The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Asyikin Arsyad, 2023-08-28 03:16:33

5. CAPAIAN PEMBELAJARAN

5. CAPAIAN PEMBELAJARAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN


CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB FASE D (KELAS VII-IX) A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Arab Bahasa Arab merupakan bahasa yang sangat penting untuk dikembangkan, karena di samping sebagai bahasa agama, ia juga sebagai bahasa internasional. Penguasaan bahasa Arab saat ini juga telah menjadi tuntutan sebagai konsekuensi dari adanya proses globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang berlangsung sangat pesat. Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa saat ini penutur bahasa Arab di dunia mengalami peningkatan yang signifikan, lebih dari 60 negara dan 350 juta orang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Saat ini, bahasa Arab tidak saja dijadikan sebagai bahasa studi agama, akan tetapi juga dipakai sebagai bahasa ekonomi, pariwisata, politik dan keamanan global. Untuk merespon perkembangan tersebut, maka bahasa Arab juga tidak hanya cukup diajarkan dengan tujuan untuk memahami literatur keagamaan semata, namun juga harus diorientasikan kepada penguasaan bahasa sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa Arab di madrasah secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik memiliki kecakapan berbahasa, yaitu: a). mampu mengekspresikan perasaan, pikiran dan gagasan secara verbal-komunikatif; b). mampu menginternalisasi keterampilan berbahasa Arab dengan baik sehingga peserta didik menjadi terampil menggunakan bahasa Arab dalam berbagai situasi; c). mampu menggunakan bahasa Arab untuk mempelajari ilmu-ilmu agama, pengetahuan. umum dan kebudayaan; dan d). mampu mengintegrasikan kemampuan berbahasa Arab dengan perilaku yang tercermin dalam sikap moderat, berpikir kritis dan sistematis. Pembelajaran bahasa Arab pada jenjang MI, MTS, MA/MAK diharapkan dapat membantu peserta didik berhasil mencapai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab sebagai bagian dari life skills. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab umum adalah pendekatan berbasis teks (genrebased approach), yakni pembelajaran difokuskan pada teks, dalam berbagai moda, baik lisan, tulisan, visual, audio, maupun multimodal. Tahapan dalam pendekatan berbasis teks ada empat yaitu: 1. Building Knowledge of the Field (BKOF): Guru membangun pengetahuan atau latar belakang pengetahuan peserta didik terhadap topik yang akan ditulis atau dibicarakan. Pada tahapan ini, guru juga membangun konteks budaya dari teks yang diajarkan.


2. Modelling of the Text (MOT): Guru memberikan model/contoh teks sebagai acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya, baik secara lisan maupun tulisan. 3. Joint Construction of the Text (JCOT): Guru membimbing peserta didik dan bersamasama memproduksi teks. 4. Independent Construction of the Text (ICOT): Peserta didik memproduksi teks lisan dan tulisan secara mandiri (Emilia, 2011). Capaian Pembelajaran bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus ditetapkan secara akomodatif dengan mempertimbangkan prinsip fleksibilitas sesuai karakteristik dan kondisi peserta didik berdasarkan hasil asesmen. Pelaksanaan akomodasi kurikulum, pembelajaran dan penilaian bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dalam memenuhi Capaian Pembelajaran menjadi kewenangan guru dan/atau satuan pendidikan. B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Arab Pembelajaran bahasa Arab di madrasah mempunyai tujuan untuk mempersiapkan peserta didik memiliki kemampuan menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi global dan alat untuk mendalami agama dari sumber otentik yang pada umumnya menggunakan bahasa Arab dan melalui proses rantai keilmuan (isnad) yang terus bersambung hingga sumber asalnya yaitu Al-Qur'an dan Hadis. C. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Arab Pembelajaran bahasa Arab di madrasah diorientasikan untuk memberikan tiga kompetensi yaitu: 1. Kompetensi Berbahasa (al-kifayah al-lugawiyyah), kemahiran menulisSebuah kompetensi dasar dalam bahasa yang meliputi empat kemahiran berbahasa (al-mahärät al-lugawiyyah) yaitu kemahiran mendengar (mahārah al-istima'), berbicara (mahārah al-kalām), kemahiran membaca-memirsa (mahārah al-qira'ah), mempresentasikan (mahārah al-kitabah). Keterampilan berbahasa tersebut harus dijalankan berdasarkan unsur-unsur bahasa (al-anaşir al-lugawiyyah) yang baik dan benar meliputi: bunyi (aşwat), kosakata (mufradat), dan kaidah bahasa (qawa'id al-lugah). dan kemahiran 2. Kompetensi Berkomunikasi (al kifayah al-ittisatiyyah), Kompetensi untuk melakukan tindak tutur dengan bahasa target dalam berbagai konteks sosial secara lisan dan tulisan. Bahasa Arab hendaknya dilihat dari sudut pandang fungsionalitasnya, yaitu sebagai alat


komunikasi. Jadi kompetensi berkomunikasi ini menjadi hal penting yang harus diajarkan. 3. Kompetensi Berbudaya (al-kifayah al-saqafiyyah). Pembelajaran Bahasa Arab disamping membelajarkan bahasa, ia mengandung pesan-pesan budaya dari bahasa itu sendiri, budaya yang dikandung dalam hal ini adalah budaya Arab Islam (śaqafah arabiyyah islamiyyah), budaya global umum (saqafah alamiyyah ämmah), dan budaya lokal khusus (saqafah mahalliyah khâşah). (al-Faozan, dkk., 1435:h-i). Kandungan budaya ini tercermin dalam tema-tema atau topik yang diangkat dalam pembelajaran. Semisal: perkenalan,berolahraga, bepergian dan wisata, pelestarian lingkungan, teknologi informasi dan komunikasi, peradaban Islam, haji umrah, puisi Arab, maulid Nabi, cinta Indonesia, dll. Berdasarkan hal di atas, tiga kompetensi yang menjadi target pembelajaran bahasa Arab yaitu kompetensi berbahasa, kompetensi berkomunikasi dan kompetensi berbudaya digabungkan dalam kerangka komponen pembelajaran meliputi: Komponen Pembelajaran Bahasa Arab Kemahiran Berbahasa Unsur Bahasa Tema/Topik Ungkapan Komunikatif Menyimak Berbicara Membaca Memirsa Menulis Mempresentasi kan Sistem bunyi, kosakata, pola kalimat/ gramatika Tema/topik pembelajaran yang mengandung aspek budaya lokal, religi, internasional. Ungkapan untuk melakukan tindak tutur dalam Bahasa target Adapun elemen dalam capaian pembelajaran mengintegrasikan komponen pembelajaran bahasa Arab di atas sebagai pemandu adalah kemahiran berbahasa berikut: Menyimak Menyimak adalah kemampuan memahami, mengidentifikasi, dan menginterpretasi fakta, ide pokok, urutan peristiwa, makna tersurat dan tersirat, nilai, fakta dan opini, solusi, manfaat, membaca tabel, membuat pertanyaan, dan menyimpulkan isi teks yang diperdengarkan.


Berbicara Berbicara adalah kemampuan menyampaikan pesan singkat, mengajukan pertanyaan, mengkomunikasikan informasi pada topiktopik tertentu, menyajikan pendapat dengan tepat, fasih, terampil, efisien dan efektif sesuai dengan budaya bahasa target. Membaca - Memirsa Membaca adalah kemampuan memahami, menginterpretasi dan menentukan fakta, ide pokok, urutan peristiwa, makna tersurat dan tersirat, nilai, fakta dan opini, solusi, manfaat, membaca tabel, membuat membuat pertanyaan, dan menyimpulkan isi teks yang dibaca. Memirsa merupakan kemampuan memperhatikan, memahami, menggunakan, merefleksi, menganalisis, mengevaluasi, dan mengapresiasi struktur, isi, asumsi, nilai, keyakinan, fungsi sosial teks visual dan teks multimoda sesuai tujuan dan kepentingannya. Menulis - Mempresentasikan Menulis adalah kemampuan menuliskan kata dan ungkapan, menyampaikan pesan, mengkomunikasikan fakta dan ide dalam paragraf dengan memperhatikan kerangka waktu, struktur gramatikal, dan budaya bahasa target. Mempresentasikan merupakan kemampuan mempresentasikan, mengkritisi dan mengevaluasi gagasan secara jelas dan efektif, baik secara individu maupun berkolaborasi dengan menggunakan strategi dan gesture yang tepat. Pembelajaran bahasa Arab pada fase D (Kelas VII, VIII dan IX) dengan peta jalan capaian sebagai berikut: Elemen FASE D Kelas VII-IX Menyimak Mendengarkan secara selektif: Peserta didik mampu mengeksplorasi informasi yang di dengar Bebicara Berbicara secara interaktif: Peserta didik mampu membangun interaksi dengan teks sederhana sebagai alat komunikasi global


Membaca dan Memirsa Membaca-Memirsa secara interaktif: Peserta didik mampu memahami dan merefleksi beberapa paragraph dalam teks visual secara interaktif Menulis dan Mempresentasikan Menulis mempresentasikan secara responsif: Peserta didik mampu menghubungkan dan memaparkan kalimat ke dalam paragraph pada wacana terbatas dan membuat urutan yang terhubung secara logis dari dua atau tiga paragraf D. Elemen Mata Pelajaran Bahasa Arab Adapun elemen dalam capaian pembelajaran mengintegrasikan komponen pembelajaran Bahasa Arab di atas sebagai pemandu adalah kemahiran berbahasa berikut: Elemen Deskripsi Menyimak Menyimak adalah kemampuan memahami, mengidentifikasi dan menginterpretasi fakta, ideo pokok, urutan peristiwa, makna tersurat dan tersirat, nilai, fakta dan opini, solusi, manfaat, membaca tabel, membuat pertanyaan dan menyimpulkan isi teks yang diperdengarkan. Berbicara Berbicara adalah kemampuan menyampaikan pesan singkat, mengajukan pertanyaan, mengkomunikasikan informasi pada topiktopik tertentu, menyajikan pendapat dengan tepat, fasih, terampil, efisien dan efektif sesuai dengan budaya Bahasa target. Membaca - Memirsa Membaca adalah kemampuan memahami, menginterpretasi dan menentukan fakta, ide, pokok, urutan peristiwa, makna tersurat dan tersirat, nilai, fakta dan opini, solusi, manfaat, membaca tabel, membuat pertanyaan dan menyimpulkan isi teks yang dibaca. Memirsa merupakan kemampuan memperhatikan, memahami, menggunakan, merefleksi, menganalisis, mengevaluasi, dan mengapresiasi struktur, isi, asumsi, nilai, keyakinan, fungsi sosial teks visual dan teks multimoda sesuai tujuan dan kepentingannya. MenulisMempresentasikan Menulis adalah kemampuan menuliskan kata dan ungkapan, menyampaikan pesan, mengkomunikasikan fakta dan ide dalam kalimat dan parasgraph dengan memperhatikan kerangka waktu, struktur gramatikal dan budaya Bahasa target.


Mempresentasikan merupakan kemampuan mempresentasikan, mengkritisi dan mengevaluasi gagasan secara jelas dan efektif, baik secara individu maupun berkolaborasi dengan menggunakan strategi dan gesture yang tepat. E. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Arab Fase D (Kelas VII, VIII dan IX Madrasah Tsanawiyah). Pada akhir fase D, peserta didik mempunyai kemampuan mengeksplorasi informasi serta membangun interaksi dengan teks sebagai alat komunikasi global sesuai dengan tujuan dan konteks sosial, mampu merefleksi berbagai jenis teks visual atau teks multimoda yang tersurat dan tersirat serta dapat menghubungkan dan memaparkannya melalui tulisan dalam paragraf sederhana pada berbagai jenis teks dan membuat urutan yang terhubung secara logis untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan struktur teks secara tulis dan lisan untuk penguatan karakter. Elemen Capaian Pembelajaran Menyimak Peserta didik mampu mengeksplorasi informasi yang didengar tentang perkenalan, fasilitas di madrasah, peralatan sekolah, alamat, rumah, keluarga, kegiatan sehari-hari, hobi, pekerjaan, kesehatan, hari-hari besar Islam, pariwisata, alam, dan lingkungan. dengan menggunakan susunan gramatikal: المبتدأ + الخبر، األرقام، الخبر المقدم + المبتدأ المؤخر، التصريف اللغوي للمضارع، العدد الترتيبي )ساعة(، الجملة االسمية والجملة الفعلية، )أن – لن –ل( + الفعل المضارع، المصدر الصريح، الفعل الماضي، كان واسمها وخبرها، ال الناهية/لم + الفعل المضارع، الفعل المزيد، فعل األمر، اسم الموصول، اسم التفضيل untuk memahami informasi tersurat dan tersirat dari teks yang didengar. Berbicara Peserta didik mampu membangun interaksi tentang perkenalan, fasilitas di madrasah, peralatan sekolah, alamat, rumah, keluarga, kegiatan sehari-hari hobi, pekerjaan, kesehatan, hari-hari besar Islam, pariwisata, alam, dan lingkungan dengan menggunakan susunan grarmatikal:


المبتدأ + الخبر، األرقام، الخبر المقدم + المبتدأ المؤخر، التصريف اللغوي للمضارع، العدد الترتيبي )ساعة(، الجملة االسمية والجملة الفعلية، )أن - لن – ل( + الفعل المضارع، المصدر الصريح، الفعل الماضي، كان واسمها وخبرها، ال الناهية/ لم + الفعل المضارع، الفعل المزيد، فعل األمر، اسم الموصول، اسم التفضيل sebagai alat komunikasi global. Membaca Memirsa Peserta didik mampu memahami dan merefleksi berbagai jenis teks visual atau multimoda tentang perkenalan, fasilitas di madrasah, peralatan sekolah, alamat, rumah, keluarga, kegiatan sehari-hari, hobi, pekerjaan, kesehatan, hari-hari besar Islam, pariwisata, alam, dan lingkungan dengan menggunakan susunan gramatikal: المبتدأ + الخير، األرقام، الخبر المقدم + المبتدأ المؤخر، التصريف اللغوي للمضارع، العدد الترتيبي )ساعة(، الجملة االسمية والجملة الفعلية، )أن – لن – لي( + الفعل المضارع ، المصدر الصريح، الفعل الماضي، كان واسمها وخبرها، ال الناهية لم + الفعل المضارع، الفعل المزيد، فعل األمر، اسم الموصول، اسم التفضيل untuk memahami informasi tersurat dan tersirat dari berbagai jenis teks. Menulis - Mempresentasikan Peserta didik mampu menghubungkan dan memaparkan kalimat melalui paragraf sederhana pada berbagai jenis teks dan membuat tarutan yang terhubung secara logis tentang perkenalan, fasilitas di madrasah, peralatan sekolah, alamat, rumah, keluarga, kegiatan sehari-hari, hobi, pekerjaan, kesehatan, hari-hari besar Islam, pariwisata, alam, dan lingkungan dengan menggunakan susunan gramatikal: المبتدأ + الخير، األرقام الخبر المقدم - المبتدأ المؤخرة التصريف اللغوي للمضارع، العدد الترتيب )ساعة(، الجملة االسمية والجملة الفعلية،)أن - لن -ل( الفعل المضارع ، المصدر الصريح، الفعل الماضي، كان واسمها وخيرها. ال الناهية /لم + الفعل المضارع، الفعل المزيد، فعل األمر، اسم الموصول، اسم التفضيل untuk mengungkapkan gagasan sesuai dengan struktur teks secara tulis dan lisan.


Ungkapan komunikatif yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: السالم عليكم، اسمي يوسف، أنا من سورابايا هذه مكتبة المدرسة، هي جانب المصلى لون كتابي أزرق ما عنوانك؟ عنواني شارع گاريماتا رقم ستة عشر هذا بيتي، في البيت غرف كثيرة يقرأ أبي الجريدة في غرفة الجلوس متى تستيقظ من النوم؟ متى تقوم من النوم؟ في الساعة الرابعة صباحا في أي ساعة ترجع من المدرسة؟ أرجع في الساعة الثانية نهارا ماذا تفعل بعد وصولك إلى المسكن؟ أتناول الغداء وأراجع بعض دروسي حان وقت الصالة أسرع، صل اآلن، ألن الوقت ضيق ال تشاهد التلفاز طويال كم الساعة اآلن؟ اآلن الساعة الواحدة يصلي محمد المغرب في المسجد جماعة أحب القراءة، القراءة تزيد العلم استقبل أهل المدينة المهاجرين بعث هللا محمدا نبيا ورسوال وكان عمره أربعين سنة ال تصم يوم العيد أنظر، ما أجمل هذه المناظر! هللا الذي خلق األرض التشجير أفضل الوسائل للحفاظ على البيئة عبارات التحية ) اللقاء( )صباح الخير! صباح النور( )مساء الخير! مساء البهجة والسرور( )ليلتك سيدة ! سعيدة مباركة( )كيف أصبحت؟ الحمد هلل على خير بركة دعائك( ) لقد شرفنا بحضورك! شرف هللا قدرك( أهال وسهال! أهال بك ) أنا مشتاق إليك! وأنا كذلك


عبارات التحية )االفتراق( )مع السالمة في أمان هللا - إلى اللقاء( ) إلى اللقاء غدا – يسرني أن ألتقي بك( ] وداعا – وداعا وإلى اللقاء على الخير( ]استودع هللا دينك وإيمانك - آمين[ ] نتركك في رعاية هللا - وأنت كذلك[ عبارات الشكر: )أشكرك يا عزيزي - الشكر هلل( )شكرا – عفوا( )شكرا كثيرا – ال شكر على واجب( ]جزاك هللا خيرا – وإياك( عبارات االعتذار: )معذرة يا أخي - ال عليك( )سامحني - ال عليك( ) آسف - ال بأس( )أذهب إلى ملعب المدينة ألشاهد مباراة في كرة القدم( )يجب المدرس تعليم التالميذ( عبارات عند عيادة المريض: )شفاك هللا، هللا يشفينا( )هللا يشفيك – شكرا( )ال بأس عليك - ال بأس الحمد هلل( )طهور يا رب – طہور إن شاء هللا( )بسيطة إن شاء هللا - بسيطة، الحمد هلل(


.F. Profil Pelajar Rahmatan lil ‘alamiin 1. Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘alamiin pada MI, MTs, MA dan MAK Profil pelajar rahmatan lil alamiin adalah profil pelajar Pancasila di madrasah yang mampu mewujudkan wawasan, pemahaman, dan perilaku taffaquh fiddin sebagaimana kekhasan kompetensi keagamaan di madrasah, serta mampu berperan di tengah masyarakat sebagai sosok yang moderat, bermanfaat di tengah kehidupan masyarakat yang beragam serta berkontribusi aktif menjaga keutuhan dan kemulyaan negara dan bangsa Indonesia. Pelajar Pancasila yang rahmatan lil alamiin mengajak untuk memberikan kedamaian, kebahagiaan, dan keselamatan untuk sesama manusia serta semua makhluk ciptaan Allah swt., Tuhan yang Maha Esa. Pada MI, MTs, MA, MAK, Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘alamiin mengambil alokasi waktu 20-30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun dan tak terpisahkan dengan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Alokasi waktu untuk setiap proyek penguatan profil Profil Pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu proyek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang daripada proyek yang lain. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, proyek dapat dilaksanakan secara terpisah atau terpadu dengan pembelajaran berbasis proyek lainnya . Pelaksanaan masing-masing proyek tidak harus sama waktunya. Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin di MI, MTs, MA/ MAK difokuskan pada penanaman moderasi beragama yang dapat diimplementasikan melalui kegiatan yang terprogram dalam proses pembelajaran maupun pembiasaan dalam mendukung sikap moderat. Pembiasaan dibentuk dengan pengkondisian suasana pembelajaran yang mengutamakan proses pensucian jiwa (tazkiyatun nufus), yang dilakukan melalui proses bersungguh-sungguh memerangi hawa nafsu (mujahadah) dalam mendekatkan diri kepada Allah swt., dan melatih jiwa dalam melawan kecenderungan yang buruk (riyadlah). Kementerian Agama menetapkan tema-tema utama untuk dirumuskan menjadi tema turunan oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik. Tema-tema utama proyek penguatan profil pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin yang dapat dipilih dari nilai-nilai moderasi beragama oleh satuan pendidikan sebagai berikut: 1. Berkeadaban (ta’addub), yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia, karakter, identitas, dan integritas sebagai khairu ummah dalam kehidupan kemanusiaan dan peradaban. 2. Keteladanan (qudwah), yaitu kepeloporan, panutan, inspirator dan tuntunan. Sehingga dapat diartikan sebagai sikap inspiratif menjadi pelopor kebaikan untuk kebaikan bersama.


3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah), yaitu sikap menerima keberadaan agama yang dibuktikan dengan sikap dan perilaku nasionalisme yang harus dimiliki warga negara yang meliputi keharusan mematuhi aturan yang berlaku, mematuhi hukum negara, melestarikan budaya Indonesia. 4. Mengambil jalan tengah (tawassuṭ), yaitu pemahaman dan pengamalan yang tidak berlebih-lebihan dalam beragama (ifrāṭ) dan juga tidak mengurangi atau abai terhadap ajaran agama (tafrīṭ). 5. Berimbang (tawāzun), yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi, tegas dalam menyatakan prinsip yang dapat membedakan antara penyimpangan (inḥiraf) dan perbedaan (ikhtilāf). 6. Lurus dan tegas (I’tidāl), yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional. 7. Kesetaraan (musāwah), yaitu persamaan, tidak bersikap diskriminatif pada yang lain disebabkan perbedaan keyakinan, tradisi dan asal usul seseorang. 8. Musyawarah (syura), yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan prinsip menempatkan kemaslahatan di atas segalanya; 9. Toleransi (tasāmuh), yaitu mengakui dan menghormati perbedaan, baik dalam aspek keagamaan maupun berbagai aspek kehidupan lainnya. 10. Dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikâr), yaitu selalu terbuka untuk melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman serta menciptakan hal baru untuk kemaslahatan dan kemajuan umat manusia. Selanjutnya madrasah dapat mengembangkan tema-tema utama itu menjadi tema yang sesuai konteks dan kebutuhan belajar siswa. 2. Beban Proyek penguatan profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil ‘Alamiin Dalam 1 (satu) tahun ajaran, proyek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan sekurang-kurangnya 1). 2 (dua) proyek dengan 2 (dua) tema berbeda di MI, 2.) 3 (tiga) proyek dengan 3 (tiga) tema berbeda di MTs dan MA kelas X, 3). 2 (dua) proyek dengan 2 (dua) tema berbeda di kelas XI dan XII MA, 4). 3 (tiga) proyek dengan 2 (dua) tema pilihan dan 1 (satu) tema Kebekerjaan di kelas X, 2 (dua) proyek dengan 1 (satu) tema pilihan dan 1 (satu) tema Kebekerjaan di kelas XI, dan 1


(satu) proyek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII MAK. Untuk MAK, proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan Rahmatan lil ‘Alamiin dapat dilaksanakan secara terpadu berkolaborasi dengan mitra dunia kerja, atau dengan komunitas/organisasi/organisasi keagamaan serta masyarakat. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dan Rahmatan lil ‘alamiin diatur dalam panduan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam. 3. Modul Proyek Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin Modul proyek penguatan rahmatan lil ‘alamin merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu proyek penguatan rahmatan lil alamin. Guru memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul proyek yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik. Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul proyek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Satuan pendidikan dan guru dapat mengembangkan modul proyek sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul proyek yang disediakan pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik. Guru yang menggunakan modul proyek yang disediakan pemerintah tidak perlu lagi menyusun modul proyek. G. Perangkat Ajar Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam upaya mencapai Capaian Pembelajaran. Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, Unit Kegiatan Belajar Mandiri, modul proyek penguatan profil pelajar Pancasila, kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Guru dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber. Perangkat ajar dapat langsung digunakan guru untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang pembelajaran. H. Modul Ajar Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran. Guru memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik. Pemerintah


menyediakan contoh- contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul ajar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik. Guru yang menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.


Click to View FlipBook Version