46 islam. Tahun 41 H, tahun persatuan itu, di kenal dalam sejarah sebagai tahun Jama’ah (‘am al jama’ah). Dengan demikian telah berakhirlah masa Khulafa’ul Rasyidin dan dimulailah kekuasaan Bani Umayah dalam sejarah politik islam. Muawiyyah adalah pendiri dinasti Umayyah, ia merupakan putra dari Abu Sufyan ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn Abd Manaf. Sebagai keturunan Abd Manaf, Muawiyah mempunyai hubungan kekerabatan dengan Nabi Muhammad F. Ekspansi Wilayah Dinasti Umayyah Terbentuknya Dinasti Umayah merupakan gambaran awal bahwa umat Islam ketika itu telah kembali mendapatkan identitasnya sebagai negara yang berdaulat, juga merupakan fase ketiga kekuasaan Islam yang berlangsung selama lebih kurang satu abad (661-750 Masehi). Perubahan yang dilakukan, tidak hanya sistem kekuasaan Islam dari masa sebelumnya (masaNabi dan Khulafaurrasyidin) tapi juga perubahan-perubahan lain dibidang sosial politik, keagamaan, intelektual dan peradapan. Pemindahan ibu kota dari Madinah ke Damaskus melambangkan zaman imperium baru dengan menggesernya untuk selama-lamanya dari pusat Arabia, yakni Madinah yang merupakan pusat agama dan politik kepada sebuah kota yang kosmopolitan. Dari kota inilah daulat Umayyah melanjutkan ekspansi kekuasaan Islam dan mengembangkan pemerintahan sentral yang kuat, yaitu sebuah imperium Arab. Ekspansi yang 7 terhenti pada masa khalifah Usman dan Ali, dilanjutkan kembali oleh dinasti ini. Di zaman Muawiyah, Tuniasia dapat ditaklukan. Disebelah timur, Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afghanistan lautnya melakukan serangan-serangan ke ibukota Binzantium, Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilakukan oleh khalifah Abd al-Malik G. Peradaban Islam pada masa Dinasti Umayyah 1. Politik Di antara kebijakan politik yang terjadi pada masa Daulah Bani Umayyah adalah Terjadin ya pemisahan kekuasaan antara kekuasaan agama (spritual power) dengan kekuasaan politik. Amirul Mu’minin hanya bertugas sebagai khalifah dalam bidang politik. Sedangkan urusan agama diurus oleh para ulama. 2. Ekonomi
47 a) Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Pemerintah Sumber uang masuk pada zaman Daulah Ban Umayyah sebagiannya diambil dari Dharaib (kewajiban yang harus dibayar oleh warga negara). Di samping itu, bagi daerahdaerah yang baru ditaklukkan, terutama yang belum masuk Islam, ditetapkan pajak istimewa. Namun pada masa Umar bin Abdul Aziz, pajak untuk non muslim dikurangi, sedangkan jizyah bagi muslim dihentikan. Kebijakan ini mendorong non muslim memeluk agama Islam. b) Dalam bidang pertanian Umayyah telah memberi tumpuan terhadap pembangunan sector pertanian, beliau telah memperkenalkan system pengairan bagi tujuan meningkatkan hasil pertanian. c) Setelah Bani Umayyah berhasil menaklukan berbagai wilayah ,jalur perdagangan jadi semakin lancar. Ibu kota Basrah di Teluk Persi pun menjadi pelabuhan dagang yang ramai dan makmur ,begitu pula kota eden. Adapun pengeluaran pemerintah dari uang masuk tersebut adalah sebagai berikut: a. Gaji pegawai, tentara dan biaya tata usaha Negara b. Pembangunan pertanian termasuk irigasi c. Biaya orang hukuman dan tawanan perang d. Perlengkapan perang e. Hadiah bagi sastrawan dan ulama Pada zaman dinasti umayyah ilmu-ilmu agama berkembang begitu pesat diantaranya adalah ilmu qiraat atau seni membaca Alquran, serta ilmu tafsir. Tokoh-tokoh di bidang qiraat dan tafsir adalah Nafi’bin Abdurrahman, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin ibnu katsir, dan lain sebagainya. Serta berkembang juga ilmu hadis dengan tokoh seperti imam bukhari, imam muslim, abu daud, dan lainnya, ilmu fikih dengan tokoh besar seperti imam abu hanifah, imam malik bin anas. 4.Pendidikan Daulah Bani Umayyah tidak terlalu memperhatikan bidang pendidikan karena mereka fokus dalam bidang politik. Meski demikian Daulah Bani Umayyah memberikan kebebasan pada pengembangan ilmu agama Islam ,sastra dan filsafat. Daulah menyediakan tempat-tempat pendidikan antara lain:
48 a. Kuttab merupakan tempat anak-anak belajar menulis dan membaca, menghafal Alquran serta belajar serta belajar pokok-pokok ajaran islam. b. Masjid Pendidikan dimasjid merupakan lanjutan dari kuttab. Pendidikan dimasjid terdiri dari dua tingkat.Pertama,tingkat menengah dididik oleh guru formal dan kedua, tingkat tinggi yang dididik oleh Ulama dalam bidangnya. c. Arabisasi Gerakan penerjemah kedalam bahasa Arab (Arabisasi buku) pada masa Marwan sangat dilakukan. Ia memerintah untuk menerjemahkan buku buku yang berbahasa Yunani ,Syiria ,Sansekerta dan bahasa lainnya kedalam bahasa Arab. d. Baitul Hikmah Baitul Hikmah merupakan gedung pusat kajian dan perpustakaan. H. Kesimpulan Daulah Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah tahun 661 M dan berkuasa selama lebih kurang 90 tahun dengan Damaskus sebagai ibu kotanya. Muawiyyah mendapatkan kekuasaannya setelah adanya perjanjian Madain dengan Hasan bin Ali. Selama berkuasa kemajuan yang dicapai meliputi hamper segala bidng seperti dalam bidang pembangunan masjid dan tatanan kota yang sangat maju dan modern. Tidak hanya ilmu agama, ilmu pengetahuan umum juga berkembang pesat. Luasnya wilayah kekuasaan yang meliputi tiga benua, yakni Asia Tengah, Eropa dan Afrika Utara. Selain itu didirikan juga pos-pos yang menyediakan kuda lengkap disepanjang jalan, menertibkan angkatan bersenjata, mengganti mata u`ng Byzantium dan Persia dengan mencetak mata uang tersendiri yang memakai kata dan tulisan Bahasa Arab pada tahun 659 M. Memberlakukan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi pemerintahan Islam, membangun panti-panti untuk orangcacat, membangun jalan raya, pabrikpabrik, gedung-gedun pemerintahan dan masjid-masjid yang megah.
49 Tanya Jawab 1. Mengapa bani umayyah melakukan ekspansi wilayah Jawaban: Setelah resmi menjadi khalifah Bani Umayyah, Muawiyah memindahkan ibu kota pemerintahan dari Madinah ke Damaskus. Muawiyah kemudian memfokuskan diri pada ekspansi (kekuasaan) wilayah, hingga akhirnya berhasil menaklukkan seluruh kerajaan Persia, sebagian Kerajaan Bizantium di Afrika, Khurasan, dan Afganistan. Pada masanya, pembangunan tidak hanya difokuskan pada perluasan wilayah, tetapi juga membangun jalan raya, pabrik, gedung, masjid, dan panti asuhan. Pada masa pemerintahan khalifah setelahnya, ekspansi wilayah Bani Umayyah terus berlanjut. Tidak heran apabila Bani Umayyah memiliki daerah sangat luas, baik di barat maupun timur, yang meliputi Spanyol, Afrika Utara, Suriah, Palestina, Semenanjung Arabia, Irak, sebagian wilayah Asia, Persia, Afganistan, Pakistan, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgistan. 2. Faktor yang menjadi penyebab mundurnya bani umayyah yaitu: Jawaban: •Terjadinya perebutan kekuasaan dikalangan keluarga Bani Umayyah •Kebanyakan dari khalifah Dinasti Umayyah lalai dalam menjalankan roda kepemimpinan •Semakin meruncingnya konflik antara suku Arab Utara dan Selatan 3. Siapakah khalifah yang berhasil membawa Bani Umayyah mencapai puncak kejayaan? > Walid bin Abdul Malik atau Al-Walid I. Walid bin Abdul Malik adalah khalifah keenam Daulah Umayyah yang berkuasa antara tahun 705-715. Quote ke 6 "illiterate will not be the man who can’t read; he will be the man who has not learned how to learn”. #ORG BODOH, bukanlah orang yang TIDAK bisa MEMBACA, melainkan orang yang TIDAK TAHU bagaimana CARAnya BELAJAR#.
50 # Dr.H.SyaefulBahri,CHCM # PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYYAH A. Latarbelakang Pada masa bani Abbasiyah ini, umat Islam telah memiliki sebuah peradaban yang maju pesat jika di banding peradaban yang lain. Kemajuan peradaban pada masa bani Abbasiyah terjadi melalui beberapa cara dan metode yang diterapkan oleh para cendekiawan serta para khalifah. Menyingkap perkembangan serta kemajuan Islam pada masa Bani Abbasiyah menjadi sesuatu yang menarik. Jika dilihat dari sudut pandang perkembangannya yang begitu pesat, akan muncul sebuah pertanyaan mengenai bagaimana pengembangan yang dilakukan oleh para khalifah dan cendekiawan pada masaitu, serta cara apa yang digunakan dalam pengembangannya. Sehingga menarik untuk ditelusuri dan dibedah dalam sebuah kajian ilmiah. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengembangan peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyyah? 2. Bagaimana pola pemerintahan Bani Abbasiyyah pada saat itu? 3. Bagaimana sejarah pendirian Bani Abbasiyah? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui perkembangan peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah 2. Untuk mengetahui pola apa yang digunakan pemerintah Bani Abbasiyah 3. Untuk mengetahui sejarah pendirian Bani Abbasiyah D. Pendirian Dinasti Abbasiyah Dinasti ini didirikan pada tahun 132 H/750 M, dinamakan Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Abbas, paman Nabi Muhammad Saw. Pendiri Dinasti Abbasiyah adalah Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas, atau lebih dikenal dengan Abdul Abbas As-Saffah. Pada tanggal 3 Rabiul Awal 132 H, ia dibaiat menjadi khalifah
51 pertama Dinasti Abbasiyah yang berpusat di Kuffah. Hanya saja, dua tahun kemudian pada tahun 134 H, pusat pemerintahan dipindahkan dari Kufah ke daerah Anbar (kota Kuno di Persia). Semasa pemerintahannya, Abul Abbas tidak banyak melakukan perluasan wilayah, tetapi lebih memilih memperkuat pemerintahan dalam negeri. Abul Abbas menjadi khalifah selama 4 tahun 9 bulan. Ia wafat dalam usia 33 tahun di kota Anbar bulan Zulhijah tahun 136 H/753M. Berdirinya Daulah Abbasiyah dilatar belakangi oleh terjadinya kekacauan dalam kehidupan bernegara Daulah Umayyah. Dinasti Abbasiyah adalah dinasti kedua dalam sejarah klasik yang menggantikan dinasti Umayyah. Dinasti ini berkuasa sekitar 5 abad. Bani Abbasiyah beranggapan bahwa mereka yang lebih berhak atas kekhalifahan Islam, bukan Bani Umayyah. Sebab, mereka memiliki nasab keturunan lebih dekat dari Nabi Muhammad SAW dari Bani Hasyim. Proses terbentuknya dinasti Abbasiyah dilakukan melalui dua cara: Pertama yaitu dengan menyebarkan misi propaganda melalui jaringan rahasia, dan yang kedua yaitu dengan menghimpun kekuatan militer demi menghancurkan kekuatan Bani Umayyah Untuk memperoleh hasil maksimal, bani Abbas menyiapkan strategi yang cukup matang. Kemajuan-kemajuan dinasti Abbasiyah diperoleh seiring dengan membaiknya perekonomian yang mulai meningkat, terutama dari sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti emas, perak, tembaga dan besi. E. Pola Pemerintahan Sistem politik Dinasti Abbasiyah menerapkan sistem terbuka yang mendapatkan pengaruh dari Persia. Pada awalnya, para khalifah berasal dari keturunan Arab, sementara jabatan menteri diberikan kepada orang-orang Persia yang membantu Abu Abbas As- Saffah mendirikan Daulah Abbasiyah. Pusat kekuasaan Abbasiyah berada di Baghdad. Daerah ini tertumpu pada pertanian dengan sistem irigasi dan kanal di sungai Eufrat dan Tigris yang mengalir sampai Teluk Persia. Perdagangan juga menjadi tumpuan kehidupan masyarakat Bagdad. Ada 4 langkah politik Dinasti Abbasiyah dalam membentuk pemerintahan yaitu, 1. membentuk gerakan bawah tanah.
52 2. menerapkan politik bersahabat/tidak menunjukkan sikap permusuhan ke pemerintahan bani Umayyah. 3. pada awalnya diberi nama Bani Hasyim, agar mendapat dukungan dari kelompok pendukung Ali bin Abi Thalib. 4. menetapkan wilayah Khurasan sebagai pusat gerakan politik Bani Abbas Masa pemerintahan Abbasiyah merupakan masa keemasan Islam atau yang sering kali disebut the golden age. Pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan social, politik, ekonomi dan budaya yang terjadi disetiap masa tersebut. Dinasti Abbasiyah dibagi menjadi 5 fase pemerintahan, dan sistem politik yang dijalankan oleh dinasti Abbasiyah 1 adalah: a. Para khalifah tetap dari keturunan arab, sedang para Menteri, panglima, gubernur, dan para pegawai lainnya dipilih dari keturunan Persia dan mawali. b. Kota Baghdad digunakan sebagai ibu kota negara, yang menjadi pusat kegiatan politik, ekonomi, social dan kebudayaan. c. Ilmu pengetahuan dipandang sebagai suatu yang sangat penting dan mulia. d. Kebebasan berfikir sebagai hak asasi manusia yang diakui sepenuhnya. e. Para Menteri turunan Persia diberi kekuasaan penuh untuk menjalankan tugasnya dalam pemerintahan. Selanjutnya, dinasti Abbasiyah dalam periode II, III, IV dan V mengalami penurunan terhadap politik nya terutama kekuasaan politik sentral. Hal ini dikarenakan negaranegara bagian sudah tidak menghiraukan pemerintahan pusat, kecuali politik saja. F. Ekspansi Wilayah Apabila pemerintahan Bani Umayyah masih melakukan ekspansi perluasan kekuasaan, berbeda halnya dengan Bani Abbasiyah yang menghentikan perluasan, akan tetapi lebih terfokus pada peningkatan kualitas, terutama peradaban intelektual.
53 Secara keseluruhan, sejak masa Rasulullah saw. sampai pada periode Dinasti Abbasiyah, sejarah telah mencatat bahwa Islam pernah menjadi suatu Negara yang menampuk segala kekuasaan, baik dibidang pendidikan, sains, agama, pencaturan politik, pemerintahan bahkan hampir segala bidang, sehingga para ulama menamakannya zaman keemasan dan kejayaan Islam the golden age of Islam. Sehingga Islam menjadi adikuasa dunia. Beberapa wilayah yang ditaklukkan atau dikuasai oleh dinasti Abbasiyah termasuk wilayah Kekhalifahan Umayyah di Spanyol, Persia, Mesir, dan bagian-bagian besar Asia Tengah. Mereka juga memperluas pengaruh mereka ke India dan mendirikan dinasti- dinasti bawahan di sana. Ekspansi ini memungkinkan mereka untuk menjadi kekhalifahan terbesar dalam sejarah Islam pada masa kejayaan mereka. G. Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah Pada masa Dinasti Abbasiyah, Islam mencapai kejayaan di berbagai bidang, salah satunya bidang ilmu pengetahuan. Kemajuan ilmu pengetahuan diawali dengan kegiatan menerjemahkan naskah-naskah asing, terutama dari bahasa Yunani ke bahasa Arab. Kemajuan peradaban ini menghadirkan Baghdad sebagai kota para intelektual, tidak hanya orang arab yang hadir, bangsa Eropa, Persia, Cina, India serta Afrika turut hadir mengisi atmosfer pengetahuan disini. Masa kekhalifahan Abbasiyah ini lah yang dikenal berkembang pesatnya pengetahuan. Pada masa ini banyak sekali bermunculan intelektual-intelektual muslim baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun ilmu agama. Dalam masa kekhalifahan Abbasiyah keadaaan sosial ekonomi pun berkembang dengan baik. Seperti halnya dalam bidang pertanian maupun perdagangan. Masyarakat pada masa itu mampu mengatur tatanan kehidupannya dengan baik, hingga dikenal sebagai negeri masyhur dan makmur. Pada masa kerajaan Abbasiyah kekuasaan Islam bertambah luas. Masyarakat dibagi atas dua kelompok yaitu kelompok khusus dan kelompok umum, kelompok umum terdiri dari Seniman, ulama, fuqoha, pujangga, saudagar, pengusaha kaum buruh, dan para petani sedangkan kelompok khusus terdiri dari khalifah, keluarga khalifah, para bangsawan, dan petugas-petugas Negara. Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, para khalifah banyak mendukung perkembangan tersebut, terlihat dari banyaknya buku-buku bahasa asing yang diterjemahkan kedalam bahasa arab, dan lahirnya para kaum intelektual.
54 H. Kesimpulan Dinasti Abbasiyah didirikan pada tahun 132 H/750 M, dinamakan Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Abbas, paman Nabi Muhammad Saw. Pendiri Dinasti Abbasiyah adalah Abdullah As-Saffah bin Ali bin Abdullah bin Al- Abbas, atau lebih dikenal dengan Abdul Abbas As-Saffah. Semasa pemerintahannya, Abul Abbas tidak banyak melakukan perluasan wilayah, tetapi lebih memilih memperkuat pemerintahan dalam negeri. Dinasti Abbasiyah adalah dinasti kedua dalam sejarah klasik yang menggantikan dinasti Umayyah. Dinasti ini berkuasa sekitar 5 abad. Masa pemerintahan Abbasiyah merupakan masa keemasan Islam atau yang sering kali disebut the golden age. Pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan social, politik, ekonomi dan budaya yang terjadi disetiap masa tersebut.Beberapa wilayah yang ditaklukkan atau dikuasai oleh dinasti Abbasiyah termasuk wilayah Kekhalifahan Umayyah di Spanyol, Persia, Mesir, dan bagian-bagian besar Asia Tengah. Mereka juga memperluas pengaruh mereka ke India dan mendirikan dinasti-dinasti bawahan di sana. Ekspansi ini memungkinkan mereka untuk menjadi kekhalifahan terbesar dalam sejarah Islam pada masa kejayaan mereka. I. Saran Kami harap dengan pembuatan makalah ini pembaca dan penulis dapat memahami tentang peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah dan semoga apa yang kita baca bisa menjadi sebuah wawasan/pengetahuan baru untuk penulis dan pembaca.
55 Tanya Jawab 1. Hal apakah yang menjadi penyebab runtuhnya daulah bani abbasiyyah? Jawaban: Penyebab runtuhnya Dinasti Abbasiyah adalah serangan bangsa Mongol yang berhasil menghancurkan Kota Baghdad. Pada 1258, tentara Mongol yang berkekuatan sekitar 200.000 orang menyerang Baghdad. 2. Mengapa ilmu fikih pada masa akhir kekuasaan bani abbasiyah mengalami kemunduran? Jawaban:Awal ilmu Fiqih berhenti tumbuh terjadi pada abad ke 14 H dalam dinasti abbasiyah, di antara penyebab kemunduran ini adalah taklid antara pakar dan ahli yurisprudensi. Periode penurunan ini berlangsung sangat lama. 3. Mengapa pada masa Dinasti Abbasiyah disebut sebagai masa puncak peradaban Islam? Jawaban: Pada masa Bani Abbasiyah umat Islam mencapai puncak kejayaan di berbagai bidang. Ini terjadi karena perhatian yang besar dari pemerintah terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Khalifah Al-Ma'mun melakukan penerjemahan buku-buku asing dan mendirikan baitul hikmah yang menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Quote ke 7 "Musuh yg plg Berbahaya di dunia ini adalah Ketakutan & Keraguan; Teman yg paling Setia hanyalah Keberanian & Keyakinan yg Teguh". # Dr.H.SyaefulBahri,CHCM #
56 ISLAM DI ANDALUSIA (SPANYOL) A. Latar Belakang Prestasi dan kontribusi Islam yang paling berharga bagi pencerahan peradaban Eropa. Spanyol, pintu gerbang menuju Eropa yang oleh orang Arab Muslim disebut Andalusia, pernah dikuasai dan menjadi basis kekuatan Muslim di benua itu selama sembilan abad. Hingga saat ini, sisa-sisa masa keemasan Islam masih terlihat jelas dan menjadi destinasi wisata yang menarik wisatawan dari seluruh dunia. Spanyol merupakan negara yang ditaklukkan Islam untuk mengembangkan Islam di negara ini. Ketika Islam masuk ke Spanyol, negara tersebut mengalami perkembangan peradaban yang pesat, baik dalam bidang kebudayaan maupun pendidikan Islam. Spanyol mengalami perkembangan pesat dalam kebudayaan dan pendidikan Islam, diawali dengan kajian agama dan sastra, kemudian berkembang dengan kajian ilmu-ilmu akal. Sebab dalam waktu yang relatif singkat, Cardova mampu bersaing dengan Bagdad dalam bidang ilmu pengetahuan dan sastra. Oleh karena itu, kehadiran Islam di Spanyol menarik banyak perhatian para sejarawan. Secara politis, Islam di Andalusia memberikan rasa aman bagi kelompok marginal seperti Yahudi dan masyarakat biasa. B. Rumusan Masalah 1.Apa faktor utama perkembangan islam di spanyol? 2.Apa hambatan islam di spanyol C. Tujuan Penelitian 1. Kemajuan Spanyol Islam ditentukan oleh adanya penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan-kekuatan umat Islam, seperti Abd al Rahman al Dakhil, Abd al Rahman al Wasith, dan Abd al Rahman al Nasir. 2. Islam di Andalusia mulai mengalami kemunduran ketika Sultan Abdulrahman ke-3 meninggal dunia pada abad 11 Masehi. Ia digantikan oleh putranya yang masih kecil dan belum berpengalaman. Hal ini memicu perebutan kekuasaan oleh berbagai pihak baik Muslim maupun non-Muslim.
57 D. Sejarah Penguasaan Islam di Spayol Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M melalui jalur Afrika Utara.Spanyol sebelum kedatangan Islam dikenal dengan nama Iberia/ Asbania, kemudian disebut Andalusia, ketika negeri subur itu dikuasai bangsa Vandal. Dari perkataan Vandal inilah orang Arab menyebutnya Andalusia.4Sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti Bani Umayah.Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Khalifah Abd al-Malik mengangkat Hasan Ibn Nu’man al-Ghassani menjadi gubernur di daerah itu.Pada masa Khalifah al-Walid, Hasan ibn Nu’man sudah digantikan oleh Musa Ibn Nushair.Di zaman al-Walid itu, Musa ibn Nushair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Selain itu, ia juga menyempurnakan penaklukan ke daerah-daerah bekas kekuasaanbangsa Barbar di pegunungan-pegunungan sehingga mereka menyatakan setia dan berjanji tidak akan membuat kekacauan-kekacauan seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya. Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu dari pertama kali dikalahkan sampai menjadisalah satu provinsi dari Khalifah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah ibn Abi Sufyan) sampai tahun 83 H (masa alWalid). Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai Islam, dikawasan ini terdapat kantungkantung yang menjadi basis kekuasaan kerajaan Romawi, yaitu kerajaan Gotik. Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuansatuan pasukan ke sana. Mereka adalah Tharif ibn Malik, Tharik ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair.Tharif dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik.Ia menyeberangi selat yang berada diantara Maroko dan benua Eropa itu dengan satu pasukan perang lima ratus orang di antaranya adalah tentara berkuda, mereka menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian. Ia menang dan kembali ke Afrika Utara membawa harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong oleh keberhasilan Tharif dan kemelut yang terjadi dalam tubuh kerajaan Visigothic yang berkuasa di Spanyol pada saat itu, serta dorongan yang besar untuk memperoleh hartarampasan perang, Musa ibn Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad. E. Kemajuan Peradaban Islam Spanyol
58 Kepemimpinan umat Islam di Andalusia membawa kemajuan peradaban yang dipengaruhi oleh kemajuan intelektual meliputi filsafat, ilmu pengetahuan, fikih, musik dan seni, serta bahasa dan sastra, serta semaraknya pembangunan fisik. Andalusia merupakan penerima utama peradaban Islam di Eropa, baik dalam bentuk hubungan politik, sosial dan ekonomi serta peradaban antar bangsa. Andalusia di bawah pemerintahan Islam mengalami banyak kemajuan. Pengaruh ilmu pengetahuan Islam di Eropa berlangsung sejak abad ke-12 M dan memunculkan kebangkitan (kelahiran kembali) peninggalan Yunani di Eropa pada abad ke-14 M. Pengaruh ilmu pengetahuan Islam di Eropa memunculkan gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan tersebut adalah kebangkitan kebudayaan Yunani klasik (renaisans) pada abad ke-14 M yang dimulai di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan gerakan Pencerahan (aufklarung) pada abad ke-19. F. Kemunduran Peradaban Islam Faktor eksternal yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol, selain faktor internal tersebut di atas, terdapat pula faktor eksternal yang menyebabkan kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol Barat, yaitu: 1. Konflik Muslim-Kristen Kehadiran umat Islam Arab di Spanyol secara tidak langsung memunculkan kesadaran nasional di kalangan umat Kristen Spanyol. Agar kehidupan negara Islam Spanyol tidak berakhir dengan konflik antara Islam dan Kristen. Sejak abad ke-11, kekuatan Kristen mulai terkonsolidasi, sementara kekuatan Muslim mulai menurun. Ini. Karena kebijakan para khalifah ketika menguasai Spanyol, mereka tidak melakukan Islamisasi secara menyeluruh, namun membiarkan umat Kristiani tetap mempertahankan hukum dan adat istiadatnya selama mereka tetap menghormati penghormatan dan tidak memimpin perlawanan bersenjata. 2. Faktor geografis Faktor geografis turut menentukan hilangnya Islam di Spanyol. Karena Spanyol sangat terpencil dari negara-negara Muslim lainnya, ia selalu berperang sendirian, tidak menerima bantuan apa pun kecuali dari Afrika Utara. Oleh karena itu, tidak ada kekuatan alternatif yang mampu menghentikan pembaruan agama Kristen di Spanyol. Selain itu, faktor iklim juga
59 mempengaruhi orang-orang Arab, sebagai pendatang, tidak tahan tinggal di wilayah Spanyol yang iklimnya tidak cocok untuk mereka. G. Kesimpulan Dari pembahasan sejarah peradaban Islam di Spanyol, dapat diambil kesimpulan bahwa: Pertama, konteks perluasan Islam di Spanyol yang didasari oleh kekuatan Islam di Afrika Utara, sehingga menyebar hingga ke Semenanjung Iberia. Spanyol adalah wilayah yang paling dekat dengan Afrika Utara, dan kerajaan Gothic yang menguasai wilayah tersebut sedang mengalami kemunduran. Tiga tokoh penting Tharif Ibnu Malik, Thariq Ibnu Ziyad dan Musa Ibnu Nushair memperluas wilayah kerajaan Gothic yang mulai melemah. Langkah selanjutnya adalah menguasai wilayah Spanyol di seberang. Kerja sama tim dan partisipasi aktif para pemimpin dan aktor pusat di lapangan membuahkan hasil optimal dalam perluasan kekuatan Muslim di Spanyol. Kedua, tumbuhnya Islam di bawah kepemimpinan Abd Rahman III. Pada masa ini, Spanyol mengalami kemajuan peradaban yang menggembirakan, khususnya di bidang arsitektur, namun Islam akhirnya harus meninggalkan Spanyol. Peradaban peninggalan Islam membantu Eropa mengatasi keterbelakangan. Pemikiran filosofis seperti yang dikemukakan oleh al-Farabi, Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd menjadikan Eropa sebagai kawasan yang maju secara intelektual.
60 Tanya Jawab 1. bagaimana kondisi masyarakat spanyol sebelum mereka memeluk agama islam? Jawaban: Sebelum kedatangan bangsa Muslim, kondisi sosial Andalusia masih berantakan, saat itu terdiri dari berbagai suku bangsa seperti Iberia, Celtiberia, Romawi, dan Yahudi. Mereka hidup dalam keadaan terpecah-belah dan tidak memiliki kesatuan politik yang kuat. 2. Faktor apa yangg menyebabkan Islam mudah di terima di Andalusia? Jawaban: Salah satu faktor yang menyebabkan kemenangan umat Islam di Spanyol, yaitu karena adanya tokoh yang kuat, pasukan yang kompak, bersatu, dan penuh percaya diri. Sikap toleransi agama dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi umat Islam itu menyebabkan penduduk Spanyol menyambut kehadiran Islam di sana. 3. Apakah bukti yang menunjukkan kejayaan Islam di Andalusia? Jawaban: Menara Giralda, Istana Alhambra merupakan salah satu bukti peninggalan peradaban Islam di Spanyol yang sangat terkenal. Kompleks bangunan ini menjadi satu-satunya pusat pemerintahan kerajaan dari zaman keemasan Islam yang masih berdiri hingga sekarang. Quote ke 8 " Tidak harus jadi Hebat dulu untuk Berbuat, tetapi harus Berbuat dulu untuk jadi Hebat.” # Dr.H.SyaefulBahri,CHCM #
61 TIGA KERAJAAN BESAR A. Latar Belakang Tiga monarki Islam dinasti Turki Usmani, Safawi, dan Persia dan Mughal serta India semuanya telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemeliharaan iman Islam. Masa kejayaannya dibawah kerajaan Usmani diraih kepemimpinan Sultan Sulaiman Al-Qanuni dan Kerajaan Safawi (1520–1566 M). Dalam kurun waktu 40 tahun, Syah Abbas I menyaksikan kerajaan mencapai puncak kejayaannya dan mewujudkan kemajuan.Masa Pemerintahan 1588-1628 M. Dan di Istana MughalSaya keturunan Sultan Akbar (1542–1605 M). Secara terpisah, Takdir YaAllah telah meramalkan bahwa setiap peristiwa akan melibatkan penggunaan kekerasan. Penandaannya mungkin semacam kehancuran. Inilah kejanggalan yang terjadi disaat ini ada tiga hakim. Setelah pemerintah cekikikan di bawah Masing-masing kerajaan tersebut mengalami fase akibat keputusan tiga raja,pengembangan. Namun alasan mengapa vertebrata masih populer digunakan saat ini berbagai langkah yang berbeda. Kemunduran-kemunduran itulah yang akan diterbitkan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Sejarah Kerajaaan Turki Usmani Hingga Mustofa Kemal 2. Bagaimana Sejarah Kerajaaan Dinasti Safawi Persia Hingga Khumaini 3. Bagaimana Sejarah Kerajaaan Dinasti Mugal India Hingga Terbentuknya Bangladesh C. Tujuan 1. Perkembangan Sejarah Turki Usmani Hingga Mustofa Kemal 2. Perkembangan Sejarah Dinasti Safawi Hingga khumani 3. Perkembangan Sejarah Dinasti Mugal India Hingga Terbentuk nya Bangladesh D. Turki Ismani Hingga Mustofa Kemal Daulah Turki Usmani adalah satu-satunya daulah di antara sekian banyak Daulah yang ada dalam Islam yang berhasil menaklukkan Konstantinopel walaupun sudah banyak Daulah
62 yang berusaha menaklukkannya sebelumnya. Memang setiap Daulah Islam mempunyai peranan yang berbeda-beda dalam sumbangan yang mereka berikan kepada dunia Islam, Jika Daulah Umayyah Syria berhasil memberikan wilayah teritorial yang sangat luas kepada dunia Islam, mulai dari Persia, Indus di bagian timur sampai ke Afrika, Eropa Barat di bagian barat sehingga mereka disebut negara Adi Kuasa ketika itu. Itulah gambaran luasnya wilayah kekuasaan Turki Usmani yang dimulai dari Asia, Afrika sampai ke Eropa Timur berbatasan dengan tiga lautan yang telah mereka sumbangkan ke dunia Islam, sehingga Turki Usmani adalah Daulah yang paling besar dan yang paling lama berdiri dibanding Daulah-Daulah Islam lainnya. 1. Pembentukan Pemerintahan Pendiri Daulah ini adalah bangsa Turki dari suku Oghuz yang mendiami wilayah Mongol. Usman memerintah antara tahun 1290-1326 M, dia juga banyak berhasil membantu Sultan Alaiddin II, seperti keberhasilannya menduduki benteng-benteng Bizantium yang berdekatan dengan kota Broessa. Pada tahun 699 H/1300 M, bangsa Mongol menyerang Daulah Turki Saljuk dan Sultan Alaiddin terbunuh, maka Usman pun menyatakan kemerdekaannya dan berkuasa penuh atas daerah-daerah yang didudukinya. Perluasan wilayah semakin dikembangkan lagi ketika Murad I, pengganti Orkhan berkuasa (1359-1389 M), selain dia dapat memantapkan keamanan dalam negeri, ia juga melakukan perluasan daerah ke Benua Eropa. Dengan ditaklukkannya kota-kota tersebut Daulah Turki Usmani telah memegang “kunci lalu lintas” yang menghubungkan kerajaan-kerajaan Serbia, Bulgaria dengan Bizantium di Konstantinopel, Oleh karena itu, bagi Kaisar tidak ada pilihan lain kecuali mengakui eksistensi Daulah Turki Usmani di Eropa dan menyatakan bersahabat dengan Sultan tersebut. Suatu hal penting yang dilakukan Sultan Murad I ialah memilih pemuda pemuda Kristen setelah masuk Islam dididik menjadi militer, sehingga lahirlah tentara elit Turki yang diberi nama dengan “Yenisari”. Bayazid I menggantikan ayahnya menjadi Sultan dalam usia 34 tahun. Tahun 1393 M Bayazid mengirim pasukan di bawah komando anaknya Sulaiman untuk menyerang Bulgaria. Setelah mengepung selama tiga minggu, Trinova berhasil direbut Rajanya Sisman melarikan diri maka tumbanglah kerajaannya disertai rakyatnya banyak yang masuk
63 Islam. Pertempuran hebat terjadi di Ankara pada tahun 1402 M, tetapi baru saja mulai pertempuran, tiba-tiba serdadu bangsa Tar-tar yang ada di barisan Bayazid berpihak kepada Timur Lank. Maka bagaimanapun Bayazid gagahnya, tapi dalam pertempuran yang tidak seimbang pasukannya menjadi kucar-kacir dan dia bersama anaknya Musa tertawan dan wafat dalam tawanan setahun kemudian (1403 M). Karena kekalahan Bayazid di Ankara itu membawa akibat buruk bagi Daulah Turki Usmani.Daulah Turki Usmani, saat ini, mengalami kekosongan kekuasaan. Suasana buruk ini baru berakhir setelah Sultan Muhammad I (1403-1421 M) dapat mengatasinya. Muhammad I dapat menguasai kembali wilayah-wilayah kekuasaan Turki Usmani selama lebih kurang sepuluh tahun. a). Masa Kejayaan Pemerintahan Masa puncak kejayaan Turki Usmani ada pada tiga orang Sultan, yaitu Sultan Muhammad II (1451-1484 M) bergelar “Al-Fatih” Sang Penakluk”. Dia dapat mengalahkan Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel yang sudah direncanakan dulu oleh Sultan Bayazid. anaknya Sultan Salim I (1512-1520 M) dan Sultan Sulaiman I AlQanun (1520-1566) M. b). Masa Kemunduran Masa kemerosotan Turki Usmani dimulai dari krisis suksesi sepeninggal Sultan Sulaiman pada 1566 M. sampai sebelum Turki menjadi Republik 1923 M di tangan Mustafa kamal At-Taturk, tercatat 27 Sultan tidak ada lagi yang dapat diandalkan. Banyak faktor yang menyebabkan kehancuran Turki Usmani ini, di antaranya, wilayah kekuasaannya yang luas, rumit menyusun administrasi negara, sehingga administrasi negara Turki Usmani tidak beres, sementara penguasanya sangat berambisi memperluas wilayah, ikut perang terus menerus, akibatnya tidak ada waktu lagi mengurus administrasi negara. Faktor kedua, heterogenitas penduduk, Muhammad As’adurrofik Al-Fathonah : Jurnal Pendidikan dan Keislaman ISSN : 2685-6115 (Online) 2685-2853 (Cetak) 195 menguasai wilayah yang luas, tentu juga mengurus penduduk yang beragam etnis, agama maupun adat istiadat; Asia, Afrika, Eropa. Untuk mengurus penduduk yang beragam dalam wilayah yang luas mesti dengan organisasi pemerintahan yang teratur, tanpa didukung oleh administrasi yang baik, maka pemerintah menanggung beban yang berat, dari sinilah kekacauan itu muncul. Faktor ketiga, kelemahan para penguasa, sepeninggal
64 Sulaiman, Turki Usmani diperintah oleh Sultan-Sultan yang lemah yang tidak dapat mengatur pemerintahan negara, akibatnya pemerintahan menjadi kacau. Kekacauan itu dibiarkan terus dan tidak pernah diatasi secara sempurna, maka semakin lama semakin parah sampai jatuh sakit di Eropa dan tidak ada yang mampu lagi menyembuhkannya. E. Dinasti Syawiyah Dinasti Safawi Persia didirikan oleh Ismail I pada tahun 1501 M. Dinasti ini merupakan salah satu dinasti terpenting dalam sejarah Iran dan menjadi salah satu negeri Syiah terbesar semenjak runtuhnya Dinasti Syiah Fatimiyyah. Safawiyyah berkuasa dari tahun 1501 hingga 1722, dan mengalami restorasi singkat dari tahun 1729 hingga 1736. Pada puncak kejayaannya, wilayah Safawiyyah meliputi Iran, Azerbaijan, Armenia, sebagian besar Irak, Georgia, Afganistan, Kaukasus, dan sebagian Pakistan, Turkmenistan dan Turki. Dinasti Safawi Persia juga menjadikan Syiah sebagai agama resmi, sehingga menjadi salah satu titik penting dalam sejarah Muslim Dalam rentang waktu yang cukup panjang, Dinasti Safawi Persia mengalami beberapa peristiwa penting, seperti perang melawan Kesultanan Utsmaniyah. Pada masa pemerintahan Abbas I, kebijakan keagamaan tidak lagi memaksakan agar Syi’ah menjadi agama negara, tetapi menanamkan sikap toleransi. Pada masa pemerintahan Abbas I, pendeta-pendeta Nasrani diperbolehkan mengembangkan ajaran agama dengan leluasa. Rezim Safawiyah telah meninggalkan warisan kepada Iran modern berupa tradisi Persia perihal sistem kerajaan yang agung Pada tahun 1722, Dinasti Safawi Persia mengalami keruntuhan akibat serangan dari pasukan Afsharid yang dipimpin oleh Nader Shah. Dinasti Safawi Persia berhasil ditaklukan oleh Nader Khan pada masa pemerintahannya. Setelah itu, Dinasti Safawi Persia tidak lagi berkuasa. Pada masa pemerintahan Ruhollah Khomeini, Iran mengalami revolusi Islam pada tahun 1979. F. Kerajaan Mughal India a. Sejarah Berdirinya kerajaan Mughal India
65 Kerajaan mughal bukanlah kerajaan islam pertama di anak benua india Awal kekuasaan islam di india terjadi pada masa khalifah al-Walid dari Dinasti Umayyah. Atas izin Khalifah AlWalid, ia mengirim Muhammad Ibn Qasim (usianya 17 tahun), untuk memimpin pasukan. Pada tahun 1206 M berdirilah kesultanan Delhi yang meliputi : Dinasti Mamluk (1206- 1290 M), Khalji (1290-1320 M), Tughlug (1320-1414 M), Sayyed (1414-1451 M), dan Lodi (1451-1526 M). Setelah itu ia menunjuk anak perempuannya, Raziya, sebagai pengganti dengan alasan semua anak lakilakinya tidak ada yang mampu. Dalam sejarah Islam Sultan Raziya adalah perempuan pertama yang berkuasa. Pada tahun 1240 M terjadi pemberontakan untuk menolak sultan perempuan yang menjatuhkan Raziya oleh Bahram Shah, putra dari Iltutmish, namun Bahram Shah tidak mampu memimpin , akhirnya pada tahun 1246 M pamannya, Nasiruddin Mahmud naik tahta, kemudian ia di gantikan oleh Balban. Dengan dukungan para pembesar istana, Jalaluddin Khalji naik tahta pada tahun 1290M. G. Kesimpulan Tiga kerajaan Islam terpenting didirikan pada abad ke-15 dan ke-16 di Turki (Kerajaan Usmani), India (Kerajaan Mughal), dan Persia (Kerajaan Safawi). Ketiga era Kerajaan yang penting ini berusaha untuk membangun imperium absolut dan mengurangi kekuasaan mereka. kepatuhan terhadap tradisi demokrasi Islam. Hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dijalankan dengan penekanan kuat pada sistematisasi dan birokratisme, dengan beberapa negara bagian mengembangkan kerangka administratif yang belum sempurna. Ketiga kerajaan besar ini ibarat membangun kembali keimanan Islam setelahnya melanjutkan ke Bani Abbasiyah. Namun kemajuan yang dialami pada masa kerajaan ketiga Kemajuan besar ini berbeda dengan kemajuan yang ada pada masa Islam klasik. Elemen pada Zaman klasik lebih rumit. Dalam ranah intelektual, kemajuan pada era klasik. Dalam hal ilmu agama, umat Islam sudah lama mulai berpaling dari para imam. besar yang dimulasi pada Islam klasik. Kalau memang ada mujtahid, maka ijtihad itu Ijtihad fi al-mazhab, atau ijtihad yang sebagian besar terbatas pada gua, itulah yang dilakukan. mazhab tertentu. Tidak lagi ijtihad mutlak, hasil pemikiran bebas yang mandiri. Filsafat dianggap bid'ah. Kalau pada masa klasik. umat Islam maju dalam bidang politik, peradaban, dan kebudayaan, seperti dalam bidang ilmu pengetahuan dan pemikiran filsafat, pada masa tiga
66 kerajaan besar kemajuan dalam bidang filsafat kecuali berkembang sedikit di kerajaan Safawi Persia dan ilmu pengetahuan umum tidak didapat lagi. Kemajuan yang dapat dibanggakan pada masa ini hanya dalam bidang politik, kemiliteran, dan kesenian, terutama arsitektur. Tanya Jawab 1. Mengapa Khilafah Utsmani dikatakan sebagai khilafah paling kuat dalam sejarah dunia Islam? Jawaban: Kekhalifahan Utsmani dianggap sebagai kekhalifahan terkuat dalam sejarah Islam karena beberapa faktor. Berikut beberapa alasannya: Kekuatan militer : Kesultanan Utsmaniyah memiliki militer yang kuat, terorganisir dengan baik, dan dilengkapi dengan baik. Mereka mampu menaklukkan dan memperluas wilayah mereka, yang berkontribusi terhadap kekuatan mereka Kepemimpinan : Para sultan Utsmaniyah dikenal karena keterampilan kepemimpinan mereka yang kuat, yang membantu menjaga stabilitas dan ketertiban di dalam kekaisaran. 2. Siapa raja yang menjadi penyebab kemunduran kejaraan safawi ? Jawaban: Raja Safi Mirza yang merupakan cucu Abbas I dianggap menjadi salah satu penyebab kemunduran Kerajaan Safawi. Dia adalah raja yang lemah dan kejam terhadap para bangsawan kerajaan, dan kecemburuannya menyebabkan pembalikan kemajuan yang dicapai pada pemerintahan sebelumnya. Namun kemunduran Kesultanan Safawi juga disebabkan oleh faktor lain seperti pergantian penguasa yang lemah, konflik internal, dan konflik eksternal dengan Kesultanan Utsmaniyah. 3. Apa kontribusi terbesar Turki Usmani bagi dunia Islam masa kini? Jawaban: Kontribusi terbesar yaitu saat direbutnya Kota Konstantinopel oleh Muhammad alFatih. Bahkan, itu juga sesusai hadis dari Imam Ahmad bahwa suatu ketika kerajaan Konstantinopel akan ditaklukkan, pemimpin yang dapat menaklukkan itu sebaik-baik pemimpin dan tentara yang dapat menaklukkannya adalah sebaik-baik tentara. Quote ke 9 # Jika engkau TAK mungkin MEMBERI, janganlah MENGAMBIL.
67 #Jika engkau terlalu SULIT untuk MENGASIHI, setidaknya JANGAN MEMBENCI. # Jika engkau TAK dapat MENGHIBUR orang lain, setidaknya JANGAN BIKIN SEDIH* # Jika engkau TAK bisa MEMUJI setidaknya JANGAN MENGHUJAT. #Jika engkau TAK dapat MENGHARGAI, JANGAN MENGHINA* # Dr.H.SyaefulBahri,CHCM #
68 KEMUNDURAN PERADABAN ISLAM A. Latar Belakang Pada tahun 1250-1500 M, merupakan babak di mana umat Islam yang berada di sekitar Timur Tengah mendapat berbagai cobaan baik dari dalam maupun dari luar, Dari luar misalnya serangan dari Timur Lenk dan juga Hulagu Khan yang kesemuanya merupakan satu keturunan yaitu bangsa Mongol. Dari dalam atau intern yaitu merupakan masa disintegrasi, konflik antara sunni dan syi'ah yang semakin menajam serta munculnya gerakan-gerakan fanatik terhadap bangsa Arab. Akan tetapi berlainan dengan apa yang terjadi di kawasan Afrika Utara atau Mesir, Dinasti Mamalik yang berkuasa di sana berhasil berhasil selamat dari serangan-serangan dari bangsa Mongol. Sehingga peradaban Islam yang mungkin terputus karena saat itu Baghdad yang merupakan pusat peradaban Islam telah dihancurkan oleh bangsa Mongol, dapat terus berkembang walaupun di tempat yang berbeda. Penyebabnya adalah banyak ilmuwan yang melarikan diri ke Mesir dan di sana pemerintah yang berkuasa juga memperhatikan perkembangan ilmu pengtahuan dan sebagainya. Dengan demikian perkembangan peradaban dari masa periode klasik tidak terputus dan terus berlanjut oleh dinasti Mamluk di Mesir. B. Rumusan masalah 1. Bagaimana terjadinya perang salib dan penyerbuan Spanyol? 2. Bagaimana terjadinya penyerbuan bangsa Mongol? 3. Apa kondisi dunia islam menjelang masa pertengahan? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui proses terjadinya perang salib dan penyerbuan Spanyol 2. Untuk mengetahui apa penyebab terjadinya penyerbuan bangsa mongol 3. Untuk mengetahui kondisi dunia islam menjelang masa pertengahan D. Perang Salib dan Penyerbuan Spanyol Perang salib ialah serangkaian perang agama selama hampir 2 abat lebih sebagai reaksi terhadap kristen eropa terhadap islam asia. Menurut Philip K.Hitti perang salib adalah reaksi dunia kristen di eropa terhadap dunia islam di Asia, sejak tahun 632 M yang merupakan pihak
69 penyerang di syiria dan Asia kecil, tetapi juga di sepanyol dan sisilia. Perang ini terjadi karena sejumlah kota dan tempat suci kristen diduduki islam sejak 632, seperti di suriah, asia Kecil, Spanyol, dan Sisilia. Militer Kristen menggunakan salib sebagai simbol yang menunjukan bahwa perang ini suci dan bertujuan membebaskan kota suci Baitul maqdis (Yerus Salim) dari orang islam. Peristiwa perang salib terjadi pada masa daulah Bani Abbasiyah IV dalam kekuasaan Turki Bani Saljuk. Perang salib awalnya disebabkan adanya persaingan pengaruh antara islam dan Kristen. Penguasa islam Alp Arselan yang memimpin gerakan ekspensi yang kemudian dikenal dengan “Peristiwa Manzikart” pada tahun 464 H ( 1071 ) menjadikan orang-orang Romawi terdesak. Tentara Alp Arselan yang hanya berkekuatan 15.000 prajurit, dalam peristiwa ini berhasil mengalahkan tentara romawi yang berjumlah 200.000. Peristiwa besar ini menanamkan benih permusuhan dan kebencian orang-orang Kristen terhadab umat islam, yang kemudian mencetuskan Perang salib. Pidato yang mungkin paling besar hasilnya dalam sejarah ialah pidato Pous Urbanus II pada tanggal 26 November 1095 di Clemont (prancis selatan), orang-orang Kristen mendapat suntikan untuk mengunjungi kuburan-kuburan suci dan merebutnya dari orang-orang bukan Kristen serta menaklukan mereka. Seruan bersama “Tuhan menghendaki yang sedemikian” menggelora di seluruh negeri dan memiliki pengaruh psikologis, baik di lapisan masyarakat bawah maupun atas. Di musim semi tahun berikutnya, 150.000 orang yang terdiri dari sebagian besar orang-orang prancis dan berkumpul di konstaninopel. Perang salib pertama pun dimulai. Perang salib berlangsung 200 tahun lamanya, dari mulai 1095-1293, dengan 8 kali penyerbuan. Perang tersebut bertujuan untuk merebut kota suci palestina, tempat “tapak Tuhan berpijak”, dari tangan kaum muslim. Periodisasi Perang Salib a. Periode I Periode pertama, disebut periode penaklukan (1009-1144). Hassan Ibrahim Hassan dalam buku Tarikh Al-Islam menggambarkan pasukan salib pertama yang dipimpin oleh Pierre I’ermite sebagai gerombolan rakyat jelata yang tidak memiliki pengalaman perang, tidak disiplin, dan tanpa persiapan. Pasukan salib ini dapat dikalahkan oleh pasukan Dinasti Saljuk. Pasukan Salib
70 berikutnya dipimpin oleh Godfrey of Bouillon. Gerakan ini lebih merupakan militer yang terorganisasi rapi. Mereka berhasil menduduki kota suci Palestina (Yerusalem) pada 7 Juli 1099. Kemenangan pasukan salib pada periode ini telah mengubah peta dunia Islam dan berdirinya kerajaan-kerajaan Latin-Kristen di timur, seperti Kerajaan Baitulmakdis (1099) di bawah pemerintahan Raja Godfrey, Edessa (1099) di bawah Raja Baldwin, dan Tripoli (1099) di bawah kekuasaan Raja Reymond. b. Periode II Periode kedua atau disebut periode reaksi umat Islam (1144-1192). Kemenangan kaum muslimin ini, terlihat jelas setelah munculnya Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi (Saladin) di Mesir yang berhasil membebaskan Baitulmakdis pada 2 Oktober 1187. Dalam perang salib ini akhirnya pihak Richard dan pihak Saladin sepakat untuk melakukan gencatan senjata dan membuat pejanjian. Inti perjanjian damai itu adalah daerah pedalaman akan menjadi milik kaum muslimian dan umat Kristen yang akan berziarah ke Baitulmakdis akan terjamin keselamatannya. Adapun daerah pesisir utara, Arce, dan Jaita berada di bawah kekuasaan tentara salib c. Periode III Periode ketiga (1193-1291) lebih dikenal dengan periode perang saudara kecil-kecilan atau periode kehancuran didalam pasukan salib. Dalam periode ini, muncul pahlawan wanita dari kalangan kaum muslimin yang terkenal gagah berani, yaitu Syajar Ad-Durr. Ia mampu menunjukkan kebesaran Islam dengan membebaskan dan mengizinkan Raja Louis IX kembali ke negerinya, Perancis. E. Penyerbuan Bangsa Mongol Mongol Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia, yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia utara, Tibet Selatan, dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putra kembar. Tatar dan Mongol. Kedua putra itu melahirkan dua suku bangsa besar. Mongol dan Tartar. Mongol mempunyai anak bernama Ilkhan. yang melahirkan keturunan pemimpin bangsa Mongol di kemudian hari. Dalam rentang waktu yang sangat panjang. kehidupan bangsa Mongol tetap sederhana. Mereka mendirikan kemah-kemah dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat 4
71 lain, menggembala kambing dan hidup dari hasil buruan. Mereka juga hidup dari hasil perdagangan tradisional, yaitu mempertukarkan kulit binatang dengan binatang yang lain, baik diantara sesama mereka maupun dengan bangsa Turki dan Cina yang menjadi tetangga mereka. Sebagaimana umumnya bangsa nomad, orang-orang Mongol mempunyai watak yang kasar, suka berperang, dan berani menghadang maut dalam mencapai keinginannya. Akan tetapi, mereka sangat patuh kepada pemimpinnya. Mereka menganut agama Syamaniah (Syamanism), menyembah bintang-bintang, dan sujud kepada matahari yang sedang terbit. 1. Latar Belakang Bangsa Mongol Pemimpin atau Khan bangsa Mongol yang pertama diketahui dalam sejarah adalah Yesugei (w. 1175). Ia adalah ayah Chinggis (Chingis atau Jenghis). Jenghis aslinya bernama Temijin, seorang pandai besi yang mencuat namanya karena perselisihan yang dimenangkannya melawan Ong Khan atau Togril, seorang kepala suku Kereyt. Jenghis sebenarnya adalah gelar bagi Temujin yang diberikan kepadanya oleh sidang kepala-kepala suku Mongol yang mengangkatnya sebagai pemimpin tertinggi bangsa itu pada tahun 1206, atau juga disebut Jenghis Khan/Raja yang Agung, ketika ia berumur 44 tahun. Perlu diketahui juga, bahwasannya bangsa Mongol adalah bangsa yang pemberani dan tegar dalam berperang. Bangsa Mongol tidak memeluk salah satu agama samawi dari ketiga agama samawi. Padahal mereka hidup dan berinteraksi dengan pengikut agama Yahudi, Kristen dan Islam. Jenghis Khan juga menyempurnakan moral masyarakatnya dengan undang-undang yang dibuatnya, yaitu Ilyasa atau Yasaq. 2. Perkembangan Bangsa Mongol Bangsa yang dipimpinnya itu meluaskan wilayah ke Tibet (Cina barat laut), dan Cina, 1213, serta dapat menaklukkan Beijing tahun 1215. ia menundukkan Turkestan tahun 1218 yang berbatasan dengan wilayah Islam, yakni Khawarazm Syah. Invasi Gubernur Khawarazm membunuh para utusan Jenghis yang disertai oleh para saudagar Islam. Peristiwa tersebut menyebabkan Mongol menyerbu wilayah Islam, dan dapat menaklukkan Transoxania yang merupakan wilayah Khawarazm 1219-1220. Wilayah kekuasaan Jengis Khan yang luas dibagi untuk empat orang putranya sebelum ia meninggal dunia tahun 624/1227. Pertama ialah Jochi, anaknya yang sulung mendapat wilayah
72 Siberia bagaian Barat dan Stepa Qipchaq yang membentang hingga Rusia selatan, di dalamnya terdapat Khawarazm. Namun ia meninggal dunia sebelum wafat ayahnya Jengis. dan wilayah warisannya itu diberikan kepada anak Jochi yang bernama Batu atau Orda. Batu mendirikan Horde (kelompok) Biru di Rusia Selatan sebagai pilar dasar berkembangnya Horde putih di 5 Siberia Barat. Kedua kelompok itu bergabung dalam abad ke 14 yang kemudian muncul sebagai ke khanan yang bermacam ragamnya di Rusia, Siberia dan Turkistan, termasuk di Crimea, Astrakhan. Qazan, Qasimov, Tiumen, Bukhara, dan Khiva. Syaibaniyah atau Ozbeg, salah satu cabang keturunan Jochi berkuasa di Khawarazm dan Transoxania dalam abad ke 15 dan 16. 3. Serangan-serangan Mongol terhadap Umat Islam Setelah berhasil menaklukan wilayah Cina dan sekitarnya, Jenghis Khan kemudian menjadikan negeri-negeri Islam sebagai sasaran selanjutnya. Pada tahun 606 H/1209 M. tentara Mongol keluar dari negerinya dengan tujuan Turki dan Ferghana, kemudian ke Samarkand. Pada mulanya, mereka mendapat perlawanan berat dari penguasa Khawarizm. Sultan Ala Al-Din di Turkistan. Pertempuran berlangsung seimbang. Karena itu, masing-masing kembali ke negerinya. Sekitar sepuluh tahun kemudian, mereka masuk Bukhara, Samarkand. Khurasan, Hamadzan. Quzwain dan sampai ke perbatasan Irak. Di Bukhara, ibu kota Khawarizm, mereka kembali mendapat perlawanan dari Sultan Ala Al-Din, tetapi kali ini mereka dengan mudah dapat mengalahkan pasukan Khawarizm. Sultan Ala-Aldin tewas dalam pertempuran di Mazindaran tahun 1220 M. Ia digantikan oleh putranya, Jalal Al-Din yang kemudian melarikan diri ke India karena terdesak dalam pertempuran dekat Attock tahun 1224 M. Pasukan Mongol terus melakukan pembunuhan dan pembantaian besar-besar di setiap wilayah yang dilaluinya. Pernah Jenghis Khan bertanya kepada seorang penjaga menara mesjid, apakah mimbar itu adalah singgasana Sultan dan diberitahu bahwa mimbar adalah untuk berkhotbah, sedangkan singgasananya ada di dalam benteng. Jadi Jenghis pergi menuju benteng, memerintahkan pengawal untuk menyerah, membunuh beberapa orang saat mereka melawan, kembali ke mesjid, membunuh 200 syeikh, melempar kepala mereka ke dalam sumur mesjid. kemudian ia menaiki mimbar. Warga kota yang masih hidup dikumpulkan ke dalam dinas militer, wanita dan anak-anak mereka dijadikan budak. Sedangkan para pandai besi. tukang kayu dan pengrajin emas direkrut untuk bergabung dengan pekerja terampil bangsa Mongol.
73 Wilayah Baghdad pada tahun 1208 M ditaklukkan oleh Hulagu Khan, salah satu keturunan Jenghis Khan. Ia membentuk kerajaan II Khaniyah yang berpusat di Tabris dan Maragha. la dipercaya oleh saudaranya, Mongke Khan untuk mengembalikan wilayah-wilayah Mongol di Asia Barat yang telah lepas dari kekuasan Mongol setelah kematian Jenghis. Ia berangkat dengan 6 disertai pasukan yang besar untuk menunaikan tugas itu tahun 1253 dari Mongolia. Pada awal tahun 656 H / 1258 M. Hulagu Khan mengirimkan pasukan ke Baghdad di bawah pimpinan dua amirnya sebagai pasukan awal sebelum kedatangannya, kemudian pada tanggal 12 Muharram pada tahun yang sama, pasukan yang berkekuatan dua ratus ribu personel dan dipimpin langsung oleh Hulagu Khan tiba di Baghdad. Mereka mengepung Baghdad dari dua arah, barat dan timur, pada akhirnya diadakan perjanjian antara Hulagu dan Mu'tashim. Mu'tashim dikawal tujuh ratus: dari kalangan hakim, fuqoha, orang-orang sufi dan pejabat Negara. Pada akhirnya mereka semua dibunuh oleh Hulagu Khan tidak tersisa sama sekali, hal ini atas permintaan Ibnu al-Qami dan Nashiruddin at-Thutsi. 4. Dampak Kekuasaan Mongol bagi Umat Islam a) Dampak Negatif Kehancuran tampak jelas dimana-mana dari serangan Mongol sejak dari wilayah timur hingga ke barat. Kehancuran kota-kota dengan bangunan yang indah-indah dan perpustakaanperpustakaan yang mengoleksi banyak buku memperburuk situasi ummat Islam. Pembunuhan terhadap umat Islam terjadi. bukan hanya pada masa Hulagu saja yang membunuh khalifah Abbasiyyah dan keluarganya, tetapi pembunuhan dilakukan juga terhadap umat Islam yang tidak berdosa. Seperti yang dilakukan oleh Argun Khan ke empat pada dinasti II Khaniyyah terhadap Takudar sebagai Khan ketiga yang dihukum bunuh karena masuk Islam, Argun Syamsuddin, seorang administrator dari keluarga Juwaini yang tersohor dihukum mati tahun 1284, Syihabuddin penggantinya juga dibunuh tahun 1289, dan Sa'id ad-Daulah yang orang Yahudi itu dihukum mati pula pada tahun 1289. b) Dampak Positif Dengan berkuasanya dinasti Mongol ini setelah para pemimpinnya memeluk agama Islam. Mengapa mereka dapat menerima hari ini dan masuk ke agama Islam? Antara lain disebabkan karena mereka berasimilasi dan bergaul dengan masyarakat Muslim dalam jangka 7
74 panjang. seperti yang dilakukan oleh Gazan Khan (1295-1304) yang menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan, walaupun ia pada mulanya beragama Budha. Rupanya ia telah mempelajari ajaran agama-agama sebelum menetapkan keislamannya, dan yang lebih mendorongnya masuk Islam adalah karena pengaruh seorang menterinya, Rasyiduddin yang terpelajar dan ahli sejarah yang terkemuka yang selalu berdialok dengannya, dan Nawruz, seorang Gubernumya untuk beberapa propinsi Syiria. Ia menyuruh kaum Kristen dan Yahudi untuk membayar Jizyah, dan memerintahkan mencetak uang yang bercirikan Islam. F. Kondisi Dunia Islam Menjelang Masa Pertengahan Kesultanan Utsmaniyah (1299-1923), atau dikenal juga dengan sebutan Kekaisaran Turki Ottoman, (Turki Utsmaniyah Lama: Devlet-i Aliye-yi 'Osmaniyye, Utsmaniyah Akhir dan Turki Modern: Osmanlı Devleti atau Osmanlı İmparatorluğu, Bahasa Arab: JJ,Daulat 'Aliah Utsmaniah) adalah negara multi-etnis dan multi-religius. Negara ini diteruskan oleh Republik Turki yang diproklamirkan pada 29 Oktober 1923. Negara ini didirikan oleh Bani Utsman (dalam bahasa Inggris: House of Osman atau Ottoman dynasty), yang selama lebih dari enam abad kekuasaannya (1299-1923) dipimpin oleh 36 orang sultan, sebelum akhirnya runtuh dan terpecah menjadi beberapa negara kecil. Kesultanan ini menjadi pusat interaksi antara Barat dan Timur selama enam abad. Pada puncak kekuasaannya, Kesultanan Utsmaniyah terbagi menjadi 29 propinsi. Dengan Konstantinopel (sekarang Istambul) sebagai ibukotanya, kesultanan ini dianggap sebagai penerus dari kerajaan-kerajaan sebelumnya, seperti Kekaisaran Romawi dan Bizantium. Pada abad ke-16 dan ke-17, Kesultanan Usmaniyah menjadi salah satu kekuatan utama dunia dengan angkatan lautnya yang kuat. Kekuatan Kesultanan Usmaniyah terkikis secara perlahan-lahan pada abad ke-19, sampai akhirnya benar-benar runtuh pada abad 20. Setelah PerangDunia I berakhir, pemerintahan Utsmaniyah yang menerima kekalahan dalam perang tersebut, mengalami kemunduran di bidang ekonomi. G. Kesimpulan Ada banyak perilaku yang patut diterapkan sebagai cerminan penghayatan terhadap sejarah perkembangan Islam di abad pertengahan khususnya pada masa kemunduran, yakni: 1. Sejarah merupakan pelajaran bagi manusia agar di kemudian hari perilaku atau perbuatan kaum muslim yang membuat kaum muslim dan umat manusia lainnya menderita tidak
75 terulang lagi. Lemahnya persatuan umat Islam dapat dijadikan celah pihak lain untuk memundurkan peran kaum muslim, baik dari kancah perekonomian maupun politik. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya mampu mengubah tata kehidupannya yang seimbang antara kepentingan duniawi dan ukhrawinya serta senantiasa meningkatkan wawasan keislamannya melalui rujukan Al Qur'an dan Hadis. 2.Umat Islam harus mengambil pelajaran dari negara barat. Mereka semula jauh tertinggal dibandingkan dengan kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat Islam, tetapi kemudian mereka dapat mengejar kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat islam 3. Keberadaan cendekiawan pada masa perkembangan Islam abad pertengahan seperti Ibnu Sina, Al Farabi, dan Ibnu Rusyd haurs menjadi inspirasi dan inovasi bagi uamt Islam untuk terus mempelajari berbagai disiplin ilmu demi melanjutkan cita-cita perjuangan tokoh-tokoh muslim pada abad pertengahan tersebut sehingga Islam mampu membawa rahmat bagi seluruh dunia. H. Saran Sebagai umat Islam yang merupakan agama yang paling sempurna kita sebaiknya menjaga dan terus mengembangkan kebudayaan Islam terutama kita warga negara Indonesia yang memiliki banyak kebudayaan yang bernuansa Islam. Tanya Jawab 1. Bagaimana Perang Salib memengaruhi hubungan antara dunia Kristen dan Islam? Jawaban: Konflik ini tidak hanya mempengaruhi aspek politik dan militer, tetapi juga sosial, budaya, dan ekonomi umat Muslim. Akibat Perang Salib, hubungan antara dunia Islam dan Kristen Barat menjadi semakin tegang dan terdapat persepsi yang berbeda satu sama lain. 2. Jelaskan apa yg menjadi penyebabnya tujuan utama dari perang Salib? Jawaban:Penyebab tujuan utama dari perang salib adalah untuk merebut Yerusalem dan tanah suci (sekarang palestina, Israel, sebagian Lebanon dan Yordania) dari tangan umat islam. Selain itu perang salib juga di sebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti faktor.agama,ekonomi,dan politik. 3. Bagaimana Perang Salib memengaruhi hubungan antara dunia Kristen dan Islam?
76 Jawaban:Konflik ini tidak hanya mempengaruhi aspek politik dan militer, tetapi juga sosial, budaya, dan ekonomi umat Muslim. Akibat Perang Salib, hubungan antara dunia Islam dan Kristen Barat menjadi semakin tegang dan terdapat persepsi yang berbeda satu sama lain. Quote ke 10 " Negeri ini butuh banyak Pemuda pencari solusi, bukan Pemuda pemaki-maki, Pemudi tdk cukup Bersolek diri krn Kini Argumentasi berbasis Teori ". "SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA" # Dr.H.SyaefulBahri,CHCM #
77 SEJARAH PERADABAN ISLAM ASIA TENGGARA A. Latar Belakang Asia Tenggara merupakan tempat tinggal bagi penduduk muslim terbesar di dunia. Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Selain itu, minoritas Muslim dapat ditemukan di Burma (Myanmar), Singapura, Filipina, Thailand dan Vietnam. Secara geografis, kawasan Asia Tenggara merupakan tempat yang unik dan menarik bagi perkembangan agama-agama dunia, sehingga hampir seluruh agama terutama agama besar pernah singgah dan mendapat pengaruh di beberapa tempat di kawasan ini, termasuk agama Islam. Bisa dikatakan bahwa penduduk Muslim terbesar ada di kawasan Asia Tenggara. Kemajuan Peradaban Islam sangat dipengaruhi oleh struktur budaya yang dianut oleh masyarakat. Unsur budaya dan bahasa yang kuat yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat mempengaruhi penerimaan dan pelaksanaan praktik keagamaan. Dalam makalah ini,penulis memaparkan secara singkat tentang Sejarah Peradaban Islam Asia Tenggara. B. Rumusan masalah 1.Bagaimana sejarah Islam Asia Tenggara? 2.Apa saja kemajuan yang ada di Islam Asia Tenggara? 3.Bagaimana moderensiasi Islam Asia Tenggara? C. Tujuan masalah 1. Untuk mengetahui sejarah Islam di Asia Tenggara 2. Untuk merngetahui kemajuan Islam yang ada di Asia Tenggara 3. Untuk mengetahui moderensiasi Islam Asia Tenggara D. Sejarah islam di asia tenggara Menurut catatan sejarah, bangsa yang pertama kali diketahui hidup di Asia Tenggara adalah orang Dongson di Vietnam. Mereka sudah tinggal di negeri itu sejak 5000 tahun sebelum Masehi.Disusul kemudian oleh bangsa Thai di Thailand pada 3000 tahun sebelum Masehi. Sedangkan bangsa Melayu tercatat mulai mengembangkan kehidupannya di Asia Tenggara pada
78 2500 tahun sebelum Masehi. Selanjutnya,datanglah kaum pendatang dari China, khususnya bangsa Yunani dan lembah Yangtse, di wilayahChina Selatan, kemudian bangsa India, Arab, dan Eropa. Sejak abad pertama, kawasan laut Asia Tenggara, khususnya Selat Malaka sudah mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan internasional yang dapat menghubungkan negeri-negeri di Asia Timur Jauh, Asia Tenggara dan Asia Barat Perkembangan pelayaran dan perdagangan internasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai China melalui Selat Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan berkembangnya kekuasaan besar, yaitu China dibawah Dinasti Tang (618-907), kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14). dan Dinasti Umayyah (660-749). Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan Arab sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke negeri China. Pada masa pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti Tang. telah datang empat orang Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama, bertempat di Canton (Guangzhou), yang kedua menetap dikota Chow, yang ketiga dan keempat bermukim di Coang Chow Orang Muslim pertama, Sa'ad bin Abi Waqqas, adalah seorang muballigh dan sahabat Nabi Muhammad SAW dalam sejarah Islam di China. Ia bukan saja mendirikan masjid di Canto, yang disebut masjid Wa-Zhin-Zi. Karena itu, sampai sekarang kaum Muslim China membanggakan sejarah perkembangan Islam di negeri mereka, yang dibawa langsung oleh sahabat dekat Nabi Muhammad SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan sesudahnya. Makin banyak orang Muslim berdatangan ke negeri China baik sebagai pedagang maupun mubaligh yang secara khusus melakukan penyebaran Islam. Sejak abad ke-7 dan abad selanjutnya Islam telah datang di daerah bagian Timur Asia dan Asia Tenggara. Sebagaimana dikemukakan diatas Selat Malaka sejak abad tersebut sudah mempunyai kedudukan penting. Karena itu, para pedagang dan mubaligh Arab dan Persia yang sampai di China Selatan juga menempuh pelayaran melalui Selat Malaka. Kedatangan Islam di Asia Tenggara dapat dihubungkan dengan pemberitaan dari I-Cing. seorang musafir Budha, yang mengadakan perjalanan dengan kapal yang di sebutnya kapal Po-Sse di Canton pada tahun 671. la kemudian berlayar menuju arah selatan ke Bhoga (di sekitar daerah Palembang di Sumatera Selatan). Selain pemberitaan tersebut, dalam Hsin-Ting-Shu dari masa Dinasti yang terdapat
79 laporan yang menceritakan orang Ta-Shih mempunyal niat untuk menyerang kerajaan Ho-Ling di bawah pemerintahan Ratu Sima (674) Dari sumber tersebut, ada dua sebutan yaitu Po-Sse dan Ta-Shih. Menurut beberapa ahli, yang dimaksud dengan Po-Sse adalah Persia dan yang dimaksud dengan Ta-Shih adalah Arab. Masuknya agama Islam ke wilayah Asia Tenggara mempunyai keistimewaan yaitu dengan jalan damai, berangsur, dan diterima dengan sukarela oleh penduduk meskipun tidak sekaligus, Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan pedagang dan para sufi secara damai, terbuka ,tanpa pemaksaan sehingga Islam mudah diterima masyarakat AsiaTenggara. Mengenai kedatangan Islam di Negara-negara yang ada di Asia Tenggara hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman, dan Arabia Selatan. Pada abad ke-5 sebelum masehi, Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang, kondisi ini yang dimanfaatkan para pedagang muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir. Peradaban Islam di Asia Tenggara tergolong sebagai salah satu bukti bahwa Islam demikian kuat pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat di kawasan ini, terbukti bahwa proses masuknya Islam di Asia Tenggara berbeda dengan proses masuknya Islam di wilayah lainnya yang di sebarluaskan melalui penaklukan Arab dan Turki. Teori Penyebaran Agama Islam di Asia Tenggara Dalam proses masuknya Islam di Asia Tenggara, ada beberapa jalur yang digunakan, jalur tersebut semua disesuaikan dengan budaya timur yang mengedepankan keramahtamahan, sehingga hal ini memudahkan Islam untuk masuk dan berkembang di kawasan ini. ada enam saluran masuknya Islam ke Asia Tenggara yang berkembang, yaitu: a. Saluran Perdagangan Sejak abad ke-1 kawasan laut Asia Tenggara khususnya selat malaka, telah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional karena posisinya yang menghubungkan negeri-negeri di Asia Timur, Asia Tenggara dan Asia Barat.
80 Kesibukan lalu lintas perdagangan kawasan Asia Tenggara pada abad ke-7 sampai abad ke-16 itu membuat pedagang-pedagang muslim (Arab, Persia, dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan di negeri-negeri Barat, Tenggara, dan Timur Benua Asia. b. Saluran Perkawinan Dalam penyebaran agama Islam jalur perkawinan lebih menguntungkan karena apabila saudagar Muslim menikah dengan anak bangsawan, anak raja atau anak adipati turut mempercepat Islamisasi. Demikian yang terjadi antara Raden Rahmat atau Sunan Ampel dengan Nyai Manila, Sunan Gunung Jati dengan puteri Kawunganten, Brawijaya dengan puteri Campa yang mempunyai keturunan Raden Patah (Raja pertama Demak) dan lain-lain. c. Saluran Tasawuf Menurut seorang ahli sejarah Australia H. John menyatakan bahwa proses Islamisasi di Asia Tenggara dipengaruhi ajaran Tasawuf dan amalannya serta adanya dakwah cerdas yang dilakukan oleh para Sufi yang datang bersama dengan pedagang Muslim. Pengajar Tasawuf atau para Sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat terutama di Indonesia, seperti contoh: mereka mahir dalam soal kepercayaan/ mantra/ magic dan mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan, dengan Tasawuf, Islam yang diajarkan kepada penduduk mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut Hindu sehingga agama Islam mudah diterima dan dimengerti. Diantara ahli Tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran Indonesia seperti Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan Sunan Panggung di Jawa, ajaran mistik ini masih dikembangkan di abad ke-19 M bahkan di abad ke- 20 M ini. d. Saluran Pendidikan Islamisasi juga dilakukan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama melalui pendidikan di sekolah maupun pesantren. Di pesantren atau pondok calon guru,calon kiai atau ulama mendapatkan pendidikan agama, setelah keluar mereka kembali ke kampong masing-masing untuk berdakwah ke tempat-tempat tertentu untuk mengajarkan Islam. Misalnya: pesantren yang didirikan oleh Raden Rahmat di Ampel Surabaya dan Sunan Giri di Giri. Keluaran pesantren ini banyak diundang ke Maluku untuk berdakwah.
81 e. Saluran Kesenian Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Sunan Kalijaga adalah tokoh paling mahir dalam mementaskan wayang, Beliau tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi Beliau meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi cerita tersebut disisipkan ajaran-ajaran juga nama-nama pahlawan Islam.Kesenian lainnya juga bisa dipakai sebagai alat Islamisasi. Seperti seni ukir, seni bangunan, sastra (hikayat,babad, dan lain sebagainya f. Saluran Politik Kebanyakan penduduk masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di suatu wilayah. Kemenangan kerajaan Islam secara politis dapat menarik penduduk kerajaan bukan Islam masuk memeluk agama Islam. E. Kemajuan Islam Asia Tenggara kemajuan Islam di Asia Tenggara merupakan proses panjang dan kompleks yang terjadi melalui berbagai cara. Mayoritas penduduk di Asia Tenggara beragama Islam, dan kemajuan peradaban Islam dipengaruhi oleh berbagai faktor. Islam telah hadir di Asia Tenggara selama berabad-abad dan telah memainkan peran penting dalam sejarah dan perkembangan kawasan. Selain itu, kota sebagai pusat ekonomi mempunyai kemampuan untuk mendukung kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan Islam secara politik, lebih – lebih lagi secara finansial.Relatif baiknya keadaan ekonomi perkotaan memungkinkan terselenggaranya pembangunan masjid dan pusat – pusat pengajaran Islam, kegiatan – kegiatan islam, dan menimbulkan kemampuan untuk melakukan perjalanan naik haji atau berkeliling dari suatu tempat ke tempat lain guna menyebarkan syari’at Islam. Kemajuan dan perkembangan Islam di Asia Tenggara juga ditandai dengan tersebarnya Islam di seluruh kawasan Asia Tenggara.Sehingga, hampir di setiap Negara di kawasan Asia Tenggara terdapat umat Muslim.
82 Secara keseluruhan, kemajuan peradaban Islam di Asia Tenggara terlihat dari berbagai aspek kehidupan, dan warisan dan pengaruh Islam terus berlanjut hingga saat ini. Kemajuan ini tidak lepas dari upaya dan kontribusi para ulama, cendekiawan, dan masyarakat Muslim di Asia Tenggara dalam menjaga dan mengembangkan peradaban Islam dalam sejarah mereka. Kemajuan peradaban Islam di Asia Tenggara tidak hanya berdampak pada sisi agama, tetapi juga dalam aspek budaya, politik, dan pendidikan. Meskipun demikian, kemajuan peradaban Islam ini juga dihadapkan pada tantangan seperti pluralisme agama dan arus globalisasi yang dapat mempengaruhi identitas Islam di daerah ini. F. Moderenisasi Islam Asia Tenggara Modernisasi di wilayah Asia Tenggara sudah mulai terealisasi semenjak abad ke-19 dan terus mengalami kelanjutan hingga saat ini. Modernisasi Islam di Asia Tenggara dapat ditinjau dari beragam aspek, seperti pemikiran teologis, pendidikan, politik, ekonomi, dan budaya. Satu diantara contohnya dari modernisasi Islam yakni hadirnya aksi Islam liberal yang menitikberatkan pada kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan toleransi agama. Meskipun modernisasi Islam di Asia Tenggara ini telah terealisasi, namun nilai-nilai dan tradisi Islam yang khusus dari tiap-tiap negara tetap diperhatikan dan dipertahankan. Modernisasi Islam di Asia Tenggara adalah upaya untuk mengadaptasi ajaran agama Islam dengan kondisi sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang ada di wilayah tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi modernisasi Islam di Asia Tenggara, termasuk globalisasi, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial.Salah satu bentuk modernisasi Islam di Asia Tenggara adalah adanya gerakan reformasi dalam pemahaman dan praktik agama. Gerakan ini bertujuan untuk mengembangkan pemikiran Islam yang lebih inklusif, terbuka, dan sesuai dengan perkembangan zaman. Gerakan ini dipelopori oleh ulama-ulama dan intelektual muslim yang berusaha untuk mengatasi tantangan-tantangan kontemporer seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan ekstrimisme. Secara keseluruhan, modernisasi Islam di Asia Tenggara adalah sebuah proses yang kompleks dan terus bergerak maju. Dalam upaya untuk menyatukan nilai-nilai Islam dengan kondisi dan tuntutan zaman, banyak muslim di wilayah ini berusaha mengembangkan pemikiran dan praktik agama yang inklusif, progresif, dan responsif terhadap perubahan.
83 G. Kesimpulan Secara keseluruhan, sejarah Islam di Asia Tenggara adalah kisah yang beragam dan kompleks. Mulai dari kedatangan awal Islam di wilayah tersebut hingga modernisasi agama yang sedang terjadi saat ini, Islam telah berkembang dan beradaptasi dengan kondisi sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang ada. Sejarah ini mencakup perjuangan dan pencapaian dalam menyebarkan agama, perkembangan tradisi-tradisi Islam, dan peran Islam dalam membentuk masyarakat dan politik di wilayah Asia Tenggara.Pengaruh luar seperti perdagangan, pemerintahan kolonial, dan kontak dengan Muslim di India dan Timur Tengah telah memainkan peran penting dalam masuknya Islam ke Asia Tenggara. Penyebaran Islam juga terjadi secara bertahap melalui perdagangan, perkawinan, dan interaksi sosial.Selama berabad-abad, Islam telah menjadi bagian integral dari budaya dan identitas masyarakat Asia Tenggara. Hal ini terlihat dalam ciri-ciri budaya seperti arsitektur masjid, adat istiadat pernikahan, seni dan sastra, dan pola interaksi sosial. Selain itu, sejarah Islam di Asia Tenggara juga mencakup peran yang signifikan dalam perkembangan pendidikan, keilmuan, dan politik di wilayah ini. Pendidikan agama dan lembaga pendidikan Islam telah menjadi pusat pengetahuan dan pengembangan intelektual dalam masyarakat Muslim di Asia Tenggara. Ulama-ulama dan intelektual Muslim telah berperan penting dalam menyebarkan pemahaman agama yang inklusif dan progresif.Namun, sejarah Islam di Asia Tenggara juga mencakup tantangan dan konflik. Di beberapa tempat, Islam telah digunakan sebagai alat bagi kepentingan politik atau kelompok-kelompok tertentu. Terorisme dan ekstremisme juga menjadi tantangan dalam mengembangkan Islam yang moderat dan damai di wilayah ini.Secara keseluruhan, sejarah Islam di Asia Tenggara adalah cerita tentang adaptasi, perjuangan, dan keragaman. Islam telah menjadi bagian integral dari kehidupan dan budaya masyarakat di wilayah ini, dan terus berkembang dan berubah seiring dengan perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi. Tanya Jawab 1. Apa saja tahapan perkembangan Islam di Asia Tenggara?
84 Jawaban: Perkembangan Islam di Asia Tenggara dapat diklasifikasikan menjadi tiga fase; pertama, adalah fase singgahnya para pedagang Muslim di pelabuhan-pelabuhan Asia Tenggara; kedua, adanya komunitas-komunitas Muslim di beberapa daerah di Nusantara; ketiga, adalah fase berdirnya kerajaan-kerajaan Islam. 2. Apa pengaruh Islam di Asia tenggara? Jawaban: Islam membawa banyak perubahan positif dalam masyarakat Indonesia, seperti meningkatnya tingkat keadilan, toleransi, dan kerukunan antar masyarakat. Islam juga mempengaruhi cara orang Indonesia berpakaian, terutama bagi kaum wanita. 3. Bagaimana proses masuknya Islam ke Asia melalui teori perdagangan? Jawaban: Islam masuk ke Asia melalui perdagangan dan jalur pelayaran yang terbentuk antara pulau-pulau di Indonesia dan antara kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Timur Tengah.Berikut adalah beberapa teori masuknya Islam ke Asia melalui perdagangan: 1.Teori India (Gujarat) : Teori ini menyatakan bahwa Islam dibawa ke Nusantara oleh para pedagang dari Gujarat, India, pada abad ke-13 Masehi. 2.Teori Arab (Mekah) : Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Asia melalui jalur perdagangan yang terbentang dari Arab ke Asia Tenggara. Pada masa kekhalifahan, banyak utusan yang dikirim ke Nusantara untuk menyebarkan agama Islam. 3.Teori Persia (Iran) : Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Asia melalui pedagang Persia yang berdagang di Asia Tenggara. Mereka membawa ajaran Islam dan menyebarkannya di wilayah tersebut 4.Teori Cina : Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Asia melalui pedagang Cina yang berdagang di Asia Tenggara. Mereka membawa ajaran Islam dan menyebarkannya di wilayah tersebut
85 Quote ke 11 “Yang Utama dari Studi Bukanlah Index Prestasi Tetapi Edukasi & Literasi; Yg Utama dari Kehidupan Bukanlah Kejayaan Tapi Kebermanfaatan & Kemashlahatan” # Dr.H.SyaefulBahri,CHCM #
86 SEJARAH PERAN WALISONGO DALAM PERADABAN ISLAM INDONESIA A. Latar Belakang Pada abad 15 para saudagar muslim telah mencapai kemajuan pesat dalam usaha bisnis dan dakwah hingga mereka memiliki jaringan di kota-kota bisnis di sepanjang pantai Utara. Komunitas ini dipelopori oleh Walisongo yang membangun masjid pertama di tanah Jawa, Masjid Demak yang menjadi pusat agama yang mempunyai peran besar dalam menuntaskan Islamisasi di seluruh Jawa. Walisongo berasal dari keturunan syeikh ahmad bin isa muhajir dari hadramaut. Beliau dikenal sebagai tempat pelarian bagi para keturunan nabi dari arab saudi dan daerah arab lain yang tidak menganut syiah. Penyebaran agama Islam di Jawa terjadi pada waktu kerajaan Majapahit runtuh disusul dengan berdirinya kerajaan Demak. Era tersebut merupakan masa peralihan kehidupan agama, politik, dan seni budaya. Di kalangan penganut agama Islam tingkat atas ada sekelompok tokoh pemuka agama dengan sebutan Wali. Zaman itu pun dikenal sebagai zaman “kewalen”. Para wali itu dalam tradisi Jawa dikenal sebagai “Walisanga”, yang merupakan lanjutan konsep pantheon dewa Hindhu yang jumlahnya juga Sembilan orang. Adapun Sembilan orang wali yang dikelompokkan sebagai pemangku kekuasaan pemerintah yaitu Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan Sunan Gunung Jati. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana tentang walisongo? 2. Bagaimana peran Walisongo dalam penyebaran dan Perkembangan islam di Indonesia? 3. Apa saja kemajuan Islam periode Walisongo? C. Sejarah Tentang Walisongo Walisongo secara sederhana artinya sembilan orang yang telah mencapai tingkat “Wali”, suatu derajat tingkat tinggi yang mampu mengawal babahan hawa sanga (mengawal sembilan lubang dalam diri manusia), sehingga memiliki peringkat wali. Para wali tidak hidup secara
87 bersamaan. Namun satu sama lain memiliki keterkaitan yang sangat erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid. Kesembilam wali tersebut memiliki derajat tingkat tinggi yang mampu mengawal Sembilan lubang dalam manusia sehingga memiliki peringkat wali. Para Wali Songo menyebarkan agama Islam dengan pendekatan budaya, yaitu dengan memadukan seni budaya lokal dengan ajaran Islam. Contohnya adalah wayang, tembang Jawa, gamelan, serta upacara adat yang digabungkan dengan ajaran dan makna Islam.Metode dakwah yang lembut, damai, dan tanpa unsur paksaan tersebut membuat masyarakat Jawa bisa menerima kehadiran Wali Songo dan ajaran Islam secara sukarela.Pembangunan langgar atau masjid oleh para Wali Songo, selain sebagai tempat ibadah juga sebagai tempat untuk mengajarkan ajaranajaran dalam Islam. Tempat-tempat inilah yang menjadi pusat penyebaran agama Islam.Peran Wali Songo yang cukup dominan adalah dakwah, baik dakwah lisan atau tulisan. Para Wali Songo berkeliling dari satu daerah ke daerah lain untuk menyebarkan ajaran Islam. Adapun penjelasan tokoh-tokoh Walisongo adalah sebagai berikut: 1. Sunan Gresik (Syekh Maulana Malik Ibrahim) Syekh Maulana Malik Ibrahim berasal dari Turki, dia adalah seorang ahli tata negara yang ulung. Syekh Maulana Malik Ibrahim datang ke pulau Jawa pada tahun 1404 M. Jauh sebelum beliau datang, islam sudah ada walaupun sedikit, ini dibuktikan dengan adanya makam Fatimah binti Maimun yang nisannya bertuliskan tahun 1082. Dikalangan rakyat jelata Sunan Gresik atau sering dipanggil Kakek Bantal sangat terkenal terutama di kalangan kasta rendah yang selalu ditindas oleh kasta yang lebih tinggi. Sunan Gresik menjelaskan bahwa dalam Islam kedudukan semua orang adalah sama sederajat hanya orang yang beriman dan bertaqwa tinggi kedudukannya di sisi Allah. Dia mendirikan pesantren yang merupakan perguruan islam, tempat mendidik dan menggenbleng para santri sebagai calon mubaligh. Di Gresik, beliau juga memberikan pengarahan agar tingkat kehidupan rakyat gresik semakin meningkat. Beliau memiliki gagasan mengalirkan air dari gunung untuk mengairi sawah dan ladang. Syekh Maulana Malik Ibrahim seorang walisongo yang dianggap sebagai ayah dari walisongo. Beliau wafat di gresik pada tahun 882 H atau 1419 M. 2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
88 Raden Rahmat adalah putra Syekh Maulana Malik Ibrahim dari istrinya bernama Dewi Candrawulan. Beliau memulai aktivitasnya dengan mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat dengan Surabaya. Di antara pemuda yang dididik itu tercatat antara lain Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (Sultan pertama Kesultanan Islam Bintoro, Demak), Raden Makdum Ibrahim (putra Sunan Ampel sendiri dan dikenal sebagai Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat), dan Maulana Ishak. Menurut Babad Diponegoro, Sunan Ampel sangat berpengaruh di kalangan istana Manjapahit, bahkan istrinya pun berasal dari kalangan istana Raden Fatah, putra Prabu Brawijaya, Raja Majapahit, menjadi murid Ampel. Sunan Ampel tercatat sebagai perancang Kerajaan Islam di pulau Jawa. Dialah yang mengangkat Raden Fatah sebagai sultan pertama Demak. Disamping itu, Sunan Ampel juga ikut mendirikan Masjid Agung Demak pada tahun 1479 bersama wali-wali lain. Pada awal islamisasi Pulau Jawa, Sunan Ampel menginginkan agar masyarakat menganut keyakinan yang murni. Ia tidak setuju bahwa kebiasaan masyarakat seperti kenduri, selamatan, sesaji dan sebagainya tetap hidup dalam sistem sosiokultural masyarakat yang telah memeluk agama Islam. Namun wali-wali yang lain berpendapat bahwa untuk sementara semua kebiasaan tersebut harus dibiarkan karena masyarakat sulit meninggalkannya secara serentak. Akhirnya, Sunan Ampel menghargainya. Hal tersebut terlihat dari persetujuannya ketika Sunan Kalijaga dalam usahanya menarik penganut Hindu dan Budha, mengusulkan agar adat istiadat Jawa itulah yang diberi warna Islam. Dan beliau wafat pada tahun 1478 dimakamkan disebelah masjid Ampel. 3. Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim) Nama aslinya adalah Raden Makdum Ibrahim. Beliau Putra Sunan Ampel. Sunan Bonang terkenal sebagai ahli ilmu kalam dan tauhid. Beliau dianggap sebagai pencipta gending pertama dalam rangka mengembangkan ajaran Islam di pesisir utara Jawa Timur. Setelah belajar di Psai, Aceh, Sunan Bonang kembali ke Tuban, Jawa Timur, untuk mendirikan pondok pesantren. Santri-santri yang menjadi muridnya berdatangan dari berbagai daerah. Sunan Bonang dan para wali lainnya dalam menyebarkan agama Islam selalu menyesuaikan diri dengan corak kebudayaan masyarakat Jawa yang sangat menggemari wayang serta musik gamelan. Mereka memanfaatkan pertunjukan tradisional itu sebagai media dakwah Islam, dengan menyisipkan napas Islam ke dalamnya. Syair lagu gamelan ciptaan para wali tersebut berisi pesan tauhid, sikap menyembah Allah SWT. dan tidak menyekutukannya. Setiap bait lagu diselingi dengan
89 syahadatain (ucapan dua 7 kalimat syahadat); gamelan yang mengirinya kini dikenal dengan istilah sekaten, yang berasal dari syahadatain. Sunan Bonang sendiri menciptakan lagu yang dikenal dengan tembang Durma, sejenis macapat yang melukiskan suasana tegang, bengis, dan penuh amarah. Sunan Bonang wafat di pulau Bawean pada tahun 1525 M. 4. Sunan Giri Sunan Giri merupakan putra dari Maulana Ishak dan ibunya bernama Dewi Sekardadu putra Menak Samboja. Kebesaran Sunan Giri terlihat antara lain sebagai anggota dewan Walisongo. Nama Sunana Giri tidak bisa dilepaskan dari proses pendirian kerajaan Islam pertama di Jawa, Demak. Ia adalah wali yang secara aktif ikut merencanakan berdirinya negara itu serta terlibat dalam penyerangan ke Majapahit sebagai penasihat militer. Sunan Giri atau Raden Paku dikenal sangat dermawan, yaitu dengan membagikan barang dagangan kepada rakyat Banjar yang sedang dilanda musibah. Beliau pernah bertafakkur di goa sunyi selama 40 hari 40 malam untuk bermunajat kepada Allah. Usai bertafakkur ia teringat pada pesan ayahnya sewaktu belajar di Pasai untuk mencari daerah yang tanahnya mirip dengan yang dibawahi dari negeri Pasai melalui desa Margonoto sampailah Raden Paku di daerah perbatasan yang hawanya sejuk, lalu dia mendirikan pondok pesantren yang dinamakan Pesantren Giri. Tidak berselang lama hanya daam waktu tiga tahun pesantren tersebut terkenaldi seluruh Nusantara. Sunan Giri sangat berjasa dalam penyebaran Islam baik di Jawa atau nusantara baik dilakukannya sendiri waktu muda melalui berdagang tau bersama muridnya. Beliau juga menciptakan tembangtembang dolanan anak kecil yang bernafas Islami, seperti jemuran, cublak suweng dan lain-lain. 5. Sunan Drajat Nama aslinya adalah Raden Syarifudin. Ada suber yang lain yang mengatakan namanya adalah Raden Qasim, putra Sunan Ampel dengan seorang ibu bernama Dewi Candrawati. Jadi Raden Qasim itu adalah saudaranya Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang). Oleh ayahnya yaitu Sunan Ampel, Raden Qasim diberi tugas untuk berdakwah di daerah sebalah barat Gresik, yaitu daerah antara Gresik dengan Tuban. Di desa Jalang itulah Raden Qasim mendirikan pesantren. Dalam waktu yang singkat telah banyak orang-orang yang berguru kepada beliau. Setahun kemudian di desa Jalag, Raden Qasim mendapat ilham agar pindah ke daerah sebalah selatan kira-kira sejauh satu kilometer dari desa Jelag itu. Di sana beliau mendirikan Mushalla atau Surau yang sekaligus dimanfaatkan untuk tempat berdakwah. Tiga tahun tinggal di daerah
90 itu, beliau mendaat ilham lagi agar pindah tempat ke satu bukit. Dan di tempat 8 baru itu belaiu berdakwah dengan menggunakan kesenian rakyat, yaitu dengan menabuh seperangkat gamelanuntuk mengumpulkan orang, setelah itu lalu diberi ceramah agama. Demikianlah kecerdikan Raden Qasim dalam mengadakan pendekatan kepada rakyat dengan menggunakan kesenian rakyat sebagai media dakwahnya. Sampai sekarang seperangkat gamelan itu masih tersimpan dengan baik di museum di dekat makamnya. 6. Sunan Kalijaga Nama aslinya adalah Raden Sahid, beliau putra Raden Sahur putra Temanggung Wilatika Adipati Tuban. Raden Sahid sebenarnya anak muda yang patuh dan kuat kepada agama dan orang tua, tapi tidak bisa menerima keadaan sekelilingnya yang terjadi banyak ketimpangan, hingga dia mencari makanan dari gudang kadipaten dan dibagikan kpeada rakyatnya. Tapi ketahuan ayahnya, hingga dihukum yaitu tangannya dicampuk 100 kali sampai banyak darahnya dan diusir. Setelah diusir selain mengembara, ia bertemu orang berjubah putih, dia adalah Sunan Bonang. Lalau Raden Sahid diangkat menjadi murid, lalu disuruh menunggui tongkatnya di depan kali sampai berbulan-bulan sampai seluruh tubuhnya berlumut. Maka Raden Sahid disebut Sunan Kalijaga. Sunan kalijaga menggunakan kesenian dalam rangka penyebaran Islam, antara lain dengan wayang, sastra dan berbagai kesenian lainnya. Pendekatan jalur kesenian dilakukan oleh para penyebar Islam seperti Walisongo untuk menarik perhatian di kalangan mereka, sehingga dengan tanpa terasa mereka telah tertarik pada ajaran-ajaran Islam sekalipun, karena pada awalnya mereka tertarik dikarenakan media kesenian itu. Misalnya, Sunan Kalijaga adalah tokoh seniman wayang. Ia itdak pernah meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disispkan ajaran agama dan nama-nama pahlawan Islam. 7. Sunan Kudus (Ja’far Sadiq) Sunan Kudus menyiarkan agama Islam di daerah Kudus dan sekitarnya. Beliau memiliki keahlian khusus dalam bidang agama, terutama dalam ilmu fikih, tauhid, hadits, tafsir serta logika. Karena itulah di antara walisongo hanya ia yang mendapat julukan wali al-‘ilm (wali yang luas ilmunya), dank arena keluasan ilmunya ia didatangi oleh banyak penuntut ilmu dari berbagai daerah di Nusantara. Ada cerita yang mengatakan bahwa Sunan Kudus pernah belajar di Baitul Maqdis, Palestina, dan pernah berjasa memberantas penyakit yang menelan banyak
91 korban di Palestina. Atas jasanya itu, oleh pemerintah Palestiana ia diberi ijazah wilayah (daerah kekuasaan) di Palestina, namun Sunan Kudus mengharapkan hadiah tersebut dipindahkan ke Pulau 9 Jawa, dan oleh Amir (penguasa setempat) permintaan itu dikabulkan. Sekembalinya ke Jawa ia mendirikan masjid di daerah Loran tahun 1549, masjid itu diberi nama Masjid Al-Aqsa atau Al-Manar (Masjid Menara Kudus) dan daerah sekitanya diganti dengan nama Kudus, diambil dari nama sebuah kota di Palestina, al-Quds. Dalam melaksanakan dakwah dengan pendekatan kultural, Sunan Kudus menciptakan berbagai cerita keagamaan. Yang paling terkenal adalah Gending Makumambang dan Mijil. Cara-cara berdakwah Sunan Kudus adalah sebagai berikut : a. Strategi pendekatan kepada masa dengan jalan Membiarkan adat istiadat lama yang sulit diubah Menghindarkan konfrontasi secara langsung dalam menyiarkan agama islam Tut Wuri Handayani Bagian adat istiadat yang tidak sesuai dengan mudah diubah langsung diubah. b. Merangkul masyarakat Hindu seperti larangan menyembelih sapi karena dalam agama Hindu sapi adalah binatang suci dan keramat. c. Merangkul masyarakat Budha Setelah masjid, terus Sunan Kudus mendirikan padasan tempat wudlu denga pancuran yang berjumlah delapan, diatas pancuran diberi arca kepala Kebo Gumarang diatasnya hal ini disesuaikan dengan ajaran Budha “ Jalan berlipat delapan atau asta sunghika marga”. d. Selamatan Mitoni Biasanya sebelum acara selamatan diadakan membacakan sejarah Nabi. Sunan Kudus wafat pada tahun 1550 M dan dimakamkan di Kudus. Di pintu makan Kanjeng Sunan Kudus terukir kalimat asmaul husna yang berangka tahun 1296 H atau 1878 M. 8. Sunan Muria (Raden Umar Said) Salah seorang Walisongo yang banyak berjasa dalam menyiarkan agama Islam di pedesaab Pulau Jawa adalah Sunan Muria. Beliau lebih terkenal dengan nama Sunan Muria karena pusat kegiatan dakwahnya dan makamnya terletak di Gunung Muria (18 km di sebelah utara Kota Kudus sekarang). Beliau adalah putra dari Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh. Nama aslinya Raden Umar Said, dalam berdakwah ia seperti ayahnya yaitu menggunakan cara halus, ibarat menganbil ikan tidak sampai keruh airnya. Muria dalam menyebarkan agama Islam.
92 Sasaran dakwah beliau adalah para pedagang, nelayan dan rakyat jelata. Beliau adalah satusatunya wali yang mempertahankan kesenian gamelan dan wayang sebagai alat dakwah dan beliau pulalah yang menciptakan tembang Sinom dan kinanthi. Beliau banyak mengisi tradisi Jawa dengan nuansa Islami seperti nelung dino, mitung dino, ngatus dino dan sebagainya. Lewat tembang-tembang yang diciptakannya, sunan Muria mengajak umatnya untuk mengamalkan ajaran Islam. Karena itulan sunan Muria lebih senang berdakwah pada rakyat jelata daripada kaum bangsawan. Cara dakwah inilah yang menyebabkan suna Muria dikenal sebagai sunan yang suka berdakwak tapa ngeli yaitu menghanyutkan diri dalam masyarakat. 9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) Salah seorang dari Walisongo yang banyak berjasa dalam menyebarkan Islam di Pulau Jawa, terutama di daerah Jawa Barat; juga pendiri Kesultanan Cirebon. Nama aslinya Syarif Hidayatullah. Dialah pendiri dinasti Raja-raja Cirebon dan kemudian juga Banten. Sunan Gunung Jati adalah cucu Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi. Setelah selesai menuntut ilmu pasa tahun 1470 dia berangkat ketanah Jawa untuk mengamalkan ilmunya. Disana beliau bersama ibunya disambut gembira oleh pangeran Cakra Buana. Syarifah Mudain minta agar diizinkan tinggal dipasumbangan Gunung Jati dan disana mereka membangun pesantren untuk meneruskan usahanya Syeh Datuk Latif gurunya pangeran Cakra Buana. Oleh karena itu Syarif Hidayatullah dipanggil sunan gunung Jati. Lalu ia dinikahkan dengan putri Cakra Buana Nyi Pakung Wati kemudian ia diangkat menjadi pangeran Cakra Buana yaitu pada tahun 1479 dengan diangkatnya ia sebagai pangeran dakwah islam dilakukannya melalui diplomasi dengan kerajaan lain. Setelah Cirebon resmi berdiri sebagai sebuah Kerajaan Islam yang bebas dari kekuasaan Pajajaran, Sunan Gunung Jati berusaha mempengaruhi kerajaan yang belum menganut agama Islam. Dari Cirebon, ia mengembangkan agama Islam ke daerah-daerah lain di Jawa Barat, seperti Majalengka, Kuningan, Kawali (Galuh), Sunda Kelapa, dan Banten. D. Peran Walisongo dalam Penyebaran dan Perkembangan Islam di Indonesia Sejarah walisongo berkaitan dengan penyebaran Dakwah Islamiyah di Tanah Jawa. Sukses gemilang perjuangan para Wali ini tercatat dengan tinta emas. Dengan didukung penuh oleh kesultanan Demak Bintoro, agama Islam kemudian dianut oleh sebagian besar manyarakat Jawa, mulai dari perkotaan, pedesaan, dan pegunungan. Islam benar-benar menjadi agama yang mengakar. Para wali ini mendirikan masjid, baik sebagai tempat ibadah maupun sebagai tempat
93 mengajarkan agama. Konon, mengajarkan agama di serambi masjid ini, merupakan lembaga pendidikan tertua di Jawa yang sifatnya lebih demokratis. Pada masa awal perkembangan Islam, sistem seperti ini disebut ”gurukula”, yaitu seorang guru menyampaikan ajarannya kepada beberapa murid yang duduk di depannya, sifatnya tidak masal bahkan rahasia seperti yang dilakukan oleh Syekh Siti Jenar. Selain prinsip-prinsip keimanan dalam Islam, ibadah, masalah moral juga diajarkan ilmu-ilmu kanuragan, kekebalan, dan bela diri. Sebenarnya Walisongo adalah nama suatu dewan da’wah atau dewan mubaligh. Apabila ada salah seorang wali tersebut pergi atau wafat maka akan segera diganti 11 oleh walilainnya. Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat "sembilan wali" ini lebih banyak disebut dibanding yang lain. Kesembilan wali ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyebaran agama Islam di pulau Jawa pada abad ke-15. Adapun peranan walisongo dalam penyebaran agama Islam antara lain: 1. Sebagai pelopor penyebarluasan agama Islam kepada masyarakat yang belum banyak mengenal ajaran Islam di daerahnya masing-masing. 2. Sebagai para pejuang yang gigih dalam membela dan mengembangkan agama Islam di masa hidupnya. 3. Sebagai orang-orang yang ahli di bidang agama Islam. 4. Sebagai orang yang dekat dengan Allah SWT karena terus-menerus beribadah kepadaNya, sehingga memiliki kemampuan yang lebih. 5. Sebagai pemimpin agama Islam di daerah penyebarannya masing-masing, yang mempunyai jumlah pengikut cukup banyak di kalangan masyarakat Islam. 6. Sebagai guru agama Islam yang gigih mengajarkan agama Islam kepada para muridnya. 7. Sebagai kiai yang menguasai ajaran agama Islam dengan cukup luas. 8. Sebagai tokoh masyarakat Islam yang disegani pada masa hidupnya. Berkat kepeloporan dan perjuangan wali sembilan itulah, maka agama Islam menyebar ke seluruh pulau Jawa bahkan sampai ke seluruh daerah di Nusantara
94 E. Kemajuan Islam Periode Walisongo Wali Songo merupakan para wali yang banyak berjasa memimpin pengembangan agama Islam di seluruh Pulau Jawa dan menyebarkan ajaran tersebut ke kepulauan lain di Indonesia, sepantasnya kita memberikan gelar Islam yang mulia kepada mereka. Hal ini turut diakui oleh Drs. R. Soekmono: “Walisongo atau sembilan waliyullah, diberi julukan sedemikian kerana mereka dianggap sebagai penyiar-penyiar terpenting dari agama Islam, mereka dengan sengaja giat sekali menyebarkan dan mengajarkan pokok-pokok agama Islam.” Wali Songo mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengembangan lslam di lndonesia. Bahkan mereka adalah perintis utama dalam bidang dakwah lslam di Indonesia, sekaligus pelopor penyiaran agama lslam di Nusantara ini. Wali Songo telah mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru yang mencakup aspek kesehatan, bercocok tanam, perdagangan, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan dan juga pemerintahan. Kesemua sembilan wali telah banyak memberikan sumbangan, namun dalam makalah ini hanya sumbangan tiga orang tokoh wali pilihan yang juga merupakan contoh representatif bagi kesemua waliwali tersebut, mereka adalah Maulana Malik lbrahim, Sunan Giri dan Sunan Bonang. Adapun tokoh Sunan Giri dan Sunan Bonang yaitu: 1. Maulana Malik lbrahim Yang berbangsa Arab dari keturunan Rasullullah. Beliau datang dari Kasyan, Persia dan tiba di Jawa pada 1404 sebagai penyebar agama lslam dan menetap di Leran, sebuah desa yang terletak di luar kota Gresik. Beliau telah menjalankan dakwah lslam dengan bijaksana dan dapat mengadaptasikan pengajarannya dengan masyarakat sekeliling sehingga banyak rakyat tertarik dengan agama baru ini, lalu memeluknya. Beliau telah memperkenalkan bidang perdagangan dan melalui ini, beliau berhasil mendapat tempat di hati masyarakat di tengah-tengah krisis ekonomi dan perang saudara. Di samping itu, agama dan adat-istiadat lama tidak langsung ditentangnya dengan kekerasan. Sebaliknya, meneruskan pergaulannnya sehari-hari, beliau menunjukkan kemuliaan akhlak seperti kesopanan bertutur, sikap hormat-menghormati dan tolong-menolong yang diajarkan agama lslam. Dengan inilah beliau telah berhasil menarik orangorang Jawa dari kasta bawahan untuk memeluk lslam. 2. Sunan Giri
95 Yang dilahirkan pada tahun 1365 di Blambangan. Ayahnya adalah Maulana lshak, seorang ulama lslam dari Arab dan bermukim di Pasai, Aceh. Sunan Giri juga dikenali sebagai Raden Paku atau Malana Ainul Yaqim dan merupakan seorang ulama yang dibekali dengan pengetahuan agama yang mencukupi. Beliau telah mendirikan sebuah masjid di Kampong Laut sebagai langkah pertama untuk menyebarkan lslam dan hingga kini masjid itu masih ada dalam bentuk asalnya walaupun telah dipindahkan ke tempat lain. Selain itu, beliau juga mendirikan pondokpondok pesantren. Secara keseluruhan, jasa terbesar beliau ialah usahanya menghantar anak muridnya ke pelosok-pelosok lndonesia seperti Pulau Madura dan Bawean untuk menyiarkan lslam. Selain itu, kedudukan Giri amatlah penting dalam sejarah perkembangan politik dan pengaruh lslam di Pulau Jawa. Beliau telah mampu mempengaruhi daerah-daerah lslam yang lain seperti Japara, Tuban dan Bresik sehingga terbentuknya kerajaan lslam yang pertama di Demak pada tahun 1479 M. 3. Sunan Bonang Yang juga dikenal sebagai Raden Makdum lbrahim. Beliau hidup di antara 1465-1525M. Beliau menuntut ilmu pada ayahnya Maulana lshak dan terkenal sebagai ahli kalam atau ilmu Tauhid. Keistimewaan dan sekaligus pembaharuan yang dibuat oleh Sunan Bonang ialah kebijaksanaan dan keunikannya dalam berdakwah yang telah menumbuhkan hati rakyat agar datang ke masjid. Secara garis besar, Wali Songo sesungguhnya telah memainkan peranan yang penting dalam penyebaran lslam sekaligus meningkatkan keintelektualan masyarakat pada masa itu. Di samping itu, mereka juga telah berjaya mendirikan suatu kerajaan lslam di lndonesia. F. Kesimpulan Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14. Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu SurabayaGresik-Lamongan-Tuban di Jawa Timur, Demak-KudusMuria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat. Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat para Walisongo ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.