MENGENAL
PEKERJAAN KONSTRUKSI
BANGUNAN GEDUNG
JENIS PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
(Peraturan Menteri PUPR no. 28/PRT/M/2016)
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan pesiapan lahan ( pembongkaran
gedung lama, timbunan dan galian)
Pekerjaan Direksi Keet/kantor sementara
proyek, gudang kerja, pagar proyek
Sewa alat berat
Sewa scaffolding, dll
Pekerjaan Struktur Bawah
Pengujian kondisi geologi untuk
mengetahui daya dukung tanah:
-Sondir test (Cone Penetrometer Test)
-Calendering test
-Loading test
Pekerjaan pondasi dan sloof
Pekerjaan Struktur Atas
Kolom utama Pekerjaan Nonstruktur/Arsitektur
Kolom praktis
Plat lantai
Balok
Balok praktis
Pekerjaan atap
Pekerjaan Pasangan Dinding
Plesteran dan acian
Pengecatan
Penutup lantai dan dinding
Pintu dan jendela
Plafon
Pekerjaan Utilitas
Pekerjaan Mekanikal
Pekerjaan Elektrikal
Pekerjaan Plumbing
Pekerjaan Lanskap
Yayasan
Pekerjaan softcapeR: taamhwanna
Pekerjaan hardcape : batu pasir, Paving
Blok
Prosedur Pengujian Fisik
Pekerjaan Konstruksi Bangunan
Gedung
Pengumpulan data
pemeriksaan
Berita Acara Kesepahaman
Pengujian Fisik
Kesimpulan Pengujian Fisik Analisis Dokumen Awal
Dan rekomendasi ketepatan Mutu Pengujian Fisik
ketepatan Volume
Struktur Beton
Pekerjaan Utama (Major Item ) pada pekerjaan kosntruksi bangunan gedung umumnya adalah
pekerjaan Struktur beton.
Aturan terkait dengan persyaratan pekerjaan struktur beton :
PeMrsaytae
rraiatlan Material Sementisius: SNI 2049:2015
semen Portalnd SNI 7064:2014/SNI 0302 :2014/ASTM C845M)
Semen Hidrolik ASTM C33M ; ASTM C330M
ASTM C1602M
Material Agregat ASTM C494M
Air ASTM C260M
Admixture: ASTM C1582M
Waktu pengerasan
Gelembung udara beton
Pencegahan korosi
Persyaratan Jenis Tulangan ASTM A651M,A706M
Tulangan Tulangan Polos ASTM 615M
Baja Tulangan Ulir
Persyaratan Kegunaan Beton: nilai minimum Fc' 17 MPa
Kuat Tekan Beton umum nilai minimum Fc' 21 MPa
Beton pemikul momen Khusus
Beton
Dokumen Proyek Bangunan Gedung
Dokumen Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)
Umum Laporan Realisasi Fisik
Surat Keputusan (SK) Pelaksanaan Kegiatan
Dokumen Laporan pengadaan/pemilihan penyedia dari unit kerja pengadaan
Khusus barang/jasa (UKPBJ)
Rencana Umum pengadaan (RUP)
Dokumen harga Satuan daerah
Dokumen Kontrak (Adendum, Pokok perjanjian, daftar kuantitas dan
harga, syarat khusus kontrak, shop drawing, as build drawing,
Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)
Laporan harian, Laporan Mingguan, laporan Bulanan serta
dokumentasi
Dokumen Pembayaran/ Mutual check (MC), Back up Quantity, Back up
Quality
Pengujian Fisik
KETEP
ATAN
VOLUME
Konstruksi bangunan Gedung
Pengujian ketepatan volume bangunan :
1.Pengukuran pekerjaan volume beton (pondasi, sloof, kolom, balok, plat lantai)
2.Pengukuran diameter tulangan beton
3.Pengukuran pekerjaan Rangka atap
4.Pengukuran pekerjaan penutup lantai dan pekerjaan keramik
5.Pengukuran pekerjaan dinding
6.Pengukuran pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plumbing
LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN VOLUME
Satuan volume pekerjaan yang digunakan sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan Menteri PUPR No. 28/PRT/M/2016
bidang Cipta Karya
PCEALRAAJAPREIRDHAITNUNUGJIAN PENGUKURAN
VOLUME DIMENSI BANGUNAN
Uji perhitungan Volume yang Lakukan pengukuran dimensi
terdapat pada Back up quantity dbianndginugn,alanngteadi dulnl,gbbaanidkidngakriasntruktur,
kemudian bandingkan dengan foto dengan back up data .
dokumentasi dan as build drawing ydptuiaiannandgtnguaggkisgl,aeppanreeputknapmegiar-uejlaakwaunanrtakaginileiyydlaaaunnnngtggatidbipliealiakrintakinunl ykgaaknat
apakah jumlah dan dimensinya
telah sesuai BERITA ACARA
HASIL PERHITUNGAN
PENGUKURAN
TULANGAN Hasil perhitungan didiskusikan dan
dibahas bersama, kemudian dituang
Jika memungkinkan, uji berat per dalam BA hasil perhitungan dan
meter besi tulangan untuk disepakati serta ditandatangani
masing-masing diameter dan oleh pemeriksa, PPK, Penyedia dan
bandingkan dengan back up konsultan
data quantity ,ukur diameter
besi terpasang yang masih
terlihat dengan jangka sorong
Berat (kg/m) =0,006165xD2
(D= diameter besi)
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA UJI KETEPATAN VOLUME
Roll meter, Laser meter
digunakan untuk mengukur dimensi
panjang/tebal dari bangunan seperti luas
dimensi ruangan, kolom, balok dll
Jangka sorong
digunakan untuk mengetahui diameter dari
tulangan beton terpasang pada pekerjaan
bangunan gedung
Rebar scanning
merupakan alat pengujian untuk
mengidentifikasi jarak tulangan dan tebal
selimut beton
Total station
merupakan instrumen optis/elektronik yang
digunakan dalam pemetaan konstruksi
bangunan untuk meghitung jarak datar,
koordinat, dan beda tinggi
Pengujian Fisik
KETEPATAN
MUTU
Konstruksi Bangunan Gedung
Pengujian mutu hasil pekerjaan pada bangunan gedung sebagian besar
merupakan mengujian mutu atas pekerjaan beton pada bangunan gedung
LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN MUTU
Standar yang digunakan untuk menguji mutu beton adalah
(SNI 2847: 2019) dan ASTM
PELAJARI DOKUMEN JUDGEMENT
KONTRAK PEMERIKSA
Standar yang dipakai untuk pdpPeaeanpndgagaatusmjdiaaialanattkaapunwekmsaaenleckdrauiekraasnlaigvtaaaisnsnu,bamdeliletaolkanukkyuaaknanng
menguji pekerjaan konstruksi terhadap hasil pekerjaan beton
bangunan gedung adalah standar contohnya adalah segregasi
yang tercantum pada kontrak atau (material beton
SSKK, pemelihan standar mutu homogen) terpisah dan tidak
tersebut disepakati dan dituang
dalam berita cara kesepekana PTEENNGAGGUANAAHALNI
pengujian fisik
Jika dalam pemeriksaan ditemukan
BPEETNOGNUJTIEARNPMAUSTAUNG kondisi mutu beton yang di bawah
standar yang di antaranya :
Pengujian kekuatan mutu beton
terpasang dapat dilakukan 1.ukuran besi tulangan tidak
menggunakan 2 metode : memenuhi spesifikasi
1.Non destruktive Test 2.rata-rata beton inti lebih kecil
merupakan pengujian mutu beton dari 85% dari Fc' yang di
tanpa merusak benda uji contoh
alat Hammer test dan Ultrasonic tentukan
pulse Velocity (UPV) 3.terjadi segregasi beton secara
2. Destructive Test masif
merupakan pengujian yang maka pemeriksa melakukan
bersifat merusak karena sampel prosedur lanjutan dengan
beton diambil dengan mesin core menggunakan tenaga ahli yang
independen, tenaga ahli yang dapat
dipakai antara lain Tim Ahli
Bangunan (TABG), Pengkaji Teknis,
Penilik bangunan atau tenaga ahli
yang bewewenang untuk menilai
kelaikan struktur bangunan
berdasarkan Permen PUPR
no.11/PRT/M/2018
ALAT YANG DIGUNAKAN PADA UJI KETEPATAN MUTU
Hammer test
Pengujian yang dilakukan untuk
memperkirakan nilai kuat tekan beton
terpasang yang didasarkan pada kekerasan
permukaan beton pada struktur bangunan
Ultrasonic Pulse Velocity (UPV)
Digunakan untuk memperkirakan kualitas
beton berdasarkan homogenitas dan
identifikasi adanya retak dan rongga pada
beton
Core drill
Merupakan pengambilan sampel benda uji
silinder untuk menguji kuat tekan beton di
laboratorium
Kesimpulan
dan
Rekomendasi
Pemeriksaan menilai apakah temuan perihal ketidakpatuhan entitas
terhadap peraturan dalam pelaksanaan pekerjaan berdampak meterial
terhadap kewajaran penyajian akun-akun terkait dalam laporan keuangan
entitas yang diperiksa
Rekomendasi Rekomendasi
Hasil Pengembalian
Pemeriksaan Meliputi Perbaikan Pekerjaan
Rekomendasi
Total loss
Kondisi yang perlu dipertimbangkan dalam
memberikan rekomendasi
Asas Manfaat
Apakah rekomendasi perbaikan lebih bermanfaat dari pada rekomendasi
pengembalian. Pemeriksa memastikan rekomendasi tersebut tepat untuk menjamin
mutu hasil pekerjaan, pemeriksa dapat menggunakan tenaga ahli untuk menyusun
rekomendasi yang tepat
Umur Teknis Pekerjaan
Apakah dengan rekomendasi perbaikan, pemeriksa yakin bahwa konstruksi
memiliki umur layanan sesuai dengan yang di rencanakan (dikembalikan ke
umur awal)
Efektifitas Perbaikan
Apakah pemeriksa yakin mengenai efektivitas tindak lanjut perbaikan dalam
mencapai hasil yang diharapkan
Feasibility Perbaikan
Apakah perbaikan masih mungkin dilakukan (misal pekerjaan masih berlangsung,
pekerjaan masih dalam masa pemeliharaan, atau pekerjaan sudah selsesai namum
masih mungkin untuk dilakukan perbaikan)
Rekomendasi Pengembalian
Rekomendasi pengembalian dapat diberikan jika pemeriksa tidak meyakini tindak
lanjutnya efektif, sementara penetapan total loss perlu didukung dengan pendapat
ahli (penilaian sesuai UU jasa konstruksi Pasal 61)
Kajian Tim Ahli
Langkah tambahan yang harus dipenuhi entitas, misalnya penyusunan kajian oleh
tim ahli ( Puslitbang Perumahan dan Pemukiman, akademisi, atau Tenaga Ahli
Konstruksi Bidang Cipta Karya dengan mendapatkan pengawalan serta evaluasi dari
inspektorat)
Kesimpulan Kesimpulan diberikan secara populasi atas kepatuhan
entitas dalam melaksanakan tata kelola pelaksanaan
kontrak konstruksi yang dapat diperoleh dengan
menguji SPI entitas dalam melaksanakan kontrak
konstruksi