung jawab

Jika kamu menjawab “Ya”, maka kamu dapat belajar lebih dengan mempertahankannya dan dapat
melanjutkan pembelajaran berikutnya dan sebaliknya bila kamu menjawab “Tidak”, maka segera
lakukan pembelajaran ulang (review)

Nilai Paraf Guru Catatan

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 61

62

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

MODUL 1.3 BUMI SEBAGAI

RUANG KEHIDUPAN

Nasihat Guru

Belajar adalah sendi kehidupan untuk diri kita, keluarga, dan bangsa. Maka peserta didik dalam
mempelajari ilmu geografi harus dengan penuh tanggung jawab dan serius guna mencapai pendidikan
yang hakiki. Pendidikan ini menjadi bekal kalian dalam menghadapi berbagai macam permasalahan
kehidupan yang akan datang. Belajar juga menjadi kewajiban kita selagi kita masih bernafas di bumi
ini.

Peta Konsep

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 63

Metode pembelajaran

Diskusi, kerja kelompok, tanya jawab, penugasan, dan presentasi, sehingga dapat menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya melalui belajar Geografi, mengembangakan sikap jujur,
peduli, dan bertanggungjawab sebagai karakter positif serta dapat mengembangkan budaya literasi,
kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreasi.

Kompetensi Dasar

3.3. Menganalisis dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan
4.1. Menyajikan karakteristik planet bumi sebagai ruang kehidupan dengan mengunakan peta, bagan,

gambar, tabel, grafik, foto dan/atau video

Tujuan Pembelajaran

1. Setelah kegiatan modul 1.3.1 ini kalian diharapkan mampu menjelaskan teori pembentukan tata
surya dan pembentuk permukaan bumi dengan cermat

2. Setelah kegiatan pembelajaran 1.3.2 ini kalian diharapkan mampu menjelaskan perkembangan
kehidupan di Bumi dan dapat membuat laporan disertai gambar dan/atau table perkembangan
kehidupan di Bumi dengan penuh semangat dan percaya diri.

3. Setelah kegiatan modul 1.3.3 ini kalian diharapkan mampu menganalisis dampak rotasi dan
revolusi bumi serta memberikan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan teliti
dan cermat.

Materi Pembelajaran

Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi, contoh
soal, soal latihan dan soal evaluasi.

Pertama : Teori Pembentukan Planet Bumi meliputi teori pembentukan tata surya, teori pem-
bentuk permukaan teori kontraksi, teori dua benua, teori pergeseran benua, teori
konveksi dan teori lempeng tektonik

Kedua : Perkembangan Kehidupan di Bumi, meliputi zaman Arkaekum, zama Paleozoikum,
zaman Mesozoikum dan zaman Neozoikum

Ketiga : Dampak Rotasi dan Revolusi Bumi terhadap kehidupan, meliputi rotasi dan revolu-
si bumi.

64

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

1.3.1PEMBENTUKAN PLANET BUMI

A. Fase Pembentukan Bumi

Fase-fase pembentukan bumi terdiri atas delapan fase, yaitu sebagai berikut.
1. Fase awal mula jadi alam semesta (big bang). Pada saat big bang, bumi terwujud tetapi ba-

han-bahannya telah ada bersama dengan bahan-bahan buntang dan planet-planet lain.
2. Fase pembentukan bintang-bintang. Matahari dan bumi sebagai calon tata surya belum

dilahirkan.
3. Fase supernova. Yaitu ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi

yang teramat besar.
4. Fase pendinginan nebula. Barulah setelah ada kejutan lagi dari supernova yang ada di

sekitarnya, gravitasi antarbahan nebula mulai aktif. Ketika gravitasi mulai bekerja, pem-
bentukan sebuah bintang dan atau matahari mulai terjadi.
5. Fase pembentukan matahari dan cincin planet. Sebagian debu dan gas di bagian dalam
nebula mulai berkumpul dan bergabung kemudian secara perlahan-lahan.
6. Fase akresi. Pada saat ini bumi dengan susunan materi yang seragam belum ada daratan
dan atau lautan.
7. Fase pembentukan bumi. Bahan bahan dari meteor yang memiliki berat jenis yang lebih
tinggi mulai tenggelam ke pusat bumi. Akibatnya, tebentuklah inti bumi.
8. Pembentukan atmosfer, samudera dan makhluk hidup.

B. Teori Pembentukan Tata Surya

Bumi merupakan planet tempat tinggal kita sebagai manusia serta berbagai makhluk hidup
lainnya. Dalam Tata Surya, Bumi adalah planet ketiga dari Matahari setelah Merkurius dan
Venus. Hingga saat ini, belum ditemukan planet lain yang memiliki tanda-tanda makhluk
hidup di dalamnya selain Bumi. Tapi, pernahkah kalian berpikir tentang teori pembentukan
Bumi?
Seperti alam semesta, tentunya Tata Surya dan Bumi memiliki awal mula pembentukannya.
Karena hal tersebut tidak dapat diamati atau diuji lewat eksperimen, para ilmuwan
mengemukakan teori mengenai pembentukan Bumi. Saat ini, terdapat sebanyak 5 teori
pembentukan Bumi yang umum dikenal. Apa saja? Mari kita simak.
1. Teori Pasang Surut Gas

Gambar 1. Pasang surut gas 65
Sumber : http://3.bp.blogspot.com

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

Teori pasang surut gas pertama kali dikenalkan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys tahun
1918. Menurut mereka, sebuah bintang besar mendekati Matahari dalam jarak dekat dan
menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh Matahari yang saat itu masih berupa gas.
Saat bintang tersebut mendekat, akan terbentuk gelombang raksasa pada tubuh Matahari yang
disebabkan oleh gaya tarik bintang. Gelombang tersebut mencapai ketinggian yang luar biasa
dan menjauh dari inti Matahari menuju bintang tersebut. Gelombang yang membentuk lidah
pijar mengalami perapatan gas hingga terpecah menjadi planet-planet.
2. Teori Ledakan Besar

Gambar 2. Teori ledakan besar
Sumber: http://belajar-sejarahindonesia.blogspot.com

Teori ledakan besar atau big bang mungkin menjadi salah satu yang paling terkenal. Teori ini
menyebutkan bahwa Bumi terbentuk selama puluhan miliar tahun. Mulanya, terdapat gumpalan
kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut menyebabkan bagian-bagian
kecil dan ringan dari kabut terlempar ke luar dan berkumpul membentuk cakram raksasa. Di
satu waktu, gumpalan kabut raksasa itu meledak membentuk galaksi dan nebulanebula.
Selama kurang-lebih 4,6 miliar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk
Galaksi Bima Sakti yang di dalamnya terdapat Tata Surya. Bagian ringan yang terlempar keluar
di awal mengalami kondensasi hingga membentuk gumpalan yang mendingin dan memadat
menjadi planet-planet, termasuk Bumi.
3. Teori Kabut Nebula

Gambar 3. Teori Nebula
Sumber: https://1.bp.blogspot.com

66

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

Teori pembentukan Bumi yang selanjutnya dinamakan dengan teori kabut nebula. Teori
ini dikemukakan oleh Immanuel Kant di tahun 1755 yang kemudian disempurnakan
oleh Piere de Laplace di tahun 1796. Karena itu, teori ini juga sering dikenal sebagai teori
kabut Kant-Laplace.
Teori ini menyebutkan bahwa di alam semesta terdapat gas yang berkumpul menjadi
kabut nebula. Gaya tarik-menarik antargas membentuk kumpulan kabut yang sangat
besar dan berputar semakin cepat. Prosesperputaran ini mengakibatkan materi kabit di
bagian khatulistiwa terlempar dan berpisah, kemudian memadat karena pendinginan.

4. Teori Planetasimal

Gambar 4. Teori Planetasimal
Sumber: https://www.pelajaran.co.id

Di awal abad ke-20, seorang ahli astronomi Amerika Forest Ray Moulton beserta
ahli geologi Thomas C. Chamberlain mengemukakan teori planetesimal. Teori ini
menyebutkan bahwa Matahari tersusun dari gas yang bermassa besar. Pada satu titik,
bintang lain yang berukuran hampir sama melintas dekat dengan Matahari sehingga
hampir menjadi tabrakan.
Akibatnya, gas dan materi ringan di bagian tepi Matahari dan bintang tersebut menjadi
tertarik. Materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk gumpalan-gumpalan
yang dinamakan dengan planetesimal. Planetesimal tersebut mendingin dan memadat
hingga akhirnya menjadi planetplanet yang mengelilingi Matahari.

5. Teori Bintang Kembar

Gambar 5. Teori Bintang Kembar 67
Sumber: https://ilmugeografi.com

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

Teori pembentukan Bumi yang terakhir dikenal dengan sebutan teori
bintang kembar. Teori ini dicetuskan oleh ahli astronomi Raymond Arthur Lyttleton.
Menurutnya, galaksi merupakan kombinasi dari bintang kembar. Salah satu bintang tersebut
meledak dan menyebabkan banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak
memiliki gaya gravitasi yang kuat, sebaran pecahan ledakan bintang lainnya mengelilingi
bintang tersebut. Bintang yang tidak meledak kemudian dikenal dengan Matahari, sementara
pecahanpecahannya adalah planet yang mengelilinginya.

C. Teori Pembentukan Bumi

Kondisi Bumi pada awal terbentuknya berbeda dengan kondisi sekarang.
Pada saat itu, bahan Bumi masih homogen atau seragam tanpa benua dan samudera. Unsur
yang ada di dalamnya terdiir dari silikon, oksida besi, magma dan sebagian kecil berupa unsur
kimia lainnya.
Pada awal pembentukan seluruh bagian planet Bumi relatif dingin, namun
lama kelamaan meningkat suhunya menjadi seperti saat ini. Sejumlah ahli memberikan
penjelasan dengan mengajukan tiga faktor penyebab naiknya suhu di Bumi, yaitu karena
adanya akresi, kompresi dan disintegrasi atau penguraian unsur-unsur radiokatif.
Akresi adalah penambahan panas karena bumi dihujani pleh benda-benda angkasa. Energi dari
benda-benda angkasa tersebut berubah menjadi panas. Kompresi adalah proses pemadatan
Bumi karean gaya gravitasi. Bagian dalam bumi menerima tekanan yang lebih besar dibanding
bagian luarnya. Tingginya suhu pada bagian inti Bumi mengakibatkan unsur besi mencair.
Sedangkan disintegrasi adalah proses penguraian unsur-unsur radioaktif seperti uraniu,
thorium dan potasium, dimana pada saat proses penguraian diiringi dengan proses pelepasan
panas.

Gambar 6. Relief Muka Bumi
Sumber: https://www.kakakpintar.id

Gaya dan proses yang terjadi di dalam bumi akan dapat menyebabkan terbentuknya berbagai
macam bentuk muka bumi, seperti terjadinya daratan (benua), pegunungan dan perbukitan,
cekungan, elmbah, tebing, dan lain-lainnya yang merupakan relief muka bumi. Gaya dan
proses yang terjadi didalam bumi tersebut tidak dapat diamati atau diselidiki secara langsung
dan oleh karena itu perlu suatu metode dan pendekatan yang dapat menghasilkan suatu teori/
hipotesis.
Berikut ini adalah beberapa teori pembentukan muka bumi menurut para ahli:
1. Teori Kontraksi dan Pemuaian (Contraction and Expasion Theory)

Teori ini pada awalnya dicetuskan oleh Descrates (1596-1650) dan kemudian di dukung

68

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852). Descrates men-yebutkan bahwa
bumi terus mengalami penyusutan dari masa ke masa karena adanya proses pendinginan.
Akibat dari proses penyusutan ini permukaan bumi mengkerut dan terbentuklah relief
berupa gunung, lembah dan dataran. Analogi teori ini di adopsi dari kulit buah apel yang
mengering. Dari teori ini dapat dijelaskan mengenai proses terbentuknya lipatan pada
permukaan bumi, namun teori belum dapat menjelaskan proses terbentuknya daerah-
daerah tekanan.

2. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory)
Teori yang dikemukakan oleh Edward Zuess pada tahun 1884 ini menyebutkan bahwa
bumi ini pada awalnya terdiri atas dua benua yang sangat besar yaitu Laurasia di bagian
kutub utara dan Gondwana pada bagian kutub selatan. Kedua benua ini terus mengalami
pergerakan ke arah ekuator bumi hingga pada akhirnya terpecah menjadi beberapa
benua yang lebih kecil. Disebutkan Laurasia terpecah menjadi benua Asia, Eropa dan
Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi benua Afrika, Australia dan
Amerika Selatan.

3. Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory)
Pada tahun 1912, Alfred Wegner mencetuskan teori pengapungan benua ini. Ia
menyebutkan bahwa pada awalnya hanya terdapat satu benua yang sangat besar dimuka
bumi yang disebut Pangea. Kemudian Pangea ini terpecah dan terus mengalami
perubahan melalui pergerakan dasar laut. Gerakan sentripugal dari rotasi bumi
menyebabkan pecahan-pecahan pangea tersebut bergerak ke arah barat menuju ekuator.
Teori ini didukung dengan bukti-bukti bahwa terdapatnya kesamaan garis pantai, batuan
dan fosil antara Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur.

4. Teori Konveksi (Convection Theory)
Teori konveksi ini pertama kali dicetuskan oleh Arthur Holmes sekitar
tahun 1927 dan kemudian dikembangkan oleh Harry H. Hess dan Robert Diesz. Teori
ini menyebutkan bahwa terdapat arus konveksi dari dalam mantel bumi yang terdiri
dari massa berupa lava. Ketika arus konveksi ini membawa lava sampai ke permukaan
bumi di bagian punggung tengah samudra (mid oceanic ridge), akan menyebabkan lava
tersebut membeku dan membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga menggeser
dan menggantikan kulit bumi yang lama. Teori ini didukung dengan adanya bukti
bahwa terdapatnya bagian mid oceanic ridge itu sendiri, seperti mid Atlantic Ridge dan
Pasific Atlantic Ridge. Selain itu berdasarkan sebuah penelitian mengenai umur laut
juga dibuktikan bahwa semakin jauh dari punggung tengah samudera, umur batuan-
batuannya semakin tua.

5. Teori Lempeng Tektonik (Tectonic Plate Theory)
Teori yang dikemukakan oleh Tozo Wilson sekitar tahun 1965 ini menyebutkan bahwa
kulit bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer,
dan lempeng-lempeng pembentuk kulit bumi ini selalu bergerak karena adanya pengaruh
arus konveksi dari lapisan astenosfer.
Litosfer bumi terdiri dari dua lempeng yaitu lempeng benua dan lempeng
samudera. Lempeng samufdera tersuusn oleh batuan basa yang dapat dijumpai di dasar
samudera, sedangkan lempen benua tersusun oleh batuan asam.
Berdasarkan arah pergerakan lempeng tektonik ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu:

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 69

a. Gerak konvergen yaitu berupa gerakan saling bertubrukan antar lempeng tektonik,
baik lempeng benua maupun lempeng samudra. Beberapa pegunungan seperti
Himalaya muda, Alpen, Rocky dan Andes disebut merupakan relief yang terbentuk
akibat proses kenvergensi ini. Ada tiga jenis gerkan konvergen yaitu:
 Subduksi: Pergerakan konvergen antara lempeng benua dan lempeng samudera,
dengan lempeng samudera jatuh di bawah lempeng benua, karena gravitasi
spesifik lempeng benua kurang dari lempeng samudera. Contohnya adalah parit
yang membentang dari barat Sumatra, selatan Jawa, ke selatan Nusa Tenggara.
 Obduksi: Pergerakan konvergen diantara kerak benua dan kerak samudera,
tempat kerak benua tenggelam/ menunjam di bawah kerak samudera.
Penunjaman ini terjadi yakni karena adanya perubahan dari batas lempeng
divergen kemudian menjadi konvergen, menimbulkan terjadinya kerak benua
berbenturan dengan kerak samudera.
 Kolisi: Gerakan konvergen antara lempeng benua dan lempeng benua. Kedua
pelat memiliki massa jenis yang tidak berbeda untuk membentuk pegunungan
yang tinggi, seperti Pegunungan Himalaya.

b. Gerak divergen, yaitu Gerakan lempeng dimana lempeng bergerak saling menjauh,
dengan gaya yang bekerja pada gerakan ini adalah gaya Tarik (tensional). Perbedaan
ini menyebabkan magma naik dari pusat bumi, membentuk dasar lautan atau kerak
samudera. Contohnya adalah MOR (Mid Ocean Ridges) di dasar Samudera Atlantik.

c. Sesar Mendatar (Transform), yaitu gerakan berlawanan arah yang menyebabkan
terjadinya pergesekan antar lempeng tektonik. Sesar San Andreas yang terbentang
sepanjang 1.200 km merupakan salah satu relief yang terbentuk akibat adanya
proses transform ini.

Gambar 7. Gerak Lempeng Tektonik
Sumber: https://id-static.z-dn.net

70

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

Lembar Kerja Siswa 1.3.1
(Penugasan Mandiri)

Setelah kalian mengetahui teori-teori pembentukan permukaan bumi, analisislah kelima teori tersebut
dengan mencari persamaan dan perbedaan, cobalah buat kesimpulan mengenai pembentukan
permukaan bumi, tulislah hasil kesimpulan kalian dan kumpulkan pada guru kalian masing-masing

No Teori Persamaan Perbedaan

1

2

3

4

5



Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 71

Latihan Soal

Kerjakan soal berikut secara mandiri dan percaya diri, jika mengalami kesulitan berdiskusilah den-
gan teman sejawat.
1. Bagaimana teori perkembangan tata surya menurut Laplace?
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
2. Jelaskan persamaan teori planetasimal dengan teori pasang surut gas?
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
3. Apa yang kalian ketahui tentang pangea?
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
4. Jelaskan proses pembentukan permukaan bumi menurut teori apungan benua?
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
5. Apa dampak dari gerak divergen dalam kehidupan?
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

72

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

Penilaian Diri

Setelah kalian mempelajari materi pada kegiatan pembelajaran 1 ini, isilah penilaian diri ini dengan
jujur dan bertanggung jawab yang berisi tentang pemahaman materi dengan memberikan tanda
centang (√) pada tabel berikut.

No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya mampu menjabarkan tentang teori-teori pembentukan tata surya

2 Saya mampu membedakan teori-teori pembentukan tata surya

3 Saya mampu menganalisis persamaan dan perbedaan teori pembentu-
kan tata surya dari beberapa Ahli

4 Saya mampu menganalisis teori pembentukan permukaan bumi

5 Saya dapat memberikan contoh dampak gerak konvergen, divergen
dan transform

6 Saya mengerjakan tugas mandiri secara cermat dan teliti

7 Saya mengerjakan latihan soal dengan jujur

Jika kamu menjawab “Ya”, maka kamu dapat belajar lebih dengan mempertahankannya dan dapat
melanjutkan pembelajaran berikutnya dan sebaliknya bila kamu menjawab “Tidak”, maka segera
lakukan pembelajaran ulang (review)

Nilai Paraf Guru Catatan

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 73

74

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

1.3.2PERKEMBANGAN KEHIDUPAN DI BUMI

Menurut para ahli, sejarah perkembangan di Bumi dibedakan menjadi 4 zaman yaitu zaman Arkaekum,
zaman Palezoikum, zaman Mesozoikum, dan zaman Neozoikum. Hal ini berdasarkan pada skala
waktu geologi. Bagaimana penjelasan mengenai empat zaman tersebut? Berikut adalah penjelasan
lengkapnya.

A. Zaman Arkaekum

Zaman arkaekum adalah zaman tertua yang berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun.
Pada zaman itu bumi masih merupakan bola gas sangat panas yang berputar pada porosnya.
Sehingga pada masa itu kehidupan di bumi belum ada.
Ciri-ciri zaman arkaekum:
1. Belum ada kehidupan
2. Bumi masih berupa bola gas yang sangat panas
3. Berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun yang lalu

B. Zaman Paleozoikum

Zaman paleozoikum adalah zaman dimana keadaan bumi masih belum stabil, iklim masih
berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Zaman ini berlangsung kurang lebih 340
juta tahun. Pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan seperti makhluk bersel satu
(mikroorganisme), hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis ikan, dan jenis
ganggang atau rumput-rumputan.

Ciri-ciri zaman Paleozoikum:
1. Sudah mulai terdapat kehidupan berupa mikroorganisme
2. Keadaan bumi masih belum stabil
3. Iklim masih berubah-ubah
4. Curah hujan sangat besar
5. Berlangsung sekitar 340 juta tahun

Adanya hewan dan tumbuhan di bumi pada zaman ini diketahui dari sisasisanya yang telah
membatu yang disebut fosil. Fosil ini umumnya ditemukan di batu karang. Zaman ini disebut
juga zaman primer (Zaman pertama). Zaman paleozoikum dibagi menjadi enam periode,
berturut-turut dari yang paling tua, Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm.
1. Periode Kambirum (500-570 juta tahun yang lalu)

Zaman Kambrium ini terbagi lagi menjadi tiga macam, diantaranya yaitu:
 Fauna Kambrium Bawah yaitu sifatnya kosmopolit, yang dimaksud binatang–

binatang masih tersebar di banyak bagian dunia.
 Fauna Kambrium Tengah yaitu daerah kambrium ini terbagi menjadi daerah – daerah

fauna di Pasifik dan Atlantik.
 Fauna Kambrium Atas yaitu daerahnya meliputi fauna Pasifik dengan ciri

Diclocephalus dan menembus Eropa, tiongkok, Tibet sampai Spanyol. Ciri Olenus
ada di daerah fauna Atlantik.
2. Periode Ordovisium (435 – 500 juta tahun yang lalu)
Ciri – ciri dari periode ini yaitu penampilan ikan tanpa rahang, yang merupakan
vertebrata tertua dan penampilan pertama beberapa vertebrata seperti tetracoral,
graptolite, bryozone, asteroid (bintang laut), econoid (landak laut), dan crinoid (teratai
laut).

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 75

Zaman ini juga terjadi perkembangan yang pesat pada Graptolit dan Trilobit, sedangkan
echinodermata dan branchiopoda mulai mengalami penyebaran. Samudera dari zaman
es meluap, yang akibatnya Gondwana dan benua lain menutup celah disekitarnya.
3. Periode Silur (395 – 435 juta tahun yang lalu)
Dalam periode awal yang udah ditentukan dengan berdasarkan terjadinya kepunahan
sebesar 60% dari jenis spesies laut atau yang sering disebut dengan kepunahan Ordivician-
Silurian.Selama waktu itu, dalam adanya sebuah tanda – tanda yang tertua terhadap
kehidupan vertebrata muncul.
4. Periode Devon (345 – 395 tahun yang lalu)
Periode devon ini ditunjukkan, vertebrata dan juga antropoda mulai melakukan
kolonisasi diatas daratan. Kolonisasi dilakukan dengan memaksimalkan oksigen yang
dihirup dan mengantisipasi kekurangan air, jadi penyebarannya bisa sampai ke seluruh
dunia. Ikan Hiu dan ikan yang mempunyai rahang pemangsa di lautan mengalami per-
kembangan besar-besaran pada masa ini. Binatang sejenis serangga dan juga amfibi
mulai berinvasi ke daratan dan tumbuhan daratan mulai berkembang. Tumbuhan–
tumbuhan biji, juga mulai tersebar pada Zaman Paleozoikum di periode devon ini dan
tersebar lalu berkembang jadi hutan yang luas. Selain itu, juga mulai bermunculan ikan
bersirip, terumbu karang, trilobit dan brachiopoda. Pada masa ini, bumi terbagi menjadi
tiga benua utama, yaitu benua Eropa dan benua Amerika Utara.
5. Periode Karbon (280 – 345 tahun yang lalu)
Dinamai periode karbon, karena ada lapisan batu kapur yang tebal di batu. Saat itu,
banyak benua bergabung sebagai membentuk dalam wilayah yang lebih luas dan ada
koneksi darat antara Eropa, Amerika Utara, dan koneksi Amerika Selatan dengan benua
Afrika, Antartika, dan juga Australia.
6. Periode Perm (225 – 280 juta tahun yang lalu)
Dalam periode perm ini terbagi menjadi tiga, yaitu di Cisuralian, Guadalupian, dan
Lopongian. Dimana, ada perkembangan pesat reptil yang mirip sekali dengan mamalia.

C. Zaman Mesozoikum

Zaman mesozoikum adalah masa yang berlangsung sekitar 150 juta tahun. Pada zaman itu
perkembangan reptil mencapai puncaknya terutama dinosaurus. Mesozoikum ditandai dengan
aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi. Benua-benua secara perlahan mengalami pergeseran dari
saling menyatu satu sama lain menjadi seperti keadaannya saat ini.
Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai perkembangan evolusi penting lainnya.
Iklim hangat yang terjadi sepanjang periode juga memegang peranan penting bagi evolusi
dan diversifikasi spesies hewan baru. Pada akhir zaman ini, dasar-dasar kehidupan modern
terbentuk.
Ciri-ciri zaman mesozoikum:
1. Terdapat banyak hewan reptil seperti dinosaurus
2. Iklim bumi mulai hangat
3. Merupakan dasar dari kehidupan modern
4. Berlangsung sekitar 150 juta tahun.
Era Mesozoikum terbagi menjadi 3 periode, yaitu:
1. Periode Trias (195 – 225 juta tahun yang lalu) Periode ini menjadi awal dari era

Mesozoikum. Pada periode ini gurun dan gunung yang diselimuti oleh semak
membentang di sebagian besar lahan bumi.

76

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

2. Periode Jura (135 – 195 juta tahun yang lalu) Pada periode ini kebanyakan lahan terdiri
dari hutan atau dataran rawa dengan danau dan sungai yang berkelok-kelok.

3. Periode Kreta (64 – 136 juta tahun yang lalu) Pada periode ini sungai-sungai mulai men-
galir perlahan dan membentuk delta-delta besar.

D. Zaman Neozoikum

Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu. Saat itu keadaan bumi sudah semakin
memungkinkan untuk mendorong munculnya makhluk hidup lainnya seperti binatang
menyusui, sejenis kera dan monyet. Ciri-ciri zaman neozoikum:
1. Merupakan puncak dari hewan mamalia.
2. Hewan reptil besar telah punah.
3. Iklim bumi sudah mulai stabil.
4. Terbagi menjadi dua zaman yaitu zaman tersier dan zaman kuarter.
5. Berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu.
 Periode Tersier

Zaman Tersier adalah zaman yang berlangsung sekitar 60 juta tahun yang ditandai dengan
munculnya beragam jenis binatang menyusui (mamalia) termasuk primata seperti kera.
Sedangkan jenis reptil raksasa lambat laun lenyap. Zaman tersier terbagi menjadi zaman
Pliosen, Miosen, Oligosen. Eosen, Paleosen.
Orang utan mulai muncul pada masa Miosen. Daerah asalnya mungkin dari Afrika.
Saat itu Benua Afrika. Saat itu benua Afrika masih bersatu dengan Jazirah, Arab. Daerah
Afrika Timur belum gersang seperti sekarang. Orangutan merupakan kera yang tinggal
di pucuk-pucuk pohon besar. Makanannya terutama buah dan daun-daunan. Mereka
menyebar ke hutan di Asia Barat Daya, Asia Selatan, dan Asia Tenggara termasuk
Indonesia.
Di akhir masa Miosen terjadi perubahan besar pada kulit bumi dan lingkungan alamnya.
Benua Afrika lepas dari benua Asia sehingga muncul Laut Merah. Dareah hutan di
Afrika Timur berubah menjadi sabana. Beberapa bagian Jazirah Arab menjadi gurun dan
hutan di India juga berkurang. Orangutan tidak menyesuaikan diri dengan perubahan
iklim dan lingkungannya. Mereka kemudian berpindah ke Asia Tenggara yang masih
memiliki hutan yang lebat. Sisa-sisanya masih dapat kita temukan di Kalimantan Tengah,
dan Kalimantan Barat.
Pada zaman Pliosen, yaitu sekitar 10 juta tahun yang lalu, hidup hewan yang lebih besar
daripada gorilla yang disebut dengan Giganthropus (kera manusia raksasa). Hewan ini
ditemukan di Bukit Siwalik di kaki Pegununggan Himalaya dan Selat Himla (sebelah
utara India). Giganthropus hidup berkelompok, sehingga mereka dapat berkembang biak
dan menyebar dari Afrika ke Asia Selatan dan Asia Tenggara. Giganthropus akhirnya
punah karena sebab yang tidak jelas.
Selain Giganthropus, dari masa yang sama hidup makhluk lain yang disebut dengan
Australopithecus (manusia kera dari selatan). Ada sekitar 65 fosil Australopithecus telah
ditemukan di Afrika Selatan dan Afrika Timur. Sedangkan di Kalimantan Barat dari kala
Eosen Akhir ditemukan fosil vertebrata yaitu Anthrcotherium dan Choeromus (sejenis
babi hutan purba) yang juga ditemukan di Asia Daratan. Penemuan fosil ini membuktikan
bahwa kala Eosen terakhir, Kalimantan Barat bergabung dengan Daratan Asia.
Ciri-ciri zaman tersier:
1. Berlangsung sekitar 60 juta tahun
2. Telah muncul berbagai jenis manusia purba 3. Terdapat banyak migrasi hewan ke

seluruh bagian dunia untuk menyesuaikan 4. Iklim

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 77

 Zaman Kuarter
Zaman kuarter adalah zaman yang ditandai dengan adanya kehidupan m a n u s i a
seperti sekarang. Zaman Kuarter berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu.
Ciri-ciri zaman kuarter:
1. Sudah terdapat manusia modern (Homo sapiens)
2. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu
3. Keadaan alam masih liar dan labil
4. Bumi masih diselimuti es dan mencair pada akhir kala pleitosen
5. Daratan di bumi mulai terpecah karena es mencair
6. Manusia purba sudah punah.

Zaman kuarter sendiri juga terbagi menjadi zaman pleistocen dan zaman Holocen

(Holosin)
a) Kala Pleitosen (Dilivium)

Kala Pleitosen berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kala Pleitosen
menjadi sangat penting karena pada masa ini mulai muncul manusia purba.
Keadaan alam pada masa ini masih liar dan labil karena silih bergantinya dua
zaman, yaitu Zaman Glasial dan Zaman Interglasial.
Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di Kutub Utara
sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Sedangkan daerah yang
jauh dari kutub terjadi hujan lebat selama bertahun-tahun. Permukaan air laut
turun disertai dengan naiknya permukaan bumi diberbagai tempat. Karena
adanya pergeseran bumi dan kerja gununggunung berapi, banyak hutan, termasuk
Indonesia menjadi kering, akibatnya muncul Paparan Sunda (Sunda Plat) dan
Paparan Sahul (Sahul Plat). Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Malaysia barat
bergabung dengan Filipina dan Formossa, Taiwan dan kemudian ke benua Asia.
Begitu pula Sulawesi melalui Minahasa, Pulau Sangir terus ke Filipina. Antara
Jawa Timur dengan Sulawesi Selatan berhubungan melalui Nusa Tenggara.
Zaman Interglasial adalah zaman diantara dua zaman es. Temperatur naik
hingga lapisan es di kutub utara mencair, akibatnya permukaan air laut naik dan
terjadi berbagai banjir besar di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan banyak
daratan terpisah oleh laut dan selat. Pada kala Pleistosen ini hanya hewan berbulu
tebal saja yang mampu bertahan hidup. Salah satunya adalah Mammouth (gajah
berbulu tebal).
Sedangkan hewan berbulu tipis pindah ke daerah tropis. Perpindahan binatang
dari Asia
Daratan
ke Jawa,
Sulawesi dan
Filipina ada
yang melalui
Malaysia (Jalan
Barat), ada pula
yang melalui
Formosa,
Filipina, ke
Kalimantan,
Jawa dan Sumber: https://www.mongabay.co.id/
Sulawesi Gambar Mammouth

78

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

(jalan timur). Garis Wallace adalah garis antara selat makasar dan lombok yang
merupakan batas antara dua jalan penyeberangan binatang tersebut.
Selain itu juga, terjadi perpindahan manusia purba dari Asia ke Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil Sinanthropus pekinensis dalam
jumlah besar di Peking (China) yang sejenis dengan Pitecanthropus erectus
dari Trinil, Ngawi, (Jawa Timur). Bukit lainnya adalah ditemukannya alat-alat
pacitan di China, Burma (Myanmar) dan Malaysia. Sedangkan Homo wajakensis
yang merupakan nenek moyang bangsa Austrolid pada masa Pleitosen Tengah
dan Pleitosen Atas menyebar dari Asia ke selatan. Sebagian besar dari mereka
sampai ke Benua Australia dan menurunkan penduduk asli Australia yaitu suku
Aborigin.
b) Kala Holosen (Olivium)
Pada awal kala Holosen, sebagian besar es di kutub utara sudah lenyap, sehingga
permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah di daerah Paparan Sunda
dan Paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut transgresi. Dengan demikian
muncullah pulau-pulau di nusantara. Manusia purba lenyap, kemudian muncul
manusia cerdas (Homo sapiens) seperti manusia sekarang.

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 79

Lembar Kerja Siswa 1.3.2
(Penugasan Mandiri)

Setelah kalian mempelajari perkembangan kehidupan di Bumi, buatlah bagan pembagian waktu
perkembangan bumi dengan memperhatikan waktu geologi. Dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Persiapkan bahan dan alat (pensil, karton, lem, gunting, penggaris, cutter, cat air/crayon atau

spidol jika ada)
2. Buatlah desain bagan pembagian waktu perkembangan bumi berdasarkan waktu geologi.
3. Warnailah setiap zaman atau periode dengan warna yang menarik.
4. Jika mengalami kesulitan diskusikanlah dengan teman atau guru.
5. Kumpulkan hasil kerja kalian kepada guru kalian masing-masing.
6. Selamat mengerjakan.

Latihan Soal

Kerjakan soal berikut secara mandiri dan percaya diri, dengan memberikan tanda silang (X) pada
jawaban yang benar.

1. Zaman tertua pada pembentuka bumi ada- D. Tersier
lah zaman …. E. Kuarter
A. Akaekum 4. Teori lempeng tektonik yang dikemukakan
B. Paleozoikum oleh Tozo Wilson ternyata lahir dari peristi-
C. Mesozoikum wa perkembangan bumi pada masa ….
D. Tersier A. Pliosen
E. Kuarter B. Miosen
C. Oligosen
2. Perhatikan pernyataan berikut. D. Eosen
(1) terdapat banyak hewan reptil seperti E. Paleosen
dinosaurus 5. Manusia purba melakukan migrasi dari
(2) berlangsung sekitar 150 juta tahun Asia ke Indonesia pada kala Pleistosen,
(3) iklim bumi mulai menghangat bersamaa dengan hewan berbulu tipis yang
(4) sebagai dasar kehidupan modern bermigrasi ke daerah ekuator. Penyebab
Pernyataan tersebut merupakan ciri dari utama mereka melakukan migrasi adalah
zaman …. ….
A. Akaekum A. lempeng tektonik bergerak ke arah
B. Paleozoikum
C. Mesozoikum ekuator
D. Tersier B. meningkatnya suhu di permukaan
E. Kuarter
bumi
3. Mahluk bersel satu dan mikroorganisme C. mencairnya es di Kutub Utara
muncul pada zaman …. D. banyaknya gunung berapi yang mele-
A. Akaekum
B. Paleozoikum us
C. Mesozoikum E. naiknya permukaan bumi di berbagai

wilayah

80

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

Penilaian Diri

Setelah kalian mempelajari materi pada kegiatan pembelajaran 2 ini, isilah penilaian diri ini dengan
jujur dan bertanggung jawab yang berisi tentang pemahaman materi dengan memberikan tanda
centang (√) pada tabel berikut.

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Saya mampu memahami tentang sejarah perkembangan kehidupan di
bumi

2. Saya mampu menjelaskan pembagian waktu perkembangan ke-
hidupan di bum

3. Saya mampu mengidetifikasi ciri-ciri setiap zaman perkem-
banagn kehidupan

4. Saya mampu membedakan pembagian periode setiap zaman perkem-
abangan kehidupan

5. Saya dapat membuat bagan pembagian waktu perkemban-
gan kehidupan

6. Saya mengerjakan tugas mandiri secara cermat dan teliti
7. Saya mengerjakan latihan soal dengan jujur

Jika kamu menjawab “Ya”, maka kamu dapat belajar lebih dengan mempertahankannya dan dapat
melanjutkan pembelajaran berikutnya dan sebaliknya bila kamu menjawab “Tidak”, maka segera
lakukan pembelajaran ulang (review).

Nilai Paraf Guru Catatan

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 81

82

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

S 1.3.3ROTASI DAN REVOLUSI
etiap hari, kita mengalami siang dan malam. Ketika matahari terbit di timur dan terus naik
hingga ke atas kepala kita, kita menyebut waktu tersebut sebagai pagi dan siang. Kemudian,
matahari mulai turun ke barat dan tenggelam, lalu digantikan dengan langit yang penuh bintang
dan dihiasi bulan. Kita menyebut waktu tersebut sebagai sore dan malam. Tapi, apa yang menyebabkan
siang dan malam? Tidak lain dan tidak bukan, pergerakan Bumi, yang dalam hal ini dibagi menjadi
dua jenis, yaitu rotasi Bumi dan revolusi Bumi. Nah, apakah rotasi dan revolusi Bumi itu? Mari kita
cari jawabannya.

A. Rotasi Bumi

Rotasi Bumi adalah pergerakan Bumi pada porosnya. Artinya, Bumi selalu berputar sambil
mengelilingi Matahari. Tapi, mengapa kita tidak merasakannya ya? Karena sejak kita lahir,
Bumi sudah berotasi dan kita sudah
terbiasa. Sama seperti halnya ketika
kita naik mobil. Kita tidak merasa
bahwa isi mobil, seperti jok mobil
atau pengemudinya bergerak. Dari
dalam mobil, justru kita melihat
seakan-akan objek-objek di luar-
lah yang bergerak. Rotasi Bumi pun
mirip dengan itu, hanya saja perger-
akan Bumi lebih stabil. Bukti bahwa
Bumi berputar adalah waktu siang
Gambar 8. Rotasi Bumi

dan malam. Sumber: https://www.kelaspintar.id

Dari gambar di atas, kita bisa melihat bahwa poros bumi berada pada Kutub Utara dan Kutub
Selatan. Ketika Bumi berputar, sebagian permukaan akan terkena matahari, sementara seba-
gian lainnya tidak. Wilayah yang terpapar cahaya matahari akan mengalami siang dan wilayah
yang tidak akan mengalami malam.

Akibat perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi) maka akan terjadi beberapa peristiwa di
bumi yaitu:

1. Terjadinya siang dan malam
Bagian bumi yang menghadap kearah matahari ketika berputar pada porosnya akan
mengalami siang, sebaliknya bagian bumi yang membelakangi matahari akan mengalami
malam, dan hal ini terjadi secara bergantian yaitu panjang waktu siang dan malam rata-
rata 12 jam. Perbedaan waktu siang dan malam akan menjadi lebih besar pada tempat-
tempat yang jauh dari khatulistiwa.

2. Terjadinya perbedaan waktu diberbagai tempat di muka bumi
Orang-orang yang berada disebelah timur akan mengalami matahari terbit dan terbenam
lebih dahulu. Hal ini dikarenakan bumi berputar dari arah barat ke timur. Daerah yang
berada pada sudut 15 derajat lebih ke timur akan melihat matahari terbit lebih dahulu
selama 1 jam, maka jika di Nusa Tenggara Barat matahari telah terbit, maka kita di
Jakarta baru melihat matahari terbit satun jam setelahnya. Atau jika di Nusa Tenggara
Barat pukul 06.00 WITA, maka di Jakarta baru pukul 05.00 WIB.

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 83

3. Gerak semu harian bintang
Akibat rotasi bumi maka kita yang ada di bumi melihat seolah-olah mataharilah yang
bergerak berputar dari timur kebarat mengelilingi bumi. Padahal yang terjadi sebenarnya
adalah matahari tidak bergerak, tetapi bumilah bergerak berputar mengelilingi matahari
dari barat ke timur .Gerak yang tidak sebenarnya ini dinamakan gerak semu harian
bintang. Disebut gerak semu harian karena kita dapat mengamatinya setiap hari atau
setiap saat.

4. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi
Dampak selanjutnya dari rotasi Bumi adalah perbedaan dalam percepatan gravitasi
bumi. Rotasi bumi menghasilkan gerakan yang tidak teratur pada logam cair di dalam
inti bumi. Kondisi ini mengakibatkan massa bumi tidak terdistribusi secara merata dan
mengakibatkan percepatan gravitasi berbeda nilainya di berbagai tempat di belahan
bumi. Hal ini kemudian juga berdampak pada bentuk Bumi yang tidak menjadi bulat
sempurna, tetapi mengembang di tengah dan mampat di kutub.

5. Perubahan arah angin
Perubahan arah angin juga merupakan dampak dari rotasi Bumi. Angin bergerak menuju
area dengan tekanan minimal. Ini menyebabkan perubahan arah angin sebagai efek dari
gaya Coriolis di angin. Di belahan bumi utara angin akan berbelok ke kanan. Sebaliknya,
di belahan bumi selatan angin akan berbelok ke kiri. Efek dari gaya Coriolis ini juga
berdampak pada beberapa hal lain di bumi seperti perubahan arah aliran laut

B. Revolusi Bumi

Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi memerlukan
waktu 365,25 hari atau 1 tahun. Arah revolusi bumi berlawanan arah dengan perputaran jarum
jam. Revolusi Bumi adalah gerak Bumi
pada orbitnya mengelilingi Matahari.
Bidang orbit Bumi mengelilingi
Matahari disebut ekliptika. Selama
mengitari Matahari, poros Bumi
selalu miring 23,5O terhadap garis
yang tegak lurus ekliptika. Orbit
planet-planet lain tidak sebidang
dengan ekliptika. Sudut antara bidang
orbit planet lain dengan ekliptika
disebut inklinasi. Dilihat dari
matahari sebagai kerangka acuan,
bumi melakukan suatu revolusi dlam
365,256 hari, dalam sebuah orbit elips Gambar 9. Revolusi Bumi Sumber:

https://www.silabus.web.id

yang mendekati lingkaran.

Tiap planet memiliki bidang orbit sendiri-sendiri, sudut yang dibentuk oleh bidang ekliptika
dengan bidang orbit planet tertentu disebut sudut inklinasi. Waktu yang diperlukan oleh bumi
untuk sekali mengelilingi matahari adalah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik atau satu tahun.
Bumi berevolusi dalam arah negatif (berlawanan arah jarum jam), artinya jika kita berada
dalam pesawat antariksa tepat di atas kutub utara maka kita akan melihat Bumi mengitari
Matahari dalam arah yang berlawanan arah jarum jam.

84

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

Gerak revolusi Bumi ini pun mengakibatkan beberapa peristiwa yang dapat dirasakan oleh
para penghuni planet ini. Akibat revolusi bumi adalah:
1. Gerak Semu Tahunan Matahari

Matahari yang terbit setiap pagi tidak selalu muncul ditempat yang sama, tetapi bergesar
sedikit demi sedikit mulai dari atas katulistiwa sampai garis balik utara dan garis balik
selatan. Pergeseran titik terbit matahari mengikuti garis edar matahari, yaitu mulai
dari katulistiwa ke garis balik utara kemudian ke garis balik selatan dan kembali lagi
ke katulistiwa. Pergeseran ini berlang sung selama satu tahun. Gambar matahari terbit
diambil dari tempat yang sama berturutturut dari kiri ke kanan pada tanggal 10, 11
dan 12 Februari 1970. Pada gambar terlihat jelas titik terbit matahari bergeser ke kiri.
Matahari tidak setiap saat berada di khatulistiwa. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 10. Gerak Semu Matahari
Sumber:https://www.silabus.web.id

Pada gambar gerak semu matahari diatas ditunjukkan bahwa pada tanggal 21
Maret,matahari berada di khatulistiwa untuk waktu tiga bulan (21 Maret– 21 Juni),
matahari mulai bergeser dari khatulistiwa menuju ke GBU (Garis Balik Utara = garis
23,5o LU). Tiga bulan berikutnya (21 Juni–23 September) matahari bergeser lagi dari
GBU menuju ke khatulistiwa. Tiga bulan berikutnya lagi (23 September–22 Desember)
matahari bergeser lagi dari khatulistiwa menuju ke Garis Balik Selatan (garis 23,5o LS).
Akhirnya, tiga bulan berikutnya (22 Desember–21 Maret) matahari bergeser lagi dari
GBS menuju kembali ke khatulistiwa.
Gerak semu ini berupa pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22
Desember-21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan
bumi selatan (21 Juni-21 Desember). Disebut gerak semu karena sebenarnya matahari
tidak bergerak. Gerak itu diakibatkan oleh terjadinya revolusi bumi dengan sumbu rotasi
yang miring.
2. Perubahan Musim
Pergantian musim Selain mengakibatkan perbedaan lamanya siang dan malam,
pergeseran garis edar matahari juga mengakibatkan perubahan musim. Didaerah tropis
secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 musim, yaitu musim kemarau yang kering
dan musim penghujan yang basah. Sedang didaerah sub tropis dapat dibedakan menjadi
4 musim, yaitu musim semi, musim hujan, musim panas dan musim gugur. Musim-
musim baik di daerah tropis maupun sub tropis berulang dalam satu tahun.
Belahan bumi utara dan selatan mengalami 4 musim, yaitu musim semi (spring), musim

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 85

panas (summer), musim gugur (autumn), dan musim dingin (winter). Setiap tanggal
21 Maret, belahan bumi utara dan selatan mendapatkan penyinaran matahari dalam
jumlah yang sebanding. Matahari tampak mulai bergerak ke utara. Daerah di belahan
bumi utara mulai mendapatkan penyinaran matahari lebih banyak. Pada saat ini daerah
di belahan bumi utara mulai memasuki musi semi. Sebaliknya, daerah di belahan bumi
selatan mulai menerima penyinaran matahari yang makin sedikit. Saat ini daerah terebut
memasuki musim gugur. Musim ini berlangsung hingga tanggal 21 Juni.
Pada tanggal 21 Juli, matahari mulai berada di kedudukan paling utara dan mulai
bergerak ke bagian selatan. Belahan bumi utara mulai memperoleh penyinaran matahari
yang makin berkurang. Pada saat ini bagian bumi utara mulai memasuki musim panas.
Sebaliknya, daerah di belahan bumi selatan mulai menerima penyinaran matahari yang
bertambah. Saat ini daerah tersebut mulai memasuki musim dingin. Musim dingin ini
berlangsung hingga tanggal 23 September.
Pada tanggal 23 September matahari kembali mencapai khatulistiwa dan mulai bergerak
ke belahan selatan. Sinar matahari di bagian bumi utara terus berkurang dan di belahan
bumi selatan semakin bertambah. Saat tersebut bagian bumi utara memasuki musim
gugur. Sebaliknya, bagian bumi selatan mengalami musim semi. Musim ini berlangsung
hingga tanggal 22 Desember.
Pada tanggal 22 Desember matahari berada pada kedudukan paling selatan dan sekarang
mulai bergerak ke utara. Daerah di bagian bumi utara mulai memperoleh penyinaran
matahari yang bertambah. Sebaliknya, daerah di bagian bumi selatan mulai mendapatkan
penyinaran matahari yang berkurang. Saat ini bagian bumi utara memasuki musim
dingin dan bagian bumi selatan memasuki musim panas. Musim ini berlangsung hingga
tanggal 21 Maret tahun berikutnya
3. Perbedaan lama siang dan malam
Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika
menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.
a) Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September

- Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.
- Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan

bumi selatan.
- Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan.
- Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah

disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
- Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pen-

gamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.
b) Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret

- Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih men-
jauhi matahari.

- Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan
bumi utara.

- Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara.
- Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah

di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
- Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.

86

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

- Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal
22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser
23,5o ke selatan.

c) Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember
- Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.
- Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama
banyaknya.
- Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
- Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala

4. Perubahan kenampakan Rasi Bintang
Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk
pola-pola tertentu. Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada
pada lokasi yang berdekatan, karena letak bintang- bintang itu sangat jauh, maka ketika
diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan. Rasi bintang yang kita kenal antara
lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain

Ketika bumi berada disebelah
timur matahari, kita hanya
dapat melihat bintang-bintang
yang berada di sebelah timur
matahari. Ketika bumi berada
di sebelah utara matahari, kita
hanya dapat melihat bintang-
bintang yang berada di sebelah
utara matahari. Akibat adanya
revolusi bumi, bintang-bintang
yang nampak dari bumi selalu
berubah Gambar 10. Rasi Bintang
Sumber: https://www.silabus.web.id

Ada bulan-bulan dimana saat itu di langit terlihat rasi bintang waluku, pada bulan
selanjutnya terlihat rasi bintang scorpio, dan begitu seterusnya terjadi perubahan.
Perbedaan ini diakibatkan oleh posisi kita sebagai pengamat di bumi berubah akibat
adanya gerakan revolusi bumi ini.

Terjadinya paralaks bintang Paralaks merupakan gerakan atau pergeseran suatu benda
jauh ketika dilihat dari dua atau lebih tempat yang berjauhan.

5. Penentuan Kalender Masehi
Akibat revolusi bumilainnya adalah mempengaruhi penetapan kelender masehi.
Berdasarkan pembagian bujur, yaitu bujur barat dan timur, maka batas penanggalan
internasional ialah bujur 180 derajat, akibatnya apabila di belahan timur bujur 180
derajat tanggal 14 maka di belahan barat bujur 180 derajat masih tanggal 13, seolah-olah
melompat satu hari.
Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari. Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada
tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap
empat tahun.Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari.Tahun yang lebih
panjang sehari ini disebut tahun kabisat.Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih
sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya adalah 1984,
2000, dan lain- lain.

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 87

Lembar Kerja Siswa 1.3.3
(Penugasan Mandiri)

Latihan Soal
Setelah kalian mempelajari tentang rotasi dan revolusi bumi, sekarang coba kalian kerjakan soal

berikut secara mandiri dan percaya diri
1. Apa perbedaan rotasi bumi dengan revolusi bumi?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
2. Mengapa rotasi bumi dapat mengakibatkan perbedaan arah angin?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
3. Salah satu dampak rotasi adalah perbedaan waktu di setiap wilayah. Jelaskan perbedaan dan

zona waktu di Indonesia!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
4. Mengapa revolusi bumi mengakibatkan perbedaan musim?
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
5. Sebutkan 2 contoh pengaruh pergantian musim bagi kehidupan!
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................

88

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

EVALUASI

Uji Kompetensi 1.3

Pilihlah satu jawaban yang tepat.

1. Menurut Big Bang Theory alam semesta (4) perubahan semu tahunan matahari;
berawal dari …. (5) perbedaan daerah waktu dunia.
A. tabrakan bintang kembar Fenomena yang menunjukkan dampak ter-
B. gerakan berputar kabut asap jadinya rotasi adalah nomor....
C. pasang surut tubuh Matahari A. (1), (2), dan (3)
D. ledakan dahsyat masa karena reaksi B. (1), (3), dan (5)
inti C. (1), (3), dan (4)
E. gerakan bintang yang memadat dan D. (2), (4), dan (5)
mengembang E. (3), (4), dan (5)
6. Perhatikan gambar berikut.
2. Tata surya berawal dari sebuah bintang
yang lebih besar dari Matahari, pergera- Berdasarkan gambar, ketika bumi berada
kannya bersimpangan dengan matahari dan pada posisi IV, maka negara yang mengala-
menimbulkan tonjolan hingga pecah men- mi musim semi adalah ….
jadi butir-butir tetesan kecil yang dikenal A. Australia
dengan planet. Pernyataan ini diungkapkan B. Meksiko
dalam teori …. C. Inggris
A. planetasimal D. Malaysia
B. nebula E. Afrika Selatan
C. pasang surut 7. Vertebrata pertama kali muncul pada era
D. bintang kembar ….
E. protoplanet A. prakambrium
B. kambrium
3. Lempeng-lempeng tektonik selalu berger- C. paleozoikum
ak akrean pengaruh arus konveksi yang D. mesozoikum
terjadi dalam lapisan astenosfer. Teori ini E. neozoikum
dikemukakan oleh …. 8. Perhatikan gambar berikut.
A. Tozo Wilson
B. Robert Diesz
C. Eduard Zuess
D. Alfred Wegener
E. Harry H. Hess

4. Proses pendinginan mengakibatkan bumi
susut dan mengkerut sehingga membentuk
relief pegunungan. Pernyataan ini terdapat
dalam teori ….
A. pergeseran benua
B. Laurasia-Gondwana
C. kontraksi
D. lempeng tetonik
E. konveksi

5. Perhatikan fenomena berikut.
(1) terjadinya siang dan malam;
(2) terjadinya pergantian musim;
(3) gerak semu harian benda langit;

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 89

Fenomena yang ditimbulkan dari gerak D. subduksi
lempeng tektonik seperti pada gambar ada- E. obduksi
lah…. 13. Waktu yang dibutuhkan untuk bumi
A. munculnya mid oceanic ridge melakukan satu kali rotasi adalah ….
B. munculnya deretan gunung api A. 23 jam 56 menit
C. melebarnya dasar samudera B. 23 jam 54 menit
D. munculnya lava bantal C. 23 jam 52 menit
E. terdapat patahan D. 23 jam 50 menit
9. Super benua atau Pangea ditemukan pada E. 24 jam 00 menit
zaman …. 14. Berikut ini adalah benua yang dahulunya
A. prakambrium termasuk ke dalam benua Gondwana ada-
B. kambrium lah….
C. paleozoikum A. Australia
D. mesozoikum B. Artik
E. neozoikum C. Greenland
10. Dinosaurus ada pada periode …. D. Amerika Utara
A. kambrium E. Eropa
B. devon 15. Perhatikan pernyataan berikut.
C. trias (1) kesamaan garis pantai;
D. jura (2) terbentuk palung laut;
E. kreta (3) terbentuk punggung tengah samudera;
11. Zona tumbukan antara lempeng benua den- (4) kesamaan struktur batuan;
gan lempeng samudera disebut zona …. (5) aktivitas vulkanisme.
A. obduksi Fakta yang
B. transform menunjukkan
C. subduksi teori lempeng
D. kolisi tektonik ada-
E. divergen lah ….
12. terbentuknya Pegunungan Himalaya mer- A. (1), (2), dan (3)
upakan salah satu bukti gerakan lempen B. (1), (2), dan (4)
yang disebut….. C. (1), (4), dan (5)
A. divergen D. (2), (4), dan (5)
B. konvergen E. (3), (4), dan (5)
C. transform

Nilai Paraf Guru Catatan

90

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru

Penilaian Diri

Setelah kalian mempelajari materi pada kegiatan pembelajaran 2 ini, isilah penilaian diri ini dengan
jujur dan bertanggung jawab yang berisi tentang pemahaman materi dengan memberikan tanda
centang (√) pada tabel berikut.

No. Pernyataan Ya Tidak
1. Saya mampu memahami tentang rotasi dan revolusi bumi

2. Saya mampu menjabarkan perbedaan rotasi dan revolusi
bumi

3. Saya mampu mengidetifikasi dampak rotasi bumi terhadap

kehidupan
4. Saya mampu mengidetifikasi dampak revolusi b u m i

terhadap kehidupan

5. Saya dapat memberi contoh pengaruh rotasi dan revolusi ter-
hadap aktivitas masyarakat

6. Saya mengerjakan tugas mandiri secara cermat dan teliti

7. Saya mengerjakan latihan soal dengan jujur

Jika kamu menjawab “Ya”, maka kamu dapat belajar lebih dengan mempertahankannya dan dapat
melanjutkan pembelajaran berikutnya dan sebaliknya bila kamu menjawab “Tidak”, maka segera
lakukan pembelajaran ulang (review).

Nilai Paraf Guru Catatan

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru 91

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :
Shindu P, Yashinto. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Somantri, Lili dan Nurul Huda. 2016. Buku Siswa Aktif dan Kratif Belajar Geografi 1 untuk SMA/MA

Kelas X. Bnadung: Grafindo Media Pratama
Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Wardiyatmoko. 2014. Geografi untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Aska F.I, Sugeng Utaya, Syamsul Bachri. 2019. Majalah Geografi Indonesia Vol. 33, No.1, Maret

2019 (43-47)

Sumber Internet :
https://id.pinterest.com/pin/405042560223800957/?nic_v2=1a5NmRq0v
https://www.twisata.com/objek-wisata-pasar-terapung-tempat-andalan-di-banjarmasin
https://andimanwno.wordpress.com/tag/inderaja/
https://www.neliti.com/id/publications/90258/mengenal-penginderaan-jauh-remotesensing

teledetection
https://id.pinterest.com/pin/405042560223800957/?nic_v2=1a5NmRq0v
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/rotasi-dan-revolusi-bumi-bagaimana-cara-kerjanya-2536/
https://ilmubatugeologi.blogspot.com/2015/04/apa-pengertian-dari-divergen- konvergen.html
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/rotasi-dan-revolusi-bumi-bagaimana-cara- kerjaya-2536/
https://www.silabus.web.id/revolusibumi//staffnew.uny.ac.id/upload/132240452/pendidikan/

diktatfotogramteri.pd

92

Modul Geografi Kelas X | Semester 1 | Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Serang Baru


Click to View FlipBook Version