The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by perpustakaansmandabtg, 2022-09-13 20:22:39

Hindu Kelas XII

Agama Hindu

ciptaan-Nya, saling tidak memperhatikan, saling merusak dan selalu bertindak
adharma. Setiap saat ciptaan-Nya dirusak maka setiap saat itu pula beliau
berkehendak menyelamatkannya. Sri Narayana sesungguhnya adalah utusan
Sang Hyang Widhi untuk menyelamatkan dunia beserta isinya dari kehancuran.
Dunia dan isinya akan selalu damai serta harmonis bila diantaranya mampu
hidup rukun, saling menyayangi dan mengasihi. Begitulah nasib Sang Kangsa
(durjana) yang tidak mengindahkan dharma dalam hidupnya, terbunuh oleh
Sri Narayana dan Baladeva sebagai penjelmaan “Dharma”. Sikap dan perilaku
Sang Kangsa yang demikian tidaklah patut unutk ditiru, apalagi dilaksanakan!

Demikianlah uraian singkat mengenai ajaran Dasa Yamabrata sebagaimana
tersurat dalam beberapa susastra Hindu yang dapat dipedomani untuk
mewujudkan tatanan masyarakat yang; tenang, tentram, damai, abadi, dan
usia yang panjang dalam hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

Uji Kompetensi:

1. Simaklah dengan baik ceritra tersebut di atas! Makna apakah
yang terkandung didalamnya terkait dengan penerapan ajaran
Dasa Nyama bratha, bila kita hubungkan dengan kehidupan
bermasyarakat keseharian seperti sekarang ini? Jelaskanlah!

2. Menurutmu siapakah diantara tokoh yang tertulis identitasnya
dalam cerita tersebut dapat dinyatakan telah menerapkan ajaran
Dasa Nyama bratha, mengapa demikian? Deskripsikanlah!

3. Diantara tokoh yang tertulis identitasnya dalam ceritera tersebut di
atas, siapakah yang anda jadikan figur yang patut dicontoh untuk
menerapkan ajaran Dasa Nyama bratha, mengapa demikian?
Jelaskanlah!

4. Carilah sumber informasi di media sosial dan pendidikan yang
memuat materi tentang ajaran Dasa Nyama bratha, buatlah catatan
tersendiri dan diskusikanlah dengan orang tua, saudara, dan
anggota keluarga anda. Buatlah narasinya 1–3 halaman diketik
dengan huruf Times New Roman –12, spasi 1,5 cm, ukuran kertas
kwarto; 4-3-3-4! Selanjutnya paparkanlah di depan kelas atau ikuti
petunjuk dari bapak/ibu guru yang mengajar di kelas!

# Selamat Belajar #

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 291

Daftar Pustaka

Adiputra, I Gede, Rudia, dkk. 1990. Tattwa Darsana. Jakarta: Yayasan Dharma Sharati.
Agus S. Mantik. 2007. Bhagavad Gītā. Surabaya: Pāramita.
Agung Oka, I Gusti. 1978. Sad Darsana. PGAHN Denpasar.
Ali, Matius. 2010. Filsafat India. Tangerang: Sanggar Luxor.
Ananda Kusuma, Sri Rsi. 1984. Dharma sastra. Klungkung-Bali: Pusat Satya Dharma

Indonesia.
Bambang Q-Anees dan Radea Juli A. Hambali. 2003. Filsafat Untuk Umum. Jakarta:

Fajar Interpratama;
Bhāsya of Sāyanācārya. 2005. Atharvaveda Samhitā I. Surabaya: Pāramita.
Bhāsya of Sāyanācārya. 2005. Atharvaveda Samhitā II. Surabaya: Pāramita.
Bhāsya of Sāyanācārya. 2005. Rgveda Samhitā VIII IX X. Surabaya: Pāramita.
Dirjen Bimas Hindu dan Budha. 1979. Sang Hyang Kamayanikan. Jakarta: Proyek

Pengadaan Kitab Suci Buddha Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama
RI.
Dinas Pendidikan Prop. Bali. 1989. Bharata Yuddha Kakawin Miwah Tegesipun.
Dinas Pendidikan Prop. Bali. 1988. Arjuna Wiwaha Kakawin Miwah Tegesipun.

Departemen Agama Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Hindu. 2010. Dasar-
Dasar Agama Hindu Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia.

Departemen Agama Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Hindu dan Budha. 2003.
Intisari Ajaran Hindu. Surabaya: Paramita.

Gelebet, Ir. I Nyoman. ---- Arsitektur Tradisional. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaaan.

Hadiwijono, Harun. 1971. Filsafat India. Jakarta: Badan Penerbit Kristen.
Kadjeng, dkk. I Nyoman. 2001. Sarasamuscaya dengan terjemahan dalam bahasa

Indonesia. --- : Dharma Nusantara.
Kajeng, I Nyoman Dkk. 2009. Sarasamuccaya, Surabaya: Pāramita.
Kandepag. Kota Denpasar. 2000. Caru Pancasatha.
Kalam; Drs. A.A.Rai. 1980. Bangunan Rumah Tinggal Tradisional Bali. Denpasar.
Kamala Subramaniam: Ramayana (diterjemahkan oleh Sanjaya I Gde Oka). 2001.

Surabaya: Paramita.
Kosasih R.A. 2006. Mahabharata. Surabaya: Paramita.
Maswinarta I Wayan. 2008. Reg Veda Samhitā Mandala I II III. Surabaya: Paramita.
Maswinarta I Wayan. 2004. Reg Veda Samhitā Mandala IV V VI VII. Surabaya: Paramita.
Maswinara, I Wayan. 1998. Sarva Darsana Samgraha, Sistem Filsafat India. Surabaya:

Paramita
Maswinara, I Wayan. 2000. Panggilan Veda. Surabaya: Pāramita.
Mas Putra, Nyonya I G A. 1982. Upakara Manusa Yajna. Denpasar: IHD Denpasar.
Milik Pemerintah Daerah Tingkat 1 Bali. 1995. Panca Yajna, Dewa Yajna, Bhuta Yajna,

Rsi Yajna, Pitra Yajna dan Manusa Yajna. Bali.

292 Kelas XII SMA/SMK

N. Supardjana, BA dan I Gusti Ngurah Supartha, SSt. 1982. Pengetahuan-Pengetahuan
Tari I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Punyatmaja, Drs. IB. Oka. 1984. Panca Sraddha. Denpasar: Parisada Hindu Dharma
Pusat.

Pudja, MA. Gde dan Sudharta, MA.Tjok Rai. 2004. Manawa Dharmasastra. Surabaya:
Paramita.

Pudja, MA., SH. Gde. 1971. Weda Parikrama. Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci
Agama Hindu Departemen Agama R.I.

Pudja, MA., SH. Gde. 1977. Theologi Hindu. Jakarta: Mayasari.

Pudja, MA., SH. Gde. 1977. Hukum Waris Hindu. Jakarta: CV. Junasco.

Poedjawitna, Prof. Ir. 1982. Etika Filsafat Tingkah Laku. Jakarta: PT. Bina Aksara.

Pendit, S. Nyoman. 1978. Bhagawad Gita. Denpasar: Dharma Bakti.

Parisada Hindu Dharma. 1968. : Upadesa. Denpasar: Parisada Hindu Dharma Pusat.

PGAHN. 6 Tahun Singaraja. 1997. Nitisastra. Denpasar: Pemerintah Daerah Provinsi
Bali.

Puja, Gde. 2004. Bhagawad Gìtā (Pañcamo Veda). Surabaya: Pāramita.
Parisada Hindu Dharma Pusat,. 1968. Upadesa tentang ajaran agama Hindu. Denpasar

: Proyek Pengadaan Prasarana dan Sarana Kehidupan Beragama tersebar di 8
Kabupaten Dati II.

Pandit, Bansi. 2005. Pemikiran Hindu Pokok- pokok Pikiran Agama Hindu dan
Filsafatnya. Surabaya: Paramita.

Sugiarto, R dan G. Puja. 1982. Sweta Swatara Upanisad, Cetakan I. Jakarta: Mayasari.

Radhakrisnan S. 1989. Indian Philosophy 2. New Delhi: Oxford University Press.

Ranganathananda, Swami. 1993. Suara Vivekananda. Jakarta: Hanuman Sakti.

Rai Sudarta,MA., Prof.Dr.Tjok: Siwaratri; Upada Sastra; Denpasar; 1994.

---------- 2004. Kidung Panca Yajna. Surabaya: Paramita.

Swami Satya Prakas Saraswati. 2005. Patanjali Raja Yoga. (dilengkapi dengan naskah
asli - alih bahasa oleh Drs. J.B.A.F. Mayor Polak, Surabaya. Paramita.

Suamba I.B.P. 2003. Dasar- dasar Filsafat India. Denpasar: Program Megister Unhi dan
Widya Dharma.

Sumawa I Wayan dan Raka Krisnu T Raka. 1992. Materi Pokok Darsana. Jakarta: Dirjen
Bimas Hindu Buddha dan UT.

S Pendit, Nyoman. 2007. Filsafat Hindu Dharma, Sad Darsana, Enam Aliran Astika
(Ortodoks). Denpasar: Pustaka Bali Post.

Sura, Drs. I Gede. 1985. Pengendalian diri dan ethika; Departemen Agama RI.

Sura, Drs. I Gede: Sekitar Tata Susila Seri I; Yayasan Guna Werddhi, Denpasar.

Suryani, Prof. Luh Ketut. 2003. Perempuan Bali Kini. Denpasar: Percet. PT. Offset BP.

Soekmono, R. Drs. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia II. Jakarta: Yayasan
Kanisius.

Sugiarto, Drs. R. Dkk. 1982. Sweta Swatara Upanisad. Departemen Agama Republik
Indonesia.

Sri Arwati, Dra. Ni Made. 1992. Caru. Denpasar: Upada Sastra.

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 293

Sandhi, BA. Gde. Dkk. 1979. Brahmanda Purana. Jakarta: Departemen Agama Republik
Indonesia.

Slametmulyana, Prof. Dr. 1967. Perundang-undangan Majapahit. Jakarta: Bhratara.
Sudarsana. Drs. IB.Pt. MBA.MM. 2004. Himpunan dan ethika penataan banten.

Denpasar: Yayasan Dharma Acarya.
Sunetra. I Made, SE. BE. MM. 2004. Laya Yoga. Surabaya: Paramita
Surpha, SH. I Wayan. 1986. Pengantar Hukum Hindu.
------- 2003. Intisari Ajaran Hindu. Surabaya: Paramita
------- 2006. Yoga Asanas. Denpasar: Widya Werddhi Sabha.
Swabodhi, Pandita, D.D. Harsa. 1980. Upamana – Pramana Buddha Dharma dan

Hindu Dharma. Medan: Yayasan Perguruan Budaya.
Team Penyusun. 2002. Panca Yajna. Denpasar: Pemerintah Tingkat I Bali.
Team Penyusun. 1982/1983. Kamus Kecil Sanskerta-Indonesia. Denpasar: Proyek

Peningkatan Mutu Pendidikan Pemda Tk. I Bali.
Team Penyusun. 1978. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Team Penerjemah. 1994. Bhuwanakosa. Denpasar: Penerbit Upada Sastra.
Titib, DR. I Made. 2003. Teologi dan Simbul-simbul agama Hindu.
Titib, I Made. 1996. Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan. Surabaya: Paramita.
Titib, I Made. 2008. Itihasa Ramayana dan Mahabharata (Viracarita) Kajian Kritis

Sumber Ajaran Hindu. Surabaya: Paramita.
Wiratmaja, Drs. I Gst. Agama Hindu Sejarah dan Sraddha.
Widyatranta, Siman. Adiparwa Jilid I dan II. Yogyakarta: U.P. Spring.
Wursanto, Drs. I G. 1986. Dasar-dasar Manajement Umum. Jakarta: Pustaka Dian.
Wiana, Drs I Ketut. 2002. Memelihara Tradisi Weda. Denpasar: PT. Bali Post.
Wiana, Drs. Ketut dan Raka Santreri. 1993. Kasta Dalam Hindu Kesalah Pahaman

Berabad-abad. Denpasar: Penerbit. Yayasan Dharma Naradha.
Zoetmulder, P.J. 2005. Ădiparva. Surabaya : Penbt. Pāramita.
-----------Himpunan Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-Aspek Agama Hindu; Parisada

Hindu Dharma Indonesia.
----------- 1992. Sundarigama. Denpasar: Departemen Agama Kota.

DENGAN PAJAK

KITA

MEMBANGUN

294 Kelas XII SMA/SMK

Glosarium

Ashtangga Yoga adalah delapan tahapan- Dharmaṡāstra (Smrti) dipandang sebagai
tahapan yang ditempuh dalam kitab hukum Hindu karena didalamnya
melaksanakan yoga. Bagian-bagiannya banyak dimuat tentang sariat Hindu
yaitu Yama, Asana, Pranayama, yang disebut dharma.
Pratyahara, Dharana, dan Samadhi.
Dharana adalah pemusatan pikiran.
Ashtāngga yoga adalah “delapan bagian
yoga” sebagai upaya untuk mendekatkan Dhyana adalah meditasi.
diri kepada Tuhan.
Grhastha adalah masa hidup mendirikan
Asana ialah sikap duduk yang sempurna. rumah tangga baru (melaksanakan
perkawinan) yang dilaksanakan setelah
Bakti Marga berarti berbakti atau fase brahmacari.
sembahyang yang merupakan cara
mendekatkan diri pada Tuhan. Agama Hukum Hindu adalah sebuah tata aturan
mengajarkan umatnya untuk melakukan yang membahas aspek kehidupan
ritual ini lengkap dengan tata caranya. manusia secara menyeluruh yang
menyangkut tata keagamaan, mengatur
Bagi Vibhuti mārga, kegelapan merupakan hak dan kewajiban manusia baik sebagai
simbol ketidakbenaran yaitu kejahatan, individu maupun sebagai mahluk sosial,
kekacauan, kehonaran, kebodohan, dan aturan manusia sebagai warga
kematian, setan dan sebagainya. Dewa negara (tata Negara).
Agni secara simbolis untuk menyatakan
keutamaan sinar, oleh karena itu dewa Hukum adalah peraturan-peraturan
Agni dipuja sebagai dewa yang berkilau- yang mengatur tingkah laku manusia
berkilauan yang memancarkan sinarnya dalam kehidupan sehari-hari, baik
ke seluruh penjuru. yang ditetapkan oleh pemerintah,
penguasa, maupun pemberlakuannya
Catur marga adalah empat jalan yang wajib secara alamiah yang bila mana
dilalui untuk mewujudkan kebahagiaan perlu pelaksanaan dapat dipaksakan
hidup ini. Ke empat jalan itu adalah: untuk dipatuhi guna mewujudkan
Bakti marga/yoga, KarmaMarga/Yoga, keharmonisan hidup bernegara dan
Jnana Marga/Yoga, dan Raja Marga/ bermasyarakat.
Yoga.
Harmonis adalah hidup dan kehidupan
Catur warna berarti empat macam yang selalu damai, tiada bermasalah,
pengklasifikasian umat atau masyarakat penuh dengan tenggang-rasa, saling
Hindu berdasarkan guna dan karmanya mengasihi dan mematuhi hukum yang
masing-masing. berlaku.

Catur Asrama adalah empat jenjang Jnana Marga berarti dengan belajar
lapangan hidup yang diklasipikasikan dan mencari pengetahuan seseorang
menurut tingkatan-tingkatan tatanan akan bisa mendekatkan diri pada
rohani, waktu, umur, dan sifat perilaku PenciptaNya.
umat manusia.
Kirti adalah suatu usaha, kerja ( karma)
Catur Purusa Artha adalah empat tujuan dan pengabdian yang dilaksanakan oleh
hidup manusia yang utama, yang terdiri umat Hindu untuk menghubungkan diri
dari: dharma, artha, kama, dan moksa. ke hadapan Sang Hyang Widhi beserta

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 295

dengan manifestasinya. Kirti adalah yang bersangkutan telah memenuhi
wujud kerja umat Hindu dalam rangka persyaratan hukum yang berlaku dan
melaksanakan swadharmanya, baik berdasarkan norma-norma agama yang
dharma negara maupun dharma agama. dianutnya.

Kitab Dharmaṡāstra yang memuat bidang Prawrtti Marga adalah cara atau jalan
hukum Hindu tertua dan sebagai sumber yang utama untuk mewujudkan rasa
hukum Hindu yang paling terkenal bakti ke hadapan Sang Hyang Widhi,
adalah Manawa Dharmaṡāstra. dengan tekun melaksanakan; tapa,
yajna, dan kirti.
Karma Marga berarti perbuatan, tingkah
laku, pekerjaan ataupun aksi. Pekerjaan Pranayama adalah pengendalian prana /
atau perbuatan yang dimaksud tentu pernafasan.
perbuatan yang baik.
Pratyahara adalah penarikan pikiran dari
Lima bentuk Yajña yang patut dilakukan objeknya.
oleh umat sedharma dalam upaya
mewujudkan kesejahteraan dan Raja Marga berarti mengamalkan ajaran
keharmonisan hidup ini yang dikenal agama dengan melakukan Yoga,
dengan Panca Yajña. Bagian- bagian bersemadi, tapa atau melakukan Brata
dari Panca Yajña adalah : Dewa Yajña, (Pengendalian Diri) dalam segala
Pitra Yajña, Rsi Yajña, Manusa Yajña, hal termasuk upawasa (puasa) dan
dan Bhuta Yajña. pengendalian seluruh indra.

Moksa adalah bersatunya atman dengan Rta adalah hukum alam ”Tuhan atau
paramatman, atau tercapainya Brahman” yang bersifat murni, absolut,
kebahagiaan yang tertinggi yaitu suka berlaku sangat adil dan transendental
tan pawali dukha. serta keberadaannya tidak ada satupun
mahkluk “manusia” dapat menolaknya.
Manawa Dharmaṡāstra adalah sebuah
kitab Dharmaṡāstra yang dihimpun Samadhi adalah luluhnya pikiran dengan
dengan bentuk yang sistematis oleh Atman.
Bhagawan Bhrigu.
Setiap individu umat Hindu memiliki
Melaksanakan perkawinan adalah wajib kesempatan untuk meningkatkan guna
hukumnya bagi seseorang yang sudah dan karmanya masing-masing, sehingga
pantas untuk melaksanakannya dan dapat mencapai kesempurnaan hidup.
sekaligus adalah sebagai pengamalan
dharmanya. Setiap umat memiliki kewajiban untuk
meningkatkan jenjang kerohaniannya
Niwrtti marga dilaksanakan dengan sesuai dengan kondisi dan kenyataan
menekuni ajaran yoga marga. hidupnya masing-masing.
Pelaksanaan yoga merupakan sadhana
dalam mewujudkan semadhi yaitu Syahnya suatu perkawinan yang
penyatuan diri dengan Sang Hyang dilaksanakan oleh seseorang apabila
Widhi Wasa. telah mendapatkan legalitas hukum ”tri
upasaksi” sesuai dengan agama dan
Nyama ialah pengendalian diri dalam diri keyakinan yang dianutnya.
yaitu tahapan rohani.
Tapa adalah pengendaliaan diri, untuk
Perkawinan atau wiwaha, baru dapat memuja Sang Hyang Widhi. Setiap
dilakukan oleh seseorang ”umat” apabila umat Hindu memiliki kewajiban
untuk melakukan pengendalian diri,
dengan tujuan untuk menghubungan

296 Kelas XII SMA/SMK

diri ke hadapan Sang Hyang Widhi. warna adalah terdiri dari: Brahmana,
Pengendalian diri (tapa) itu sangat perlu Ksatrya, Wesya, dan Sudra warna.
dilaksanakan secara tekun dan teratur.
Yajña bertujuan untuk mewujudkan
Tujuan perkawinan adalah membentuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidup
keluarga (rumah tangga) baru yang umat manusia beserta mahluk hidup
bahagia dan kekal berdasarkan yang lainnya.
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Yajna adalah suatu pemujaan dan
Untuk memenuhi tuntutan tujuan hidup persembahan yang dilaksanakan oleh
manusia, kondisi moksa dapat ditingkat- umat Hindu kehadapan Sang Hyang
tingkatkan seperti: Samipya, Sarupya Widhi/Tuhan beserta manifestasinya
(Sadharmaya), Salokya (Karma mukti), yang dilandasi dengan rasa bakti dan
dan Purna mukti. ketulusan hati. Melaksanakan yajna
adalah merupakan kewajiban bagi setiap
Vibhuti mārga berarti kebesaran dan umat yang beragama Hindu.
kemuliaan Tuhan yang dihayati oleh
para maharesi melalui spiritual yang Yoga merupakan penghentian
kemudian penghayatan tersebut
dilukiskan secara lahiriah dalam bentuk goncangan-goncangan pikiran. Ada lima
puisi sebagai rasa kekagumannya.
keadaan pikiran yang ditentukan oleh
Vibhuti mārga sikap spiritual yang puitis
yang dimiliki oleh para maharesi intensitas; sattwam, rajas dan tamas.
sebagai jalan kemegahan memiliki
keistimewaan yaitu tidak pernah lepas diantaranya : Ksipta, Mudha, Waksipta,
dari kenyataan yang dapat dihayati
melalui persepsi indra. Ekgra, Nirudha. Dengan Panca Yama

Vibhuti mārga mencari pengelaman yang Brata dan Panca Nyama Brata menuju
bersifat trancendental di luar alam
indra. Sinar yang menjadi obyek utama keharmonisan.
kekaguman pendeta penyangga Vibhuti
marga, yang mana sinar itu digunakan Yoga merupakan pengendalian
sebagai simbol keindahan dan kemuliaan gelombang – gelombang pikiran dalam
jiwa, simbol kebenaran, simbol alam pikiran untuk dapat berhubungan
rta, simbol kebaikan, kebahagiaan, dengan Sang Hyang Widhi Wasa.
kekekalan, simbol Tuhan dan lain-lain. Disebutkan ada 22 jenis yoga yang
sangat bermanfaat untuk kesehatan
Wiwaha atau perkawinan adalah ikatan jasmani dan rohani manusia.
lahir batin antara seorang pria dengan
wanita sebagai suami istri yang syah. Yoga Marga adalah suatu usaha untuk
menghungkan dari dengan Sang Hyang
Yama ialah pengendalian diri dari tahap Widhi Wasa beserta manifestasi-Nya
perbuatan jasmani. melalui astāngga yoga.

Yajña adalah perbuatan atau persembahan A
yang dilakukan dengan penuh keiklasan
dan kesadaran kepada Tuhan Yang
Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa
beserta prabhawa-Nya.

Yang termasuk ruang lingkup catur

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 297

Indeks

Asana 146, 213, 227, 237 Niwrtti Marga 297, 300
Astangga Yoga 146 Nyama vi, 202, 203, 212, 225, 228, 236,

B 246, 249, 250, 251, 252, 255, 256,
257, 258, 269, 283, 284, 286, 291,
Bakti Marga 296, 300 298, 299, 300

C P

Catur Asrama 76, 296, 300 Pranayama 146, 151, 208, 216, 218, 238,
Catur Marga 296, 300 241
Catur Purusa Artha 296, 300
Catur Warna 296, 300 Pratyahara 202, 206, 207, 210, 216, 217,
228, 238, 296, 298, 300
D
Prawrtti Marga 298, 300
Dharana 146, 174, 217, 229, 238
Dharmaṡāstra 296, 297, 300 R
Dhyana 146, 174, 194, 208, 209, 217, 218,
Raja Marga 296, 298, 300
229, 239, 249, 256, 281
S
G
Samadhi viii, 151, 174, 195, 196, 198,
Grhastha 296, 300 202, 207, 209, 210, 217, 218, 230,
239, 283, 296, 298, 300
H
T
Harmonis 77, 115, 137, 194, 233, 234,
252, 291 Tapa 204, 210, 226, 237, 257, 272, 298,
300
Hukum Hindu v, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 23,
24, 26, 28, 29, 30, 31, 41, 43, 45, U
295, 296, 300
Upakara 301
J
V
Jnana Marga 296, 297, 300
Vibhuti mārga 296, 298, 299, 301
K
W
Karma Marga 297, 300
Kirti 138, 298 Wiwaha 114, 231, 250, 292, 299, 301

M Y

Manawa Dharmaṡāstra 297, 300 Yajña 146, 297, 299, 301
Moksha 82, 96, 209, 210, 218, 297, 300 Yama vi, 139, 195, 202, 203, 210, 212,

N 223, 228, 235, 246, 247, 248, 252,
253, 254, 255, 258, 259, 262, 268,
284, 296, 299, 301
Yoga 301

298 Kelas XII SMA/SMK

Proil Penulis

Nama Lengkap : Drs. I Nengah Mudana, M.Pd.H.

Telp Kantor/HP : 08123676522

E-mail : [email protected]

[email protected]

Akun Facebook : Made Mudana

Alamat Kantor : SMA Negeri 6 Denpasar, Bali

Bidang Keahlian : Guru Pendidikan Agama Hindu

dan Budi Pekerti

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. 1986-sekarang: Guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Depasar
2. Sekarang: Penulis di media cetak Bali Post, majalah Candralekha SMA Negeri 6

Denpasar.

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S1: Institut Hindu Dharma (IHD) Fakultas Agama dan Pengetahuan

Kemasyarakatan Denpasar, Program Sarjana Muda sejak 17 Juli 1980 dan lulus
pada 21 Mei 1985.
2. S2: Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar Fakultas Ilmu Agama, Program
Studi Pendidikan Agama Hindu mulai 15 Juni 2012 dan lulus pada 25 April 2015.

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. -

Nama Lengkap : Drs. I Gusti Ngurah Dwaja

Telp Kantor/HP : 021 8093926/081519510722

E-mail : [email protected]

[email protected]

Akun Facebook : ngurahdwaja

Alamat Kantor : Jl. Rajawali Halim Perdanakusuma,

Jakarta Timur, Kode Post 13610.

Bidang Keahlian : Guru Agama Hindu

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. 2009 - 2016: Guru Pendidkan agama Hindu di SMAN 42 Jakarta.
2. 2005 - 2009: Guru Pendidkan agama Hindu di SMAN 38 Jakarta.
3. 2012 - 2016: Ketua MGMP Agama Hindu DKI Jakarta
4. 2010 - 2014: Ketua PGRI Ranting SMAN 42 Jakarta

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S1: Fakultas Ilmu Agama Jurusan Hukum Agama, Program Studi Hukum Agama

Hindu - Universitas Hindu Indonesia (UNHI), Denpasar (tahun masuk 1992 – tahun
lulus 1995)
2. Sarjana Muda: Fakultas Agama dan Pengetahuan Kemasyarakatan – Institut
Hindu Dharma (IHD) Denpasar, Bali (tahun masuk 1982–tahun lulus 1986)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. -

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 299

Proil Penelaah

Nama Lengkap : Dr. I Wayan Budi Utama, M.Si.

Telp Kantor/HP : 081558177777

E-mail : [email protected]

Akun Facebook : [email protected]

Alamat Kantor : Jl. Sangalangit, Tembau, Penatih, Denpasar

Bidang Keahlian: Agama dan Budaya Hindu

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Dosen Universitas Hindu Indonesia Denpasar sejak 1987- sekarang
2. Ketua Program Studi Program Magister (S2) Ilmu Agama dan Kebudayaan 2011-

2014
3. Asisten Direktur I Program Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia Denpasar

2014 - sekarang

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
4. S3: Fakultas : Sastra, jurusan : Kajian Budaya, program studi : Kajian Budaya,

bagian dan nama lembaga : Universitas Udayan Denpasar (tahun masuk : 2005 –
tahun lulus : 2011)
5. S2: Fakultas : Ilmu Agama dan Kebudayaan, jurusan/program studi : Ilmu Agama
dan Kebudayaan, bagian dan nama lembaga Universitas Hindu Indonesia
Denpasar (tahun masuk : 2003 – tahun lulus : 2005)
6. S1: Fakultas : Ilmu Agama dan Kebudayaan, jurusan/program studi : Ilmu Agama
dan Kebudayaan, bagian dan nama lembaga : Universitas Hindu Indonesia
Denpasar (tahun masuk : 1976 – tahun lulus : 1985)

Judul Buku yang pernah ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Agama dalam Praksis Budaya tahun 2013. Penerbit Pascasarjana Universitas

Hindu Indonesia Denpasar
2. Pendidikan Anti Korupsi Perspektif Agama-Agama tahun 2014. Penerbit:

Pascasarjana Univ. Hindu Indonesia Denpasar
3. Air,Tradisi dan Industri tahun 2015, Penerbit Pustaka Ekspresi

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Identity Weakening of Bali Aga in Cempaga Village: tahun 2015 dalam

International Journals of multidisciplinary research academy (IJMRA).
2. Brayut dalam Religi Masyarakat Hindu di Bali tahun 2015
3. Brayut dan Lokalisasi Tantrayana di Bali tahun 2015.

Nama Lengkap : Dr. Wayan Paramartha, SH., M. Pd.

Telp Kantor/HP : (0361) 464700, 464800

E-mail : [email protected]

Akun Facebook : Wayan Paramartha

Alamat Kantor : Jl. Sangalangit, Tembau Penatih Denpasar

Bidang Keahlian: Manajemen Pendidikan

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. Sebagai Asdir II Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia 2004-2008
2. Sebagai Wakil Rektor III -2008

300 Kelas XII SMA/SMK

3. Sebagai Kaprodi Magister (S2) Pendidikan Agama dan Evaluasi Pendidikan Agama
Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia 2011-Semarang.

4. Sebagai Editor Modul Metodologi Penelitian, Modul Evaluasi Pendidikan - 2008.
5. Menyusul Modul Manajemen Pendidikan-Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI - 2008
6. Instruktur PLPG Guru Agama Hindu-Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI-2008, 2011.
7. Sebagai Penelaah Buku Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti (BG, BS) Tk.

Dasar dan Menengah tahun 2013, 2014, 2015, 2016.

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S1 : Universitas Udayana Denpasar, FKIP, jurusan/program studi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial/Sejarah/Anthropologi, tahun masuk 1980, tahun lulus 1985.
2. S1 : Universitas Mahendradata, Fakultas Hukum, jurusan/program studi, Hukum

Keperdataan tahun masuk 1991, tahun lulus 1994.
3. S2 : IKIP Negeri Singaraja, Program Pascasarjana (S2) jurusan/Program Studi

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan tahun masuk 2001, tahun lulus 2003.
4. S3 : Universitas Negeri Malang, Program Pascasarjana, Program Studi Manajemen

Pendidikan, tahun masuk 2008, tahun lulus 2011.

Judul Buku yang pernah ditelaah (10 Tahun Terakhir):
1. Modul Metodologi Penelitian th. 2007, Kemenag.
2. Modul Evaluasi Pendidikan th. 2007, Kemenag.
3. Manajemen Pendidikan th. 2012, Kemenag
4. Buku Guru dan Buku Siswa Pendidikan Agama Hindu Dan Budi Pekerti, th. 2013,

2014, dan 2015, Kemendikbud.

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):
1. Menggungkap Model Pendidikan Hindu Bali Tradisional Aguron-guron th.2014,

Kemenristek Dikti.
2. Menggungkap Model Pendidikan Hindu Bali Tradsional Aguron-guron th. 2015,

Kemenristek Dikti.

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 301

Proil Editor

Nama Lengkap : Mastiur Hasibuan, SH

Telp Kantor/HP : 021-3804249

E-mail : mastiur [email protected]

Akun Facebook : -

Alamat Kantor : Puskurbuk, Jalan Gunung Sahari Raya No.4, Jakarta Pusat

Bidang Keahlian : Copy Editor

Riwayat pekerjaan/profesi dalam 10 tahun terakhir:
1. 1989 - 2011 Pusat Perbukuan.
2. 2011 - sekarang Pusat Kurikulum dan Perbukuan

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar:
1. S1: Fakultas Hukum, Univ. Jayabaya (Masuk tahun 1981 – lulus tahun 1986)

Judul Buku yang pernah diedit (10 Tahun Terakhir):
1. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerja Kelas II tahun

2016
2. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerja Kelas V tahun

2016
3. Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerja Kelas VIII

tahun 2016

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 Tahun Terakhir):

1. -

DEKATKAN DIRI ANDA PADA

Yang Maha Kuasa

BUKAN DENGAN

NARKOBA

302 Kelas XII SMA/SMK


Click to View FlipBook Version